HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL SEPARATION DENGAN COLLEGE ADJUSTMENT PADA MAHASIWA ANGKATAN 2014 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI LINGKUNGAN KAMPUS PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Studi Deskriptif Mengenai College Adjustment Pada Mahasiswa Angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Narendra Yusuf Hadiana

dengan usia sekitar 18 hingga 25 tahun. Menurut Jeffrey Arnett (2004), emerging

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa

GAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.

Kata Kunci : Emotional Intelligence, remaja, berpacaran

HUBUNGAN ANTARA TIPE POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN PERILAKU REMAJA AKHIR. Dr. Poeti Joefiani, M.Si

GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini

GAMBARAN KOMITMEN PADA EMERGING ADULT YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH DAN PERNAH MENGALAMI PERSELINGKUHAN

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN KULIAH PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA di UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH

GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK

STUDI KOMPARATIF MENGENAI KEMANDIRIAN EMOSIONAL PADA SISWA SMP YANG TINGGAL DI ASRAMA DAN YANG TINGGAL DI RUMAH DENGAN ORANG TUA

Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-nya,

GAMBARAN KOMITMEN BERPACARAN PADA KORBAN SEXUAL INFIDELITY USIA TAHUN YANG TETAP MEMERTAHANKAN RELASI BERPACARANNYA SEKAR NAWANG WULAN

STUDI MENGENAI HUBUNGAN ANTARA POLA ATTACHMENT AYAH-ANAK PEREMPUAN DENGAN KAPASITAS INTIMACY WANITA TERHADAP LAWAN JENIS PADA MASA DEWASA AWAL

Selviana Elisa. Dibimbing Oleh : Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.Si.

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KECAMATAN JATINANGOR

STUDI MENGENAI GAMBARAN HARDINESS PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH YANG DITERAPKAN ORANG TUA DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HETEROSEKSEKSUAL

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA

Kata kunci : Iklim, Iklim Organisasi, Litwin & Stringer

HUBUNGAN PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONFORMITAS DALAM KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP TERBUKA FIRDAUS

STUDI KORELASIONAL ANTARA POLA ASUH YANG DITERAPKAN OLEH ORANG TUA DENGAN SELF-ESTEEM

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

GAMBARAN GOAL MECHANISM AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN YANG MEMILIKI IPK TINGGI DAN AKTIF BERORGANISASI AGUS SUHENDRA

PERBEDAAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL DITINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA MAHASISWA PERANTAU UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH NI PUTU DIAZFORAWATI

Penyesuaian Akademis Mahasiswa Tingkat Pertama

STUDI MENGENAI DERAJAT STRES DAN COPING STRATEGY PADA KOAS FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ANGKATAN 2009

Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Penyesuaian Diri di Perguruan Tinggi The Relationship Between Social Support and College Adjustment

HUBUNGAN KUALITAS PEER ATTACHMENT DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA DEPOK

GAMBARAN ADVERSITY QUOTIENT PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN YANG BERWIRAUSAHA. Kelly Yo Filla

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN TERHADAP ORANG TUA DENGAN OTONOMI PADA REMAJA. Nadia Indah Permatasari Irwan Nuyana Kurniawan INTISARI

Anindhita Prameswari Jl. Kuta V Blok D6 no.21 Kompleks Graha Cinere, Depok Efi Afifah ABSTRAK

Abstrak. Kata kunci:

HUBUNGAN PERSEPSI PRAKTIK PENGASUHAN ORANG TUA DAN ADAPTASI MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA. Catherina Kartika Hapsari & Yapina Widyawati

STUDI MENGENAI GAMBARAN SENSE OF COMMUNITY PADA PEMAIN GAME ONLINE YANG TERGABUNG DALAM GUILD/CLAN

Hubungan Antara Attachment Terhadap Ibu dengan Kemandirian pada Remaja Tunarungu

The Relationship Between Parenting Style With The Biology Learning Outcome in SMAN 99 Jakarta Students

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KETERLIBATAN AYAH DALAM PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PADA KELUARGA DI TAHAP FAMILY WITH PRESCHOOL CHILDREN

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN TERHADAP IBU DAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN EFEKTIVITASS KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DENGAN PENALARAN MORAL PADA PERIODE ANAK AKHIR DI SEKOLAH DASAR PERCOBAAN NEGERI SABANG BANDUNG

Kata kunci: Motivasi Seksual, Mahasiswa, Pria, Perilaku Seksual, Hubungan Seks Pranikah

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Kecerdasan..., Leila, Fakultas Psikologi 2016

PERANAN PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI TERHADAP STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA PERANTAU DI JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari perubahan kognitif, fisik, sosial dan identitas diri. Selain itu, terjadi pula

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA SIBLING RELATIONSHIP DENGAN MOTIVASI INTRINSIK PADA ANAK-ANAK USIA 11 TAHUN

GAMBARAN PROFILE NEEDS PADA MAHASISWA KOS DI JATINANGOR YANG MELAKUKAN PREMARITAL INTERCOURSE AZAZI TITIAN NURANI ABSTRAK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

Kata kunci: Remaja Akhir, Sexting, Intensi

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PARENTING TASK PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERPRESTASI NASIONAL DI SD X

BAB I PENDAHULUAN. Sepanjang masa hidupnya, manusia mengalami perkembangan dari sikap

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA SISWA SMA PELAKU BULLYING FRESHKA JULIE HARDI. Drs. Amir Sjarif Bachtiar, M.

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK

Hubungan antara Autonomy dengan Kematangan Karir pada Perempuan Remaja Akhir dari Ibu yang Bekerja

Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya. Ricky Pangestu Fakultas Psikologi

GAMBARAN KOMITMEN BERPACARAN PADA PASANGAN BERUSIA TAHUN YANG MENJALANI LONG DISTANCE RELATIONSHIP

Rizka Fitriana Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRAK

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN COLLEGE ADJUSTMENT PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN

BAB IV HASIL PENELITIAN. menjalankan sinkretisme Islam dibandingkan sinkretisme Jawa dalam kehidupannya.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

POLA ASUH OTORITATIF ORANG TUA DAN EFIKASI DIRI DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN KARIR PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK REMAJA

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

HUBUNGAN KELEKATAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN REMAJA

PENGARUH KELEKATAN ORANGTUA TERHADAP STRESS COPING PADA MAHASISWA YANG MENYUSUN SKRIPSI DI PRODI RUMPUN IKK, UNJ

Hubungan antara Gaya Regulasi Motivasi dengan Psychological Well Being pada Mahasiswa Bidikmisi Fakultas Ilmu Budaya Unpad Novita Purnamasari

ABSTRAK. Kata Kunci: korelasi, dukungan sosial teman sebaya, prokrastinasi akademik, mahasiswa. vii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA BARU FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

JURNAL PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kata Kunci : Regulasi Diri, Kecanduan, Online game, Mahasiswa

GAMBARAN MARITAL HORIZON PADA EMERGING ADULTHOOD

hidup mandiri sehingga kesehatan seharusnya menjadi

STUDI KORELASI MENGENAI SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 BANDUNG

HUBUNGAN ANTARA PARENTAL ATTACHMENT DAN PEER ATTACHMENT PADA SISWA KELAS VIII SMPIT AS-SYIFA BOARDING SCHOOL, SUBANG

TINGKAT KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA DI GAMPONG PANGO RAYA KECAMATAN ULEE KARENG BANDA ACEH

PERAN HARGA DIRI DALAM MEMPREDIKSI PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA AKHIR DI DKI JAKARTA. Maya Marsiana Kowira

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

REFERENSI. kasus_bunuh_diri_di_indonesia

SKRIPSI. Oleh: Firdian Hidayat FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN STRES INDIVIDU TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA DIVISI KEUANGAN PT XYZ) Sir Kalifatullah Husnah Nur Laela

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP

Hubungan antara Self-efficacy dan Pengambilan Keputusan Berkuliah di Lain Kota. Yunita Winardi Tjiong Fakultas Psikologi

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI CITRA TUBUH PADA REMAJA PRIA DI SMA NEGERI 11 KOTA BANDUNG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada populasi atau sampel yang diambil adalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMK ISLAMIYAH DARUSSALAM BABAKAN KABUPATEN CIREBON SUNENGSIH ABSTRAK

HUBUNGAN KEDEWASAAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS SAM RATULANGI TERHADAP CARA BERSOSIALISASI

HUBUNGAN TINDAKAN BULLYING DI SEKOLAH DENGAN SELF ESTEEM SISWA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL SEPARATION DENGAN COLLEGE ADJUSTMENT PADA MAHASIWA ANGKATAN 2014 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN RESTI NUR HILMAWATI, ERNA SUSIATI ABSTRAK Penelitian ini diawali dengan adanya fenomena mahasiswa baru yang tinggal berjauhan dari orang tua selama masa perkuliahan memiliki dua tuntutan yaitu penyesuaian selama tinggal berjauhan dari orang tua (psychological separation) dan penyesuaian di lingkungan perguruan tinggi (college adjustment). Dari data awal ditemukan bahwa terdapat mahasiswa yang mampu untuk menyesuaikan diri di lingkungan perguruan tinggi tanpa bantuan orang tua, namun terdapat pula mahasiswa yang belum mampu. Arnett tahun 2004 mengatakan, ketika seseorang mampu menjalani psychological separation maka akan memunculkan kepuasan pada college adjustment. Dari fenomena di atas, maka peneliti ingin melihat apakah terdapat hubungan antara psychological separation dan college adjustment pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Metode penelitian yang digunakan adalah studi korelasi. Pengambilan data dilakukan dengan alat ukur Psychological Separation Inventory dan Students Adaptation to College Questionnaire Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji Rank Spearman dan dilakukan pada 68 mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Dari hasil yang diperoleh Sig sebesar 0.236, artinya bahwa tidak terdapat hubungan antara psychological separation dan college adjustment. Serta ditemukan dimensi conflictual independence dari variabel psychological separation memiliki korelasi sebesar 0.486 dengan total variabel college adjustment. Kata kunci : Psychological Separation, College Adjustment, Mahasiswa Baru

PENDAHULUAN Setiap manusia melalui dan mengalami fase perkembangan dalam hidupnya, dimulai ketika usia bayi hingga usia dewasa, dari terikat dengan orang tua atau caregiver menjadi mampu untuk memisahkan dirinya dengan orang lain. Fase pemisahan tersebut dinamakan separation-individuation atau suatu keadaan dimana seseorang mampu untuk membedakan objek sebagai simbol dan dirinya sendiri sebagai suatu bagian yang terpisah (Mahler, 1968 dalam Hoffman, 1984. Fase pemisahan ini terdiri dari dua tahapan, yang mana tahap kedua dimulai ketika masa remaja (sekitar usia 10 hingga 13 tahun) (Hoffman 1984). Tahapan kedua ini akan terus berjalan sepanjang usia individu (Blos, 1979 dalam Hoffman, 1984), termasuk akan dialami oleh seorang emerging adult. Emerging adulthood adalah suatu masa transisi dari remaja ke dewasa yang ditandai dengan masa eksperimen dan masa eksplorasi (Santrock, 2010). Pada masa ini, lebih ditonjolkan adanya kebebasan dari kontrol orang tua serta adanya proses eksplorasi diri yang lebih bebas untuk mempelajari dan mencari tahu lebih dalam siapa diri mereka dan apa yang mereka inginkan dalam hidupnya (Arnett, 2006 dalam Santrock, 2010). Pada usia ini (18 hingga 25 tahun) seseorang biasanya telah masuk pada tingkatan pendidikan yang lebih tinggi misalnya memasuki perguruan tinggi sebagai seorang mahasiswa baru. Ketika memasuki dunia perkuliahan, tidak jarang seorang emerging adult atau yang selanjutnya disebut mahasiswa harus tinggal berjauhan dengan orang tua karena letak perguruan tinggi atau pilihan bidang studi yang tidak ada di tempat asal, sehingga mahasiswa dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang jauh dari orang tua serta dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan pendidikan. Kedua hal tersebut dikenal dengan istilah psychological separation dan college adjustment. Psychological separation adalah keinginan individu menuju penyesuaian pribadi yang sehat dan sangat tergantung pada kemampuan psikologis seseorang untuk terpisah dari orang tua serta mendapatkan sense of identity sebagai individu yang terpisah (Hoffman, 1984). Psychological separation memiliki empat aspek yaitu kemampuan untuk mengatur kebutuhan pribadinya (functional independence), memiliki sikap atau nilai yang dianut (attitudinal independence), bebas dari keterikatan dan kebutuhan persetujuan (emotional independence) serta memiliki kebebasan dari rasa bersalah yang berlebihan, kecemasan dan rasa marah (conflictual independence) (Hoffman., 1984).

Sementara itu college adjustment adalah suatu proses multidimensional dari interaksi antara individu dengan lingkungannya, dalam usaha untuk membawa keharmonisan antara tuntutan dan kebutuhan individu serta lingkungannya (Baker & Siryk., 1984, 1989 dalam Petersen, et al., 2009), yang memiliki empat dimensi yaitu, Academic Adjustment, manifestasi dari perilaku dan sikap pada tuntutan pendidikan dari pengalaman di perguruan tinggi; Social Adjustment, manifestasi dari perilaku dan sikap yang berkaitan dengan relasi mahasiswa secara interpersonal dengan lingkungannya; Personal-Emotional Adjustment, manifestasi dari perilaku dan sikap yang berkaitan dengan bagaimana seorang mahasiswa menanggulangi tekanan psikologis dan konsekuensi somatis dari gelaja tersebut; dan Institutional Adjustment/Goal Orientation, manifestasi dari perilaku dan sikap yang berkaitan dengan derajat afiliasi mahasiswa pada institusi, sehingga mahasiswa tersebut merasa menjadi bagian dari institusi (Baker & Siryk., 1985). Tuntutan ini harus mampu dilewati oleh seorang mahasiswa agar dapat menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi. Arnet (2004) mengatakan bahwa, bila ke empat aspek psychological separation mampu dijalani dengan baik oleh seorang mahasiswa maka akan memunculkan kepuasan pada dua hal penting dalam hidup seorang mahasiswa yakni pada cinta dan pekerjaan. Oleh karena itu psychological separation merupakan hal penting terutama ketika memasuki lingkungan perkuliahan yang jauh dari orang tua. Sebenarnya psychological separation tidak hanya terjadi pada mahasiswa yang tinggal berjauhan dengan orang tua saja melainkan terjadi pula pada mahasiswa yang masih tinggal dengan orang tua selama masa perkuliahan, namun dalam penelitian ini lebih di fokuskan pada mahasiswa yang tinggal berjauhan dengan orang tua karena adanya tuntutan tambahan berupa penyesuaian diri di lingkungan tempat tinggal yang baru misalnya dengan perbedaan budaya, bahasa, dan makanan. Lalu Sullivan & Sullivan tahun 1980 (dalam Beyers, et al., 2003) menyatakan bahwa memasuki lingkungan perguruan tinggi merupakan salah satu respon dari pengalaman mahasiswa dalam menumbuhkan kemandirian dari orang tua. Dengan demikian semakin baik seorang mahasiswa dalam psychological separation dari orang tua, maka semakin baik pula penyesuaiannya di lingkungan perguruan tinggi (Lapsley et al., 1989) Di Fakultas Psikologi Unpad sendiri, terdapat 3 mahasiswa dari 12 mahasiswa mengatakan bahwa mereka mampu menyesuaikan diri di lingkungan perguruan tinggi dengan adanya bantuan dari orang tua berupa komunikasi yang intens. Komunikasi ini dirasakan perlu untuk dapat membantu para mahasiswa dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Ketika dukungan tidak didapatkan maka akan

berpengaruh pada penyesuaian di lingkungan perguruan tinggi berupa tidak mampunya mahasiswa dalam menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan. Namun hal ini berbeda dengan 9 mahasiswa dari 12 mahasiswa, yang mengatakan bahwa dirasakan dampak positif dari tinggal berjauhan dari orang tua berupa lebih mampunya mahasiswa dalam menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan terutama yang berkaitan dengan lingkungan sosial perguruan tinggi. Sehingga mereka beranggapan bahwa dengan tinggal berjauhan dari orang tua mereka merasa lebih mampu untuk menyesuaikan diri di lingkungan perguruan tinggi. Berdasarkan apa yang telah dipaparkan peneliti, dapat dikatakan bahwa adanya keterkaitan antara psychological separation dan college adjustment. Disini peneliti ingin mengkaji mengenai hubungan antara psychological separation dengan college adjustment pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Unpad. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental, yaitu penelitian kuantitatif dimana variabel bebas tidak dimanipulasi oleh peneliti (Kerlinger, 2004). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dimana dalam penelitian ini setiap perubahan yang terjadi bukan disebabkan oleh perlakuan dari peneliti (Kerlinger, 1990). Hubungan dari variabel yang diteliti akan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi (Sudjana, 1996). Partisipan Subjek penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran yang selama masa perkuliahan tidak tinggal bersama orang tua. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 68 orang mahasiswa.

Pengukuran Pengukuran variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner yang diadaptasi dari Psychological Separation Inventory yang disusun oleh Hoffman, 1984 dan Student Adaptation to College Questionnaire yang disusun oleh Robert W. Baker dan Bohdan Siryk tahun 1989. HASIL DAN PEMBAHASAN TOTALPS TOTALCA Spearman's rho TOTALPS Correlation Coefficient 1.000.146 Sig. (2-tailed)..236 N 68 68 TOTALCA Correlation Coefficient.146 1.000 Sig. (2-tailed).236. N 68 68 Berdasarkan tabel, dapat dinyatakan bahwa dengan Sig sebesar 0.236 berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara psychological separation dengan college adjustment. Dengan demikian, semakin mampu mahasiswa dalam melepaskan diri dari keterkaitan pada orang tua tidak berhubungan dengan penyesuaiannya di perguruan tinggi. Oleh karena itu, dapat terlihat bahwa psychological separation tidak memiliki kaitan dengan dimensi-dimensi yang ada pada college adjustment. Jika dilihat dari dimensi psychological separation yang dikaitkan dengan total variabel college adjustment, hanya dimensi conflictual independence yang berkorelasi sedang (sebesar 0.486) dengan college adjustment. Hal ini berarti bahwa ketika seorang mahasiswa masih memiliki kecemasan dan kekhawatiran yang cukup tinggi pada orang tua, maka akan berpengaruh pada penyesuaian di lingkungan perguruan tinggi. Hal ini didukung oleh pengisian item kuesioner psychological separation dimensi conflictual independence pada item nomor 4 mengenai Saya merasa seperti saya terus menerus bermasalah dengan orang tua saya sebanyak 52.94% mengisi pilihan tidak setuju yang berarti bahwa mahasiswa tidak begitu memiliki konflik yang berlebihan dengan orang tua dan merasa dalam kondisi yang baik-baik saja dengan orang tua sehingga berpengaruh pada tingginya kemampuan mahasiswa dalam menyesuaikan diri di lingkungan perguruan tinggi, yakni sebesar 75%.

Dari perhitungan signifikansi masing-masing dimensi dari kedua variabel, didapatkan hasil bahwa dimensi emotional independence dengan dimensi social adjustment memiliki hubungan yang signifikan negatif dengan korelasi rendah, yang dapat diartikan bahwa ketika mahasiswa sudah tidak memiliki ketergantungan secara emosional pada orang tua, misalnya sudah mampu untuk menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan orang tua, maka akan berdampak pada mampunya mahasiswa dalam melakukan penyesuaian di lingkungan perguruan tinggi. Sementara itu, dimensi conflictual independence memiliki korelasi positif dengan dimensi academic adjustment dan dimensi personal emotional adjustment yaitu sebesar 0.423 dan 0.496 atau masuk pada kategori sedang. Hal ini berarti ketika seorang mahasiswa masih memiliki kecemasan serta kekhawatiran yang berlebihan pada orang tua, maka akan berpengaruh pada rendahnya penyesuaian akademik di perguruan tinggi serta pada kenyamanan personal dan emosional di lingkungan perguruan tinggi. Lalu pada dimensi conflictual independence ditemukan pula korelasi positif dengan dimensi social adjustment yaitu sebesar 0.340 atau termasuk dalam kategori rendah. Hal ini berarti bahwa ketika seorang mahasiswa sudah tidak memiliki kecemasan yang berlebihan pada orang tua akan berpengaruh pada tingginya kemampuan mahasiswa dalam menyesuaikan diri di lingkungan sosial perguruan tinggi SIMPULAN 1. Tidak terdapat hubungan antara psychological separation dengan college adjustment pada mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Hal ini berarti seseorang yang memiliki psychological separation yang tinggi dari orang tua, tidak memberikan kontribusi pada college adjustment. 2. Dari variabel psychological separation, hanya dimensi conflictual independence yang memiliki hubungan signifikan dengan total variabel college adjustment yaitu 0.000 dengan koefisien korelasi sebesar 0.486 atau berkorelasi sedang 3. Dimensi emotional independence dan dimensi social adjustment memiliki hubungan signifikansi sebesar 0.018 dengan koefisien korelasi sebesar -0.286 atau berkorelasi rendah. Dimensi conflictual independence dan dimensi academic adjustment memiliki hubungan signifikansi sebesar 0.000 dengan koefisien korelasi sebesar 0.423 atau berkorelasi sedang.

4. Dimensi conflictual independence dan dimensi social adjustment memiliki hubungan signifikansi sebesar 0.005 dengan koefisien korelasi sebesar 0.340 atau berkorelasi rendah. 5. Dimensi conflictual independence dan dimensi personal-emotional adjustment memiliki hubungan signifikansi sebesar 0.000 dengan koefisien korelasi sebesar 0.496 atau berkorelasi sedang 6. Dari data penunjang ditemukan bahwa mahasiswa masih dapat meminta fasilitas baik internet, televisi atau penggantian kamar kost dari orang tua walaupun tinggal berjauhan akibat dari mahasiswa yang masih menceritakan berbagai kendala yang dihadapi di lingkungan tempat tinggal yang baru ataupun lingkungan perguruan tinggi. 7. Ditemukan bahwa, jarak daerah asal dengan lingkungan kampus serta sosok yang muncul ketika mengisi kuesioner psychological separation tidak memiliki perbedaan dalam penyesuaian di lingkungan perguruan tinggi. Dari data didapatkan bahwa baik mahasiswa yang tinggal di daerah Jawa Barat ataupun di luar Jawa Barat serta mahasiswa yang mengisi sosok ayah dan sosok ibu sama-sama memiliki penyesuaian diri yang rendah ketika tinggal berjauhan dari orang tua.

DAFTAR PUSTAKA Arnett, Jeffrey Jensen, Ph.d. 2004. Emerging Adulthood : The Winding Road from Late Teens through the Twenties. Oxford: Oxford University Press. Baker Ph.D, Robert W & Siryk M.A., Bohdan, 1985. The Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ). Western Psychological Services. Los Angeles, California. Diunduh dari portal.wpspublish.com/pdf/ sacq.pdf pada 17 Mei 2014 Berk, Laura. E. 2008. Exploring Lifespan Development 2 nd Edition. Boston: Pearson Brodie, Richard. Margaret Mahler and Separation-Individuation Theory http://www.childdevelopmentmedia.com/articles/margaret-mahler-and-separationindividuation-theory/ (di akses pada 28 Maret 2015 pukul 14.25) Coates, S. (2004) John Bowlby and Margaret S. Mahler: Their Lives and Theories. Journal of the American Psychoanalytic Association, 52:571-601. Daniel K. Lapsley, K. G. (1989). Psychological Separation and Adjustment to College. Journal of Counselling Psychology, 286-294 Fitriana. Adinda. 2013. Studi Mengenai Penyesuaian Diri Di Perguruan Tinggi Pada Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Jatinangor. Penelitian yang tidak dipublikasikan. Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing: Design, Analysis and Use. Massachusettes: Allyn & Bacon. Hoffman, J. A. (1984). Psychological Separation of Late Adolescents From Their Parents. Journal of Counselling Psychology, 170-178 Istiqomah, Bunga. 2008. Hubungan Antara Status Penerimaan Teman Sebaya Dengan Emotional Autonomy Remaja Usia 18-21 Tahun Yang Tinggal Terpisah Dengan Orang Tua (Kos) Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Jatinangor. Penelitian yang tidak dipublikasikan Kerlinger, Fred N. 2004. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Kusumayati, Nita. 2012. Studi Deskriptif Mengenai Marital Horizon Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Yang Berada Di Periode Emerging Adulthood. Jatinangor. Penelitian yang tidak dipublikasikan. Lamborn, SD, Mounts, NS & Steinberg L. Patterns of Competence and Adjustment Among Adolescents From Authoritative, Authoritarian, Indulgent, and Neglectful Families. Child Development 62 (5), 1049-1065

Nur Syabanawati, Eka. 2014. Gambaran College Adjustment Mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Jatinangor. Penelitian yang tidak dipublikasikan. Papalia, et al. 2007. Adult Development and Aging 3 rd Edition. Boston.: McGraw Hill Petersen, Louw & Dumont. 2009. Adjustment to University and Academic Performance Among Disadvantaged Students in South Africa. Educational Psychology : An International Journal of Experimental Educational Psychology, Volume 29 (I), 99-115. Diunduh dari http://www.tandfonline.com/loi/cedp20 pada 12 Februari 2014 Santrock, John W. 2014. Adolescence (Fifteenth Edition). New York: McGraw Hill Shilkret, Robert. 2002. Research With The Student Adaptation To College Questionnaire (SACQ). Mount Holyoke College. Steinberg & Silverberg. 1986. The Vicissitudes of Autonomy In Early Adolescence. Child Development, 57, 841-851. Stoever, Shawn B.S. 2001. Multiple Predictors Of College Adjustment And Academic Performance For Undergraduates In Their First Semester. University Of North Texas. Diunduh dari http://digital.library.unt.edu pada 14 Maret 2014. Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian: Bandung: Alfabeta. Taylor, Melinda A & Pastor, Dena A. 2005. A Confirmatory Factor Analysis of the Student Adaptation to College Questionnaire. James Madison University, Diunduh dari www.psyc.jmu.edu/assessment/research/pdfs/taylor%20& %20Pastor%202005_SACQ.pdf pada 18 Juni 2014 Thotlakson, Cheryl L. 1998. Predictors of Coping Strategies in Adolescence. University of Manitoba, Winnipeg, Manitoba Tuna, Mana Ece. 2003. Cross-Cultural Differences in Coping Strategies As Predictors Of University Adjustment Of Turkish And U.S Students. Thesis. Middle East Technical University. Diunduh dari http://etd.lib.metu.edu.td pada 14 Maret 2014 Wim Beyers, L. G. (2003). Psychological Separation and Adjustment to University : Moderating Effects of Gender, Age, and Perceived Parenting Style. Journal of Adolescence Research, 363-382.

Yelle, D. (2006). Examining The Parent-Young Adult Relationship During The Transition To College : The Impact Of Mismatched Expectations About Autonomy On College Student Adjustment. Arizona: University Of Arizona.