RAMALAN PERMINTAAN PERSEDIAAN OPTIMAL DAGING IKAN MENGGUNAKAN MODEL P (PERIODIK REVIEW)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KUE BOLU BERDASARKAN RAMALAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MODEL P (STUDI KASUS: P.IRT FOKER CAKE)

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN ALGORITMA NONLINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PARAMETER DALAM METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL SATU PARAMETER

Kata kunci: Analisis Pengendalian Persediaan, Metode Peramalan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang ada pada CV. Agung Jaya Cabang Pabean diperoleh dari supplier atau

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

Evaluasi dan Perbandingan Kebijakan Persediaan Probabilistik Menggunakan Model P di PT. X ABSTRAK

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN Oleh: Norma Endah Haryati ( )

Membuat keputusan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para

PERENCANAAN PENGENDALIAN IKAN CAKALANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN INVENTORI PROBABILISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

EVALUASI DAN PERBANDINGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN MODEL P DI PT. X ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Semen Dengan Kendala Kapasitas Gudang Menggunakan Model Probabilistik Q

KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SALES FORECASTING UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.

PENGGUNAAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MERAMALKAN PERSEDIAAN BERAS PADA BULOG DIVRE ACEH

BAB 2 LANDASAN TEORI

SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Harwein et al., Peramalan Data Times Series Kebutuhan Tepung Terigu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Roti...

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PREDIKSI HARGA DAGING SAPI DI PEKANBARU DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL WINTER

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

ANALISIS RAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. INDAC INT L

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

KAJIAN TEORITIS HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN DATA RUNTUN WAKTU

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI

BAB II LANDASAN TEORI

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order

PERENCANAAN PRODUKSI

METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER UNTUK PERAMALAN ABSTRACT

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

ANALISIS PERAMALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL ABSTRACT

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA

PERAMALAN PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA TOKO OBAT BINTANG GEURUGOK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN PENDEKATAN PERIODIC REVIEW DAN ADAPTIVE RESPOSE RATE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING DI ARTA SWALAYAN KEDIRI

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN KAPAS DENGAN KRITERIA MINIMASI TOTAL BIAYA DI PT. WORLD YAMATEX SPINNING MILLS BANDUNG *

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan

BAB III LANDASAN TEORI

JURNAL MATEMATIKA MANTIK Edisi: Oktober Vol. 02 No. 01 ISSN: E-ISSN:

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN ANALISIS DATA. Berikut ini adalah data penjualan besi Wiremesh selama 4 tahun berturutturut.

PERAMALAN KERUSAKAN HUTAN TAMAN NANI WARTABONE DI GORONTALO METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA DAN REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

PERAMALAN PASOKAN BAHAN BAKU DAN PENJUALAN SIR 20 DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII UNIT PADANG PELAWI KEC. SUKARAJA KAB. SELUMA

PENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU

SKRIPSI APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA METODE EXPONENTIAL SMOOTHING. Disusun oleh: DANI AL MAHKYA

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Permintaan Konsumen

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

PERBANDINGAN METODE AUTOREGRESI DAN AUTOKORELASI SERTA SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. konstan, namun ada beberapa periode yang memperlihatkan keadaan yang ekstrim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

PENERAPAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN

BAB III METODE PROBABILISTIK P

Made Irma Dwiputranti Politeknik Pos Indonesia, Jl. Sariasih No. 54 Bandung

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perbandingan Hasil Peramalan dengan Metode Double Exponential Smoothing Holt dan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA METODE EXPONENTIAL SMOOTHING ABSTRACT

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA BROWN DALAM MERAMALKAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI KOTA MEDAN

Transkripsi:

Jurnal Siliwangi Vol.. No.. November 06 ISSN 47789 RAMALAN PERMINTAAN PERSEDIAAN OPTIMAL DAGING IKAN MENGGUNAKAN MODEL P (PERIODIK REVIEW) Akik Hidayat, Ridwan Giri Prakoso, Rianto ), ) Departemen Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran ) Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik, Universitas Siliwangi email: akik@unpad.ac.id, ridwangirip@gmail.com, rianto@unsil.ac.id Abstrak UD Barokah Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang kuliner yang memproduksi bahan dasar keripik ikan. Kenyataannya permintaan daging ikan selalu berubahubah, oleh karena metode peramalan seperti metode holt exponential smoothing dan brown exponential smoothing dapat digunakan untuk mengetahui jumlah permintaan di masa yang akan datang. Faktor lain yang dapat mengatasi fluktuasi permintaan daging ikan adalah kebijakan persediaan yang baik. Model P (periodic review) dengan adanya back order adalah salah satu model yang dapat digunakan untuk menentukan kebijakan bagi perusahaan yang memiliki sistem persediaan yang bersifat probabilistik. Hasil dari membandingkan kedua metode peramalan adalah metode brown exponential smoothing lebih tepat digunakan untuk meramalkan permintaan daging ikan karena menghasilkan ukuran kesalahan yang lebih kecil. Kata kunci : Peramalan, holt exponential smoothing, brown exponential smoothing, persediaan, model P dengan back order. Abstract UD Barokah Jaya is a company which engaged in culinary sector that produces raw material of fish chip. Reality, fish meat demand always changing, therefore forecasting methods such as exponential smoothing method and brown holt exponential smoothing can be used to determine the number of demand in the future. Another factor that can evercome a fluctuation of fish meat demand is a good inventory policy. P Model (periodic review) with back order is a model that can be used to determine policy for a company with a probabilistic inventory system. The result of comparing two methods of forecasting is a brown exponential smoothing method more appropriately used to forecast fish meat demand because having smaller error. Keywords: Forecasting, holt exponential smoothing, brown exponential smoothing, inventory, P models with back order. I. PENDAHULUAN Seiring berjalannya waktu, persaingan di bidang industri semakin ketat sehingga dibutuhkan pengendalian persediaan yang baik agar suatu perusahaan dapat terus bersaing dengan perusahaan lainnya. Persediaan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan demi kelancaran kegiatan dalam suatu perusahaan. Dengan menentukan tingkat persediaan yang optimal dapat dicegah terjadinya persediaan yang menumpuk maupun kekurangan persediaan []. Pada dasarnya, semua perusahaan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan maksimum. Untuk itu, dibutuhkan sebuah pengendalian persediaan yang baik pada suatu perusahaan agar dapat menentukan jumlah persediaan yang optimal sehingga mampu memperoleh keuntungan maksimum. Pada kenyataannya, suatu sistem persediaan akan bersifat probabilistik, karena mengandung unsur yang tidak pasti. Salah satu hal yang tidak pasti dalam sistem persediaan adalah fluktuasinya jumlah permintaan. Untuk dapat mengatasi keadaan seperti ini, dapat digunakan metode peramalan untuk menentukan jumlah permintaan di masa yang akan datang sehingga dapat ditentukan kebijakan dalam pengendalian persediaan, salah satu cara untuk dapat menentukan kebijakan pada persediaan adalah dengan menggunakan model P (periodic review). Model P (periodic review) merupakan salah satu model pada sistem persediaan yang dapat digunakan untuk mengatasi sistem persediaan yang bersifat probabilsitik.

Jurnal Siliwangi Vol.. No.. November 06 ISSN 47789.. Peramalan Peramalan merupakan prediksi, proyeksi, atau perkiraan yang akan terjadi di masa depan. Karena masa depan itu tidak bisa dipastikan, maka dibutuhkan beberapa sistem peramalan baik implisit maupun eksplisit. Tujuan dari peramalan adalah untuk menggunakan informasi yang ada sekarang ini sebagai arahan aktifitas di masa depan untuk mencapai tujuan organisasi []... Brown Exponential Smoothing Linear Satu Parameter Metode brown exponential smoothing linear satu parameter merupakan salah satu metode peramalan yang digunakan untuk meramalkan data yang memiliki trend. Dasar pemikiran dari metode ini serupa dengan ratarata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya jika terdapat unsur trend []. Pada Metode ini dilakukan dua kali pemulusan exponensial dan satu kali pemulusan terhadap trend. Nilai ramalan didapatkan dengan menggunakan satu konstanta pemulusan yaitu alpha (α) yang bernilai antara 0 dan, sehingga dapat dinyatakan dengan:. Pemulusan Exponensial Tunggal : S t = αx t + ( α)(s t ) (.). Pemulusan Exponensial Ganda : S t = αs t + ( α)s t (.). Pemulusan Trend: a t = S t + (S t S t ) = S t S t (.) b t = α α t S t ) (.4) 4. Ramalan: F t+m = a t + b t m (.5) Untuk memulai perhitungan peramalan perlu ditentukan nilai inisial untuk S dan b, karena belum terdapat nilai S dan b maka dapat digunakan nilai X sebagai nilai awal... Holt Exponential Smoothing Metode ini sering juga disebut dengan metode exponential smoothing ganda dari holt. Metode ini cukup baik apabila digunakan terhadap data yang tidak stationer atau memiliki faktor trend dan tidak memiliki faktor musiman. Bentuk umum peramalan dengan metode ini adalah sebagai berikut: S t = αx t + ( α)(s t + b t ) (.6) b t = ( γ)b t + γ(s t S t ) (.7) F t+m = S t + b t m (.8) Dengan, S t = Level Pemulusan dari series b t = Pemulusan additive trend pada akhir periode t X t = Data aktual pada periode t α = Konstanta exponensial atau parameter pemulusan data (0 < α < ) γ = Parameter pemulusan trend (0 < γ < ) F t+m = Peramalan untuk m periode pada periode t Langkah awal perhitungan perlu ditentukan nilai inisial untuk S dan b. Adapun inisialisasi dalam metode ini adalah sebagai berikut: S = X (.9) b = X X atau b = (X X )+(X X )+(X 4 X ) (.0).4. Ukuran Statistik Standar Jika X t merupakan data aktual untuk periode t dan F t merupakan ramalan untuk periode yang sama maka nilai kesalahan didefinisikan sebagai berikut: e t = X t F t (.) Jika terdapat nilai pengamatan dan ramalan untuk N periode waktu maka terdapat sejumlah N kesalahan dan ukuran statistik standar dapat didefinisikan sebagai berikut:. Mean Absolute Error n e t MAE = i= (.) n. Mean Squared Error MSE = n e t i= (.) n Sedangkan dalam menentukan kesalahan relatif :. Presentase Kesalahan (Percentage Error) PE t = X t F t 00%.4) X t. Nilai Tengah Kesalahan Presentase Absolut (Mean Absolut Percentage Error) MAPE = N PE t i= (.5) N Dengan, e t = Kesalahan X t = Data sebenarnya pada waktu ke t n = Banyaknya periode waktu = Nilai ramalan pada periode ke t F t.5. Pengujian Normalitas Data Uji normalitas data adalah uji yang dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapatkan memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik. Dengan kata lain, apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdisribusi normal. Salah satu uji yang dapat digunakan untuk mengetahui normalitas data adalah uji KolmogorovSmirnov dengan algoritma sebagai berikut:

Jurnal Siliwangi Vol.. No.. November 06 ISSN 47789 Hipotesis: H 0 : data mengikuti distribusi normal H : data tidak mengikuti distribusi normal Statistik Uji: D = sup[s 0 (X) F 0 (X)] (.6) dengan tingkat signifikansi 5% atau 0.05 Kriteria Uji: H 0 diterima jika nilai signifikansi > 0.05 H 0 ditolak jika nilai signifikansi < 0.05.6. Persediaan Persediaan merupakan salah satu elemen penting yang diperlukan oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut dapat terus berjalan. Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barangbarang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal, persediaan barangbarang yang masih dalam pengerjaan ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi [4]..7. Model P Kebijakan persediaan model P ditandai dengan dua hal mendasar, yaitu:. Pemesanan dilakukan menurut suatu selang interval waktu yang tetap (T).. Ukuran lot pemesanan (q) besarnya merupakan selisih antara persediaan maksimum yang diinginkan (R) dengan persediaan yang ada pada saat pemesanan dilakukan (r)..8. Asumsi dan Komponen Model Formulasi model P dikembangkan berdasarkan sejumlah asumsi tertentu dengan komponen model. Asumsi yang digunakan pada model persediaan probabilistik P adalah:. Permintaan selama horizon perencanaan bersifat probabilistik dan berdistribusi normal dengan ratarata (D) dan standar deviasi (S).. Waktu antar pemesanan konstan (T) untuk setiap kali pemesanan, barang akan datang secara serentak dengan lead time (L).. Ongkos pesan (A) untuk setiap kali pemesanan dan ongkos simpan (h) sebanding dengan harga barang dan waktu penyimpanan. 4. Ongkos kekurangan persediaan (C u ) sebanding dengan jumlah barang yang tidak dapat dilayani atau sebanding dengan waktu. Komponen model P meliputi kriteria kinerja, variabel keputusan dan parameter seperti diuraikan berikut ini:. Kriteria Kinerja Ekspektasi ongkos total persediaan yang dimaksud adalah sebagai berikut: O T = O p + O s + O k (.7). Variabel Keputusan a. Periode waktu antar pemesanan (T). b. Persediaan maksimum waktu yang diharapkan (R).. Parameter a. Ongkos setiap kali pesan (A). b. Ongkos simpan per unit per periode (h). c. Ongkos kekurangan persediaan (C u )..9. Formulasi Model Berdasarkan ekspektasi ongkos persediaan total (O T ) seperti dinyatakan dalam persamaan (.7), berikut ini adalah perincian formulasinya sehingga kelak akan dapat ditentukan variabelvariabel keputusan yang akan dikendalikan, yaitu T dan R [5].. Ongkos Pengadaan O p = A (.8) T. Ongkos Penyimpanan O s = (R LD TD ) h (.9). Ongkos Kekurangan O k = C u T (x R) f(x)dx R 4. Ongkos Total (.0) (x R) O T = A + (R LD TD ) h + C u T T R f(x)dx (.).0. Solusi Model Menurut Hadley dan Within [6] solusi model P dapat diperoleh dengan : a. Hitung nilai T 0 dengan persamaan : T 0 = A Dh (.) b. lalu hitung R dengan menggunakan persamaan : R = TD + LD + z β S T + L (.) safety stock = z β S T + L (.4) c. Hitung besarnya ekspektasi kekurangan persediaan dengan persamaan: N = σ φ(z) + (μ R)ф(z) Dengan, z = R μ (.5) σ μ = D(T + L) (.6) σ = S T + L (.7) φ(z) = f(z) = z ) (.8) ф(z) = (R μ) σ π e ( R f(z)dz = f(x)dx = β (.9)

Jurnal Siliwangi Vol.. No.. November 06 ISSN 47789 d. Hitung total ongkos persediaan (O T ) 0 dengan menggunakan persamaan (.5) e. Ulangi mulai dari langkah b dengan iterasi penambahan, T = T 0 + T. Jika hasil O T < O T 0, iterasi penambahan dilanjutkan. Iterasi dihentikan apabila O T n+ > O Tn.. Kemudian akan dicoba iterasi pengurangan, T = T 0 T Jika hasil O T < O T 0 iterasi pengurangan dilanjutkan. Iterasi dihentikan apabila O T n+ > O Tn. f. Pilih nilai T yang menghasilkan O T minimum. II. BAHAN DAN METODE/METODOLOGI.. Objek Penelitian UD Barokah Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang kuliner. Bahan makanan yang di produksi oleh perusahaan ini adalah bahan dasar untuk pembuatan keripik ikan. Jenis daging ikan olahan yang digunakan unuk proses produksi adalah daging ikan kuniran. Objek dalam penelitian ini adalah data jumlah permintaan daging ikan pada UD Barokah Jaya. Data pada penelitian ini adalah sekunder. Data yang digunakan adalah data permintaan daging ikan periode Januari 0 sampai dengan Oktober 05... Metode Penelitian Metode Penelitian berguna untuk memberikan arahan dalam melakukan penelitian ini. Metode penelitian terdiri atas tahapan yang ditempuh dalam melakukan penelitian. Berikut adalah tahapan penelitian yang akan dilakukan: Tahap : Tahap awal ini adalah studi literatur, yaitu dengan mempelajari terlebih dahulu teoriteori yang berkaitan dengan metode peramalan dan pengendalian persediaan, kemudian metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah serta mempelajari penelitianpenelitian sebelumnya. Tahap : Pada tahap ini penulis mengidentifikasi masalah apa yang akan diangkat dalam penelitian serta ditentukannya batasan dan asumsi penelitian agar masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Tahap : Menentukan sasaran yang akan dicapai penelitian, dalam hal ini mengenai tujuan penelitian. Tahap 4: Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data sekunder pada UD Barokah Jaya. Tahap 5: Pengolahan data yang terdiri dari beberapa tahap yaitu:. Plot dan indentifikasi pola data yang telah didapat.. Penentuan metode peramalan yang cocok.. Inisialisasi nilai alpha (α) dan gamma (γ). 4. Perhitungan peramalan dengan menggunakan brown exponential smoothing linear satu parameter dan holt exponential smoothing. 5. Pilih nilai alpha (α) dan gamma (γ) dengan menghasilkan MAPE terkecil. 6. Membandingkan keakuratan ramalan degan memperhatikan nilai error nya yaitu MAE, MSE dan MAPE. Hasil ramalan permintaan untuk periode selanjutnya. 7. Uji normalitas data permintaan daging ikan setelah hasil peramalan. 8. Menetukan waktu antar pemesanan, persediaan maksimum yang diharapkan, safety stock dan ongkos total persediaan dengan model P (periodic review). Tahap 6: Pada tahap ini membahas tentang hasil pengolahan data yang telah dilakukan. Tahap 7: Menarik kesimpulan dari langkahlangkah penelitian yang sudah dilakukan sebelumya. III. HASIL DAN PEMBAHASAN.. Peramalan Menggunakan Metode Brown Exponential Smoothing Linear Satu Parameter Setelah dilakukaan pemilihan parameter α dengan perbandingan nilai MAPE, maka diperoleh nilai α yang menghasilkan MAPE minimum, yaitu α = 0. Tabel. Pengolahan Data Menggunakan Brown Exponential Smoothing Linear Satu Parameter dengan parameter α = 0. t X t S t S t a t b t F t+m e t 84 84.00 84.00 NaN NaN NaN NaN 79. 560 784.80 89.76 NaN NaN 84.4 650.4 79.86 506. 6 5.90 78.60 66.6 0 4

Jurnal Siliwangi Vol.. No.. November 06 ISSN 47789 4 46 6.79 757.64 5 54 598.4 75.80 6 404 559.55 69.55 7 64 574.44 668.9 8 8 56.5 64.7 9 505 59.9 69.88 0 98 48.54 59.6 75 5.8 580.86 50 59.06 570.50 787 580.65 57.5 4 0 670.9 59. 5 657 668.4 607.9 6 80 770.5 640.0 7 990 84.4 674.89 8 84 88. 70.58 9 00 855.6 7.9 0 88 860.6 759.5 940 876.49 78.70 4 95.99 8.6 8 07.9 85.57 4 87 977. 877.5 5 00 98.45 898.50 6 6 0.6 9.4 7 90 996.5 96.45 8 0.6 95.49 9 7 084.70 979.7 0 90 05.76 004.9 544 9.4 04.6 84 9.5 07.4 465 46. 07.7 4 66 9.8 5.57 467. 94 47. 07 46. 54 479. 95 49. 9 49. 96 74. 46 486. 80 487. 6 588. 77 749. 6 78. 88 90. 00 95. 9 9. 07 976. 60 96. 96 970. 7 040. 6 8. 077. 066. 40 04. 89 056. 60 089. 76 89. 67 06. 58 44. 8 0. 64 85. 7 506. 78 6..84.5.6 6.56.49 7.7.76 0.6.0 9.68 5.9.6 4.88 8.69 0.4 5.4.45 8.66 4. 4.95 0.99.9 5.0 7.0 6.4 5. 7.69 9.78 4.76 44.40 5 NaN NaN NaN NaN NaN 6 NaN NaN NaN NaN NaN 470.7 4.7 49. 9.9 456. 40.7 47.47 47.9 475.04 477.7 590.80 769. 744.07 9.6 988.80 96.76 006.94 987.0 99.7 069.8.4 0.06 087.9 7.8 07.6 06.79 5.9.79 8.88 40.4 40.0 55.8 595.58 7.7 09. 7 5. 40.7 7. 0.6 9.4 7 87.8 4.96 09.7 44. 0. 45.9 56.7 54.8 0 4.4 4.9 4 47.0 0. 8.7 406.4 99.06 48.6 97.8 50.8 0. 5.9. 97.8 8 4.5 8 40.9 7 NaN NaN.. Peramalan Menggunakan Holt Exponential Smoothing Setelah dilakukaan pemilihan parameter α dan γ dengan perbandingan nilai MAPE, maka diperoleh kombinasi nilaiα dan γ yang menghasilkan MAPE minimum, yaitu α = 0.5 dan γ = 0.8 Tabel. Pengolahan Data Holt Exponential Smoothing dengan parameter α = 0.5 dan γ = 0.8 t X t S t b t F t e t 84 84.000 6.000 NaN NaN 560 65.950 40.9 75.000 55.000 00.0 75.455 495.7 8.7 4 46 97.69 44.87 4.569 8.4 5 54 50.77 08.748 5.78 88.8 6 404 4.6 9.879 4.05 6.975 7 64 46.409 56.86 0.75 40.47 8 8 8.09 56.544 79.548.45 9 505 46.685 9.998 4.765 80.5 0 98 6.556 47. 76.686 78.686 75 56.64 6.0 89.5 445.665 50 50.54 6.9 50.4 0.4 787 648.40 9.658 50.85 8.85 4 0 85.590 5.08 667.897 64.0 5 657 779.9 0.6 906.67 49.67 6 80 998.456 64.74 809.50 70.498 7 990 05.589 57.507 06.60 7.60 8 84 956.057 4.640 08.096 49.096 9 00 996.97 5.769 990.697.0 0 88 955.86.9 0.74 50.74 940 958.59 8.46 977.794 7.794 4 05.96.958 976.98 47.09 8 6.450 59.44 08.99 99.08 4 87 05.64 5.454 95.864 478.864 5 00 04.408 9.570 067.097 64.097 6 6 090.909 8.08 04.978 9.0 7 90 07.674.59 08.97 78.97 8 07.660.0 09.66 0.74 9 7.85 4.69 08.68 54.7 0 90 7.80 9.59 46.754 56.754 544 98.455 56.47 46.969 97.0 84 6.7.560 454.88 70.88 465 407.8 4.74 48.9 6.708 4 66 557.65 6.65 450.087 0.9 5 NaN NaN NaN 69.88 NaN 6 NaN NaN NaN 680.9 NaN 5

Jurnal Siliwangi Vol.. No.. November 06 ISSN 47789.. Penentuan Metode Peramalan Dengan Analisis Ukuran Ketepatan Ukuranukuran ketepatan peramalan yang digunakan untuk menentukan metode peramalan adalah MAE, MSE dan MAPE yang dihitung menggunakan persamaan (.), (.) dan (.5). Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Perbandingan Analisis Ukuran Ketepatan Metode Brown Exponential Smoothing Linear Satu Parameter dan Metode Holt Exponential Smoothing No Analisis Kesalahan MAE = N e t i= N MSE = N e t i= N MAPE = N PE t i= N Brown Exponential Smoothing Linear Satu Parameter Holt Exponential Smoothing 8.4 09.09 5550. 64.87 6.9 7.99 Pada Tabel dapat dilihat perbandingan hasil analisis ukuran ketepatan antara metode brown exponential smoothing linear satu parameter dan metode holt exponential smoothing. Berdasarkan perbandingan analisis ukuran ketepatan, metode brown exponential smoothing linear satu parameter memiliki nilai kesalahan yang lebih kecil dibandingkan dengan holt exponential smoothing sehingga hasil peramalan dari metode brown exponential smoothing linear satu parameter yang akan digunakan untuk pengolahan data selanjutnya..4. Uji Normalitas Data Permintaan Daging Ikan Setelah ditentukan metode peramalan yang tepat dan juga besarnya permintaan daging ikan untuk bulan November dan Desember 05, akan dilakukan uji normalitas terhadap data permintaan daging ikan selama periode 05. Tabel 4. Data Jumlah Permintaan Daging Ikan Tahun 05 Bulan Permintaan Januari 00 Februari 6 Maret 90 April Mei 7 Juni 90 Juli 544 Agustus 84 September 465 Oktober 66 November 55 Desember 596 Jumlah 970 Untuk melakukan uji normalitas data permintaan daging ikan akan digunakan software SPSS.6 Tabel 5. Uji KolmogorovSmirnov Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa permintaan daging ikan periode tahun 05 berdistribusi normal dengan nilai signifikansi sebesar 0.80 yang artinya lebih besar dari 0.05 sehingga H 0 diterima dan data mengikuti distribusi normal..5. Perhitungan Menggunakan Model P Model P (periodic review) memerlukan nilai dari parameterparameter yang digunakan dalam perhitungan. Berdasarkan data yang telah diperoleh maka rincian nilai parameter sebagai berikut: D = 970 kg / tahun L = 0,005479 tahun S = 48,96 kg A = Rp 75.000 h = Rp 896,47/kg per tahun C u = Rp 500, /kg Dengan menggunakan solusi dari Hadley dan Within [6], maka diperoleh kebijakan persediaan seperti yang disajikan pada tabel 6. Tabel 6 Perhitungan Model P (Periodic Review) Iterasi T β R N O T 0,874 0,05 5846,6 4,86 Rp 0.76.05 0,4074 0,068 595,5 4,987 Rp 0.76.97 0,674 0,07 5766,89 4,649 Rp 0.760.858 4 0,474 0,0 5687,549 4,488 Rp 0.76.69 IV. KESIMPULAN DAN SARAN Metode peramalan yang cocok digunakan untuk menentukan jumlah permintaan daging ikan yaitu metode brown exponential smoothing linear satu parameter karena menghasilkan MAE, MSE dan MAPE yang lebih kecil dari pada metode Holt Exponential Smoothing dari keputusan jumlah permintaan. Hasil kebijakan pengendalian persediaan 6

Jurnal Siliwangi Vol.. No.. November 06 ISSN 47789 daging ikan menggunakan model P (periodic review) untuk periode satu tahun adalah dengan waktu antar menghasilkan pemesanan yang optimal (tabel 6). DAFTAR PUSTAKA [] Siagian, P. 987. Penelitian Operasional: Teori dan Praktek. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. [] Tersine, R.J. 994. Principles of Inventory and Materials Management. 4th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc. [] Makridakis, S., Wheelright, S.C., McGee, V.E. 999. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jakarta: Binarupa Aksara. [4] Assauri, S. 997. Manajemen Pemasaran (Dasar, Konsep dan Strategi). Jakarta : Raja Grafindo Persada. [5] Bahagia, S. N. 006. Sistem Inventory. Bandung :Penerbit ITB. [6] Hadley, G dan Within T.M. 96. Analysis of Inventory System. Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ. 7