BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I SUPADIO PONTIANAK Jl. Adi Sucipto KM. 17 Bandara Supadio Pontianak Telp. 0561 721142 Fax. 0561 6727520 Kode Pos 78391 Email : stamet.supadio@bmkg.go.id ANALISIS KEJADIAN KABUPATEN SEKADAU, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 19 FEBRUARI 2017 I. INFORMASI KEJADIAN HUJAN LEBAT LOKASI, Kalimantan Barat TANGGAL 19 Februari 2017 DAMPAK 1. Beberapa wilayah terendam banjir, antara lain di Dusun Gonis Rabu, Desa Gonis Tekam, Sekadau Hilir dan daerah pasar Mahap, Desa Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau Dokumentasi kejadian Source: http://equator.co.id/hujan-5-jam-puluhan-rumah-kebanjiran/ http://pontianak.tribunnews.com/2017/02/19/cuaca-ekstrem-landa-sekadau
II. DATA PENGAMATAN PADA STASIUN METEOROLOGI Stasiun / Pos Hujan Curah Hujan Terukur (mm) 19 Februari 2017 Nanga Taman 105 Sekadau Hulu / Rawak 98 Stamet Sintang 80 Sumber : Stasiun Klimatologi Mempawah III. ANALISA METEOROLOGI INDIKATOR KETERANGAN 1. Analisa Global - Pantauan ENSO (El Nino Southern Oscillation) bulan Februari 2017 berada pada nilai Normal (Lampiran gambar.1) - Pantauan MJO (Madden Julian Oscillation) aktif di kuadran 1 (wilayah Bumi bagian Barat), hal ini mengindikasikan bahwa pada saat kejadian faktor MJO tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan awan di wilayah Indonesia, khususnya Kalimantan Barat (Lampiran gambar.2) - Pantauan Suhu Muka Laut di sekitar perairan Kalbar berkisar antara 29 C - 30 C (Lampiran gambar 3) dan Anomali Suhu Muka Laut berkisar 0 - (+) 1,0 0 C (Lampiran gambar 4). Kondisi Suhu Muka Laut yang hangat dan Anomali Suhu Muka Laut Positif berpengaruh pada peningkatan suplai uap air yang cukup signifikan di wilayah Kalbar. 2. Analisa Synoptik - Tidak terdapat siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia (Lampiran gambar.5). - Data analisis medan tekanan menunjukkan adanya lima daerah bertekanan rendah (Low Pressure) di sebelah selatan khatulistiwa, hal ini mengindikasikan pergerakan massa udara bertiup dari arah BBU menuju ke BBS. Sementara itu, tekanan udara di wilayah Kalimantan Barat berkisar 1012 hpa (Lampiran gambar 6). - Berdasarkan data curah hujan di dan sekitarnya mengindikasikan adanya kejadian hujan lebat dan hujan sangat lebat, hujan sangat lebat terjadi di Pos pengamatan Nanga taman dengan curah hujan 105 mm (Tabel data pengamatan data pada Stamet dan pos hujan). - Data analisis gradien angin pada jam 00.00 utc dan 12.00 utc menunjukkan adanya pola angin masuk serta pola pusaran angin tertutup di sekitar Kalbar, sehingga membentuk pola belokan angin di Kalbar yang biasa disebut dengan shearline serta membentuk pola konvergensi di sekitar wilayah pesisir Kalimantan Barat bagian utara hingga ke selatan, mengakibatkan memicu terbentuknya pertumbuhan awan-awan konvektif yang dapat menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disekitar wilayah yang dilaluinya (Lampiran gambar.7).
3. Citra Satelit Cuaca - Citra Satelit cuaca pada time series suhu puncak awan mengindikasikan adanya penurunan suhu mulai pukul 02.00 wib sampai dengan pukul 06.00 wib (lampiran gambar 9). - Berdasarkan kontur suhu puncak awan terlihat adanya beberapa titik / lokasi dengan suhu kurang dari -70 o C yang mengindikasikan adanya awan cumulonimbus (lampiran gambar 9). - Citra satelit pukul 03.00 wib - 06.00 wib menunjukkan adanya awan cumulonimbus (warna merah) yang cukup luas di Kab./Sekadau dan sekitarnya (lampiran gambar 8). IV. KESIMPULAN - Telah terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di wilayah dan sekitarnya yang ditunjukkan dengan data pengamatan curah hujan di sekitar lokasi kejadian pada tanggal 19 Februari 2017. Kejadian ini bisa merupakan salah satu penyebab adanya banjir yang terjadi di. - Faktor skala global yang dominan pada kejadian hujan lebat ini adalah suhu muka laut yang masih hangat yaitu 29 C - 30 C didukung anomali suhu muka laut yang bernilai positif berpengaruh pada peningkatan suplai uap air yang cukup signifikan di wilayah Kalimantan Barat, sehingga hal ini dapat menyebabkan pembentukan awan-awan konvektif yang cukup signifikan. - Faktor skala synoptik yang ikut mendukung antara lain adanya pola angin masuk serta pola pusaran angin tertutup di sekitar Kalbar mengkibatkan terjadinya daerah belokan angin (shearline) serta konvergensi di wilayah Kalbar, hal ini berpotensi memicu pertumbuhan awan konvektif yang dapat menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah Kalimantan Barat. Selain itu, keadaan udara yang cukup labil ikut mendukung potensi terjadinya cuaca buruk. - Citra satelit cuaca menunjukkan adanya awan jenis Cumulonimbus dengan suhu puncak awan mencapai hingga -80 o C, mulai pukul 02.00 WIB. Cukup rendahnya suhu puncak awan serta luasnya cakupan awan cumulonimbus yang terbentuk menunjukkan hujan berlangsung lama dan dalam wilayah yang luas. V. PROSPEK KE DEPAN Prakiraan cuaca 1 Minggu ke depan wilayah Kalbar secara umum masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, kecuali di bagian pesisir Kalbar. Perlu diwaspadai hujan yang terjadi berpotensi disertai petir / guntur dan angin kencang dengan durasi singkat (Lampiran gambar 10).
VI. INFORMASI PERINGATAN DINI Waktu Isi 05.00 WIB Update Peringatan Dini Cuaca Kalbar Tgl 19 Februari 2017 pukul 05.00 WIB Masih terjadi hujan dengan intensitas sedang - lebat disertai kilat/ petir di sebagian wilayah Kab./ Kota: Sanggau, Sekadau, Sintang, Kapuas Hulu dan sekitarnya. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga pukul 07.00 WIB. Prakirawan - Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Mengetahui, Kasi Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas 1 Supadio Pontianak Pontianak, 20 Februari 2017 Prakirawan, TTD SRI NINGSIH NIP. 19621102 198303 2 001 1. Dina Ike Ayu Mardiningtyas NIP. 19850322 200701 2 004 2. Sutikno NIP. 19850304 200801 1 007 3. Mega Fitriyawita NIP. 19900501 201012 2 001
LAMPIRAN Gambar.1 Observasi dan Prediksi ENSO Sumber : www.bmkg.go.id Gambar.2 Monitoring MJO Sumber : www.bom.gov.au Gambar.3 SST indeks Analysis Sumber : www.bmkg.go.id Gambar.4 SST indeks Anomaly Sumber : www.bmkg.go.id Gambar.5 Monitoring Siklon Tropis Sumber : http://meteo.bmkg.go.id/siklon Gambar.6 Analisis MSLP Sumber : www.bom.gov.au
Gambar.7 Analisa angin gradien tanggal 18 Februari 2017 jam 12.00 UTC dan 12.00 UTC (Sumber : www.bmkg.go.id) Kota Pontianak Kota Pontianak Kota Pontianak Gambar.8. Citra satelit Himawari tanggal 19 Februari 2017 pukul 03.00-06.00 wib
Gambar.9 Time series dan kontur suhu puncak awan Gambar.10 Prospek satu minggu ke depan