SKRIPSI. Oleh : ARIS SETIYANTO NIM :

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI NIM

: TRIYAN WITASARI NIM

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

ii

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

SKRIPSI. Oleh: REFI MUFAROKHAH NIM

BAB I PENDAHULUAN. 1 Suhito, (strategi Pembelajaran Matematika Madrasah Ibtidaiyah(MI)), Modul

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FIQIH DI MI AL-ITTIHAAD PASIR KIDUL PURWOKERTO BARAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari baik secara langsung dan tidak langsung. Dalam Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas yang biasa disingkat dengan PTK yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

IMPLEMENTASI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III DI MI P2A MERI KUTASARI PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Arnasari Medekawati Hadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP Bima

ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL MATA PELAJARAN FIQIH KELAS X MAN DI KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI CICIT ROSIDAH JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2013 M/1434 H

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat yang dinamis. 1

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VIIID SMP N I KASIHAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi kemanusiaan. merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia yang baik dari

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat bisa mengerti hal-hal yang sebelumnya belum dimengerti itu juga

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DEMAKIJO

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode berasal dari bahasa latin methodos yang berarti jalan yang harus

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

Oleh: Ika Ratih Sulistiani. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : AMINUDIN NIM

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

SKRIPSI. Oleh NUROCHMAH NIM

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

LAILATHUL FITRIANINGRUM NIM

BAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan

ANALISIS SOAL TES PILIHAN GANDA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN PURBALINGGA SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

BAB III METODE PENELITIAN

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

JURUSAN PGMI-FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2013 M/1434 H

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas yang biasa disingkat dengan PTK yang berarti

BAB III. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB II LANDASAN TEORI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH :

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

Oleh: SALIMAN NIM

PENERAPAN PEER LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA PERMAINAN HUNTING TREASURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. pegungkapan proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan prestasi,

1. Fitriah Khoirunnisa 2. Maasje C.W 3. Nurlaili

COVER PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL INQUIRY PADA MATA PELAJARAN IPA

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

IMPLEMENTASI EVALUASI AUTENTIK MATA PELAJARAN FIKIH DI MI NEGERI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terkenal dengan kehebatan sains dan teknologinya. 1. meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pendidikan.

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM MENJUMLAHKAN SATUAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN BASIS ENAM DAN SEPULUH PADA SISWA KELAS 5 SDN TANGGUL WETAN 05 JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Mohamad Muhazir MTs NU Miftahul Ulum Margasari. Agus Sudarmanto Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo. Abstrak

Kata Kunci : Pembelajaran IPA MI, Make a Match, Prestasi Belajar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

COVER PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN PENGUKURAN MELALUI MEDIA BENDA KONKRIT DI KELAS II MI MUHAMMADIYAH KEDUNGJAMPANG KECAMATAN KUTASARI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Jurusan Tarbiyah IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Agama Islam Oleh : ARIS SETIYANTO NIM : 102336048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PURWOKERTO 2016

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN PENGUKURAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MEDIA BENDA KONKRIT PADA SISWA KELAS II SEMESTER II MI MUHAMMADIYAH KEDUNGJAMPANG KECAMATAN KUTASARI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Aris Setiyanto NIM : 102336048 Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibdtidaiyah Jurusan Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Purwokerto ABSTRAKSI Selain metode, media pembelajaran merupakan hal yang memberikan pengaruh yang tidak sedikit pada keberhasilan belajar mengajar, terutama pada pembelajaran Matematika. Namun, selam ini guru cenderung tidak menggunakan media didalam proses pembelajaranya sehingga lingkungan belajar siswa menjadi kurang menyenangkan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam menghadirkan lingkungan belajar yang menyenangkan adalah dengan menggunakan media benda konkrit sebagai media pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan Media benda konkrit adalah proses pembelajaran dengan menghadirkan/memperlihatkan langsung benda secara nyata. Begitu juga dalam pembelajaran Matematika pada pokok bahasan pengukuran panjang dan berat yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang meningkatkan hasil belajar Matematika materi pokok pengukuran panjang dan berat di kelas II Mi Muhammadiyah Kedungjampang Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga melalui media Benda Konkrit. Penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Urutan kegiatan kegiatan penelitian mencakup: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Dalam pengumpulan data, penulis meggunakan tehnik wawancara, observasi, dokumentasi, dan pengukuran tes hasil belajar. Sedangkan untuk analisis penulis\ menggunakan tehnik analisis deskriptif kualitatif. Untuk uji keabsahan data penulis menggunakan tehnik triagluasi.hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media benda konkrit terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas II semester II pokok bahasan pengukuran di MI Muhammadiyah Kedungjampang Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Hal ini dapat dilihat pada lembar hasil belajar siswa yang menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa dari pre-test sampai siklus II menunjukan peningkatan dari rata-rata 58 menjadi 72,1 atau prosentasenya dari 21,05% menjadi 73,70%. Kata Kunci : Media Benda Konkrit, Hasil Belajar, Pengukuran Panjang dan Berat.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN KEASLIAN... i ii HALAMAN PENGESAHAN... iii NOTA DINAS PEMBIMBING... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... v vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR DAN TABEL... xi ABSTRAK... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Definisi Operasional... 5 C. Rumusan Masalah... 7 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 7 E. Telaah Pustaka... 8 F. Prosedur Penelitian... 10 G. Indikator Keberhasilan... 10 H. Sistematika Penulisan Skripsi... 10 BAB II MEDIA BENDA KONKRIT DAN PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN SISWA

A. Hakikat Media Pendidikan... 12 B. Hakikat Media Benda Konkrit... 16 C. Peningkatan Hasil Belajar Siswa... 19 D. Ruang Lingkup Matematika Kelas I... 22 E. Hipotesis tindakan... 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 23 B. Prosedur Penelitian... 23 C. Subyek Penelitian... 26 D. Tempat dan Waktu Penelitian... 26 E. Obyek Penelitian... 27 F. Metode Pengumpulan Data... 29 G. Metode Analisis Data... 30 H. Tahap-tahap Penelitian... 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 35 1. Sejarah Berdiri... 35 2. Visi dan Misi... 38 3. Letak Geografis... 39 4. Keadaan Tenaga pendidik dan Kependidikan... 40 5. Keadaan Peserta Didik... 41 B. Siklus Penelitian... 42

1. Pre Test... 42 2. Siklus I...... 45 3. Siklus II... 51 C. Pembahasan Pada Tiap-tiap Siklus... 59 BAB V PENUTUP A. B. Kesimpulan... Saran-saran... 65 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah bahasa, sebab matematika merupakan sekumpulan simbol yang memiliki makna atau biasa dikatakan sebagai bahasa simbol (Ibrahim & suparni, 2009: 6). Oleh karena itu tujuan matematika ialah agar peserta didik dapat berkonsultasi dengan mempergunakan angka-angka dan bahasa dalam matematika. Pengajaran matematika harus berusaha mengembangkan suatu pengertian sistem angka, ketrampilan menghitung dan memahami simbolsimbol yang seringkali dalam buku pelajaran mempunyai arti-arti khusus dan pemecahan masalah yang seringkli ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Belajar matematika sangatlah penting bagi siswa kelas awal disekolah dasar karena akan digunakan mereka seumur hidupnya dan akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan hasil belajar matematika sangat penting bagi siswa Sebagai langkah antisipasi maka pendidikan formal harus diarahkan pada penataan proses belajar, seperti menggunakan dan memilih metode, strategi dan pendekatan yang tepat dalam proses pembelajaran. Pembelajaran matematika adalah sebuah proses belajar dimana siswa mendapatkan pengetahuan tentang matematika. Seperti memahami konsep hingga aplikasi dalam pemecahan soal yang terbentuk melalui interaksi dalam kelas yang dikelola oleh seluruh pelaku pembelajaran dalam kelas.

Siswa kelas II Sekolah dasar saat belajar matematika belum dapat melakukan kegiatan matematika dengan sesungguhnya atau belum mampu memahami sesuatu yang abstrak sehingga pada tahap ini anak harus memahami matematika dari benda-benda yang terdekat dan sesuatu yang nyata. Dari hal tersebut, maka suatu strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa. Dalam mengajarkan matematika di MI Muhammadiyah Kedungjampang khususnya di kelas II tenyata tidak selalu berjalan dengan mulus. Banyak peserta didik yang belum siap menerima pelajaran matematika. Mereka menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan. Sehingga saat proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang kurang antusias yang akhirnya menyebabkan hasil belajar matematika yang kurang memuaskan. Terutama pada materi pengukuran. Faktor lain yang mempengaruhi siswa mendapat nilai rendah pada materi pengukuran adalah karena kemampuan siswa itu sendiri.,kesehatan,motivasi,sosial,serta bakat dan minat siswa terhadap mata pelajaran matematika. Dalam pelaksanaan pembelajaran terutama penggunaan sumber belajar, juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi pengukuran harus segera diatasi. Jika hal ini terus dibiarkan akan berdampak buruk bagi siswa, karena pengukuran sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, sifat matematika yang saling berkesinambungan antara materi yang satu dengan

yang lain itu mengakibatkan jika siswa belum menguasai materi pengukuran siswa akan semakin bingung dalam mempelajari materi selanjutnya. Kenyataannya masih ada sebagian besar siswa kelas II yang belum menguasai materi pengukuran. Hal ini terlihat ketika guru melakukan tes pada tahun pelajaran 2015/2016. Dari 30 jumlah siswa kelas II ada 23 siswa yang mendapat nilai tidak mencapai KKM 65 (Sumber: Hasil dokumentasi dan observasi tanggal 4 Oktober 2015). Dari berbagai permasalahan di atas, maka permasalahan mengenai rendahnya kemampuan siswa dalam pengukuran perlu segera di atasi. Jika tidak segera dicarikan solusinya, dimungkinkan akan mempengaruhi proses pembelajaran dan bahkan bisa menjadi penghambat keberhasilan pembelajaran. Itulah sebabnya, peneliti memilih permasalahan tersebut sebagai problem yang harus segera dipecahkan. Permasalahan mengenai rendahnya kemampuan siswa dalam materi pengukuran di MI Muhammadiyah Kedungjampang kelas II terjadi karena adanya beberapa faktor, yaitu sebagai berikut : pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran oleh guru yang kurang tepat sehingga mengakibatkan proses pembelajaran menjadi kurang efektif dan membosankan, interaksi guru dan murid yang kurang dan tingkat kecerdasan siswa yang berbeda satu sama lain. Dari faktor-faktor tersebut, tampaknya faktor pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran oleh guru yang kurang tepat merupakan penyebab utama. Hal ini karena guru merupakan komponen utama dalam kegiatan pembelajaran.

Guru yang mengajar dengan cara tradisional maka peserta didiknya akan mengalami proses penjenuhan dan tidak adanya rasa ketertarikan dan ingin tahu. Karena dalam proses pembelajarannya sebagian besar digunakan oleh guru untuk berbicara. Jika siswa benar-benar berkonsentrasi barangkali dapat mendengar setengah dari yang dikatakan guru. Hal ini karena siswa Sambil berfikir ketika mendengarkan. Menurut Silberman (2009: 2) siswa mendengar (tanpa berfikir) rata-rata 400-500 kata per menit. Ketika mendengar secara terus-menerus selama waktu tertentu pada seorang guru yang sedang bicara empat kali lebih lamban, siswa cenderung bosan dan pikiran mereka akan melayang kemana-mana. Selain itu guru dalam mengajarkan matematika juga menggunakan sistem hafalan. Padahal belajar sesungguhnya bukanlah dengan cara menghafal melainkan harus dipahami dengan baik karena jika menghafal kebanyakan yang dihafal akan hilang dalam beberapa hal. Dan untuk mengingat apa yang telah diajarkan, peserta didik harus mencernanya. Seorang pengajar tidak boleh menyamakan pemahaman kesamaan makna peserta didik untuk apa yang mereka lihat dan dengar. Dan belajar yang sesungguhnya tidak akan terjadi jika guru tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi, mempertanyakan dan mempraktekan secara langsung. Dalam usaha untuk mempertinggi proses belajar siswa dan mengkongkritkan hal-hal yang bersifat abstrak. Maka perlu adanya alat bantu atau Media benda konkret dalam pembelajaran matematika. Media benda konkret juga akan membantu anak-anak yang daya tilik ruang dan belajar

melalui telinganya kurang. Konsep abstrak matematika yang disajikan dalam bentuk konkrit akan lebih dapat dipahami dan dimengerti serta dapat ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lebih rendah. Dalam bukunya Ibrahim & Suparni (2009: 122) menyatakan bahwa dengan Media benda konkret siswa dapat melihat, meraba, mengungkapkan dengan memikirkan secara langsung obyek yang sedang mereka pelajari. Sehingga konsep abstrak yang baru dipahami akan melekat dan tahan lama bila ia belajar melalui berbuat dan pengertian, bukan hanya melalui mengingatingat fakta. Dengan demikian penggunaan Media benda konkret sangat diperlukan untuk mempermudah pemahaman siswa kelas II terhadap materi pengukuran. Itulah yang membuat penulis tertarik menggunakan Media benda konkret untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II terhadap materi pengukuran. B. Definisi Oprasional Definisi oprasional dari judul yang penulis konsep bertujuan untuk mempermudah pemahaman judul, dan untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman terhadap judul. Adapun definisi secara oprasional dari judul di atas, yaitu sebagai berikut: 1. Peningkatan Hasil Belajar Peningkatan biasanya adalah sesuatu yang mengarah pada hal yang lebih baik.

Belajar menurut Sunhaji (2009:11) adalah perubahan perilaku yang direncanakan guru dengan seperangkat tujuan yang direncanakan. Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang dimaksud dengan peningkatan hasil belajar adalah aktifitas mentransformasikan materi pelajaran matematika kepada siswa oleh pendidik untuk menjadi lebih baik, dalam hal ini guru di lembaga pendidikan MI Muhammadiyah Kedungjampang. 2. Matematika Menurut Ibrahim & suparni (2012: 5) matematika adalah ilmu tentang pola dan hubungan, sebab dalam matematika sering dicari keseragaman seperti keterurutan, dan keterkaitan pola dari sekumpulan konsep-konsep tertentu atau model-model yang merupakan representasinya, sehingga dapat dibuat generalisasinya untuk selanjutnya dibuktikan kebenarannya secara deduktif. Matematika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mata pelajaran yang diajarkan di MI muhammadiyah Kedung Jampang Karangreja Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. 3. Pengukuran Pengukuran merupakan bahasan yang terdapat dalam pelajaran matematika kelas II MI/SD semester gasal. 4. Media benda konkret Media adalah semua atau segala sesuatu yang bisa digunakan dan dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan konsepkonsep pembelajaran dari materi yang bersifat abstrak atau kurang jelas menjadi nyata dan jelas sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian serta minat para siswa yang menjurus kearah terjadinya proses belajar mengajar (pengertianku.net: 2014). Media benda konkret yang dimaksud disini adalah benda nyata yang digunakan untuk menjelaskan konsep pembelajaran matematika yang bersifat abstrak menjadi nyata atau jelas. 5. MI Muhammadiyah Kedungjampang karangreja Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. MI Muhammadiyah Kedungjampang adalah madrasah Ibtidaiyah swasta atau lembaga pendidikan dasar yang berada di desa Karangreja Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian yang ini adalah, Apakah melalui penerapan Media benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan pengukuran di kelas II MI Muhammadiyah Kedungjampang Karangreja Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga?. D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pada materi pengukuran dengan menggunakan media benda konkret dalam pembelajaran matematika di MI Muhammadiyah Kedungjampang. 2. Manfaat penelitian

a. Memberikan informasi yang lengkap dan jelas tentang pemanfaatan Media benda konkret dalam proses pembelajaran matematika di MI Muhammadiyah Kedungjampang. b. Memberikan sumbangan ilmiah bagi kalangan akademisi yang mengadakan penelitian berikutnya, baik meneruskan maupun mengadakan riset baru. c. Bermanfaat bagi penulis dan guru untuk memiliki wawasan tentang kreatifitas dan inovasi pembelajaran matematika dengan menggunakan Media benda konkret. E. Telaah Pustaka Telaah pustaka sering disebut sebagai kerangka teoritik yang mengungkapkan teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Berikut penulis kemukakan teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian. Pertama, pada skripsi Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Media Batang Quisioner Pada Siswa MIM 2 Krangtengah Kecamatan Kemangkon Purbalingga Tahun Pelajaran 2010/2011 yang ditulis oleh Muntamah(2011).Dengan menggunaka Media ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari nilai rata-rata 65,5 dan presentasinya 56% pada siklus II rata-rata 71,82 dan prosentasinya 73%. Hal ini membuktikan bahwa dengan menngunakan Media dapat meningkatkan prestasi belaar siswa dan hasil belajar siswa.

Kedua, pada skripsi Siti Marfungah (2011) yaitu Peningkatan Hasil Belajar Matematika Bangun Ruang Kubus Dan Balok Melalui Media Kubus Satuan Di MI Miftahul Huda Linggasari Kembaran Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2010/2011 Skripsi tersebut menekankan pada penggunaan Media pada pokok bahasan bangun ruang yang ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa ini terlihat dari siklus I 19 siswa atau 63%. Dan mengalami peningatan pda siklus II sebanyak 27 siswa atau 90%. Ketiga, Skripsi yang ditulis oleh Silfiana (2013) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Bangun Ruang Media Benda Konkret Pada Siswa Kelas II MI Ikhsaniyah Bala Pu lang Wetan Kecamatan Bala Pulang Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013. Dengan menggunakan Media dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bangun ruang ini terbukti dari hasil nilai rata-rata pada siklus I siswa tuntas sebanyak 21 siswa atau 65,62% dan mengalami peningkatan pada siklus II sebanyak 29 siswa atau 90,62%. Penelitian ini lebih menitikberatkan tentang bagaimana meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika melalui media benda konkret dengan membuat tampilan belajar yang menarik sesuai dengan kemampuan guru dan kebutuhan siswa terhadap materi pengukuran pada siswa MI Muhammadiyah Kedungjampang Karangreja Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga Tahun Pelajaran 2015/2016.

F. Indikator Keberhasilan Indikator yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Siswa dinyatakan tuntas belajar jika menguasai materi sesuai KKM yaitu 65. 2. Kelas dinyatakan tuntas belajar jika siswa yang menguasai materi sebanyak 70%. G. Sistematika Penulisan Skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian tengah atau badan skripsi dan bagian akhir. Bagian awal skripsi adalah bagian permulaan yang terdiri dari: Halaman Judul, Halaman Persembahan, Motto, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel Dan Gambar Atau Bagan. Bagian kedua yaitu bagian tengah atau badan skripsi yang terdiri dari lima bab, yaitu dari Bab I sampai Bab V. Bab I berupa: Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Rumusan Maslah, Tujuan Dan Manfaat Penelitian, Telaah Pustaka, Metode Penelitian, Dan Sistematika Penulisan Skripsi. Bab kedua, menguraikan tentang kerangka teori dan hipotesis tindakan yang meliputi hasil belajar, Media benda konkret, materi matematika di MI dan hipotesis tindakan. Bab ketiga, membahas tentang metodologi penelitian. Dalam bab ini penulis membahas jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian objek dan

subjek penelitian, rencana penelitian tindakan kelas, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan indikator keberhasilan. Bab keempat,membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan penyajian data dan analisis data, yang terdiri dari lima sub bab yaitu: deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus, pembahasan tiap siklus dan antar siklus. Bab kelima adalah penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran serta bagian akhir dari skripsi berupa daftar pustaka, lampiran dan daftar riwayat hidup penulis.

BAB V BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penerapan media benda konkrit pada pokok bahasan pengukuran panjang dan berat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika adalah dengan guru memberika pertanyaan kepada siswa kemudian siswa mencari jawaban atas pertanyaan tersebut menggunakan media benda konkrit. Penerapan media benda konkrit tersebut terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II mata pelajaran matematika pada pokok bahasan pengukuran panjang dan berat di MI Muhammadiyah Kedungjampang Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga. Hal ini dapat dilihat pada lembar penilaian hasil belajar siswa yang menunjukan bahwa peningkatan hasil belajar siswa dari pre-test sampai siklus terakhir menunjukan peningkatan dari rata-rata 58 menjadi 72,1 atau prosentase ketuntasannnya naik dari 21,05% menjadi 73,70%. B. Saran-Saran 1. Guru diharapkan menerapkan pembelajaran dengan media benda konkrit ini tidak hanya pada materi pengukuran kelas II tetapi bias

pada materi yang lain yang sesuai, karena melalui media benda konkrit ini terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar anak. 2. Lembaga pendidikan dan pihak yang berwenang diharapkan bias menggunakan pembelajaran yang menarik dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 3. Seorang guru dalam mengajar dan mendidik harus professional dan dalam mendidik harus menjadi factor pendukung keberhasilan siswa. 4. Seorang guru harus menguasai segala teknik mengajar sehingga saat mengalami kendala mampu mencari jalan keluar sebagai alternative. 5. Seorang guru hendaknya menggunakan metode dan media pembelajaran yang menempatkan siswa untuk aktif menemukan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Untuk itu hendaknya para guru lebih banyak berfikir tentang metode dan media apa yang harus diterapkan untuk mencapai kompetensi dasar yang ditargetkan.

DAFTAR PUSTAKA Amiruddin, Zen. Statistik pendidikan. Yogyakarta: Teras, 2010. Arif S. Sadiman, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: CV Pustaka Setia, 2008). Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011. Daryanto. Evaluasi pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 1999. Ibrahim & Suparni. Strategi Pembelajaran Matemaika. Yogyakarta: Teras, 2009. Ibrahim & Suparni. Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga, 2012. Mahsun. Metode Penelitian Bahasa, Jakarta: Fajar Interpratama, 2005. Moedjiono & Mohammad Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006). Muhammad Zainal Abidin, Pembelajaran Sains-SD, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2011 Mulyasa. Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung; PT Remajarosdakarya, 2012. Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: PT Rosdakarya, 2006. Remaja Pengertianku. Pengertian Alat Peraga, http://www.pengertianku.net/2014/12/inilahpengertian-alat-peraga-dan-menurut-para-ahli.html, diakses pada 27 Novemeber 2015 pukul 10.34 WIB Purwanto Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2007. Silberman, Melvin L. Active Learning :101 Strategi Belajar Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009. Sri Anitah, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009). Sudijono, A. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010.

Sudjana, Nana. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta, 2010. Sunhaji. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Grafindo Litera Media, 2009. Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Teras, 2009