ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON IKAN PADA CV. DUTA AGRO LESTARI DI KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ MBOK SRI DI KOTA PALU

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA C.V DUTA AGROLESTARI DI KOTAPALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS TITIK IMPAS (BEP) VIRGIN COCONUT OIL PADA KUB YEVO MULIA DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERAJINAN TANGAN KAYU HITAM (EBONY) PADA UD. KRISNA KARYA EBONY DI KOTA PALU

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state).

ANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTRIK USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM AMALIA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PEMBUATAN ABON MANDAI SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK SUKUN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA VIRGIN COCONUT OIL (VCO) PADA UKM PENGAIS JAYA DI DESA AMPIBABO KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI TANAMAN KETEPENG CINA (Cassia alata L) PADA PT. SRIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting

III. METODE PENELITIAN. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi.

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja

ANALISIS NILAI TAMBAH SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ANEKA PRODUK (KASUS PT. SUMBER UTAMA LESARI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA)

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN DI KELURAHAN SUMBER JAYA KECAMATAN KAMPUNG MELAYU KOTA BENGKULU

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis laporan keuangan PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR CV. MENARA DI KOTA PALU

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

III. METODE PENELITIAN

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

Mastaulina Siagian 1) M. Ramli 2) and Firman Nugroho 2) ABSTRACT

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI

AGUS PRANOTO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive pada agroindustri

BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point)

ANALISIS PENDAPATAN USAHA MEUBEL ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH EMPING TEKI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DESA KERTASADA KABUPATEN SUMENEP

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

ANALISIS BIAYA, VOLUME, DAN LABA PADA USAHA PENGGILINGAN IKAN TENGGIRI DI KOTA BENGKULU (STUDI KASUS HOME INDUSTRY BINTANG LAUT)

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

BAB III METODE PENELITIAN

Available online at www. jurnal.abulyatama.ac.id/agriflora ISSN X (Online) Universitas Abulyatama. Jurnal Agriflora

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena mudah didapat dan harganya murah. Namun, ikan ternyata memiliki

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu

ANALISA BIAYA PRODUKSI

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

ANALISIS BREAK EVEN POINT

METODE PENELITIAN. dilapangan serta menggali fakta-fakta yang berkaitan dengan analisis nilai tambah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 2 (2) : 186-192, April 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON IKAN PADA CV. DUTA AGRO LESTARI DI KOTA PALU Analysis break even point of shredded fish industry at CV. Duta Agro Lestari in Palu Dalton Lebang Batara 1), Arifudin Lamusa 2) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu 2) Staf Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu Email: aku_dalton@yahoo.com ABSTRACT This research is aimed to know the quantity of physical product, production cost, price and revenue of shredded fish industry at CV. Duta Agro Lestari when it reaches the Break Even Point. The respondent on this research was chosen purposively, such as the Chairman of to get accurate and representative data according to the aim of the research. Break Even Point Analysis was used as the analyzing tool. The results were break even point of shreddedfish CV. Duta Agro Lestari for every type packageof product: 100 g Mika at amount 19,36 units with sale pricerp 20.000,00/unit, generate revenue for Rp 387.200,00. 200 g Mika at amount of 7,06 units, at price of Rp 40.000,00/unit, generate revenue for Rp 282.400,00. Mika400 g at amount of 3,44 unit with sale price of Rp 80.000,00/unit, generate revenue for Rp 275.200,00. 100 g Aluminium foil at amount of 17,33 units, at price of Rp 20.000,00/unit, generate revenue for Rp 346.600,00. With 200 g Aluminium foil at amount of 7,06 units at sale price of Rp 40.000,00/unit, generate revenue for Rp 282.400,00. With Plastic Jar of 150 g at amount of 8,17 units at sale price of Rp 35.000,00/unit, generate revenue for Rp 285.950,00. With Plastic Jar of 250 g at amount of 6,75 units at sale price of 65.000,00/unit, generate revenue for Rp 438.750,00. Key words :shreddedfish, break even point analysis, CV. Duta Agro Lestari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya produksi fisik, besarnya biaya produksi, harga jual serta besarnya penerimaan yang diperoleh CV. Duta Agro Lestari dalam usaha abon ikan di Kota Palu, pada saat mencapai Titik Pulang Pokok. Responden dalam penelitian ini dipilih secara purposive (sengaja), yaitu pimpinan perusahaan dengan tujuan memperoleh data yang akurat dan representative sesuai tujuan penelitian. Alat analisis data yang digunakan adalah Analisis Titik Pulang Pokok. Hasil penelitian ini adalah titik pulang pokok usaha abon ikan CV. Duta Agro Lestari per jenis kemasan: Mika 100 g sebanyak 19,36 unit dengan harga jualrp 20.000,00/unit, menghasilkan penerimaan sebesar Rp 387.200,00. Mika 200 g sebanyak 7,06 unit dengan harga jual Rp 40.000,00/unit, menghasilkan penerimaan sebesarrp 282.400,00. Mika 400 g sebanyak 3,44 unit dengan harga jual Rp 80.000,00/unit, menghasilkan penerimaan sebesar Rp 275.200,00. Aluminium foil 100 g sebanyak 17,33 unit dengan harga jual Rp 20.000,00/unit, menghasilkan penerimaan sebesar Rp 346.600,00. Aluminium foil 200 g sebanyak 7,06 unit dengan harga jual Rp 40.000,00/unit, menghasilkan penerimaan sebesar Rp 282.400,00. Toples plastik 150 g sebanyak 8,17 unit dengan harga jual Rp 35.000,00/unit, menghasilkan penerimaan sebesar Rp 285.950,00. Toples plastik 250 g sebanyak 6,75 unit dengan harga jual Rp 65.000,00, menghasilkanpenerimaan sebesarrp438.750,00. Kata kunci:abon ikan, Analisistitikpulangpokok, CV. Duta Agro Lestari 186

Latar Belakang PENDAHULUAN Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) laut Sulawesi Tengah sebagai bagian dari perairan Indonesia dengan luas wilayah territorial lautnya sekitar193,90 ribu km 2. WPP ini memiliki potensi sumberdaya ikan yang cukup tinggi diperkirakan kurang lebih 1.98 juta ton atau 31.55% dari total potensi sumberdaya laut Indonesia.Total potensi penangkapan ikan di laut lepas dan budidayapantai diperkirakan dapat menghasilkan 213.80 ribu ton ikan setiap tahun (Departemen Kelautan dan Perikanan, 2003). Ikan sebagai komoditi utama di sub sektor perikanan merupakan salah satu bahanpangan yang kaya protein.ikan menyediakan protein hewani dalam jumlah yang relatif tinggi, juga asam-asam lemak tak jenuh yang esensial diperlukan oleh tubuh manusia. Ikan juga merupakan sumber vitamin A yangterkenal, di samping berbagai vitamin lainnya dan mineral-mineral lain yang diperlukan bagi tubuh manusia (Suryati, 2008). Salah satu kelemahan ikan sebagai produk primer perikanan (pertanian) adalah perishable (mudah rusak/membusuk). Hal inidisebabkan oleh tubuh ikan yang mempunyai kadar air tinggi dan ph mendekati netral merupakan media yang baik untuk pertumbuhanbakteri pembusuk maupun organisme lainnya sehingga ikan menjadi komoditi yang cepat membusuk. Selain itu, daging ikan banyak mengandung asam lemak tak jenuh yang sifatnya sangat mudah mengalami proses oksidasi. Oleh sebab itu, sering muncul bau tengik pada ikan(afrianto dan Liviawaty, 1989). Pembuatan abon merupakan salah satu alternatif pengolahan ikan, untuk mengantisipasi kelimpahan produksi ataupun untuk penganekaragaman produk perikanan. Produk yang dihasilkan oleh proses pengolahan abon ikan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya awet yang relatif lama(leksono dan Syahrul, 2001). Dinas Perindustrian, Perdagangan dankoperasi Kota Palu (2012) mengenukakan bahwasalah satu perusahaan agroindustri yang menghasilkan produk abon ikan di Kota Palu ialah CV.Duta Agro Lestari. Selain abon ikan, perusahaanini juga memproduksi berbagai produk olahan pertanian seperti bawang goreng, abon sapi, dan keripik nangka. Dalam penyusunan perencanaan penjualan, manajemen membutuhkan informasi tentang, pada tingkat penjualan berapa yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar memperoleh laba, atau pada tingkat penjualanberapa perusahaan akan menderita kerugian. Dalam hal ini salah satu alat bantu yang digunakan manajemen adalah Analisis Titik pulang Pokok. Berdasarkan uraian diatas, maka masalah yang dapat diidentifikasikan adalah besarnya produksi fisik, besarnya biaya produksi, harga jual serta besarnya penerimaan yang diperoleh C.V Duta Agro Lestari dalam usaha abon ikan di Kota Palu, sehingga usaha yang dijalankan mencapai titik pulang pokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya produksi fisik, besarnya biaya produksi, harga jual serta besarnya penerimaan yang diperoleh CV.Duta Agro Lestari dalam usaha abon ikan di Kota Palu, sehingga usaha yang dijalankan mencapai Titik Pulang Pokok, atau tidak mengalami kerugian maupun memperoleh laba. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagaiupaya pengembangan ilmu pengetahuan tentang Analisis Titik Pulang Pokok, sebagai bahan informasi bagi penentu kebijakan, dalam menentukan kebijakan peningkatan produksi usaha abon ikan dan sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian dalam bidang yang sama. 187

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan CV. Duta Agro Lestari yang berada di Jalan Basuki Rahmat Lrg. Perjuangan No. 33, Kota Palu.Penelitian iniberlangsung selama dua bulan, yaitu pada bulan November - Desember 2012. Penentuanrespondendantempatpeneli tiandilakukansecarasengaja (purposive). CV. Duta Agro Lestari dipilihdenganpertimbangan, bahwaperusahaaninimerupakanperusahaanagro industri yang cukupmaju di kotapaludantelahberdiricukup lama (sejak 1995). Respoden yang diambil dalam penelitian ini adalah pimpinan perusahaan yang secara aktif turut melakukan pengelolaanpada perusahaan tersebut,sehingga diharapkan bisa diperoleh hasil yang cukup akurat dan representatif sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam penelitianini. Data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder.data primer diperoleh dengan cara observasidan wawancaralangsung dengan responden dengan menggunakandaftar pertanyaan (Questionaire) sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait dan literatur yang relevan dengan tujuan penelitian ini. Analisis data yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitianiniadalah AnalisisTitik Pulang Pokok, yang menurut Soekartawi (2001) secara matematis diformulasikan sebagai berikut : TR = TC TR = P x Q TC = TFC + TVC TC = TFC + (AVC x Q) Persamaantersebut dapat disederhanakan menjadi : P x Q = TFC + (AVC x Q) P x Q - (AVC x Q) = TFC Q (P AVC) = TFC Sehingga diperoleh rumus titik pulang pokok dalam satuan unit produk sebagai berikut : BEP(Q) = TFC P AVC Selanjutnya untuk menghitung Titik pulang Pokok dalam satuan rupiah, maka satuan unit (Q) dikalikan dengan harga jual per unit (P) dengan persamaan sebagai berikut: P. TFC BEP(P. Q) = BEP(P. Q) = P AVC TFC 1/P(P AVC) Sehingga diperoleh rumus Titik Pulang Pokok dalam satuan rupiah (TPP Penerimaan) sebagai berikut : BEP(Rp) = TFC 1 AVC/P Keterangan : TR = Total Penerimaan (Total Revenue) (Rp) TC = Total biaya (Total Cost) (Rp) TFC = Total Biaya tetap (Total Fixed Cost) (Rp) TVC =Total Biaya Variabel (Total Variabel Cost) (Rp) AVC =Rata-Rata Biaya Variabel Perunit (Average Variabel Cost) Q =Total Produksi Dalam Usaha (Quantity) (Perunit) P = Harga Jual Perunit (Price) (Rp) Teori tersebut dapat disederhanakan dengan tujuan untuk mencari nilai TPP Penerimaan, menjadi persamaan sebagai berikut : TR = P. Q Keterangan : TR = Penerimaan pada posisi Titik Pulang Pokok P Q = Harga pada posisi Titik Pulang Pokok = Jumlah Produksi pada posisi Titik Pulang Pokok HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi abon ikan CV. Duta Agro Lestari adalah hasil dari serangkaian proses produksi yang dimulai dari pembersihan dan perebusan daging ikan.dilanjutkan dengan pencabikan dan pengeringanserta penambahan bumbu.lalu proses penggorengan dan penirisan minyak (menggunakan spinner) serta penghalusan abon, kemudian diakhiri 188

dengan penambahan bawang goreng dan proses pengemasan. Proses produksi abon ikan dalamperusahaanini dilaksanakan sedemikian rupa sehingga dari 100 kilogram daging ikan segar diperoleh 50 kilogram abon ikan. Dengan kata lain, 1 kg abon ikan dihasilkan melalui pengolahan 2 kg daging ikan. Hasil produksi ini kemudian dikemas dan dipasarkan dalam 7 (tujuh) jenis kemasan.hal ini bertujuan untuk memenuhi permintaan konsumen dan menyesuaikan dengan variasi kemampuan daya beli yang berbeda-beda. CV. Duta Agro Lestari merupakan perusahaan agroindustri yang menghasilkan lebih dari satu jenis produk dalam satu pabrik yang sama (joint product), karena itu terdapat biaya yang ditanggung bersama oleh setiap produk dalam proses produksinya(joint cost).joint cost tidak dapat diidentifikasialokasinya secara langsung pada setiap produk, namun perlu dihitung untuk memudahkan penentuan harga pokok setiap produk. Nilai jual masing-masing produk CV. Duta Agro Lestari di pasaran telah diketahui, karena itu metode perhitungan alokasi joint cost yang tepat digunakan adalah Metode Nilai Pasar (Market Value Methods). Mardiasmo (2004) menyatakan bahwa Metode Nilai Pasar atau nilai jualmerupakan pembebanan biaya bersama atas dasar nilai jual masing-masing produk. Besarnya alokasi biaya bersama (joint cost) produk abon ikan adalah sebesar 5,73%. Hal ini berarti dari total biaya bersama (joint cost) yang digunakan untuk memproduksi kelima jenis produk yang dihasilkan oleh CV. Duta Agro Lestari, 5,73% dibebankan pada penjualan produk abon ikan. Biaya tetap dalam penelitian ini terdiriatas nilai penyusutan, pajak, promosi, pembayaran listrik dan telepon dan gaji untuk karyawan tetap.biaya-biaya tersebut juga digunakan secara bersama dalam proses produksi maupun pemasaran setiap jenis produk CV. Duta Agro Lestari, sehingga untuk mengidentifikasibesarnya biaya yang dibebankan pada produk abon ikan, nilai biaya-biaya tersebut harus dikalikan dengan persentase alokasi joint cost produk abon ikan yang telah dihitung terlebih dahulu. Biaya tetap usaha abon ikan CV. Duta Agro Lestari dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Jumlah Biaya Tetap Dalam Usaha Abon Ikan Pada CV. Duta Agro Lestari, Per Bulan, Tahun 2012. No. JenisBiaya NilaiUmum Nilai Abon Ikan 1 Penyusutan 1.275.772,18 73.101,74 2 Pajak 356.166,00 20.408,31 3 GajiTenagaKerjaTetap 15.700.000,00 899.610,00 4 ListrikdanTelepon 1.300.000,00 74.490,00 5 PemasanganIklan 362.500,00 20.771,25 Jumlah 18.994.438,18 1.088.381,30 Sumber : Diolah dari data primer, 2012 Tabel 1 menunjukan bahwa rata-rata jumlah biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh CV.Duta Agro Lestari dalam usaha abon ikan tersebut adalah Rp 1.088.381,30. Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-rubah sesuai dengan volume produksi.biaya variabel yang harus dikeluarkan oleh CV.Duta Agro Lestari dalam usaha abon ikan, meliputi bahan yang digunakan yaitu: bahan baku dan bahan tambahan, gas elpiji, serta biaya pembuatan kemasan. Seluruhnya diperhitungkan selama satu bulan. Secara garis besar, biaya variabel usaha abon ikan CV. Duta Agro Lestari dapat dilihat pada tabel 2. 189

Tabel 2 menunjukan bahwa untuk memproduksi abon ikan, CV. Duta Agro Lestari harus mengeluarkan biaya rata-rata sebesar Rp 5.005.000,- untuk bahan habis pakai dan Rp 642.000,- untuk pembuatan kemasan setiap bulannya. Sehingga total biaya variabel adalah sebesar Rp 5.647.000,- per bulan. Berdasarkanhasilpenelitian, diperolehkeadaan (jumlahproduksi, biayaproduksi, hargajual, penerimaandanpendapatan) usahaabonikan CV. Duta Agro Lestari.Seperti yang terlihatpada table 3. Tabel 2. Jumlah Biaya Variabel (per bulan) dalam usaha Abon Ikan pada CV. Duta Agro Lestari, 2012. No JenisBiayaVariabel NilaiBiayaVariabel (Rp/Bulan) 1. BahanHabisPakai 5.005.000 2. PembuatanKemasan 642.000 Jumlah 5.647.000 Sumber : Diolah dari data primer, 2012 Tabel3. JumlahProduksi, HargaJual, Penerimaan, BiayaProduksidanPendapatan Usaha Abon Ikan CV. Duta Agro Lestari JenisKemasa n Jumlah (unit) HargaJual (Rp/unit) Total Penerimaan Total BiayaTetap Total BiayaVariabel Pendapatan Mika 100 g 80 20.000,00 1.600.000,00 174.141,01 880.800,00 545.058,99 Mika 200 g 30 40.000,00 1.200.000,00 130.605,76 645.600,00 423.794,24 Mika 400 g 15 80.000,00 1.200.000,00 130.605,76 630.600,00 438.794,24 Aluminium Foil 100 g 70 20.000,00 1.400.000,00 152.373,38 784.700,00 462.926,62 Aluminium Foil 200 g 30 40.000,00 1.200.000,00 130.605,76 645.600,00 423.794,24 ToplesPlasti k 150 g 40 35.000,00 1.400.000,00 130.605,76 760.600,00 508.794,24 ToplesPlasti k 250 g 44 65.000,00 2.860.000,00 239.443,87 1,299.100,00 1.321.456,13 Jumlah 10.860.000,00 1.008.381,30 5.647.000,00 4.124.618,70 Sumber :Diolahdari data primer, 2013 Secara umum, usaha abon ikan CV. Duta Agro Lestari menghasilkan pendapatan sebesar Rp 4.124.618,70 per bulannya. Terdapat perbedaan jumlah biaya produksi dan total penerimaan masing-masing jenis kemasan yang mengakibatkan perbedaan tingkat pendapatan setiap jenis kemasan. Biaya tetap terdiri atas nilai penyusutan, pajak usaha, gaji, biaya listrik dan telepon, serta biaya pemasangan iklan. Biaya variable terdiri atas biaya bahan habis pakai serta biaya pembuatan kemasan produk. Analisis pendapatan masing-masing jenis kemasan ini digunakan sebagai dasar perhitungan analisis titik pulang pokok dalam penelitian ini. Analis Titik Pulang Pokok. Titik pulang pokok adalah kondisi di mana total penerimaan yang diperoleh sama dengan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Secara grafis, kondisi titik pulang pokok dapat digambarkan sebagai berikut: 190

TR, TC TR Laba TC TR, TC TPP VC Rugi FC Berdasarkan hasil perhitungan analisis titik pulang pokok, diperoleh jumlah produksi fisik, harga jual, biaya produksi serta penerimaan Tabel4. 0 Q Gambar 1.GrafikTitikPulangPokok Q (Produksi) masing-masing jenis kemasan produk abon ikan CV. Duta Agro Lestari. Secara garis besar seperti terlihat pada Tabel 4. JumlahProduksi, HargaJual, Total Biayadan Total Penerimaan Pada Saat Titik Pulang Pokok Usaha Abon Ikan CV. Duta Agro Lestari. JenisKemasan Jumlah (unit) HargaJual Total Biaya = Total (Rp/unit) Penerimaan (Rp) Mika 100 gram 19,36 20.000,00 387.200,00 Mika 200 gram 7,06 40.000,00 282.400,00 Mika 400 gram 3,44 80.000,00 275.200,00 Al. Foil 100 gram 17,33 20.000,00 346.600,00 Al. Foil 200 gram 7,06 40.000,00 282.400,00 Top. Plastik 150 gram 8,17 35.000,00 285.950,00 Top. Plastik 250 gram 6,75 65.000,00 438.750,00 2.298.500,00 Sumber :Diolahdari data primer, 2013 Tabel 4 menunjukkan jumlah produksi, harga jual dan penerimaan pada saat titik pulang pokok (TR=TC) masing-masing jenis kemasan produk. Secara keseluruhan titik pulang pokok usaha abon ikan CV. Duta Agro Lestari dicapai pada saat jumlah penerimaan dan biaya produksi berada pada titik yang sama, dalam hal ini adalah pada saat penerimaan sebesar Rp 2.298.500,00. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa titik pulang pokok usaha abon ikan CV. Duta Agro Lestari tercapai pada saat jumlah penjualan produk fisik menghasilkan jumlah penerimaan yang sama dengan jumlah biaya produksi yaitu sebesar Rp 2.298.500,00.Alokasi produksi masing-masing jenis kemasan pada saat titik pulang pokok ialah sebagai berikut:mika 100 g sebanyak 19,36 unit dengan harga jual Rp 20.000,00/unit, menghasilkan penerimaansebesar Rp 387.200,00, Mika 200 g sebanyak7,06 unit dengan harga jual Rp 40.000,00/unit, menghasilkan penerimaan sebesar Rp 282.400,00,Mika 400 g sebanyak 3,44 unit dengan harga jual Rp 80.000,00/unit, menghasilkan penerimaan sebesar Rp 275.200,00, Aluminium foil 100 g sebanyak 17,33 unit dengan harga jualrp 20.000,00/unit, menghasilkan penerimaan sebesar Rp 346.600,00, Aluminium foil 200 g sebanyak 7,06 unit dengan harga jualrp 40.000,00/unit, menghasilkan penerimaan 191

sebesar Rp 282.400,00, Toples plastik 150 g sebanyak 8,17 unit dengan harga jualrp 35.000,00/unit, menghasilkan penerimaan sebesar Rp 285.950,00, Toples plastik 250 g sebanyak 6,75 unit dengan harga jual Rp 65.000,00, menghasilkan penerimaan sebesar Rp 438.750,00. Saran Jenis kemasan produk yang diproduksi terlalu banyak untuk jumlah produksi yang relatif kecil.untuk meningkatkan pendapatan dapat dilakukan dengan mengutamakan produksi kemasan dengan tingkat pendapatan yang tinggi atau dengan meningkatkan kapasitas produksi namun dengan tetap memperhatikan kualitas dan kombinasi jenis kemasan yang tepat untuk menjangkau daya beli konsumen yang bervariasi. Pemerintah selaku pembuat kebijakan, diharapkan agar dapat membuat formulasi kebijakan yang dapat mendukung perkembangan industri pengolahan produk perikanan. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat penting, mengingat besarnya potensi perikanan Sulawesi Tengah. Soekartawi, 2001.Agribisnis, TeoridanAplikasinya. CV. Rajawali Press, Jakarta. Suryati, 2008.KebiasaanMakanIkan. Jakarta. FKM UI, DAFTAR PUSTAKA Afrianto, E. danliviawaty, 1989.PengawetandanPengolahanIkan.Penerb itkanisius, Yogyakarta. DepartemenKelautandanPerikanan, 2003.Konvensi- KonvensiPerikananInternasionaldanImpleme ntasinya di Indonesia. DKP RI, Jakarta. DinasPerindustrian, Perdagangan, dankoperasi Kota Palu, 2012. Data Usaha Mikro, Kecil danmenengahtahun 2012. Leksono, T. dansyahrul, 2001.StudiMutudanPenerimaanKonsumenTer hadap Abon Ikan.http://unri.ac.id/.Diaksespadatanggal 2 November 2012. Mardiasmo, 2004. Akuntansi Biaya. Andi Offset, Yogyakarta. 192