III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian yang

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS BERMAIN PEMBANGUNAN DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK 5-6 TAHUN JURNAL. Oleh SUTRI MEILANI ( )

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

III. METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya (Sukmadinata,

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. sebab akibat. Hubungan sebab akibat menunjukkan pengaruh antara suatu variabel

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

III. METODELOGI PENELITIAN. melakukan suatu penelitian dengan melalui metode-metode ilmiah. Penelitian ini

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

III. METODE PENELITIAN. dengan metode yang digunakan oleh peneliti. pada suatu faktor berkaitan dengan variabel-variabel pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen. Metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

III. METODE PENELITIAN. One-Shot Case Study Sugiono (2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek dan kualitas produk

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

BAB III METODE PENELITIAN. Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2014 : 109) Metode yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex post facto yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan Hadits siswa, variable bebas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap critical thinking mahasiswa prodi Farmasi FKIK UMY. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian eksplanatif dengan metode korelasional. Metode korelasional dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis data secara statistik serta untuk menjawab suatu tujuan penelitian. Korelasional merupakan suatu hubungan antara variabel bisa terbentuk saling hubungan atau hubungan sebab akibat. Hubungan sebab akibat menunjukkan pengaruh antara suatu variabel terhadap lainnya (Syaodih, 2007:195). Hubungan sebab akibat yang menunjukkan pengaruh, terdapat variabel yang menjadi sebab atau variabel independen dan terdapat variabel akibat atau variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas bermain pembangunan dan variabel dependen yaitu kemampuan motorik halus. Langkah langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tahap persiapan a. Pembuatan instrumen penelitian lembar observasi. 2. Tahap pengumpulan a. Tahap pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.

46 b. Mendokumentasikan proses kegiatan dan hasil kegiatan dengan menggunakan kamera. 3. Tahap akhir a. Pengolahan data dan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dari instrumen penelitian melalui lembar observasi. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2011:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan menurut Arikunto (2013:173), populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini diambil dari TK Istiqlal Rajabasa Bandar Lampung, dengan jumlah 72 anak, yang terdiri dari kelas TK A1 dan A2, serta kelas B1 dan B2. Dapat dilihat dalam tabel. Tabel 3.1. Data Populasi Anak di TK Istiqlal Rajabasa NO KELOMPOK JUMLAH ANAK 1 TK A1 15 2 TK A2 16 3 TK B1 21 4 TK B2 20 JUMLAH 72 Sumber: Guru TK Istiqlal Rajabasa Bandar Lampung Adanya data tersebut mempermudah peneliti dalam mengambil sampel. Sampel diambil dari sebagian anak yang terdapat dikelas B, karena dalam

47 hasil observasi awal, dikeles B tersebut banyak anak yang telah mengalami permasalahan dalam kemampuan motorik halus. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2011:297), sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Arikunto (2013:174), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Penentuan didasarkan pada perbedaan perkembangan daripada populasi, oleh karena itu peneliti dalam pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2011:1240) purposive sampling adalah teknik menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sedangkan menurut Arikunto (2013:183) sampel bertujuan atau proposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Penelitian ini pengambilan sampel didasarkan atas karakteristik anak dan kemampuan anak, peneliti awalnya mengobservasi kedua kelas B, setelah itu peneliti mengambil sampel sebanyak 30 anak dari 41 anak, sampel diambil berdasarkan karakteristik anak dan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun tersebut. Sampel yang diambil dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel.3.2 Data Sampel TK Istiqlal Rajabasa Bandar Lampung No Kelompok Jumlah siswa 1 B 30 Total 30 Sumber: Guru TK Istiqlal Rajabasa Bandar Lampung

48 Sampel kelompok B sebagai kelompok yang diobservasi aktivitas bermain pembangunan dan kemampuan motorik halusnya. 3. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Isiqlal Rajabasa, Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan dikelompok B dengan usia anak 5-6 tahun. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2014/2015, beralamat sekolah: Jl. Abdul Kadir, Kavling B Rajabasa Bandar Lampung Telp (0721) 780973. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 2 minggu, yaitu bulan April 2015, peneliti akan melaksanakan selama 4 kali pemberian treatmen, dengan media yang berbeda-beda, dilaksanakan selama 150 menit (dua jam setengah ), dimulai dari jam 07.30-10.00. C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). 1. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/ terikat

49 (Sugiyono, 2011:61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aktivitas bermain pembangunan yang dilambangkan dengan (X). 2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011: 61). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun. D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel 1. Bermain Pembangunan Devinisi konseptual: Bermain pembangunan yaitu aktivitas bermain yang menggunakan kecermatan antara mata dan tangan, serta melatih kemampuan anak untuk melatih pikiran, ide, dan imajinasi anak dalam menciptakan suatu karya nyata. Anak melakukan eksplorasi dengan menggunakan berbagai media untuk aktivitas bermain pembangunan, dalam penelitian ini yang digunakan untuk memberika treatmen kepada anak yaitu media berbentuk terstruktur seperti benda tiga dimensi, aqua gelas, puzzele, dan stik es. Defisinisi Operasional: Media untuk aktivitas bermain pembangunan yang bersifat terstruktur yaitu berbentuk mainan yang sudah mempunyai bentuk yang telah ditentukan sebelumnya dan mengarahkan anak bagaimana cara untuk menyusun bahan bahan tersebut menjadi suatu bangunan atau karya. Misal anak membuat bangunan rumah menggunakan balok-balok,

50 dengan mainan balok-balok tersebut anak dengan mudah menyusunnya karena bentuk mainannya yang sudah ada lubang untuk menyusun, maka anak tinggal mencocokkan lubang yang ada di mainan tersebut. Adanya media untuk bermain pembangunan tersebut membuat anak dengan mudah untuk menggerakan jari tangannya untuk melakukan aktivitas bermain, misal saat anak menyusun atau membuat suatu bangunan, pada saat itulah anak akan menggerakan jari dan tangannya untuk menyusun suatu media, sehingga membuat perkembangan motorik halus anak akan berkembang secara optimal. dengan indikator yang harus dicapai yaitu untuk aktivitas bermain pembangunan yaitu : (1) menyusun kumpulan benda yang sama, (2) mengelompokan benda berdasarkan ciricirinya, (3) mengurutkan benda, (4) mengelompokkan benda tiga dimensi, dengan sub indikator sebagai berikut : (1) menyusun dua kumpulan aqua gelas yang sama warnanya, (2) menyusun aqua gelas berjejer sesuai dengan ukurannya, (3) menumpuk empat tingkatan aqua gelas yang sama ukuran dan warnanya, (4) mengelompokan stik es berjumlah 10 sesui dengan warna tempatnya, (5) membuat lingkaran dengan menggunakan stik es berwarna warni, (6) mengurutkan puzzele dengan menyusun urutan nomor yang ada dibelakang potongan gambar sehingga menjadi gambar yang utuh, (7) membuat sebuah bangunan dengan mengelompokan balok-balok tiga dimensi, (8) membuat kumpulan benda segitiga mengelilingi bentuk segiempat, dan balok.

51 2. Motorik Halus Definisi konseptual: Motorik halus adalah suatu aktivitas yang hanya memerlukan tenaga yang kecil seperti gerakan jari-jari tangan, gerakan yang melibatkan koordinasi antara mata dan tangan. Aktivitas motorik halus dapat dilakukan dengan gerakan jari, melakukan gerakan tangan, melakukan koordinasi mata dan tangan. Definisi operasional: Usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak lebih tepat, namun biasanya anak berumur 4 tahun memiliki masalah dimotorik halusnya misal yaitu saat anak membuat menara dengan balok-balok, namun anak kesulitan dalam meletakkan setiap balok dengan sempurna. Sedangkan anak berumur 5 tahun, koordinasi motorik halus anak lebih meningkat, tangan, jari, dan lengan semuanya bergerak sama dengan koordinasi gerakan matanya. Seperti saat anak membuat bangunan rumah dari suatu benda, anak dengan cepat menggunakan tangan, lengan dan jarinya untuk menyusun dan menggunakan mata bergerak terkoordinasi secara bersamaan. Aktivitas motorik halus ini lebih sering digunakan untuk kegiatan yang santai, kegiatan yang memerlukan tenaga kecil seperti membuat mainan dari bongkar pasang, membuat menara dari kardus, menyusun mainan dari balok balok dan lain sebagainya. Aktivitas motorik halus sering

52 dilakukan oleh anak usia dini saat meraka sedang bermain bersama, dan kegiatan yang sering dilakukan oleh anak sehari-harinya. Aktivitas motorik halus yang dilakukan oleh anak sehari - harinya tidak pernah lepas dari gerak keterampilan tangan, karena gerakan motorik halus ini merupakan salah satu aspek perkembangan anak usia dini. Indikator yang harus dicapai yaitu : (1) semua jari tangan bergerak untuk menyusun berbagai media, (2) kedua tangan digunakan untuk melakukan kegiatan, (3) menggunakan tangan kanan saat melakukan kegiatan, (4) koordinasi indra mata dan aktivitas tangan, dengan sub indikator yaitu : (1) menggerakan jari tangan kanannya untuk menyusun stik es diatas kardus berbentuk lingkaran, (2) Menggerakan jari tangan kirinya untuk memegang stik es yang akan disusun, (3) kedua tangan anak bergerak searah saat membuat bentuk dari benda tiga dimensi, (4) melakukan aktivitas tangan kiri digunakan untuk mengambil benda segitiga sedangkan tangan kanan digunakan untuk menyusun berbentuk melingkar, (5) tangan kanan bergerak aktif digunakan pada saat menyusun puzzele, (6) tangan kanan bergerak cepat untuk mengambil gambar lalu menyusunnya dengan sempurna, (7) memfokuskan mata kearah gerakan tangannya.

53 E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik pengumpulan data Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik observasi, dengan adanya teknik tersebut akan mempermudah peneliti untuk menyusun instrumen yang akan dianalisis pada hasil akhir dalam penelitian ini. a. Observasi Menurut Syaodih (2007: 220) observasi merupakan teknik atau cara mengumpulkan data dengan pengamatan terhadap suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Peneliti mengambil teknik observasi karena teknik ini sesuai dan tepat untuk mengumpulkan data dalam penelitian yang dilakukan di TK Istiqlal, dengan menggunakan teknik observasi ini peneliti tidak harus mewawancarai anak ataupun guru untuk mendapatkan data. Peneliti hanya mengamati aktivitas anak, dengan panduan lembar observasi yang sudah dibuat sebelumnya, serta pengamatan akan dilakukan selama anak sedang melakukan aktivitas bermain pembangunan dengan kemampuan motorik halusnya. Observasi dilakukan oleh peneliti saat aktivitas bermain pembangunan dimulai, observasi ini digunakan untuk mengamati kemampuan gerak motorik halus anak serta kemampuan anak dalam melakukan aktivitas bermain pembangunan, bagaimana cara anak memainkan mainan dan

54 membuat suatu bentuk dari berbagai benda dengan cara menggerakan kedua tangannya serta menggerakan jari-jari tangannya. 2. Instrumen Penelitian Pedoman Observasi/ Lembar Observasi Menurut Muhammad (2012: 230), pedoman observasi yang digunakan guru dapat berbentuk daftar cek (check list) yang bersifat terstruktur dan tidak terstruktur. Panduan observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi bersifat terstruktur dan penyusunannya berbentuk skala likert, pengisiannya cukup dilakukan dengan memberikan tanda check list ( ) pada pernyataan yang menunjukkan perilaku yang terlihat pada anak. Lembaran observasi yang dipergunakan tersebut sebagai alat pengumpulan data dan ditujukan kepada anak kelas B di TK Istiqlal Rajabasa yang sedang melakukan proses pembelajaran di kelas. Instrumen yang peneliti buat berupa indikator-indikator yang diturunkan berdasarkan variabel dan operasional variabel, adapun kisikisi instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

55 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Aktivitas Bermain Pembangunan Variabe Indikator Konsep Aspek yang dinilai Kreteria penilaian 1 SA 2 A 3 CA Aktivitas bermain pembangunan 1. Menyusun kumpulan benda yang sama. 2. Mengelompo - kan benda berdasarkan ciricirinya. 3. Mengurutkan benda 1-10. 4. Mengelompo - kan benda tiga dimensi. 1. Meyusun kumpulan benda yang sama warnanya, dan ukurannya. 2.Mengelompo - kan benda berdasarkan warnanya. 3. Mengurutkan benda dari bawah ke atas dan sebaliknya. 4. Mengelompo - kan benda berbentuk segitiga, sigiempat, dan balok. 1.1 Menyusun dua kumpulan aqua gelas yang sama warnanya. 1.2 Menyusun aqua gelas berjejer sesuai dengan ukurannya. 1.3 Menumpuk empat tingkatan aqua gelas yang sama ukuran dan warnanya. 2.1 Mengelompokan stik es sesui dengan kelompok warnanya. 2.2 Membuat lingkaran dengan menggunakan stik es berwarna -warni. 3.1 Mengurutkan puzzele, dengan menyusun urutan nomor yang ada dibelakang potongan gambar sehingga menjadi gambar yang utuh. 4.1 Membuat sebuah bangunan dengan mengelompokan balok-balok tiga dimensi. 4.2 Membuat kumpulan benda segitiga mengelilingi bentuk segiempat, dan balok. Sumber : Pengelolaan Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tahun 2015 4 KA Keterangan : SA : Sangat Aktif A : Aktif CA : Cukup Aktif KA : Kurang Aktif Penyajian rubrik penilaian ada dilampiran 1 halaman 90 97.

56 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kemampuan Motorik Halus Variabe Indikator Konsep Aspek yang dinilai Kreteria penilaian 1 BSB 2 BSH 3 MB Kemampuan Motorik halus 1. Semua jari tangan bergerak untuk menyusun berbagai media. 2. Kedua tangan digunakan untuk melakukan kegiatan. 3. Menggunakan tangan kanan saat melakukan kegiatan. 4. Koordinasi indra mata dan aktivitas tangan. 1. Mampu menggerakan 10 jarinya. 2. Kedua tangan anak bergerak digunakan untuk menyusun benda dengan sempurna. 3. Tangan kanan bergerak aktif. 4. Mata fokus dan searah dengan gerakan tangan. 1.1 Menggerakan jari tangan kanannya untuk menyusun stik es diatas kerdus berbentuk lingkaran. 1.2 Menggerakan jari tangan kirinya untuk memegang dan mengambil stik es yang akan disusun. 2.1 Kedua tangan anak bergerak searah saat membuat bentuk dari benda tiga dimensi. 2.2 Melakukan aktivitas tangan kiri digunakan untuk mengambil benda segitiga sedangkan tangan kanan digunakan untuk menyusun berbentuk lingkaran. 3.1 Tangan kanan bergerak aktif digunakan untuk menyusun puzzele. 3.2 Tangan kanan bergerak cepat untuk mengambil gambar lalu menyusunya dengan sempurna. 1.1 Memfokuskan mata kearah gerakan tangannya. Sumber : Pengelolaan Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tahun 2015 4 BB Keterangan : BSB : Berkembang Sangat Baik BSH : Berkembang sesuai Harapan MB : Mulai Berkembang BB : Belum Berkembang Penyajian rubrik penilaian ada dilampiran 1 halaman 90-97.

57 F. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen dikatankan valid apabila instrumen tersebut benar dan tepat untuk mengukur suatu perkembangan anak, validitas menujukkan bahwa hasil dari pengukuran menggambarkaan perkembangan atau kemampuan anak yang akan diukur. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi ( content validity), dimana isi suatu instrumen akan diuji kevalidtannya, dalam validitas isi tersebut melihat suatu instrumen dengan ketepatannya untuk mengukur suatu kemampuan atau perkembangan anak, dilihat dari setiap indikator yang digunakannya sudah tepat atau belum serta memvalidkan sub indikator dalam instrumen yang digunakan untuk mengukur suatu perkembangan dan kemampuan anak usia 5-6 tahun. Pengujian validitas isi ini diujikan kepada ahli yang memahami perkembangan anak usia dini dan faham setiap aspek perkembangan anak usia dini, para ahli akan melihat dan memvalidkan isi dari suatu instrumen yang sudah dibuat oleh peneliti. Pengujiannya dengan cara mengujikan isi dari kisi-kisi instrumen kepada ahli pendidikan anak usia dini, Dr. Een Yayah Haenilah,M.Pd, Gian fitria Anggraini,S.Pd.,M.Pd dan Nia Fatmawati,S.Pd.,M.Pd. Saran yang diberikan kepada peneliti tentang kesesuaian indikator dari setiap variabel yang akan diteliti. Tabel dibawah ini menjelaskan tentang kisi-kisi sebelum divalidasi dan sesudah divalidasi :

58 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Sebelum Divalidasi Variabel Aspek Indikator Bermain pembangunan Motorik halus Melakukan ekplorasi dengan berbagai media. Gerakan jari. Gerakan tangan Gerakan koordinasi mata tangan. 1. Menyusun alat permainan menjadi suatu bentuk. Ketepan anak saat menyusun alat permainan. Kecepatan anak saat menyusun alat permainan. 2. Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan berbagai media. Kemandirian saat anak membuat bentuk dari berbagai media. Kerjasama anak saat membuat berbagai bentuk dari berbagai media. 3. Meniri berbagai bentuk Ketelitian saat meniru berbagai bentuk. Kerapihan saat membuat berbagai bentuk. 1. Semua jari tangan bergerak untuk menyusun berbagai media. Menggunakan 10 jarinya untuk memegang benda yang akan disusun. Menggerakan jari tangannya untuk meletakkan benda dengan sempurna. Melenturkan jari tangan kanannya saat meletakan suatu benda. Melenturkan jari-jari tangannya untuk menyusun suatu media. 2. Kedua tangan digunakan untuk melakukan kegiatan. Menggerakan kedua tangannya saat melakukan kegiatan. Menggunakan tangan kanannya saat menyususn alat permainan. Menggunakan tangan kanannya untuk membuat berbagai bentuk dengan sempurna. 3. Mata fokus dan searah dengan gerakan tangan. Menggerakan mata dan tangannya secara bersamaan saat melakukan kegiatan. Mengfokuskan mata kearah gerakan tangannya. Sangat sesuai Kriteria Penilaian Sesuai Sesuai dengan harapan Sumber: Pengelolaan Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tahun 2015 Belum sesuai Nama dosen / Tanda tangan dosen Keterangan : Kisi-kisi diatas belum tepat dan sesuai untuk mengukur suatu perkembangan anak usia dini, sehingga masih perlu perbaikan dalam setiap indikator dan sub indikatornya.

59 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Sesudah Divalidasi Variabe Indikator Konsep Aspek yang dinilai Aktivitas bermain pembangunan 1. Menyusun kumpulan benda yang sama. 2.Mengelompokan benda berdasarkan ciri-cirinya. 3. Mengurutkan benda 1-10. 4.Mengelompokan benda tiga dimensi. 1. Meyusun kumpulan benda yang sama warnanya, dan ukurannya. 2.Mengelompokan benda berdasarkan warnanya. 3. Mengurutkan benda dari bawah ke atas dan sebaliknya. 4.Mengelompokan benda berbentuk segitiga, sigiempat, dan balok. 1.1 Menyusun dua kumpulan aqua gelas yang sama warnanya. 1.2 Menyusun aqua gelas berjejer sesuai dengan ukurannya. 1.3 Menumpuk empat tingkatan aqua gelas yang sama ukuran dan warnanya. 2.1 Mengelompokan stik es sesui dengan kelompok warnanya. 2.2 Membuat lingkaran dengan menggunakan stik es berwarna -warni. 3.1 Mengurutkan puzzele, dengan menyusun urutan nomor yang ada dibelakang potongan gambar sehingga menjadi gambar yang utuh. 1.1 Membuat sebuah bangunan dengan mengelompokan balok-balok tiga dimensi. 1.2 Membuat kumpulan benda segitiga mengelilingi bentuk segiempat, dan balok. 1 SA 2 A Skor 3 CA 4 KA 1 BSB 2 BSH 3 MB 4 BB Kemampuan Motorik halus 1. Semua jari tangan bergerak untuk menyusun berbagai media. 2. Kedua tangan digunakan untuk melakukan kegiatan. 3. Menggunakan tangan kanan saat melakukan kegiatan. 4. Koordinasi indra mata dan aktivitas tangan. 1. Mampu menggerakan 10 jarinya. 2. Kedua tangan anak bergerak digunakan untuk menyusun benda dengan sempurna. 3. Tangan kanan bergerak aktif. 4. Mata fokus dan searah dengan gerakan tangan. 1.1 Menggerakan jari tangan kanannya untuk menyusun stik es diatas kerdus berbentuk lingkaran. 1.2 Menggerakan jari tangan kirinya untuk memegang dan mengambil stik es yang akan disusun. 2.1 Kedua tangan anak bergerak searah saat membuat bentuk dari benda tiga dimensi. 2.2 Melakukan aktivitas tangan kiri digunakan untuk mengambil benda segitiga sedangkan tangan kanan digunakan untuk menyusun berbentuk lingkaran. 3.1 Tangan kanan bergerak aktif digunakan untuk menyusun puzzele. 3.2 Tangan kanan bergerak cepat untuk mengambil gambar lalu menyusunya dengan sempurna. 4.1 Mengfokuskan mata kearah gerakan tangannya. Sumber. Pengelolan Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tahun 2015

60 Keterangan : SA : Sangat Aktif A : Aktif CA : Cukup Aktif KA : Kurang Aktif BSB : Berkembang Sangat Baik MB : Mulai Berkembang BSH : Berkembang sesuai Harapan BB : Belum Berkembang Penjelasan rubrik ada dilampiran 1 halaman 90 97. Maka dapat disimpulkan bahwa sesudah dilakukan perubahan, maka instrumen yang peneliti gunakan bisa dipakai dan bisa dilanjutkan untuk pengambilan data dilapangan. 2. Uji Realiabilitas Menurut Singarimbun (dalam Kurniawan (2011:51), Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas berkenaan dengan ketetapan suatu pengukuran suatu instrumen yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan dan perkembangan anak. Instrumen dikatakan reabel apabila instrumen tersebut tetap tidak berubah walaupun instrumen tersebut digunakan oleh peneliti lain dan hasilnya tetap sama tidak berubah. Pengukuran reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan dalam penelitian mempunyai keandalan sebagai alat ukur atau tidak, diantaranya diukur melalui konsintensi hasil pengukuran yang telah divalidasi oleh ahlinya, dalam pengujian

61 reliabilitas dalam penelitian menggunakan rumus Alfa Cronbach (Cronbach s Alpha) dengan rumus dibawah ini : Dimana : K = Mean kuadrat antara subyek = Mean kuadrat kesalahan = Varians total Adapun pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS 17.0 For Windows, dengan ketentuan untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien tes ( ) pada umumnya digunakan panduan sebagai berikut: Apabila sama dengan atau lebih besar daripada α 0,60 berarti hasil penelitian yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki relibialitas yang tinggi (=reliabel). Sedangkan apabila lebih kecil daripada α 0,60 berarti penelitian yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (un-reliable) Kurniawan (2011:29). Pengujian reliabilitas yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa nilai Cronbach s Alpha rata-rata sebesar 0,932, setelah nilai didapatkan maka selanjutnya akan membandingkan dengan nilai α 0,60, ternyata nilai Cronbach s Alpha yang didapatkan lebih besar dari nilai Cronbach s Alpha yang ditentukan sehingga uji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (=reliabel), data yang diperoleh dapat dilihat dilampiran 13 halaman 151.

62 G. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk pengujian dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasional dengan jenis penelitian eksplanatif serta jenis data yang digunakan yaitu data interval dan jumlah sampel sebanyak 30 anak. Teknik korelasional digunakan untuk mencari hubungan antara aktivitas bermain pembangunan dengan kemampuan motorik halus. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar untuk pengujian hipotesis penelitian, dalam pengujian hipotesis digunakan syarat ketentuan analisis data dengan mencari nilai normalitas untuk mengetahui besaran sampel yang digunakan berdistribusi normal atau tidak dan uji korelasional untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment serta mendeskripsikan data sebagai data penjelas sebelum dilakukan perhitungan korelasional. Langkah langkah untuk mengolah data yaitu : 1. Deskripsi Data Deskripsi data sebagai data penjelas sebelum dilakukan perhitungan. Tabel tersebut berbentuk tabel tunggal atau tabel silang. Data yang diperoleh dibuat menjadi empat kategori setiap variabel, adapun kategori dari setiap variabel sebagai berikut : Tabel 3.7 Pedoman Kategori Penilaian Aktivitas Bermain Pembangunan Interval nilai Keterangan 76,00 100,00 Sangat Aktif 51,00-75,00 Aktif 26,00 50,00 Cukup Aktif 0,00 25,00 Kurang Aktif

63 Tabel 3.8 Pedoman Kreteria Penilaian Kemampuan Motorik Halus Interval Keterangan 76,00 100,00 Berkembang Sangat Baik 51,00-75,00 Berkembang Sesuai Harapan 26,00 50,00 Mulai Berkembang 0,00 25,00 Belum Berkembang Sumber : Ditjen Mamdas DIKNAS 2010 (dalam Diniyati, Johni : 2010) 2. Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah besaran data sampel yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak, dengan jumlah sampel sebanyak 30 anak maka dilakukan pengujian normalitas yang akan dihitung dengan program SPSS 17.0 For Windows. Berlaku ketentuan analisis yaitu apabila nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (sig < 0,05) berarti distribusi sampel tidak normal), sedangkan apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05) berarti sampel berdistribusi normal) Priyanto (2009:187). 3. Analisis Uji Korelasi Product Moment Analisis uji korelasi product moment ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas bermain pembangunan dengan kemampuan motorik halus, sehingga teknik yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan uji dengan rumus dalam Sugiyono, (2014:228), yaitu sebagai berikut :

64 Keterangan : r xy = korelasi antara variabel x dengan y X = ( x x ) Y = ( y y ) Sebelum menghitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment ke dalam analisis uji rumus, apabila menggunakan perhitungan secara manual terlebih dahulu membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi antara aktivitas bermain pembangunan dan kemampuan motorik halus, dengan cara mengkuadratkan x dan y serta mengkalikan x dan y. Setelah nilai dari hasil perhitungan korelasi product moment didapatkan selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan melakukan konfirmasi pada t tabel dengan membandingkan besaran t hitung, untuk mecari t hitung digunakan rumus t yang terdapat dalam Sugiyono (2014:230) sebagai berikut : Adapun kriteria pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut: 1) Ho ditolak jika t hitung > t tabel 2) Ha ditolak jika t hitung < t tabel