Kebunku Kebun Al-Qur an

dokumen-dokumen yang mirip
Mohon kami dimaafkan, mohon pula kami dido akan agar Allah mengampuni dosa-dosa kami dan meridloi apa yang kami ingin lakukan ini. Amin.

tumbuhan di sekitar pelajaran 8

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya pemahaman dari masyarakat dalam pengolahan lahan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang bertumpu pada satu sumber karbohidrat yaitu beras, melemahkan ketahanan. pangan dan menghadapi kesulitan dalam pengadaanya.

BAB I PENDAHULUAN. Secara agronomis benih didefinisikan sebagai biji tanaman yang diperlukan untuk

PENGERTIAN PERTANIAN 10/24/2007 ARTI PENTING SEKTOR PERTANIAN. PERTANIAN : Pertanian, Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Perkebunan

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pegaruh Perlakuan terhadap Produksi Hijauan (Bahan Segar)

PENDAHULUAN. Latar Belakang. subsektor peternakan. Suatu negara dapat dikatakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang di olah

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Sejarah pembangunan di wilayah pedesaan di Indonesia memperlihatkan

PENGANTAR. Latar Belakang. Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia.

I. PENDAHULUAN. terutama pangan dan energi dunia, termasuk Indonesia akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mata pencaharian penduduk Indonesia bergerak pada sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. panennya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan

HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

POTENSI PERTANIAN PEKARANGAN*

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

I. PENDAHULUAN. jenis salak yang terdapat di Indonesia, yakni : salak Jawa Salacca zalacca

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang terbentang di sepanjang garis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang terletak di daerah tropis dengan

I. PENDAHULUAN. masyarakat dengan memperhatikan tiga prinsip yaitu secara ekologi tidak merusak. waktu, aman dan terjangkau bagi setiap rumah tangga.

Laboratorium Tanaman Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

I. PENDAHULUAN. tumbuhan tersebut. Suatu komunitas tumbuhan dikatakan mempunyai

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN

BAB I. kemampuannya. Indonesia sebagai Negara agraris memiliki potensi pertanian

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

TERNAK PERAH SEBAGAI PRODUSEN SUSU

POHON KINERJA DINAS PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya dengan hasil pertanian serta

PERANAN ILMU DASAR DALAM ILMU PERTANIAN. Elwamendri Fakultas Pertanian Universitas Jambi

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. pertanian dan peternakan untuk mendapatkan keanekaragaman dan berkelanjutan

Tabel 4.1. Zona agroklimat di Indonesia menurut Oldeman

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA KE-36 TAHUN 2016, DI KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH TANGGAL 29 OKTOBER 2016

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembangunan peternakan di Indonesia lebih ditujukan guna

SAINS DALAM BIDANG PERTANIAN KELOMPOK 7 DESY DINA ALFINA ( ) HANIN SHAFIRA ( ) LISA MARYATI ( )

PENDAHULUAN Latar Belakang

Inovasi Pertanian 2015

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-An am ayat 99:

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kerusakan dan bencana yang ditimbulkan oleh perilaku manusia

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya/Papua. Dari 168 juta hektar lahan

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah diperkirakan masuk ke Indonesia antara tahun Namun

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

I. PENDAHULUAN. bermata pencarian sebagai petani (padi, jagung, ubi dan sayur-sayuran ). Sektor

1. Menata Kesenangan Hati

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN HASIL INTEGRASI SAINS. herba yaitu : Talas, singkong,, kangkung, patikan kebo, pandan, rimbang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hutan menurut Undang-undang RI No. 41 Tahun 1999 adalah suatu kesatuan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

PERANAN AGROFORESTRY UNTUK KONSERVASI TANAH DAN AIR. Oleh Firmansyah, S.Hut, M.Si Penyuluh Kehutanan Ahli Pusat Penyuluhan Kehutanan BP2SDM

BAB I PENDAHULUAN. keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) (Rukmana, 1994) yang berasal dari daerah

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kawasan Rumah Pangan Lestari

BAB I PENDAHULUAN. Namun, di tanah subur yang mayoritas bergantung dari mata pencaharian

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran produk makin terbuka luas. 1. buah-buahan sampai saat ini masih sangat sederhana (tradisional) dan pada

TOGA (Tanaman Obat Keluarga) DI PEKARANGAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. terdapat di Indonesia, baik sebagai tanaman liar maupun sebagai tanaman di

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. menggabungkan unsur tanaman dan pepohonan. Agroforestri adalah suatu

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TEKNIK BERCOCOK TANAM

METODA BAKU UJI ADAPTASI DAN UJI OBSERVASI

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

II. Beberapa Istilah di dalam Hijauan Pakan Ternak Di dalam buku ini yang dimaksud dengan hijauan pakan ternak (HPT) adalah semua pakan sumber serat

I. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan dan energi masih menjadi salah satu perhatian besar di

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, baik di dunia maupun nasional.

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

Dahulu kala di Cina ada seorang anak laki-laki bernama Ping yang sangat menyukai bunga. Apapun yang dia tanam menjadi mekar.

I. PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein hewani adalah sapi perah dengan produk

Ekonomi Pertanian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

BAB I PENDAHULUAN. negara kita tidak pernah surut, melainkan kian bertambah dari tahuan ke

BAB I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kandungan gizi kacang hijau per 100 gr. Tabel 1.2 Perbandingan kandungan protein kacang hijau per 100 gr

BAB I PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang. Dalam sejarah kehidupan, tumbuhan telah memiliki peranan yang

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

BAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan masyarakat meningkat seiring dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi

Pembahasan Video : 2/SMP/Kelas 7/BIOLOGI/BAB 11/BIO smil/manifest.

I. PENDAHULUAN. pasokan sumber protein hewani terutama daging masih belum dapat mengimbangi

Transkripsi:

Kebunku Kebun Al-Qur an Kebun ini di-design dengan petunjuk-petunjuk dalam sejumlah besar ayat-ayat Al-Qur an maka ayat-ayat inilah yang akan menjadi panglimanya, menjadi penentu arah dan pengambil kebijakan - akan dibawa kemana kebun ini nantinya. Kemudian tentu serangkaian ilmu-ilmu terapan seperti perkebunan, pertanian, biologi, bio-teknologi dlsb. akan dikerahkan sebagai prajurit untuk mengimplementasikannya di lapangan. Design Kebun Berbasis Al-Qur'an Sebagaimana panglima yang akan mengambil kebijakan strategis, maka ayat-ayat page 1 / 5

yang terkait dengan ke-aneka ragaman hayati itu dipetakan dahulu. Untuk mudahnya kita pahami, ayat-ayat tersebut divisualisasikan dalam ilustrasi di samping. Ukuran bulatan disesuaikan dengan banyaknya suatu jenis tanaman disebut di Al-Qur an, ini kurang lebih mewakili tingkat kepentingan tanaman tersebut bagi kehidupan manusia. Misalnya kurma, disebut sampai sekurangnya 20 kali maka kurma ini yang kita gambar paling besar. Dari kurma inilah kita memulai rancangan kebun kita ini. Kemudian tanaman-tanaman lain ada yang disebut dalam sejumlah ayat berdampingan dengan penyebutan kurma. Misalnya anggur, disebut tidak kurang dari 9 kali berdampingan dengan kurma. Zaitun, tidak kurang 5 kali disebut berdampingan dengan kurma. Delima disebut 3 kali berdampingan dengan kurma, demikian pula biji-bijian. Biji-bijian (leguminosa) bahkan dalam dua ayat disebut mendahulu tumbuhnya kurma (QS 36:33 ; QS 6:99), karena dia berfungsi sebagi tanaman perintis yang mengikat nitrogen dari udara. Dia mengantarkan lahan yang semula mati/gersang sampai layak untuk ditumbuhi kurma dan kemudian juga tanaman-tanaman lainnya. Ada juga yang disebut tidak secara berdampingan tetapi masih dalam rangkaian ayat-ayat yang membahas hal yang sama, sehingga masih dalam konteks yang sama. Misalnya padi-padian yang melengkapi kebun kurma (QS 18:32) atau ditanam sesudah kebun kurma memancarkan air setelah tanah subur (QS 36:35), untuk melengkapi kebutuhan tanaman pangan bagi manusia. Dalam konteks yang sama dengan makanan bagi manusia, juga ada ayat yang mengisyaratkan pentingnya memperhatikan makanan ternak kita (QS 80 :32). Untuk itu kita juga harus menanam rumput-rumputan (QS 80 :31). Ada juga pelajaran khusus dari Surga, yaitu tanaman buah pisang (QS 56:29) yang disebut di antara buah yang banyak yang tidak disebutkan secara langsung page 2 / 5

namanya satu persatu (QS 56:32), disebut pula bahwa ada buah yang tidak berhenti dan tidak pula terlarang untuk mengambilnya (QS 56:33). Para ahli tanaman dan ahli buah tahu, bahwa pisang adalah buah yang tidak mengenal musim!. Maka kurang lebih seperti ilustrasi di atas-lah isi kebun yang dirancang berdasarkan ayat-ayat Al-Qur an itu. Mulai dari tanaman perintis dari jenis biji-bijian, kemudian masuk tanaman utama yaitu kurma. Berdampingan dengan kurma dalam jumlah mengikuti ukuran yang paling banyak adalah anggur, kemudian diikuti zaitun dan delima. Untuk mengimbangi buah-buhan yang rata-rata ada musimnya masing-masing, diisi pula dengan buah yang tidak mengenal musim yaitu pisang. Di tanah subur yang terbentuk melalui ecosystem kebun ini, kemudian juga ditanam padi-padian seperti beras dan gandum melengkapi makanan yang kita butuhkan. Karena kita juga butuh makan daging, maka tidak lupa kita memperhatikan pakan ternak kita - untuk ini rumput-rumputan juga harus ditanam di tempat-tempat yang sesuai. Agar ternak kita tumbuh dengan gizi terbaik, maka di antara tanaman Anggur juga ditanam tanaman Alfaafa yang secara khusus disebut sebagai tanaman yang bergizi tinggi. Dalam Al-Qur an bahasa Inggris terjemahan Yusuf Ali QS 80 :26 diterjemahkannya menjadi and grapes and nutritious plants (dan anggur dan tanaman bergizi tinggi), lebih menggigit ketimbang yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia anggur dan sayur-sayuran. Professor Zaghloul El Naggar penulis mu jizat Al-Qur an mengartikan tanaman bergizi tinggi itu adalah Alfaafa (Alfalfa Medicago sativa), karena secara ilmiah memang juga terbukti bahwa tanaman inilah jenis tanaman yang memiliki gizi paling tinggi itu. Tanaman Alfaafa yang membutuhkan sinar matahari yang banyak untuk pertumbuhannya, bisa hidup berdampingan dengan anggur karena karakter anggur yang merambat. Rambatan anggur bisa dibuat vertical seperti pagar tanaman, sehingga dia tumbuh sempurna tanpa memerlukan space yang banyak. Anggur bersimbiose dengan alfaafa yang mempertahankan suhu tanah dan mengikat nitrogen banyak-banyak di akarnya untuk kesuburan lahan yang dibutuhkan page 3 / 5

tanaman anggur. Maka sekali lagi perhatikan pada ilustrasi di atas, betapa satu demi satu tanaman saling melengkapi. Ada yang menyuburkan lahan, ada yang menghasilkan buah, ada yang memancarkan mata air, ada yang memberi hasil bercocok tanam, ada yang tetap berbuah ketika yang lain tidak berbuah, ada yang menyediakan pakan untuk ternak yang kemudian memberi daging dan susu bagi manusia. Maka inilah kurang lebih kebun pangan yang bisa berkelanjutan untuk mencukupi pangan bagi manusia sambil terus menjaga lingkungan itu. Tentu ibarat bola salju, design ini masih perlu terus disempurnakan oleh yang lebih tahu. Tetapi bahwasanya design ini insyaallah akan menjadi design yang sustainable, karena sekarang-pun Anda bisa melihat buktinya design serupa yang telah hidup lebih dari 2,000 tahun dan sampai sekarang masih ada yaitu bukti food forest yang ada di Marocco yang dapat Anda saksikan video-nya di link ini. Perhatikan baik-baik jenis-jenis tanaman yang disebutkan di video tersebut, Anda akan temukan hampir secara keseluruhan tanaman yang ada di design kebun berbasis Al-Qur'an tersebut di atas juga ada terwakili di food forest yang berumur lebih dari 2,000 tahun ini. Ketika petunjuk itu begitu jelas (QS 2:185), dan bukti ilmiahnya di muka bumi begitu nyata (QS 51:20) Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS 55:13)? Jawabannya adalah tinggal kita ikuti petunjuknya itu dan semaksimal mungkin kita amalkan di lapangan. Insyaallah kami sedang merintis kebun percobaan ini di Jonggol, mudah-mudahan kelak bisa terus bisa disempurnakan oleh anak cucu kita dan digandakan di berbagai tempat lainnya. Tentu saja ini menyakut pekerjaan besar dan lama, maka melalui tulisan ini saya juga mengajak pembaca untuk membantu kami merealisasikannya dengan cara apapun yang Anda bisa. InsyaAllah bersama-sama kita akan menggelindingkan bola salju yang lebih besar, page 4 / 5

bola salju yang memakmurkan dunia, bola salju yang menjadikan ayat-ayatnya sebagai panglima. InsyaAllah. Catatan: Hampir keseluruhan bibit tanaman yang ada pada design kebun tersebut di atas sudah kami kumpulkan untuk persiapan pengembang biakannya, yang belum ada adalah bibit pohon zaitun dan delima. Kalau di antara pembaca ada yang bisa membantu, insyaallah akan menjadi amal yang berkelanjutan bagi Anda. sumber : http://www.geraidinar.com/index.php/using-joomla/extensions/components/contentcomponent/article-categories/81-gd-articles/entrepreneurship/1237-kebunku-kebunal-qur-an page 5 / 5