EFEKTIVITAS PENDEKATAN METAKOGNITIF TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 4, No.1, Februari 2015

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Keefektifan Pembelajaran Model Quantum Teaching Berbantuan Cabri 3D Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

HAYATI

Kata Kunci: Pendekatan matematika realistik (PMR), hasil belajar, motivasi, persamaan diferensial

Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Arista Umalasari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

PENERAPAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGACU PADA MISSOURI MATHEMATICS PROJECT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Prosiding ISSN :

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

Kata kunci: keterampilan metakognitif, model problem based learning (PBL), hasil belajar, motivasi belajar.

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Pre-Experimental Design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel

Hemalia Sulaika, Erviyenni, dan Johni Azmi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif Berbasis Soft Skill

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

Jl. Perjuangan No.1 Cirebon, Jl. Perjuangan No.1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI SMA

Yekti Fajar Hutami, Amir, Hadiyah.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Penerapan Media Komik Matematika Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xv. A. Latar Belakang Masalah...

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

DAFTAR ISI ABSTRAK PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY BERNUANSA KONTEKSTUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

ASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu (quasi experiment). Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

Risqilah Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah matematis dan self-regulated learning siswa yang

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR BAGAN... ix. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

PENGARUH KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP KEMAMPUAN BERTANYA DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... DAFTAR SKEMA... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

EFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING MEMPERHATIKAN EQ

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Info Artikel. Abstra

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret 23 Dosen Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MEANS-ENDS ANALYSIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

METODE PENELITIAN. Rumbia Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 102 siswa dan tersebar

Transkripsi:

EFEKTIVITAS PENDEKATAN METAKOGNITIF TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA M. Subali Noto 1), Tonah 2), Hernati 3) 1) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSWAGATI Taman Kota Ciperna G.4 No. 10 Cirebon, balimath61@gmail.com 2) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSWAGATI Jl. Wanagati No 4 Cirebon, tonah_spsstk02@yahoo.com 3) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSWAGATI Jl. Perjuangan No. 1 Cirebon, dedehernati@gmail.com Abstrak Pendekatan metakognitif dan kemandirian belajar membantu siswa untuk menuangkan hasil pemikiran siswa sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki sehingga dapat membangun kemampuan berpikir kritis siswa itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ketuntasan individual dan klasikal, mengetahui pengaruh dari pendekatan metakognitif dan kemandirian belajar matematis siswa, mengetahui pengaruh dari pendekatan metakognitif terhadap kemandirian belajar, mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari pendekatan metakognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Metode yang digunakan quasi eksperiment dan sampel satu kelas sembilan. Instrumen yang digunakan soal uraian, lembar observasi dan angket. Pengolahan data yaitu dengan uji proporsi dan uji rata-rata satu pihak, uji analisis jalur (path analysis), dan uji Sobel dibantu dengan teknik bootstrapping. Hasil dari penelitian diperoleh (1) kemampuan berpikir kritis siswa mencapai ketuntasan individual dan klasikal dengan ratarata 76,29; (2) terdapat pengaruh dari pendekatan metakognitif dan kemandirian belajar matematis siswa; (3) terdapat pengaruh dari pendekatan metakognitif terhadap kemandirian belajar siswa; (4) terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung dari pendekatan metakognitif matematis siswa. Maka pembelajaran dengan pendekatan metakognitif terhadap kemandirian belajar dan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dikatakan efektif. Kata kunci: Pendekatan Metakognitif, Kemandirian Belajar, Berpikir Kritis Abstract Metacognitive approach and self regulated learning helps students to pour the ideas of students according to their abilities so that they can build critical thinking skills students themselves. The purpose of this study was to determine the individual and classical completeness, determine the effect of metacognitive approach and self regulated learning to critical thinking mathematically, determine the effect of metacognitive approach towards self regulated, knowing the direct and indirect influence of metacognitive approach to critical thinking mathematically. The method used quasi experiment and sample is ninth grade. Instruments used about the description, observation sheets and questionnaires. Data processing is the proportion of test and test an average of one tail, the test path analysis, and Sobel test assisted by bootstrapping techniques. The results of the study showed (1) critical thinking mathematically students achieve mastery of individual and classical with an average of 76.29; (2) there is the influence of metacognitive learning and self regulated learning approach to critical thinking mathematical; (3) there is the influence of metacognitive approach towards self regulated learning; (4) there is a direct and indirect effect of

metacognitive approach to critical thinking mathematical. So learning with metacognitive approach towards self regulated learning and critical thinking mathematical to be effective. Keywords: Metacognitive Approach, Self Regulated Learning, Critical Thinking Pendahuluan Dibutuhkan kemampuan agar dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat untuk menyelesaikan sebuah masalah, dan kemampuan tersebut salah satunya adalah kemampuan berpikir kritis. Menurut Alwasilah (2011: 187) pemikiran kritis secara sistematis menganalisis aktivitas mental untuk menguji tingkat keandalannya. Mereka tidak menerima begitu saja cara mengerjakan sesuatu hanya karena selama ini memang begitulah cara mengerjakannya, dan mereka juga tidak menganggap suatu pernyataan benar hanya karena orang lain membenarkannya. Terlihat bahwa melalui kemampuan berpikir kritis manusia tidak dapat dengan mudah percaya dengan yang belum diketahui kebenarannya dan tidak mudah terjerumus pada masalah-masalah yang bermunculan. Karena melalui pola pikir kritis kita dapat menentukan jalan keluar yang tepat untuk menyelesaikan sebuah masalah. Hanya berpikir kritislah yang memungkinkan mereka menganalisis pemikiran sendiri untuk memastikan bahwa mereka telah menentukan pilihan dan menarik kesimpulan cerdas. Fachrurazi (2011) menyatakan bahwa berpikir kritis adalah sebuah proses sistematis yang memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat mereka sendiri. Dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa agar menjadi lebih baik, seorang guru dapat menggunakan beberapa variasi dalam pembelajaran, misalnya yaitu dengan menggunakan metode, model ataupun menggunakan pendekatan sesuai dengan situasi dan kondisi siswa dalam lingkungan kelas. Pendekatan Metakognitif merupakan salah satu pendekatan yang mampu membangun kemampuan berpikir kritis. Metakognitif berarti memahami cara berpikir sendiri. Metakognitif adalah kemampuan seseorang dalam mengontrol proses belajarnya, mulai dari tahap perencanaan, memilih strategi yang tepat sesuai masalah yang dihadapi, kemudian memonitor kemajuan dalam belajar dan secara bersamaan mengoreksi jika ada kesalahan yang terjadi selama memahami konsep, menganalisis keefektifan dari strategi yang dipilih dan bagian akhir sebagai betuk upaya refleksi. Jadi pendekatan metakognitif ini membantu siswa untuk menuangkan hasil pemikiran siswa sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki sehingga dapat membangun kemampuan berpikir kritis siswa itu sendiri. Kemandirian belajar diperlukan bagi siswa agar siswa tersebut mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya. Tindakan mandiri ini dirancang untuk menghubungkan pengetahuan

akademik dengan kehidupan siswa sehari-hari secara sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang bermakna. Pentingya kemandirian dalam belajar matematika karena tuntutan kurikulum agar siswa dapat menghadapi persoalan di dalam kelas maupun di luar kelas yang semakin kompleks dan mengurangi ketergantungan siswa dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Hasil temuan beberapa penelitian (Fauzi, 2011: 111), menunjukkan bahwa upaya dari sebagian besar siswa dalam menemukan solusi adalah melalui aktivitas self-regulatory, dalam hal ini kemandirian belajar siswa (selfregulated learning). Pembelajaran dianggap efektif apabila skor yang dicapai siswa memenuhi batas minimal kompetensi yang telah dirumuskan (Uno dan Mohamad, 2011: 173). Proses pembelajaran yang efektif adalah kegiatan pembelajaran yang dapat mengantarkan pada tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri sehingga hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian untuk melihat keterampilan proses yang terjadi dalam pembelajaran serta sebagai penunjang pembentukan berpikir kritis siswa, dibutuhkan suatu model pembelajaran aktif yang tepat. Suatu proses belajar-mengajar dapat dikatakan berhasil baik, jika kegiatan belajar-mengajar tersebut dapat membangkitkan proses belajar. Penentuan atau ukuran dari pembelajaran yang efektif terletak pada hasilnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal, apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari aktivitas siswa dalam pendekatan metakognitif dan kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa, apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari aktivitas siswa dalam pendekatan metakognitif terhadap kemandirian belajar siswa, dan apakah terdapat pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari aktivitas siswa dalam pendekatan metakognitif matematis siswa. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (Quasi Eksperiment). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Babakan dengan menentukan sampel menggunakan teknik cluster sampling yaitu para siswa kelas XI.2. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono, 2012: 110). Dengan desain penelitiannya sebagai berikut: O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : tes Awal (Pretest) O 2 : tes Akhir (Posttest) X : pemberian perlakuan terhadap kelas eksperimen Aktivitas siswa dalam pendekatan metakognitif yang akan diamati menggunakan lembar observasi aktivitas siswa di kelas eksperimen, dan untuk melihat

kemandirian belajar siswa akan dilihat dari angket kemandirian belajar. Kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dengan memberikan pretes dan postes melalui delapan soal berpikir kritis yang sebelumnya telah diuji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda terlebih dahulu. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menjawab rumusan masalah yang akan diteliti. Untuk mengetahui ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi dan uji rata-rata satu pihak, kemudian untuk melihat pengaruh yang signifikan dari aktivitas siswa dalam pendekatan metakognitif dan kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, serta metakognitif terhadap kemandirian belajar, diuji dengan menggunakan analisis jalur (path analysis), sedangkan untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung yaitu dengan uji Sobel yang dilanjutkan dengan teknik bootstrapping. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Rekapitulasi data aktivitas siswa setiap pertemuan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Rekapitulasi Data Aktivitas Siswa Dalam Pendekatan Metakognitif Pertemuan Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap Interpretasi 1 2 3 4 5 1 76,97 76,09 77,30 75,22 74,78 Baik 2 82,89 83,33 84,54 82,24 83,99 Sangat Baik 3 88,38 87,28 89,14 88,60 86,62 Sangat Baik Berdasarkan tabel data hasil metakognitif di atas menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang terjadi di dalam kelas sudah berlangsung dengan baik, para siswa dapat mengikuti jalannya pembelajaran dengan baik dan lebih aktif. Dari hasil persentase aktivitas siswa untuk setiap aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam pendekatan metakognitif menunjukkan hal yang positif. Selain itu diperoleh pula rekapitulasi hasil angket kemandirian belajar siswa yang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Skala Kemandirian Belajar Siswa Indikator Kemandirian Belajar No. Aspek Persentase Kriteria 3. 83,55 Sangat Baik Inisiatif belajar 7. 69,74 Baik 10. 56,58 Cukup Mendiagnosa kebutuhan belajar 1. 79,61 Baik 12. 59,87 Cukup Menetapkan target dan tujuan belajar 2. 78,95 Baik 9. 53,29 Cukup

Memonitor, mengatur dan mengontrol Memandang kesulitan sebagai tantangan Memanfaatkan dan mencari sumber yang relevan Memilih dan menerapkan strategi belajar Mengevaluasi proses dan hasil belajar Self Eficacy (konsep diri) Serta diperoleh pula rekapitulasi ratarata data hasil postes per indikator 13. 76,97 Baik 16. 53,29 Cukup 14. 78,29 Baik 20. 78,29 Baik 17. 77,63 Baik 19. 58,55 Cukup 5. 76,32 Baik 11. 80,26 Sangat Baik 15. 54,61 Cukup 8. 76,32 Baik 18. 75 Cukup 4. 51,97 Cukup 6. 80,92 Sangat Baik yang dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Indikator Keterangan: Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Tabel 3. Rata-Rata dan Persentase Postes Per Indikator Rata-rata Postes Per Indikator Persentase Postes Per Indikator Interpretasi 1 32,66 61,05 Baik 2 13,47 89,82 Sangat Baik 3 19,66 81,25 Sangat Baik : menganalisis argumen : mengidentifikasi asumsi dan mempertimbangkan hasil induksi : membuat keputusan dan mempertimbangkan hasilnya Dari tabel di atas dapat dilihat terdapat peningkatan di setiap indikator setelah siswa diberikan perlakuan dengan pendekatan metakognitif. Berdasarkan uji ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal yang telah dilakukan dengan menggunakan uji proporsi dan uji rata-rata satu pihak, Tabel 4. Deskripsi Hasil Analisis Jalur hasilnya menunjukkan bahwa dari 38 siswa terdapat 34 siswa yang tuntas secara individual dan rata-rata dari tes akhir kelas eksperimen sebesar 76,29. Berdasarkan uji signifikan pengaruh yang dilakukan dengan menggunakan uji analisis jalur diperoeh data seperti pada Tabel 4 berikut. Uji Hipotesis Uji Statistik Kriteria dan Interpretasi Uji Pengaruh a. Galat dari aktivitas siswa dan kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov 0,601 > 0,05 Terima H 0

Uji Sobel b. Galat dari aktivitas siswa terhadap kemandirin belajar Uji Analisis Jalur (Path Analysis) a. Aktivitas siswa dalam pendekatan metakognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis b. Aktivitas siswa dalam pendektan metakognitif terhadap kemandirian belajar a. Pengaruh langsung aktivitas siswa dalam pendekatan metakognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis b. Pengaruh tidak langsung dari aktivitas siswa dalam pendekatan metakognitif melalui kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan berpikir kritis matematis. 0,757 > 0,05 Terima H 0 0,000 < 0,05 Tolak H 0 R 2 = 0,639 F hitung = 30,988 Y = 0,471X 1 + 0,375X 2 + 0,361 Persamaan Regresi Linear 0,000 < 0,05 Tolak H 0 R 2 = 0,614 F hitung = 57,285 Y = 0,471X 1 + 0,375X 2 + 0,361 Persamaan Regresi Linear 2,4377 > 2,032 Signifikan pada 0,0293 0,1331 Signifikan pada 0,0293 Hasil dari tabel diatas menunjukkan persamaan regresi yaitu Y = 0,471X 1 + 0,375X 2 + 0,361. Diperoleh nilai sig sebesar 0,000 < 0,05 dan memiliki arti bahwa terdapat pengaruh yang positif secara signifikan dari pendekatan metakognitif dan kemandirian belajar siswa, dan terdapat pengaruh dari pendekatan metakognitif terhadap kemandirian belajar. Sementara itu nilai R square yang diperoleh sebesar 63,9% dan 61,4% yang menggambarkan besar pengaruh yang terbentuk selama pembelajaran berlangsung. Setelah dilakukan uji Sobel dan dilanjutkan dengan teknik bootsrapping terdapat pengaruh langsung dari aktivitas siswa dalam pendekatan metakognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa sebesar 2,4377 dan signifikan pada 0,0293, serta terdapat pengaruh tidak langsung dari aktivitas siswa dalam pendekatan metakognitif melalui kemandirian belajar siswa matematis siswa sebesar 0,1331 dan signifikan pada 0,0293. Kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan metakognitif dan kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa mempunyai pengaruh secara langsung dan tidak langsung. Pengaruh langsung tersebut yaitu dari

aktivitas belajar siswa yang setiap pembelajarannya menggunakan tahapan pembelajaran dengan pendekatan metakognitif sehingga menghasilkan pemikiran kritis melalui tes akhir yang dikerjakan sebanyak delapan soal. Jika hasil tes akhir tersebut mendapatkan nilai bagus dan melebihi nilai KKM yang telah ditentukan, ini menunjukkan bahwa siswa tersebut telah tuntas secara individual dan terdapat pengaruh secara langsung dari aktivitas siswa dalam pendekatan metakognitif matematis siswa. Hasil ini relevan dengan penelitian Noto (2014: 39), yang menyatakan bahwa aktivitas dalam pendekatan metakoginitif berpengaruh terhadap kemampuan penalaran matematis. Penalaran matematis dibutuhkan untuk menumbuhkan berpikir kritis matematis. Sedangkan untuk pengaruh tidak langsungnya dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metakognitif melalui kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Dalam pengaruh tidak langsung untuk melihat metakognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa dapat dilihat juga melalui hasil angket skala kemandirian belajar siswa, karena dari aktivitas siswa tersebut akan mendorong pada kemandirian belajar siswa yang nantinya akan berpengaruh matematis siswa. Jika semua proses pembelajarannya dilakukan sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan, maka hasil dari proses pembelajaran tersebut akan sesuai dengan yang diinginkan. Simpulan dan Saran Simpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Tercapainya ketuntasan individual sebanyak 34 siswa dari 38 siswa dan ketuntasan klasikal dengan rata-rata 76,29 dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metakognitif. 2. Terdapat pengaruh yang positif secara signifkan dari aktivitas siswa dalam pendekatan metakognitif dan kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. 3. Terdapat pengaruh yang positif secara signifkan dari aktivitas siswa dalam pendekatan metakognitif terhadap kemandirian belajar siswa. 4. Terdapat pengaruh langsung dari metakognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa dan pengaruh tidak langsung dari metakognitif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui kemandirian belajar siswa. Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut. 1. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, pendekatan metakognitif dapat diaplikasian

dalam kegiatan pembelajaran didalam kelas untuk mendorong kemandirian belajar siswa dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. 2. Peneliti hendaknya berhati-hati saat pembentukan kelompok pada kegiatan pembelajaran, kadang terjadi kekacauan dalam pembentukan kelompok apalagi kelas dengan kapasitas banyak. Siswa lebih cenderung memilih teman-teman dekatnya, sehingga perlu diatur strategi dalam membentuk kelompok. 3. Siswa sebaiknya diberi soal-soal yang lebih variatif agar siswa tidak hanya terbiasa dengan soalsoal yang mudah saja. Daftar Pustaka Fisher, A. 2008. Berpikir Kritis. Jakarta: Erlangga. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Cetakan ke-11. Bandung: Alfabeta. Yamin, M. 2013. Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press Group. Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jihad dan Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Preindo. Noto, M.S dkk. 2014. Pendekatan Metakognisi Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Semester IV Mata Kuliah Statistika Matematika. Jurnal Delta Vol. 2 No. 1. Pekalongan: UNIKAL. Riduwan dan Kuncoro. 2008. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: ALFABETA.