BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menempati urutan tertinggi dalam menunjang kelangsungan aktivitas harian setiap manusia (Batubara,

BAB I PENDAHULUAN. yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3.3 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka ( Library Research Method Wawancara ( Interview

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LUAR...

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pengantar dalam berkomunikasi antar bangsa. Dengan ditetapkannya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1 BAB Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan.

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques)

BAB 1 PENDAHULUAN. dan alat kecantikan merk Wardah. Berbagai produk kosmetik dan alat kecantikan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI. Tahap Investigasi Sistem. Tahap Analisa Sistem. Tahap Perancangan Sistem. Tahap Penerapan Sistem. Tahap Pemeliharaan Sistem

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pembelian dilakukan dengan mengubah bentuk barang. 2003). Menurut Soemarso S.R (1994) kegiatan pembelian dalam perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data,

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Toko Barokah merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan. Produk

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DEPAN...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. PT. Ayoe Indotama Textile adalah sebuah perusahaan tekstil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Dasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma

SISTEM INFORMASI MONITORING GURU AGAMA KATHOLIK TINGKAT SEKOLAH DASAR BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sangat penting dikarenakan menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga halhal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung adalah salah

BAB 1 PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Kumala adalah salah satu perusahaan swasta, bergerak di bidang

Pengembangan Aplikasi Reservasi Ruang Kelas Perkuliahan Dengan Uji Validasi White Box

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI vii. KATA PENGANTAR...viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR...xiii. DAFTAR TABEL...xv BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini dilaksanakan pada event organizer Putra Gembira

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. struktur organisasi dan uraian tugas unit-unit organisasi Koperasi Karyawan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Untuk mendukung penulis dalam melakukan penelitian dan pengumpulan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pejabat Pembuat Akta Tanah atau yang biasa disebut PPAT, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, karena komputer

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit ikan erat hubungannya dengan lingkungan dimana ikan itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan zaman yang paling terlihat adalah perkembangan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bekasi merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang penjualan bed cover, sprei bantal, sprei guling dan sprei untuk kasur.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memiliki

BAB I PENDAHULUAN I-1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses belajar setiap individu memiliki cara sendiri. Kemajuan teknologi saat ini banyak mendukung berbagai aspek kebutuhan salah satunya dalam memenuhi kebutuhan belajar yang baik. Dalam upaya meningkatkan sumber daya yang diinginkan dalam proses belajar, adanya e-learning (electronic learning) dapat mebantu proses belajar setiap orang yang berkeinginan untuk belajar tanpa mengenal tempat dan waktu. E-learning sangat mendukung sistem pembelajaran karena kemudahan yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja dengan syarat terhubung ke internet. (Rosenberg:2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pada zaman ini penggunaan e- learning sudah tidak diragukan lagi. Hampir disetiap sekolah dan perguruan tinggipun sudah banyak memanfaatkan e-learning. Namun pemanfaatan e- learning saat ini masi memiliki beberapa kekurangan salah satunya dalam pemberian nilai keaktifan diluar sekolah maupun didalam sekolah. Banyak forum diskusi yang hanya terbatas pada guru pengajar yang memberi materi dan selanjutnya siawa akan berdiskusi dengan guru pengajar pengajar dan siswa lain seputar materi yang diberikan. Untuk hasil akhir dari diskusi yang dilakukan masi menimbulkan pertanyaan, apakah siswa hanya sebatas berdiskusi dengan sesama mahasiwa dan guru pengajar? atau hanya sebatas pemanfaatan teknologi saja?. Fitur tambahan untuk forum diskusi ini berupa pemberian nilai akan sangat membantu guru pengajar dalam pemberian nilai keaktifan (dilihat dari kecocokan komentar siswa dengan kunci jawaban yang dimiliki guru) untuk satu kali materi yang diberikan guru pengajar. sitem yang dibuat akan membantu guru dalam pemberian nilai akhir pada akhir diskusi dengan menentukan nilai tertinggi yang dihasilkan dari mencocokkan komentar siswa dengan kunci jawaban yang dimiliki guru. Dalam fitur ini, metode yang digunakan adalah metode pengukuran 1

2 kemiripan (text Similarity) dengan tujuan mencegah adanya jawaban yang tidak diinginkan guru dengan membandingkan mana jawaban yang sesuai dan mana yang tidak sesuai. Tidak efektif jika guru harus menghitung secara manual setiap komentar yang diberikan oleh siswa untuk mendapatkan hasil sebagai penilaian keaktifan. Hal tesebut akan membutuhkan banyak waktu untuk pembuatan laporan. Guru pengajar memilik akses yang berbeda dengan siswa yang hanya bisa membaca materi, mengunggah materi, memberikan pernyataan atau pertanya pada forum diskusi. Akses sebagai guru pengajar memiliki fitur tambahan seperti menu menampilkan data siswa dan menu lainnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dengan latar masalah yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan sebuah pokok permasalahan, yaitu bagaimana merancang sebuah sistem penilaian pada forum diskusi dengan menggunakan metode pendekatan pengukuran kemiripan (text Similarity) yang akan digunakan untuk menunjang pemberian nilai oleh guru? 1.3 Tujuan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian di atas, tujuan dari penelitian ini di antaranya adalah merancang dan membangun sistem fitur penilaian dengan menggunakan metode pendekatan pengukuran kemiripan (text Similarity) untuk menghasilkan nilai dari mencocokkan jawaban atau komentar dari siswa dengan kunci jawaban yang dimiliki oleh guru. Hasil yang diberikan berupa laporan nilai berisi hasil similarity text komentar 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah yang akan dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah : a. Forum diskusi ini hanya membahas seputar pemberian nilai siswa.

3 b. Klasifikasi kalimat di forum diskusi menggunakan metode pendekatan pengukuran kemiripan (text Similarity) dengan mencocokkan jawaban awal yang di tentukan oleh guru. c. Materi yang terdapat pada e-learning adalah mata pelajaran yang terdapat disekolah. 1.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, nantinya penelitian ini diharapkan memberikan suatu manfaat diantaranya: 1. Bagi penulis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai permasalahan yang dialami beberapa sekolah dan guru pengajar dalam pembarian penilaian diluar sekolah yang dilakukan guru sehingga penulis dapat lebih memahami penerapannya. 2. Bagi pihak lain Membantu dalam mempermudah guru dalam memberikan nilai keaktifan diluar sekolah. Selain itu, manfaat lain dari pembangunan sistem ini adalah penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau acuan pada penelitianpenelitian selanjutnya yang berhubungan. 1.6 Metodelogi Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam Rancang Bangun Fitur Penilaian Keaktifan Siswa pada Forum Diskusi Sistem E-learning 1.6.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus (Case Studies Research). Penggunaan penelitian studi kasus ini pada umumnya difokuskan untuk menggali dan mengumpulkan data yang lebih dalam terhadap obyek yang diteliti untuk dapat menjawab permasalahan yang sedang terjadi. Dalam tahap awal pengumpulan kebutuhan perangkat lunak, akan dibuat suatu bentuk

4 dokumentasikebutuhan perangkat lunak. Hal ini diperlukan dalam kepentingan melakukan pengujian statis dalam tahap awal pengembangan. 1.6.2 Pengumpulan Data Pada penelitian ini, proses pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan studi literatur. Metode wawancara ditujukan kepada pengguna dan pengajar untuk mengetahui lebih detail mengenai kebutuhan fungsional dan non fungsional untuk pengembangan sistem. Kebutuhan fungsional misalnya seperti mengelola data kelas, mengelola data ujian, kemampuan sistem dalam memberikan penilaian jawaban esai yang baik dan benar kepada pengguna yang sesuai dengan penilaian yang ditetapkan pengajar dan lain sebagainya. Sedangkan kebutuhan non fungsional seperti hak akses oleh pengguna yang berhak (keamanan), kehandalannya, kesesuaian tampilan antarmuka dan lain sebagainya. Selain itu akan pengumpulan data materi yang akan dijadikan sebagai pengujian sistem. Pengumpulan data- data pendukung lainnya juga akan dilakukan dengan studi literatur, dimana dapat dilakukan dengan mempelajari jurnal atau penelitian yang menggunakan metode atau masalah yang sejenis untuk digunakan sebagai referensi. 1.6.3 Perancangan Sistem Pada penelitian ini, perancangan sistem mengunakan DFD (Data Flow Diagram) sebagai acuan untuk merancang sistem yang akan dibangun. DFD merupakan representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan tranformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output). DFD dapat digunakan untuk merepresentasikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada beberapa level abstraksi. DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang lebih detail untuk merepresentasikan aliran informasi atau fungsi yang lebih detail. DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan fungsional ataupun pemodelan aliran informasi. Oleh karena itu, DFD lebih sesuai digunakan untuk memodelkan fungsi-fungsi perangkat lunak yang akan diimplementasikan menggunakan pemrograman terstruktur karena pemrograman terstruktur membagi-bagi

5 bagiannya dengan fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur.tahapan tahapan perancangan dengan menggunakan DFD, berikut merupakan uraiannya: 1. DFD Level 0 atau sering disebut Context Diagram DFD Level 0 menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang berinteraksi dengan orang maupun sistem lain. DFD Level 0 digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem yang akan dikembangkan dengan entitas luar. 2. DFD Level 1 DFD Level 1 digunakan untuk menggambarkan modul modul yang ada dalam sistem yang akan dikembangkan DFD Level 1 merupakan hasil breakdown DFD Level 0 yang sebelumnya sudah dibuat. 3. DFD Level 2 Modul modul pada DFD Level 1dapat di-breakdown menjadi DFD Level 2. Modul mana saja yang harus di-breakdown lebeh detail tergantung pada tingkat kedetailan modul tersebut. Apabila modul tersebut sudah cukup detail danrinci makamodul tersebut sudah tidak perlu dibreakdownlagi.untuk sebuah sistem,jumlah DFD Level 2 sama dengan jumlah modul pada DFD Level 1 yang di-breakdown. 4. Kamus Data Kamus Data (data dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD. Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum. Kamus data biasanya berisi: Nama : nama dari data Digunakan pada : merupakan proses proses yang terkait data Deskripsi : merupakan deskripsi data Informasi tambahan : seperti tipe data, nilai data, batas nilai data, dan komponen yang membentuk data. 5. ERD

6 Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika.erd digunakan untuk pemodelan basis data relasional.sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. 1.6.4 Pengolahan Data Awal Data yang diperoleh dari hasil wawancara akan diidentifikasi kembali dan untuk masing-masing kebutuhan pengguna yang masuk akan dilakukan pengujian statis dengan membuat suatu dokumentasi perangkat lunak. 1.6.5 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan pengukuran kemiripan adalah Algoritma Rabin-Karp. Dengan menggunakn metode pengembangan perangkat lunak yakni model proses Waterfall. Model proses ini terdiri dari 5 fase yaitu Requirements Analysis and Definition, System and Software Design, Implementation and Unit Testing, Integration and System Testing. Pada tiap fasenya akan dilakukan evaluasi dan dokumentasi apakah fase tersebut sudah dilakukan dengan benar sebelum melanjutkan ke fase berikutnya. 1.6.6 Evaluasi dan Pengujian Sistem Dalam penelitian ini sistem akan dikembangkan dengan menggunakan model proses Waterfall. Berikut merupakantahapan tahapan yang akan dilakukan pada model proses Waterfall yaitu: 1. Requirements analysis and definition Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data mencatatat kebutuhan dan berkonsultasi baik dengan guru prngajar yang juga akan menggunakan gitur ini mengenai apa saja yang diperlukan dalam menentukan pemberian nilai yang diperlukan. Dalam tahap pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode yaitu:

7 a. Metode Interview Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan melakukan wawancara mengenai bagaimana alur dan aturan-aturan dari pemberian tugas sampai pemberian nilai dengan melakukan wawancara secara langsung dengan guru yang bersangkutan. Dalam penelitian ini digunakan alat pengumpulan data yang berupa pedoman wawancara atau instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada petugas guru pengajar. b. Metode Literatur Metode pengumpulan data menggunakan metode studi literatur, yaitu mengumpulkan data dari buku-buku referensi, modul-modul yang relevan dengan objek permasalahan. 2. Sistem and software design Pada tahapan ini, peneliti akan merancang diagram aliran data pada sistem, merancang antar muka, penanganan database untuk menyimpan objek kedalam database, komunikasi dengan sistem lain, interfacing dengan peralatan dalam sistem yang ditambahkan yang dapat menggambarkan abstraksi sistem sehingga dapat dimengerti oleh pengguna maupun developer kedepannya. 3. Implementation and unit testing Pada tahap ini, peneliti akan mengimplementasikan perancangan perangkat lunak dengan menggunkan tools untuk model desain dengan menggunakan framework djinggamedia. Tahapan ini, program secara keseluruhan akan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk memastikan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi dan sesuai dengan keinginan pengguna. 4. Integration and System Testing Pada tahapan ini, program secara keseluruhan akan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk memastikan bahwa persyaratan perangkat lunak telah dipenuhi dan sesuai dengan keinginan pengguna. 5. Operation and maintenance Pada tahap ini, apabila ada kesalahan atau kekurangan pada sistem yang tidak ditemukan pada awal tahap siklus, maka akan kembali dianalisis kebutuhan

8 yang diinginkan. Setelah sistem tercipta tahap selanjutnya yaitu melakukan pemeliharaan sistem 1.6.7 Functional Testing Tujuan dari functional testing adalah untuk memvalidasi behavior dari suatu perangkat lunak yang didokumentasikan pada spesifikasi dan kebutuhan perangkat lunak (Everett & McLeod, 2007). Functional testing yang digunakan untuk menguji perangkat lunak ini adalah white box testing, black box testing dan pengujian beta. 1. Static Testing Static testing membandingkan hasil perancangan yang dibuat dengan kebutuhan yang telah didapat dari pengguna. Jadi, pengujian tidak hanya dilakukan pada saat sistem telah diimplementasikan tapi juga saat perancangan juga dilakukan pengujian. Untuk memeriksa kebenaran antara kebutuhan dengan perancangan maka dibuat tabel untuk memeriksanya. Tabel 1. 1 Rancangan Tabel Static Testing No Kebutuhan Sistem Implementasi Keterangan 1 Kebutuhan A Implementasi A Sesuai 2 Kebutuhan B Implementasi B Tidak Sesuai 2. White Box Testing Tujuan dari white box testing adalah untuk memverifikasi pernyataan pernyataan perangkat lunak, code path, kondisi, loop, dan data flow. Dengan kata lain, pengujian ini untuk memerikasa kode sumber dari perangkat lunak. Pengujian white-box digunakan untuk meyakinkan semua perintah dan kondisi pada aplikasi dieksekusi secara minimal. Pengujian white-box menggunakan pengujian Basis-Path dengan tools yaitu flow graph yang digunakan untuk menggambarkan alur dari algoritma yang digunakan : a. Menggambar flowgraph yang ditransfer oleh flowchart. b. Menghitung Cylomatic Complexity V (G) untuk flowgraph yang telah dibuat.

9 c. Menentukan jalur pengujian dari flowgraph yang berjumlah sesuai dengan Cyclomatic Complexity yang telah ditentukan Cyclomatic Complexity yang tinggi menunjukkan prosedur kompleks yang sulit untuk dipahami, diuji dan dipelihara. Tabel 1. 2 Rancangan Pengujian Whitebox Testing Path Input Hasil Output Hasil yang diharapkan Keterangan 1 Input 1 Kondisi A Kondisi A Valid 2 Input 2 Kondisi B Kondisi B Valid 3 Input 3 Kondisi C Kondisi D Tidak Valid 3. Black Box Testing Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat lunak yang dibangun telah berfungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan kebutuhan pengguna, pengujian dituangkan dalam bentuk tabel uji (Tabel 1.3). Dengan melakukan berbagai macam skenario terdapat sistem dilihat hasilnya dan disimpulkan validasinya. Tabel 1. 3 Rancangan Pengujian Blackbox Testing No Pengguna Skenario pengujian Keluaran pengujian Hasil pengujian 1 User Skenario A Output A Sesuai harapan 2 User Skenario B Output B Sesuai harapan 3 Admin Skenario C Output C Sesuai harapan Kesimpulan Valid Valid Valid