METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

BAB III METODE PENILITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

METODE PENELITIAN. pinjaman, suku bunga BI rate, jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar, dan suku

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. yang ditentukan dengan menggunakan metode ilmiah secara aturan-aturan yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer yaitu Willingness To Pay, Travel Cost, Umur, Pendidikan dan. sedang berkunjung ke objek wisata Teluk kiluan.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner)

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MIGAS (MINYAK DAN GAS) DI INDONESIA; PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, DJIA, WTI,

III. METODE PENELITIAN. yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio), EPS

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. (IHSG) di Bursa Efek Indonesia tahun kuantitatif dan sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Periode yang diteliti 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

BAB III METODE PENELITIAN. melalui akses data publikasi pada website resmi Bursa Efek Indonesia untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian ex-post facto yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan uji stasioneritas dengan uji akar-akar unit (unit roots test).

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

Transkripsi:

48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia dan melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) serta beberapa data yang diolah terlebih dahulu melalui pengolahan data yang dihitung secara bulanan dari periode 2007:01 sampai dengan 2013:12. Tabel 10. Deskripsi Variabel Nama Data Periode Runtun Waktu Satuan Pengukuran Sumber Data IHSG Bulanan Rupiah www.idx.co.id NYSE Bulanan Pounsterling www.idx.co.id IRD Bulanan Persentase (SEKI) BI Kurs Bulanan Rupiah (SEKI) BI SIBOR Bulanan Persentase (SEKI) BI Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder bulanan, yang meliputi: 1. Data IHSG yang diambil dalam bentuk bulanan untuk periode 2007:01 sampai dengan 2013:12. Data ini diperoleh dari publikasi yang terdapat di website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). 2. Data mengenai indeks New York Stock Exchange yang diambil dalam bentuk bulanan untuk periode 2007:01 sampai dengan 2013:12. Data

49 ini diperoleh dari publikasi yang terdapat di website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). 3. Data kurs yang diambil dalam bentuk bulanan untuk periode 2007:01 sampai dengan 2013:12. Data ini berupa kurs tengah valuta asing dalam bentuk rupiah per dollar Amerika dan diperoleh dari dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia. 4. Data interest rate differential yaitu berupa selisih antara suku bunga The Fed dan suku bunga Bank Indonesia yang diambil dalam bentuk bulanan untuk periode 2007:01 sampai dengan 2013:12. Data ini merupakan data hasil olahan dengan menyelisihkan data suku bunga The Fed dan suku bunga Bank Indonesia. Data ini diperoleh dari dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia. 5. Data SIBOR yang diambil dalam bentuk bulanan untuk tenor tiga bulanan periode 2007:01 sampai dengan 2013:12. Data ini diperoleh dari dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia. B. Definisi Operasional Definisi operasional variabel adalah definisi dari variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dan menunjukkan cara pengukuran dari masing masing variabel tersebut, pada setiap indikator dihasilkan dari data sekunder dan dari suatu perhitungan terhadap formulasi yang mendasarkan pada konsep teori. Pengertian dari masing masing penelitian ini adalah :

50 1. Yang dimaksud dengan variabel nilai tukar adalah harga mata uang dollar Amerika Serikat dalam mata uang domestik yaitu Rupiah. Variabel ini diukur dengan menggunakan kurs tengah Dollar US terhadap Rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia setiap bulannya. 2. Yang dimaksud dengan variabel New York Stock Exchange merupakan indeks pengukur kinerja pasar keuangan di Amerika Serikat yang masih berjalan hingga saat ini. Indeks ini juga merupakan indeks yang paling sering digunakan sebagai acuan keadaan pasar saham di Amerika Serikat. Indeks ini dianggap dapat merepresentasikan pengaruh bursa saham Amerika Serikat yang besar terhadap bursa saham global, termasuk di Indonesia. Data indeks ini diambil dalam bentuk indeks bulanan. 3. Yang dimaksud dengan variabel Interest Rate Differential adalah selisih antar suku bunga. Di dalam penelitian ini yang akan digunakan ialah selisih antara The Fed rate dan BI rate. 4. Yang dimaksud dengan variabel SIBOR atau Singapore Interbank Offered Rate tidak lain merupakan suku bunga rata-rata antar bank di Singapura yang penetapannya berdasarkan pada suku bunga yang ditawarkan oleh beberapa bank yang terkemuka di Singapura. 5. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga merupakan ringkasan dari pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel yang berpengaruh, terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi, tetapi responsinya menyangkut juga mengenai kejadian-kejadian sosial, politik dan keamanan.

51 C. Model Penelitian Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mendokumentasikan yaitu mencatat data bulanan yang tercantum pada Monthly Statistic untuk data IHSG bulanan. Untuk data kurs, IRD antara The Fed dan BI rate, serta SIBOR bulanan diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id), serta website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).untuk indeks New York Stock Exchange dan data IHSG bulanan. 1. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif, untuk memperkirakan secara kuantitatif pengaruh dari beberapa variabel Independen secara bersama sama maupun secara sendiri sendiri terhadap variabel dependen. Hubungan fungsional antara satu variabel dependen dengan variabel independen dapat dilakukan dengan regresi berganda dan menggunakan data time series. Metode analisis yang digunakan adalah regresi model linier dengan model sebagai berikut : a. Model Ekonomi...(3.1) dimana : = IHSG = New York Stock Exchange = IRD The Fed vs. BI rate

52 = Kurs Rp/USD = SIBOR b. Model Matematika...(3.2) dimana : = IHSG = konstanta = koefisien regresi = New York Stock Exchange = IRD The Fed vs. BI rate = Kurs Rp/USD = SIBOR c. Model Ekonometrik...(3.3) dimana : = Logaritma dari IHSG = konstanta = koefisien regresi = Logaritma dari New York Stock Exchange = IRD The Fed vs. BI rate log(kurs t ) = Logaritma dari Kurs Rp/USD

53 = SIBOR = error Penggunaan logaritma pada setiap variabel dependen maupun independen bertujuan untuk menyama-ratakan seluruh variabel penelitian, hal ini penting dilakukan untuk menghindari kerancuan variabel satu dengan variabel lainnya dalam proses regresi model. Nilai koefisien regresi sangat berarti sebagai dasar analisis. Koefisien akan bernilai positif (+) jika menunjukkan hubungan yang searah antara variabel independen dengan variabel dependen. Artinya kenaikan variabel independen akan mengakibatkan kenaikan variabel dependen, begitu pula sebaliknya jika variabel independen mengalami penurunan. Sedangkan nilai akan negatif jika menunjukkan hubungan yang berlawanan. Artinya kenaikan variabel independen akan mengakibatkan penurunan variabel dependen, demikian pula sebaliknya. D. Prosedur Analisis Data 1. Uji Stasioneritas (Unit Root Test) Uji stasioneritas akar unit (Unit Root Test) merupakan uji yang pertama harus dilakukan sebelum melakukan analisis regresi dari data yang dipakai. Tujuan uji stasioneritas adalah untuk melihat apakah rata-rata varians data konstan sepanjang waktu dan kovarian antara dua atau lebih data runtun waktu hanya tergantung pada kelambanan antara dua atau lebih periode waktu tersebut.

54 Dalam regresi time series, data yang tidak stasioner akan menyebabkan suatu regresi menjadi lancung (Spurious regression) dan model yang dihasilkan tidak dapat dipakai. Dalam penelitian ini uji stasioneritas yg digunakan menggunakan Philips Perron Test pada Ordo Level dan bila hasil yg didapat belum stasioner pada Ordo Level I(0), maka pengujian stasioneritas dilakukan pada derajat ordo selanjutnya First Difference I(1), dan Second Difference I(2). Dalam uji Philips-Peron stasioneritas data dilihat dari perbandingan antara probabilitas (p-value) dengan hasil uji critical value. Data dikatakan stasioner apabila probabilitas variabel tersebut tidak lebih besar dari α = 5%. 2. Uji Kointegrasi Uji ini dilakukan setelah uji stasioneritas dan telah berintegrasi pada derajat yg sama. Uji kointegrasi dilakukan dengan cara menguji stasioneritas dari residual, jika ternyata residual tidak mangandung akar unit atau data stasioner I(0) maka variabel-variabel didalam model terkointegrasi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya keseimbangan jangka panjang antar variabel-variabel yg diamati. 3. Penentuan Lag Optimum Penentuan Lag Optimum bertujuan untuk mengetahui berapa Lag Optimum dari variabel-variabel penelitian untuk analisis Uji Asumsi Klasik. Penentuan Lag Optimum diperoleh dari nilai Akaike Information Criterion (AIC) yang paling minimum pada keseluruhan variabel yg akan disetimasi.

55 4. Estimasi Error Correction Model (ECM) Setelah melihat stasioneritas dan kointegrasi variabel-variabel yang digunakan, keseluruhan analisis data dilakukan dengan Error Correction Model (ECM). ECM merupakan model yang dipakai untuk mengoreksi ketidakseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang. Model ECM secara umum adalah sebagai berikut :...(3.4) Model ECM dalam penelitian ini adalah :...(3.5) 5. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan dalam penelitian. Hal ini dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. 5.1. Uji Normalitas Uji Normalitas adalah untuk mengetahui apakah residual terdistribusi secara normal atau tidak, pengujian normalitas dilakukan menggunakan metode Jarque-Bera. Residual dikatakan memiliki distribusi normal jika Jarque Bera > Chi square, dan atau probabilita (p-value) > α = 5%. Ho : Jarque Bera stat > Chi square, p-value > 5%, residual berditribusi dengan normal Ha : Jarque Bera stat < Chi square, p-value < 5%, residual tidak berditribusi dengan normal.

56 5.2. Multikolinearitas Multikolinearitas adalah hubungan linier yang terjadi diantara variabelvariabel independen, meskipun terjadinya multikolinearitas tetap menghasilkan estimator yang BLUE. Pengujian terhadap gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil estimasi. Menurut studenmund (2006) jika VIF < 5 maka antara variabel independen tidak terjadi hubungan yang linier (tidak ada multikolinearitas). Ho Ha : VIF > 5, terdapat multikolinearitas antar variabel independen : VIF < 5, tidak ada multikolinearitas antar variabel independen 5.3. Autokorelasi Autokolerasi adalah keadaan dimana faktor-faktor pengganggu yang satu dengan yang lain tidak saling berhubungan, pengujian terhadap gejala autokorelasi dalam model analisa regresi dilakukan dengan pengujian Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test dengan membandingkan nilai Obs*R square dengan nilai Chi-square. Jika Obs*R square ( χ 2 -hitung) > Chi-square (χ 2 tabel), berarti hasil uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test mengindikasikan bahwa terdapat masalah autokolerasi didalam model. Dan jika Obs*R square ( χ 2 -hitung) < Chi-square (χ 2 tabel), berarti hasil uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test mengindikasikan bahwa tidak ada masalah autokolerasi. Dalam hal ini, hipotesis pendugaan masalah autokolerasi adalah sebagai berikut :

57 Ho : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) > Chi-square (χ 2 tabel), Model mengalami masalah autokolerasi. Ha : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) < Chi-square (χ 2 tabel), Model terbebas dari masalah autokolerasi. 5.4. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah varian dari variabel gangguan konstan atau tidak di dalam penelitian ini. Data yang diambil dari pengamatan satu ke lain atau data yang diambil dari observasi satu ke yang lain tidak memiliki residual yang konstan atau tetap. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas maka dapat digunakan metode uji White. Uji keberadaan heteroskedastisitas dilakukan dengan menguji residual hasil estimasi menggunakan metode White Heteroskedasticity Test (No Cross Term) dengan membandingkan nilai Obs*R square dengan nilai Chi-square. Jika Obs*R square ( χ 2 -hitung) > Chi-square (χ 2 tabel), berarti terdapat masalah heteroskedastis didalam model. Dan jika Obs*R square ( χ 2 -hitung) < Chi-square (χ 2 tabel), berarti tidak ada masalah heteroskedastis. Dalam hal ini, hipotesis pendugaan masalah heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : Ho : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) > Chi-square (χ 2 tabel), Model mengalami masalah heteroskedastisitas. Ha : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) < Chi-square (χ 2 tabel), Model terbebas dari masalah heteroskedastisitas

58 6. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan, maka teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda (multiple regression). Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel indeks New York Stock Exchange, nilai tukar rupiah, SIBOR, IRD antara The Fed rate dan BI rate terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Setelah uji asumsi klasik dan didapatkan model yang telah BLUE, langkah selanjutnya untuk mengetahui keakuratan data maka perlu dilakukan beberapa pengujian : 6.1. Pengujian Dengan Koefisien Regresi Parsial (Uji t) Pengujian terhadap koefisien regeresi secara parsial dilakukan dengan uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Hipotesis yang digunakan untuk pengujian satu sisi yaitu: a. Jika Hipotesis positif b. Jika Hipotesis negatif Dengan ketentuan: Jika, Ho diterima berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

59 Jika, Ho ditolak berarti variabel independen secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. 6.2. Pengujian Terhadap Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F). Pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan dilakukan dengan uji F. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara bersama sama (simultan) terhadap variabel independen. Hal ini dapat dilihat melalui pengujian sebagai berikut :, maka variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel independen., maka variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Dengan ketentuan bahwa: diterima (tidak signifikan) jika ditolak (signifikan) jika dengan dan dimana adalah jumlah variabel bebas yang digunakan dan adalah jumlah pengamatan.