BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Jumlah Usaha Restoran di Indonesia Menurut Provinsi Jumlah Usaha Restoran Menurut Provinsi 2010.

dokumen-dokumen yang mirip
ACLASS CAKES & DRINKS

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan pertumbuhan usaha restoran di Indonesia sejak tahun 2008 hingga. Tabel 1-1 Pertumbuhan Restoran di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di Indonesia saat ini semakin meningkat.

BAB 4 ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN DAN ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Industri Restoran di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari waktu ke waktu bisnis di bidang makanan mempunyai

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. di wilayah Jakarta meningkat sebesar 1,06% dibandingkan tahun sebelumnya.

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini semakin banyak kebutuhan manusia yang harus dipenuhi,

Analisis Perkembangan Industri

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman atau usaha restoran merupakan suatu industri

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota tujuan wisata. Oleh karena itu, bisnis-bisnis

BAB I PENDAHULUAN. sektor rill dan sektor keuangan. Salah satu sektor yang cukup baik untuk dicermati

BAB I PENDAHULUAN. fisik (SWA dalam Bhagyarta & Dharmayanti, 2011). Semakin bertumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara asal merupakan salah satu dampak globalisasi terhadap dunia bisnis. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di luar, dan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menjadi pemenangnya. Begitu juga di dunia bisnis, seluruh perusahaan akan

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Data Produksi Kopi di Indonesia PERTUMBUHAN (%) *) Aceh 50,171 47,739 52,281 54,313 54,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tesis, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari penulisan tesis serta sistematika

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan dalam industri jasa sehingga menuntut perusahaan penyedia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tarik pelanggan. adalah dengan mengelola citra sebuah usaha tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Kota yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin berkembangnya masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Bisnis Retoran

BAB I PENDAHULUAN. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Tidak terkecuali usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. keamanan rumah. Namun, sebagai makhluk hidup, anjing memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. food terbaik. Richeese Factory adalah QSR (Quick Service Restaurant) di

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha menjadi semakin ketat. Hal ini dapat kita lihat khususnya di

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru, berdasarkan temuan riset Global Entrepreneur Indicator 2013, tercatat. nasional sama kuat dengan daya beli dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada

I. PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini gaya hidup masyarakat kota semakin kompleks, dapat kita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata terus dikembangkan dan menjadi program pembangunan nasional Sumber : World Tourism Organization (2015)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

BAB I PENDAHULUAN. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan di masyarakat akan mempengaruhi pengetahuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis akan menjadi sangat ketat. Hal ini

BAB IV GAMBARAN UMUM Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang sangat fluktuatif (Gambar 4.1).

BAB I PENDAHULUAN. atau laba. Walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang dinilai dari

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat sebagian besar rakyat Indonesia terjun ke bisnis ritel. Bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk nongkrong-nongkrong di cafe. Gaya hidup nongkrong di. kita sadari merupakan pengaruh dari globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. makan untuk memasarkan produk produk makanan dari perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dahulu, usaha di bidang industri kuliner banyak diminati oleh para

ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DAN RUMAH MAKAN PERMATA

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pesat bisnis usaha restoran cepat saji, secara globalisasi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : Akomodasi, Wisata & Aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia diliputi dengan kesibukan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan terobosan untuk meningkatkan daya saing demi

BAB I PENDAHULUAN. Dampak positif dari globalisasi adalah aksesibilitas informasi dan kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dalam kurun

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitarnya. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran para pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Berusaha bangkit dari krisis ekonomi tahun 1998, Indonesia mulai

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Jenis Restoran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyak didirikannya tempat-tempat wisata. Menurut UU Nomor 10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral dan enzim-enzim,

1.1 Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Seperti halnya pada skala nasional, pertumbuhan ekonomi provinsi DI. Yogyakarta juga mengalami pertumbuhan positif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. daya pariwisata yang menarik, baik keindahan alam maupun keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh negara lain mulai dari. ekonomi, globalisasi dapat diketahui dari satu pihak yang akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor. Dana

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN Pemulihan ekonomi global yang terlihat dengan membaiknya harga komoditas dan harga sumber daya alam meningkatkan daya beli masyarakat dan optimisme konsumtif berdampak baik pada bisnis di Indonesia. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5% didukung oleh tingginya ekspor dan kuatnya konsumsi. Banyaknya aliran dana yang masuk ke Indonesia, baik melalui saham, pembelian surat utang, serta investasi langsung yang berasal dari negara maju, juga mendukung perbaikan ekonomi di Indonesia. (sumber: BI: Ekonomi Indonesia Masih Kuat, bisniskeuangan.kompas.com, 2011) Pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terlihat dari sektor restoran atau tempat makan yang meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik tahun 2010, jumlah restoran skala menengah dan besar terbanyak berdasarkan kategori provinsi terdapat di DKI yang mencapai 1.359 unit usaha, dan diikuti oleh Jawa Barat (286 unit usaha) dan Jawa Timur (231 unit usaha). sebagai ibu kota negara menjadi pusat bisnis dan investasi yang berpotensi tinggi bagi investor domestik maupun dari luar negeri, khususnya bisnis restoran. Grafik 1.1 Jumlah Usaha Restoran di Indonesia Menurut Provinsi 2010 Jumlah Usaha Restoran Menurut Provinsi 2010 1500 1000 500 1359 286 231 225 815 0 DKI Jawa Barat Jawa Timur Bali Lainnya Sumber: Badan Pusat Statistik (2010) 1

2 Tingginya jumlah usaha restoran yang terdapat di didukung dari peningkatan jumlah penduduk yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada grafik di bawah dapat dilihat terjadinya peningkatan jumlah penduduk Ibukota dari tahun 2000 sampai 2010 yang mencapai 13% dengan jumlah penduduk pada tahun 2000 mencapai 8.347.083 jiwa dan pada tahun 2010 mencapai 9.604.329 jiwa. (sumber: Badan Pusat Statistik penduduk DKI ) Grafik 1.2 Jumlah Peningkatan Penduduk DKI Tahun 2000 dan 2010 3000000 2500000 2000000 1500000 1000000 2000 2010 500000 0 K. Seribu Selatan Timur Pusat Barat Utara Sumber : Badan Pusat Statistik DKI Peningkatan jumlah penduduk akan memengaruhi peningkatan kebutuhan makanan dan minuman. Hal tersebut memberikan pengaruh yang baik bagi industri makanan dan minuman, yang dapat dilihat dari munculnya banyak restoran dan kafe di. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, perkembangan jumlah usaha restoran atau rumah makan berskala menengah dan besar di pada tahun 2007-2008 mengalami peningkatan sebesar 42,78%. Perkembangan industri tempat makan dibuktikan dengan tren makan di restoran atau di luar rumah yang dibuktikan dengan kunjungan orang Indonesia ke restoran atau tempat makan mencapai 380 juta dan menghabiskan jumlah 1,5 miliar dollar AS. (sumber: Makan di Restoran Semakin Ngetren, travel.kompas.com, 2014) )

3 Peningkatan upah minimum di hingga 30,34%, yang merupakan tertinggi dibanding negara asia lainnya seperti Filipina, Malaysia, dan Thailand, meningkatkan daya beli dan juga persentase kelas secara pendapatan yaitu dengan 20% kelas atas, 40% kelas menengah, dan 40% kelas bawah. (sumber: Indonesia in catch-22 situation over wages, thejakartapost.com, 2013), yang merupakan kota dengan biaya hidup tertinggi dari 82 kota di Indonesia dengan rata-rata pengeluaran Rp. 7.500.724,00 per bulan, juga merupakan kota dengan standar hidup bahkan lebih tinggi dibandingkan Bangkok, Hongkong, dan New York. Hal ini berbanding terbalik dengan gaji mereka menjadi sasaran yang tepat untuk wirausahawan atau pebisnis untuk membuka bisnisnya di. (sumber: Hasil Survei Biaya Hidup, Badan Pusat Statistik, 2014) Terjadinya perubahan pola pikir masyarakat yang mulai tertarik dengan berbagai hal yang bersifat santai dan menyenangkan membuat orang cenderung makan di luar rumah. Kecenderungan makan di luar rumah dilakukan masyarakat untuk mendapatkan suasana baru, tempat yang nyaman untuk duduk lama, dan melepas kepenatan juga merupakan alasan yang tepat untuk membuka bisnis di sektor restoran. Menurut Walker (2009:202), restaurant berasal dari kata restore of energy yang berarti memulihkan energi. Restoran selain menawarkan makanan dan minuman juga dijadikan tempat untuk bersantai dan menikmati waktu bersama keluarga, teman, atau rekan bisnis. Restoran dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Menurut Barrows dan Powers (2009:76), restoran dapat diidentifikasi menjadi beberapa grup: 1. Quick Service Restaurant Salah satu aspek dari Quick Service Restaurant adalah mengedepankan sesuatu yang sederhana. Setiap menu sudah didesain dan distandardisasi sedemikian rupa agar memudahkan tenaga kerja serta perhitungan pembelian, produksi, dan servis sehingga dibutuhkan waktu yang sangat minim untuk penyediaan makanannya. 2. Midscale Restaurant Midscale Restaurant merupakan restoran yang juga mengedepankan sesuatu yang simpel dan memudahkan tenaga kerja dalam hal penyediaan makanannya. Umumnya, mereka akan menyediakan makanan khusus

4 yang telah disederhanakan sehingga penyajian makanannya cepat walaupun tidak secepat Quick Service Restaurant. Keefektifan dalam pelayanan merupakan hal yang utama dalam penyajian pada Midscale Restaurant. Berikut adalah contoh-contoh dari Midscale Restaurant; a. Family Restaurant Family Restaurant merupakan grup restoran yang mengedepankan kualitas makanan yang diberikan dengan harga yang terjangkau. Penyajian makanan juga dilakukan dengan waktu yang relatif singkat. Family Restaurant lebih bervariasi dari segi menu dan harga. Misalnya: harga untuk paket anak akan lebih murah dibandingkan paket dewasa. b. Commercial Cafeterias and Buffets Perbedaan antara Cafeterias dan Buffets di antaranya adalah Cafeterias menyediakan banyaknya pilihan makanan dan atmosfer yang nyaman, sedangkan Buffet lebih mengedepankan sistem yang dapat mengeliminasi bottleneck pada suatu restoran sehingga diharapkan lebih efisien. c. Pizza Restaurant Awalnya konsep restoran ini dibuat hanya untuk membuat satu jenis spesifikasi makanan yaitu pizza. Tetapi seiring berjalannya waktu, Pizza Restaurant melakukan pengembangan produk dengan memberikan tambahan menu seperti roti, salad, pasta, chicken wings, dan sandwiches. d. Home Meal Replacement Home Meal Replacement atau yang sering disebut HMR bukanlah tipe restoran pada umumnya melainkan merupakan metode pengantaran/delivery. Alasan dimasukkannya grup ini ke dalam Midscale Restaurant adalah karena metodenya digunakan dalam beberapa Midscale Restaurant yang merupakan restoran yang mengedepankan sesuatu yang simpel dengan menyederhanakan penyajian makanannya. Contohnya: pada Pizza Restaurant sangat dibutuhkannya layanan delivery service atau jasa layanan pesan antar.

5 3. Casual Restaurant Merupakan restoran yang menyediakan atmosfer yang relaks dengan harga yang terjangkau. a. Speciality Restaurant Mempunyai fokus yang spesifik pada komponen yang terdapat dalam restoran. Kebanyakan memiliki tema yang berkaitan dengan spesialisasi makanan, misalnya: restoran steak, seafood, atau pasta. b. Ethnic Restaurant Menyediakan masakan dan tema yang menggabungkan suatu unsur pengalaman liburan. Misalnya: Restoran Italia, Cina, atau Meksiko. c. Eatertainment Restoran dengan tema khusus yang berpusat pada sebuah hiburan yang disediakan oleh pihak restoran seperti dekorasi. Pengalaman makan di restoran ini menjadi hal utama yang disediakan pada eatertainment. Pada grup restoran ini, makanan merupakan suatu hal yang penting tetapi menjadi pertimbangan kedua setelah tema sehingga dapat dikategorikan juga sebagai restaurant tematik. Menurut Walker (2010:41), Theme Restaurant atau restoran tematik adalah suatu restoran yang dibuat berdasarkan ide yang mengedepankan kesenangan dan fantasi, dengan menyediakan gambaran pada suatu bentuk aktivitas didalam restoran. Beberapa restoran tematik menyuguhkan tema yang berhubungan dengan memori dan nostalgia. Berdasarkan perubahan pola pikir masyarakat untuk mencari suasana baru, AClass Cakes & Drinks hadir dalam rangka memenuhi tingkat kecenderungan masyarakat untuk makan di luar. Berkembangnya tren makan di restoran atau di luar rumah, turut mendukung terbentuknya usaha dalam industri makanan dan minuman. AClass Cakes & Drinks merupakan suatu tempat makan yang memiliki konsep eatertainment yang dihadirkan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan menyediakan makanan dan minuman yang berkualitas dan pelayanan yang profesional dengan tema tertentu. AClass Cakes & Drinks memiliki tema dekorasi ruang kelas sehingga pelanggan tidak hanya dapat menikmati kelezatan menu yang ada tetapi juga kenyamanan suasana yang diberikan.

6 AClass Cakes & Drinks menawarkan makanan penutup berupa kue dengan minuman segar sebagai pendukung kue. AClass Cakes & Drinks berlokasi di Pantai Indah Kapuk, atau yang lebih dikenal dengan sebutan PIK, merupakan hunian ekslusif yang berada di bagian utara Kota. Kawasan tersebut sudah mencapai kriteria terbaik untuk tempat tinggal. Selain papan, mobilitas sandang dan pangan juga tidak kalah penting dan turut ambil bagian dalam gaya hidup masa kini. Tidak dapat dihindari bahwa Pantai Indah Kapuk merupakan tempat yang strategis untuk melakukan investasi bisnis pada bidang tersebut. Kawasan Pantai Indah Kapuk memiliki prospek yang terus berkembang, menjadi dasar AClass Cakes & Drinks untuk ikut ambil bagian dalam berkompetisi dalam bidang makanan yaitu toko kue. Seperti yang diketahui, Pantai Indah Kapuk memiliki berbagai macam restoran, kafe, serta berbagai macam jenis bisnis lainnya yang berhubungan dengan makanan, kawasan Pantai Indah Kapuk sangat diminati oleh masyarakat masa kini dan sudah dikenal sebagai kawasan yang memiliki banyak jenis tempat makanan. Oleh sebab itu, AClass Cakes & Drinks didirikan di kawasan Pantai Indah Kapuk yang dinilai strategis karena memiliki akses jalan yang cukup mudah untuk dijangkau dari berbagai daerah di dan sekitarnya. Semakin meningkatnya jumlah penggangguran intelektual lulusan perguruan tinggi menjadikan AClass Cakes & Drinks suatu usaha yang sedikitnya diharapkan akan membantu menyelesaikan masalah tersebut. Penggangguran di Indonesia tercatat mencapai 1.142.751 orang pada bulan September 2011, naik 15,71% dibanding tahun 2010. (sumber: 1.142.751 Sarjana Siap Jadi Penganggur, internasional.kompas.com, 2010). Lapangan kerja sudah tidak mampu lagi menampung lulusan perguruan tinggi yang berorientasi mencari pekerjaan dan bukan menciptakan pekerjaan. AClass Cakes & Drinks adalah suatu bentuk usaha dalam penciptaan lapangan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran intelektual lulusan perguruan tinggi. AClass Cakes & Drinks merupakan badan usaha berupa firma, yang pemiliknya sebagai penanam modal juga terjun langsung untuk bertanggung jawab atas keseluruhan operasional AClass Cakes & Drinks. Pemilik akan menempati posisi sebagai seorang manajer yang akan bertugas untuk mengelola, mengawasi, mengontrol, serta mengembangkan usahanya. Perekrutan seorang executive chef yang ahli dalam membuat kue perlu mendapatkan perhatian khusus karena dalam hal

7 ini kue yang disajikan harus memiliki kualitas dan cita rasa yang menjadi produk unggulan dari AClass Cakes & Drinks. Para pekerja yang memiliki tugas penting dalam operasional AClass Cakes & Drinks harus memiliki tingkat keahlian tertentu sesuai dengan yang diharapkan, mereka harus memiliki profesionalitas dalam melayani para konsumen dan memberikan suasana yang nyaman kepada konsumen selama operasional restoran berlangsung. Data-data yang digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan bisnis ini menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan sekunder. Menurut Sugiyono (2013:225), sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data primer mendapatkan sumbernya dari sumber primer yang langsung didapat dari hasil pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, sedangkan data sekunder didapatkan dari sumber sekunder yang diperolehnya dari orang lain atau media lain. Perencanaan bisnis ini diharapkan berguna pagi pemilik untuk memperkecil resiko penanaman modal, memudahkan perencanaan, memudahkan pelaksanaan kerja, pengawasan, serta pengendalian proyek. Selain itu, hasil perencanaan bisnis ini juga diharapkan berguna bagi para kreditur untuk mengetahui sejauh mana tingkat kelayakan proyek ini sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam memberikan pinjaman modal.

8