TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010

dokumen-dokumen yang mirip
TAHAPAN DAN TATACARA PELAKSANAAN MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANYUWANGI DI KECAMATAN (MUSRENBANGCAM) TAHUN 2015

LAMPIRAN VI : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

MUSRENBANG RKPD DI KECAMATAN

-1- BUPATI SINJAI PROPINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

PANDUAN MUSRENBANG RKPD DI KELURAHAN TAHUN 2015

LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

PELAKSANAAN MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN ( MUSRENBANG )

PELAKSANAAN MUSRENBANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN

FORUM RENCANA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PELAKSANAAN MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)

PANDUAN PELAKSANAAN. MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD di KECAMATAN DAN KELURAHAN SERTA FORUM RENJA OPD TAHUN 2012

PELAKSANAAN FORUM SKPD RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

WALIKOTA TASIKMALAYA

JUKNIS PELAKSANAAN MUSRENBANG KELURAHAN TAHUN 2017

PETUNJUK TEKNIS PEYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) TAHUN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERANGKAT KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2005 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DAFTAR ISI. SE Sekda Nomor 7/SE/ i. Daftar Isi... ii. Musrenbang Kelurahan Tahun I. Pendahuluan... 17

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

LAPORAN TIM PENYELANGGARA MUSRENBANG KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2015

JUKNIS PELAKSANAAN MUSRENBANG KELURAHAN TAHUN 2016

JUKNIS PELAKSANAAN MUSRENBANG KECAMATAN TAHUN 2016

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 121 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2010 NOMOR 34

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BUPATI BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

PANDUAN PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RKPD KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014 DI KECAMATAN

TAHUN 2006 NOMOR 12 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 21 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Dalam Negeri SURAT EDARAN BERSAMA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 27 A TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KEBUMEN SURAT EDARAN NOMOR... TENTANG PETUNJUK TEKNIS MUSRENBANG DESA/KELURAHAN TAHUN 2017

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

SURAT EDARAN BUPATI KEBUMEN. Kebumen, Oktober 2010

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PELAKSANAAN MUSRENBANG KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BUPATI MALUKU TENGGARA

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELAKSANAAN MUSRENBANG DESA

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROSES DAN JADWAL MUSRENBANG TAHUN 2017 UNTUK PERENCANAAN TAHUN 2018

GUBERNUR SULAWESI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Jl. Soekarno Hatta No. 17 Telp (0426) Kode Pos Mamuju

D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

PEDOMAN MUSRENBANG 2017 MUSRENBANG KOTA / KABUPATEN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG SEKRETARIAT DAERAH

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 18-A TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3

Panduan. Musrenbang Kecamatan. Musrenbang R K P D Provinsi DKI Jakarta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Cover depan : Tugu Tani

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

RANCANGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010 1. PENGERTIAN Musrenbang Kelurahan adalah forum musyawarah perencanaan pembangunan tahunan Kelurahan yang melibatkan para pelaku pembangunan di Kelurahan. 2. TUJUAN Musrenbang Kelurahan memiliki tujuan : a. Menampung dan menetapkan prioritas kebutuhan masyarakat yang diperoleh dari musyawarah perencanaan pada tingkat bawahnya. b. Menetapkan prioritas kegiatan Kelurahan yang akan dibiayai melalui alokasi dana Kelurahan yang berasal dari APBD Kota Bandung maupun sumber dana lainnya. c. Menetapkan prioritas kegiatan yang akan diajukan untuk dibahas pada Musrenbang Kecamatan. 3. MASUKAN (Bahan Musrenbang) a. Dokumen rencana pembangunan jangka menengah Kelurahan. b. Hasil evaluasi pembangunan Kelurahan pada tahun sebelumnya. c. Daftar prioritas masalah Kelurahan dan kelompok-kelompok masyarakat d. Hasil evaluasi Kecamatan dan/atau masyarakat terhadap pemanfaatan dana alokasi Kelurahan. e. Informasi dari Pemerintah Kota Bandung tentang indikasi jumlah alokasi dana Kelurahan yang akan diberikan untuk tahun anggaran berikutnya. f. Prioritas kegiatan pembangunan daerah untuk tahun mendatang yang dirinci berdasarkan SKPD pelaksananya beserta rencana pendanaannya tempat Kelurahan berada. 4. MEKANISME (Tahapan Musrenbang) Pelaksanaan musrenbang tahunan Kelurahan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a. Tahap Persiapan, dengan kegiatan sebagai berikut : 1) Masyarakat di tingkat RT/RW dan kelompok masyarakat melaksanakan musyawarah. 2) Lurah menetapkan tim penyelenggara. 3) Tim penyelenggara menyusun jadwal, mengumumkan jadwal, agenda dan tempat pelaksanaan secara terbuka paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan. 4) Tim penyelenggara membuka pendaftaran peserta atau mengundang peserta. 5) Tim penyelenggara mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang termasuk materi yang akan dibahas. b. Tahap Pelaksanaan, dengan kegiatan sebagai berikut: 1) Pemaparan Camat mengenai evaluasi pembangunan tahun sebelumnya serta prioritas kegiatan tahun yang akan datang. 2) Pemaparan Lurah mengenai prioritas kegiatan tahun yang akan datang serta informasi tentang perkiraan jumlah alokasi dana Kelurahan. 3) Pemaparan masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat Kelurahan oleh perwakilan dari

masyarakat, misalnya Ketua LPM, komite sekolah, dan lain-lain. 4) Pembahasan oleh para peserta. 5) Perumusan prioritas kegiatan. 6) Penetapan daftar nama delegasi yang akan dikirim pada musrenbang kecamatan (antara 3 sampai 5 orang di luar perangkat Kelurahan) dengan memperhatikan unsur keterwakilan perempuan. 5. KELUARAN (Hasil Musrenbang) a. Daftar prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan dengan sumber dana APBD Kelurahan, swadaya serta kegiatan yang akan diusulkan ke Kecamatan untuk dibiayai dari APBD Kota Bandung/Provinsi, APBN dan sumber dana lainnya. b. Daftar nama delegasi yang akan membahas hasil musrenbang Kelurahan pada musrenbang Kecamatan memperhatikan unsur keterwakilan perempuan. c. Berita Acara Musrenbang 6. PESERTA DAN NARA SUMBER a. Peserta Peserta adalah komponen masyarakat (individu maupun kelompok) yang berada di Kelurahan seperti: ketua RW, ketua RT, lembaga pemberdayaan masyarakat, tokoh agama, kelompok perempuan, kelompok pemuda, organisasi masyarakat, pengusaha, Komite sekolah, dan lain - lain. b. Narasumber Nara sumber adalah Lurah, ketua dan para anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, camat dan aparat kecamatan, kepala sekolah, kepala puskesmas, pejabat/petugas yang ada di Kelurahan, dan LSM yang bekerja di Kelurahan. 7. WAKTU PELAKSANAAN Pelaksanaan diadakan pada bulan Januari.

TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KECAMATAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010 1. PENGERTIAN Musrenbang Kecamatan merupakan forum musyawarah antar para pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program kegiatan prioritas yang tercantum dalam Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa/Kelurahan yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah kabupaten/kota di wilayah kecamatan, yang dikoordinasikan oleh Bappeda kota dan dilaksanakan oleh Camat. 2. TUJUAN Musrenbang Kecamatan diselenggarakan untuk: a. Membahas dan menyepakati usulan rencana kegiatan pembangunan desa/kelurahan yang menjadi kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang bersangkutan. b. Membahas dan menyepakati kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan yang belum tercakup dalam prioritas kegiatan pembangunan desa. c. Menyepakati pengelompokan kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan berdasarkan tugas dan fungsi SKPD kabupaten/kota. 3. MASUKAN (Bahan Musrenbang) Berbagai hal yang perlu disiapkan untuk penyelenggaraan antara lain adalah: a. Dari Kelurahan : 1) Dokumen prioritas program dan kegiatan pembangunan tahunan hasil musrenbang Kelurahan. 2) Daftar nama anggota delegasi dari Kelurahan untuk mengikuti musrenbang kecamatan. 3) Berita acara musrenbang Kelurahan. b. Dari kecamatan : 1) Hasil evaluasi pembangunan kecamatan pada tahun sebelumnya. 2) Rancangan awal rencana kerja kecamatan. c. Dari Pemerintah Kota Bandung: 1) Hasil evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Kota Bandung pada tahun sebelumnya. 2) Rancangan awal RKPD Kota Bandung. 4. MEKANISME (Tahapan Musrenbang) Pelaksanaan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Tahap Persiapan, dengan kegiatan sebagai berikut: 1) Camat menetapkan tim penyelenggara. 2) Tim penyelenggara melakukan hal-hal sebagai berikut: Menyusun jadwal dan agenda musrenbang kecamatan; Penyiapan daftar berbagai unsur yang akan dilibatkan dalam musrenbang kecamatan

yaitu narasumber, fasilitator, dan peserta. Pemberitahuan jadwal dan tempat pelaksanaan musrenbang kepada Bappeda kabupaten/kota. Dalam hal ini camat menyampaikan surat pemberitahuan kepada Bappeda dengan dilampiri bahan pembahasan musrenbang yang terdiri dari jadwal dan agenda musrenbang kecamatan. Mengumumkan secara terbuka tentang jadwal, agenda, dan tempat musrenbang kecamatan minimal 7 hari sebelum kegiatan dilakukan, agar peserta bisa menyiapkan diri dan segera melakukan pendaftaran dan atau diundang; Membuka pendaftaran dan atau mengundang calon peserta musrenbang kecamatan baik wakil dari Kelurahan maupun dari kelompok- kelompok masyarakat; Penyampaian undangan kepada peserta musrenbang RKPD kabupaten/kota di kecamatan, yang dilampiri dengan bahan musrenbang. Menyiapkan peralatan dan bahan/materi serta notulen untuk musrenbang kecamatan. Mengkompilasi prioritas program dan kegiatan pembangunan dari musrenbang Kelurahan berdasarkan masing-masing fungsi SKPD; b. Tahap Pelaksanaan, dengan agenda sebagai berikut: 1. Pendaftaran peserta 2. Acara pembukaan musrenbang 3. Sidang Pleno I Pemaparan materi dari narasumber dan materi musrenbang: 4. Sidang Kelompok Pemilihan unsur pimpinan kelompok diskusi terdiri dari ketua, sekretaris dan notulen yang dipilih dari dan oleh anggota kelompok diskusi yang difasilitasi oleh fasilitator. Penyerahan kelompok diskusi dari fasilitator kepada Ketua kelompok diskusi yang terpilih untuk memimpin jalannya pemaparan dan pembahasan materi dalam kelompok diskusi. Verifikasi usulan kegiatan prioritas desa/kelurahan oleh peserta musrenbang kecamatan dan dinilai kesesuaiannya dengan prioritas dan sasaran daerah sesuai tugas dan fungsi SKPD yang bersangkutan oleh peserta kelompok. Setelah dilakukan penyepakatan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan prioritas, selanjutnya dilakukan skoring dan rating untuk menentukan urutan prioritas. skoring dan rating dilakukan untuk tiap kelompok kegiatan dari masing-masing prioritas pembangunan daerah. Kriteria yang digunakan sebagai dasar penilaian prioritas ditetapkan oleh camat. Kriteria penilaian dapat dikembangkan sesuai kondisi setempat. Sebagai contoh kriteria: (1) Kesesuaian dengan rancangan awal RKPD; (2) kepentingan lintas kelurahan; (3) Dukungan pada pencapaian target prioritas pembangunan kota; (3) Dukungan pada pemenuhan hak dasar rakyat lintas kelurahan; (4) dukungan pada nilai tambah pendapatan lintas kelurahan. 5. Sidang Pleno II Sidang Pleno II dipimpin oleh Camat. Dalam sidang Pleno II bertujuan untuk: Pemaparan kegiatan prioritas kecamatan beserta sasarannya, yang merupakan hasil kesepakatan dari masing-masing kelompok dihadapan seluruh peserta musrenbang RKPD kota di kecamatan.

Memperolehtanggapan, penajaman, dan klarifikasi dari seluruh peserta musrenbang kecamatan terhadap materi yang dipaparkan oleh ketua kelompok diskusi,dan pengambilan keputusan menyepakati kegiatan prioritas pembangunan daerah kota di kecamatan. 6. Rangkuman hasil kesepakatan dalam sidang pleno II, dirumuskan kedalam rancangan berita acara kesepakatan hasil musrenbang RKPD kota di kecamatan oleh tim perumus yang dipimpin oleh Camat. 7. Rancangan berita acara kesepakatan hasil musrenbang kecamatan, dibacakan kembali dalam sidang pleno II untuk disepakati dan ditandatangani oleh yang mewakili setiap unsur pemangku kepentingan yang menghadiri musrenbang RKPD kota di kecamatan. 8. Camat menyampaikan salinan berita acara kesepakatan hasil musrenbang kecamatan kepada walikota sebagai bahan penyusunan RKPD kota, dan kepada Kepala SKPD sebagai bahan penyusunan rancangan Renja SKPD yang akan dibahas di forum SKPD. 5. KELUARAN (Hasil Musrenbang) Keluaran yang dihasilkan adalah: a. Daftar prioritas program dan kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan menurut SKPD atau gabungan SKPD yang akan disampaikan pada Musrenbang Kota Bandung. Selanjutnya, daftar tersebut diinformasikan kepada masyarakat di masing-masing Kelurahan oleh para delegasi yang mengikuti Musrenbang Kecamatan; yang dapat disusun dan disajikan kedalam format tabel sebagai berikut: (1) Prioritas Daerah (2) Tabel Daftar Rencana Kegiatan Prioritas Kecamatan Kecamatan...*) Tahun... Sasaran Daerah (3) Program (4) Kegiatan Indikatif (5) Pagu Indikatif (6) SKPD Penanggungjawab (7) *) Isi sesuai dengan nama kecamatan. Cara Pengisian Tabel Daftar Rencana Kegiatan Prioritas Kecamatan, sebagai berikut : Kolom (1) diisi dengan nomor urut prioritas pembangunan daerah untuk tahun rencana. Kolom (2) diisi dengan uraian nama/rumusan prioritas pembangunan. Kolom (3) diisi dengan uraian judul/rumusan sasaran pembangunan daerah. Kolom (4) diisi dengan uraian nama program dari masing-masing prioritas. Kolom (5) diisi dengan rincian indikatif kegiatan prioritas yang menunjang prioritas program dengan memperhatikan apa yang diusulkan oleh SKPD berdasarkan prakiraan maju pada RKPD tahun sebelumnya. Kolom (6) diisi dengan jumlah pagu indikatif untuk setiap program prioritas, yang dihitung berdasarkan indikasi jenis dan besaran kegiatan yang dibutuhkan sesuai program prioritas dan kemampuan fiskal daerah. Kolom ini cukup diisi untuk pagu indikatif program saja.

Kolom(7) diisi dengan nama satuan kerja perangkat daerah yang akan bertanggungjawab dan melaksanakan program dan/atau kegiatan yang direncanakan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD berdasarkan Peraturan Pemerintah mor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah jo Peraturan Daerah tentang Organisasi Perangkat Daerah. b. Kompilasi Hasil Musrenbang Kelurahan Kompilasi hasil musrenbang kelurahan menurut urutan prioritas yang disepakati di musrenbang kelurahan, dan dikelompokkan menurut SKPD, yang disajikan seperti dalam format tabel sebagai berikut: Tabel Daftar Prioritas Kelurahan menurut SKPD Kecamatan :...*) Kabupaten/Kota :...*) Tahun :...*) Keterangan Lokasi Kegiatan Volume Kelurahan Kesesuaian Dengan Status Prioritas Daerah Ke... Usulan (1) (2) (3) (4) (5) (6) *)Isi disesuaikan dengan nama kecamatan/kabupaten/kota dan tahun rencana. Cara Pengisian Form sebagai berikut: Kolom (1) diisi dengan nomor urut kegiatan prioritas usulan desa/kelurahan di kecamatan tersebut pada tahun rencana. Kolom (2) diisi dengan uraian nama/rumusan kegiatan prioritas dari desa/kelurahan. Kolom (3) diisi dengan uraian lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Kolom (4) diisi dengan jumlah dan satuan target sasaran kegiatan beserta satuannya,contoh:10 km2, 100 orang, dan sebagainya. Kolom (5) diisi dukungan langsung kegiatan tersebut pada urutan prioritas daerah, misalnya: prioritas ke 1, 2, dan seterusnya. Kolom (6) diisi status usulan kegiatan prioritas, status 0 adalah usulan tahun n (tahun rencana, misalnya 2010); status 1 adalah usulan tahun n-1 yang perlu percepatan. Catatan: Kriteria kegiatan prioritas yang diusulkan menjadi prioritas kecamatan, ditetapkan oleh camat setelah disetujui Bappeda kabupaten/kota. Hasil prioritisasi kegiatan berdasar kriteria, disajikan dalam format tabel sebagai berikut: Tabel Prioritisasi Kegiatan Berdasar Kriteria Kegiatan Kesesuaian dengan Ranwal RKPD Kontribusi pada Pencapaian Target Prioritas pembangunan kabupaten Kriteria Dukungan pada pemenuhan hak dasar rakyat Dukungan nilai tambah Lain -lain (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Total skor (8) Urutan prioritas (9)

Cara Pengisian Tabel Prioritisasi Kegiatan Berdasar Kriteria: Kolom (1) diisi dengan nomor urut program dan kegiatan. Kolom (2) diisi dengan kegiatan prioritas desa/kelurahan yang diusulkan. Kolom (3) diisi dengan angka 1 jika kurang sesuai dengan rancangan awal RKPD, angka 2 jika cukup sesuai dengan rancangan awal RKPD, dan angka 3 jika sangat sesuai dengan rancangan awal RKPD. Kesesuaian dengan rancangan awal RKPD dinilai dari kesesuaian dengan rancangan kegiatan SKPD. Kolom (4) diisi dengan angka 1 jika kurang berkontribusi, angka 2 jika cukup berkontribusi, dan angka 3 jika sangat berkontribusi. Kolom (5) diisi dengan angka 3 jika sangat sesuai, angka 2 jika cukup sesuai, angka 1 jika sama sekali tidak sesuai. Kolom (6) diisi dengan angka 3 jika sangat mendukung peningkatan nilai tambah, angka 2 jika cukup mendukung peningkatan nilai tambah, angka 1 jika kurang mendukung peningkatan nilai tambah. Peningkatan nilai tambah dinilai dari penerima sasaran dan outcomeyang direncanakan apakah meningkatkan kemampuan memperoleh pendapatan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan sejenisnya. Kolom (7) diisi dengan kriteria lain yang disepakati forum. Kolom (8) diisi dengan dengan total skor. Semakin tinggi skor yang diperoleh suatu kegiatan pelayanan, semakin tinggi prioritas kegiatan tersebut untuk ditangani di tahun rencana. Kolom (9) diisi dengan nomor urut prioritas kegiatan tersebut. a. Setelah diperoleh urutan prioritas usulan kegiatan dari desa/kelurahan, forum diskusi menyepakati kegiatan yang akan dijadikan kegiatan prioritas kecamatan, untuk selanjutnya diselaraskan dengan rancangan rencana program dan kegiatan SKPD yang tercantum dalam rancangan awal RKPD. b. Selanjutnya dilakukan langkah penyelarasan rancangan kegiatan pada rancangan awal RKPD dengan Daftar Kegiatan Prioritas Kecamatan yang dihasilkan dari langkah pada huruf d diatas. Langkah penyelarasan dapat dilakukan antara lain dengan cara sebagai berikut: 1) Memeriksa apakah semua kegiatan prioritas kecamatan tersebut sudah tercantum pada rancangan kegiatan prioritas SKPD yang ada dirancangan awal RKPD. 2) Apabila kegiatan prioritas kecamatan sudah tercakup dalam rancangan kegiatan SKPD dirancangan awal RKPD, maka diserasikan lokasi dan target volume kegiatan, dengan mempertimbangkan ketersediaan pagu indikatif. 3) Apabila kegiatan prioritas tersebut belum tercakup, maka ditambahkan pada daftar rencana kegiatan SKPD yang ada dirancangan awal RKPD. 4) Kegiatan prioritas kecamatan yang tidak dapat dilakukan hanya oleh satu SKPD, dikelompokkan sebagai kegiatan lintas SKPD. c. Langkah selanjutnya dilakukan penajaman rumusan sasaran dari kegiatan SKPD, berdasarkan prioritas kecamatan yang telah disepakati dalam diskusikelompok musrenbang kecamatan. d. Langkah selanjutnya dilakukan penyepakatan usulan pagu indikatif masing-masing kegiatan dalam wilayah kecamatan,yang disesuaikan dengan ketersediaan pagu indikatif yang dialokasikan untuk kecamatan tersebut. e. Hasil kesepakatan kegiatan prioritas kecamatan menurut SKPD selanjutnya dapat dituangkan dalam contoh tabel sebagai berikut:

Urusan Tabel Daftar Urutan Kegiatan Prioritas Kecamatan berdasar SKPD Kecamatan Tahun Prioritas Daerah Sasaran Daerah Prog ram Kegiatan Prioritas Sasar an Kegiat an Lokasi kel Volu me Pagu SKPD Penanggu ng jawab (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Cara Pengisian Tabel Daftar Urutan Kegiatan Prioritas Kecamatan Berdasar SKPD Kolom (1) diisi dengan nomor urut prioritas pembangunan daerah untuk tahun rencana. Kolom (2) diisi dengan jenis urusan Kolom (3) diisi dengan uraian nama/rumusan prioritas pembangunan. Kolom (4) diisi dengan uraian judul/rumusan sasaran pembangunan daerah. Kolom (5) diisi dengan uraian nama program dari masing-masing prioritas. Kolom (6) diisi dengan rincian indikatif kegiatan prioritas yang menunjang prioritas program dengan memperhatikan apa yang diusulkan oleh SKPD berdasarkan prakiraan maju pada RKPD tahun sebelumnya. Kolom (7) diisi dengan uraian judul/rumusan sasaran kegiatan. Kolom (8) diisi dengan uraian lokasi pelaksanaan kegiatan tsb. Kolom (9) diisi dengan jumlah, dan satuan target sasaran kegiatan beserta satuannya,contoh:10 km2, 100 orang, dan sebagainya Kolom (10) diisi dengan jumlah pagu indikatif untuk setiap program prioritas, yang dihitung berdasarkan indikasi jenis dan besaran kegiatan yang dibutuhkan sesuai program prioritas dan kemampuan fiskal daerah. Kolom ini cukup diisi untuk pagu indikatif program saja. Kolom (11) diisi dengan nama SKPD yang bertanggungjawab melaksanakan program dan/atau kegiatan yang direncanakan sesuai dengan tugas dan fungsi. f. Kegiatan yang belum dapat disepakati sebagai kegiatan prioritas kecamatan untuk dilakukan dalam tahun rencana berdasar alasannya, perlu didokumentasikan sebagai bahan pertimbangan untuk diusulkan dalam perencanaan tahun berikutnya. Beberapa kemungkinan alasan pertimbangan antara lain: 1) daya ungkit terhadap capaian prioritas daerah kurang tinggi; 2) keterbatasan anggaran tahun rencana, sehingga kemungkinan ditunda untuk diusulkan tahun berikutnya; 3) termasuk kewenangan lintas kabupaten/kota sehingga diusulkan ke provinsi; 4) alasan lainnya. g. Pendokumentasian kegiatan yang belum diakomodir disusun dengan cara disajikan dalam contoh tabel sebagai berikut:

Tabel Daftar Kegiatan yang Belum Disepakati Tahun *) Kecamatan :...*) SKPD :...*) Kegiatan Lokasi (Kelurahan) Volume Alasan (1) (2) (3) (4) (5) *) isi sesuai dengan tahun/nama kecamatan dan nama SKPD Cara Pengisian Tabel Daftar Kegiatan yang Belum Disepakati sebagai berikut: Kolom (1) diisi dengan nomor urut kegiatan prioritas usulan desa/kelurahan di kecamatan tersebut pada tahun rencana. Kolom (2) diisi dengan uraian nama/rumusan kegiatan prioritas dari desa/kelurahan. Kolom (3) diisi dengan uraian lokasi pelaksanaan kegiatan tsb. Kolom (4) diisi dengan jumlah, dan satuan target sasaran kegiatan beserta satuannya, contoh:10 km2, 100 orang, dsb. Kolom (5) diisi dengan alasan yang menjadi pertimbangan keputusan forum sehingga kegiatan tersebut belum dapat diakomodir pada tahun rencana. h. Pengambilan keputusan kesepakatan terhadap kegiatan yang diusulkan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. i. Apabila pengambilan keputusan tidak dapat ditetapkan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat, pengambilan keputusan ditetapkan dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah kelompok diskusi. j. Perumusan hasil kelompok diskusi dipimpin oleh ketua, sekretaris dan notulis dibantu fasilitator dan narasumber. c. Daftar nama delegasi kecamatan untuk mengikuti forum SKPD dan atau forum gabungan SKPD sesuai dengan fungsi SKPD dengan memperhatikan unsur keterwakilan perempuan ; d. Format berita acara kesepakatan hasil musrenbang kecamatan beserta lampiran terdiri dari: a. Rancangan berita acara kesepakatan hasil musrenbang RKPD di kecamatan; b. Kegiatan PrioritasKecamatan menurut SKPD; c. Daftar usulan yang belum disetujui Musrenbang RKPD di kecamatan; d. Daftar hadir peserta musrenbang RKPD di kecamatan; dengan contoh format sebagai berikut: Format Rancangan Berita Acara Kesepakatan Hasil Musrenbang RKPD Di Kecamatan RANCANGAN BERITA ACARA HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANG RKPD KABUPATEN/KOTA...*) DI KECAMATAN... TAHUN... Pada hari... tanggal... sampai dengan tanggal bulan tahun bertempat di...telah diselenggaran musrenbang RKPD kabupaten/kota yang dihadiri pemangu kepentingan sesuai dengan daftar hadir peserta yang tercantum dalam LAMPIRAN I berita acara ini.

Setelah memperhatikan, mendengar dan mempertimbangkan: 1. Sambutan-sambutan yang disampaikan oleh... (dijelaskan secara berurutan pejabat yang menyampaikan) pada acara pembukaan musrenbang kecamatan. 2. Pemaparan materi lainnya (disesuaikan dengan materi dan nama pejabat yang menyampaikan) 3. Tanggapan dan saran dari seluruh peserta musrenbang kecamatan terhadap materi yang dipaparkan oleh masing-masing ketua kelompok diskusi sebagaimana telah dirangkum menjadi hasil keputusan kelompok diskusi musrenbang kecamatan, maka pada: Hari dan Tanggal :.... J a m :... Tempat :.... musrenbang kecamatan :... MENYEPAKATI KESATU : Kegiatan Prioritas, Sasaran, yang disertai target dan kebutuhan pendanan dalam Daftar Prioritas Kecamatan Kabupaten/kota...*) Tahun... sebagaimana tercantum dalam LAMPIRAN II berita acara ini. KEDUA : Usulan program dan kegiatan yang belum dapat diakomodir dalam rancangan RKPD Kabupaten/kota...*) Tahun... -... beserta alasan penolakannya sebagaimana tercantum dalam LAMPIRAN III berita acara ini. KETIGA : Hasil kesepakatan sidang-sidang kelompok Musrenbang Kecamatan..Kabupaten/kota...*) Tahun... dan Daftar hadir Peserta Musrenbang sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV merupakan satu kesatuan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari berita ini. KEEMPAT : Berita acara ini dijadikan sebagai bahan penyusunan rancangan RKPD kabupaten/kota *)... Tahun. Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan untuk digunakan sebagaimana mestinya...., tanggal... Pimpinan Sidang Tanda tangan ( Nama) Mewakili peserta musrenbang Kabupaten/Kota*)... 1. 2. 3. 4. Nama Lembaga/instansi Alamat Tanda Tangan st..

a. Format Daftar Hadir Peserta Musrenbang Kecamatan LAMPIRAN I BERITA ACARA KESEPAKATAN HASIL MUSRENBANG KECAMATAN NOMOR TANGGAL Daftar Hadir Peserta Musrenbang Kecamatan Kecamatan :... Tanggal :... Tempat :... Nama Lembaga/Instansi Alamat & no telp. Tanda tangan b. Format Daftar Urutan Kegiatan Prioritas Kecamatan Menurut SKPD LAMPIRAN II BERITA ACARA KESEPAKATAN HASIL MUSRENBANG KECAMATAN NOMOR TANGGAL Daftar Urutan Kegiatan Prioritas Kecamatan Menurut SKPD Kecamatan :... Tahun :... Prioritas Daerah Sasaran Daerah Program Kegiatan Prioritas SKPD Sasaran Kegiatan Lokasi (kel) Volume Pagu Penanggungja wab c. Format Daftar Kegiatan yang belum disepakati

LAMPIRAN III BERITA ACARA KESEPAKATAN HASIL MUSRENBANG KECAMATAN NOMOR TANGGAL Tabel Daftar Kegiatan yang Belum Disepakati Tahun Kegiatan Lokasi (Kelurahan) Volume Pagu Alasan e. Daftar nama delegasi kecamatan untuk mengikuti musrenbang Kota Bandung dengan memperhatikan unsur keterwakilan perempuan yang dituangkan pada tabel di bawah ini. Tabel Daftar Delegasi Kecamatan 1. 2. 3. 4. Nama Lembaga/instansi Alamat &.HP Tanda Tangan dst.. f. Berita Acara Hasil Musrenbang 6. UNSUR YANG DILIBATKAN DALAM MUSRENBANG 1. Peserta Peserta Musrenbang kecamatan terdiri atas para kepala desa dan lurah, delegasi musrenbang desa, delegasi kelurahan, pimpinan dan anggota DPRD kabupaten/kota asal daerah pemilihan kecamatan bersangkutan, perwakilan SKPD, tokoh masyarakat, keterwakilan perempuan dan kelompokmasyarakat rentan termarginalkan dan pemangku kepentingan lainnya skala kecamatan. 2. Nara Sumber 1) Dari Kota Bandung: Bappeda, perwakilan SKPD, Kepala UPT SKPD di kecamatan yang bersangkutan, kepalakepala unit pelayanan di kecamatan, anggota DPRD dari wilayah pemilihan kecamatan yang bersangkutan; 2) Dari Kecamatan: Camat, aparat kecamatan, LSM yang bekerja di kecamatan bersangkutan, dan para ahli/profesional yang dibutuhkan. 3. Fasilitator

Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman yang memiliki persyaratan kompetensi dan kemampuan memandu pembahasan dan proses pengambilan keputusan dalam kelompok diskusi 7. WAKTU PELAKSANAAN Penyelenggaraan musrenbang RKPD kabupaten/kota di kecamatan selambat-lambatnya minggu kedua bulan Pebruari. Secara ringkas bagan alir kegiatan musrenbang RKPD kabupaten/kota dikecamatan dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut: Gambar Alur Proses Musrenbang Kecamatan