ECL SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN BARU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA DI KOTA SURAKARTA MENUJU OPEN EDUCATION RESOURCES

dokumen-dokumen yang mirip
Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Keperluan korespondensi, HP : ,

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERMODIFIKASI DAN THINK-PAIR-SHARE

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

Keperluan korespondensi, telp: , ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad 21 ini perkembangan teknologi informasi sudah. berkembang secara pesat, begitu juga dengan dunia pendidikan

Olahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar

EFEKTIVITAS METODE STUDENT CENTERED LEARNING YANG BERBASIS FUN CHEMISTRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP: ,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

Pengaruh Penerapan Metode Resitasi Terhadap Hasil Pembelajaran Mata Pelajaran IPS Bagi Peserta Didik

Fian Totiana*, Elfi Susanti VH 2, Tri Redjeki 2. Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

HARIO WIJAYANTO A

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

PENGARUH MEDIA REALITA TERHADAP HASIL DAN MINAT BELAJAR PADA KONSEP CLASSIS INSECTA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

MODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

KAJIAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS MELALUI PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURSHIP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

Fatmawaty Damiti 1, Dr. Hamzah Yunus.,M.Pd 2, Hj. Irawati Abdul, SE.,M.Si 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK

Hemalia Sulaika, Erviyenni, dan Johni Azmi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **, Rini*** No.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

PENDAHULUAN Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian yang Relevan Jenis Penelitian Batasan Masalah

PENGARUH PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN STRATEGI DISCOVERY- INQUIRY. Abstrak

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS I SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG. Yenny Anwar*) Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

Kata Kunci: Model Pembelajaran Sinektik, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6 sampai dengan 20 Mei 2013 dan

Kata Kunci: Remedial teaching

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

HAMBATAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI PETA TEMATIK DI SMA. Sutarji Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN

KEBERKESANAN PEMBELAJARAN KIMIA MATERI IKATAN KIMIA BERVISI SETS PADA HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGESAHAN PEMBIMBING. Jurnal. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Multi Level Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu Dan Kalor

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KONSEP ACCELERATED TEACHING MODEL MASTER TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI MAN 2 MODEL MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

*keperluan korespondensi, telp/fax: ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF STAD

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM QUIZ DAN LEARNING CELL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

Sri Mursiti, Titi Wahyukaeni, Sudarmin Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan P MIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2

*Keperluan korespondensi, telp: ,

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

SAMPUL LUAR (HARD COVER)

BAB III METODE PENELITIAN

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGARUH MEDIA PERMAINAN TRUTH AND DARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA DENGAN VISI SETS

Keperluan korespondensi, HP : ,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENGARUH MODEL BELAJAR AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA. Oleh:

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CIRCUIT LEARNING: SUATU UPAYA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI GAYA DAN MINAT BELAJAR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN FRIEND GIVING

Transkripsi:

ECL SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN BARU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA DI KOTA SURAKARTA MENUJU OPEN EDUCATION RESOURCES Nurma Yunita Indriyanti& Bakti Mulyani Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS Email : nurma147@uns.ac.id ABSTRAK SMA Negeri 3 Surakarta merupakan salah satu SMA yang telah mempunyai sarana dan layanan laboratorium komputer serta jaringan internet. Namun demikian belum ada pembelajaran yang diterapkan dalam menunjang teknologi informasi di sekolah. Dalam meningkatkan ketertarikan siswa kepada mata pelajaran kimia dan juga meningkatkan kepekaan teknologi siswa perlu diberikan pembelajaran e-learning. Pada pokok bahasan Sistem Periodik Unsur sangat tepat disajikan dengan metode ECL (Electronic Chemistry Learning), karena siswa diharapkan dapat memperoleh materi mengenai unsur-unsur di bumi dan perkembangan yang ada sekarang. Jika mengikuti buku cetak yang disediakan di sekolah, maka akan terbatas perkembangan pengetahuannya terhadap kondisi sekarang. Setelah dilakukan pembelajaran dengan penerapan ECL pada kelompok eksperimen, ratarata hasil posttes yang diperoleh mencapai 76,99 (skor maksimal 100). Pada kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional, rata-rata hasil posttesnya hanya 59,62. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok SPU yang dalam pembelajarannya diterapkan ECL dengan siswa yang pembelajarannya diterapkan model pembelajaran konvensional. Guru diharapkan dapat menerapkan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan melalui metode ECL. Siswa dapat memanfaatkan kemajuan IPTEK melalui ECL sehingga akan terhindar dari istilah gagap Teknologi untuk generasi sekarang. Kata Kunci: ECL (Electronic Chemistry Learning), Hasil Belajar. Pendahuluan Pendidikan generasi muda dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas merupakan kunci utama kemajuan suatu bangsa. Inti pendidikan itu sendiri, baik resmi atau tidak pada dasarnya adalah proses alih informasi dan nilai yang sudah ada. Selama proses ini 232 Prosiding Seminar Nasional Kima dan Pendidikan Kimia 2009

ISBN : 979-498-467-1 Pendidikan terjadi, pengalaman dan kemampuan menalar dan mengambil kesimpulan seseorang bertambah baik. Hasil akhir suatu proses pendidikan adalah terbentuknya seseorang yang mampu berdiri sendiri, bekerja dan tak pernah berhenti untuk belajar serta mengembangkan apa yang pernah diperolehnya. Hasil belajar yang optimal akan dicapai apabila siswa terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosi. Dalam hal ini, metode pembelajaran interaktif dapat dijadikan salah satu alternatif. Pembelajaran interaktif adalah apabila terjadi komunikasi dua arah (two ways communication) yang berlangsung antara guru dan siswa. Guru menyampaikan materi pembelajaran dan siswa memberikan tanggapan (respon) terhadap materi pelajaran yang diterimanya. Dalam pembelajaran interaktif, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai materi, tetapi juga menerima umpan balik dari siswa dan memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap hasil belajar yang telah mereka tempuh (Sudjana, 2001: 50). Open Education Resources sekarang sudah mulai digalakkan. Pendidikan dengan open source ini mulai diminati karena tergolong efektif, murah dan praktis. Siswa akan dengan mudah banyak menemukan referensi belajar selain dari guru di kelas dan buku penunjang. Wawasan siswa akan berkembang dalam menguasai materi kimia. Kimia tidak lagi dianggap sebagai salah satu dari mata pelajaran yang membosankan melainkan menjadi salah satu mata pelajaran favorit. Dalam situs web yang dibuat untuk menjembatani siswa belajar akan dihubungkan dengan link-link web site terkait. Website tersebut juga digunakan untuk saling bertukar ide dan pendapat mengenai pokok materi yang dibahas tanpa ada rasa sungkan dari siswa kepada guru. Sistem penugasan siswa dan penilaian juga dapat dilaksanakan melalui website yang tersedia. Program ini akan sejalan dengan terlaksananya Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional) dari Departemen Pendidikan Nasional dalam mendukung pembelajaran berbasis teknologi dan informasi. Dalam pelajaran kimia siswa diharapkan mampu mengembangkan daya pikir untuk memahami konsep yang diberikan. Model pembelajaran ECL (Electronic Chemistry Learning) merupakan suatu model pembelajaran kimia dengan menerapkan pembelajaran elektronik (e- Prosiding Seminar Nasional Kima dan Pendidikan Kimia 2009 233

learning) yang memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran. ECL berupa situs web (website) yang dibuat agar menarik minat siswa untuk belajar. Dalam pembelajaran elektronik siswa diharapkan memperoleh lingkungan belajar yang mendukung dan memperoleh informasi yang tidak terbatas tentang materi yang sedang dipelajari. Model pembelajaran ini berfungsi sebagai komplemen atau pelengkap materi kimia di kelas. Model ini sebagai bahan pengayaan bagi mereka yang bisa menangkap semua pelajaran di kelas, dan sebagai remidiasi untuk mereka slow learners yang bisa belajar kembali melalui website kimia tersebut. Dewasa ini semakin bertambah banyak jumlah sekolah di berbagai negara yang menyajikan materi pelajaran secara elektronik (e-learning), baik sebagai pelengkap maupun pengganti pembelajaran tatap muka. Beberapa sekolah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran elektronik sebagai suplemen (tambahan) terhadap materi pelajaran yang disajikan secara reguler di kelas (Wildavsky, 2001; Lewis, 2002). Namun, beberapa sekolah lainnya menyelenggarakan e-learning sebagai alternatif bagi siswa untuk menambah penguasaan terhadap materi. Melalui kegiatan pembelajaran elektronik, siswa dapat berkomunikasi dengan gurunya kapan saja, yaitu melalui e-mail. Demikian juga sebaliknya. Sifat komunikasinya bisa tertutup antara satu siswa dengan guru atau bahkan bersama-sama melalui papan buletin (Soekartawi, 2002). Melalui e-learning, para siswa dimungkinkan untuk tetap dapat belajar sekalipun di luar kelas. Kegiatan belajar menjadi sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan ketersediaan waktu para siswa. Kegiatan pembelajaran terjadi melalui interaksi siswa dengan sumber belajar yang tersedia dan dapat diakses dari internet. SMA Negeri 3 Surakarta merupakan salah satu SMA yang telah mempunyai sarana dan layanan laboratorium komputer dan jaringan internet. Namun demikian belum ada pembelajaran yang diterapkan dalam menunjang ilmu informatika di sekolah. Dalam meningkatkan ketertarikan siswa kepada mata pelajaran kimia dan juga meningkatkan kepekaan teknologi siswa perlu diberikan pembelajaran e-learning. Pada pokok bahasan Sistem Periodik Unsur sangat tepat disajikan dengan metode ECL (Electronic Chemistry Learning), karena siswa diharapkan dapat memperoleh materi mengenai unsur-unsur di bumi dan 234 Prosiding Seminar Nasional Kima dan Pendidikan Kimia 2009

ISBN : 979-498-467-1 Pendidikan perkembangan yang ada sekarang. Jika mengikuti buku cetak yang disediakan di sekolah, maka terbatas perkembangan terhadap kondisi sekarang. METODOLOGI PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA di Kota Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa siswa SMA N 3 Surakarta telah disediakan jaringan untuk kemudahan mengakses internet. Sampel yang dipilih bukan secara perseorangan melainkan sekelas individu yang menempati ruang kelas tertentu (kelas). Dua kelas yang dipilih dengan perincian satu kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Metode yang digunakan ada 3 hal : Metode Dokumentasi, digunakan untuk memperoleh data tentang banyaknya siswa, nama siswa, dan nilai akhir semester 1 pada mata pelajaran kimia yang menjadi populasi dan sampel dari penelitian. Metode Tes. Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Suharsimi Arikunto, 2001:53). Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data tingkat penguasaan siswa pada pokok bahasan sistem periodik unsur. Metode Observasi. Observasi dilakukan untuk mengambil data nilai psikomotorik dan nilai afektif. Observasi dilakukan pada kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penyebaran Angket. Angket ini berguna untuk mengetahui keterlibatan dan respon siswa dan ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran ECL. Angket disebar pada akhir penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah randomized control-group pretest-postest design (table 1). Tabel 1. Rancangan penelitian Kelompok Tes Awal Treatement Tes Akhir Eksperimen T 1 X T 2 Kontrol T 1 Y T 2 Prosiding Seminar Nasional Kima dan Pendidikan Kimia 2009 235

Keterangan : T 1 : pretest T 2 : posttest X: diberi pembelajaran e-learning Y: diberi pembelajaran konvensional HASIL PENELITIAN Hasil Belajar Kognitif Pada Pretes dan Posttes Hasil pretes dan posttes dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Deskripsi Data Pretes dan Posttes Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Sumber variasi Pretes Posttes Peningkatan Pretes Posttes Peningkatan Rata-rata 43,91 76,99 33,08 40,75 59,62 18,87 Varians 113,1612 99,7005 138,4012 69,5823 70,2422 116,72 StandarDeviasi 10,64 9,99 11,76 8,34 8,38 10,80 Tabel tersebut menyatakan bahwa rata-rata pretes pada kelompok eksperimen adalah 43,91 dengan varians 113,1612 dan standar deviasi 10,64. Rata-rata pretes pada kelompok kontrol adalah 40,75 dengan varians 69,5823 dan standar deviasi 10,80. Setelah diterapkan ECL pada kelompok eksperimen, rata-rata yang diperoleh meningkat menjadi 76,99 dengan varians 99,7005 dan standar deviasi 9,99. Pada kelompok kontrol diterapkan metode pembelajaran konvensional yang dapat meningkatkan rata-rata menjadi 59,62 dengan varians 116,7232 dan standar deviasinya adalah 10,80. Hasil Uji Peningkatan Hasil Belajar Data Pretes dan Posttes Uji ini dilakukan untuk mengetahui nyata tidaknya peningkatan hasil belajar yang terjadi pada masing-masing kelompok, dan hasilnya terangkum dalam tabel 6. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan, pada kelompok eksperimen t hitung 17,33 > t tabel (1,69) yang berarti ada peningkatan nyata pada kelompok eksperimen, dimana selisih rata-rata data kelompok eksperimen adalah 33,08. Demikian pula halnya dengan kelompok 236 Prosiding Seminar Nasional Kima dan Pendidikan Kimia 2009

ISBN : 979-498-467-1 Pendidikan kontrol diperoleh t hitung 10,77 > t tabel (1,69) yang berarti ada peningkatan hasil belajar yang nyata pada kelompok kontrol. Pada peningkatan hasil belajar tersebut, selisih rata-rata data kelompok kontrol 18,87. Peningkatan hasil belajar yang diperoleh kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Tabel 6. Uji Peningkatan Hasil Belajar Data Pretes dan Posttes Kelompok Data Rata-rata T hitung T tabel Kriteria Eksperimen Kontrol Pretes 43,91 Posttes 40,75 Pretes 76,99 Posttes 59,62 17,33 1,69 10,77 1,69 Ada peningkatan hasil belajar Ada peningkatan hasil belajar Hasil rata-rata nilai afektif siswa pada kedua kelompok Nilai afektif siswa diperoleh dari jumlah skor tiap aspek dibagi dengan skor total dikali seratus. Pada kelompok kontrol rata-rata nilai afektif siswa mencapai 58,50. Nilai ini termasuk dalam kategori cukup karena terletak pada range 40-59. Sedangkan pada kelompok eksperimen, rata-rata nilai afektif siswa mencapai 63,68. Nilai ini termasuk dalam kategori baik karena terletak pada range 60-79. Dengan demikian dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar afektif siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Tabel 8. Kategorisasi Rata-rata Nilai Afektif Skor siswa 80 Kategori Sangat baik 60-79 Baik 40-59 Cukup 30-39 Jelek < 29 Sangat jelek Hasil rata-rata nilai psikomotorik siswa pada kedua kelompok Nilai psikomotorik siswa diperoleh dari jumlah skor tiap aspek dibagi dengan skor total dikali seratus. Pada kelompok kontrol rata-rata nilai psikomotorik siswa mencapai 50,08. Nilai ini termasuk dalam Prosiding Seminar Nasional Kima dan Pendidikan Kimia 2009 237

kategori cukup karena terletak pada range 40-59. Perincian nilai psikomotorik siswa pada kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran 38 halaman 188. Sedangkan pada kelompok eksperimen, rata-rata nilai psikomotprik siswa mencapai 60,98. Nilai ini termasuk dalam kategori baik karena terletak pada range 60-79. Dengan demikian dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar psikomotorik siswa kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Tabel 9. Kategorisasi Rata-rata Nilai Psikomotorik Range 80 Kategori Sangat baik 60-79 Baik 40-59 Cukup 30-39 Jelek < 29 Sangat jelek PEMBAHASAN Adanya peningkatan yang nyata pada masing-masing kelompok menunjukkan bahwa pembelajaran pada materi pokok SPU dengan pendekatan ECL maupun konvensional, keduanya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena setelah dilakukan pembelajaran, pengetahuan siswa tentang materi pokok SPU menjadi bertambah, sehingga hasil belajar materi pokok SPU menjadi lebih baik daripada sebelum dilakukan pembelajaran. Proses pembelajaran pada kelompok eksperimen dengan pendekatan ECL memiliki peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias, hal ini terjadi karena adanya ketertarikan siswa terhadap cara pembelajaran baru menggunakan media internet. ECL sangat berguna bagi guru dan siswa. Bagi guru alat ini mempermudah dalam penyampaian materi pembelajaran dan bagi siswa ECL dapat meningkatkan minat dan aktivitas serta dapat menumbuhkan kreativitas siswa dalam menelaah materi. 238 Prosiding Seminar Nasional Kima dan Pendidikan Kimia 2009

ISBN : 979-498-467-1 Pendidikan Pada pembelajaran kelompok eksperimen fungsi guru hanya sebagai fasilitator, yaitu memberikan pengarahan seperlunya pada siswa. Keaktifan siswa lebih ditekankan pada pembelajaran. Dengan adanya keaktifan tersebut akan menumbuhkan motivasi belajar yang tinggi pada siswa dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar. ECL juga memungkinkan guru untuk lebih dapat mengawasi dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada siswa, karena media sudah berisi materi, soal latihan dan pembahasan, sehingga guru cukup memberi instruksi kepada siswa untuk menyimak dan mempelajari menumenu yang tersedia, selain itu guru mengawasi siswa bila ada yang mengalami kesulitan atau kurang memahami materi. Siswa yang memiliki daya tangkap materi yang agak lambat pun dapat mempelajari materi sesuai dengan kecepatan yang dimampuinya. Siswa dapat mengulang mempelajari materi yang kurang dipahaminya setiap saat. Dengan demikian alokasi waktu pembelajaran di dalam kelompok dapat berlangsung lebih efektif. Pembelajaran dengan media ECL tidak dapat sepenuhnya dilakukan untuk menggantikan metode pembelajaran konvensional. ECL dapat menjadi pelengkap pembelajaran konvensional di kelas dan layak sebagai media pengayaan siswa. Jenis media pembelajaran ECL masih membutuhkan interaksi sebagai upaya untuk mempertahankan kualitas. Secara umum menunjukkan bahwa ECL sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar, hal ini bisa diketahui dari hasil belajar kelompok eksperimen yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan: 1. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem Periodik unsur yang dalam pembelajarannya diterapkan ECL dengan siswa yang pembelajarannya diterapkan model pembelajaran konvensional. 2. Ada perbedaan hasil belajar pada materi pokok Sistem Periodik Unsur yang dalam pembelajarannya diterapkan ECL dengan siswa yang pembelajarannya diterapkan model pembelajaran konvensional. Prosiding Seminar Nasional Kima dan Pendidikan Kimia 2009 239

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan: 1. Guru diharapkan dapat menerapkan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan melalui metode ECL. 2. Siswa dapat memanfaatkan kemajuan IPTEK melalui ECL sehingga akan terhindar dari istilah gagap Teknologi untuk generasi sekarang. 3. Penerapan Metode ECL harus pula diikuti oleh tersedianya sarana dan prasarana pendukung berupa Jaringan internet oleh sekolah yang bersangkutan. 4. Peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian dengan lingkup yang lebih besar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998, Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Boediono. 2002. Kurikulum dan Hasil Belajar. Jakarta : Balitbang Depdiknas Budimansyah, Dasim, 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Portofolio, Bandung : PT Genesindo. Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press. Depdiknas, 2003, Pengembangan Kurikulum Dan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi, DIKMENUM, Jakarta. Hamalik, Oemar. 2001. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh dan PembinaanKetenagaan. Bangung: Trigenda Karya http://www.asia-elearning.net/content/relatedinfo/report/elearning-trend- 2002-indonesia.pdf (20 Maret 2006) Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana, 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sudjana. 1992, Metode Statistika. Tarsito. Bandung. Tim Pengembangan MKDK IKIP. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Winkel, W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia. 240 Prosiding Seminar Nasional Kima dan Pendidikan Kimia 2009