ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. besar karena peluang pasarnya yang luas sejurus dengan mayoritas. harus hati-hati dalam mengelola kegiatan operasionalnya.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa bank lainnya. (Kasmir, 2007)

II. TINJAUAN PUSTAKA Bentuk Hukum, Permodalan dan Kepemilikan Bank Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB II. pendapatan total perusahaan dengan biaya totalnya. Menurut Kusnadi dkk (2004),

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

DAFTAR PUSTAKA. Ascarya Akad dan produk banjk syariah, PT. Raja Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah bank, persaingan untuk menarik dana dari

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dasarkan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya yaitu. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus) dalam bentuk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (Financial intermediary institution),yakni. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

SKRIPSI. Oleh : DIAN TRIYANTI B

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Undang-Undang nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam berbagai aktivitas jasa keuangan yang dilaksanakan oleh lembaga

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip. 1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. /atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum dalam teori stakeholders menyatakan bahwa perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

Analisis Perbandingan Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.Cabang Batam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, peranan perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Artinya, keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini, terjadi pertumbuhan bank-bank yang

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk) Desiana, Mohamad Heykal Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No. 9 Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat 11480 Phone +62.21 534 5830 - +62.21 535 0660 Fax +62.21 530 0244 Deasy180207@yahoo.com ABSTRAK Bank syariah merupakan lembaga keuangan dengan prinsip syariah menghimpun dana dari nasabah, dimana dana tersebut dapat dikelola oleh pihak bank dengan memberikan pembiayaan kepada para debitur, sehingga bank menerima nisbah bagi hasil atas pembiayaan dan bank memberikan nisbah bagi hasil kepada para nasabah yang melakukan simpanan berupa deposito dan tabungan. Bank sebagai intermedialy perantara antara nasabah yang kelebihan dana dengan nasabah yang kekurangan dana. Tujuan yang ingin dicapai dengan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh simpanan dan pembiayaan Mudharabah terhadap perkembangan kinerja keuangan bank Muamalat dari tahun 2008-2010 dan pengaruh kinerja keuangan Bank Muamalat terhadap tingkat bagi hasil tabungan nasabah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah terjadi penurunan tingkat bagi hasil tabungan Mudharabah pada tahun 2008-2010, karena jumlah tabungan lebih sedikit daripada jumlah deposito. Simpanan Mudharabah mengalami peningkatan dari tahun 2008-2010, karena meningkatnya kepercayaan nasabah kepada pihak bank. Pembiayaan Mudharabah dari tahun 2008-2010 mengalami peningkatan, maka tingkat bagi hasil yang diterima bank juga meningkat. Analisis rasio permodalan, aktiva produktif, rentabilitas dan Likuiditas bank dalam kondisi yang sehat, karena berada diatas dan dibawah standar Bank Indonesia. Pada tahun 2009 laba Bank Muamalat mengalami penurunan, karena menurunnya pendapatan yang diterima oleh pihak bank dan membagikan deviden. Kata Kunci : Simpanan dan pembiayaan, Mudharabah, kinerja keuangan

PENDAHULUAN Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi untuk menyimpan dan meminjamkan uang. Kata bank berasal dari bahasa itali banca yang memiliki arti tempat penukaran uang. Bank pertama kali didirikan dengan bentuk firma pada tahun 1690. Perkembangan industri perbankan ini berjalan cukup cepat sehingga mengakibatkan munculnya persaingan antara bank yang satu dengan yang lain. Untuk bisa bersaing dan beroperasi dengan baik maka bank memerlukan suatu sistem yang lebih dikenal dengan sistem perbankan. Sistem perbankan telah berkembang di seluruh negara termasuk di Indonesia. Sistem perbankan pertama kali yang berbeda di Indonesia adalah bank konvensional. Karena itu dewasa ini hampir seluruh bank di Indonesia menggunakan prinsip tersebut. Prinsip ini menggunakan 2 metode dalam mencari keuntungan. Metode pertama yaitu metode sistem bunga dimana metode ini menetapkan bunga sebagai harga baik untuk tabungan maupun kredit peminjaman. Metode kedua yaitu metode fee based dimana metode ini menetapkan suatu biaya tertentu dalam nominal atau presentase tertentu atas jasa yang diberikan. Sistem bunga ini terdapat 2 jenis yaitu bunga simpanan (bunga bagi nasabah) dan bunga pinjaman. Bunga pinjaman merupakan bunga yang diberikan sebagai balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Sedangkan bunga pinjaman merupakan bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Ada banyak faktor yang mempengaruhi besar suku bunga yang diberikan. Beberapa faktor diantaranya kebutuhan dana, persaingan, kebijakan pemerintah, dan lainnya. Masyarakat sering kali salah mengartikan atau memanfaatkan sistem suku bunga ini. Hal ini disebabkan kurangnya penjelasan kepada masyarakat mengenai sistem suku bunga yang digunakan oleh bank konvensional serta kondisi ekonomi masyarakat yang tidak stabil. Setelah penggunaan prinsip konvensional yang cukup lama dan dirasakan cukup merugikan bagi sebagian masyarakat, munculah suatu sistem perbankan baru yang masuk di Indonesia yaitu menggunakan prinsip syariah. Pada prinsip ini menggunakan aturan atau hukum perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain. Dalam mencari keuntungan maupun menentukan harga, prinsip ini menggunakan beberapa metode. Metode-metode itu diantaranya mudharabah (sistem bagi hasil), musharakah (penyertaan modal), murabahah, ijarah. Dari hal-hal tersebut dapat dilihat bahwa prinsip ini berbeda jauh dengan prinsip konvensional. Pada awalnya di Indonesia prinsip syariah ini kurang begitu diperhatikan. Tetapi setelah kejadian krisis moneter yang melanda tahun 1997 dan 1998 ternyata bank yang menggunakan prinsip syariah ini tahan terhadap dampak krisis moneter ini dibandingkan dengan bank dengan prinsip konvensional. Akibatnya mulai bermunculan cukup banyak bank-bank yang menggunakan prinsip syariah di Indonesia. Akan tetapi nasabah bank prinsip syariah hingga saat ini tidak terlalu banyak, jika dibandingkan bank prinsip konvensional. Ini disebabkan banyak masyarakat masih belum mengetahui bagaimana sistem perbankan syariah tersebut. Perbedaan prinsip antara bank konvensional dan bank syariah menyebabkan penyajian laporan keuangannya masing-masing juga berbeda. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Biasanya laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (bisa berupa laporan arus kas atau laporan arus dana), dan catatan serta laporan yang berisikan materi penjelasan (bagian integral dari laporan keuangan). Saat ini sistem akuntansi yang ada di Indonesia masih banyak menggunakan sistem akuntansi konvesional. Dimana sistem ini mengandung nilai-nilai kapitalis yang berasal dari pola pikir dan kebudayaan barat. Paham kapitalisme ini mempunyai prinsip yang lebih menekankan pada prinsip perolehan laba dan keuntungan yang lebih memihak pemilik modal tanpa melihat aspek-aspek lain yang sebenarnya memiliki peranan sangat penting. Oleh karena itu munculah sistem akuntansi syariah yang dibuat untuk menghindari terjadinya praktek kecurangan seperti earning management, income smoothing, window dressing, lapping, dan teknik lainnya yang biasa digunakan dalam penyusunan laporan keuangan oleh manajemen perusahaan konvensional. Akutansi syariah ini lebih mengukur perilaku dibandingkan angka. Dalam penyusunannya akuntansi syariah ini memiliki kemungkinan sama dengan akuntansi konvesinal terutama dalam bidang teknik dan operasional. Contohnya seperti bentuk pemakaian buku besar, sistem pencatatan, proses penyusunan bisa sama. Walaupun demikian tetap saja ketika membahas subtansi dari isi laporannya akan berbeda. Dalam kalangan perbankan syariah memliki suatu permasalahan masalah mendasar yaitu standarisasi sistem akuntansi dan audit. Masalah ini mempunyai tujuan untuk menciptakan transparansi keuangan sekaligus memperbaiki kualitas pelayanan kepada masyarkat. Salah satu kunci kesuksesan bank syariah ditentukan oleh tingkat kepercayaan publik terhadap kekuatan finansial bank dan sistem operasi bank tersebut. Kepercayaan publik ini diperoleh dengan cara pemberian informasi yang berkualitas seperti kemampuan dan kapasitas bank syariah dalam mencapai tujuan-tujuan finansial.

Pada bank syariah juga memiliki suatu sistem pendanaan dan pembiayaannya. Sistem pendaanan bank syariah dengan cara menghimpun dana dari pihak ketiga dengan menggunakan produk yang telah dikenal masyarakat seperti giro, tabungan, atau deposito. Tetapi sistem pendanaan ini menggunakan sistem yang berbeda dengan bank konvensional, dimana pada bank syariah menggunakan sistem wadiah dan mudharabah. Wadiah adalah memberikan kekuasaan kepada orang lain untuk menjaga harta/barangnya secara terang-terangan atau dengan isyarat yang semakna. Sedangkan mudharabah atau lebih dikenal dengan sistem bagi hasil adalah suatu bentuk perniagaan dimana pemilik modal menyetorkan sejumlah modal kepada pengusaha guna digunakan untuk usaha dengan keuntungan yang dibagi bersama sesuai kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik modal. Sistem pembiayaan pada bank syariah menggunakan beberapa konsep aqad muamalah seperti al musyarakah (kerjasama modal usaha). Al musyarakah adalah akad kerja sama antara kedua atau lebih pihak untuk usaha tertentu dan masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan. Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya ternyata penggunaan sistem bagi hasil di Indonesia masih cukup rendah. Hal ini disebabkan karena masyarakat masih kurang paham tentang sistem ekonomi syariah itu sendiri, kurangnya pemberlakuan sistem ekonomi syariah, dan kurangya sumber daya manusia yang berkualitan dalam internal perbankan. Karena itulah diperlukan suatu penjelasan mengenai sistem ekonomi syariah tersebut secara detail. Isi penjelasan tersebut diantarana model laporan keuangan, prosedur sistem pembiayaan dan pendanaan, akutansi investasi syariah, penerapan pembiayaan bank syariah, dan sebagainya. Masalah yang akan dibahas pada penelitian ini berupa analisis simpanan, pembiayaan Mudharabah dan analisis kinerja keuangan. Dana simpanan nasabah yang dipercayakan kepada pihak bank dapat digunakan untuk memperoleh bagi hasil yang dapat dibagikan kepada nasabah yang menabung, selisish bagi hasil pembiayaan dan simpanan merupakan pendapatan yang diterima oleh pihak bank. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh simpanan dan pembiayaan Mudharabah terhadap kinerja bank Muamalat. Mengetahui pengaruh kinerja keuangan Bank Muamalat terhadap tingkat bagi hasil Mudharabah.

METODE PENELITIAN Untuk memperoleh data yang relevan dengan penelitian yang akan dilaksanakan, penulis melakukan pengumpulan data dengan beberapa teknik sebagai berikut: 1. Penelitian Literatur (Literature Research) Penelitian ini dilaksanakan dengan mencari informasi dari buku buku, jurnal, hasil penelitian terdahulu, internet serta sumber sumber lain yang kemudian dijadikan sebagai landasan teori. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dengan cara peninjauan langsung ke objek penelitian. Adapun kegiatan ini meliputi hal hal sebagai berikut: a. Pengamatan (Observation) Penulis mencari informasi dengan mengamati simpanan, pembiayaan Mudharabah. b. Wawancara (Inquiry) Penulis mencari informasi dengan melakukan wawancara dengan karyawan mengenai simpanan, pembiayaan dan laporan keuangan. c. Dokumentasi (Documentation) Penulis mencari informasi dengan mempelajari dokumen dokumen pendukung yang digunakan dalam proses analisis simpanan, pembiayaan Mudharabah dan kinerja keuangan Bank Muamalat. d. Daftar Pertanyaan (Questionnaires) Penulis mencari informasi dengan membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian perusahaan terhadap fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan dan membandingkan antara apa yang dilaksanakan dengan peraturan yang tertulis. HASIL DAN BAHASAN Sebelum melakukan pemeriksaan, penulis harus mengetahui simpanan dan pembiayaan Mudharabah dari tahun 2008-2010, serta rasio keuangan tahun 2008-2010 rasio permodalan, rasio aktiva produktif, rasio profitabilitas, rasio likuiditas. Hal-hal tersebut akan dirinci sebagai berikut: 1. Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Simpanan dan pembiayaan Mudharabah Simpanan 10.800.553,34 13.316.900 17.931.295,82 Mudharabah Pembiayaan 4.487.406 5.380.718 6.752.730 Mudharabah Setiap tahun simpanan dan pembiayaan Mudharabah mengalami peningkatan. peningkatan simpanan Mudharabah, karena bertambahnya jumlah nasabah atau bertambahnya jumlah dana. Peningkatan pembiayaan, karena banyak perusahaan perorangan atau badan yang ingin mengembangkan bisnisnya. Berdasarkan data diatas dapat dikatakan kinerja Bank Muamalat semakin baik, karena tingkat kepercayaan nasabah kepada bank semakin tinggi. Peningkatan simpanan dan pembiayaan akan berpengaruh terhadap nilai rasio CAR, Aktiva Tetap terhadap Modal, Aktiva Produktif yang bermasalah, PPAP (Pencadangan Penghapusan Aktiva Produktif), NPF. 2. Analisis Permodalan Analisis Permodalan CAR risiko penyalur dana 11,41% 11,15% 13,32% CAR risiko Pasar 10,69% 11,10% 13,26% Aktiva Tetap Terhadap 15,69% 23,29% 17,45% Modal Berdasarkan standar BI nilai CAR minimal 8%, dapat dikatakan kondisi Bank Muamalat dalam kondisi yang sehat. Aktiva tetap terhadap modal tahun 2009 meningkat, karena modal yang dimiliki bank berkurang digunakan untuk perbaikan kualitas bank dan pembiayaan terus meningkat. Meningkatnya pembiayaan dan kurangnya modal bank akan meningkatkan resiko bank, yaitu aktiva produktif yang bermasalah juga meningkat.

3. Analisis Aktiva Produktif Analisis Aktiva Produktif Aktiva Produktif yang 2,63% 3,68% 3,47% Bermasalah NPF Gross 2,96% 4,73% 4,32% NPF Net 1,33% 4,10% 3,51% PPAP terhadap Aktiva 2,34% 1,38% 1,50% Produktif Pemenuhan PPAP 117,08% 108,32% 113,36% Tahun 2009 aktiva produktif yang bermasalah meningkat, karena pembiayaan meningkat dan jumlah simpanan Mudharabah berkurang, resiko yang ditanggung oleh bank lebih besar. Akan mempengaruhi Non Performing Financing tinggi, karena pembiayaan yang bermasalah meningkat kurangnya dana bank untuk melakukan pembiayaan. Tahun 2010 aktiva produktif yang bermasalah turun karena simpanan Mudharabah meningkat, sehingga dapat membiayai pembiayaan yang meningkat. Nilai NPF juga turun karena bank lebih selektif dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah sehingga pembiayaan yang bermasalah menurun. PPAP terhadap Aktiva Produktif pada tahun 2009 jumlah cadangan uang yang disediakan untuk menutupi hilanya aktiva produktif menurun, karena modal yang dimiliki juga menurun. Tahun 2010 meningkat karena meningkatnya modal bank sehingga pencadangan atas kemungkinan hilangnya aktiva produktif juga dapat meningkat. Sesuai dengan standar Bank Indonesia bank dalam kondisi aman untuk analisis pemenuhan PPAP, kalau nilai rasio berada diantara 100%-150%, dari tahun 2008-2010 bank dalam kondisi yang aman, karena memiliki dana yang cukup atas kemungkinan hilangnya aktiva produktif. 4. Analisis Rentabilitas Analisis Rentabilitas ROA 2,27% 2,60% 1,36% ROE 23,24% 33,14% 17,78% NIM 7,42% 7,60% 5,24% BOPO 82,75% 78,94% 87,34% Bank dikatakan dalam kondisi yang sehat berdasarkan standar Bank Indonesia ROA berada diatas 1%, ROE diatas 10%, NIM diatas 3% dan BOPO dibawah 93%. Dari data diatas nilai ROA, ROE, NIM, berada diatas standar Bank Indonesia, sedangkan BOPO berada dibawah standar Bank Indonesia, maka Bank Muamalat dari Tahun 2008-2010 dalam kondisi yang sehat. Nilai ROA pada tahun 2009 meningkat karena tingkat keuntungan yang dicapai dari penggunaan aktiva semakin besar. Sedangkan tahun 2010 nilainya turun karena tingkat keuntungan dari penggunaan aktiva semakin kecil dikarenakan meningkatnya piutang Murabahah Rp8.125.946.000.000. Nilai ROE 2009 meningkat karena adanya penurunan ekuitas disebabkan karena deviden tunai mengalami peningkatan. Tahun 2010 ROE mengalami penurunan, karena adanya penambahan modal. NIM (Net Income Margin) pada tahun 2009 mengalami peningkatan karena pendapatan bagi hasil yang diperoleh perusahaan meningkat, peningkatan aktiva produktif masih lebih besar pendapatan bagi hasil dibandingkan tahun 2008, dan tahun 2010 mengalami penurunan karena adanya peningkatan aktiva produktif berupa piutang Murabahah. BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) pada tahun 2009 terjadi penurunan laba dan beban operasional bank juga tidak terlalu besar sehingga nilai BOPO turun. Tahun 2010 laba meningkat tapi mengalami peningkatan yang cukup drastis pada beban operasional berupa beban personalia, beban administrasi umum, beban promosi. 5. Analisis Likuiditas Analisis Likuiditas FDR 99,19% 85,53% 91,52%

Bank dalam kondisi sehat berdasarkan standar Bank Indonesia untuk FDR (FiancingDeposito Rasio) berada diatas 80%. Tahun 2008-2010 posisi FDR berada diatas 80%, berarti bank Muamalat dalam kondisi yang sehat. Pada tahun 2009 terjadi penurunan nilai rasio karena pada tahun 2009 pembiayaan Mudharabah yang bermasalah meningkat, sehingga tingkat kemampuan bank untuk membayar kembali kewajibannya menurun. Pada tahun 2010 rasio FDR meningkat, bank mampu mengembalikan dana pihak ketiga, karena pembiayaan Mudharabah yang bermasalah menurun. 6. Analisis Tingkat Bagi Hasil dan Laba Bersih Laba Bersih Bank Muamalat 31 Desember 2008-2010 (dalam satuan jutaan Rupiah) Laba Bersih 315.799 272.746 443.684 Sumber: Hasil Olahan Penurunan laba perusahaan tahun 2008-2009, dikarenakan meningkatnya pembiayaan, serta meningkatnya aktiva produktif dan pembiayaan yang bermasalah. Hal ini akan mempengaruhi pendapatan yang diterima oleh pihak bank akan menurun seperti pendapatan margin Murabahah, pendapatan bagi hasil Musyarakah, pendapatan operasional lainnya dalam bentuk jasa layanan, bank-bank di Indonesia dan diluar Indonesia berupa sertifikat investasi Mudharabah antar bank dan adanya pembagian deviden kepada para pemegang saham. Pada tahun 2010 laba perusahaan mengalami peningkatan, karena simpanan Mudharabah dikelola dengan baik oleh bank dengan memberikan pembiayaan kepada nasabah yang membutuhkan dana untuk pengembangan usaha, sehingga pendapatan bagi hasil atas pembiayaan meningkat akan berpengaruh terhadap laba yang diperoleh bank juga meningkat. Tingkat Bagi Hasil Tabungan Mudharabah 31 Desember 2008-2010 (dalam satuan jutaan Rupiah) Bagi Hasil tabungan Mudharabah 598.612 574.806 571.975 Adanya pengaruh kinerja keuangan Bank Muamalat terhadap tingkat bagi hasil simpanan Mudharabah, bank mampu memberikan bagi hasil tabungan Mudharabah kepada nasabah. Padatahun 2009 bagi hasil simpanan Mudharabah yang diterima nasabah mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan jumlah pembiayaan Mudharabah meningkat. Bagi hasil simpanan Mudharabah dalam bentuk tabungan Rp45.490 lebih sedikit dibandingkan dengan deposito Rp12.069.775, sehingga mempengaruhi jumlah bagi hasil tabungan lebih kecil dari bagi hasil deposito. Pada tahun 2010 pendapatan bagi hasil simpanan Mudharabah mengalami peningkatan, karena pembiayaan Mudharabah juga meningkat. Bagi hasil tabungan Mudharabah mengalami penurunan, dikarenakan simpanan Mudharabah dalam bentuk tabungan Rp5.325.923,81 lebih sedikit dibandingkan dengan deposito Rp10.377.727,92, hal ini juga yang mempengaruhi tingkat bagi hasil Tabungan Mudharabah menurun. SIMPULAN DAN SARAN Setelah melaksanakan penelitian secara langsung Dan melakukan analisis terhadap simpanan dan pembiayaan Mudharabah, serta kinerja keuangan Bank Muamalat. Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terjadinya penurunan tingkat bagi hasil tabungan Mudharabah yang diterima oleh nasabah, karena simpanan Mudharabah pada tahun 2008-2010 dalam bentuk tabungan Mudharabah lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah deposito Mudharabah. 2. Simpanan Mudharabah dari tahun 2008-2010 mengalami peningkatan, bank dalam kondisi yang baik atau sehat. Peningkatan simpanan Mudharabah menunjukkan tingkat kepercayaan nasabah kepada Bank Muamalat juga meningkat. Dengan harapan nasabah dapat menerima bagi hasil atas simpanan baik tabungan, maupun deposito setiap tahunnya meningkat. Peningkatan simpanan Mudharabah merupakan tingkat kepercayaan nasabah kepada Bank Muamalat dapat mengelola simpanan dengan sebaik mungkin.

3. Pembiayaan Mudharabah tahun 2008-2010 mengalami peningkatan, peningkatan ini akan berpengaruh terhadap pendapatan bagi hasil atas pembiayaan juga meningkat dengan begitu bagi hasil atas pembiayaan bank setiap tahunnya juga dapat meningkat, sehingga bagi hasil yang diberikan kepada pemilik dana juga meningkat. 4. Analisis rasio permodalan, aktiva Produktif, Rentabilitas, Likuiditas bank dalam kondisi yang sehat, karena berada diatas standar yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia seperti CAR, ROA, ROE, NIM, FDR. Sedangkan nilai rasio yang harus dibawah standar Bank Indonesia, seperti NPF, BOPO. 5. Pada tahun 2009 laba Bank Muamalat menurun karena meningkatnya aktiva produktif dan pembiayaan yang bermasalah, sehingga mempengaruhi pendapatan Margin Murabahah, pendapatan bagi hasil Musyarakah, pendapatan operasional lainnya dalam bentuk jasa layanan, bank-bank lain di Indonesia dan luar Indonesia berupa sertifikat investasi Mudharabah antar bank menurun dan adanya pembagian deviden kepada para pemegang saham. 6. Dalam memberikan pembiayaan kepada debitur pihak bank melakukan analisis usaha yang akan dijalankan oleh debitur dalam 1-5 tahun kedepan, usaha tersebut dapat terus berkembang dan menghasilkan profit atau tidak, hal ini dilakukan untuk meminimalisir pembiayaan yang bermasalah, dengan pembiayaan bermasalah yang sedikit maka kinerja bank akan semakin baik. Berdasarkan hasill analisis yang dilakukan penulis. Melihat perusahaan yang memiliki prospek sangat baik untuk berkembang, saran-saran yang akan diberikan adalah sebagai berikut: 1. Perbankan syariah hendaknya terus-menerus meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada perbankan syariah, sehingga dapat meningkatkan permintaan akan produk atau jasa perbankan syariah dimasa yang akan datang. 2. Meningkatkan kegiatan promosi secara intensif kepada nasabah perbankan yang tertarik pada sistem bagi hasil, sehingga perbankan syariah dapat mempertahankan kinerja bank yang sudah baik menjadi semakin lebih baik dengan adanya peningkatan rasio dari periode saat dengan periode yang ada dimasa lalu kinerja keuangan secara optimal dan peningkatan kinerja keuangan bank Muamalat dimasa yang akan datang. 3. Lebih selektif dalam memberikan pembiayaan kepada pengelola dana untuk meminimalkan pembiayaan yang bermasalah. REFERENSI Ascarya. 2007. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bank Muamalat. www.muamalatbank.com. Diakses 2-5 Maret 2012. Bank Indonesia. http//www.bi.og.id/web/id/. Diakses 2-5 Maret 2012 Drs.Ismail,MBA,AK. 2011. Perbankan syahriah. Jakarta: Kencana Kasmir,SE,MM. 2003. Dasar-Dasar perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo perkasa. Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan (edisi revisi 2008). Jakarta PT Raja Grafindo Persada. Muhawir,S. 2004. Analisa Laporan Keuangan (edisi 4). Yogyakarta. Liberty. PSAK nomor 105 tentang Akuntansi Mudharabah. Triandaru, Sigit dan Budisantoso, Totok. 2008. Bank dan Lembaga keuangan Lain. Jakarta: Salemba empat. Riyana,uum.2010. Analisis Hubungan Kinerja Keuangan Bank Pembiayaan Syariah Terhadap Tingkat Bagi Hasil. http://fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/index.php/abstrakskripsi/273-analisis-hubungan-kinerja-keuangan-bank-pembiayaan-rakyat-syariah- terhadaptingkat-bagi-hasil-simpanan-mudharabah-studi-kasus-pada-pt-bprs- bandar-lampung-2010. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Undang-Undang RI No 10 Tahun 1998, tentang Perbankan Jakarta. Yusuf,Muhammad. 2005. Pengantar Ilmu Ekonomi & Perbankan Syariah. Jakarta: Gareca Press. Yusuf,Muhammad,SE,MM dan Wiroso,SE,MBA. 2011. Bisnis Syariah. Jakarta: Mitra Wacana Media

RIWAYAT PENULIS Desiana lahir di kota Jakarta pada 03 Desember 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang akuntansi pada tahun 2012.