BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini dirasakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan. untuk belajar, khususnya pada mata pelajaran IPS.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta manusia manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok, serta belajar berinteraksi dan berkomunikasi. dapat dilakukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

PENGGUNAAN STRATEGI GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK TENTANG STRUKTUR DAUN DAN FUNGSI DAUN PADA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Terlepas dari hal itu, penanaman nilai-nilai melalui sikap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu. kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan melalui

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan kegiatan belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha yang dilakukan agar peran pendidikan dapat tercapai, maka kita. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam sebuah Negara. dikembangkan dalam semua aspek kehidupan. Karena itu negara harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengembangan diri. Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang bermakna, sangat penting bagi pembangunan nasional.

Studi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad ( student teams achievement divisions)

Fatihah Indah Rohmani K

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Dalam pasal 1

yang kuat sejak dini (Depdiknas, 2004: 387).

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tingkah laku yang sesuai. Sanjaya (2006:2) mengatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN. belajarnya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri (student centered. digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana dia hidup.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. program keahlian terdiri dari kelas X, XI dan XII.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas salah satunya dalam bidang dasar dan pengukuran listrik.

Penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia agar bermanfaat bagi

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh : ROBIATUL HADAWIYAH GJA12D113095

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas- kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan datang sangat tergantung pada kualitas manusia yang dikembangkan pada masa

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang wajib diikuti oleh

I. PENDAHULUAN. SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yaitu terdapatnya interaksi antara siswa dan guru. Belajar menunjuk. dan evaluasi pembelajaran (Hamalik, 2005).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Besar. Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih monoton dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di pendidikan formal mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan belajar yang nyaman dan penggunaan pendekatan yang relevan dan

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan, khususnya pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan. kebiasaan sekelompok orang yang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga. mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dimanapun. Salah satu lembaga pendidikan yang utama adalah sekolah

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pemilihan model

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyentuh segala aspek kehidupan dan melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar adalah kreativitas dalam menata serta. menghubungkan pengalaman dan pengetahuan sehingga membentuk satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia masih memiliki

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini dirasakan hampir di seluruh dunia. Perkembangan tersebut melibatkan seluruh bidang kehidupan lain untuk berkembang, termasuk dunia pendidikan. Untuk menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut penyelenggaraan pendidikan nasional perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui kualitas pendidikan yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan itu diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia. Untuk mencapai itu, pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman. Pada dasarnya tujuan Pendidikan menurut Oemar Hamalik (dalam Eny 2010: 1) mengungkapkan bahwa taksonomi pendidikan digunakan sebagai dasar untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Taksonomi tujuan tersebut terdiri dari domain-domain kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh karena itu dalam mengajar pada bidang studi apapun guru harus berupaya mengembangkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap anak didik, sebab ketiga aspek tersebut merupakan pembentuk kepribadian individu. Tujuan pendidikan nasional akan terpenuhi apabila ada serangkaian usaha untuk menyiapkan anak didik menuju ke arah pembangunan melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk peranannya di masa mendatang. Peranan itu akan berfungsi dengan baik apabila mutu pendidikan baik pula. Usaha meningkatkan 1

2 mutu pendidikan telah ditempuh dengan jalan penyusunan kurikulum baru, dimana pendekatannya mengarah pada pembelajaran berpusat pada siswa. Sedangkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman manusia terhadap lingkungannya, IPS mengalami perkembangan, IPS berkembang menjadi ilmu pengetahuan tersendiri karena mempunyai objek studi, metode dan prinsip-prinsip tersendiri. IPS sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, memiliki karakteristik tertentu yang berbeda dengan ilmu lain. Perbedaan tersebut terletak pada pendekatan IPS dalam menyelesaikan masalah. Hal tersebut menyebabkan dalam pembelajaran IPS tidak cukup hanya dilakukan melalui kegiatan membaca dan menghafal materi saja, tetapi lebih jauh memerlukan adanya pemahaman yang mendalam. Oleh karenanya diperlukan pendekatan-pendekatan khusus dalam mempelajarinya. Sejauh ini mata pelajaran IPS kurang disukai oleh siswa karena dianggap sebagai mata pelajaran hafalan. Hal ini dapat dimengerti karena IPS sarat dengan konsep, dari konsep yang sifatnya nyata sampai konsep yang sifatnya abstrak. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep dasar yang membangun konsep tersebut. Banyaknya konsep abstrak yang harus dikuasai oleh siswa dalam jangka waktu yang relatif pendek menjadikan IPS kurang mendapat perhatian oleh siswa. Akibatnya siswa cenderung mengabaikannya dan tidak berminat untuk mempelajari lebih lanjut. Dari hasil pengamatan sebelum dilakukan Penelitian di SDN Jeru 01 Kecamatan Turen Kabupaten Malang dapat disimpulkan bahwa siswa yang memperoleh nilai rendah atau kurang memuaskan karena mereka

3 kurang mengaplikasikan kembali belajarnya. Oleh karena itu sangat diperlukan suatu kondisi belajar bermakna di kelas yang dapat menjadikan siswa dapat menguasai konsep-konsep yang berkaitan dengan mata pelajaran IPS. Mengenal permasalahan sosial merupakan salah satu materi yang terdapat dalam mata pelajaran IPS Kelas IV Semester I. Meskipun guru telah berusaha untuk menerangkan materi dengan beberapa cara, namun demikian ternyata masih banyak siswa yang kurang paham terhadap materi yang diajarkan. Pada kesempatan ini penyusun bermaksud untuk menerapkan metode Group Investigation (GI) melalui pembuatan makalah sebagai usaha untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS materi pokok Kenampakan Alam serta berhubungan dengan Sosial dan Budaya. Dengan skenario pembelajaran semacam ini, diharapkan siswa dapat belajar secara aktif dan kreatif sehingga bukan hanya guru saja yang harus aktif mengajar maupun menerangkan materi. Dengan beberapa permasalahan yang ada, maka peneliti berniat untuk melaksanakan penelitian dengan cara menerapkan metode Group Investigation (GI) sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Metode Group Investigation (GI) ini menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun

4 dalam keterampilan proses kelompok. Metode pembelajaran Group Investigation (GI) dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengajukan usulan penelitian yang berjudul "Penerapan Metode Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas IV SDN Jeru 01 Kecamatan Turen Kabupaten Malang Tahun Pelajaran 2015/2016". 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan metode Group Investigation (GI) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa Kelas IV SDN Jeru 01 Kecamatan Turen Kabupaten Malang. 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPS dengan metode Group Investigation (GI) pada siswa Kelas IV SDN Jeru 01 Kecamatan Turen Kabupaten Malang dapat meningkat. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui proses pembelajaran dengan menerapkan metode Group Investigation (GI) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa Kelas IV SDN Jeru 01 Kecamatan Turen Kabupaten Malang.

5 2. Untuk mengidentifikasi peningkatan hasil belajar IPS siswa Kelas IV SDN Jeru 01 Kecamatan Turen Kabupaten Malang setelah penerapan metode Group Investigation (GI). 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Menambah dan mengembangkan pengetahuan dan pengalaman yang akan digunakan sebagai pengalaman pada saat mengajar kepada siswa secara langsung. 2. Manfaat Praktis 1. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan tentang peningkatan pemahaman siswa Kelas IV Semester I SDN Jeru 01 Kecamatan Turen Kabupaten Malang dengan penerapan metode Group Investigation (GI) melalui pembuatan makalah, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penentuan model/sistem pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa khususnya dalam mempelajari IPS, bahkan juga pada mata pelajaran lain pada umumnya. 2. Bagi Siswa Diharapkan dengan adanya metode dan sistem pembelajaran Group Investigation (GI) melalui pembuatan makalah, akan dapat membuat siswa Kelas IV Semester I SDN Jeru 01 Kecamatan Turen Kabupaten Malang lebih tertarik untuk belajar dan melakukan pembelajaran dengan kondisi yang menyenangkan, namun dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman terhadap materi yang tengah dipelajari.

6 3. Bagi Guru Memberikan informasi tentang teknik pengaplikasian metode Group Investigation (GI) melalui pembuatan makalah terhadap suatu mata pelajaran, sehingga pada kesempatan lain, dapat diterapkan pada mata pelajaran lain. 4. Bagi Sekolah Penelitian ini akan memberikan informasi tentang metode Group Investigation (GI) dan kemampuan belajar siswa khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas IV. Hasil penelitian ini dapat digunakan masukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SDN Jeru 01 Kecamatan Turen Kabupaten Malang. 1.5 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Peneliti akan membatasi ruang lingkup penelitian pada Penerapan Metode Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SDN Jeru 01 Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 di kelas IV SDN Jeru 01 Kecamatan Turen Kabupaten Malang dengan siswa yang berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari siswa laki laki sejumlah 16 siswa dan siswa perempuan sejumlah 12 siswa dan penelitian ini di fokuskan pada mata pelajaran IPS pada materi pokok Kenampakan Alam, Sosial dan Budaya. 1.6 Definisi Istilah Untuk menghindari penafsiran yang keliru terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberikan definisi istilah sebagai berikut.

7 1. Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang diakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 2 Metode Pembelajaran Menurut Taniredja dkk (2011:1) Metode pembelajaran merupakan seperangkat komponen yang telah di kombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran. 3 Group Investigation Menurut Shoimin (2014:80) Group Investigation adalah suatu model pembelajaran yang lebih menekankan pada pilihan dan kontrol siswa dari pada menerapkan teknik-teknik pengajaran di ruang kelas. Salain itu juga memadukan prinsip belajar demokratis dimana siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, baik dari tahap awal sampai akhir pembelajaran termasuk di dalamnya siswa mempunyai kebebasan untuk memilih materi yang akan dipelajari sesuai dengan topik yang sedang dibahas. 4 IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Ilmu sosial (Inggris : social science) atau ilmu pengetahuan sosial (Inggris : social studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspekaspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniorakarena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan

8 cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat. 5 Hasil Belajar Menurut Nawawi (Susanto, 2015:5) hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.