BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian kualitatif mengenai Gambaran Citra Diri (Body Image) pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

BAB III METODEDAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengeksplorasi gambaran umum remaja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perspektif Orang Tua maka peneliti menggunakan penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian

3. METODE PENELITIAN. 22 Universitas Indonesia. Faktor-Faktor Pendulung..., Nisa Nur Fauziah, FPSI UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN. 31 Universitas Indonesia. Gambaran Stres..., Muhamad Arista Akbar, FPSI UI, 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

BAB IV METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa. pribadi dan sosial para partisipan (Smith, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

27 Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi pengertian atau relevasi fenomena tertentu terhadap individu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengkaji dan mempelajari secara

BAB III METODE PENELITIAN. atau sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. dengan wawancara mendalam (In depth interview).

BAB 3 METODE PENELITIAN. ini akan menjelaskan tentang metode penelitian kualitatif. atau sudut melalui sudut pandang subyek penelitian.

3.2 Partisipan Penelitian/sumber data

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang berada di luar individu, manusia tidak secara sederhana

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pedoman wawancara (semi terstruktur) dan pengamatan langsung menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. komunitas, atau bahkan suatu bangsa (Poerwandari 2011). tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan fenomenologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan studi

BAB III METODE PENELITIAN. jelas. Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara fenomenologis di mana

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Akulturasi pada setiap anak jalanan terdapat perbedaan-perbedaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan fakta dilapangan. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. gambar, foto, rekaman video, dan lain sebagainya.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). Menurut Moleong

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menggambarkan locus of control pada pasangan suami isteri yang hamil

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Titik berat dari penelitian yang dilakukan yaitu pada permasalahan kecemasan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang berusaha memahami dan mengeksplorasi masalah-masalah manusia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pada penelitian kualitatif mengenai Gambaran Citra Diri (Body Image) pada Crossplayer ini, metode yang dipergunakan diantaranya ialah wawancara dan observasi. Strauss dan Corbin menjelaskan bahwa pendekatan penelitian secara kualitatif dapat diartikan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur kuantifikasi, perhitungan statistik, atau bentuk caracara lainnya yang menggunakan ukuran angka (Golafshani, 2003). Creswell (2003) mengemukakan bahwa pendekatan kualitatif adalah pendekatan untuk membangun pernyataan pengetahuan berdasarkan perspektif-konstruktif (misalnya, makna-makna yang bersumber dari pengalaman individu, nilai-nilai sosial dan sejarah, dengan tujuan untuk membangun teori atau pola pengetahuan tertentu). Kualitatif dapat diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan aspek kualitas, nilai atau makna yang terdapat dibalik fakta. Kualitas, nilai atau makna hanya dapat diungkapkan dan dijelaskan melalui linguistik, bahasa, atau kata-kata. Maka bentuk data yang disajikan bukan berbentuk bilangan, angka, skor atau nilai; peringkat atau frekuensi; yang biasanya dianalisis dengan menggunakan perhitungan matematik atau statistik (Creswell, 2003 : 18). 24

.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan akan mengikuti karakter metode studi kasus yang tidak sekedar memberi laporan faktual, tetapi juga memberi nuansa, suasana penghayatan dan pikiran-pikiran yang berkembang dalam kasus yang menjadi bahan studi yang tidak dapat ditangkap oleh penelitian kuantitatif yang bersifat statistis, maka dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah wawancara yang bersifat semi terstruktur sebagai metode pengumpulan data utama dan observasi sebagai metode pendukung dalam proses pengumpulan data yang dilakukan. Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakandalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur. Penelitian ini menggunakan bentuk observasi tidak terstruktur. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guideobservasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek. Sedangkan teknik pencatatan observasi dilakukan dengan teknik pencatatan Narrative, yakni anecdotal recording. 3.2.1 Wawancara Wawancara adalah percakapan dan Tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna 25

subjek yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain. (Danim, 2002 ) ; Wawancara semi terstruktur adalah wawancara yang diarahkan untuk menggali topik topik yang telah ditetapkan dan pertanyaan pertanyaan fleksibel di luar pedoman wawancara yang menyertainya, dan merupakan bentuk pendalaman dari topik tersebut. 3.2.2 Observasi Metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejalagejala yang diselidiki. Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah. Bungin (2007) mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu observasi partisipan, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok. Pada penelitian mengenai Gambaran Body Image pada Crossplayer Indonesia ini, observasi yang dilakukan ialah observasi tidak terstruktur. Berikut ialah penjelasannya : Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan. (Bungin, 2007). 26

3.2.2.1 Teknik Pencatatan Observasi Teknik pencatatan observasi yang digunakan dalam penelitian Gambaran Body Image pada Crossplayer ini menggunakan anecdotal recording, di mana teknik pencatatan ini termasuk ke dalam teknik pencatatan narrative. Teknik pencatatan narrative merupakan teknik pengumpulan (pencatatan) data oleh observer dengan kejadian dan urutan kejadiannya sebagaimana yang terjadi pada situasi nyata. Teknik ini membantu formulasi deskripsi yang komprehensif akan perilaku individu. Anecdotal recording merupakan pencatatan mencakup apapun yang tampak relevan bagi observer. Cara ini tidak membutuhkan kerangka waktu, pengkodean atau pengkategorian tertentu. Kelebihan pencatatan narrative: Memelihara rangkaian asli dari suatu kejadian Membantu pengumpulkan informasi dan menemukan perilaku kritis Dapat digunakan untuk mengetahui dan menilai kemajuan Memberikan catatan tentang kesulitan yang berkelanjutan Membutuhkan sedikit peralatan Cocok sebagai pendahulu prosedur observasi yang lebih sistematis Kelemahan: Tidak cocok untuk data kuantitatif Sulit untuk divalidasi Tidak mendeskripsikan secara penuh beberapa tipe dari perilaku kritis 27

Memungkinkan terjadinya perbedaan antar pengamat satu dengan pengamat yang lain 3.3 Subjek Penelitian 3.3.1 Jumlah Subjek Dalam Penelitian Prosedur penentuan subjek dan sumber data dalam penelitian kulaitatif umumnya menampilkan karakteristik sebagai berikut : 1. Fleksibel dalam karakteristik sampel sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian. 2. Tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa acak, melainkan pada kecocokan konteks umumnya. 3. Diarahkan tidak pada jumlah sampel besar, melainkan kasus tipikal yang sesuai dengan keunikan tertentu. Dengan berpatokan kepada karakteristik tersebut, pada penelitian mengenai Gambaran Body Image pada Crossplayer ini, peneliti mengambil 4 orang Crossplayer Indonesia di range usia yang berbeda, yakni, male-to-female crossplayer remaja akhir dan dewasa awal, serta female-to-male crossplayer remaja madya dan dewasa awal, keempat subjek berdomisili di Jakarta dan Tangerang untuk mempermudah pengambilan data. 28

3.3.2 Metode Pengambilan Subjek Subjek penelitian dipilih dengan kriteria tertentu sesuai dengan teori (Theory-Based Sampling), sesuai dengan studi-studi sebelumnya dan sesuai dengan tujuan penelitian yang bertujuan agar subjek dapat mewakili fenomena yang dipelajari (Poerwandari, 2009), layaknya yang terdapat di tinjauan pustaka yang telah saya sertakan dalam bagian tinjauan pustaka. 3.3.3 Alat Bantu Pengumpulan Data Berikut adalah beberapa alat bantu yang peneliti gunakan dalam pengumpulan data mengenai Gambaran Body Image pada Crossplayer Indonesia : 1. Informed Consent 2. Pedoman Wawancara 2. Recorder 3. Laptop 4. Peralatan Mencatat / Menulis 29

3.3.4 Prosedur Analisis Data Poerwandari (2009) mengemukakan prosedur dalam proses analisis dan interpretasi data seperti berikut: 1. Menyeleksi hasil wawancara yang telah direkam kemudian membuat transkrip secara verbatim. 2. Memahami hasil verbatim untuk memperoleh gambaran diri dari masing-masing subjek sesuai dengan tujuan penelitian. 3. Melakukan analisis antar kasus dan membuat kesimpulan mengenai gambaran untuk setiap subjek. 4. Membuat kesimpulan mengenai gambaran secara umum dan faktorfaktor yang berkaitan, diskusi dari hasil penelitian, dan saran untuk subjek serta penelitian selanjutnya. 30