BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tenaga Kerja Indonesia yang sering disebut Tenaga Kerja Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penghasil devisa negara karena setiap bulan mereka mendapatkan

RechtsVinding Online. manusiawi selama masa penampungan;

BAB II LANDASAN TEORI. Pasal 1 ayat (2) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. ±278 juta orang) Mencerminkan sumber tenaga kerja yang juga besar. Jumlah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENILAIAN DAN PENETAPAN MITRA USAHA DAN PENGGUNA PERSEORANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENILAIAN DAN PENETAPAN MITRA USAHA DAN PENGGUNA PERSEORANGAN

JADMIKO B

BAB I PENDAHULUAN. timpang dan ketidakseimbangan struktural (Mudrajad Kuncoro, 1997). tidak hanya mampu mendorong, tetapi juga dapat menganggu proses

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENILAIAN DAN PENETAPAN MITRA USAHA DAN PENGGUNA PERSEORANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri

No Keberadaan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri sebagai pekerja harus diakui memberi keuntungan bagi kedua belah pihak, baik negara pengir

BAB I PENDAHULUAN. Kerja merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nova Windasari

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah pada tahun 2009 menerapkan kebijakan moratorium dalam rangka

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumber penghasilan

I. PENDAHULUAN. kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan. kepada pengangguran yang meluas. Disamping itu harga-harga kebutuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi

KEPALA DESA TAGAWITI KABUPATEN LEMBATA PERATURAN DESA TAGAWITI NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG DESA TENAGA KERJA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1. tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja (during employment),

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. atau kekuatan yang besar sebagai modal dasar pembangunan. Hal ini tidak

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Djumadi, Hukum Perburuhan Perjanjian Kerja, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008,

TUGAS AKHIR SEMESTER GANJIL

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI [LN 2004/133, TLN 4445]

BAB I PENDAHULUAN. di kota-kota maupun di desa-desa. Banyak keluarga mempunyai Pembantu Rumah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2 Oleh karena itu Pemerintah harus memberikan perlindungan kepada para calon Tenaga Kerja Indonesia/Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENEMPATAN

Disusun dam Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

BOKS. Menurut Status Menurut Jenis Kelamin Menurut Status Pernikahan. TKI perempuan lebih banyak dibanding TKI laki-laki

BAB IV PENUTUP. mengambil kesimpulan sebagai berikut: telah diatur dalam Konvensi ILO No. 188 Tahun 2007 tentang Work In

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG CALON TKI DAN TKI, PROSEDUR PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERI DAN PIHAK-PIHAK PELAKSANA PENEMPATAN TKI DI LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun-ketahun menunjukkan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kata kunci: Tanggung jawab, perusahaan.

2013, No.5 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut den

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Seiring tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untukditeliti dan pengetahuan mengenai fenomena ini sangat berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan saat ini ada beberapa peraturan perundang-undangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Kenyataannya,

Perlindungan Hukum bagi Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Nina Rosida. Fakultas Hukum, Universitas Pancasila

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KARYAWAN DALAM PERJANJIAN KONTRAK KERJA DI PERUSAHAAN KAYU CV DHADI AGUNG KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan Negara yang sedang giat-giatnya membangun

BAB I PENDAHULUAN. di Suriname, New Calidonia, Siam dan Serawak. Di samping itu, banyak pula TKI yang

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER

Program Studi Manajeman Universitas Dian Nusantara Medan

Definisi Buruh. Biasa di sebut buruh kerah putih, menggunakan tenaga otak dalam bekerja

BAB I. memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Masalah. dan membutuhkan penanganan segera supaya tidak semakin membelit dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 27 ayat (2) bahwa, tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

I. PENDAHULUAN. sehingga seseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga baik bagi dirinya, keluarganya

BAB III KEMAMPUAN PEMERINTAH DALAM MENGELOLA KEBIJAKAN UNTUK MENGHADAPI INVESTASI ASING

I. PENDAHULUAN. setelah China, India, dan USA. Kondisi ini menyebabkan jumlah pencari kerja

BAB III GAMBARAN PENUTUPAN ASURANSI BMI OLEH PJTKI SEBAGAI BENTUK JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BMI TUJUAN HONG KONG

BAB I PENDAHULUAN. berharga baik bagi dirinya, keluarganya maupun lingkungannya, oleh karena itu hak

SEJAK 2011, BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REKOMENDASIKAN MORATORIUM PENGIRIMAN TENAGA KERJA INDONESIA KE TIMUR TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu penyumbang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang cukup besar adalah

Perlindungan sosial untuk pekerja migran di ASEAN. Celine Peyron Bista Kantor Regional ILO untuk Asia dan Pasifik Jakarta, 29 September 2016

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI LUAR NEGERI

16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pembangunan di Indonesia telah dimulai jauh sebelum

Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

BERITA NEGARA. No.970, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Penempatan. Perlindungan. TKI. Sanksi Administrasi.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapinya. Menurut Reivich dan Shatte (2002), bahwa kapasitas seseorang

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

REKOMENDASI KEBIJAKAN KOALISI PEREMPUAN INDONESIA TERHADAP RUU PPILN

Bab 14 Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja sebagai Sumber Daya dalam Kegiatan Ekonomi

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI)

Pedoman Wawancara dan Transkip Hasil Wawancara. A. Pertanyaan untuk Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam Hubungan Internasional untuk memenuhi national interest nya masingmasing.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang melimpah. Sumber daya ini harus dapat

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, bisnis jasa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) semakin sulit. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Usia Pekerja Jumlah Pekerja Tahun Survei Tahun Tahun ±

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyumbang tenaga kerja yang cukup besar adalah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara, Pembangunan Nasional Negara Indonesia. yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mia Agustina,2013

TUGAS DAN FUNGSI POKOK DINAS TENAGA KERJA Kepala Dinas Tenaga Kerja

Disusun Oleh: ANDRIKA SETA M.H D

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TENAGA KERJA INDONESIA: ANTARA KESEMPATAN KERJA, KUALITAS, DAN PERLINDUNGAN. Penyunting: Sali Susiana

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. finansial yang sangat terbatas sehingga TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dalam kondisi

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWATMUR NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN. keberadaan pekerja anak telah memberikan kontribusi dalam perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Pekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dan keluarganya. Makna dan arti pentingnya pekerjaan bagi setiap orang tercermin dalam Undang-undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa setiap Warga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Namun pada kenyataannya, keterbatasan akan lowongan kerja di dalam negeri menyebabkan banyaknya warga negara Indonesia /TKI mencari pekerjaan ke luar negeri. 1 Tenaga Kerja Indonesia yang sering disebut Tenaga Kerja Indonesia bekerja dalam berbagai jenis pekerjaan, seperti sebagai pekerja di pabrik, pengasuh anak, pembantu rumah tangga, sopir, dan lain sebagainya. Jadi, Tenaga Kerja Indonesia adalah warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri yang disebut juga buruh migran. Buruh migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dikirim ke luar negeri bukanlah hal baru. Semakin meningkatnya tenaga kerja migran Indonesia keluar negeri para tenaga migran dipandang hanya sekedar komoditi ekspor non migas. Untuk itu banyak usaha perseorangan atau kelompok mendirikan perusahaan 1 Gunawi Karta Sapoetra, 1983, Hukum Perburuhan Pancasila dan Pelaksanaam Hubungan Kerja, Bandung, Amrico, hlm 12

jasa, yaitu Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) demi memburu keuntungan mudah diperoleh dengan mengirim warga Indonesia menjadi buruh ke luar negeri, seiring dengan meningkatnya permintaan dari beberapa negara asing, sseperti Malaysia, Hongkong, Singapura, dan lain-lain. Permintaan itu tidak lepas dari murahnya harga para tenaga kerja migran Indonesia di luar negeri. Masalah perlindungan tenaga kerja dalam pelaksanaannya masih jauh dari harapan. Persoalan buruh atau Tenaga Kerja Indonesia semakin hari semakin kompleks, seperti proses perekrutan, pemberangkatan, hubungan kerja, kondisi kerja di negara penempatan, pemulangan, perselisihan, dan pemutusan hubungan kerja, serta tindakan kekerasan oleh majikan mereka. 2 Standar atau persyaratan kualifikasi bagi tenaga kerja dilakukan oleh penyelenggara penempatan tenaga kerja, bukan oleh pemerintah. Dalam hal ini memberi celah bagi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia membuat standar yang merugikan tenaga kerja migran, celah yang dimaksud adalah memberikan kekuasaan yang penuh bagi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia untuk membuat peraturan tentang tenaga kerja migran sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia sendiri dankurang memperhatikan kepentingan tenaga kerja migran. 3 Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan penting bagi Tenaga Kerja Indonesia dan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia melakukan perjanjian kerja, dengan adanya perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis 2 Taty Krisnawati, Op Cit., hal. 89 3 Teten Masduki, 1999, Politik RUU Ketenagakerjaan, Jakarta, Mandar Maju, hlm.25

akan memberikan kekuatan sebagai bukti otentik dan kekuatan hukum dalam perlindungan bagi Tenaga Kerja Indonesia saat nanti bekerja di luar sampai kembali ke Indonesia. salah satu isi dalam perjanjian kerja adalah adanya tanggung jawab baik pihak Tenaga Kerja Indonesia ataupun pihak Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia apabila salah satu pihak telah melalaikan kewajibannya. Dari tahun ke tahun jumlah mereka yang bekerja di luar negeri semakin meningkat. Besarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKI yang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif, yaitu mengatasi sebagian masalah pengangguran di dalam negeri namun mempunyai sisi negatif berupa resiko kemungkinan terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI. Resiko tersebut dapat dialami oleh TKI baik selama proses keberangkatan, selama bekerja di luar negeri maupun setelah pulang ke Indonesia. perlu dilakukan pengaturan agar resiko perlakuan yang tidak manusiawi terhadap TKI sebagaimana disebutkan di atas dapat dihindari atau minimal dikurangi. Di dalam UU No 39 Tahun 2004 tentang Peraturan tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri dari 109 pasal hanya 9 pasal yang mengatur tentang perlindungan TKI. 4 Pengiriman TKI keluar negeri dapat dilaksanakan oleh pemerintah tetapi harus adanya perjanjian secara tertulis sebelumnya antara pemerintah dengan negara pengguna TKI. Pemerintah melakukan kerja sama dengan pihak 16.56 4 Cornel, Pelaksanaan Perjanjian Kerja, 04 Oktober 2010, http://www.mediaindonesia.com,

swasta untuk melaksanakan pengiriman TKI keluar negeri yaitu perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). Kerjasama ini dilakukan untuk menghindari calo calo TKI yang tidak bertanggung jawab dan sangat merugikan para TKI. Banyaknya celah untuk melakukan penyimpangan atas mekanisme penempatan tenaga kerja Indonesia dari setiap tahap sejak tahap pra penempatan, penempatan dan pasca penempatan menyebabkan kerugian yang cukup terasa sekali dampaknya bagi para TKI, misalnya pada saat pra penempatan PJTKI harus memberikan pelatihan kepada calon TKI ke balai latihan kerja, setelah sampai pada negara tujuan penempatan apakah pekerjaan sesuai dengan yang diperjanjikan oleh pihak PJTKI, baik mengenai jenis pekerjaan maupun upah yang dijanjikan didalam perjanjian penempatan tenaga kerja dan perjanjian kerja. Di dalam peraturan tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri yang diatur di dalam Undang undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri terdapat pada Pasal 3 Penempatan TKI yang menyebutkan kegiatan pelayanan untuk mempertemukan tenaga kerja Indonesia sesuai bakat, minat dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan pemberangkatan, pemberangkatan samapai ke negara tujuan, dan pemulangan dari negara tujuan.

Pengiriman tenaga kerja Indonesia keluar negeri melalui PJTKI baik pusat ataupun melalui perwakilan daerah merupakan salah satu hal yang sangat baik ditengah keterpurukan negara ini dan juga dalam rangka perbaikan tingkat perekonomian para pekerja dan keluarga pekerja, hal ini patut mendapat perhatian yang sangat serius dari pemerintah dikarenakan semakin sempitnya kesempatan kerja yang dibuka atau yang tersedia bagi jutaan pekerja yang menganggur lebih dari 20 juta penduduk Indonesia yang menganggur, hal ini sangatlah memprihatinkan sekali. Pengiriman tenaga kerja Indonesia yang sampai saat ini sangatlah membantu pengurangan pengangguran di Indonesia tidak kurang dari 1,2 juta pekerja yang bekerja di Malaysia baik bekerja di sektor formal maupun dalam sektor Informal 5. Yacob Nuwawea yang merupakan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengatakan bahwa penempatan tenga kerja Indonesia di Luar Negeri harus mentaati Memorandum Of Understanding (MOU) jika pihak Luar Negeri tidak membuat MOU maka Indonesia tidak usah menempatkan tenaga kerja nya di Negara tersebut 6. Masih banyak Tenaga Kerja Indonesia yang belum mendapatkan perlindungan secara optimal seperti kasus pelecehan seksual di tempat kerjanya. Pelecehan seksual di tempat kerja ini akan menurunkan kinerja para pekerja dengan tingginya tingkat ketidak hadiran, bahkan juga bisa berakhir dengan pemutusan hubungan kerja. Sementara di sisi pengusaha, kasus 5 Niel, Pengiriman Tenaga Kerja, http://www.liputan6.com, 3 Juli 2011 6 Permbahasan Perlindungan Hukum, Kompas, 10 Oktober 2011, hlm 5

pelecehan juga akan menurunkan produksi, jumlah tenaga kerja, dan menimbulkan citra buruk perusahaan. 7 Dari segi perlindungan yang dapat diperoleh oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sejak berada di negara tujuan tempat para TKI tersebut bekerja, peraturan perundang-undangan yang dapat melindungi baik dari peraturan dimana TKI itu berasal maupun peraturan yang ada di negara tempat TKI itu bekerja. Serta sejauh mana perjanjian kerja yang para pihak dapat mengatur hak-hak dan kewajiban para pihak. Dari uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengetahui dan memahami serta meneliti lebih lanjut dengan mengambil judul skripsi : Pelaksanaan Perjanjian Kerja Antara Tenaga kerja Indonesia Dengan Perusahaan Doo Yee Manufacturing Sendirian Berhard. Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah adalah: Bagaimana Perlindungan Hukum yang diberikan oleh Dou Yee Manufacturing Sendirian Berhard pada Tenaga Kerja Indonesia? 7 Kekerasan Terhadap TKI, Mediaindonesia ( Jakarta), 23 November 2011, hlm 3

Berpedoman pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Tujuan obyektif Secara Teoristis tujuan obyektif penelitian ini mengetahui Bagaimanakah Perlindungan Hukum yang dilakukan Doou Yee Manufacturing Sendirian Berhad Terhadap Tenaga Kerja Indonesia. Sedangkan secara prakteknya penulis ingin mengetahui dalam prakteknya dari Bagaimanakah Perlindungan Hukum yang dilakukan Doou Yee Manufacturing Sendirian Berhad Terhadap Tenaga Kerja Indonesia. 2. Tujuan subyektif Untuk memperoleh data dan informasi yang di perlukan penulis dalam menyusun penulisan hukum guna memenuhi persyaratan yang di wajibkan dalam meraih gelar sarjana strata 1 bidang ilmu hukum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.