BAB I PENDAHULUAN. Peralatan rumah tangga tradisional merupakan salah satu warisan nenek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN. Dari penelitian ini diperoleh data bahwa nama-nama peralatan rumah

KAJIAN MAKNA LEKSIKAL NAMA PERALATAN RUMAH TANGGA TRADISIONAL DI PASAR GEDHE KLATEN SKRIPSI

DEVELOPMENT OF LEARNING CONTENT MODEL BASED ON REGIONAL POTENTIALS TO ENDORSE THE LEARNING OF THE JAVANESE LANGUAGE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tradisi merupakan kebiasaan yang diturunkan oleh leluhur secara turuntemurun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

1. Alu Digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Eko Juliana Susanto, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sosial masyarakat karena tanpa bahasa masyarakat akan sulit untuk

BAB II KAJIAN TEORI. Semantik adalah telaah makna. Semantik menelaah lambang-lambang atau

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam

LEKSIKON PERALATAN RUMAH TANGGA BERBAHAN BAMBU DI KABUPATEN MAGETAN (KAJIAN ETNOLINGUISTIK)

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai bentuk permainan pada manusia yang terus berkembang, pada

BAB I PENDAHULUAN. dan kebudayaan tersebut terlihat ketika masyarakat pada masa itu mampu

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB V MODEL PELESTARIAN NYANYIAN MBUE-BUE PADA MASYARAKAT MUNA SULAWESI TENGGARA

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan Fenomena kebudayaan selalu hadir dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gending berarti lagu, tabuh, nyanyian, sedangkan Rare berarti bayi/

BAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya,

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

BAB I PENDAHULUAN. dinamakan mampu berbuat hamemayu hayuning bawana (Suwardi Endraswara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk menunjukkan tingkat peradaban masyarakat itu sendiri. Semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Khalid Saifullah Fil Aqsha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kartika Dian Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Semua benda, wilayah atau daerah yang ada di sekeliling kita pasti memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

GERABAH MAMBANG JOMBANG: TRADISI PRASEJARAH YANG MASIH BERLANGSUNG SAMPAI SEKARANG SEBAGAI WUJUD ENKULTURASI. Oleh: Andik Suharyanto

BAB I PENDAHULUAN. dapur. Seni Kerajinan banyak didominasi dari bahan yang berjenis batang.

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (kurang lebih ) yang ditandai dengan adanya beberapa situs-situs

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. lain atau disebut manusia sebagai makhuk sosial. Semua itu didapatkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Studi etnobotani

BAB I PENDAHULUAN. Suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwasannya di

BAB I PENDAHULUAN. turun temurun. Kebiasaan tersebut terkait dengan kebudayaan yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Senakin kabupaten Landak Kalimantan Barat. Teori-teori tersebut dalah sebagai

KRIYA BAMBU KARYA ALI SUBANA

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat diterima orang lain, sehingga tercipta interaksi sosial sesama

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus

BAB I PENDAHULUAN. tradisional berbeda-beda. Makanan tradisional sendiri merupakan sebuah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditemui hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. tradisional di Sumatera Utara adalah seni tradisional etnis Batak Karo.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa. Di Indonesia,

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. rohaniah (Satrio Haryanto, 2006:1). Dalam kehidupan perlu adanya. dengan melestarikan nilai-nilai budaya dan memahami makna yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pada bab ini dipaparkan (1) latar belakang penelitian (2) rumusan penelitian (3) tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

Kajian Perhiasan Tradisional

BAB I PENDAHULUAN. dan dari bahan-bahan tradisional untuk membuat tato (Gumilar, 2005:51).

PELUANG BISNIS KERAJINAN BAMBU. Wahyu Indriyani D3TI 2B. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Khaidir Yusup, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Aktivitas Pengrajin Gerabah di Desa Pagelaran

2015 BATIK BERMOTIF ANGKLUNG PADA TIRAI PINTU (DOOR CURTAIN PORTIERE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga faktor penting dalam sejarah yaitu manusia, tempat, dan waktu 1.

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peralatan rumah tangga tradisional merupakan salah satu warisan nenek moyang. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju masyarakat kurang paham dengan peniggalan nenek moyang kita. Pengalaman menunjukkan bahwa beberapa seni tradisional yang sudah kuna tetapi masih tetap bertahan hidup dan memiliki nilai yang kuat khususnya pada peralatan rumah tangga tradisional masih banyak digunakan oleh sebagian masyarakat sekarang. Tradisional secara umum dipandang sebagai suatu benda yang dianggap kolot kuna dan tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Pandangan umum ini memang sebagian benar karena bagian dari budaya sekarang menuntut adanya perubahan dari suatu budaya terdahulu agar sesuai dengan prinsip keharmonisan hubungan sosial. Walaupun demikian, pada masyarakat tertentu menganggap hal yang berhubungan dengan tradisional adalah sebagai bentuk yang unik dan patut dijaga kelestariannya. Perkembangan teknologi sekarang akan mendesak unsur-unsur tradisional akibatnya akan menimbulkan pergeseran nilai-nilai, arti dan fungsi dari suatu tradisi yang telah berkembang lama bahkan yang lebih mengkhawatirkan adalah tradisi-tradisi yang lama sudah tidak dilestarikan lagi sehingga akan mati sehingga sudah tidak ada tradisi lagi. Dengan adanya kemajuan dan perkembangan teknologi yang semakin maju dari tahun ke tahun, Umumnya masyarakat sekarang kurang memperoleh pesan-pesan nilai budaya yang terkandung dalam 1

2 pola-pola tradisional atau bahkan mereka sudah melupakan dan menganggap tidak perlu karena sudah kuno. Nilai-nilai budaya yang merangkum konsep-konsep kepercayaan norma-norma, keyakinan, pandangan hidup serta peraturan-peraturan yang telah menjadi milik suatu masyarakat dan telah dilakukan dalam pola pikir dan tingkah laku secara turun-temurun. Untuk mencukupi keperluan sehari-hari, terutama dalam bentuk makanan: Masyarakat Klaten mengenal berbagai alat-alat memasak tradisional atau yang berkaitan dengan kegiatan di dapur. Alat-alat tersebut masing-masing mempunyai nama, makna dan fungsi sendiri-sendiri. Pada pengamatan dilapangan, hampir di seluruh daerah Klaten mengenal peralatan atau alat-alat dapur yang bersifat tradisional. Dalam menyebutkan namanama peralatan rumah tangga tradisional ada beberapa perbedaan lokal saja meskipun benda tersebut fungsinnya sama. Dengan demikian di setiap daerah Klaten akan kita jumpai alat memasak tradisional yang sama, walaupun mereka mungkin menyebutnya berlainan. Untuk lebih jelasnya disini akan kami sebutkan nama alat-alat memasak tradisional yang dikenal oleh masyarakat Klaten yang berdasarkan dari bahan tanah liat antara lain cowèk, munthu, kêndhi, kêndhil, anglo, kêrên, lsp. Peralatan rumah tangga tradisional yang terbuat dari kayu antara lain parut, têlênan, irus, siwur, énthong sedangkan yang terbuat dari batu layah dan munthu. Peralatan rumah tangga tradisional yang terbuat dari bambu seperti bèsèk, cêthing, irig, kalo, tampah, tambir, tompo, ékrak, kukusan, ténggok, ténong, tumbu, piring, lsp. Banyak masyarakat menggunakan peralatan rumah tangga

3 terbuat dari bambu sebagai hiasan atau keunikan yang membuat suasana menjadi alami seperti di alam bambu. Contohnya peralatan rumah tangga yang terbuat dari bambu yaitu kukusan kukusan merupakan alat untuk mengukus akan tetapi pada zaman sekarang kukusan kukusan bisa digunakan sebagai tempat lampu yang begitu unik. Sebagian masyarakat menghendaki peralatan rumah tangga tradisional merupakan jenis peralatan yang dibuat bernuansa tradisional dan estetis. Hasilnya tentu akan sangat berbeda dengan peralatan rumah tangga tradisional yang dibuat bernuansa penuh dengan gaya modern (kebarat-baratan). Oleh karena itu, fokus penelitian ini adalah masalah peralatan rumah tangga tradisional maksudnya makna leksikal nama peralatan rumah tangga tradisional. Alasan pemilihan kajian makna leksikal nama peralatan rumah tangga tradisional di Pasar Gedhe Klaten kerena pada penelitian ini sangat menarik untuk dikaji mulai dari makna dan fungsi peralatan rumah tangga tradisional di Pasar Gedhe Klaten. Peralatan atau alat-alat dapur tradisional seperti tersebut di atas pada zaman sekarang masih banyak dipergunakan oleh masyarakat di pedesaan dan sebagian kecil masyarakat di perkotaan. Berdasarkan fakta yang ada di sekitar kita, maka peralatan rumah tangga tradisional di Pasar Gedhe Klaten ini memiliki banyak sekali makna dan fungsi tergantung dengan alatnya itu sendiri. Kemenarikan ini terdapat pada nama, makna, fungsi pada peralatan rumah tangga tradisional tersebut.

4 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Istilah-istilah nama peralatan rumah tangga tradisional di Pasar Gedhe Klaten dilihat dari segi semantiknya. 2. Makna leksikal nama peralatan rumah tangga tradisional di Pasar Gedhe Klaten. 3. Fungsi peralatan rumah tangga tradisional di Pasar Gedhe Klaten. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah penelitian agar penelitian ini dapat terfokus. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah makna leksikal nama peralatan rumah tangga tradisional di Pasar Gedhe Klaten. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dalam penelitian yang akan dilakukan ini akan mengkaji permasalahan sebagai berikut. Apakah makna leksikal nama peralatan rumah tangga tradisional di Pasar Gedhe Klaten?.

5 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disebutkan beberapa tujuan penelitian. Tujuan penelitian tersebut yaitu mendeskripsikan makna leksikal nama peralatan rumah tangga tradisional di Pasar Gedhe Klaten. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Secara Teoritis Secara teoritis penelitian ini berguna untuk menambah khasanah ilmu dalam bidang linguistik karena dengan menganalisis kata atau nama peralatan rumah tangga tradisional, maka akan diketahui bagaimana makna leksikal, fungsi peralatan rumah tangga tradisional di Pasar Gedhe Klaten. Dengan adanya dasardasar teori semantik sehingga memudahkan seorang guru untuk mengajarkan makna sepatah kata kepada semua orang khususnya untuk muridnya. Dapat menambah wawasan dalam studi linguistik. Wawasan ini khususnya di bidang semantik dalam kegunakannya dan peranannya untuk membedah suatu kata, khususnya peralatan rumah tangga tradisional di Pasar Gedhe Klaten. 2. Secara Praktis Manfaat penelitian ini dapat diberikan pada peneliti sebagai pertimbangan untuk menambah bahan tentang kajian kata dan sebagai media untuk mengasah sejauh manakah peneliti menguasai bidang kajian yang diteliti. Bagi seorang guru

6 mempermudahkan bagi dirinya dalam mengajarkan bahasa kepada muridmuridnya. Seorang guru harus memiliki pengetahuan teori semantik supaya dapat menjelaskan perbedaan dan persamaan semantik antara dua buah bentuk kata. Penelitian ini dapat memahami hal-hal di sekelilingnya yang penuh dengan informasi. Semua informasi yang berlangsung dengan bahasa. Sebagai masyarakat, tanpa bahasa, tidak mungkin mereka bisa hidup tanpa memahami alam sekitar yang sedang berlangsung. G. Batasan Istilah Untuk mencapai pemahaman yang sama antara peneliti dan pembaca, maka diberikan batasan istilah yang ada dalam penelitian. Data pada pembahasan ini dibatasi pada nama-nama peralatan rumah tangga tradisional di Pasar Gedhe Klaten, karena di Pasar Gedhe Klaten masih menjual peralatan rumah tangga yang bersifat tradisional. Terdapat variasi nama peralatan rumah tangga yang berbeda, tetapi dalam penelitian ini hanya melakukan penelitian di Pasar Gedhe Klaten. Peralatan rumah tangga tradisional merupakan peralatan yang bersifat tradisional, turun-temurun warisan dari nenek moyang sehingga harus dilestarikan. Pembahasan dari segi semantik khususnya membicarakan makna leksikal nama peralatan rumah tangga tradisional dan komponen-komponen maknanya meliputi bentuk, bahan, ukuran, dan fungsinya.