BAB III METODE PENELITIAN. diteliti (Sutana dan Sudrajat, 2001). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu. Di Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui pengujian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. (Notoatmodjo,2010). Pendekatan penelitian ini menggunakan cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dengan variabel terikat (Nursalam, 2003). Variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Survey Reasearch Metodh yaitu metode penelitian tidak dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan rancangan yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana peneliti menyajikan suatu fakta untuk menggambarkan secara keseluruhan peristiwa yang sedang diteliti (Sutana dan Sudrajat, 001). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara variabel bebas dan terikat dalam periode tertentu, dilakukan bersama sama atau sekaligus (Notoatmodjo, 00, p.7). B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 010 sampai Agustus 010 dan tempat penelitian ini dilakukan di lokalisasi Sunan Kuning, Kelurahan Kali Banteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat kota Semarang. C. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK SAMPLING 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut (Notoatmodjo, 005, p.79). Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 006, p.130). Menurut Azwar (009, p31) populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. 41

4 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita pekerja seks di lokalisasi Sunan Kuning. Semarang, dengan jumlah total populasi sebanyak wanita pekerja seks.. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap memenuhi seluruh populasi (Notoatmodjo, 005, p.79). Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 006, p.131). Sedangkan menurut Azwar (009, p.3) sampel adalah sebagian dari populasi. Maka untuk menentukan jumlah sampel dapat menentukan rumus sederhana yaitu ( Notoatmodjo, 00, p.9) : n N 1 N ( d ) 1 (.(0,1 )) 1.0,01 1 (8,14) 9,14 89,3 89 Dimana, n N : Besar sampel : Besar populasi d : Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (10%)

43 Jadi jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 89 wanita pekerja seks. 3. Teknik Sampling Teknik sampling merupakan suatu proses dalam menyeleksi sampel yang ada dengan menggunakan teknik sampling (Alimul, 005, p.35). Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk munentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan (Sugiyono, 009, p.300). Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel kuota (quota sample). Teknik sampling ini dilakukan tidak mendasarkan diri pada strata atau daerah, tetapi mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan. Dalam mengumpulkan data, penelitian menghubungi subjek yang memenuhi persyaratan ciri ciri populasi, tanpa menghiraukan dari mana asal subjek tersebut (asal masih dalam populasi). Biasanya yang dihubungi adalah subjek yang mudah ditemui, sehingga pengumpulan datanya mudah. Yang penting diperhatikan disini adalah terpenuhinya jumlah (quotum) yang telah ditetapkan (Arikunto, 006, p.141). Sampel diambil dari masing - masing RT yaitu dengan rumus : Σ warga RT x n N Didapatkan : 189 RT 1 = 189 x 89 157 RT = 157 x 89 169 RT 3 = 169 x 89 = 1 responden = 17 responden = 18 responden

44 178 RT 4 = 178 x 89 81 RT 5 = 81 x 89 40 RT 6 = 40 x 89 = 0 responden = 9 responden = 4 responden D. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL 1. Variabel Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya (Notoatmodjo, 005, p.70). Berdasarkan hubungan fungsioanalnya antara variabel variabel satu dengan yang lainnya, variabel dibedakan menjadi dua yaitu : a. Variable Independent Variable independent (variabel bebas) adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (Alimul, 003, p.37). Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel terikat (Purwanto, 009, p.88) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan dan pengetahuan wanita pekerja seks.

45 b. Variable Dependent. Variable dependent (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas (Alimul, 003, p.37). Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas (Purwanto, 009, p.88) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku pencegahan infeksi menular.. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi operasional VARIABEL 1.Variabel Independent a. Karakteris tik WPS 1) Umur ) Pendid ikan b. Pengeta huan DEFINISI OPERASIONAL Lama hidup wanita pekerja seks saat dilakukan pengumpulan data Jenjang pendidikan formal yang telah ditempuh WPS Pemahaman informasi yang diperoleh wanita pekerja seks untuk mengenal dan mengetahui hal hal yang berkaitan dengan IMS yang meliputi pengertian IMS, gejala gejala IMS, akibat dari IMS dan cara pencegahan INSTRUM EN PENELITI AN Kuesioner Kuesioner Mengguna kan kuesioner yang terdiri dari 16 pertanyaan. Diukur dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk KATEGORI a) Remaja (1-18 tahun) b) Dewasa muda (18-35 tahun) c) Dewasa tengah (35-60 tahun) a) Tidak sekolah b) Tamat SD/MI c) Tamat SMP/MTS d) Tamat SMA/ Kejuruan/MA e) Tamat akademi perguruan tinggi a) Pengetahuan baik : jika nilai pengetahuan responden > 75% atau jawaban benar 13-16 b) Pengetahuan cukup : jika nilai pengetahuan responden SKALA PENELI TIAN Ordinal Ordinal Ordinal

46.Variable Dependent A. Perilaku pencegaha n infeksi menular seksual Tindakan nyata wanita pekerja seks untuk mencegah infeksi menular seksual jawaban salah Mengguna kan kuesioner yang terdiri dari 9 pertanyaan. Diukur dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah 60% - 75% atau jawaban benar 10 1 c) Pengetahuan kurang:jika nilai responden <60%/jawaban benar < 10 a) Perilaku baik : jika nilai responden 75% - 100% atau jawaban benar 7-9 b). Perilaku cukup : jika nilai responden 60% - 74% atau jawaban benar 4 6 c) Perilaku kurang : jika nilai responden < 60% atau jawaban benar < 4 (Arikunto, 006) Ordinal E. PROSEDUR PENELITIAN Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sesuai prosedur, sebagai berikut : a. Setelah memperoleh surat ijin penelitian dari Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, peneliti meminta ijin kepada Kesbang Linmas Semarang untuk melakukan penelitian di Lokalisasi Sunan Kuning kota Semarang Keluruhan Kali Banteng Kulon Kecamatan Semarang Barat.

47 b. Setelah memperoleh surat ijin dari Kesbang Linmas Semarang, untuk melakukan penelitian di Lokalisasi Sunan Kuning kota Semarang Keluruhan Kali Banteng Kulon Kecamatan Semarang Barat, peneliti meminta ijin kepada Dinas Kesehatan Kota Semarang. c. Setelah memperoleh surat ijin dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, peneliti meminta ijin kepada Kepala Puskesmas Lebdosari sebagai tempat dilakukannya penelitian. d. Penulis mengadakan pendekatan kepada calon responden untuk menjelaskan maksud dan tujuan, manfaat penelitian serta membuat kesepakatan dan menyatakan bahwa calon responden bersedia menjadi responden dan menandatangani surat kesediaan menjadi responden. e. Peneliti memberikan daftar kuesioner kepada responden dan menjelaskan cara mengisi kuesioner kemudian peneliti mengambil kuesioner yang telah diisi oleh responden dan memeriksa kembali kelengkapan isi. F. METODE PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 009, p.308). Dalam penelitian ini data primer dikumpulkan dengan kuesioner yaitu melalui wawancara, daftar pertanyaan yang ditanyakan kepada responden oleh

48 peneliti sendiri tentang umur, pendidikan, pengetahuan mengenai IMS dalam pencegahan IMS pada wanita pekerja seks. Sedangkan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Semarang, data dari Puskesmas Lebdosari dan buku bacaan. Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Tabel 3. Kisi-Kisi Pertanyaan No Variabel Indikator Favourable Unfavourable Item 1. Pengetahuan. Perilaku Pencegahan IMS Pengertian IMS Jenis IMS Gejala IMS Akibat IMS Cara pencegahan Perilaku berisiko terhadap penularan Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual Menghindari hubungan seksual bila ada gejala IMS Bila terinfeksi IMS mencari pengobatan ke klinik kesehatan Melakukan hubungan seksual dengan pasangan setia Melakukan tes skrinning secara teratur 5,6,7 8 10.1 13 15,16 1, - 4, 5,7 6 8,9 1,3 4 9 11 14 - TOTAL 18 7 5-3 - - 3 4 3 1 3 1 G. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Menurut Riyanto (009, p.39-46) uji validitas dan realibilitas yaitu : 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk masing masing pertanyaan dari variabel. Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner yaitu keharusan sebuah kuesioner untuk valid dan reliabel. Uji validitas dilakukan di Lokalisasi Gambilangu dengan jumlah 0 responden karena

49 mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan subyek yang akan diteliti dengan mengisi kuesioner yang terdiri dari 16 pertanyaan berupa pengetahuan dan 9 pertanyaan berupa perilaku pencegahan IMS. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen (pengetahuan dan perilaku pencegahan IMS) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya. Semua pertanyaan dari no 1 16 yaitu valid dengan nilai r-hitung > 0,444 pada pertanyaan pengetahuan dan pada pertanyaan perilaku dari soal no 1 9 yaitu valid dengan r-hitung > 0,444. Teknik korelasi yang dilakukan korelasi pearson product moment r xy y x y x n y n n x y Keputusan Uji : a. Bila r hitung (r pearson) > r tabel : maka Ho ditolak artinya pertanyaan valid b. Bila r hitung (r pearson) < r tabel : maka Ho diterima artinya pertanyaan tidak valid Dengan penjabaran tabel di bawah ini : Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas

50 Pengetahuan No Pernyataan Pearson Correlation Hasil 1 Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan salah satu 0,760 Valid infeksi saluran pencernaan yang disebarkan oleh lalat IMS merupakan salah satu infeksi saluran kelamin yang 0,666 Valid ditularkan melalui hubungan seksual 3 IMS tidak dapat ditularkan dengan hubungan seksual 0,447 Valid melalui dubur/ anus 4 Malaria termasuk jenis IMS 0,666 Valid 5 HIV/AIDS termasuk jenis IMS 0,630 Valid 6 Kencing nanah adalah jenis IMS 0,666 Valid 7 Tanda penyakit sifilis adalah adanya luka pada kemaluan 0,471 Valid tanpa nyeri 8 Merasakan gejala sakit disekitar alat kelamin, sakit pada waktu buang air kecil dan ada cairan yang tidak normal pada alat kelamin merupakan gejala IMS 0,666 Valid 9 Bukan gejala dari IMS yaitu gatal di daerah alat kelamin 0,566 Valid 10 IMS bisa menyebabkan kemandulan 0,663 Valid 11 IMS tidak bisa menyebabkan bayi prematur 0,545 Valid 1 Kanker serviks merupakan salah satu akibat dari IMS 0,698 Valid 13 Saling bergantian penggunaan jarum suntik merupakan cara penularan IMS 14 Menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seksual denan pasangan yang berisiko merupakan salah satu cara penularan IMS 0,653 Valid 0,504 Valid 15 Saling berganti ganti pasangan seksual termasuk perilaku berisiko terhadap penularan IMS 16 Terus melakukan hubungan seksual walaupun mempunyai keluhan IMS adalah perilaku yang sering menyebabkan seseorang tertular IMS No Perilaku Pencegahan IMS Pertanyaan 1 Apakah anda menawarkan pada pelanggan anda untuk memakai kondom sebelum melakukan hubungan seks Apakah anda menyediakan kondom untuk pelanggan anda sebelum melakukan hubungan seks 3 Apabila anda positif menderita IMS apakah anda tetap melayani tamu dengan menggunakan kondom 4 Apakah anda memeriksakan diri ke klinik kesehatan secara rutin 5 Apabila anda merasakan gejala sakit disekitar alat kelamin, keluar cairan yang tidak normal pada alat kelamin, anda akan segera memeriksakan diri ke klinik untuk mengetahui apakah dirinya mengidap salah satu penyakit menular seksual 0,578 Valid 0,566 Valid Pearson Correlation Hasil 0,496 Valid 0,543 Valid 0,597 Valid 0,489 Valid 0,90 Valid

51 6 Apakah anda berkeinginan memiliki 1 orang pasangan untuk melakukan hubungan seksual 7 Apabila anda diberi obat/vitamin dari petugas kesehatan, apakah anda meminumnya sesuai dosis 8 Apabila anda belum terkena IMS, maukah anda melakukan tes skrinning 9 Apabila anda positif terkena IMS, bersediakah anda melakukan tes skrinning secara rutin 0,489 Valid 0,671 Valid 0,473 Valid 0,54 Valid. Uji Reliabilitas Setelah semua pertanyaan sudah valid semua, analisis selanjutnya dengan uji reliabilitas. Dilakukan terhadap seluruh pertanyaan dari variabel. Caranya adalah membandingkan r hasil dengan nilai konstanta (0,6). Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai alpha. Ketentuannya bila r alpha > konstanta (0,6) maka pertanyaan tersebut reliabel (Riyanto, 009). Hasil uji reliabilitas pada pertanyaan pengetahuan adalah 0,913 (>0,6) berarti reliabel sedangkan pada pertanyaan perilaku adalah 0,848 (>0,6) berarti reliabel. k k Rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach 1 Keterangan : S 1 St = angka korelasi k = jumlah item i S i = varian skor pertanyaan item ke-i S t = varian skor total

5 H. METODE PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA 1. Metode Pengolahan Data Pengolahan data penelitian dilakukan melalui tahap tahap sebagai berikut (Alimul, 003) : a. Editing Editing yaitu melakukan pengecekan kelengkapan data diantaranya kelengkapan identitas responden, lembar kuesioner dan kelengkapan pengisian sehingga apabila terjadi ketidaksesuaian atau kesalahan data dapat segera dengan mudah melakukan perbaikan. Kegiatan editing dalam penelitian ini mencakup : 1) Lengkap : semua jawaban sudah terisi semuanya ) Jelas : apakah sudah cukup jelas terbaca 3) Relevan : apakah relevan dengan pertanyaan 4) Konsisten : apakah jawabannya konsisten dengan petunjuknya b. Scoring Mengklasifikasikan data menurut jenisnya dengan memberikan kode Pada jawaban benar (favourable), jika jawaban benar skor 1 dan jika jawaban salah skor 0. Pada jawaban salah (unfavourable), jika jawaban benar skor 0 dan jika jawaban salah skor 1. c. Tabulating Tabulating merupakan kegiatan memasukkan data data hasil penelitian kedalam tabel tabel sesuai kriteria.

53 d. Entry Data Entry data merupakan proses memasukkan data kedalam komputer melalui program SPSS versi 1.0. Sebelum dilakukan analisis dengan komputer dilakukan pengetahuan ulang terhadap data.. Analisis Data Analisis data adalah digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan yaitu mempelajari hubungan antar variabel (Notoatmodjo, 005, p.188). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Analisis univariat Analisis ini menggambarkan masing-masing variabel penelitian, diantaranya adalah umur, pendidikan dan pengetahuan wanita pekerja seks tentang IMS dan perilaku pencegahan IMS. Pada data kategorik, data yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sedangkan pada data numerik akan ditampilkan nilai terendah, tertinggi, rata rata dan simpangan baku (Budiarto, 00 p.71) dengan rumus: Dimana: F F X X x 100% N N X = Hasil presentase F = Frekuensi hasil pencapaian x 100% N = Total seluruh observasi