POTENSI PEMULIHAN KOMUNITAS KARANG BATU PASCA GEMPA DAN TSUNAMI DI PERAIRAN PULAU NIAS, SUMATRA UTARA RIKOH MANOGAR SIRINGORINGO SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Potensi Pemulihan Komuitas Karang Batu Pasca Gempa dan Tsunami di Perairan Pulau Nias, Sumatra Utara adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulisan lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Februari 2009 Rikoh Manogar Siringoringo NIM. C551060111
ABSTRACT RIKOH MANOGAR SIRINGORINGO. Recovery Potential of Coral Reef Communities Post Earthquake and Tsunami in Nias Island Waters. Under direction of NEVIATY P. ZAMANI and I WAYAN NURJAYA Tsunami and earthquake caused damage in coastal ecosystem especially on coral reefs. Coral which is unique benthic biota which have several strategy to survive depends on its environmental condition. The purpose of the present study was to observes the recovery potential of coral reef communities post earthquake and tsunami. Line Intercept Transect (LIT) and quadrant transect were applied in this study. The result of this study show that percent cover of live coral from 2004 was 48,31%, 2005 (t1) was 20,45%, 2007 (t2)17,20% and 2008 (t3) 19,82%. The Percentage of coral increased by 2,62% from 2007 to 2008. Proving that the recovery was occurred. It has been followed by the increasing biology index such us : diversity index, evenness index and dominance index. The number of coral recruitment was found different in every location, its depends on geography condition. The average number of recruitment colony was 8,4 colony/ m 2. Pavona varians 11,66 ind./transect, Montipora danae 10,54 ind./transect and Porites lutea 6,95 ind./transek were the main recruitment in coral community. Detected variability was explained by different causal agents, such us condition of substrata, sediment, turbidity. The result show that the total number of coral recruitment was 69 species belong to 11 family. Keywords: Tsunami, earthquake, recovery, coral reefs, Nias
RINGKASAN RIKOH MANOGAR SIRINGORINGO. Potensi Pemulihan Komunitas Karang Batu Pasca Gempa dan Tsunami di Perairan Pulau Nias. Dibimbing oleh NEVIATY P. ZAMANI and I WAYAN NURJAYA Peristiwa gempa dan tsunami yang terjadi di pesisir Barat Sumatra telah mengakibatan kerusakan yang cukup parah baik di darat maupun di daerah pesisir pantai hingga ke terumbu karang. Kerusakan pada terumbu karang berbeda-beda antar lokasi tergantung kondisi geografisnya. Pada beberapa lokasi terlihat kerusakan yang cukup parah, namun pada lokasi yang letak karangnya lebih dalam, juga terkena dampak namun tidak terlalu parah. Biota karang adalah biota bentik utama terumbu yang terpengaruh langsung akibat peristiwa gempa dan tsunami. Kematian massal biota karang dan biota lainya terlihat jelas akibat terpapar lama di atas permukaan air dan sebagian terdampar oleh terjangan gelombang tsunami. Sapuan gelombang tsunami telah membawa berbagai material dan sedimen dalam jumlah besar dari daratan kemudian diendapkan di dasar perairan termasuk terumbu karang. Kematian biota karang akan diikuti oleh penurunan populasi biota lainnya terutama yang berassosiasi kuat dengan terumbu karang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat potensi pemulihan karang setelah gempa dan tsunami dengan membandingkan data komunitas karang batu dengan data sebelumnya Biota karang adalah biota yang unik dan dapat pulih dari gangguan namun tergantung dari kondisi lingkungannya. Pemulihan terumbu karang ditandai dengan kemunculan biota karang dalam ukuran kecil (juvenil karang) serta biota-biota predator dan kompetitor lainnya.. Pengumpulan data-data mengenai struktur komunitas dan pemulihan karang serta faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi sangat penting dilakukakan sebagai penyusunan perencanaan dan kebijakan pengelolaan kawasan pesisir bagi daerah yang terkena dampak gempa dan tsunami. Penelitian ini dilaksanakan sebelum kejadian gempa dan tsunami yaitu pada tahun 2004. Secara periodik, monitoring dilakukan pada tahun 2005, 2007 dan Agustus 2008. Kegiatan penelitian dilakukan pada 6 stasiun yang mewakili daerah terumbu karang di sepanjang Pantai Utara, Pulau Nias, Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Line Intercept Transect (LIT) dan transek kwadrat. Dengan metode tersebut dapat diperoleh data struktur komunitas dan data juvenil karang Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa perbedaan persentase tutupan terjadi untuk kategori Live Coral (LC), Non Acropora (NA) dan Rubble (R). Dari uji perbandingan berganda Tukey dengan family error 5%, untuk kategori LC maupun NA terlihat bahwa persentase tutupan pada saat t0 berbeda signifikan dengan persentase tutupan pada saat-saat selanjutnya (t1,t2 dan t3), dimana persentase tutupan pada saat t0 (LC=48,31% dan NA=47,79%) menurun drastis lebih dari separuhnya pada saat t1 LC= 20,45%, dan relatif tidak berubah secara signifikan pada t2(lc= 17,20%) hingga saat t3 (LC= 19,82%). Hal sebaliknya terjadi pada kategori R dimana persentase tutupannya yang hanya sebesar 1,73% pada saat t0 meningkat menjadi 15,54% pada saat t1, 15,54% (t2) dan 17,12%
(t3). Hal ini disebabkan oleh kejadian gempa yang diikuti oleh tsunami pada akhir 2004, dimana karang hidup (LC) yang sangat didominasi oleh Non Acropora (NA) menjadi mati dan hancur menjadi pecahan karang (R). Dilihat dari data persentase tutupan Live Coral (LC) dari tahun 2007 ke 2008 menunjukkan adanya peningkatan persentase sebesar 2,62%. Peningkatan nilai persentase ini diikuti pula dengan peningkatan jumlah jenis dan jumlah suku karang batu dari tahun 2004 hingga tahun 2008. Jumlah jenis karang batu pada tahun 2004 tercatat sebesar 62 jenis, pada tahun 2005 mnjadi 33, tahun 2007 masih sama yaitu 33 jenis, namun pada tahun 2008 jenisnya bertambah menjadi 57. Hal ini menunjukkan adanya trend kenaikan dan proses pemulihan secara alami meski belum kembali pada kondisi semula. Pengamatan rekrutmen telah dilakukan untuk pertama kalinya pada lokasi ini. Hasil transek kwadrat di masing-masing lokasi menunjukkan perbedaan yang nyata baik dari jumlah jenis maupun ukuran jenis. Hasil pengamatan rekrutmen ini secara umum menunjukkan bahwa kondisi substrat dan kwalitas perairan berpengaruh terhadap jumlah dan jenis karang batu yang dijumpai pada lokasi ini. Hasil pengamatan jumlah juvenil karang di lokasi ini berkorelasi negatif dengan koloni karang dewasa. Hal ini kemungkinan memberikan ruang yang baru bagi juvenile karang tanpa adanya kompetisi perebutan ruang dengan biota lain. Namun beberapa pendapat menyebutkan bahwa rekrutmen karang tidak menunjukkan adanya hubungan yang kuat dengan karang dewasa yang berada disekitarnya, hal ini menunjukkan bahwa proses rekrutmen merupakan proses yang kompleks. Faktor fisik dan biologi sangat menentukan jumlah juvenil karang hingga tahap dewasa atau ukuran tertentu. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa sedimen dan TSS (Total Suspended Solid) mempunyai pengaruh terhadap jumlah individu rekruitmen. Dari hasil pengamatan terhadap juvenil karang, jumlahnya berbeda antar lokasi, tergantung pada kondisi geografis wilayah tersebut. Rerata rekruitmen karang sebesar 8,4 koloni/m 2. Pavona varians merupakan jenis yang paling banyak dijumpai yaitu sebesar 11,66 koloni/m2, kemudian Montipora danae sebesar 10,54 koloni/m 2 dan Porites lutea 6,95 koloni/ m 2. Hasil pengamatan terhadap juvenil karang, diperoleh 69 jenis karang batu yang termasuk kedalam 11 suku. Karang batu secara alami mampu untuk pulih yang ditinjau dari dua aspek, yaitu kemampuan karang dewasa untuk pulih kembali (resilience) dan karangkarang anakan (rekruitment). Dilihat dari trend peningkatan persentasi tutupan dan nilai indeks komunitas karang batu serta data rekruitmen menunjukkan bahwa kondisi seperti ini sedang mengalami proses pemulihan, untuk itu pengelolaan secara intensif terhadap kawasan pesisir sangat perlu untuk dilakukan. Kata kunci: Tsunami, Gempa bumi, pemulihan, terumbu karang, Nias
Hak Cipta milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebut sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa ijin IPB.
POTENSI PEMULIHAN KOMUNITAS KARANG BATU PASCA GEMPA DAN TSUNAMI DI PERAIRAN PULAU NIAS, SUMATRA UTARA RIKOH MANOGAR SIRINGORINGO Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Kelautan SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
Judul Tesis Nama NIM : Potensi Pemulihan Komunitas Karang Batu Pasca Gempa dan Tsunami di Perairan Pulau Nias, Sumatra Utara : Rikoh Manogar Siringoringo : C551060111 Disetujui Komisi Pembimbing Dr. Ir. Neviaty P. Zamani, M.Sc. Ketua Dr. I Wayan Nurjaya, M.Sc. Anggota Diketahui Ketua Program Studi Ilmu Kelautan Dekan Sekolah Pascasarjana Dr. Ir. Neviaty P. Zamani, M.Sc. M.S. Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, Tanggal Ujian: 18 Februari 2009 Tanggal lulus: 26 Februari 2009
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunianya tesis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah potensi pemulihan karang batu pasca kejadian gempa dan tsunami di Pulau Nias, Sumatra Utara, Desember 2004 dan Maret 2005. Dengan selesainya penelitian dan penulisan tesis ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Dr. Ir. Neviaty P. Zamani, M.Sc. dan Bapak Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan tesis ini 2. Bapak Prof. Dr. Ir. Dedi Soedharma, DEA yang banyak memberikan masukan dan saran pada saat ujian tesis. 3. Bapak Prof. Dr. Suharsono, Kapuslit Oseanografi - LIPI yang memberikan dukungan dan arahan dalam penyelesaian tesis ini. 4. Staf peneliti (Ibu Dra. Anna Manuputy, M.Si., Bpk. Giyanto, S.Si., M.Sc.) Lab. Coralia Puslit oseanografi - LIPI yang memberikan bantuan dalam pengambilan data dan pengolahannya. 5. Staf CRITC, COREMAP - LIPI yang memberikan dukungan moril maupun materil dalam pelaksanaan penelitian ini. 6. Pogram Mitra Bahari COREMAP II, yang telah memberikan bantuan penulisan tesis dalam penyelesaian tesis ini 7. Istri tercinta dr. Merdina Manik, yang telah meberikan semangat dan doa agar tesis ini terselesaikan. 8. Ayahanda J. Siringoringo, Ibunda R. Br. Sinaga dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa selama menempuh pendidikan. 9. Rekan-rekan yang telah banyak membantu (Bpk. Agus Budiyanto, M. Abrar, Bpk Rubiman, Bpk Edi Kusmanto) 10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan namun tidak dituliskan satu persatu. Semoga apa yang ditulis dalam tesis ini dapat memberikan manfaat terutama bidang ekologi terumbu karang. Bogor, Februari 2009 Rikoh Manogar Siringoringo
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Samosir (Sumatra Utara) pada tanggal 7 Januari 1977 sebagai anak ke 2 dari 5 bersaudara dari Bapak J.Siringoringo dan Ibu R. Sinaga. Pada tahun 1996 penulis diterima sebagai Pegawai negeri sipil di Puslitbang Oseanologi LIPI, dan tahun 1997 melanjutkan studi S1 di Fakultas Teknologi Industri, Universitas Mpu Tantular Jakarta, lulus tahun 2002. Pada tahun 2004 penulis diangkat penjadi Asisten peneliti Muda di Lab Coral, bidang Sumber Daya Laut, Puslit oseanografi LIPI. Pada tahun 2006 Penulis meneruskan pendidikan pasca sarjana di IPB dengan program studi Ilmu Kelautan, untuk penulisan tesis mendapat beasiswa dari program mitra bahari, COREMAP II. Selama menjadi mahasiswa Pascasarjana, penulis ikut menjadi anggota kegiatan kemahasiswaan Wahana Interaksi Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Kelautan (WATERMAS). Untuk menyelesaikan studi dan mempeloreh gelar Magister Sains, Penulis melakukan penelitian yang berjudul Potensi Pemulihan Komunitas Karang Batu Paca Gempa dan Tsunami di Perairan Pulau Nias, Sumatra Utara.