BAB IV DESKRIPSI WILAYAH 4.1 PROFIL KOTA PROBOLINGGO. Gambar 3 : Peta Kota Probolinggo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III SETTING PENELITIAN. Timur. Ibu kotanya adalah Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB III. Setting Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM BAGIAN PENGELOLAAN DAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Peran. Peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan (status)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1999 TENTANG

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15

TUGAS FINAL PEMILU INDONESIA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PANGKALPINANG. NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kota /2013 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. meranti provinsi riau. Jarak Desa Tanjung bunga dengan ibu kota kecamatan

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB II KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. A. Sejarah Singkat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Labuhan Batu

BAB III KONDISI UMUM Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015 STRATEGI PARTAI ISLAM D ALAM PANGGUNG PEMILIHAN PRESID EN DI INDONESIA TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 PROFIL ORGANISASI

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN

TUGAS AKHIR PW Penentuan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Kabupaten Probolinggo

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2015 MODEL REKRUTMEN DALAM PENETUAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN JUMLAH DAN TATA CARA PENGISIAN KEANGGOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam kehidupannya sehari hari.banyak masyarakat yang mencari

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN ROTE-NDAO DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB V PENUTUP. dipilih melalui pemilihan umum. DPR memegang kekuasaan membentuk. undang-undang. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh DPR dan

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Selain itu akan dijelaskan pula tentang pemerintahan, visi-misi Kabupaten Luwu

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Daftar Pertanyaan Wawancara. A. Daftar pertanyaan yang diajukan kepada sekretariat Pondok Pesantren Al-

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Wilayah Kota Medan, memiliki luas 1.156,147 Ha dan merupakan pecahan dari

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. DPR atau MPR. Karena pergantian sistem pemerintahan, banyak wajah wajah

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian akan berkecimpung dalam dunia politik. 2 Peranan figur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V PENUTUP. Sebagai intisari dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK...

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. 4.1 Profil Kabupaten Karimun dan Kecamatan Karimun Gambaran Umum Geografis Kabupaten Karimun

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SUMBA TENGAH DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR. NOMOR : 13 /Kpts-K/KPU-Kab-012.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. Jumlah penduduk Kelurahan di Desa Margasari Kecamatan Labuhan

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN AKAD SEWA MENYEWA KAMAR (KOST) BAGI MAHASISWA DI JEMURWONOSARI WONOCOLO SURABAYA

Pemilu Hasil Pemilu 1999

BAB II GAMBARAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN ROTE-NDAO DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

LAMPIRAN IV. b. menyusun dan mengkoordinasikan petunjuk teknis pelaksanaan. sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kekalahan jepang oleh sekutu memberikan kesempatan bagi kita untuk

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2001 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SEJARAH DAN PROFIL PERGURUAN PAKU BANTEN LAMPUNG. A. Sejarah Berdirinya Perguruan Paku Banten Lampung

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi persyaratan (Sumarno, 2005:131). pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( pilkada ).

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB II DESKRIPSI KECAMATAN RANTAU SELATAN. Labuhan Batu Propinsi Sumatera Utara. Luas wilayahnya adalah 64,32 km 2 dengan

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN NAGEKEO DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

APA DAN BAGAIMANA PEMILU 2004?

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN EMPAT LAWANG DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Deskripsi Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli Kota Medan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA KOTAMOBAGU DI PROVINSI SULAWESI UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PELAKSANAAN PEMBERIAN HADIAH/ UANG DI KECAMATAN DIWEK OLEH CALON ANGGOTA DPRD

BAB I PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

IV. GAMBARAN UMUM. Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

ANALISIS PEROLEHAN SUARA PASANGAN JOKOWI-JK PILPRES 2014 DI KOTA PROBOLINGGO

Transkripsi:

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH 4.1 PROFIL KOTA PROBOLINGGO Gambar 3 : Peta Kota Probolinggo Posisi geografi Kota Probolinggo terletak pada 7derajat 43 41 sampai dengan 7derajat 49 04 Lintang Selatan dan 113derajat 10 sampai dengan 113derajat 15 Bujur Timur dengan luas wilayah 56,667 Km². Selain itu Kota Probolinggo adalah daerah yang menjadi titik transit yang menghubungkan kota-kota dari Surabaya ke kota timur 109

Jawa yaitu Situbondo, Jember, dan Banyuwangi dan bahkan bisa melanjutkan penyembrangan menuju pulau Bali. Kota probolinggo mempunyai perbatasan yang memisahkan Kota probolinggo dengan daerah atau kota kabupaten sebelah. Adapun batasan wilayah dari administrasi dari Kota Probolinggo adalah : 1. Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Suberasih wilayan Kabupaten Probolinggo 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Dringu wilayah dari Kabupaten Probolinggo 3. Sebelah Utara berbatasan dengan selat Madura 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo Kota probolinggo adalah kota yang terapit oleh perbatasan wilayah administrasi Kabupaten Probolingo, dimana luas wilayah administrasi dari Kota Probolinggo sendiri hanya seluas 56.667 Km. Kota Probolinggo 110

mempunyai 5 kecamatam diantaranya adalah kecamatan Kedupok, Mayangan, Kanigaran, Wonoasih, Kademangan. 1.2 Peta Sosial Kota Probolinggo Karakteristik sosial penduduk Kota Probolinggo dapat dilihat dari segi etnik dan budaya masyarakatnya. Masyarakat Probolinggo dilihat dari sosial budaya sebagian berasal dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat urbanis. Sedangkan ditinjau dari suku, sebagian besar yang ada di Kota Probolinggo merupakan Suku Jawa dan Madura yang terkenal ulet, lugas, terbuka, dan kuat dalam mengarungi kehidupan (berjiwa wiraswasta tinggi). Selain itu perpaduan masyarakat dan budaya yang masih asli Kota Probolinggo dicerminkan dengan masih tingginya budaya gotong royong yang dapat kita temui di masyarakat, dan adat budaya khas, serta diwarnai dengan unsur Islam. Hal ini dapat dipandang sebagai potensi masyarakat sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber daya 111

manusia sehingga terbentuk suatu masyarakat yang handal dan berkembang dan mudah tanggap terhadap kemajuan dan tetap berlandaskan terhadap nilai-nilai keislaman yang mayoritas terjadi di Jawa Timur khususnya Kota Probolinggo. Lebih dari itu potensi potensi yang ada menjadikan ketahanan sosial masyarakat akan mampu menangkal dan menyaring kemungkinan adanya pengaruh budaya luar yang negatif. Salah satu wujud kekhasan budaya masyarakat ialah lahirnya seni budaya khas daerah seperti seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa. Hal ini selain memperkuat budaya masyarakat juga menjadi aset yang bisa dikembangkan untuk wisata maupun industri 1. Penduduk dan Agama Jumlah Penduduk Kota Probolinggo berdasarkan penghitungan BPS pada tahun 2016 sebanyak 239.024 jiwa terdiri dari laki-laki 117.684 jiwa dan perempuan 121.340 jiwa, dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,26 %. Dari piramida penduduk Kota Probolinggo tahun 2006 terlihat 112

bahwa jumlah penduduk usia produktif 18 tahun keatas yang berjumlah 124.413 jiwa (66,61%) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non produktif. Dari gambaran ini terlihat bahwa Kota Probolinggo memiliki potensi SDM yang memadai karena jumlah usia produktif yang ada cukup besar. Penduduk usia produktif sebagai angkatan kerja merupakan salah satu modal dalam pelaksanaan pembangunan. Jumlah penduduk Kota Probolinggo berdasarkan Pencocokan dan Penelitian(Coklit) oleh Badan Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana pada tahun 2008 adalah sebesar 216.833 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 107.569 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 109.264 jiwa. Data ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk lakilaki dan tingkat kepadatan penduduk Kota Probolinggo mencapai 3.813 jiwa setiap 1 km². Mayoritas masyarakat Kota Probolinggo beragama Islam 96,89 persen, Kristen Katolik 1,16 %, Protestan 1,43 %, 113

Budha 0,46 %, Hindu 0,05 % dan Lainnya 0,01 %. Seperti kita ketahui bersama bahwa daerah Jawa Timur yang sangat kental dengan keislamannya dan terkenal sebagai basis Nahdatul Ulama khususnya daerah tapal kuda dari wilayah timur Surabaya sampai Kabupaten Banyuwangi. Khususnya di Kota probolinggo masyarakatnya menganut agama islam dilihat dari ada beberapa pondokpesantren dan banyaknya tokoh agama seperti kiyai dan para ustad. Akan tetapi di Kota probolinggo terjadi hubungan yang sangat harmonis antar agama, hal ini tercermin dari tingginya toleransi antar umat beragama antara umat Islam dan Umat Kristen. 2. Ekonomi, Sosial, Budaya dan Politik Berdasarkan karakteristik daerah + 60 % mata pencaharian penduduk bekerja di sektor pertanian, sedangkan untuk daerah pantai seperti di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Dringu, Gending, Pajarakan, Kraksaan dan Paiton sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Sedangkan daerah pegunungan memungkinkan 114

untuk pengembangan tenaga kerja pada sektor perkebunan dengan berbagai komoditinya. Dari perkembangan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian tersebut, semakin lama peranannya cenderung menurun dan tergeser oleh sektor non pertanian seperti industri, perdagangan dan jasa yang cenderung meningkat. Adapun prosentase mata pencaharian penduduk Kabupaten Probolinggo, adalah sebagai berikut : 1. Petani : 9,2 % 2. Buruh Tani : 0,7 % 3. Nelayan : 11,80 % 4. Petani Tambak : 2,0 % 5. Pedagang/Pengusaha : 6,5 % 6. Buruh Industri/Bangunan/Pertambangan : 2,7 % 7. PNS/ABRI : 26,2 % 8. Pengrajin : 0,4 % 9. Pensiun : 0,6 % 10. Lain-lain : 1,6 % 115

Politik yang berkembang di Kota Probolinggo sangatlah masiv, hal ini dapat kita amati bersama bahwasanya masyarakat disini adalah tipikal pemilih yang rasional dan masih menganut budaya patron client yang sangat kuat dilohat dari banyaknya para tokoh kyai yang berpengaruh dan lingkungan pondok pesantren. Akan tetapi Kota Probolinggo yang masuk dalam peta tapal kuda dimana daerah tapal kuda dalam pemilihan umum PKB yang keluar sebagai suara terbanyak, hal yang ini tidak terjadi di Kota Probolinggo dalam pemilihan umum beberapa periode ini malah PDI P lah yang keluar sebagai suara terbanyak dan berhasil mengantarkan 3 periode untuk kepala daerah dan 2 periode kursi terbanyak dan ketua DPRD Kota Probolinggo secara berturut-turut. Dari hasil pencapian tersebut Kota Probolinggo termasuk daerah basis PDI P di wilayah tapal kuda dalam beberapa periode pemilihan umum akhir-akhir ini. Menurut Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan 116

Masyarakat (Bakesbangpol) Kota Probolinggo, ada 171 organisasi kemasyarakatan di tahun 2014 dan 50 organisasi atau 29,38 persen merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). (Sumber data Bakesbangpol Kota Probolinggo) 1.3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) Terdapat banyak partai yang bersaing dalam setiap pesta demokrasi di Indonesia, salah satu partai besar dan yang berpengaruh di Indonesia adalah Partai Demokrasi Perjuangan (PDI P). pada sejarahnya Partai PDI P dideklarasikan pada tanggal 14 Februari 1999 di Jakarta pasca runtuhnya rezim Soeharto dari kursi Pemerintahan. Setelah terjadinya Reformasi tahun 1998 terdapat sosok yang muncul di dunia perpolitikan Nasional yakni Megawati Soekarno Putri. Dapat kita ketahui bersama bahwa Megawati bukanlah orang baru dalam panggung perpolitikan di Indonesia, Megawati mucul sebagai ketua umum Partai Demokrasi Indonesia dan menduduki kursi anggota Komisi 1 DPR sebelum meledaknya 117

Orde Baru. Bahkan setelah runtuhnya rezim Soeharto sosok Megawati makin dikenal masyarakat Indonesia. Pada awal Indonesia menuju Negara Demokrasi pemilihan secara langsung yang dipilih oleh rakyat pada tahun 1999 partai PDI P pun didirikan untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi yang pertama. Hasil dari pemilu tahun 1999 sangat memuaskan partai PDI P mampu memperoleh peringkat pertama dalam pemilihan DPR dengan meraih 151 kursi. Akan tetapi PDI P gagal membawa Megawati meraih kursi presiden pada waktu itu, Abdurrahman Wahid keluar sebagai pemenang voting pada Sidang Umum MPR tahun 1999 yang mampu mengalahkan Megawati pada waktu itu. Dengan demikian Megawati pun harus berpuas hanya menduduki kursi wakil Presiden selama 3 tahun sebelum megawati naik sebagai Presiden yang menggantikan Abdurrahman Wahid. Pada Provinsi Jawa Timur PDI P merupakan salah satu partai yang berpengaruh dimana sang proklamator lahir 118

di tanah Jawa Timur. PDI P partai terbesar kedua setelah PKB di Jawa Timur, hal ini dapat kita lihat dari hasil perolehan suara pemilu legislative pada tahun 2014, PDI P Jawa Timur memperoleh dukungan sebesar 18,82 persen atau total 3.523.434 suara. Hasil dari pemilu tahun 2014 menunjukkan bahwa PDI P hamper menyapu bersih di seluruh Kota/Kabupaten di Jawa Timur. PDI P mampu memenangkan 16 Kota/Kabupaten dari jumlah total 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur. PDI P mampu meraih suara terbanyak kedua setelah Partai PKB yang mampu memenangkan 17 Kota/Kabupaten di Jawa Timu. Di Kota probolinggo khususnya partai PDI P memenangkan pemelihan legislative suara terbanyak selama 2 periode dan esekutif selama 3 periode secara beruntun. Pencapaian besar ini tidak lepas dari kinerja DPC PDI P Kota probolinggo dalam menyeleksi kader dan mempersiapkan pemilihan umum. Dalam hal ini berikut adalah profil dari struktur DPC PDI P kota Probolinggo. 119

1. Profil Struktur DPC PDI P Kota Probolinggo Ketua Wakabid Kehormatan Partai, H. Nasution Agus Rudiyanto Ghaffur, SH Politik, Hukum dan Keamanan Wakabid Kaderisasi Titin Andriani, SH Wakabid Organisasi Sugiono Wakabid Pemenangan Pemilu Bambang Sulogo Wakabid Komunikasi Politik Murniati Rahayu Listiani Sekretaris H. Agus Riyanto, ST Wasek Internal Mochamad Rukin Wasek Eksternal dan Program Heri Sutanto Bendahara HM. Sulaiman Wakil Bendahara Ir. Wahyu Dwi Rediana 1.4 Profil KPU Kota Probolinggo. Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga negara yang menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia. Dalam Pasal 10 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum dan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Komisi Pemilihan Umum dan Penetapan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Umum 120

Komisi Pemilihan Umum, dijelaskan bahwa untuk melaksanakan Pemilihan Umum. KPU mempunyai tugas kewenangan yaitu merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum, menerima, meneliti dan menetapkan Partai-partai Politik yang berhak sebagai peserta Pemilihan Umum, membentuk Panitia Pemilihan Indonesia yang selanjutnya disebut PPI dan mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari tingkat pusat sampai di Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS, menetapkan jumlah kursi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II untuk setiap daerah pemilihan, menetapkan keseluruhan hasil Pemilihan Umum di semua daerah pemilihan untuk DPR, DPRD I dan DPRD II, mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil Pemilihan Umum, memimpin tahapan kegiatan Pemilihan Umum. Berikut adalah struktur organisasi KPU Kota Probolinggo periode 2014s/d2019. 121

Gambar : 4 122