(Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS. Oleh PAMUDJI SANTOSO C4C PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. yang dimoderasi komitmen organisasi, budaya organisasi, dan locus of control.

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

PENDAHULUAN. lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan dengan kepentingan

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

ABSTRACT. Keywords : Budgeting participation, government officials performance, organizational commitment. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

ABSTRACT. Keywords: Budgetary Participation, Managerial Performance, Organizational Commitment. vii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia yang didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang menjalankan

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN JOB RELEVANT INFORMATION DAN KEPUASAN KERJA VARIABEL MODERATING

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada

BAB I PENDAHULUAN. tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat

Oleh: LINAWATI NIM : S

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah di Indonesia yang didasarkan pada undang-undang nomor

SKRIPSI. Diajukan sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

ANTESEDEN DAN KONSEKUENSI PARTISIPASI PENGANGGARAN (STUDI EMPIRIS PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

Oleh: Arni Lisnawati. Abstraksi. Keyword : Partisipasi Anggaran, Senjangan Anggaran, Komitmen Organisasi

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh gelar S-2 Magister Akuntansi. Diajukan oleh : Nama : Dwi Cahyadi NIM : C4C006387

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

ABSTRAK PERAN PENGENDALIAN ANGGARAN KETAT DAN ETIKA MEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian melihat ke belakang, yaitu melihat apa yang telah dihasilkan dan

BAB I PENDAHULUAN. besar. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang

Agar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan. kinerja yang baik antara atasan dan bawahan, pegawai dan pimpinan dalam

ABSTRAK. Kata Kunci : partisipasi penyusunan anggaran, kinerja manajerial, komitmen organisasi, dan gaya kepemimpinan. viii

Skripsi Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Anggaran merupakan kata benda, yaitu hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

MAYA PURNASARI B

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA KEMENTRIAN AGAMA KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dengan

BAB I PENDAHULUAN. publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kontrak atau dokumen untuk komitmen dan kesepakatan yang telah dibuat

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang baik karena merupakan proses penentuan kebijakan dalam rangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan. Namun, menurut Covaleski et al. (2003) dan Shields and

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. satu indikator baik buruknya tata kelola keuangan serta pelaporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang

ABSTRAK. Kata-kata kunci: total quality management, kinerja operasional, kinerja keuangan, dan keunggulan bersaing. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu. Salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget)

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan salah satu isu yang terdapat dalam

Tesis Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Sains Akuntansi : C4 C002374

BAB I PENDAHULUAN. direvisi menjadi Undang-Undang No. 32 tahun 2004 serta Undang-Undang

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai dampak yang besar terhadap perencanaan tujuan dan

BAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu. terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Akuntansi. Diajukan oleh. Nama : Harman Setiyawan NIM : C4C

BAB I PENDAHULUAN. kepada daerah. Di samping sebagai strategi untuk menghadapi era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi pada sektor publik menuju ke arah yang lebih fleksibel

PENGARUH ANGGARAN PARTISIPATIF PADA BUDGETARY SLACK

PENGARUH DESENTRALISASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DAN KINERJA MANAJERIAL

TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN SELF-ESTEEM

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi termasuk institusi pendidikan dalam melaksanakan

: DIVINA ANINTIYA PINAKESTI NIM

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, ETIKA, DAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SENJANGAN ANGGARAN

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

SI MADE AYU SRI WARDANI YASA NIM

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka semakin besar pula diskreasi daerah untuk menggunakan

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi sektor publik merupakan lembaga yang menjalankan roda

KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA BADAN LAYANAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semangat reformasi telah mendorong para pemimpin bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dengan diketahuinya informasi tentang tujuan dari anggaran sebagai feed forward

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

BAB I PENDAHULUAN. antara fakta dan teori. Keputusan tersebut merupakan penafsiran dari hal-hal

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang dilaksanakan oleh tim anggaran

BAB I PENDAHULUAN. penyedian barang kebutuhan publik (Mardiasmo, 2009). kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan bagian dari sistem perekonomian negara yang bertujuan

PENGARUH PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGEDALIAN PERILAKU DAN PENGENDALIAN PERSONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KERTA RAJASA RAYA SIDOARJO

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN SENJANGAN ANGGARAN TERHADAP FAKTOR KONTIJENSI SEBAGAI PEMODERASI (STUDI EMPIRIS PERBANKAN DI SURABAYA)

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

Transkripsi:

PENGARUH PARTISIPASI DAN PROFESIONALISME APARAT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN STRUKTUR ORGANISASI DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS Oleh PAMUDJI SANTOSO C4C006402 PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2009

ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh partisipasi anggaran dan profesionalisme terhadap efektivitas dengan moderasi struktur organisasi. Secara spesifik tujuan tersebut bertujuan menguji bagaimana pengaruh partisipasi anggaran terhadap efektivitas penggunaan anggaran, bagaimana pengaruh profesionalisme terhadap efektivitas penggunaan anggaran, moderasi struktur organisasi pada pengaruh partisipasi anggaran terhadap efektivitas penggunaan anggaran dan moderasi struktur organisasi pada pengaruh profesionalisme terhadap efektivitas penggunaan anggaran. Populasi penelitian ini adalah Pegawai SKPD Kabupaten Temanggung yang masingmasing SKPD diambil 1 orang dari seluruh SKPD sebanyak 47, karena jumlah populasi kurang dari 100 responden, maka penelitian ini adalah penelitian sensus dengan sampel sebanyak 47 responden. Penetapan pegawai SKPD sebagai sampel dikarenakan SKPD merupakan institusi yang berwenang menyusun sekaligus menjalankan anggaran. Model penelitian ini dirumuskan dalam bentuk regresi sederhana dan moderating regression analysis (MRA) dengan menggunakan metode selisih mutlak. Pemilihan metode selisih mutlak didasarkan pada asumsi bahwa metode ini lebih aman terhadap kemungkinan terjadinya masalah multikolinieritas dibandingkan dengan metode interaksi. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penelitian ini membuktikan bahwa: (1) Partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap efektivitas penggunaan anggaran, semakin tinggi partisipasi dalam penganggaran, maka semakin tinggi efektivitas penggunaan anggaran. (2) Profesionalisme berpengaruh positif terhadap efektivitas penggunaan anggaran, semakin tinggi profesionalisme dalam penganggaran, maka semakin tinggi efektivitas penggunaan anggaran. (3) Desentralisasi tidak terbukti memoderasi pengaruh partisipasi anggaran terhadap efektivitas penggunaan anggaran, semakin tinggi profesionalisme dalam penganggaran, maka semakin tinggi efektivitas penggunaan anggaran. (4) Desentralisasi terbukti memoderasi pengaruh profesionalisme terhadap efektivitas penggunaan anggaran, semakin tinggi profesionalisme dalam penganggaran, maka semakin tinggi efektivitas penggunaan anggaran. Kata kunci: partisipasi anggaran, profesionalisme, efektivitas penggunaan anggaran dan struktur organisasi.

ABSTRACT This study aims to test the influence of participation in the budget of the effectiveness and professionalism of the organization structure of moderation. The specific goal was to test how the influence of participation budget of the effectiveness of the budget, how to influence the professionalism of the effectiveness of budget, organizational structure of moderation on the influence of participation budget of the effectiveness of budget and organizational structure of moderation on the influence of the professionalism of the effectiveness of the budget. Population research is SKPD District Employees Temanggung that each 1 SKPD taken people from all over SKPD as many as 47, because a population of less than 100 respondents, the research is research with a census sample of 47 respondents. Determination SKPD employees as the sample is due SKPD institutions authorized to run at the same time preparing the budget. This research model formulated in the form of a simple regression and moderating Regression analysis (MRA) using the method of absolute difference. Absolute difference between the selection method is based on the assumption that this method is more secure against potential problems multikolinieritas compared with the method of interaction. Based on the results of the analysis carried out this research proves that: (1) Participation budget positive effect of the effectiveness of the budget, the higher the participation in the budgeting, the higher the effectiveness of the budget. (2) Professionalism positive effect of the effectiveness of the budget, the high professionalism in the budgeting, the higher the effectiveness of the budget. (3) Decentralization not moderate the influence of participation in the budget of the effectiveness of the budget, the high professionalism in the budgeting, the higher the effectiveness of the budget. (4) Decentralization terbukti moderate influence professionalism of the effectiveness of the budget, the high professionalism in the budgeting, the higher the effectiveness of the budget. Keywords: budget participation, professionalism, effectiveness of the use of budget and organizational structure.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan faktor kritis yang dapat mempengaruhi keefektifan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Efek-efek yang ditimbulkan oleh partisipasi secara umum adalah positif dengan mengacu pada moral, motivasi, inisiatif, kinerja, prestasi kerja, kepuasan kerja, serta sikap bawahan terhadap pekerjaan, supervisor, dan organisasi itu sendiri. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa anggaran diartikan sebagai rencana kegiatan yang mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam sebuah organisasi, Munandar (2001:1). Sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengawasan, anggaran mengalami perkembangan dari waktu-ke waktu. Perkembangan ini diukur dari segi manfaat yang ingin diperoleh dari penggunaan sistem itu dalam pelaksanaanya. Semakin banyak dan rumit manfaat yang ingin dicapai, maka semakin banyak persyaratan yang dituntut di dalam persiapan dan penyusunannya. Persyaratan tersebut meliputi (Basri: 2003) jenis dan mutu data yang disediakan, 2) sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya yang digunakan (ekstra atau intra kompatible), 3) sikap dalam menanggapi adanya perubahan biaya dan harga dan 4) tingkat kewenangan yang diberikan pimpinan pada bawahannya (sentralisasi atau desentralisasi wewenang) untuk merubah anggaran. Pentingnya anggaran bagi organisasi terbukti dari banyaknya penelitian dalam bidang akuntansi yang menaruh perhatian serius pada masalah partisipasi anggaran (Darlis: 2002, Zain: 2003 dan Maryana: 2004) dalam Sumarno (2005). Hal ini dikarenakan partisipasi anggaran

mempunyai konsekuensi terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi. Pengaruh anggaran partisipatif pada kinerja manajerial merupakan tema yang menarik dalam penelitian akuntansi. Dalam konteks pemerintahan, penyusunan anggaran merupakan hal yang penting dari proses penentuan kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, sehingga output dari perencanaan pembangunan daerah tercapainya kegiatan pembangunan untuk kemakmuran masyarakat luas di segala bidang. Menurut Suhartono dan Solichin (2006) penentuan kebijakan pembangunan pemerintah daerah dimulai dari perencanaan (planning), pemrograman (programming) serta diikuti dengan anggaran (budgeting), dan di jabarkan lebih lanjut ke dalam kegiatan-kegiatan pembangunan. Pembangunan daerah merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Untuk itu masyarakat harus bersikap positif terhadap pembangunan dan kebijakan pemerintah daerah, yang kemudian dilaksanakan secara bersama-sama dengan masyarakat. Peran masyarakat disini ditekankan dilakukan oleh pemerintah daerah bersama masyarakat setempat, khususnya sebagai informal leadernya. Sumarto (2004) menyatakan bahwa partisipasi dapat menjadi faktor untuk melakukan koreksi dari kebijakan daerah yang penting seperti perencanaan dan alokasi anggaran. Sumarto (2004) juga mengungkapkan efek dari tindakan koreksi ini semakin tinggi di daerah-daerah dimana masyarakat warganya aktif dan aturan daerah yang ada mendukung. Pelibatan warga dan organisasi masyarakat warga dalam tata pemerintahan menjadi sumber munculnya pendekatanpendekatan dan program pembangunan yang lebih inventif dan inovatif. Pendekatan yang inovatif lebih berkembang di dalam situasi dimana pimpinan daerah dan elit setempat juga memiliki cara berpikir yang inovatif.

Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dapat didevinisikan bahwa proses partisipasi dapat menjadi media komunikasi yang bisa mengurangi potensi konflik dengan syarat proses partisipasi dikelola secara berhati-hati. Dari pengertian tersebut, partisipasi penyusunan anggaran dalam pembangunan daerah dapat menciptakan proses pembangunan lebih terarah sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah. Partisipasi dalam penyusunan anggaran di SKPD merupakan faktor kritis yang dapat mempengaruhi keefektifan pencapaian tujuan pembangunan secara lebih efektif. Penelitian mengenai partisipasi anggaran memasukkan variabel kontekstual yang berperan dalam menjelaskan efektivitas penggunaan anggaran (Widiarsi, 2006), menyatakan bahwa profesionalisme merupakan salah satu variabel yang berperan dalam menjelaskan efektivitas penggunaan anggaran.. Profesionalisme sendiri diartikan sebagai kemampuan dalam menerapkan pengetahuan pada persoalan yang umumnya dihadapi dan menyelesaikan persoalan tersebut tanpa perlu mempelajari kembali secara luas dan bantuan dari pihak lain (Tugiman, 1998). Profesionalisme juga menjadi suatu pendorong motivasi dalam memberikan kontribusi terhadap kinerja (Kalbers et al, 1995). Pegawai dengan tingkat profesionalisme yang tinggi akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi organisasi maupun individu (Rahmawati, 1997). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Brownell (1982), Brownell dan McInnes (1986), dan Indriantoro (1993) dalam Sumarno (2005) menemukan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Sementara hasil penelitian Milani (1975) dan Brownell dan Hirst (1986) dalam Sumarno (2005) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan diantara keduanya. Adanya berbagai hasil penelitian yang berbeda tersebut kemungkinan disebabkan adanya faktor-faktor tertentu (situational factor) yang mempengaruhi hubungan antara partisipasi

penyusunan anggaran dengan efektivitas anggaran. Faktor-faktor ini disebut faktor kontijensi. Faktor kontijensi ini memberikan gagasan bahwa sifat hubungan yang ada antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial mungkin berbeda antara satu situasi dengan situasi lainnya. Faktor kontijensi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor atribut psikologi individu yang meliputi locus of control, sikap terhadap pekerjaan dan perusahaan, serta motivasi dan faktor kontekstual organisasi yang meliputi ketidakpastian tugas, struktur organisasi, serta ketidakpastian lingkungan, Brownell (1981). Penelitian ini menggunakan variabel kontijensi struktur organisasional yang berfungsi sebagai variabel moderating dalam menguji pengaruh partsisipasi anggaran terhadap efektivitas anggaran. Pemilihan variabel struktur organisasional didasarkan pada kenyataan bahwa otonomi daerah membawa implikasi pada pelimpahan wewenang yang lebih luas kepada pemerintah daerah, sehingga proses efektivitas penggunaan anggaran sangat tergantung dengan pelimpahan wewenang yang terjadi di pemerintah daerah. Pentingnya desentralisasi bagi efektivitas penggunaan anggaran telah terbukti secara empiris dalam penelitian Govindarajan (1986) yang menunjukkan bahwa tingkat desentralisasi yang tinggi merupakan bentuk yang tepat untuk menghadapi peningkatan ketidakpastian sehingga menunjang pencapaian kinerja. Penelitian ini dilakukan di SKPD Temanggung, hal ini didasarkan pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tahun anggaran 2006 2007 yang mendapat opini wajar dengan pengecualian, yang menyatakan bahwa realisasi penggunaan anggaran di Kabupaten Temanggung belum sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Kondisi ini menunjukkan bahwa anggaran yang disusun kurang mencerminkan kebutuhan anggaran yang dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung.

1.2. Rumusan Masalah Penelitian Rendahnya efektivitas penggunaan anggaran ditandai dengan tingginya pengaduan masyarakat akan ketidaksesuaian anggaran dengan pelaksanaan di lapangan menjadikan efektivitas penggunaan anggaran menjadi isu penting yang selama ini terjadi di Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung. Kualitas partisipasi anggaran dan profesionalisme personil penyusun anggaran diduga menjadi pemicu efektivitas selain pengawasan di lapangan. Namun demikian tingkat partisipasi dan profesionalisme tidak terlepas dari faktor kontijensi yang memegang peranan penting dalam meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran. Untuk mengetahui apakah faktor kontijensi memiliki peran penting dalam menjelaskan pengaruh tingkat partisipasi dan profesionalisme terhadap efektivitas penggunaan anggaran, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah partisipasi Aparat, profesionalisme Aparat penyusunan anggaran APBD berpengaruh terhadap efektivitas penggunaan anggaran? 2. Apakah pengaruh partisipasi Aparat, profesionalisme Aparat dalam penyusunan anggaran APBD terhadap efektivitas penggunaan anggaran diperkuat oleh struktur organisasi desentralisasi? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang akan diteliti, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh partisipasi Aparat penyusunan anggaran APBD terhadap efektivitas penggunaan anggaran.

2. Untuk menganalisis pengaruh profesionalisme Aparat dalam penyusunan anggaran APBD terhadap efektivitas penggunaan anggaran. 3. Untuk menganalisis apakah pengaruh partisipasi Aparat penyusunan anggaran APBD terhadap efektivitas penggunaan anggaran diperkuat oleh struktur organisasi desentralisasi. 4. Untuk menganalisis apakah pengaruh profesionalisme Aparat dalam penyusunan anggaran APBD terhadap efektivitas penggunaan anggaran diperkuat oleh struktur organisasi desentralisasi. 1.4. Manfaat Penelitian Dengan hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi: a. Pengembangan ilmu pengetahuan Akuntansi Sektor Publik pada umumnya dan Ilmu Keuangan Negara dan Daerah pada khususnya. b. Pemerintah Daerah sebagai gambaran untuk meningkatkan kemampuan unit kerja dalam penyusunan anggaran berdasarkan skala prioritas anggaran daerah untuk dapat mencapai sasaran dan diterima atau di nikmati oleh masyarakat sehingga tercipta efektivitas dalam penggunaan anggaran. 1.5. Sistematika Penulisan berikut: Didalam penulisan penelitian ini tahapan pelaksanaan penulisan adalah sebagai BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi tinjauan pustaka, yaitu teori-teori mengenai konsep tentang penganggaran, manfaat dan fungsi penganggaran, proses penganggaran, prinsip penyusunan anggaran, konsep mengenai efektivitas penggunaan anggaran, partisipasi, partisipasi penyusunan anggaran, manfaat partisipasi anggaran, profesionalisme, struktur organisasional, review penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis dan kerangka pikir penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian dipaparkan populasi, sampel, jenis dan sumber data, definisi operasional variabel dan metode analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA Dalam bab IV disampaikan hasil analisis data yang meliputi uji deskriptif, uji instrumen, uji hipotesis serta pembahasan. BAB V : PENUTUP Dalam bab V disampaikan kesimpulan, implikasi manajerial, keterbatasan serta saran.