III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media

III.METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS Fisika model

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan

III. METODE PENGEMBANGAN. memvalidasi produk. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS Fisika Berbasis KPS.

III. METODE PENELITIAN. (LKS) praktikum listrik dinamis berbasis TIK dengan menggunakan LiveWire

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

METODE PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pokok penelitian pengembangan yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode research and development atau penelitian

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III.METODE PENELITIAN. Metode pada penelitian ini yaitu Penelitian dan pengembangan (research and

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan yang mengacu pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

BAB III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode research and

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENGEMBANGAN. Model penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah reseacrh and development atau

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

Kata kunci: alat peraga IPA, media pembelajaran, pesawat sederhana.

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa

III.METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

PENGEMBANGAN LKS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN SAINS

I. PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran di kelas tidak bisa dilepaskan dari adanya media

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Way Jepara, dan SMA Teladan Way

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan performance assessment berbasis

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN SUPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK CAHAYA SEBAGAI PARTIKEL MEMANFAATKAN VIRTUAL LABORATORIUM

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

I. PENDAHULUAN. media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Media pembelajaran ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development),

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Way Tenong.

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

PENGEMBANGAN KIT PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA PADA SISWA SMP SATU ATAP 1 KEDONDONG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI CAHAYA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA MATERI POKOK KINEMATIKA

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan pemahaman secara nyata. Pada pelajaran fisika, media

PENGEMBANGAN BUKU SISWA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRESENTASI MATERI USAHA DAN ENERGI

PENGEMBANGAN LKS MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM UNTUK SMA

PENGEMBANGAN BUKU SISWA DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS MULTIREPRESENTASI MATERI IMPULS DAN MOMENTUM

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development (penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

PENGEMBANGAN LKS MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK MATERI SUHU DAN KALOR

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG

Perkembangan teknologi merupakan salah satu dampak globalisasi. Untuk. mendorong perkembangan teknologi disegala bidang, salah satunya dengan

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif pada penelitian ini adalah untuk menganalisis data aktivitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa LKS untuk SMA pada konsep Elastisitas dan Hukum Hooke. LKS yang dikembangkan dijadikan sebagai latihan penguasaan konsep fisika terutama pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke. Sasaran pengembangan program ditujukan untuk siswa kelas XI IPA. Saat proses pengembangan diberlakukan uji ahli dan uji coba produk. Uji ahli dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang dihasilkan. Sedangkan uji coba produk dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana karakteristik, kelebihan dan kekurangan dari media pembelajaran. Selain itu, uji coba produk juga dilakukan untuk mengetahui tingkat kemenarikan dan efektivitas produk yang telah dihasilkan dari penelitian pengembangan ini. Proses uji coba penggunaan produk dilakukan menggunakan desain penelitian one-shot case study. Desain penelitian ini digunakan untuk mengetahui, dan menilai efek dan pengaruh perlakuan yang diberikan kepada satu kelompok subyek menggunakan instrumen tes diakhir perlakuan. Efek atau pengaruh perlakuan yang ingin diketahui melalui uji coba produk adalah tingkat efektivitas

36 produk hasil pengembangan sabagai media pembelajaran. Tingkat efektivitas tersebut dapat dilihat dari hasil penilaian yang diberikan setelah uji coba penggunaan produk. B. Subjek Penelitian Pengembangan Pengembangan ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 di SMAN 1 Purbolinggo. Kemudian penelitian pengembangan ini akan diberlakukan uji coba pada siswa kelas XI IPA 4 SMAN 1 Purbolinggo tahun ajaran 2013/2014 sebagai pengguna. C. Prosedur Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang mengacu pada prosedur pengembangan media intruksional pembelajaran menurut Suyanto (2009), yang memuat langkah-langkah pokok penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk. Produk yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini berupa seperangkat LKS. Produk yang dihasilkan diharapkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi guru untuk membelajarkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Model pengembangan tersebut meliputi tujuh prosedur pengembangan produk dan uji produk, yaitu: (1) analisis kebutuhan, (2) identifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan, (3) identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna, (4) pengembangan produk, (5) uji internal: uji ahli desain dan uji ahli materi produk, (6) uji eksternal: uji kemenarikan, uji kegunaan, dan uji kemanfaatan produk oleh pengguna, serta

uji keefektifan, dan (7) produksi. Tahapan pengembangan produk yang diadaptasi ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. 37 Tahap VII: Produksi Tahap VI: Uji Eksternal Uji Kemanfaatan Produk (Prototipe III) TahapV: Uji Internal Uji Desain dan Uji Materi (Prototipe II) Tahap IV: Pengembangan Produk (Prototipe I) Tahap III: Identifikasi Spesifikasi Produk Tahap II: Identifikasi Sumber Daya Tahap I: Analisis Kebutuhan program Pengembangan Gambar 3.1. Model Pengembangan Media Instruksional Termodifikasi (diadaptasi dari prosedur pengembangan produk dan uji produk menurut Suyanto, 2009;314)

38 Model pengembangan ini terdiri atas tujuh tahap, yaitu sebagai berikut: 1. Tahap I Analisis Kebutuhan Tahap pertama yaitu analisis kebutuhan. Kebutuhan pada hakikatnya adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Jadi analisis kebutuhan dalam penelitian ini adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang kesenjangan antara kondisi faktual dan kondisi ideal keadaan yang ada pada suatu sekolah yang meliputi keberdayaan sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan analisis karakteristik siswa. Analisis kebutuhan dilakukan untuk menunjukkan bahwa diperlukan media penunjang pembelajaran di sekolah. Analisis dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap guru bidang studi khususnya fisika SMA kelas XI. 2. Tahap II Identifikasi Sumber Daya Identifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dilakukan dengan menginventarisir segala sumber daya yang dimiliki, baik SDM guru maupun sumber daya sekolah seperti perpustakaan dan laboratorium. Atas dasar potensi sumber daya yang dimiliki peneliti dibidang desain grafis, ditetapkan suatu produk dengan spesifikasi tertentu. Spesifikasi tersebut telah disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki sekolah, juga dengan kebutuhan yang ingin dipenuhi berdasarkan analisis kebutuhan. Sumber daya sekolah yang diidentifikasi meliputi kelengkapan buku penunjang materi (kelengkapan sarana perpustakaan) dan kelengkapan peralatan

39 laboratorium yang digunakan untuk melakukan percobaan atau eksperimen pengujian sesuai petunjuk dalam LKS. Identifikasi sumber daya ini dilakukan dengan observasi langsung ke sekolah. Observasi yang dilaksanakan dengan memeriksa kelengkapan buku penunjang, keberadaan peralatan praktikum dan wawancara dengan guru mata pelajaran fisika. Hasil identifikasi ini selanjutnya digunakan untuk menentukan spesifikasi produk yang mungkin untuk diwujudkan. 3. Tahap III: Identifikasi Spesifikasi Produk Identifikasi spesifikasi produk dilakukan untuk mengetahui spesifikasi produk yang dikembangkan dengan memperhatikan hasil analisis kebutuhan dan identifikasi sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. penentuan topik atau materi pokok pembelajaran yang dikembangkan. b. mengidentifikasi kurikulum untuk mendapatkan identifikasi materi pelajaran dan indikator ketercapaian dalam pembelajaran. c. menentukan buku-buku fisika yang akan dijadikan rujukan materi penunjang. d. menentukan model pengembangan LKS. 4. Tahap IV: Pengembangan Produk Kegiatan pengembangan pada tahap ini dilakukan pembuatan LKS fisika dengan menerapkan pendekatan problem posing pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke. Dengan memperhatikan retensi bekal awal ajar siswa dan tugas studi

40 pustaka, diharapkan siswa dapat mempersiapkan materi yang berkaitan, kemudian dipadukan dengan pendekatan pembelajaran berbasis problem posing yang dapat memberikan peluang kepada siswa untuk melibatkan kecerdasan majemuk dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah serta latihan membentuk soal beserta penyelesaiannya berdasarkan acuan contoh soal yang telah diselesaikan sebelumnya. Penerapan pendekatan pembelajaran berbasis problem posing ini merupakan format pembelajaran dengan LKS fisika yang dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri oleh siswa yang dapat melatih penguasaan konsep siswa. Hasil pengembangan pada langkah ini berupa prototipe 1. 5. Tahap V: Uji Internal Tahap lima pada pengembangan ini yaitu tahap uji internal. Uji internal yang dikenakan pada produk terdiri dari meliputi uji ahli desain dan uji ahli materi, yang dilakukan oleh ahli desain dan ahli isi/ materi pembelajaran. LKS fisika yang telah dibuat diberi nama prototipe 1, kemudian dikenakan uji internal yang bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian produk yang direncanakan dengan berpedoman pada instrumen uji yang telah ditetapkan. Prosedur uji internal produk menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan indikator penilaian yang akan digunakan untuk menilai prototipe I yang sudah dibuat. 2. Menyusun instrumen uji desain dan uji materi menurut indikator penilaian yang telah dibuat sebelumnya. 3. Melakukan uji desain dan uji materi terhadap ahli desain dan ahli materi.

41 4. Menganalisis hasil uji desain dan uji materi. 5. Melakukan perbaikan. 6. Mengonsultasikan hasil perbaikan kepada ahli desain dan ahli materi. Instrumen yang dipakai dalam uji internal yaitu menggunakan angket. Instrumen angket uji ahli digunakan untuk menilai dan mengumpulkan data tentang kelayakan produk berdasarkan sesuai atau tidaknya produk yang dihasilkan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Data hasil uji ahli dijadikan sebagai acuan untuk melakukan revisi terhadap prototipe I. Setelah mengalami uji ahli, maka prototipe I akan mendapat saran-saran perbaikan dari ahli isi/materi dan ahli materi dan akan diperoleh prototipe II. 6. TahapVI: Uji Eksternal Hasil prototipe II dikenakan uji eksternal yaitu uji kemanfaatan produk oleh pengguna. Pada uji ini produk diberikan kepada siswa untuk digunakan sebagai sumber belajar sekaligus media belajar. Uji eksternal merupakan uji coba kemanfaatan oleh pengguna, yaitu: (1) kemenarikan, (2) kemudahan menggunakan produk, dan (3) ketercapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran fisika. Dari hasil uji tersebut akan diperoleh saran atau masukan terkait manfaat produk yang dihasilkan. Berdasarkan masukan-masukan tersebut oleh pengembang akan dilakukan penyempurnaan sehingga dihasilkan prototipe III yang merupakan produk akhir pengembangan.

42 7. Tahap VII: Pencetakan Produk Pada tahap 7 dilakukan pencetakan produk setelah dilakukan perbaikan dari hasil uji eksternal. Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian pengembangan. D. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian pengembangan ini diperoleh melalui observasi, wawancara, serta menggunakan instrumen angket dan tes. Observasi, angket dan wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan dan mengetahui ketersediaan sumber daya pada tahap I dan II pada teknik pengembangan yang diadaptasi. Instrumen angket uji ahli digunakan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan produk berdasarkan kesesuaian desain dan isi materi Elastisitas dan Hukum Hooke pada produk yang telah dikembangkan pada tahap V. Instrumen angket respon pengguna digunakan untuk mengumpulkan data tingkat kemenarikan, kemudahan dan kemanfaatan produk pada tahap VI. Sedangkan Instrumen tes khusus digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas ketergunaan produk yang dihasilkan sebagai media pembelajaran pada siswa. E. Teknik Analisis Data Data hasil analisis kebutuhan yang diperoleh dari guru dan siswa digunakan untuk menyusun latar belakang dan mengetahui tingkat keterbutuhan pengembangan. Data hasil identifikasi kebutuhan ini kemudian dilengkapi dengan data hasil identifikasi sumber daya digunakan untuk menentukan spesifikasi produk yang dikembangkan.

43 Data kesesuaian desain dan materi pembelajaran pada produk diperoleh dari ahli materi dan ahli desain atau praktisi melalui uji internal produk. Data kesesuaian tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang dihasilkan untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Data kemenarikan, kemudahan penggunaan dan kemanfaatan produk diperoleh melalui uji eksternal kepada pengguna secara langung. Sedangkan data hasil belajar yang diperoleh melalui tes setelah penggunaan produk digunakan untuk menentukan tingkat efektivitas produk sebagai media pembelajaran. Analisis data berdasarkan instrumen uji internal dan eksternal dilakukan untuk menilai sesuai atau tidaknya produk yang dihasilkan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Instrumen penilaian uji internal baik uji desain maupun uji materi produk oleh ahli desain dan ahli isi/materi, memiliki 4 pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan, misalnya: sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai dan tidak sesuai. Masing-masing pilihan jawaban tersebut memiliki skor berbeda yang mengartikan tingkat kelayakan produk menurut ahli. Data kemanfaatan produk diperoleh dari siswa sebagai pengguna. Angket respon terhadap penggunaan produk memiliki 4 pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan, misalnya: sangat menarik, menarik, kurang menarik dan tidak menarik. Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang mengartikan tingkat kesesuaian produk bagi pengguna. Penilaian instrumen total dapat dicari dengan menggunakan rumus:

44 Skor penilaian dari tiap pilihan jawaban ini dapat dilihat dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1 Skor Penilaian Terhadap Pilihan Jawaban. Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Skor Sangat menarik Sangat sesuai 4 Menarik Sesuai 3 Kurang menarik Kurang sesuai 2 Tidak menarik Tidak sesuai 1 Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari sejumlah subyek sampel uji coba dan dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk menentukan kualitas dan tingkat kemanfaatan produk yang dihasilkan berdasarkan pendapat pengguna. Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2. Konversi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kualitas (Suyanto, 2009:327) Skor Penilaian Pernyataan Penilaian Kemenarikan Peryataan Penilaian Kualitas 3,26-4,00 Sangat menarik Sangat baik 2,51 3,25 Menarik Baik 1,76 2,50 Kurang menarik Kurang baik 1,01 1,75 Tidak menarik Tidak baik Sedangkan untuk data hasil tes, digunakan nilai KKM mata pelajaran fisika di sekolah sebagai pembanding. Apabila 75% nilai siswa yang diberlakukan uji coba telah mencapai KKM, dapat disimpulkan produk pengembangan layak dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran.