BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, terdapat banyak sekali perusahaan yang bergerak dalam bidang pendistribusian gas, salah satunya adalah PT. Konektindo Koburama. Pelanggan perusahaan ini pada umumnya bergerak dalam bidang kesehatan seperti rumah sakit, bidang industri seperti industri pupuk yang memerlukan gas nitrogen, atau industri perkapalan yang membutuhkan gas oksigen dan argon, sampai dengan perusahaan yang bergerak dibidang jasa seperti bengkel dan tukang las. Didalam menjalankan aktivitas penjualan gas ke para pelanggan, PT. Konektindo Koburama melakukan penjualan dengan cara tunai maupun kredit. Penjualan secara kredit biasanya dilakukan apabila perusahaan telah menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan lain. Pada umumnya, dalam menjalankan siklus pendapatan perusahaan, dimulai dari proses penerimaan pesanan gas dari pelanggan. Dalam melakukan proses pemesanan, pelanggan bisa menggunakan tabung milik pelanggan sendiri atau menggunakan tabung milik perusahaan. Tetapi sebagian besar pelanggan menggunakan tabung milik perusahaan, karena harga tabung yang cukup mahal, sehingga tidak banyak pelanggan yang mampu membeli tabung gas. Namun ada dalam kondisi tertentu gas disalurkan langsung menggunakan pipa dari pabrik pengolahan gas, misalnya pendistribusian gas ke rumah sakit. Kemudian perusahaan akan mengirimkan gas yang sudah berada dalam tabung sesuai dengan jumlah permintaan pelanggan. Selanjutnya akan 1
2 diproses untuk sampai pada tahap penagihan kas dimana, pelanggan yang melakukan transaksi secara kredit, melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati dengan pihak perusahaan. Kas tersebut nantinya digunakan untuk membiayai berbagai pengeluaran perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat menjaga supaya tidak terjadi masalah yang dapat mengganggu siklus pendapatan tersebut. Ketika menjalankan siklus pendapatan, perusahaan ini mengalami beberapa masalah. Masalah tersebut berupa pemberian kredit kepada para pelanggan yang sebenarnya memiliki catatan kredit buruk. Sehingga dapat mengakibatkan tersendatnya pembayaran kredit oleh pelanggan dikemudian hari. Hal ini dapat berakibat buruk bagi keuangan perusahaan. Pemberian kredit yang tidak dibatasi juga memiliki dampak yang buruk bagi perusahaan. Karena dapat mengakibatkan pelanggan melakukan pembelian secara kredit melebihi kemampuan pelanggan untuk melakukan pelunasan kredit tersebut. Selain itu, informasi penagihan piutang kepada pelanggan seperti tanggal jatuh tempo, nama pelanggan atau alamat pelanggan yang kurang akurat, dapat mengakibatkan terjadinya piutang yang tidak tertagih. Pengawasan yang kurang baik terhadap pelanggan yang meminjam tabung gas perusahaan dapat mengakibatkan perusahaan kehilangan pelanggan, karena pelanggan bisa membeli gas di perusahaan lain menggunakan tabung milik perusahaan. Disamping itu, tabung gas perusahaan bisa tertukar dengan tabung gas perusahaan lain, dan kemungkinan terburuknya tabung gas perusahaan bisa hilang. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibuatlah suatu sistem untuk mengatasi masalah masalah tersebut. Sistem ini akan memberikan solusi seperti
3 laporan umur piutang perusahaan untuk mengetahui jumlah piutang perusahaan beserta umurnya, history pembayaran pelanggan, dan sisa tunggakan pelanggan, sehingga masalah piutang tak tertagih dapat dikurangi. Sistem ini juga menyediakan laporan inventori tabung perusahaan, untuk mengetahui posisi dan status tabung milik perusahaan. Selain itu, sistem akan memberikan laporan stok tabung gas yang ada di gudang, dan tabung gas perusahaan yang telah dipinjam oleh para pelanggan. Sistem juga membantu untuk memberikan peringatan apabila terdapat pelanggan yang melakukan transaksi melebihi batas kredit yang dimiliki oleh pelanggan tersebut. Sehingga bisa terhindar dari membengkaknya jumlah piutang yang tidak tertagih ke pelanggan. Untuk memudahkan pengawasan terhadap pelanggan yang meminjam tabung, sistem memberikan laporan mengenai pelanggan yang telah meminjam tabung perusahaan beserta tanggal kembalinya, sehingga diharapkan mampu mengurangi resiko kehilangan tabung dan pelanggan bisa membeli gas di perusahaan ini secara berkelanjutan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah Bagaimana merancang dan membangun Sistem Informasi Penjualan yang Dilengkapi dengan Pengendalian Piutang dan Pengendalian Tabung pada PT. Konektindo Koburama. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam pembuatan sistem ini adalah: 1. Tidak menangani kegiatan teknis penjualan termasuk prosedur pemberian potongan penjualan (diskon), dan prosedur pengajuan kredit pelanggan.
4 2. Tidak menangani teknis pelaksanaan dan pengawasan pembelian gas ke pabrik gas secara langsung. 3. Tidak menangani teknis pengecekan kondisi tabung. 1.4 Tujuan Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai yaitu, menghasilkan Sistem Informasi Penjualan yang Dilengkapi dengan Pengendalian Piutang dan Pengendalian Tabung. 1.5 Sistematika Penulisan Dalam penyusunan Tugas Akhir dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan yang Dilengkapi dengan Pengendalian Piutang dan Pengendalian Tabung pada PT. Konektindo Koburama, digunakan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjabarkan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, serta sistematika penulisan yang menjadi dasar pembuatan Sistem Informasi Penjualan yang Dilengkapi dengan Pengendalian Piutang dan Pengendalian Tabung pada PT. Konektindo Koburama.. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menjabarkan teori-teori yang sesuai dan digunakan untuk membuat aplikasi yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Teoriteori tersebut yaitu: Penjualan, Harga Pokok Penjualan, Sistem
5 Penjualan, Sistem Penjualan Kredit, Sistem Informasi, Sistem Informasi Penjualan, Piutang Dagang, dan Testing dan Implementasi Sistem. BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjabarkan tentang tahap-tahap dan cara yang yang digunakan untuk analisis serta perancangan sistem. Dalam analisis sistem digunakan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi lapangan, dan pengumpulan laporan-laporan transaksi keuangan perusahaan. Hasil analisis sistem tersebut digunakan sebagai dasar perancangan sistem yang dibuat dalam bentuk use case diagram, flow of event, use case scenario, sequence diagram, class diagram, state chart, Entity Relationship Diagram, dan desain antarmuka pengguna. BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjabarkan tentang implementasi sistem yang telah dihasilkan. Sistem yang diimplementasikan diuji dan dievaluasi hingga memenuhi kebutuhan perusahaan dalam menyelesaikan masalah pengendalian arus kas. BAB V : PENUTUP Bab ini menjabarkan kesimpulan dari pengembangan sistem yang telah diimplementasi dan dievaluasi, serta saran untuk pengembangan selanjutnya sehingga kekurangan dalam sistem ini dapat diperbaiki dan disempurnakan dikemudian hari.