METODE PENELITIAN. pelanggan rumah tangga, bisnis, sosial, dan industri pada tahun-tahun yang

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: beban GI, perkiraan, regresi linier berganda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Pembahasan Materi #7

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

PERAMALAN (FORECASTING) #2

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

TINJAUAN PUSTAKA. Prediksi pada dasarnya merupakan dugaan atau prediksi mengenai terjadinya

Atina Ahdika. Universitas Islam Indonesia 2015

BAB III METODE PENELITIAN

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Gunadarma PERAMALAN

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

Contoh Kasus Regresi sederhana

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Seiring dengan meningkatknya pangsa pasar, permintaan konsumen juga menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi sangat berperan penting bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan

BAB III METODOLOGI. Jenis data Data Cara pengumpulan Sumber data 1. Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

PERAMALAN PENGGUNA INDIHOME DI PT.TELEKOMUNIKASI TBK PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Regresi Linier Berganda

PERAMALAN (FORECASTING)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

Peramalan (Forecasting)

BAB 3 METODE PENELITIAN

Metode Regresi Linier untuk Prediksi KebutuhanEnergi Listrik Jangka Panjang (Studi Kasus Provinsi Lampung)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

PERAMALAN HARGA DAN PERMINTAAN KOMODITAS TEMBAKAU DI KABUPATEN JEMBER. Oleh : OKTANITA JAYA ANGGRAENI *) ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian semakin ketat.perusahaan-perusahaan beroperasi dan

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Analisis Peramalan Permintaan Kemasan Karton Box Gelombang Pada PT. Multibox Indah

BAB III METODE PENELITIAN

Peramalan Memprediksi peristiwa masa depan Biasanya memerlukan kebiasaan selama jangka waktu tertentu metode kualitatif

BAB 2 LANDASAN TEORI

MATERI 3 PER E AM A AL A AN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PAKAIAN PADA TOKO KARTINI BUSANA. Nama : SUCI MUTIARA NPM : Kelas : 3 EA 14

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 3 (2015), Hal ISSN :

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2010, dan Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang

ANALISIS PERAMALAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK PLN AREA BATAM MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINEAR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Kerangka pikir konseptual yang digunakan dalam studi ini secara rinci tergambarkan dalam Gambar 3.1 berikut ini: LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian yaitu di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah fakta bahwa waktu adalah uang dalam aktivitas penjualan. Pengambilan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah adalah kuantitatif. Penelitian

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1

PRAKIRAAN KEBUTUHAN LISTRIK PADA TAHUN DI KABUPATEN KLATEN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Tugas akhir ini merupakan survei yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan konsumen dan jumlah penduduk terhadap kebutuhan/permintaan energi listrik di Provinsi Lampung sehingga dapat dihasilkan suatu model persamaan untuk memperkirakan kebutuhan/permintaan energi listrik pada pelanggan rumah tangga, bisnis, sosial, dan industri pada tahun-tahun yang akan datang. Dan data yang digunakan merupakan data yang real (tidak dikendalikan atau dimanipulasi) oleh peneliti, tetapi fakta yang diungkapkan berdasarkan data yang terjadi pada PT. PLN (Persero) Wilayah Lampung dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bandar Lampung pada tahun 2014 dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Komputer Teknik Elektro Universitas Lampung dan mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2014 yang kemudian direncanakan untuk penyelesaiannya pada bulan Juni 2014.

18 3.3 Studi Literatur Dalam studi literatur adalah melakukan pencarian informasi dan data yang penting mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian ini, diantaranya adalah: 1. Kebutuhan/permintaan energi listrik ialah besarnya energi listrik yang terpakai setiap tahun pada pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah Lampung. 2. Susut (losses) adalah suatu bentuk kehilangan energi listrik yang berasal dari selisih sejumlah energi listrik yang tersedia dengan sejumlah energi listrik yang terjual. 3. PDRB merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu (provinsi dan kabupaten /Kota), dan dalam satu kurun waktu tertentu (satu tahun kelender). Kegiatan ekonomi yang dimaksud kegiatan pertanian, pertambangan, industri pengolahan, sampai dengan jasa. 4. Populasi penduduk, jumlah rumah tangga merupakan jumlah penduduk yang menempati/memadati suatu tempat atau daerah. 5. Prediksi adalah memperkirakan nilai populasi (parameter) dengan memakai nilai sampel (statistik tahun 2002-2013). 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pada tugas akhir ini data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari instansi pemerintah daerah, Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Distamben Lampung, PT. PLN (Persero) Wilayah Lampung Sesuai

19 dengan varaibel-variabel yang dibutuhkan yaitu jumlah pendapatan perkapita, jumlah penduduk, pdrb persektor, losses, rasio elektrifikasi, faktor beban, dan beban listrik yang terpasang dari tahun 2002 sampai tahun 2013. 3.5 Teknik Analisis Data Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel yang diperoleh dalam bentuk persentase, grafik, serta trend tahunan untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh dari 2002-2013. Dan gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh. 3.6. Perbandingan Berbagai Metode Untuk memastikan metode regresi linier adalah benar mendekati nilai aktual, maka dibuat perbandingan antara regresi linier sederhana, eksponesial smothing, dan rata-rata bergerak. Diambil contoh data aktual 5 tahun: Tabel 2. Jumlah penduduk di Provinsi Lampung 2002-2006 TAHUN JUMLAH PENDUDUK 2002 6,787.65 2003 6,853.00 2004 6,915.95 2005 7,116.18 2006 7,211.59 Tabel 2 merupakan data sampel jumlah penduduk dari tahun 2002 sampai 2006 yang digunakan untuk melakukan perbandingan antar metode. Contoh perhintungan:

20 A. Metode Rata-rata bergerak Metode rata rata bergerak dapat dicari dengan menggunakan rumus: Y =.. (15) Ket: pd = Penjumlahan data N = Banyaknya data Tabel 3. Data jumlah penduduk untuk metode rata-rata bergerak Tahun JUMLAH PENDUDUK (X1) 2002 6.787,65 2003 6.853,00 2004 6.915,95 2005 7.116,18 2006 7.211,59 Contoh perhitungan untuk tahun 2007: Y = Y 2007 = = = 6.976,87

21 B. Metode exponential smoothing Asumsi: Tabel 4. Data jumlah penduduk untuk metode exponential smooting Ke 1 = 0, 2 Ke 2 = 0, 3 Ke 3 = 0, 5 Contoh perhitungan untuk tahun 2007: Tahun JUMLAH PENDUDUK (X1) 2002 6.787,65 2003 6.853,00 2004 6.915,95 2005 7.116,18 2006 7.211,59 Y = (6.915, 95 0, 2) + (7.116, 18 0, 3) + (7.211, 59 0, 5) Y2007 = 7.123,84 C. Linier Sederhana Tabel 5. Data jumlah penduduk untuk metode regresi linier Tahun JUMLAH PENDUDUK (X1) 2002 6.787,65 2003 6.853,00 2004 6.915,95 2005 7.116,18 2006 7.211,59 b = a = - b

22 b = = 104,80 a = (7.290, 77)-(104, 80 12) Y2007 = 7.310,19 Setelah dilakukan perbandingan antar metode didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 6. Perbandingan hasil hitung metode TAHUN DATA RATA-RATA EKSPONESIAL LINEAR AKTUAL BERGERAK SMOTHING SEDERHANA 2007 7.289,77 7.081,24 7.123,84 7.310,19 2008 7.391,13 7.205,85 7.231,60 7.421,30 2009 7.526,45 7.297,50 7.324,81 7.532,40 2010 7.608,41 7.402,45 7.438,52 7.643,51 2011 7.691,01 7.508,66 7.540,37 7.754,62 2012 7,807.30 7608.623 7633.318 7,865.72 3.7 Akurasi Prediksi Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian tes hasil yang diperoleh dengan membandingkan nilai Kesalahan, MAD, MSE. Semakin kecil kesalahan maka semakin akurat metode prediksi.

23 Tabel 7 Perbandingan Kesalahan Kesalahan (Residual) Tahun Metode Weight Moving Average (WMA) Exponential Smoothing Linier Sederhana 2007 312,896 165,931-20,422 2008 376,411 159,532-30,168 2009 479,387 201,636-5,954 2010 535,125 169,892-35,100 2011 626,304 150,644-63,606 2012 771,971 173,982-58,422 Tabel diatas merupakan data hasil perhitungan dari kesalahan antara data aktual dengan hasil prediksi. Dapat dilihat metode linier sederhana kesalahannya lebih kecil dibandingkan dengan metode lain. Tabel 8. Perbandingan MAD MAD Tahun Metode Weight Moving Average (WMA) Exponential Smoothing Linier Sederhana 2007 62,579 33,186-4,084 2008 75,282 31,906-6,034 2009 95,877 40,327-1,191 2010 107,025 33,978-7,020 2011 125,261 30,129-12,721 2012 154,394 34,796-11,684 Tabel diatas merupakan data hasil perhitungan dari MAD antara data aktual dengan hasil prediksi. Dapat dilihat setelah dievaluasi dengan menggunakan metode uji MAD, metode linier sederhana kesalahannya masih lebih kecil dibandingkan dengan metode lain.

24 Tabel 9. Perbandingan MSE MSE Tahun Metode Weight Moving Average (WMA) Exponential Smoothing Linier Sederhana 2007 19580,781 5506,619 83,412 2008 28337,078 5090,092 182,022 2009 45962,464 8131,415 7,090 2010 57271,738 5772,658 246,402 2011 78451,318 4538,723 809,145 2012 119187,751 6053,947 682,626 Tabel diatas merupakan data hasil perhitungan dari MSE. Dapat dilihat setelah dievaluasi dengan menggunakan metode uji MSE, yaitu Metode ini menghasilkan kesalahan-kesalahan sedang yang kemungkinan lebih baik untuk kesalahan kecil, dengan uji MSE metode linier sederhana kesalahannya masih lebih kecil dibandingkan dengan metode lain. 3.8 Kesimpulan hasil perbandingan metode. Setelah dilakukan perbandingan antar metode, diambil kesimpulan bahwa metode regresi linier lebih akurat dibandingkan metode yang lain, dapat dilihat dari hasil estimsi berbagai metode, metode regresi linier paling mendekati nilai aktual Dan juga dapat diuji dengan Mean Square Error (MSE), dan Mean Absolute Deviation (MAD).

25 3.8 Metode Prediksi Dengan Regresi Linier Setelah menguji beberapa metode pada penelitian ini, akhirnya digunakan metode regresi linier, regresi linier dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Regresi Linier Sederhana Y = A + BX 2. Regresi Linier Berganda Y t = a + B 1.X 1t + B 2.X 2t. + B n.x nt Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang ada dan yang akan mempengaruhi hasil prediksi. Hal-hal yang perlu diketahui sebelum melakukan prediksi dengan metode regresi adalah mengetahui terlebih dahulu mengetahui kondisi- kondisi seperti: a. Adanya informasi masa lalu b. Informasi yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data (dikuantifikasikan) c. Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan dimasa yang akan datang. Adapun data- data yang ada dilapangan adalah: a. Musiman (Seasonal) b. Horizontal (Stationary) c. Siklus (Cylikal) d. Trend

26 3.8.1 Regresi Linier Sederhana Bentuk hubungan yang paling sederhana antara variabel X dengan variabel Y adalah berbentuk garis lurus atau berbentuk hubungan linier yang disebut dengan regresi linier sederhana atau sering disebut regresi linier dengan persamaan 1 sebagai berikut: Y = A + BX Apabila A dan B mengambil nilai seperti: A = 0 dan B = 1 Dari persamaan diatas, A dan B disebut konstanta atau koefisien regresi linier sederhana atau parameter garis regresi linier sederhana. A disebut intercept coefficient atau intersep yaitu jarak titik asal atau titik acuan dengan titik potong garis regresi dengan sumbu Y; dan B disebut slope coefficient atau slup yang menyatakan atau menunjukkan kemiringan atau kecondongan garis regresi terhadap sumbu X. Dari persamaan garis regresi ( 1), dalam hubungan tersebut terdapat satu variabel bebas X dan satu variabel tak bebas Y. Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk memprediksi jumlah penduduk, rasio elektrifikasi, faktor beban, losses, jumlah rumah tangga dan pdrb konstan pada tahun 20013 sampai 2030. Pertama mencari nilai b dan dapat dicari dengan rumus: b = Kemudian mencari nilai a dengan rumus: a = - b

27 Dan mendapatkan hasil Y dengan rumus: Y = a + bx 3.8.2 Regresi Linier Berganda Model regresi linier ini berhubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2,.X n ) dengan variabel dependen (Y). Y t = a + B 1.X 1t + B 2.X 2t. + B n.x nt Analisis regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi jumlah daya terpasang (rumah tangga, publik, industri, bisnis) sebagai (Y) di Provinsi Lampung pada tahun 2014 sampai 2030 ditinjau dari dan (pdrb, losses, faktor beban, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga, dan rasio elektrifikasi) Sebagai (X) yang telah diprediksi menggunakan analisis regresi linier sederhana. Untuk mecari nilai konstanta dan variable regresi setiap variabel bebas dapat diperoleh dengan menggunakan matriks determinan [4]: A = B = C =

28 Kemudian dapat diperoleh nilai a, b1, b2, b3 sebagai berikut: Y t = a + B 1.X 1t + B 2.X 2t + B 3.X 3t. + B n.x nt Y t = Hasil Prediksi a = Konstanta X 1 = Variabel bebas 1 X 2 = Variabel bebas 2 X 3 = Variabel bebas 3 X n = Variabel bebas n 3.9 Uji model dengan R 2

29 Dimana: N = Jumlah data Variabel = jumlah data x1 = jumlah data y = jumlah data y 2 = jumlah data xi.y B1, b2, bn = koefesien masing-masing variabel Untuk kekuatan hubungannya, nilai koefisien korelasi berada di antara -1 sampai 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan negatif (-) [2]. Untuk mencari berapa koefisien korelasi salah satu variabel bebas terhadap variabel terikat ketika variabel bebas yang lain dianggap konstan, dipergunakan persamaan korelasi parsial sebagai berikut [3]: Xi Y = Jumlah data xi = Jumlah data Y xi.y = Jumlah dari xi.y = Jumlah dari Koefisien korelasi parsial dimaksudkan untuk mencari tahu seberapa kuatkah, hubungan salah satu atau beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial, tidak simultan atau bersama-sama.

30 3.10 Diagram Alur Penelitian Mulai Studi Literatur Pengumpulan Data Masukkan Parameter Penduduk, Pdrb, Losses, Jumalh RT, Fakor Beban, RE) Pembuatan Model Regresi Linier Masukkan Data Jumlah Penduduk, PDRB, Konsumsi Energi Listrik (rumah tangga, bisnis, industri, publik) Hitung Data Hasil Prediksi Kebutuhan Energi Listrik 2030 Uji Model dengan R 2 Selesai