BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Jawa Tengah pada 12 februari 1912 pada mulanya sebagai wadah persatuan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang ingin berkembang dan selalu bertahan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

EVALUASI SISTEM PENJUALAN POLIS PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SOLO GLADAK. Oleh : Maya Kusuma Wati F

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian diri, namun penyesuaian diri tersebut tidak melepaskan diri dari. fitrah manusia yang selalu beradapan dengan risiko.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa sekarang kehidupan masyarakat semakin kompleks,

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.6. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada Era Globalisasi sekarang kebutuhan akan asuransi bukan

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan. memperkokoh ketahanan nasional.

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri, jadi manusia untuk bisa melangsungkan hidupnya harus

BAB III DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi juga. baik yang telah berdiri maupun yang baru akan berdiri.

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan Industri asuransi global terutama di

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ekonomi syariah yang dibawa oleh pedagang Eropa sekitar abad ke-17. Ekonomi

PERHITUNGAN PREMI MITRA IQRA PADA AJB BUMIPUTERA SYARIAH 1912 CABANG DEPOK

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BumiPutera 1912 Cabang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Praktik dari Produk Asuransi Pendidikan Mitra Iqra dan Asuransi Haji

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Indonesia. Pembangunan nasional indonesia bertujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penentuan Nilai Tunai Pada Asuransi Jiwa Unit Link Konvensional (PRU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerja Praktek. melanda negara-negara yang sedang berkembang, Indonesia pun sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar maka perusahaan tidak dapat hanya mengorientasikan kegiatan pemasaran

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimpa mereka. Dalam industri jasa yang bergerak di bidang sektor. satu yang paling banyak diatur lewat regulasi pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang dirasakan semakin cepat telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. kecuali kematian, meskipun demikian juga tetap mengandung ketidakpastian

BAB IV. Prudential Life Assurance Kantor Agency Cabang Kudus 1 yaitu PRUlink. Syariah Assurance Account (PAA Syariah) dan PRUlink syariah investor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB 4 PEMBAHASAN. Konsep pengenaan pajak atas penghasilan berdasarkan Undang-undang Pajak

LAMPIRAN WAWANCARA. Jabatan Pertanyaan Jawaban. Apakah dengan cara strategi. yang diterapkan Jiwasraya. pelanggan merasa puas?

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN UKDW. warung internet baru yang semakin banyak, tentu saja berdampak pada

BAB 3 OBJEKPENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan objek penelitian pada

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perbankan syariah sistem pembiayaan mudharabah

BAB I PENDAHULUAN. diri seseorang yang berinvestasi. Berbagai asuransi kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi yang akan mendapatkan upah atau imbalan dalam bentuk lain selama

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. staf pelayanan, yang salah satunya berkaitan dengan pemasaran. Pelaksanaan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Ada banyak kejadian dalam hidup yang tidak dapat diduga. Bahkan hal

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomian, politik, sosial dan budaya. Bidang yang juga terkena dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh manusia adalah akan kebutuhan hidupnya. tertarik dan terdorong untuk dapat menukar (menjual) mobilnya dan

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi membuat kehidupan segelintir masyarakat dari

BAB I PENDAHULUAN. usaha seperti koperasi jasa keuangan syariah, tidak hanya dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

RINGKASAN INFORMASI PRODUK MANULIFE EDUCATION PROTECTOR

BAB I PENDAHULUAN. satu bisnis yang memberikan layanan jasa kepada para. pelanggannya. Sebagaimana bisnis lainnya yang bergerak dalam insdustri

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Menjembatani masa lalu, kini dan masa depan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan asuransi muncul karena masyarakat pada umumnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK PT. ASURANSI JIWA CENTRAL ASIA RAYA CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah merupakan bisnis yang menjanjikan dan semoga bukan

METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai

I. PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan kinerjanya. Perkembangan ilmu pengetahuan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pada uraian dari bab-bab penulisan skripsi ini, maka dapat ditarik

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MITRA MABRUR (ASURANSI HAJI) DI ASURANSI SYARIAH BUMIPUTERA CABANG SEMARANG

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil observasi dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dari hasil yang dilakukan serta mencoba untuk memberikan saran-saran yang diharapkan bermanfaat bagi perusahaan dan perkuliahan. 5.1 Kesimpulan Setelah mengetahui dan membahas mengenai Suatu Tinjauan Pelaksanaan Mengenai Keanekaragaman Produk Pada Perusahaan AJB Bumiputera, maka penulis menarik kesimpulan bahwa : 1. Keanekaragaman Produk yang ditawarkan AJB Bumiputera Premi setiap produk dapat dibayar secara sekaligus (lump sum) atau tahunan, setengah tahunan, triwulanan atau bulanan. Sedangkan masa leluasa pembayaran premi (grace periode) dari setiap produk yang ditawarkan adalah : 30 (tiga puluh hari) terhitung sejak tanggal jatuh tempo, atau 1 (satu) bulan kalender. a. Asuransi Perorangan terdiri dari keanekaragaman produk ( diantaranya : Mitra Prima, Mitra Pelangi, Ekawaktu Deal, Mitra Oetama, Mitra Beasiswa Berencana, Mitra Permata, Mitra Cerdas, Mitra Abadi ) yang jumlah preminya tidak terbatas dan diperuntukan bagi setiap orang. Selain itu keanekaragaman produk dari asuransi Perorangan memiliki ciri-ciri yang sama diantaranya biaya pengembangan dana yang minimal 4,5%, terdapat 3 unsur yang digabungkan dalam program asuransinya, pemberian manfaat / uang pertanggungan 100% dan juga cara pembayaran premi yang sama dengan jenis asuransi lainnya ( dibayar secara sekaligus (lump sum) atau tahunan, setengah tahunan, triwulanan atau bulanan ). Seluruhnya ditangani oleh agen yang profesional

dan dilakukan dengan tanggung jawab sesuai dengan asas mutualisme yang kemudian dipadukan dengan idealisme dan profesionalisme dalam mengelolanya.pengelolanya. b. Asuransi Kumpulan ( Konvensional ) adalah asuransi yang diperuntukkan bagi karyawan/pekerja suatu perusahaan/ instansi, anggota suatu organisasi/ lembaga, debitur atau peserta suatu kegiatan/ event tertentu yang pelaksanaannya diatur secara kumpulan atau grup. Premi yang dibayarkan digunakan untuk kemaslahatan perusahaan dan keuntungannya semata. Karena tujuannya adalah berbisnis dengan usaha asuransi tersebut untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari pembayaran premi para nasabahnya. Sedangkan hubungan antara nasabah dengan perusahan asuransi dalam asuransi konvensional adalah semua premi yang dibayar nasabah (tertanggung) menjadi harta milik perusahaan yang dicampur dengan modal perusahaan sebagai imbalan pembayaran klaim asuransi c. Asuransi Syariah pada hakekatnya merupakan usaha saling melindungi dan saling menolong dalam pengembangan industri keuangan, dan perkembangannya saat ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan cenderung semakin meningkat dibanding asuransi umum melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan Syariah. Uniknya asuransi ini tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan dari selisih premi yang dibayar dari ganti rugi yang dikeluarkan. Bahkan bila ada selisih (sisa) dari pembayaran klaim maka dikembalikan kepada anggota (tertanggung).

2. Faktor-Faktor Apa Saja Yang Menjadi Pendorong dan Penghambat Keanekaragaman Produk AJB Bumiputera a. Faktor-faktor pendorong terhadap AJB Bumiputera diharapkan dapat menghasilkan persaingan yang sehat dan berdampak baik sehingga AJB Bumiputera tetap optimis di tengah krisis ekonomi yang melanda, apalagi AJB Bumiputera terlahir dalam situasi perjuangan kebangkitan bangsa sehingga menjadi kekuatan tersendiri dan juga pendorong untuk mampu bersaing dengan perusahaan asuransi asing dengan memperbaiki kekurangan yang dimiliki seperti meningkatkan kualitas dari seluruh personelnya, sehingga dapat memenangkan persaingan pada semua level. b. Faktor-faktor penghambat seperti di tengah gejolak krisis global memang telah menggoyang pasar asuransi nasional. PERIODE emas industri asuransi termasuk AJB Bumiputera sejenak berhenti. Di luar dugaan, krisis keuangan global mendatangkan dampak signifikan bagi industri asuransi jiwa ditambah Outlet invetasi AJB Bumiputera yang masih terbatas, sehingga masih menjadi kesulitan ketika hendak menempatkan time deposit. Kelemahan-kelemahan dan keterbatasan - keterbatasan AJB Bumiputera dibidang teknologi diharapkan tidak berpengaruh terhadap produksi premi ditengah merosotnya harga saham dan pengukuran kinerja secara lengkap. 5.2 Saran Setelah membahas mengenai Suatu Tinjauan Pelaksanaan Mengenai Keanekaragaman Produk Pada Perusahaan AJB Bumiputera dan mengetahui masalah-masalah yang terdapat didalamnya, penulis akan mencoba untuk memberikan saran dan kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi AJB Bumiputera yang mungkin dapat memberikan manfaat.

a. Mampu menciptakan iinovasi-inovasi dalam mengembangkan dan menciptakan produk baru untuk menyesuaikan kebutuhan nasabah pada saat ini dalam meningkatkan pangsa pasar dan menghadapi persaingan dengan perusahaan asuransi lainnya. ( contohnya dengan menciptakan produk yang dapat dinikmati oleh kalangan menengah ke bawah dengan premi murah tapi proteksi tinggi tetapi tidak mengurangi pelayanan dan juga tanggung jawab ) b. Mampu menjaga nama baik AJB Bumiputera, dan juga bersikap profesionalisme terhadap nasabah agar mampu menutupi kelemahankelemahan dengan kelebihan - kelebihan sehingga tidak berpengaruh pada produktifitas premi dan produktifitas lainnya. ( contohnya dengan memberikan pelayanan sehingga memberikan kepuasan dan rasa nyaman kepada nasabah, memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan, menjaga kepercayaan nasabah dan memberikan hasil / prestasi kerja bagi perusahaan ) c. Dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas baik dari segi Bukti langsung (tangible), Empati (empathy), Daya Tanggap (responsibility), Kehandalan (reliability), Jaminan (assurance) bagi nasabah. ( contohnya jangan sampai perusahaan mengabaikan kelima aspek tersebut agar dapat memberikan manfaat bagi nasabah berupa rasa aman dan perlindungan yang dijanjikan untuk mendapatkan hak-hak nasabah seperti hak habis kontrak, hak klaim, hak uang tanggungan dan juga hak untuk mendapatkan pelayanan yang baik ) d. Dapat menghargai dan menerima masukan ( kritik atau saran ) yang sifatnya membangun baik itu dari agen maupun nasabah. ( contohnya dengan membuat angket yang kemudian dikumpulkan dan dimusyawarahkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik bagi semua pihak ) e. Tidak terpengaruh oleh ketidakstabilan perekonomian Indonesia untuk dapat mengantisipasi terjadinya perubahan selera konsumen terhadap produk-produk yang diciptakan / ditawarkan. ( Contohnya

mempertahankan produk yang sudah ada dengan proses dan kelebihankelebihan yang baru, menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan nasabah dan adanya penggantian produk apabila produk tersebut sudah tidak diminati lagi oleh nasabah )