HUBUNGAN ANTARA ACTIVITY BASED COSTING, ACTIVITY BASED MANAGEMENT DAN ACTIVITY BASED BUDGETING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROCESS VALUE ANALYSIS

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing, Activity Based Management. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB

BAB II PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) 2.1. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Akuntansi Biaya dan Konsep Biaya. dan pengambilan keputusan yang lain.

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi

BAB V PENUTUP. biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Carter, William K. and Milton F. Usry Cost Accounting. Thirteenth Edition. Ohio : South Western Publishing Co.

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

PENGELOLAAN BIAYA MANUFAKTUR PADA LINGKUNGAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR MAJU. Oleh : Edi Sukarmanto Th. 1 Abstrak

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus

MATERI 5 ACTIVITY-BASED MANAGEMENT

Definisi Activity Based Management Aktivitas utama manjemen adalah mancari laba untuk kelangsungan hidup perusahaan. Setiap aktivitas harus

BAB II LANDASAN TEORI

BABIV KES~PULANDANSARAN. Setelah dilakukan penelitian terhadap situasi dan kondisi yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

SISTEM JUST-IN-TIME (JIT) & Activity Based Cost System

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Activity-based management (ABM) meliputi activity based costing (ABC)

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PERUBAHAN PARADIGMA MANAJEMEN LAMA DAN KOTEMPORER: MEMAHAMI INFORMASI AKUNTANSI BIAYA. Agusman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: activity based costing, harga pokok produk

MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri)

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Marantha

BAB II TARGET COSTING. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. sebagai dasar membuat perkiraan atau pengambilan keputusan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

TIME-DRIVEN ACTIVITY-BASED COSTING

BAB I PENDAHULUAN. dan semakin kompleks. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari globalisasi sudah semakin terlihat pada berbagai aspek

BAB II LANDASAN TEORI

of goods manufactured) menurut Blocher dkk adalah harga pokok produk

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

EVALUASI BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE ABC

I. PENDAHULUAN. Setiap organisasi yang berorientasi pada laba (profit oriented organization)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dalam proposisi penelitian ini bertujuan untuk. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TARGET COSTING

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS METODE ACTIVITY

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan

ABSTRACT. Keywords: activity-based costing, process value analysis, value content assessment. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan sektor transportasi dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang semakin tajam. Iklim kompetisi yang semakin kuat ini mengharuskan

Risma Yurnita, Holly Deviarti. Universitas Bina Nusantara Jln. Kebon Jeruk Raya No. 20 Jakarta Barat Phone

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat semakin mendorong perusahaan untuk tetap going

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, penentuan harga

BAB II LANDASAN TEORI. produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada suatu

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan daya saingnya. Seiring dengan hal tersebut, kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus

EVALUASI PENERAPAN ACTIVITY BASED FLEXIBLE BUDGET TERHADAP PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI. Syaiful

BAB I PE DAHULUA Latar Belakang. Iklim kompetitif yang semakin kuat ini mengharuskan perusahaan

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

Akuntansi Biaya. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan bahwa dunia menjadi lebih homogen dan perbedaan-perbedaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Mulyadi (2003;37) menyatakan bahwa cost effectiveness merupakan suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu menjadi institusi pelipat ganda kekayaan. Suatu perusahaan

Transkripsi:

Hubungan Antara Activity Based Costing, Activity Based Management 245 HUBUNGAN ANTARA ACTIVITY BASED COSTING, ACTIVITY BASED MANAGEMENT DAN ACTIVITY BASED BUDGETING Primsa Bangun Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract Using an activity based costing system as a tool to aid strategic decision making and to improve operational control of an organization is activity based- management. In the broadest term, activity-based management aims to improve the value received by customers and to improve profits by identifying opportunities for improvements in strategy and operation. One of the most useful application of, ABC,ABM,ABB is distinguishing between value-added cost and non value-added costs. A value-added cost is the costs of an activity that cannot be eliminated without affecting a product s to the customer. Value added are necessary (as long as the activity that drives such cost is performed efficiently). In contrast, companies try to minimize non value-added cost, costs that canbe eliminated without affecting a product s value to the customer. Activities such as handling and storing inventories, transporting,partly finished products from one part of the plant to another, and changing the setup of production-line operations to produce a different model of the product ara all non value-adding activities that can be reduced, if not eliminated, by careful redesign of the plant layout and the production process. Keywords : Activity Based Costing (ABC), Activity Based Management (ABM), Activity Based Budgeting (ABB), Value Added Activity, Non Value Added Activity. 245

246 Jurnal Akuntansi, Volume 6, Nomor 3, September 2006 : 245-256 Activity Based Costing (ABC) ABC adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut mengunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Sumber daya dibebankan ke aktivitas, kemudian aktivitas dibebankan ke obyek biaya berdasarkan penggunaannya. ABC memperkenalkan hubungan sebab-akibat antara cost driver dengan aktivitas. ABC sistem timbul sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi yang mampu mencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk. Kebutuhan informasi biaya tersebut didorong oleh berbagai sebab berikut ini : a. Persaingan global yang tajam yang dihadapi oleh perusahaan manufaktur memaksa manajemen perusahaan tersebut untuk mencari berbagai alternatif pembuatan produk yang cost-effective. Untuk menjadi produsen cost-effective, manajemen harus dapat mengidentifikasi non value added activities dalam pembuatan produk dan menggunakan berbagai manajemen sistem untuk menghilangkan non value added activities tersebut. b. Penggunaan teknologi maju dalam pembuatan produk menyebabkan proporsi biaya overhead pabrik dalam biaya produk menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan biaya produk lainnya (biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung). c. Untuk berdaya saing dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan manufaktur harus menerapkan market driven strategy. Manajemen harus senantiasa melakukan improvement berkelanjutan terhadap aktivitasaktivitas yang digunakan untuk pembuatan produk. d. Market driven strategy menuntut manajemen perusahaan manufaktur untuk inovatif. Dengan inovasi ini, product life cycle menjadi semakin lebih pendek. Informasi product life cycle menjadi penting bagi manajemen sebagai dasar untuk memutuskan peluncuran produk baru, penghentian produksi produk tertentu, dan berbagai keputusan strategic yang lain.

Hubungan Antara Activity Based Costing, Activity Based Management 247 e. Pemanfaatan teknologi komputer dalam pengelolaan akuntansi memungkinkan dilakukannya pengolahan berbagai informasi biaya yang sebelumnya tidak terbayangkan pada waktu manual system maupun bookeeping-machine system digunakan. Dasar pemikiran yang melandasi sistem informasi biaya ini, adalah biaya apa penyebabnya, dan penyebab biaya dapat dikelola (cost is caused, and the causes of cost can be managed). Jika manager berkeinginan mengurangi biaya, laksanakan dengan melakukan pengelolaan terhadap penyebab timbulnya biaya, yaitu aktivitas. Biaya hanya dapat dikurangi secara signifikan melalui pengelolaan berbasis aktivitas (activity based management). Hasil yang diperoleh dari pengelolaan aktivitas adalah improvement terhadap aktivitas yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi customer, sehingga manfaat yang diperoleh bagi customer meningkat dan biaya bisa semakin berkurang. ABC system menjanjikan berbagai manfaat antara lain : a. Menyediakan informasi berlimpah tentang aktivitas yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi customer. b. Menyediakan fasilitas untuk menyusun dengan cepat anggaran berbasis aktivitas (activity based budget). c. Menyediakan informasi biaya untuk memantau implementasi rencana pengurangan biaya. d. Menyediakan secara akurat dan multidimensi biaya produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Ada dua keyakinan dasar yang melandasi ABC system : a. Cost is caused. Biaya ada penyebab, dan penyebab biaya adalah aktivitas. b. The caused of cost can be managed. Penyebab terjadinya biaya (aktivitas) dapat dikelola.

248 Jurnal Akuntansi, Volume 6, Nomor 3, September 2006 : 245-256 Titik Pusat ABC System Sumber Daya Aktivitas Cost Object Dan penyebab biaya dapat dikelola (melalui Activity-Based Management) Gambar 1. Keyakinan Dasar Melandasi ABC System Activity Based Management (ABM) ABM adalah pendekatan pengelolaan terpadu dan bersistem terhadap aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan customer value dan laba yang dicapai dari penyediaan value tersebut. Ada dua hal yang penting dari ABM yaitu : Berfokus ke pengelolaan secara terpadu dan bersistem terhadap aktivitas. Bertujuan untuk meningkatkan customer value dan laba. ABM mencakup analisis nilai proses dan penentuan biaya proses. Analisis biaya proses adalah evaluasi terhadap nilai yang dapat dihasilkan suatu proses. Suatu proses terdiri dari rangkaian aktivitas untuk menghasilkan nilai bagi customer yang terdiri dari aktivitas penambah nilai dan aktivitas bukan penambah nilai. Biaya proses adalah penghitungan nilai sumber daya yang dikorbankan untuk menjalankan suatu proses penciptaan nilai bagi customer. Customer value diciptakan oleh perusahaan melalui penyerahan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan customer.

Hubungan Antara Activity Based Costing, Activity Based Management 249 Potensi besar manajemen berbasis aktivitas terletak pada ketersediaan informasi tentang aktivitas, yang memperdayakan personel perusahaan dalam melakukan improvement terhadap proses yang digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan customer. ABM dimulai sejak proses penyusunan anggaran, dilanjutkan keimplementasi anggaran, sampai dengan pemantauan terhadap implementasi anggaran.. Dalam proses penyusunan anggaran, ABM digunakan untuk merencanakan besarnya cost reduction target yang akan dicapai dalam tahun anggaran. Cost reduction target dihitung dengan cara merencanakan activity sharing dan activity selection terhadap aktivitas penambah nilai dan activity reduction dan activity elimination terhadap aktivitas bukan penambah nilai. Dalam implementasi anggaran, ABM digunakan untuk mengelola sumber daya dalam merealisasikan activity sharing dan activity selection terhadap aktivitas penambah nilai dan activity reduction dan activity elimination terhadap aktivitas bukan penambah nilai yang telah direncanakan dalam anggaran. Dalam implementasi anggaran, personel perusahaan menggunakan informasi lengkap tentang aktivitas, seperti resource driver, activity driver, cycle effectiveness, aktivitas penambah nilai, aktivitas bukan penambah nilai, perilaku biaya dalam hubungannya dengan aktivitas untuk melaksanakan activity sharing dan activity selection. Dalam pemantauan terhadap implementasi anggaran, ABM digunakan rerangka pengukuran kinerja personel dan penyediaan informasi umpan balik bagi personel tentang keberhasilan dalam melakukan improvement untuk menghasilkan produk dan jasa bagi customer. Banyak perusahaan dapat memperbaiki perencanaan, penentuan biaya produk, pengendalian operasional dan pengendalian manajemen dengan menggunakan analisis aktivitas untuk mengembangkan gambaran rinci tentang aktivitas spesifik yang dilakukan dalam operasi perusahaan. Analisis aktivitas memberikan dasar untuk activity based costing dan activity based management. ABC digunakan untuk meningkatkan akurasi analisis biaya dengan memperbaiki cara penelusuran biaya ke obyek biaya. ABC digunakan untuk berbagai objek biaya yang berbeda-beda, yaitu produk secara individual, kelompok produk yang saling berhubungan dan pelanggan secara individual.

250 Jurnal Akuntansi, Volume 6, Nomor 3, September 2006 : 245-256 ABM menggunakan analisis aktivitas untuk meningkatkan pengendalian operasional dan pengendalian manajemen. Teknik ini terutama bermanfaat jika operasi perusahaan bersifat kompleks dengan jenis produk yang banyak dan proses pemanufakturan dalam penyediaan produk juga cukup kompleks. Jika operasi perusahaan bersifat kompleks, identifikasi dan penelusuran terhadap biaya aktivitas dapat mengarahkan pada pemahaman yang baik tentang apa yang menyebabkan timbulnya biaya, yang biasa disebut sebagai cost driver dan perilaku biaya yang sulit dilakukan tanpa melakukan analisis aktivitas secara rinci. ABC dan ABM merupakan alat strategi kunci untuk perusahaan dengan operasi yang kompleks. Setelah menerapkan ABC, perusahaan sering kali melakukan ABM. Secara luas, dengan ABM, nilai yang diterima oleh pelanggan menimbulkan laba perusahaan meningkat. ABM menggunakan ABC sebagai sumber informasinya. Keunggulan utama pendekatan ABM meliputi: ABM mengukur efektivitas proses dan aktivitas bisnis kunci dan menindentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut bisa diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai (value) bagi pelanggan. ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cara mengalokasikan sumber daya untuk menambah nilai aktivitas kunci, pelanggan kunci, produk kunci dan metode untuk mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan. ABM menggunakan analisis cost driver, analisis aktivitas dan pengukuran kinerja. Analisis cost driver merupakan pengujian, kuantifikasi dan penjelasan dampak dari cost driver. ABM dilandasi oleh keharusan perusahaan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, jika eksistensi perusahaan diinginkan untuk berlanjut. Karena kebutuhan customer senantiasa berubah, maka diperlukan kegairahan personel dalam melakukan improvement terhadap proses yang digunakan untuk menghasilakan value bagi customer. Improvement difokuskan ke proses, yang merupakan serangkaian aktivitas untuk membuat produk dan menyerahkan jasa, yang memerlukan kemampuan manajemen untuk melaksanakan pengelolaan terhadap aktivitas.

Hubungan Antara Activity Based Costing, Activity Based Management 251 Pemilihan Aktivitas (Activity Selection) Aktivitas Penambah Nilai (Value-Added Activities) Pembagian Aktivitas (Activity Sharing) Pengurangan Aktivitas (Activity Reduction) Aktivitas Penambah Nilai (Value-Added Activities) Penghilangan Aktivitas (Activity Elimination) Gambar 2. Activity Based Management Activity Based Budgeting (ABB) Penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan perencanaan laba jangka pendek. Dalam perencanaan ini tujuan utamanya adalah bagaimana menghasilkan laba memadai dalam periode anggaran, yang biasanya mencakup periode satu tahun atau kurang. Oleh karena itu komponen penting yang direncanakan dalam perencanaan jangka pendek adalah pendapatan, biaya dan aktiva. Selisih antara pendapatan dan biaya dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh pendapatan menjadi ukuran apakah aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan selama tahun anggaran dapat menciptakan nilai ( j:value creation) atau menghancurkan nilai (value destruction). Oleh karena itu, ABB pada dasarnya merupakan perencanaan aktivitas untuk penciptaan nilai. Dalam penciptaan nilai, fokus perhatian penyusunan anggaran diarahkan ke tujuh pemacu nilai (value drivers) berikut ini : a. Pemerolehan atau pertumbuhan pangsa pasar. b. Peningkatan laju pertumbuhan penjualan.

252 Jurnal Akuntansi, Volume 6, Nomor 3, September 2006 : 245-256 c. Peningkatan produktivitas aktiva. d. Peningkatan profit margin e. Pengurangan pajak penghasilan. f. Pengurangan biaya g. Pengurangan biaya modal (cost of capital) Secara umum aktivitas perusahaan untuk penciptaan nilai dikelompokkan menjadi (1) result-producing activities,(2) result-contributing activities, (3) support activities, (4) hygiene and housekeeping activities. Result-producing activities adalah aktivitas yang secara langsung berkaitan dengan penyediaan produk dan jasa bagi customer luar. Kelompok aktivitas ini mendatangkan pendapatan bagi perusahaan, misalnya aktivitas fungsi penjualan, aktivitas fungsi pemberian kredit. Result-contributing activities adalah aktivitas yang memberikan dukungan secara langsung kepada resultproducing activities dalam penyediaan produk dan jasa bagi customer, misalnya aktivitas fungsi produksi, aktivitas pemeliharaan. Dalam proses penyusunan ABB, manajer result-contributing activities bertanggung jawab untuk merencanakan langkah-langkah untuk memacu nilai berikut ini : pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas aktiva. Support activities adalah pusat jasa yang menyediakan layanan bagi result-producing activities dan resultcontributing activities, misalnya aktivitas fungsi keuangan dan akuntansi, aktivitas fungsi sumber daya manusia. Dalam ABB, manajer support activities bertanggung jawab untuk merencanakan langkah-langkah untuk memacu nilai berikut ini : pengurangan biaya, pengurangan pajak penghasilan, peningkatan produktivitas aktiva. Hygiene and housekeeping activities adalah pusat jasa yang menyediakan layanan kebersihan dan kerumahtanggaan bagi aktivitasaktivitas sebelumnya, misalnya aktivitas fungsi kebersihan lingkungan dan aktivitas kafetaria. Dalam ABB, manajer dalam aktivitas ini bertanggung jawab dalam perencanaan pengurangan biaya dan aktivitas peningkatan produktivitas aktiva.

Hubungan Antara Activity Based Costing, Activity Based Management 253 RESOURCES (BIAYA) AKTIVITAS PRODUK/ JASA Activity-Based Budgeting Merupakan Perencanaan Penciptaan Nilai (Value Creation) Gambar 3. ABB Merupakan Perencanaan Penciptaan Nilai (Value Creation) Beberapa keuntungan dalam penggunaan ABB antara lain sebagai berikut : a. Oleh karena orientasi personel diarahkan ke pemenuhan kebutuhan customer, proses penyusunan anggaran mengarahkan perhatian seluruh personel organisasi ke pencarian peluang untuk melakukan improvement terhadap sistem yang digunakan untuk menghasilkan value bagi customer. b. Oleh karena fokus penyusunan anggaran adalah pada perencanaan aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan value bagi customer, baik intern maupun ekstern, penyusun anggaran memperoleh gambaran jelas antara penyebab dengan akibat. c. Activity Based Budgeting mendorong personel untuk mengimplementasikan cara berpikir berbasis sistem (system thinking), keputusan improvement di satu bidang tidak dapat dilepaskan pengaruhnya terhadap bidang lainnya. Activity Based Cost System, Activity Based Managemen dan Activity Based Baudgeting merupakan sistem terpadu yang menjadikan activity based management sebagai intinya. Ketiga sistem tersebut digunakan untuk menghasilkan value terbaik bagi customer melalui aktivitas yang cost effective.

254 Jurnal Akuntansi, Volume 6, Nomor 3, September 2006 : 245-256 Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan proses perencanaan yang memotivasi personel dalam menghasilkan value terbaik bagi customer secara cost effective. Activity Cost Budgeting digunakan sebagai alat perencanaan dan pemotivasian personel perusahaan dalam merencanakan improvement terhadap aktivitas yang digunakan. Melalui Activity based management, personel perusahaan menerncanakan activity sharing dan activity selection terhadap aktivitas penambah nilai serta activity reduction dan activity elimination terhadap non value added activities. Hasil penerapan activity based management dalam proses penyusunan anggaran ini adalah cost reduction target yang akan diwujudkan dalam tahun anggaran. Alat Perencanaan dan Pemotivasian Alat Pemantau ACTIVITY-BASED BUDGETING (ABB) ACTIVITY-BASED COST SYSTEM (ABC) ABM sebagai Basis ABB dan ABC ABM sebagai Alat Implementasi ABB ACTIVITY-BASED MANAGEMENT (ABM) Gambar 4. Hubungan antara ABC, ABM, ABB

Hubungan Antara Activity Based Costing, Activity Based Management 255 Implementasi activity based budget memerlukan pemantauan untuk memberikan umpan balik kepada personel perusahaan mengenai efektivitas pelaksanaan rencana. Diperlukan sistem informasi yang dapat mengukur implementasi rencana dan memberikan umpan balik tentang hasil pengukuran tersebut. Activity based cost system merupakan sistem informasi yang digunakan untuk mengukur implementasi activity based budget dan mengkomunikasikan hasil pengukuran tersebut kepada personel yang bertanggung jawab. Activity based management dipakai sebagai dasar untuk mendisain activity based cost system yang merupakan sistem untuk memantau implementasi activity based baudget. Activity based cost system didisain untuk mengukur hasil pencapaian cost reduction target yang direalisasikan melalui activity sharing dan activity selection terhadap activitas penambah nilai serta activity reduction dan activity elimination terhadap non-value added activities. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI a. ABC System membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi terhadap aktivitas. Sistem ini menggunakan dasar pikiran bahwa produk atau jasa perusahaan diperoleh melalui pelaksanaan aktivitas dan aktivitas tersebut membutuhkan biaya. Setelah sumber daya dibebankan keaktivitas, aktivitas kemudian dibebankan ke obyek biaya sesuai dengan penggunaannya. b. ABM berfokus pada perbaikan effisiensi dan efektifitas bisnis, dan meningkatkan tidak hanya nilai (value) yang diterima oleh pelanggan, tetapi juga laba perusahaan. c. ABB merupakan proses perencanaan pengerahan dan pengarahan seluruh aktivitas perusahaan ke penciptaan nilai yang tujuan utamanya bagaimana menghasilkan laba memadai dalam periode anggaran, yang biasanya mencakup jangka waktu satu tahun atau kurang. d. ABC/ABM mengidentifikasi aktivitas-aktivitas kunci, cost driver dan caracara untuk memperbaiki proses sehingga dapat menurunkan biaya,

256 Jurnal Akuntansi, Volume 6, Nomor 3, September 2006 : 245-256 menyediakan customer value yang unggul untuk meningkatkan keunggulan kompetitif, membantu manajer dalam mengidentifikasi peluangpeluang untuk memperbaiki nilai (value). e. ABC/ABM/ABB dapat membantu manajer dalam mengembangkan strategi pelanggan, mendukung strategi keunggulan teknologi atau menyusun strategi penentuan harga jual dengan cara mengidentifikasi dan menganalisis aktivitas kunci, proses, cost driver dan pengembangan metode. DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert A, and Vijay Govindarajan, Management Control System, tenth edition Mc Graw Hill, 2001 Blocher, Chen,and Lin, Cost Management, 1 th edition, Mc Graw Hill 2000 Garrison, Noreen, Managerial Accounting, Mc Graw Hill Inc, 2000 Hansen, Don, R and Maryanne M, Mowen, Management Accounting, South Western Colloge Publishing, 2005 Mulyadi, Johny Setyawan, Sistem Perencanaan & Pengendalian Manajemen, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta, 2001 Usry, Milton F, William Carter and Lawrence H, Hammer, Cost Accounting, 11 th Edition, South Western Publishing Co, Cincinnati Ohio, 1993