I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
I PENDAHULUAN. Tabel 1. Biaya Pengeluaran Rata-rata Per Hari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat Tahun 2006 dan 2008

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Restoran Hatsu Tei Bogor memiliki strategi tersendiri dalam. memperkenalkan produk, mengajak pegunjung untuk datang dan menikmati

I. PENDAHULUAN. pariwisata telah membuktikan dirinya sebagai sebuah alternatif kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini memegang peranan yang

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tempat tujuan wisata yang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dapat membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam konteks perusahaan dan konsumen/pelanggan diterjemahkan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini semakin banyak kebutuhan manusia yang harus dipenuhi,

BAB I PENDAHULUAN. supaya usaha tersebut dapat berkembang lebih baik lagi. Promosi. merupakan aspek yang sangat penting dalam manajemen pemasaran, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Selama 1 tahun terakhir terjadi kenaikan dan penurunan jumlah konsumen

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Hal ini bukanlah tugas yang

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. makanan siap saji banyak dijual di Indonesia. waktu ke mall, ke cafe dan tentunya dengan makanan-makanan ala barat atau

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ina Kristiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, tidak hanya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VII ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN STRATEGI PROMOSI PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan berlomba-lomba untuk menawarkan produk, baik barang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. yang khas. Kenikmatannya saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, yang didapat dari mata uang asing yang dikeluarkan oleh wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan industri real estate yang sangat pesat karena

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan yang semakin dinamis, meningkatnya aktivitas yang. berkembang, sejalan dengan makin berkembangnya pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun Tahun Jumlah Pertumbuhan (%)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor penentu keberhasilan dan dapat meningkatkan penjualan produk.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya kota Bandung. Mulai dari pakaian casual, remaja, dewasa, dan pakaian

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau pelaku bisnis adalah mempertahankan pelanggannya. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selvi Arini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tempat. Pemerintah sedang giat-giatnya untuk mengembangkan

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN TABEL 1.1 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin kompetitif seperti sekarang

Strategi Komunikasi Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya untuk bersenang - senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: Rumah Makan Pondok Bambu Tirza III

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan, yaitu makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk mempertahankan hidupnya selain kebutuhan sandang dan papan. Hal ini berarti merupakan kebutuhan yang akan selalu berdampingan dengan kehidupan manusia dalam kesehariannya. Seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya era globalisasi yang dicirikan dengan pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan, jasa dan informasi menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat. Perubahan tersebut akan mempengaruhi kebiasaan seseorang untuk mengkonsumsi makanan dan minuman menuju kearah yang lebih praktis dan menginginkan nilai lebih dari sekedar kebutuhan fisiologis saja. Salah satu jasa penyedia makanan yang di gemari dan berkembang adalah jenis usaha restoran. Restoran dalam hal ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang tidak mempunyai waktu untuk menyediakan makanan sendiri. Selain itu, seiring dengan berubahnya gaya hidup masyarakat perkotaan yang semakin dinamis dan meningkatnya aktivitas yang dilakukan diluar rumah, menuntut sebuah restoran untuk menyediakan fasilitas yang lebih baik. Makanan yang enak, kenyamanan tempat dan suasana restoran, menjadi salah satu bagian yang menjadi pertimbangan konsumen untuk datang ke restoran tersebut. Secara geografis kota Bogor memiliki letak yang sangat strategis dan berpotensi cukup baik untuk perkembangan bisnis restoran, karena berdekatan dengan Ibu kota Jakarta dan juga merupakan penghubung antar kota dengan tempat tujuan seperti kota Cianjur, Bandung, Sukabumi, dan tempat-tempat tujuan wisata. Saat ini jumlah usaha restoran yang didirikan di kota Bogor pun semakin meningkat setiap tahunnya. Tempat restoran pun pada saat ini tidak hanya dijadikannya sebagai tempat makan dan minum saja, akan tetapi juga sebagai tempat berkumpul, baik dengan keluarga, saudara, teman untuk silaturahmi, tempat pertemuan dengan rekan bisnis, tempat beristirahat hingga tempat untuk berwisata. Berdasarkan kondisi tersebut, menjadikannya sebagai peluang dan kesempatan untuk mengembangkan bisnis di bidang restoran ini masih terbuka

lebar sejalan dengan perkembangan pasar, khususnya di kota Bogor. Berdasarkan pada Tabel 1, pertumbuhan per tahun jumlah restoran mengalami perubahan. Hal ini dapat terlihat dari perkembangan jumlah restoran yang terlihat pada tahun 2008 dan 2010. Pada tahun 2008, usaha restoran berjumlah 211 dan kemudian meningkat menjadi 225 pada tahun pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa kota Bogor memiliki tingkat pertumbuhan yang baik dalam berusaha di bidang restoran dan kemudian dengan adanya perananan dari pihak pemerintah memperhatikan faktor pariwisata dan ingin memajukan pariwisata di Kota Bogor, menjelaskan bahwa kota Bogor akan dapat menjadi kota tujuan wisata. Berikut adalah Perkembangan jumlah restoran di kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor, Tahun 2008-2010 Tahun Jumlah Restoran (unit) Laju Pertumbuhan (%) 2008 211-2009 * * 2010 225 - * Data tidak tersedia. Sumber : Data Pariwisata, DISPARBUD Kota Bogor, 2010 Berkembangnya jumlah restoran di kota Bogor ini tidak lepas dari keberadaan beberapa objek wisata yang menarik dan terus berkembang hingga banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Objekobjek wisata di kota Bogor, diantaranya adalah Kebun Raya, Taman Safari Indonesia, Taman Buah Mekarsari, museum-museum dan lain sebagainya. Aktivitas kunjungan wisata lainnya juga tampak dari keramaian di pusat-pusat perdagangan, khususnya diwilayah jalan pajajaran, siliwangi, surya kencana dan tajur. Wilayah tersebut merupakan pusat perdagangan kota Bogor, yang terdiri dari pusat untuk makanan jajanan, factory outlet pakaian dan tas. Melihat kondisi tersebut, pemerintah Kota Bogor pun kini mulai memfokuskan diri sebagai kota pariwisata. Wisata belanja dan kuliner, dinilai akan mampu memberikan keunggulan bagi pariwisata di kota Bogor. Dukungan kepada pihak swasta yang mengusahakan wisata kuliner dan belanja terlihat dengan tumbuh pesatnya pertumbuhan restoran, kafe, factory outlet dan lain sebagainya. Faktor kedekatan dan kemudahan untuk mencapai kota Bogor,

merupakan alasan yang cukup kuat untuk menjadikan wisata belanja dan kuliner menjadi andalan pariwisata Kota Bogor. Hal ini menjadikan Kota Bogor sebagai kota transit bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Data perkembangan kunjungan wisatawan ke kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Data Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Kota Bogor, Tahun 2008-2010 No Jenis Usaha 1 Obyek Wisata 2 Akomodasi Jenis Wisatawan Tahun (Orang) 2008 2009 2010 Domestik 1,163,110 1,524,044 1,630,715 Mancanegara 41,377 42,812 43,863 Jumlah 1,204,487 1,566,856 1,674,578 Domestik 1,086,374 1,205,628 1,190,793 Mancanegara 102,737 104,076 102,055 Sumber : Data Pariwisata, DISPARBUD Kota Bogor, 2010. Jumlah 1,189,111 1,309,704 1,292,848 Jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bogor, pada Tabel 2 memperlihatkan adanya peningkatan kunjungan ke objek wisata setiap tahunnya. Akan tetapi untuk jenis usaha hotel atau pondok wisata (akomodasi) mengalami naik turun dalam kunjungannya. Akan tetapi hal ini tidak akan mempengaruhi, terlebih sudah adanya peranan dari pemerintah kota Bogor, yang kini mulai memfokuskan diri menjadikan kota Bogor sebagai kota pariwisata. Kota Bogor sebagai salah satu kota tujuan wisata, harus mempunyai sesuatu hal yang dibutuhkan oleh wisatawan. Seperti misalnya mempunyai tempat makan yang menawarkan suasana dan konsep yang unik serta membuat pengunjung merasa nyaman. Banyaknya jumlah restoran yang ada sekarang ini, menyebabkan persaingan yang ketat diantara pelaku usaha. Hal ini pun dirasakan sekali oleh Pastel & Pizza Rijsttafel sebagai restoran yang baru berdiri 3 tahun dan tergolong dalam tahap pertumbuhan. Pastel & Pizza Rijsttafel harus dapat melihat pangsa pasar yang akan dituju dan kondisi pasar yang sedang terjadi. Dalam hal ini, pihak Pastel & Pizza Rijsttafel harus mampu menerapkan strategi

yang terbaik, agar produk yang mereka tawarkan dapat diketahui dan diterima oleh masyarakat. Pastel & Pizza Rijsttafel adalah sebuah restoran yang menyajikan berbagai macam menu unik. Restoran ini juga mempunyai bentuk bangunan yang menyerupai gaya Eropa (Italia), yang tentunya mempunyai keunikan tersendiri. Pastel & Pizza Rijsttafel memiliki pesaing sejenis di kota Bogor, seperti misalnya Pizza Hut, Papa Ronz, Pastel Ma cik, Pantasteik dan restoran-restoran lainnya. Berkembangnya beragam jenis restoran di kota Bogor baik itu restoran tradisional maupun restoran modern, dengan menu produk andalannya masing-masing, merupakan wujud reaksi atas beragamnya permintaan konsumen penikmat kuliner. Keberagaman ini menunjukan bahwa terjadi persaingan yang semakin ketat diantara restoran-restoran yang ada. Persaingan untuk menarik perhatian konsumen sangat diperlukan guna mempertahankan dan merebut target pasar. Konsekuensinya adalah masing-masing restoran harus memiliki strategi-strategi khusus guna pengembangan usahanya. Sebagai restoran yang tergolong baru, Pastel & Pizza Rijsttafel harus dapat memberikan suatu produk yang unik, kemudahan untuk mendapatkan produk dan menerapkan strategi promosi yang tepat. 1.2 Perumusan Masalah Berbagai macam jenis restoran yang ada di kota Bogor, merupakan persaingan yang jelas memang terjadi dalam usaha kuliner ini. Dimana dengan adanya berbagai macam jenis produk yang sudah ada, baik itu sejenis atau yang tidak sejenis, menjadikannya persaingan yang sangat kompetitif dalam bidangnya. Pastel & Pizza Rijsttafel, menawarkan suatu produk yang mana produk tersebut memang sudah ada di pasaran namun memiliki keunikan tersendiri. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Pastel & Pizza Rijsttafel adalah pada produk makanannya, yaitu pizza dan pastel. Untuk produk pizza di Pastel & Pizza Rijsttafel ini, memiliki bentuk yang tidak pada umumnya. Dimana pada umumnya pizza dijual dengan bentuknya yang bundar dan segitiga mengkerucut, akan tetapi pizza di restoran ini berbentuk persegi panjang dan dijual berdasarkan ukuran meter. Kemudian untuk produk andalan lainnya adalah pastel, dimana

pastel tersebut memiliki bentuk yang juga tidak pada umumnya, yaitu berbentuk besar dan memiliki dua macam jenis, yaitu pastel schotel dan pastel snack. Selain itu masih ada menu andalan lainnya yang disebut rijsttafel, dimana penyajiannya mengikuti konsep ala restoran Eropa, yaitu diawali dengan makanan pembuka (appetizer), makanan utama, dan diakhiri dengan makanan penutup (dessert). Harga untuk makanan dan minuman yang ditetapkan di Pastel & Pizza Rijsttafel tergolong sangat bervariasi dan merupakan harga per porsi. Harga produk yang ditetapkan untuk produk makanan, berkisar antara Rp 11.000 - Rp 53.000. Harga produk yang ditetapkan untuk produk minuman, berkisar antara Rp 6.000 Rp 85.000. Daftar harga makanan dan minuman di Pastel & Pizza Rijsttafel dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan wawancara dengan pihak Pastel & Pizza Rijsttafel 1, diketahui bahwa pengunjung yang datang ke Pastel & Pizza Rijsttafel biasanya hanya ramai pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu (Weekend), dimana terjadi transaksi penjualan yang cukup ramai yang mana sebagian besar pengunjung Pastel & Pizza Rijsttafel adalah dari lingkungan keluarga dan remaja. Akan tetapi, dari traksaksi penjualan tersebut belum dapat mencapai target yang diharapkan atau sesuai dengan kapasitas produksi yang dimiliki oleh Pastel & Pizza Rijsttafel. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3, untuk perbandingan antara jumlah rata-rata penjualan perhari Pastel & Pizza Rijsttafel dengan kapasitas produksinya per hari. Tabel 3. Perbandingan Antara Rata-Rata Penjualan Per Hari Pastel & Pizza Rijsttafel dengan Kapasitas Produksi Per Hari. No Produk Penjualan rata-rata Kapasitas produksi hari regular hari weekend hari reguler hari weekend 1 Pizza 10 meter 30 meter 15 meter 60 meter 2 Pastel Snack 50 snack 100 snack 60 snack 300 snack 3 Pastel Schotel 15 schotel 35 schotel 30 schotel 80 schotel 4 Rijsttafel 5 porsi 15 porsi 10 porsi 50 porsi Sumber : Supervisor Pastel & Pizza Rijsttafel, 2011. Tabel 3. menunjukan bahwa penjualan rata-rata per hari Pastel & Pizza Rijsttafel untuk produk pizza pada saat regular hanya 33 persen dari penjualan

yang sesuai dengan kapasitas produksinya dan pada saat weekend hanya 50 persen dari penjualan yang sesuai dengan kapasitas produksinya. Produk pastel snack pada saat regular hanya 16,6 persen dari penjualan yang sesuai dengan kapasitas produksinya dan pada saat weekend hanya 66,6 persen dari penjualan yang sesuai dengan kapasitas produksinya. Produk pastel schotel pada saat regular hanya 50 persen dari penjualan yang sesuai dengan kapasitas produksinya dan pada saat weekend hanya 56,25 persen dari penjualan yang sesuai dengan kapasitas produksinya. Produk rijsttafel pada saat regular hanya 50 persen dari penjualan yang sesuai dengan kapasitas produksinya dan pada saat weekend hanya 30 persen dari penjualan yang sesuai dengan kapasitas produksinya. Tingkat penjualan yang lebih kecil, yang tidak sesuai dengan kapasitas produksi merupakan hal yang tidak diharapkan, karena menyebabkan tingkat keuntungan yang di dapat oleh Pastel & Pizza Rijsttafel menjadi belum optimal. Keberadaan sebuah restoran, baik yang sudah lama ataupun yang baru berdiri, belum dapat menjamin kestabilan usahanya sehingga sangat di butuhkan sekali inovasi dan kreatif dalam hal produk, promosi dan hal-hal lain yang mendukung jalannya aktivitas perusahaan. Kegiatan promosi bagi perusahaan baru sangat penting untuk dilakukan, agar dapat diketahui oleh banyak orang, sehingga dikunjungi oleh banyak orang, penjualan meningkat dan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Peranan promosi dalam hal ini sangat penting sekali, khusus untuk membangun awarness kepada konsumen sehingga dapat diketahui oleh masyarakat banyak. Promosi yang akan dilakukan, harus dilaksanakan dengan strategi dan berkelanjutan, sehingga akan mempengaruhi terhadapat perusahaan khususnya dalam tingkat penjualan dimana konsumen akan datang dan membeli apabila telah mengetahi keberadaan restoran tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Kegiatan promosi apa saja yang telah dilakukan oleh Pastel & Pizza Rijsttafel? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi dalam penyusunan strategi promosi Pastel & Pizza Rijsttafel?

3. Bagaimana alternatif strategi promosi yang paling tepat untuk Pastel & Pizza Rijsttafel sesuai dengan kendala dan pendukung yang dimiliki? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasi bentuk kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh Pastel & Pizza Rijsttafel 2. Menganalisis faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi Pastel & Pizza Rijsttafel 3. Merumuskan bagaimana alternatif strategi promosi yang tepat untuk Pastel & Pizza Rijsttafel dalam menghadapi kendala yang ada dan pendukung yang dimiliki 1.4 Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan memberikan hasil sebagai berikut : 1. Bagi pihak Pastel & Pizza Rijsttafel, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun strategi promosi bagi usahanya agar dapat berkembang dan bersaing. 2. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi mengenai strategi restoran khususnya Pastel & Pizza Rijsttafel dan sebagai bahan referensi bagi penelitaian selanjutnya 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dititikberatkan pada bidang promosi, yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation), penjualan personal (personal selling) dan pemasaran langsung (direct marketing). Dimana penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pemilihan jenis promosi yang paling efektif untuk dijalankan oleh perusahaan berdasarkan faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan jenis promosi.