DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP]

dokumen-dokumen yang mirip
DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP]

Bab I Pendahuluan - 1 -

PEMODELAN DAN SIMULASI REAKTOR ALIRAN BOLAK-BALIK UNTUK MENGKONVERSI TAR DALAM GAS PRODUSER

PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER)

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF)

DINAMIKA PROSES TANGKI [DPT]

III. METODOLOGI PENELITIAN. terbuka, dengan penjelasannya sebagai berikut: Test section dirancang dengan ukuran penampang 400 mm x 400 mm, dengan

RANGKAIAN POMPA (POM)

III. METODOLOGI PENELITIAN

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

RANGKAIAN POMPA (POM)

PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG)

PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG)

Lampiran A : Perangkat Percobaan Kontaktor Gas Cair

KINETIKA STERILISASI (STR)

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III SISTEM PENGUJIAN

Analisa Pengaruh Laju Alir Fluida terhadap Laju Perpindahan Kalor pada Alat Penukar Panas Tipe Shell dan Tube

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan setelah di setujui sejak tanggal pengesahan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

PENINGKATAN EFISIENSI SISTEM PEMANAS AIR KAMAR MANDI MENGGUNAKAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

DEAMINASI TEMPE (TMP)

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA FLUIDISASI [FLU]

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015

Strategi Pengendalian

Cellulose Nano Crystallines (CNC) yang merupakan salah satu biomaterial maju yang mempunyai

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

Foto Alat. Pengujian Marshall

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HIDRODINAMIKA UNGGUN DIAM (MODUL: HUD) disusun oleh: Joko Waluyo ST, MT

VIII Sistem Kendali Proses 7.1

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

SIFAT FISIK CAMPURAN MULTIKOMPONEN (MUL)

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Alat Bahan 3.3 Prosedur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

BAB III METOLOGI PENELITIAN

ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Riset Kimia Lingkungan,

KONVERSI ENZIMATIK (ENZ)

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI EKSPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR MODEL WATER HEATER KAPASITAS 10 LITER DENGAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

INSTRUKSI KERJA ALAT DRYING OVEN BINDER ED-53

TUTORIAL III REAKTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

BAB 3 PERALATAN DAN PROSEDUR PENELITIAN

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN

ISTILAH ISTILAH DALAM SISTEM PENGENDALIAN

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR PADA JAKET TABUNG BIOREAKTOR ANAEROB

BAB III DINAMIKA PROSES

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA REFRIGERASI (REF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

ALIRAN FLUIDA (ALF-2)

BAB III METODE PENELITIAN

PEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan.

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

1. Bagian Utama Boiler

DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Kolam No. 1 / jalan Gedung PBSI Telp , Universitas Medan

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan udara panas dari radiator. Pada

Perancangan Proses Kimia PERANCANGAN

UJI KINERJA KOLOM ADSORPSI UNTUK PEMURNIAN ETANOL SEBAGAI ADITIF BENSIN BERDASARKAN LAJU ALIR UMPAN DAN KONSENTRASI PRODUK

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.

Perancangan dan Pembuatan Simulasi Fire Integrated System untuk kebakaran minyak (Kelas B) berbasis Mikrokontroller


BAB I. PENDAHULUAN...

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]

III.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kopi Tulen Lampung Barat untuk

REAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS CSTR R. PLUG R.BATCH

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB)

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses Produksi Jurusan Teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Pengolahan Data & Penulisan Laporan. Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan

Tugas Sarjana Bidang ADI SUMANTO L2E JURUSAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

V. PERCOBAAN. alat pengering hasil rancangan, berapa jenis alat ukur dan produk gabah sebagai

Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Agustus sampai bulan Oktober 2012.

Pemodelan Distribusi Suhu pada Tanur Carbolite STF 15/180/301 dengan Metode Elemen Hingga

Transkripsi:

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP] Disusun oleh: Dhyna Analyes Trirahayu Dr. Yogi Wibisono Budhi Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN... 2 2.1. Tujuan Percobaan... 2 2.2. Sasaran Percobaan... 2 BAB III RANCANGAN PERCOBAAN... 3 3.1. Skema Alat Percobaan... 3 3.2. Alat dan Bahan Percobaan... 3 3.2.1. Alat... 3 3.2.2. Bahan... 4 BAB IV PROSEDUR PERCOBAAN... 5 4.1. Wet Test Meter... 5 4.2. Reverse Flow Reactor... 5 DAFTAR PUSTAKA... 7 LAMPIRAN A TABEL DATA MENTAH... 8 LAMPIRAN B CONTOH PERHITUNGAN... 9 DPP i

DAFTAR TABEL Tabel A. 1. Data Kalibrasi Wet Test Meter... 8 Tabel A. 2. Data Pembacaan Termokopel... 8 DPP 2

DAFTAR GAMBAR Gambar 3. 1. Skema Reaktor Aliran Bolak Balik... 3 Gambar 3. 2. Skema Pipa Reaktor Aliran Bolak Balik... 3 Gambar 4. 1. Diagram Alir Kerja... 6 Gambar B. 1. Hasil Simulasi Temperatur... 10 DPP 3

BAB I PENDAHULUAN Keberadaan panas tidak dapat dipisahkan dari suatu reaksi. Ada reaksi yang menghasilkan panas (eksotermik) dan ada reaksi yang memerlukan panas (endotermik). Keberadaan panas di dalam suatu sistem menjadi faktor yang perlu diperhatikan, karena adanya panas akan meningkatkan suhu di dalam sistem. Oleh karena itu, jika keberadaan panas ini mengganggu keberjalanan proses (sistem diharapkan pada keberadaan isotermal), maka perlu dilakukan langkah langkah untuk menanggulanginya. Panas memiliki sifat mengalir dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah. Jadi ketika dua sistem berada pada temperatur berbeda maka akan terjadi perpindahan panas namun, jika sistem tersebut berada pada temperatur yang sama maka tidak terjadi perpindahan panas. Sifat panas yang dinamik ini menjadi hal yang perlu diamati untuk mengetahui langkah langkah yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan ataupun mengontrol keberadaan panas ini. Reaktor aliran bolak balik (RABB) merupakan salah satu cara untuk menjalankan proses pada keadaan tidak tunak. Pemanfaatan reaktor aliran bolak balik ini juga dapat menghemat energi panas yang diperlukan untuk melangsungkan reaksi (jika reaksi bersifat endotermik). Bagaimana sistem reaktor aliran bolak balik ini dapat menghemat penggunaan energi menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Untuk itu percobaan mengenai dinamika perambatan panas pada RABB ini perlu dilakukan. DPP 1

BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN 2.1. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan Dinamika Proses Perambatan Panas adalah mempelajari perilaku dinamik dalam proses perambatan panas di sepanjang unggun inert pada reaktor bolak-balik. 2.2. Sasaran Percobaan Sasaran percobaan Dinamika Proses Perambatan Panas adalah: 1. Mampu menggambarkan diagram alir reaktor aliran bolak-balik dan menjelaskan prinsip kerjanya. 2. Mampu menentukan daerah operasi dan distribusi temperatur berdasarkan karakteristik perambatan panas pada reaktor aliran bolak-balik. 3. Mampu mensimulasikan kelakuan dinamik dalam pemodelan komputer. 4. Mampu menghitung energy saving pada penggunaan reaktor bolak-balik berdasarkan penurunan kebutuhan energi untuk pemanasan umpan. DPP 2

BAB III RANCANGAN PERCOBAAN 3.1. Skema Alat Percobaan Gambar 3.1 menunjukkan skema reaktor aliran bolak balik yang digunakan pada percobaan ini. Gambar 3.2 menunjukkan skema reaktor pipa berupa dimensi dan penenmpatan termokopel. Gambar 3. 1. Skema Reaktor Aliran Bolak Balik Gambar 3. 2. Skema Pipa Reaktor Aliran Bolak Balik 3.2. Alat dan Bahan Percobaan 3.2.1. Alat Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah: 1. Reaktor pipa 2. Pemanas elektrik DPP 3

3. Valve aliran udara 4. Set alat termokopel 5. Wet test meter 6. Manometer 7. Blower 8. Laptop 3.2.2. Bahan Material yang digunakan pada percobaan ini adalah: 1. Udara 2. Dolomit (material unggun inert) DPP 4

BAB IV PROSEDUR PERCOBAAN 4.1. Wet Test Meter 1. Cek posisi gelembung di bagian atas wet test meter dan pastikan posisinya berada di tengah. 2. Hubungkan oulet reaktor aliran bolak balik (RABB) ke inlet wet test meter. 3. Aturan bukaan valve dan nyalakan blower sehingga aliran udara dapat mengalir. 4. Atur perbedaan ketinggian cairan pada manometer dan dicatat waktu yang diperlukan untuk volume udara tertentu, misalnya 2L. 5. Variasikan perbedaan ketinggian pada manometer dengan mengantur bukaan valve pada blower. 6. Dari data yang diperoleh kalibrasi wet test meter dapat diperoleh. 4.2. Reverse Flow Reactor 1. Pasang termokopel pada titik titik yang ada pada reaktor 2. Buka valve 2 dan 2 (tutup 3 dan 3 ). 3. Nyalakan blower untuk mengalirkan udara ke dalam reaktor dengan menyambungkan ke sumber listrik. 4. Atur ketinggian manometer dengan mengatur bukaan valve blower 5. Nyalakan heater dengan menghubungkan ke sumber listrik dan menekan tombol ON, kemudian atur temperatur pemanasan sesuai variasi. 6. Amati profil panas di sepanjang reaktor hingga dicapai keadaan tunak. 7. Buka valve 3 dan 3 (tutup 2 dan 2 ) 8. Amati profil panas di sepanjang reaktor hingga dicapai switching time (misalnya : 30 menit). 9. Setelah alat selesai digunakan : 10. Turunkan temperatur secara perlahan-lahan 11. Matikan blower dengan mencabut alat dari sumber listrik, matikan termokopel dengan menekan tombol OFF, matikan heater dengan memutar skala ke angka nol 12. Tutup seluruh valve. DPP 5

Gambar 4. 1. Diagram Alir Kerja DPP 6

DAFTAR PUSTAKA Budhi, Y.W. 2005. Reverse Flow Reactor Operation for Control of Catalyst Surface Coverage, Disertasi Doktor, Technische Universiteit Eindhoven. Budhi, Y.W. 2008. Diktat Kuliah TK5058 Intensifikasi Proses, Institut Teknologi Bandung, Bandung. DPP 7

Switching Time 3 Switching Time 2 Switching Time 1 Laboratorium Instruksional Teknik Kimia LAMPIRAN A TABEL DATA MENTAH A.1 Data Kalibrasi Wet Test Meter Tabel A. 1. Data Kalibrasi Wet Test Meter Δh manometer (cm) Q (L/s) A.2 Data Pengamatan Temperatur pada Termokopel Tabel A. 2. Data Pembacaan Termokopel Temperatur yang Terbaca pada Termokopel t (menit) 1 2 3 4 a b c 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 DPP 8

LAMPIRAN B CONTOH PERHITUNGAN B.1 Perhitungan Laju Alir Udara Kalibrasi manometer menggunakan wet test meter Persamaan: v = v ( ) v / v Keterangan: v = laju alir udara (m/s) Q = laju alir 9eactor9ic (m 3 /s) D = diameter 9eactor (m) H = perbedaan ketinggian manometer (m) menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut: v = 0.6286 H 0.5 + 0.0276 Perbedaan ketinggian manometer yang digunakan: 3 cm (0.03 m) v = 0.6286 H 0.5 + 0.0276 = 0.6286(0.03) 0.5 + 0.0276 = 0.1365 m/s B.2 Simulasi mengunnakan FlexPDE flexpde. Gambar B.1 menunjukkan profil temperatur pada RABB hasil simulasi menggunakan DPP 9

Gambar B. 1. Hasil Simulasi Temperatur DPP 10