I PPh Pasal 4 ayat ( 2 ) 1 Pejualan saham di Bursa Efek

dokumen-dokumen yang mirip

DAFTAR OBYEK DAN TARIF PAJAK PENGHASILAN TARIF PKP = (PB BP) PTKP. 2. Uang Pensiun Bulanan yang Diterima Pensiunan Pasal 17 UU PPh.

BAB IV KETENTUAN LAINNYA

MINGGU KE LIMA PPH PASAL 23, 26, DAN 25 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro,S.H. (Waluyo, 2000 : 2), pajak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1) Pengertian Pajak Penghasilan. 2) Subjek Pajak Penghasilan. Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 tahun 2008, yaitu.

DAFTAR OBJEK DAN TARIF PAJAK PENGHASILAN

BUKTI PEMOTONGAN PPh PASAL 23. Jenis Penghasilan. Jumlah Penghasilan Bruto

IBNU KHAYATH FARISANU 1 / 9 STIE

Pertemuan 5 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23, 25, & 26

DAFTAR OBJEK DAN TARIF PAJAK PENGHASILAN

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26

Pajak Penghasilan Pasal 21

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Subjek Pajak PPh Pasal 23

Modul Perpajakan PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 DEFINISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 27/PJ.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum ada beberapa pengertian pajak yang dikemukakan oleh para

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-170/PJ/2002 TANGGAL : 28 Maret 2002

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pajak merupakan kewajiban rakyat untuk memberikan sebagian harta

2% Jumlah bruto tidak termasuk PPN. 3% Jumlah bruto tidak termasuk PPN. 4% Jumlah bruto tidak termasuk PPN. 6% Jumlah bruto tidak termasuk PPN

BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG PAJAK PENGHASILAN PASAL 23/26 BAB IV

KONSEP PENDAPATAN DALAM PAJAK

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

PPh Pasal 26. Pengantar

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Catatan: - Untuk Point 1, 3, 4 dan 5 dalam hal Wajib Pajak tidak mempunyai NPWP, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 20% (Dua puluh persen).

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Pokok-Pokok Perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan. Oleh Bambang Kesit Accounting Department UII Yogyakarta 21 Juni 2010

BAB III KEBIJAKAN PENETAPAN TARIF EFEKTIF DALAM PEMUNGUTAN PPh PASAL 23 ATAS JASA LAIN

MINGGU KE DUA PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 GAJI DAN BONUS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan

TABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN

BAB I PENDAHULUAN. kini (awal tahun 2007) berpengaruh terhadap penerimaan pajak yang

BAB II URAIAN TEORITIS

NO. JENIS PENGHASILAN PERKIRAAN PENGHASILAN NETO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pajak menurut Rochmat Soemitro (2002:1)

Pertemuan 2 PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (G + B)

TABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN

LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-70/ PJ. / 2007 TANGGAL : 9 April 2007

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21. JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN (Orang)

Landasan Hukum: Pasal 23 UU PPh PMK No. 244/ PMK.03/ 2008

BAB II LANDASAN TEORI

PAJAK PAJAK DEPARTEMEN IKK - IPB

PAJAK PENGHASILAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21/26

BAB II LANDASAN TEORI. Pemahaman akan pengertian pajak merupakan hal penting untuk dapat

PPh Pasal 22 dan PPh Pasal 23. Disampaikan oleh : Amanda Oktariyani,SE.,M.Si,Ak

AGENDA. PPh Pasal 26

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak

BAB III PENYEBAB BEDA AKUNTANSI PAJAK DAN KOMERSIAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21. JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN (Orang) 8. JUMLAH (6 + 7) 8

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

LAMPIRAN I-A SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. dalam Siti Resmi (2009: 1):

III/$ 2 0 A A KREDIT PAJAK DALAM NEGERI N P W P : NAMA WAJIB PAJAK : PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

BAB II BAHAN RUJUKAN

OLEH: Yulazri M.Ak. CPA

PERKIRAAN PENGHASILAN NETO ATAS SEWA DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN HARTA

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Pajak Menurut Para Ahli

Pengertian Pajak Penghasilan 21

SPT TAHUNAN SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA "X" PADA

Pemotongan/Pemungutan PPh

LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-176/PJ/2000 TANGGAL : 26 JUNI 2000

PAJAK PENGHASILAN (PPh) Ps. 21/26

Pajak Penghasilan Pasal 21/26


PPh Pasal 23 Penghasilan dari Modal, Jasa dan Kegiatan

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

Perpajakan Bagi Koperasi

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PA JAK PENGHASILAN F INAL

KEWAJIBAN PERPAJAKAN ATAS PENGGUNAAN DANA HIBAH PENELITIAN KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA TAHUN 2018

BAB II LANDASAN TEORITIS. 2.1 Pengertian dan Fungsi Pajak Penghasilan. 1. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh)

RINGKASAN REKONSILIASI FISKAL

UU 10/1994, PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1991

BAB II LANDASAN TEORI

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PAJAK INDONESIA TENTANG PAJAK PENGHASILAN BAB I KETENTUAN UMUM

TABEL PERUBAHAN KODE MAP/KJS

BAB II BAHAN RUJUKAN

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

TABEL PERUBAHAN KODE MAP/KJS

2.1 Definisi Pajak. Landasan Teori. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH PERPAJAKAN. Disusun Oleh : Florentina Rosalia Marseli UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rochmat Soemitro yang dikutip oleh Mardiasmo, (2003:1) :

Pajak Penghasilan Pasal 21/26

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

Materi E-Learning Perpajakan

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Kewajiban Perpajakan bagi Dokter

BAB II LANDASAN TEORI

DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK

lebih pada konteks Pajak Penghasilan (PPh), karena dalam PPh ada Perampungan yang dilakukan setiap akhir tahun

Transkripsi:

I PPh Pasal 4 ayat ( 2 ) 1 Pejualan saham di Bursa Efek a. Diterima oleh Penjual Saham 0,1% Nilai Transaksi b. Diterima oleh Pemegang Saham Pendiri: - telah diperdagangkan di Bursa sebelum 31 12 1996 - telah diperdagangkan di Bursa setelah 01 01 1997 (0,1% x Nilai Transaksi) + (0, x Nilai Saham 30/ 12/ 96) (0,1% x Nilai Transaksi) + (0, x Nilai Saham saat I PO) 2 Penjualan saham milik perusahaan modal ventura 0,1% Nilai Transaksi 3 Pengalihan Hak atas Tanah dan atau Bangunan, yang diterima oleh: a. WP Badan term asuk koperasi yang usaha pokoknya m engalihkan hak atas tanah dan atau bangunan Pasal 16 ayat (1) dan Pasal 17 UU PPh b. WP Badan yang m engalihkan hak atas tanah dan atau bangunan bukan sebagai usaha pokoknya c. WP OP, Yayasan atau organisasi sejenis yang m engalihkan hak atas tanah dan atau bangunan baik sebagai usaha pokoknya m aupun bukan. 4 Hadiah Undian 2 atau Nilai Pasar 5 Persewaan Tanah dan atau Bangunan 10% 6 Bunga/ Diskonto Obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek: a. WP Dalam Negeri* 20% Jumlah Bruto/ selisih lebih harga jual b. WP Luar Negeri 20% Jumlah Bruto/ selisih lebih harga jual 7 Usaha Jasa Konstruksi (Kontraktor Usaha Kecil dan Nilai Pengadaan tidak lebih dari Rp. 1 Milyar) a. Jasa Pelaksanaan Konstruksi 2% Penghasilan bruto b. Jasa Perencanaan dan Pengawasan Konstruksi 4% Penghasilan bruto 8 Bunga Deposito dan Tabungan serta Diskonto SBI (kecuali < 7,5 juta dan yang diterima oleh Dana Pensiun yang telah Disahkan Menkeu) 20% Jumlah Bruto Bunga * kecuali Bank, Dana Pensiun, Reksadana ( selam a 5 tahun pertam a) I I PPh Pasal 1 5 1 Pelayaran Dalam Negeri 1,2% Peredaran Bruto 2 Penerbangan Dalam Negeri 1,8% Peredaran Bruto 3 Pelayaran dan atau Penerbangan Luar Negeri 2,64% Peredaran Bruto 4 WP LN yang mempunyai Kantor Perwakilan Dagang di 0,44% Nilai Ekspor Bruto I ndonesia 5 Pihak-pihak yang melakukan kerjasama dalam bentuk Perjanjian Bangunan Guna Serah (Built Operate and Transfer) Jumlah Bruto dari Nilai Tertinggi antara Nilai Pasar dengan NJOP Bagian Bangunan yang Diserahkan

I I I PPh Pasal 2 1 1 Penghasilan Teratur yang diterima oleh Pegawai Tetap 2 Upah yang Diterima oleh Tenaga Harian Lepas a. di atas Rp. 24.000/ hari tetapi tidak lebih dari Rp. 240.000/ bulan b. tidak lebih dari Rp. 24.000/ hari namun lebih dari Rp. 240.000/ bulan PKP = (BJ + I P) PTKP ( Rp. 24.000) ( PTKP sebenarnya) 3 Rabat/ Komisi Penjualan yang diterima oleh Distributor MLM/ Direct Selling dan kegiatan sejenis 4 Uang Tebusan Pensiun, Uang THT atau JHT, Uang Pesangon yang diterim a Pegawai atau Mantan Pegawai, kecuali tidak lebih dari Rp. 25 juta PKP = ( PTKP) perbulan a. Rp. 25 juta s.d Rp. 50 juta b. > Rp. 50 juta s.d Rp. 100 juta 10% c. > Rp. 100 juta s.d Rp. 200 juta 1 d. > Rp. 200 juta 2 5 Jasa Produksi, Tantiem, Gratifikasi, Bonus yang diterima Mantan Pegawai 6 Honorarium yang diterima Dewan Komisaris/ Pengawas yang bukan pegawai tetap pada perusahaan yang sam a 7 Uang Pensiun Bulanan yang diterima pensiunan PKP ( BP) PTKP 8 Penarikan dana pada Dana Pensiun oleh Pensiunan 9 Honorarium dan Pembayaran Lain yang diterima oleh Tenaga Ahli (Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris, Penilai, dan Aktuaris) sebagai im balan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan 1 x 50% atau 7, 10 Honorarium yang dananya dari keuangan negara/ daerah yang diterima oleh Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI / POLRI kecuali PNS Gol. I I / d kebawah atau Anggota POLRI dengan Pangkat Pem bantu Letnan Satu atau Ajun I nspektur Tingkat Satu ke bawah 11 Honorarium yang diterima oleh Pegawai Tidak Tetap, Pem agang, Calon Pegawai 12 Honorarium dan pembayaran lain yang diterima oleh Tenaga Lepas (Senim an, Olahragawan, Penceram ah, Pemberi Jasa, Pengelola Proyek, Peserta Perlombaan, PDL Asuransi, dll) 13 Penghasilan dari pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang diterima oleh Tenaga Asing (Expatriate) yang telah berstatus sebagai WPDN 14 Penghasilan dari pekerjaan yang diterima oleh Tenaga Asing (Expatriate) yang bekerja pada Perusahaan Pengeboran Migas: PKP ( PTKP) PKP ( (BJ + I P) PTKP a. General Manager US$ 11.275 per bulan b. Manager US$ 9.350 per bulan c. Supervisor/ Tool Pusher US$ 5.830 per bulan d. Assisten Supervisor/ Tool Pusher US$ 4.510 per bulan e. Crew Lainnya US$ 3.245 per bulan PKP : Penghasilan Kena Pajak : Penghasilan Bruto BJ : Biaya Jabatan I P : I uran Pensiun BP : Biaya Pensiun 1

I V PPh Pasal 2 2 1 Pem belian Barang oleh Bendaharawan dan 1, Harga Pembelian BUMN/ BUMD 2 I mpor Barang: a. I mportir mempunyai API 2, Nilai Impor b. Importir tidak Mempunyai API 7, Nilai Impor c. Yang tidak Dikuasai 7, Harga Jual Lelang 3 I ndustri Semen 0,2 4 I ndustri Rokok 0,1 Harga Bandrol 5 I ndustri Kertas 0,1% 6 I ndustri Baja 0,3% 7 I ndustri Otomotif 0,4 8 Bahan Bakar Minyak dan Gas SU Swastanisasi Pertamina a. Premium 0,3% 0,2 Penjualan b. Solar 0,3% 0,2 Penjualan c. Premix/ Super TT 0,3% 0,2 Penjualan d. Minyak Tanah 0,3% Penjualan e. Gas/ LPG 0,3% Penjualan f. Pelum as 0,3% Penjualan 9 Pembelian bahan-bahan berupa hasil perhutanan, perkebunan, pertanian, dan perikanan untuk keperluan industri dan ekspor dari pedagang pengumpul ( Diubah dengan KEP- 25/ PJ./ 2003) 0, Harga Pembelian (sebelum PPN) V PPh Pasal 2 3 1 Dividen 1 2 Bunga 1 3 Royalti 1 4 Hadiah dan Penghargaan selain yang telah dipotong 1 PPh Pasal 21 5 Bunga Sim panan yang dibayarkan Koperasi 1 6 Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan 1 x 20% atau 3% penggunaan harta, khusus kendaraan angkutan darat 7 Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali Persewaan Tanah dan Bangunan dan Penghasilan Lain sehubungan dengan penggunaan harta, khusus Kendaraan Angkutan 8 Jasa Profesi, Jasa Konsultan kecuali Konsultan 1 x 50% atau 7, Konstruksi, Jasa Akuntansi dan Pem bukuan, Jasa Penilai, Jasa Aktuaris 9 Jasa Teknik dan Jasa Manajemen 10 Jasa Perancang I nterior dan Jasa Perancang Pertam anan, Jasa Perancang Mesin dan Jasa Perancang Peralatan, Jasa Perancang Alat-alat Transportasi/ Kendaraan, Jasa Perancang I klan/ Logo, Jasa Perancang Alat Kem asan 11 Jasa I nstalasi/ Pemasangan Mesin, Listrik/ Telepon/ Air/ Gas/ TV Kabel kecuali dilakukan WP yang ruang lingkup pekerjaannya di bidang konstruksi dan mempunyai izin/ sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi, Peralatan 12 Jasa Perawatan/ Pemeliharaan/ Perbaikan Mesin, Listrik/ Telepon/ Air/ Gas/ TV Kabel, Peralatan, Alat-alat Transportasi/ Kendaraan, Bangunan kecuali dilakukan WP yang ruang lingkup pekerjaannya di bidang konstruksi dan mempunyai izin/ sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi 13 Jasa Pengeboran (Jasa Driling) di bidang Penambangan Migas, kecuali yang dilakukan BUT 14 Jasa Penunjang di bidang Penam bangan Migas 15 Jasa Penam bangan dan Jasa Penunjang di bidang Penambangan selain Migas 16 Jasa Penunjang di bidang Penerbangan dan Bandar Udara

17 Jasa Penebangan Hutan, term asuk Land Clearing 18 Jasa Pengolahan/ Pem buangan Lim bah 19 Jasa Maklon 20 Jasa Rekruitmen/ Penyediaan Tenaga Kerja 21 Jasa Perantara 22 Jasa di bidang Perdagangan Surat-surat Berharga kecuali yang dilakukan oleh BEJ, BES, KSEI, dan KPEI 23 Jasa Kustodian/ Penyimpanan/ Penitipan, kecuali yang dilakukan KSEI dan tidak termasuk sewa gudang yang telah dikenakan PPh berdasarkan PP Nom or 29 Tahun 1996 24 Jasa Telekom unikasi yang bukan untuk um um 25 Jasa Pengisian Sulih Suara (Dubbing) dan atau Mixing Film 26 Jasa Pemanfaatan I nformasi di bidang Teknologi, term asuk Jasa I nternet 27 Jasa sehubungan dengan Software Kom puter, termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan 28 Jasa Pelaksanaan Konstruksi term asuk jasa perawatan/ pemeliharaan/ perbaikan bangunan, jasa instalasi/ pemasangan mesin, Listrik/ Telepon/ AI R/ Gas/ AC/ TV Kabel, sepanjang jasa tersebut dilakukan WP yang ruang lingkup pekerjaannya di bidang konstruksi dan mempunyai izin/ sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi 29 Jasa Perencanaan Konstruksi 1 x 26 2 / 3 % atau 4% 30 Jasa Pengawasan konstruksi 1 x 26 2 / 3 % atau 4% 31 Jasa Pem basm ian Ham a dan Jasa Pem bersihan 1 x 10% atau 1, 32 Jasa Catering 1 x 10% atau 1, 33 Jasa Selain jasa-jasa tersebut di atas yang pem bayarannya dibebankan pada AN dan AD * Tidak term asuk PPN 1 x 13 1 / 3 % atau 2% 1 x 10% atau 1, VI PPh Pasal 2 6 1 Dividen 20% 2 Bunga term asuk Prem ium, Diskonto, Prem i SWAP, dan im balan sehubungan dengan jam inan pengembalian utang 20% 3 Royalti, Sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan pengunaan harta 4 I m balan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan 5 Hadiah dan Penghargaan 20% 6 Pensiunan dan Pembayaran berkala lainnya 20% 7 Penjualan Harta di I ndonesia,kecuali yang diatur dalam Pasal 4 ayat (2) UU PPh yang diterim a WP LN selain BUT di I ndonesia 20% x Perkiraan Phs Neto Harga Jual 8 Premi Asuransi termasuk Premi Reasuransi a. Dibayarkan tertanggung kepada Perusahaan Asuransi di LN baik secara langsung maupun melalui pialang b. Dibayarkan Perusahaan Asuransi di I ndonesia kepada Perusahaan Asuransi di LN c. Dibayarkan Perusahaan Reasuransi di I ndonesia kepada Perusahaan Asuransi di LN 9 Penghasilan BUT kecuali ditanamkan kembali di I ndonesia Catatan : * Laba BUT setelah dikurangi PPh BUT di I ndonesia 20% 20% 20% x 50% atau 10% 20% x 10% atau 2% 20% x atau 1% 20% PKP *