BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa penelitian terdahulu yang substansi pembahasannya hampir

dokumen-dokumen yang mirip
Pengenalan Internet Dan Media Sosial Pada Usia Dini

I. PENDAHULUAN. Pemanfaatan teknologi jaringan sebagai media komunikasi data terus meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurbaiti Rahmah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. awal/early adolescence usia tahun, remaja menengah/middle

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. Surabaya, kegiatan prostitusi di lokalisasi prostitusi Dolly merupakan kegiatan

BAB 1: PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi perkembangan jiwa dan pertumbuhan tubuh.

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karena kehidupan manusia sendiri tidak terlepas dari masalah ini. Remaja bisa dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

I. PENDAHULUAN. Dampak perkembangan teknologi di antaranya adalah perkembangan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Banyak pelajar. bersosialisasi maupun mencari informasi misalnya pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat. Banyak hal yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet

15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kata Kunci: Pengertian internet, manfaat internet, dampak positif negatif internet

I. PENDAHULUAN. Globalisasi sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. kalangan. Orang dewasa, remaja maupun anak-anak sekarang sudah

BAB I PENDAHULUAN. disetiap kalangan umumnya. Sekarang ini banyak kita jumpai warung internet

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan sesuatu yang akan membantu dan menunjang kehidupannya,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif Deskriptif. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku manusia terbentuk dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa,

BAB I PENDAHULUAN. antara masa kanak-kanak dan dewasa. Menurut WHO (World Health

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan muatan lokal. Dan dibuatlah Suplemen Kurikulum berbagai macam sumber ilmu, tidak hanya dari guru kelas saja.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar Belakang RumusanMasalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan perasaan yang jernih maka akan tercipta komunikasi yang jelas dan

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

Bab I PENDAHULUAN. data diolah dan diproses dengan menggunakan computer. Tidak ada yang. dapat menahan bahkan menghentikan laju perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terbentang dari masa bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga masa

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan individu yang cerdas, sehat

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran dunia pendidikan di Indonesia untuk memberikan layanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan 139 juta atau 50 persen total populasi pada disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) Internet

BAB I PENDAHULUAN. data untuk kepentingan tugas, untuk akses jual-beli yang saat ini disebut

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang komputer saat ini, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan yang terus mengalami perubahan, dan bagaimana mengambil inisiatif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan dengan orang lain di beda tempat (Dyah, 2009). Remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat pada individu dari segi fisik, psikis

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai sembarang respon (reaksi, tanggapan, jawaban, alasan) yang dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh : DYAH ANGGRAINI PUSPITASARI

Kegiatan Belajar-3 Belajar Berbasis Aneka Sumber

BAB I PENDAHULUAN. tugas dari Tuhan Yang Maha Esa untuk beribadah. Manusia sebagai makhluk

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses belajar mengajar adalah suatu hal penting yang menjadi kunci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Doli Nirwansyah, 2014

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB II LANDASAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II Tinjauan Pustaka. 2.1 Konsep Dasar Media Menurut Sanaky dalam islakhudin (2012:14 ), Media adalah alat yang

BAB I PENDAHULUAN. demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dengan transisi adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam. meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. remaja awal/early adolescence (10-13 tahun), remaja menengah/middle

Bab 1. Pendahuluan. Wirawan dalam Panudju dan Ida (1999:83) mengungkapkan bahwa masa remaja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

a. Tidak sekolah b. SD c. SMP d. SMU e. Perguruan tinggi II. Pertanyaan tentang Pengetahuan 1. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan internet?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa. lainnya. Masalah yang paling sering muncul pada remaja antara lain

Transkripsi:

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian terdahulu yang substansi pembahasannya hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini. Penelitian terdahulu digunakan oleh peneliti sebagai rujukan pembanding, supaya penelitian yang dilakukan oleh peneliti kali ini dapat relevan. Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan bagi peneliti, yaitu: 1. Penelitian Riki Yanto (2011) Penelitian yang dilakukan oleh Riki Yanto dengan judul Pengaruh Game Online Terhadap Perilaku Remaja di Kelurahan Air Tawar, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh game online terhadap perilaku remaja. Penulis melakukan wawancara langsung dengan para remaja, selain itu penulis juga melakukan observasi secara mendalam untuk mendapatkan gambaran kehidupan dari informan karena penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh game online terhadap perilaku remaja, dimana pada prosesnya seorang remaja dipengaruhi oleh faktor internal (dalam diri) remaja yang berangkat dari ketertarikan, penasaran, hobi, prestise dan faktor eksternal (luar diri) remaja seperti teman sebaya, media internet, majalah dan buku game online.

7 2. Nur Fadilah (2008) Penelitian dilakukan oleh Nur Fadilah dengan judul Pengaruh Internet terhadap pendidikan di SMAN Maumere. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat penggunaan internet di SMAN Maumere. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah penggunaan internet di warnet, dan situs yang sering dikunjungi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMP N Maumere menggunakan internet yaitu sebagai sarana untuk belajar. 3. Hera (2011) Penelitian dilakukan oleh Hera dengan judul Pengaruh Internet terhadap minat belajar di SMK N 1 Batang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat penggunaan internet di SMK N 1 Batang. Disimpulkan bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan, Penggunaan Internet terhadap minat belajar di SMK N 1 Batang memiliki pengaruh positif yang signifikan. Untuk lebih jelasnya maka penelitian terdahulu dirangkum dalam tabel di bawah ini untuk membedakannnya dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti saat ini: Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Perbedaan Persamaan 1 Riki Yanto (2011) Pengaruh Game Online Terhadap Perilaku Remaja di Kelurahan Air Tawar, Kecamatan Padang Utara, Perbedaan terletak pada segi pendekatannya. Riki yanto menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan penelitian Kesamaan antara penelitian Riki Yanto (2011), Nur Fadilah

8 2 Nur Fadilah (2008) 3 Hera (2011) Kota Padang sekarang bersifat kuantitatif. Pengaruh Internet terhadap pendidikan di SMAN Maumere pengaruh penggunaan Internet terhadap Minat Belajar di SMK N 1 Batang Obyek penelitian dilakukan di SMAN Maumere Obyek penelitian dilakukan di SMK N 1 Batang. Variabel y yang diteliti Hera adalah minat belajar sedangkan peneliti menggunakan pendidikan sebagai variabel y (2008) dan Hera (2011) dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah mencari hubungan antara variabel x dan variabel y 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pengertian pendidikan Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia secara normatif. Pendidikan yang diperoleh anak tidak hanya di sekolah akan tetapi bisa dilakukan di luar sekolah seperti di perpustakaan dan di warung internet, karena tempat tersebut bisa dijadikan sebagai tempat untuk mencari sumber belajar yang berperan atau berpengaruh terhadap keberhasilan prestasi siswa. Menurut Kemp (1985), pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan. Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan dan kebodohan ke kecerahan pengetahuan. Sesungguhnya perbedaan pendidikan dan pembelajaran terletak pada penekanan yang ingin dicapai dengan pendidikan atau pembelajaran

9 tersebut. Jika yang dipersoalkan atau dijadikan tekanan adalah aspek kognitif dan psikomotor maka disebut pembelajaran, sedangkan bila penekanannya kepada tercapainya tujuan untuk membentuk sikap disebut pendidikan John S. Brubacher, 1977 : Pendidikan merupakan proses timbal balik dari tiap individu manusia dalam rangka penyesuaian dirinya dengan alam, dengan teman dan dengan alam semesta. Kingsley Price, 1999 mengemukakan : Education is process by which the nonphysical possessions of culture are preserved or incrased in the rearing of the young or in the intruction of adults. (Pendidikan adalah proses yang berbentuk non fisik dari unsur-unsur budaya yang dipelihara atau dikembangkan dalam mengasuh anak-anak muda dalam pembelajaran orang dewasa). Mortimer J. Adler, 1982 : Pendidikan adalah proses dimana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat dipengaruhi oleh pembiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui saran yang secara artistik dibuat dan dipakai oleh siapapun untuk membantu orang lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu kebiasaan yang baik.. Definisi di atas dapat dibuktikan kebenaranya oleh filsafat pendidikan, terutama yang menyangkut permasalahan hidup manusia, dengan kemampuankemampuan asli dan yang diperoleh atau tentang bagaimana proses mempengaruhi perkembanganya harus dilakukan. Suatu pandangan atau pengertian tentang hal-hal yang berkaitan dengan objek pembahasan menjadi pola

10 dasar yang memberi corak berpikir ahli pikir yang bersangkutan. Bahkan arahnya pun dapat dikenali juga. Dari berbagai pandangan, dapat dilihat bahwa dikalangan pakar pendidikan sendiri masih terdapat perbedaan pendapat. Hal ini disebabkan oleh latar belakang pendidikan dan kondisi pendidikan yang diperbincangkan saat itu, yang semuanya memiliki perbedaan karakter dan permasalahan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan terencana dalam meningkatkan potensi diri peserta didik dalam segala aspeknya menuju terbentuknya kepribadian dan akhlak mulia dengan menggunakan media dan metode pembelajaran yang tepat guna melaksanakan tugas hidupnya sehingga dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peran yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi, maka dunia pendidikan pun tidak terlepas dari pengaruh perkembangan tersebut. 2.2.2. Pengertian internet Internet merupakan teknologi komunikasi masa kini. Kata teknologi berasal dari bahasa Latin yang berakar dari kata texere, yang artinya menyusun atau membangun. Pengertian teknologi tidak dapat dibatasi hanya pada pengunaan

11 peralatan mesin, meskipun dalam arti sempit dalam percakapan sehari-hari istilah tersebut sering digunakan. Teknologi adalah "a design for instrumental action that reduces the uncertainty in cause- effect relationships involve in achieving a desired outcome" (Roger, 1983). Teknologi merupakan sebuah seperangkat untuk membantu aktivitas kita dan dapat mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan sebab akibat yang melingkupi dalam mencapai suatu tujuan ( Noegroho, 2009). Internet dalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di seluruh dunia. Jaringan ini meliputi jutaan pesawat komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon. Jaringan jutaan komputer ini memungkinkan berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer dalam jaringan internet dengan dukungan software dan hardware yang dibutuhkan. Untuk bergabung dalam jaringan ini, satu pihak (provider) harus memiliki program aplikasi serta bank data yang dapat di akses oleh pihak lain yang tergabung dalam internet. Internet sendiri berasal dari kata International Networking, yang maksudnya adalah dua komputer atau lebih yang saling berhubungan kemudian membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang saling berinteraksi dan juga saling bertukar informasi. Sedangkan pengertian internet menurut segi ilmu pengetahuan, internet adalah sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan

12 milyaran) informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik. Semua orang bisa berkunjung ke perpustakaan tersebut kapan saja serta dari mana saja. Jika dilihat dari segi komunikasi, internet adalah sarana yang sangat efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun jarak dekat, seperti di dalam lingkungan perkantoran, tempat pendidikan, atapun instansi terkait. 2.2.3. Pengertian Remaja Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Menurut Blair & Jones, 1964; Ramsey, 1967; Mead, 1970; Dusek, 1977; Besonsky, 1981, sejumlah ciri khas perkembangan remaja adalah sebagai berikut : 1. Remaja mengalami perubahan fisik (pertumbuhan) paling pesat, dibandingkan dengan periode perkembangan sebelum maupun sesudahnya 2. Mempunyai energi yang berlimpah secara fisik dan psikis yang mendorong mereka untuk berprestasi dan beraktivitas 3. Perhatian mereka lebih terarah kepada teman sebaya dan secara berangsur melepaskan diri dari keterikatan dengan keluarga 4. Remaja memiliki keterkaitan yang kuat dengan lawan jenis

13 5. Periode idealis (periode terbentuknya keyakinan tentang kebenaran, keagamaan dan kebijaksanaan) 6. Menunjukkan kemandirian 7. Berada pada periode transisi antara kehidupan masa kanak-kanak dan kehidupan orang dewasa 8. Pencarian identitas diri 2.2.4. Dampak Internet Terhadap Remaja Dampak internet untuk perkembangan remaja sendiri dibagi menjadi 2, yaitu dampak yang positif dan dampak yang negatif. Setiap orang tua pasti menyadari bahwa kemajuan teknologi akan selalu memberikan dampak bagi kehidupan manusia. Teknologi itu sendiri juga bagai dampak yang berbeda bagi setiap orang. 1. Dampak positif internet Internet memungkinkan anak mengambil dan mengolah ilmu pengetahuan ataupun informasi dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa adanya batasan jarak dan waktu. Kemudahan dalam memperoleh informasi internet memungkinkan siapa pun untuk mengakses berita-berita terkini melalui koran-koran elektronik, seperti Republika Online (www.republika.co.id), CNN News (www.cnn.com) dan Kompas Cyber Media (www.kompas.com).

14 diantaranya: Di samping itu masih ada manfaat lain yang didapat dari internet, Surat-menyurat (E-mail), fasilitas ini sudah sering kali kita dengar karena dengan fasilitas ini tidak hanya untuk saling mengirim pesan yang panjang tapi juga dapat digunakan untuk mengirim tugas dalam proses belajar. Berbincang (chatting), fasilitas ini memungkinkan seseorang untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya, dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia. Mengambil/mengirim informasi (download/upload), berbagai informasi mengenai apapun dapat diperoleh melalui internet, selain itu kita pun dapat turut andil dengan mengirimkan (upload) informasi-informasi penting yang kita ketahui. Menggunakan teknologi "teleconference" (konferensi interaktif secara on line dari jarak jauh), karena dapat menghemat waktu tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar serta tidak mengenal letak geografis. Mendapatkan hiburan tidak hanya bagi orang dewasa, namun siswa sekolah dasarpun telah mengenal dan memanfaatkannya meski seringkali hanya untuk mendapatkan kesenangan. Internet juga dapat dimanfaatkan untuk memupuk semangat belajar secara mandiri pada anak.

15 2. Dampak negatif internet Perkembangan teknologi internet yang semakin pesat dewasa ini, telah memunculkan kekhawatiran diantara para orang tua dan guru pada anak-anak. Kemudahan untuk mendapatkan akses atau sambungan langsung ke internet bahkan didapat semudah membeli sebungkus kembang gula. Bukan pemandangan yang asing saat ini melihat serombongan siswa berusia dibawah dua belas tahun berkumpul di sebuah warnet. Sebagian besar mereka bermain game on line hingga berjam-jam. Tidak sedikit pula yang mengakses berbagai alamat situs di internet. Berikut ini adalah dampak negatif internet secara umum untuk perkembangan remaja: 1. Terlalu asyik bermain internet membuat anak mengesampingkan kehidupan sosialnya 2. Tanpa pengawasan yang ketat, remaja bisa mengakses semua halaman web yang tersedia. Termasuk konten-konten porno dan konten-konten negatif lainnya. 3. Walaupun memang jumlah teman di dunia maya tidak sedikit jumlahnya, namun tanpa arahan dari orang tua, maka bisa jadi teman-teman di dunia maya tersebut bisa memberikan dampak yang negatif bagi remaja 4. Data atau segala hal yang tersedia di internet tidak sepenuhnya benar dan anak belum mampu untuk membedakan serta menyaring informasi mana yang benar serta jenis informasi mana yang salah.

16 5. Remaja yang banyak mengakses internet untuk mengerjakan tugas sekolahnya cenderung menjadi pribadi yang plagiat serta memiliki kemampuan yang buruk dalam menulis essay. 6. Dengan banyak mengakses internet, remaja akan kesulitan dalam membedakan mana hal yang real serta mana hal yang tidak real. Berikut ini dampak negatif internet secara khusus: 1. Tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya 2. Minimnya sosialisasi dengan lingkungan 3. Boros 4. Mengganggu kesehatan 5. Waktu belajar berkurang 6. Kurangnya perhatian untuk keluarga 7. Tersebarnya data pribadi 8. Mudah menemukan sesuatu berbau pornografi dan seks 9. Rawan terjadinya perselisihan 10. Rawan penipuan 11. Carding 12. Perjudian

17 2.3. Hubungan Antara Penggunaan Internet Terhadap Pendidikan Remaja Perkembangan teknologi pada saat ini berkembang cukup pesat bersamaan dengan kebutuhan internet untuk pendidikan remaja. Dari sisi inilah mulai muncul hubungan yang berkaitan erat. Keduanya seakan berjalan beriringan dan menjadikannya suatu hal yang saat ini sulit untuk di pisahkan. Aktivitas penggunaan internet sangat berpengaruh pada pendidikan yang mencakup pola pikir remaja sehingga remaja dapat memperoleh wawasan luas, dapat berpikir dengan apa yang dilihatnya dalam internet. Memotivasi kemampuan remaja untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. sehingga mereka bisa melaksanakan dan menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya diri. Aktifitas internet melahirkan berbagai inisiatif dalam penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar, dengan memanfaatkan internet sebagai media penembus batas ruang dan waktu untuk memperoleh sumber ilmu. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah diakses untuk kepentingan pendidikan. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan. Namun jika pemanfaatannya kurang tepat, maka bisa berpengaruh terhadap rusaknya pendidikan remaja.

18 2.4. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah sebuah konsep yang menjelaskan, mengungkapkan, dan menunjukan keterkaitan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang akan di teliti berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah. 1. Aktifitas Penggunaan Internet Aktifitas Penggunaan Internet Ditinjau dari Teori Uses dan Gratification mengemukakan bahwa seorang audience memiliki kebutuhan kompleks yang perlu dipenuhi melalui penggunaan berbagai media. Pada aspek kebutuhan pada media inilah yang menghasilkan media gratification, yakni berupa pengawasan atau penjagaan, hiburan, identitas personal, dan hubungan sosial (Effendy: 2000). Indikator-indikatornya yaitu: 1) Informasi (Information Utility) 2) Aktivitas Kesenangan (Fun/Leisure Activities) 3) Komunikasi (Communication) 4) Transaksi (Transaction) 2. Pendidikan Menurut UU Nomor 2 Tahun 1989 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Indikator-indikatornya yaitu:

19 1) Perkembangan kognitif 2) Perkembangan afektif 3) Perkembangan psikomotorik Berdasarkan tentang teori perilaku dan tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini maka dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran yang akan menjadi acuan dalam penelitian ini. Indikator-indikator yang akan di faktorkan seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut yang di kembangkan dari budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Aktifitas Penggunaan Internet (x) Pendidikan (y) Variabel x Variabel y Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.5. Hipotesis Berdasarkan dari paparan teoritis dan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka dengan ini peneliti dapat merumuskan hipotesis penelitiannya sebagai berikut: 1. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara aktifitas penggunaan internet terhadap pendidikan remaja di SMP N I Dawarblandong 2. Hi : Ada pengaruh signifikan antara aktifitas penggunaan internet terhadap pendidikan remaja di SMP N I Dawarblandong