PENGGUNAAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS X

dokumen-dokumen yang mirip
O Semantics end Pragmatics la Poetry : A Study on

SULISTYANI AGUSTINA A

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas belajar merupakan hal penting yang wajib dilakukan oleh

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Puspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM

IG.A.K. Wardani (2009: 10.7), yang menyatakan bahwa: Pemerintah telah berupaya keras meningkatkan profesionalitas

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika.

BAB 1 PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, cara pemecahan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Matematika bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN. dan guru. Proses kegiatan belajar mengajar perlu dibina hubungan dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pendekatan Realistic Mathemathics Education Terhadap Hasil

BAB I PENDAHULUAN. 1 Thesis Dian Ratna Arianti, dkk., Eksperimentasi Model

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL. Oleh : ENGRIPIN Dosen FKIP Universitas Palangka Raya

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVERY INQUIRY TYPE PICTORIAL RIDDLE

(PTK Pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah Karanganyar

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI DAN

BAB I PENDAHULUAN. besar siswa sehingga, sebagian siswa menghindari pelajaran ini. Hal ini

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Kata kunci: manik-manik, kontekstual, konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. meringankan kerja manusia. Matematika diberikan kepada siswa sebagai bekal

Kata Kunci : Pendekatan PMRI, hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah di daerahnya

Meningkatkan Self Regulated Learning Siswa Melalui Pendekatan Problem Based Learning dengan Setting Numbered Heads Together

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika sebagai salah satu bidang ilmu dalam dunia pendidikan

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN METODE INKUIRI

PENERAPAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-H SMP NEGERI 7 MALANG

Suwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK

Abstrak. Kata Kunci: Inside Outside Circle, Hasil Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keberanian, siswa akan senantiasa untuk mau mencoba hal-hal yang baru,

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Wahyudin Djumanta, Dkk.,Belajar Matematika Aktif Dan Menyenangkan,(Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata Kunci : Problem Posing, Prestasi, aktivitas Belajar.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran. Kesuksesan sebuah pendidikan dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

Linda Yuliana 1, Ani Nur Aeni 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurachman No.211 Sumedang

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS IV

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Transkripsi:

PENGGUNAAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS X.7 SMA NEGERI 1 PULOKULON Septiana Wijayanti* Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mengetahui peningkatan kreativitas pemecahan masalah dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan pendekatan RME, dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru mata pelajaran matematika. Subjek penelitian adalah guru mata pelajaran matematika dan siswa kelas X.7 SMA Negeri 1 Pulokulon. Data berupa RPP, foto, observasi, daftar nilai dan hasil tes. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan tes prestasi belajar matematika. Uji validasi data melalui observasi terus menerus dan triangulasi sumber. Teknik analisis data melalui reduksi data, analisis data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan dengan pendekatan RME meningkatkan kreativitas pemecahan masalah, dapat dilihat indikator keberhasilan meliputi : menemukan fakta, menemukan masalah, menemukan gagasan, menemukan solusi dan mengimplementasikan permasalahan, menunjukkan lebih dari 40%. Pembelajaran dengan pendekatan RME juga meningkatkan prestasi belajar matematika, terlihat dari siswa yang tuntas dalam KKM sebelum dilakukan tindakan 12 siswa (31%), setelah dilakukan tindakan yang tuntas menjadi 32 siswa (82%). Kata kunci: realistic mathematics education, kreativitas pemecahan masalah, prestasi belajar matematika PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha yang terencana untuk membantu meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai mahluk pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. Salah satu upaya untuk menempuh pendidikan adalah dengan suatu proses belajar. Dengan belajar proses perkembangan individu dan perkembangan masyarakat dapat dilihat dan sebagai upaya untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan berdedikasi tinggi dalam masyarakat. Praktik pendidikan yang selama ini berlangsung di sekolah ternyata sangat jauh dari hakikat pendidikan yang sesungguhnya, yaitu pendidikan yang menjadikan siswa sebagai manusia yang memiliki kemampuan belajar untuk mengubah potensi dirinya dan mengembangkan pengetahuan lebih lanjut untuk kepetingan dirinya sendiri (Sutarto Hadi, 2005: 12). Siswa harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan sehingga diharapkan siswa aktif dalam belajar, aktif berdiskusi, berani menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dari orang lain, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Matematika sebagai cabang ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Menurut Daryanto (2012: 240) matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta mampu bekerja sama. Pembelajaran matematika di sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang tidak hanya mengembangkan kemampuan dan ketrampilan menerapkan matematika, melainkan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan * Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unwidha Klaten 82 Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016

matematika. Oleh kar ena itu, cara untuk mengembangkan kemampuan matematika siswa adalah dengan memposisikan siswa sebagai individu yang aktif dalam mengkonstruksikan pengetahuan melalui proses belajar yang interaktif. Masalah prestasi belajar yang kurang memuaskan terjadi pada siswa kelas X.7 SMA Negeri 1 Pulokulon. Hal ini dapat dilihat pada siswa di kelas X.7 yang mempunyai hasil belajar dibawah KKM. Permasalahan lain yang tampak di kelas X.7 antara lain : (1) siswa cenderung pasif dalam pembelajaran dan tidak berani untuk bertanya, (2) apabila diberi soal hanya siswa tertentu saja yang termotivasi untuk mengerjakan soal, (3) apabila terdapat permasalahan yang bersifat abstrak, maka siswa belum bisa menghubungkan pada hal kongkrit yang ada di sekitar lingkungan siswa, (4) siswa hanya mengerjakan soal dengan jawaban yang sama dan tidak berani mencoba dengan cara lain. Beberapa permasalahan tersebuat tampak setelah peneliti dibantu oleh seorang kolaborator yang merupakan guru mata pelajaran matematika kelas X.7. Siswa kurang antusias dengan materi matematika karena siswa menganggap sulit. Banyaknya siswa kelas X.7 yang mempunyai hasil belajar di bawah KKM diduga dipengaruhi oleh kreativitas siswa dalam pemecahan masalah matematika yang belum terbentuk dalam proses pembelajaran. Hal ini juga terlihat dari data ulangan yang terlihat selama ini yaitu jawaban siswa relatif sama, hanya meniru dengan apa yang telah dijelaskan oleh guru dan meniru pekerjaan teman yang lebih mampu. Kreativitas seringkali dianggap sebagai sesuatu ketrampilan yang dimiliki secara alami atau bakat alam yang dimiliki bagi mereka yang berbakat saja. Namun sesungguhnya kemampuan berfikir kreatif pada dasarnya dimiliki semua orang. Menurut Isna (2013) proses berpikir kreatif merupakan gambaran nyata dalam menjelaskan bagaimana kreativitas terjadi dan dalam berpikir kreatif proses yang terjadi melalui beberapa tahapan. Dalam pemecahan masalah matematika, diperlukan pemikiran dan gagasan yang kreatif dalam merumuskan dan menyelesaikan model matematika serta menafsirkan solusi dari suatu masalah matematika. Prestasi belajar matematika siswa juga dipengaruhi kurang tepatnya metode, model, strategi atau pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran. Apabila penggunaan dalam hal ini telah tepat, maka akan dapat membangkitkan semangat belajar siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Proses pembelajaran yang telah menggunakan model pembelajaran inovatif ternyata memberikan dampak membosankan dan malas belajar pada sebagian siswa. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam pemecahan masalah perlu suatu usaha dari guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang kondusif agar kemampuan yang dimiliki siswa dapat berkembang dengan baik. Sehingga diharapkan dengan berkembangnya kemampuan pemecahan siswa dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Karena pentingnya matematika untuk dipelajari, maka perlu dihadirkan nuansa baru dalam praktik pembelajaran matematika salah satunya dengan melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan realistic mathematics education (RME). Pendekatan tersebut dirasa cocok Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 83

dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam belajar matematika siswa dan mempermudah siswa dalam memahami masalah yang sulit dengan berdiskusi. Pendekatan RME, diawali dengan penyampaikan permasalahan matematika yang berhubungan dengan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar siswa. Dalam RME, dunia nyata digunakan sebagai titik awal untuk pengembangan konsep matematika. Pengambilan pendekatan RME disebabkan oleh penelitian para ahli yang menyebutkan bahwa dengan RME mengakibatkan siswa dapat berpikir lebih realistis dalam menghubungkan permasalahan matematika dengan kehidupan nyata. Dickinson, P. (2010) menyatakan pendekatan berbasis RME menunjukkan hasil yang berbeda daripada metode solusi lainnya dikarenakan RME menggunakan konteks yang tidak hanya ilustrasi melainkan menggunakan konteks dari dunia nyata, RME menggunakan model dari konteks seperti gambar kemudian direpresentasikan dalam bentuk garis, rasio, tabel dan sebagainya, konteks dalam RME dipilih untuk mengembangkan berbagai strategi yang berbeda dan siswa selalu merefleksikan secara konstan. Lebih lanjut penelitian ini digunakan untuk acuan dalam penggunaan RME yang digunakan dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam pemecahan masalah matematika yang berhubungan dengan dunia nyata. Pembelajaran dengan menggunakan RME dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengemukakan pendapat dan pertanyaan sehingga dapat meningkatkan kreativitas pemecahan masalah sehari-hari. Barnes (2004) menyatakan bahwa RME dimainkan dengan per aturan penemuan dan penanganan konsep secara alternatif oleh pelajar. Permasalahan ini datang dari proses yang dipelajari oleh siswa, yang mana hasil dari konsep alternatif datang dari diskusi bersama. Dalam penelitian ini menggunakan Pendekatan RME untuk mengetahui bagaimana siswa dalam menemukan konsep secara alternatif, sehingga pada penelitian ini digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang akan datang. Dengan siswa dapat menemukan konsep sesuai dengan kemampuan yang dimiliki menjadikan siswa belajar untuk memecahkan masalah yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana peningkatan kreativitas pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan RME dan (2) bagaimana peningkatan prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan RME. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pulokulon. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian adalah guru mata pelajaran matematika dan siswa kelas X.7 SMA Negeri 1 Pulokulon yang berjumlah 39 siswa. Data berupa RPP, foto, observasi, daftar nilai dan hasil tes. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, dan diskusi untuk memperoleh data kulaitatif sedangkan tes prestasi belajar matematika dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif. Uji validasi data melalui observasi secara terus menerus dan triangulasi sumber. Teknik analisis data melalui reduksi data, analisis data dan penarikan kesimpulan. Analisis data dilakukan sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan. Data awal didapatkan dari dokumentasi nilai prestasi belajar untuk pokok bahasan sebelum dilakukan tindakan. 84 Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya kreativitas pemecahan masalah dan meningkatnya prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan RME. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila ada peningkatan indikator kreativitas pemecahan masalah dan ada peningkatan prestasi belajar yang dapat dilihat dari ketuntasan siswa dalam pembelajaran matematika. Adapun indikator keberhasilan untuk peningkatan kreativitas pemecahan masalah siswa yaitu: (1) siswa yang mampu menemukan fakta, (2) siswa yang mampu menemukan permasalahan, (3) siswa yang mampu menemukan gagasan, (4) siswa yang mampu menemukan solusi dan (5) siswa yang mampu mengimplementasi atau menerapkan permasalahan. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila (1) dalam siklus I guru hanya menggunakan prosedur pelaksanaan pendekatan RME kurang dari 50% dalam pembelajaran, maka dalam siklus akhir guru menggunakan pr osedur pelaksanaan pendekatan RME secara penuh, (2) terjadi perubahan sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan rata-rata presentase kreativitas pemecahan masalah matematika pada siklus I kurang dari 30% dan ratarata presentase kreativitas pemecahan masalah matematika pada akhir siklus lebih dari 30%, (3) ratarata nilai siswa meningkat dari siklus I ke siklus berikutnya. (4) melalui tes prestasi belajar di akhir siklus pembelajaran, 75% siswa kelas X.7 SMA Negeri 1 Pulokulon mengalami ketuntasan belajar dalam pembelajaran matematika. HASIL PENELITIAN DN PEMBAHASAN Penelitian yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreativitas pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education yang dilaksanakan di kelas X.7. Penelitian dilaksanakan pada Agustus 2015 sampai dengan November 2015. Pokok bahasan yang dipelajari adalah pertidaksamaan linear satu variabel. Penelitian dilaksanakan dengan 3 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Pembelajaran matematika dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education dapat meningkatkan kreativitas pemecahan masalah matematika pada siswa. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I bahwa pembelajaran dengan pendekatan Realistic Mathematics Education belum begitu mengena kepada siswa, terlihat dari interaksi yang terjadi masih kurang. Hal ini masih perlu diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya karena hasil yang dicapai belum mengalami peningkatan yang signifikan. Rencana tindakan siklus I perlu direvisi dan hasilnya digunakan untuk acuan pada pelaksanaan tindakan siklus II. Dalam pertemuan berikutnya, guru harus memberikan motivasi yang lebih untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam pemecahan matematika. Tindakan kelas siklus III telah mengalami peningkatan yang berarti, hal ini dapat terlihat dari beberapa aspek kreativitas pemecahan masalah telah mengalami peningkatan secara signifikan dan respon siswa mengenai materi sangat baik dalam pembelajaran. Kreativitas pemecahan masalah matematika pada siswa dalam pokok bahasan pertidaksamaan linear satu variabel dengan menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education di setiap siklus mengalami peningkatan, yaitu : (1) Siswa yang mampu menemukan fakta, sebelum dilakukan penelitian sebanyak 8 siswa (20%), pada siklus I sebanyak 12 Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 85

siswa, pada siklus II sebanyak 16 siswa (41%), pada siklus III sebanyak 24 siswa (61%), (2) siswa yang mampu menemukan permasalahan, sebelum penelitian sebanyak 3 siswa (8%), pada siklus I sebanyak 4 siswa (10%), pada siklus II sebanyak 10 siswa (26%), pada siklus III sebanyak 16 siswa (41%), (3) siswa yang mampu menemukan gagasan, sebelum tindakan sebanyak 9 siswa (23%), pada siklus I sebanyak 8 siswa (20%), pada siklus II sebanyak 12 siswa (31%), pada siklus III sebanyak 19 siswa (49%), (4) siswa yang mampu menemukan solusi, sebelum tindakan sebanyak 11 siswa (28%), pada siklus I sebanyak 12 siswa (31%), pada siklus II sebanyak 20 siswa (51%), pada siklus III sebanyak 30 siswa (77%), (5) siswa yang mampu mengimplementasi atau menerapkan permasalahan, sebelum tindakan sebanyak 3 siswa (8%), pada siklus I sebanyak 4 siswa (10%), pada siklus II sebanyak 8 siswa (20%), pada siklus III sebanyak 10 siswa (26%). Sutarto Hadi (2005) menyatakan bahwa siswa mengembangkan atau menciptakan model-model simbolik secara informal terhadap persoalan/masalah yang diajukan. Abdul Aziz Saefudin (2012), menyatakan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan RME dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Eko Andy purnomo dan Venissa Dian Mawarsari (2014), menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran ideal problem solving berbasis project based learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Johan Subur (2013), menyatakan bahwa Kreativitas siswa pada aspek proses dan produk dalam memecahkan masalah matematika dengan tingkat kemampuan matematika rendah siswa hanya mampu memenuhi dua indikator kreativitas yaitu kefasihan dan keterincian dari empat indikator kreativitas yang telah ditentukan. Khayyizatul Muniroh (2010), menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Script dapat meningkatkan kreativitas dalam pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII MTs Wahid Hasyim Sleman Yogyakarta. Pembelajaran matematika dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education juga dapat meningkatkan hasil prestasi belajar matematika pada siswa dalam pokok bahasan pertidaksamaan linear satu variabel. Hasil prestasi belajar sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education, siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM sebanyak 12 siswa (31%) dan setelah dilaksanakan pembelajaran dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM sebanyak 32 siswa (82%). Penelitian lain yang terkait adalah penelitian Respaty Mulyanto (2007), menyatakan bahwa pendekatan RME dapat efektif meningkatkan kemampuan pemahaman operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negative pada pembelajaran matematika di kelas IV SDN Sukalerang I Kecamatan Ciamalaka Kabupaten Sumedang. Dwi Lasati (2006), menyatakan bahwa pendekatan RME efektif digunakan dalam pembelajaran Persamaan Garis Lurus siswa SMP Nasional KPS Balikpapan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas X.7 SMA Negri 1 Pulokulon disimpulkan berikut ini. Pendekatan RME dapat meningkatkan kreativitas pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika. Pendekatan RME dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari : (1) siswa yang 86 Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016

mampu menemukan fakta sebelum dilakukan tindakan sebanyak 8 siswa (20%) dan setelah dilakukan tindakan menjadi 24 siswa (61%), (2) siswa yang mampu menemukan permasalahan sebelum tindakan sebanyak 3 siswa (8%) dan mengalami peningkatan menjadi 16 siswa (41%) setelah dilakukan tindakan, (3) siswa yang mampu menemukan gagasan sebelum dilakukan tindakan sebanyak 9 siswa (23%) mengalami peningkatan menajdi 19 siswa (49%) setelah dilakukan tindakan, (4) siswa yang mampu menemukan solusi sebelum dilakukan tindakan sebanyak 11 siswa (28%) mengalami peningkatan menjadi 30 siswa (77%) setelah dilakukan tindakan dan (5) siswa yang mampu mengimplementasikan permasalahan dari 3 siswa (8%) sebelum dilakukan tindakan, mengalami peningkatan menjadi 10 siswa (26%) setelah dilakukan tindakan. Pembelajaran dengan pendekatan RME juga meningkatkan prestasi belajar matematika siswa, terlihat dari siswa yang tuntas dalam KKM sebelum dilakukan tindakan hanya 12 siswa (31%), setelah dilakukan tindakan yang tuntas menjadi 32 siswa (82%). Dari simpulan yang dihasilkan, guru hendaknya termotivasi untuk menerapkan model pembelajaran yang inovatif agar proses pembelajaran mampu mengoptimalkan pemahaman siswa terhadap suatu konsep matematika. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pendekatan RME. Bagi siswa hendaknya memperhatikan sungguh-sungguh penjelasan guru dalam tata cara penerapan suatu model pembelajaran yang diterapkan. Dengan penggunaan model pembelajaran lebih melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran sehingga akan menambah wawasan siswa tentang bagaimana belajar matematika dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa. Bagi sekolah dan instansi pendidikan hendaknya senantiasa memberikan motivasi, monitoring, dan evaluasi kepada guru agar berani menerapkan model pembelajaran yang tepat guna meningkatkan kualitas pemecahan masalah matematis peserta didik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Salah satu model pembelajaran yang diterapkan adalah pendekatan RME. Pada akhirnya, kinerja sekolah akan dapat penilaian yang baik dari masyarakat. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan memperluas ruang lingkup penelitian dengan menerapkan model pembelajaran yang lain yang lebih inovatif dengan memperhatikan variabel-variabel bebas yang lainnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa. Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 87

DAFTAR PUSTAKA Abdul Aziz Saefudin. 2012. Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMRI). Al- Bidayah, Vol 4 No. 1, hal 37 48. Barnes, H. 2004. Realistic Mathematics Education: Eliciting Alternative Mathematical Conceptions Of Learners. African journal of research in SMT education. Vol 8. No.1. pp: 53-64 Daryanto. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media Dickinson, P. dkk. 2010. Using Realistic Mathematics Education With Low To Middle Attaining Pupils In Secondary School. dalam M. Joubert and P. Andrews (Eds). Proceedings Of The British Congress For Mathematics Education, Held at Manchester Metropolitan University Institute of Education, British. Dwi Lasati. Efektivitas Pendekatan Realistic Matheatics Education (RME) Pada Pembelajaran Persamaan Garis Lurus Siswa Smp Nasional Balikpapan. Jurnal Pendidikan Inovatif, Vol 1 No 2, hal 20 23 Eko Andy P. Venissa Dian M. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Model Pembelajaran Ideal Problem Solving Berbasis Project Based Learning. JKPM. Vol. 1 No. 1. Hal 24-31 Isna Nur L. F, Budi Usodo, Henny Ekana Ch. 2013. Proses Berpikir Kreatif Siswa Kelas X Dalam Pemecahan Masalah Geometri Berdasarkan Tahapan Wallas Ditinjau Dari Adversity Quotient (AQ) Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Solusi. Vol 1. No. 1. Hal 75 89 Johan Subur. 2013. Analisis Kreativitas Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasar Tingkat Kemampuan Matematika Di Kelas. Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol 14 No 1. hal 49 54 Khayyizatul Munir oh. 2010. Implementasi Pembelajaran Dengan Model Cooperative Scrippt Sebagai Usaha Untuk Meningkatkan Kreativitas Dalam Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII MTs Wahid Hasyim Sleman Yogyakarta. Skripsi. UNY (tidak dipublikasikan) Respaty Mulyanto. 2007. Pendekatan RME Untuk Meningkatkan Pemahaman Operasi Pengurangan Bilangan Negatif Pada Pembelajaran Matematika Di SDN Sukalerang I Kabupaten Sumedang. Jurnal Pendidikan Dasar. No.8 hal: 1 4 Sutarto Hadi. 2005. Pendidikan Matematika Realistik. Banjarmasin: Tulip 88 Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016