VII KONFLIK DAN INTEGRASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KONFLIK DALAM PERSPEKTIF DAHRENDORF. melekat dalam setiap kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya

BAB II KONFLIK DALAM KACAMATA RALF DAHRENDORF. keterlibatan konflik yang di dalamnya terdapat waktu, tenaga, dana, dan

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

Standar Kompetensi : Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik Kompetensi Dasar

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik

BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

PERTEMUAN 15 KONFLIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ide. Fakta sosial menurut Durkheim terdiri atas dua macam yaitu: dan berpengaruh terhadap kehidupan individu.

STRUKTUR SOSIAL Definisi Struktur Sosial Ciri-ciri Struktur Sosial 1. Muncul pada kelompok masyarakat 2. Berkaitan erat dengan kebudayaan

BENTUK-BENTUK HUBUNGAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihindari tetapi harus diatasi atau diselesaikan bahkan. memungkinkan konflik yang diatasi dapat melahirkan kerjasama.

Ditulis oleh Advokat Jumat, 07 Agustus :08 - Pemutakhiran Terakhir Jumat, 11 September :48

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer

SENGKETA INTERNASIONAL

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme

STRATIFIKASI SOSIAL NUR ENDAH JANUARTI, M.A.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan.

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI)

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

STRATIFIKASI SOSIAL DAN DIFERESIASI SOSIAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Desa Setrojenar terletak di Kecamatan Buluspesantren, desa tersebut

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

I. PENDAHULUAN. tersebut terkadang menimbulkan konflik yang dapat merugikan masyarakat itu. berbeda atau bertentangan maka akan terjadi konflik.

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Created by: ASMAUL KHUSNA

PROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L

Makalah Manajemen Konflik

Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme

KONFLIK AGRARIA. (Studi Kasus di Desa Bilalang II Kecamatan Kotamobagu Utara) ABSTRAK

Bimbel Online SMA Alfa Centauri Kls XI IIS 22-Agustus Sosiologi -

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TEORI KONFLIK SOSIAL DALAM PERSPEKTIF KARL MARX

Bimbingan dan Konseling Sosial

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Konflik oleh beberapa aktor dijadikan sebagai salah satu cara

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya. Annisa Nurhalisa

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Sifat dan Bentuk Interaksi Sosial Budaya dalam Pembangunan

Matakuliah : O0042 Pengantar Sosiologi Tahun : Ganjil 2007/2008 PERUBAHAN SOSIAL DAN MODERNITAS PERTEMUAN 09

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

HUKUM DALAM PERSPEKTIF TEORI INTEGRASI DAN TEORI KONFLIK. Sunarto 1

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari

LATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT LANJUT (LKTL) LGM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Tanggal, 10 s/d 12 April 2015 MANAJEMEN KONFLIK

I. PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Setiap suku

2

BAB II PERUBAHAN SOSIAL KARL MARX. menunjuk pada perubahan sosial yang telah terjadi pada masyarakat

Modul ke: Masyarakat Madani. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Oleh : SAWABI, S.E, M.M

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dikodratkan oleh sang pencipta menjadi makhluk sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

MAKALAH INTERAKSI SOSIAL

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

TEORI POLITIK DAN IDEOLOGI DEMOKRASI

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

Teori Sosial. (Apa Kontribusinya Terhadap Pemahaman Olahraga di Masyarakat)

I REALITAS SOSIO-KULTURAL

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07

POKOK PIKIRAN TANWIR MUHAMMADIYAH 2012

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat. disimpulkan bahwa Banyuwangi merupakan wilayah yang rawan

BAB I PENDAHULUAN. masa kerja maupun karena di putus masa kerjanya. Hukum ketenagakerjaan

CIVIC EDUCATION. Identitas Nasional. Oleh : Idzan Mustafidah ( ) Dosen Pengampu : H. M. Sudiyono, M. Pd

PEMBAHASAN SOAL SOSIOLOGI PAKET A TAHUN Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

2.2 Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara...7

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Konflik

Konflik Politik Karl Marx

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Partai politik adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA YANG BERKAITAN DENGAN KEJAHATAN TERHADAP KEAMANAN NEGARA

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari

SISTEM POLITIK INDONESIA

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

Bab II Konflik dan Integrasi Sosial dalam Masyarakat

INTERAKSI SOSIAL PADA AKTIVIS IMM DAN KAMMI. Skripsi

Keterkaitan antara Kebudayaan Material dan Non Material. dengan Struktur Sosial

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok

BAB VI KESIMPULAN. Penulis menyimpulkan bahwa strategi perlawanan petani mengalami

Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Interaksi sosial adalah sebagai atau merupakan dasar dari proses-proses sosial,

I. PENDAHULUAN. Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia,

Transkripsi:

VII KONFLIK DAN INTEGRASI Pengertian Konflik Konflik adalah perselisihan atau persengketaan antara dua atau lebih kekuatan baik secara individu atau kelompok yang kedua belah pihak memiliki keinginan untuk saling menjatuhkan atau menyingkirkan atau mengalahkan atau menyisihkan. NO AHLI DEFINISI 1 Berstein (1965) 2 Dr. Robert M.Z. Lawang 3 Drs. Ariono Suyono 4 James W. Vander Zanden 5 Soerjono Soekamto 6 Prof. Dr. Winardi, SE Kesimpulan definisi suatu pertentangan, perbedaan, yang tidak dapat dicegah. Konflik mempunyai potensi yang memberikan pengaruh (+) dan (-) dalam interaksi manusia perjuangan untuk memperoleh nilai status, kekuasaan, dimana tujuan dari mereka yang terlibat konflik tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga menundukkan (mengalahkan) saingannya (opponent) proses atau keadaan dimana dua pihak atau lebih berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai, ataupun tuntutan dari masing-masing pihak suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status, atau wilayah yang saling berhadapan bertujuan untuk menetralkan, merugikan ataupun menyisihkan lawan mereka suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai ancaman dan atau kekerasan oposisi (lawan) atau pertentangan pendapat antara orangorang, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi berkaitan dengan perbedaan-perbedaan pendapat keyakinankeyakinan, ide-ide maupun kepentingan-kepentingan 1. pihak-pihak yang bertikai yaitu terdiri dari individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok 2. ada hal-hal yang dipertentangkan yang penyebab terjadi perselisihan, seperti materi, status, nilai, kekuasaan, wilayah dan sebagainya yang menjadi obyek yang dipertentangkan atau diperebutkan 3. gejala dari pihak-pihak yang bertikai untuk saling mengalahkan, menundukkan, menyingkirkan, menyisihkan satu sama lain 4. dampak dari konflik seperti perubahan struktur sosial, budaya dan politik. Teori Konflik Sosial Karl Marx 1. masyarakat sebagai arena yang di dalamnya terdapat berbagai bentuk pertentangan

2. negara dipandang sebagai pihak yang terlibat aktif dalam pertentangan dengan berpihak kepada kekuatan yang dominan 3. paksaan (coersion) dalam wujud hukum dipandang sebagai faktor utama untuk memelihara lembaga-lembaga sosial, seperti milik pribadi (property), perbudakan (slavery), kapital yang menimbulkan ketidaksamaan hak dan kesempatan. 4. negara dan hukum dilihat sebagai alat penindasan yang digunakan oleh kelas yang berkuasa (kapitalis) demi kauntungan mereka 5. kelas-kelas dianggap sebagai kelompok-kelompok sosial yang mempunyai kepentingan sendiri yang bertentangan satu sama lain, sehingga konflik tak terelakkan lagi. Dahrendorf masyarakat terbagi dalam dua kelas atas dasar pemilikan kewenangan (authority) yaitu; 1. kelas yang memiliki kewenangan (dominan) 2. kelas yang tidak memiliki kewenangan (subjeksi). Kritik atas teori Marx 1. teori Marx mencampur adukkan antara teori sosiologi yang empirik dengan konsepkonsep yang bersifat filosofis yang tidak dapat diverifikasi (diuji) dengan fakta-fakta. Contoh tidak akan pernah ada masyarakat tanpa kelas dalam kehidupan sosial 2. kapitalisme berubah bukan melalui revolusi sosial, akan tetapi melalui proses transformasi. Proses transformasi kapitalisme meliputi; a). pembagian komposisi kapital yaitu timbulnya penggolongan-golongan (diferensiasi) kelas borjuis seperti pemilik saham dan manager perusahaan. b). pembagian komposisi buruh. Buruh diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu buruh yang ketrampilan (skilled-labour), buruh yang tak berketrampilan (unskilled-labour) dan buruh berketerampilan semi (semi skilled-labour). c). tumbuhnya kelas menengah baru (new middle class) yang merupakan bagian dari mata rantai kewenangan (birokrat) yang dalam kelas d). meningkatnya mobilitas sosial baik secara inter generasi dan antar generasi. e). perbaikan hak-hak politik warga negara terutama yang berkaitan dengan jaminan sosial warga negara. f). pelembagaan konflik kelas dalam bentuk pengakuan prosedur arbitrasi, diantaranya adalah pengakuan hak-hak buruh untuk mogok kerja, prosedur penyelesaian perbedaan-perbedaan sebagai sarana untuk mencegah konflik sosial dan sebagainya. Di dalam setiap kehidupan masyarakat selalu ada asosiasi seperti; negara, industri, partai, agama, klub-klub dan sebagainya. Yang di dalamnya terdapat dua kelas, yaitu; kelas yang mempunyai kewenangan (dominasi) dan kelas yang tak memiliki kewenangan (subjeksi). Jika dalam kehidupan sosial terdapat 100 asosiasi, pasti akan terdapat 200 kelas sosial Kesimpulan Teori 1. setiap kehidupan sosial selalu berada dalam proses perubahan, yang setiap tahap perubahan diikuti oleh konflik baik secara personal maupun secara interpersonal, 2. setiap kehidupan sosial selalu terdapat konflik di dalam dirinya sendiri, oleh sebab itu konflik merupakan gejala yang permanen yang mengisi setiap kehidupan sosial. Menghilangkan konflik berarti menghilangkan masyarakat itu sendiri. 3. setiap elemen dalam kehidupan sosial memberikan andil bagi perubahan dan konflik sosial, sehingga antara konflik dan perubahan merupakan dua variabel yang saling berpengaruh.

4. setiap kehidupan sosial, masyarakat akan terintegrasi di atas penguasaan atau dominasi sejumlah kekuatan-kekuatan lain. Akibat konflik sosial 1. Bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok. 2. Hancurnya kesatuan kelompok. 3. Adanya perubahan kepribadian individu. 4. Hancurnya nilai-nilai dan norma sosial yang ada. 5. Hilangnya harta benda (material) dan korban manusia. Hasil-hasil Konflik Sosial 1. Konflik kalah vs kalah 2. Konflik kalah vs menang 3. Konflik menang vs menang Menyikapi konflik sosial Konflik akan menjadi sesuatu yang berguna atau menjadi sumber perpecahan tergantung bagaimana menyikapinya. Pengaturan Konflik (Ralf Dahrendorft) Hukum Kekekalan Konflik. (konflik tidak dapat diciptakan dalam kehidupan sosial dan juga tidak dapat dimusnahkan) Pengaturan konflik konsiliasi akan berjalan efektif jika memenuhi 4 faktor, yaitu; 6 1. lembaga-lembaga tersebut harus bersifat otonom yang berkewenangan membuat kewenangan membuat keputusan tanpa campur tangan dari pihak luar. 2. kedudukan lembaga tersebut harus bersifat monopolistik, artinya lembaga itulah yang berfungsi mengatur konflik. 3. peranan lembaga-lembaga tersebut harus memiliki kekuatan mengikat, sehingga pihakpihak yang sedang bersengketa merasa terikat kepada keputusan lembaga tersebut. 4. lembaga tersebut harus bersifat demokratis, artinya aspirasi dari pihak-pihak yang bertikai harus didengarkan dan diberikan kesempatan yang sama untuk menyatakan pendapatnya. Pengaturan konflik akan efektif jika memenuhi tiga hal, yaitu; 1. kedua belah pihak menyadari akan adanya situasi konflik dan meyadari pula perlunya melaksanakan prinsip keadilan, kejujuran antar pihak yang bertikai, 2. yang terlibat konflik adalah organisasi kelompok kepentingan, artinya jika konflik sosial tersebut terorganisir secara jelas maka pengaturannya akan efektif, 3. adanya suatu aturan permainan (rule of the game) yang disepakati dan ditaati bersama, Integrasi Sosial dan Analisisnya Integrasi adalah salah satu gejala sosial dimana segala bentuk perbedaan di dalam struktur sosial bersama-sama melakukan peranan sesuai dengan fungsinya masing-masing sehingga dalamkehidupan sosial terjadi keselarasan. Konsesnsus dan konflik selalu melekat bersama-sama di dalam setiap kehidupan sosial (Pierre L. Berhge). 6 Dahrendorft, Op Cit, hal 228.

a. Konflik timbul karena adanya perbedaan cara pandang, tujuan, kepntingan, idiologi, kesenjangan status sosial. b. Konsesnsus timbul karena persamaan cara pandang, tujuan, kepntingan, idiologi, kesenjangan status sosial. Konsesnsus merupakan awal timbulnya integrasi sosial. a. kerja sama lebih kuat jika ada dari luar cara pandang, tujuan, kepntingan, idiologi, atau ada tindakan dari luar yang menyinggung perasaan kelompok tersebut. b. kerja sama bersifat agresif jika kekecewaan akibat ketidakpuasan dalam jangka waktu yang lama karena tidak terpenuhinya keinginan atau karena ada rintangan berasal dari luar kelompok tersebut. Agar unsur unsur kebudayaan asing mudah diterima maka akan sangat bergantung kepada: 1. ada tidaknya faktor hambatan terhadap masuknya unsur-unsur budaya asing tersebut. 2. unsur manfaat kebudayaan baru lebih besar daripada unsur kebudayaan lama, sehingga dengan adanya unsur-unsur baru yang lebih besar manfaatnya maka unsur yang baru-lah yang akan digunakan, 3. adanya persamaan dengan unsur-unsur kebudayaan lama, sebab dengan adanya unsurunsur yang sama tersebut akan memudahkan terjadinya proses penyesuaian diri diantara unsur baru dengan unsur lama, 4. adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan. 5. kebudayaan itu bersifat kebendaan. Macam-macam Integrasi Sosial 1. Integrasi Keluarga 2. Integrasi Kekerabatan 3. Integrasi Asosiasi (perkumpulan) 4. Integrasi Masyarakat 5. Integrasi Suku Bangsa 6. Integrasi Bangsa Faktor-faktor Pendorong terjadinya Integrasi Sosial 1. Homogenitas Kelompok 2. Besar Kecilnya kelompok 3. Mobilitas sosiogeografis 4. Efektifitas dan efisiensi komunikasi Macam-macam Integrasi Sosial 1. Integrasi keluarga, ditandai dengan berfungsinya status dan peran para anggota keluarga yang berbeda dalam kesatuan wadah keluarga untuk tercapai tujuan keluarga itu sendiri. 2. Integrasi kekerabatan, ditabdai dengan tingkat kepatuhan Integrasi antar anggota kekerabatan akan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam sistem kekerabatan tersebut. 3. Integrasi asosiasi (perkumpulan), ditandai dengan adanya kesamaan kepentingan, kesamaan minat, tujuan, kepentingan, dan kegemaran sehingga tujuan yang diperjuangkan asosiasi tercapai. 4. Integrasi masyarakat, yaitu terpenuhinya semua unsur-unsur yang dibutuhkan oleh masyarakat.

5. Integrasi suku bangsa, ditandai dengan pembauran antar identitas kelompok atau suku sehingga tercipta identitas kelompok yang lebih besar yang terdiri atas keragaman identitas 6. Integrasi bangsa, ditandai dengan berbaurnya identitas antar bangsa sehingga terbentuklah kesatuan antar bangsa yang memiliki identitas yang berbeda tetapi terpadu dalam kesatuan irama dan tujuan, yaitu perdamaian. Faktor-faktor Pendorong terjadinya Integrasi Sosial 1. Homogenitas kelompok, yaitu antar elemen pembentuk kemajemukan dalam struktur sosial tersebut berusaha membentuk integritas sosial dengan menekankan kesadaran untuk mengurangi intensitas perbedaan masing-masing elemen sosial 2. Besar kecilnya kelompok, artinya kelompok sosial yang kecil relatif mudah disatukan dibandingkan dengan kelompok sosial yang lebih besar. 3. Mobilitas sosiogeografis yang memungkinkan pertemuan antara masyarakat dari daerah yang satu ke daerah lainnya sehingga di sana terjadilah pembauran antar masyarakat. 4. Efektifitas dan efisiensi komunikasi, sebab komunikasi adalah salah satu prasyarat terjadinya interaksi, sedangkan interaksi merupakan prasyarat terjadinya integrasi maupun konflik sosial.