BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menempati urutan tertinggi dalam menunjang kelangsungan aktivitas harian setiap manusia (Batubara,
|
|
- Sri Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan menempati urutan tertinggi dalam menunjang kelangsungan aktivitas harian setiap manusia (Batubara, 2013). Kesehatan merupakan salah satu faktor penting bagi manusia dalam memenuhi berbagai kewajiban untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Dokter beserta tenaga medis lainnya merupakan profesi yang sangat berperan penting dalam mengayomi dan menjaga kesehatan masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka dimungkinkan bagi para tenaga medis untuk mendokumentasikan ilmu dan pengalaman kedokteran yang dimilikinya. Dokumentasi ini dapat dituangkan dalam sebuah sistem yang menggunakan kecerdasan buatan dan basis pengetahuan yang dapat berperan sebagai konsultan untuk membantu para tenaga medis (Hanindia, 2014). Melihat perkembangan teknologi yang semakin maju, hal ini dapat dijadikan peluang dalam membangun sistem kesehatan yang lebih modern untuk membantu tenaga medis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Salah satu sistem yang sudah berkembang pada dunia kesehatan yaitu Sistem Resep Elektronik. Resep elektronik yang sudah berkembang masih mengalami kekurangan seperti dokter harus melakukan pemilihan obat secara manual melalui pencarian obat yang akan diresepkan kepada pasien. Sehingga dengan alasan tersebut, perlu dikembangkan suatu sistem yang lebih mempermudah dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter. Salah satunya adalah adanya sistem informasi alternative pilihan obat yang disediakan oleh resep elektronik. Sehingga dengan sistem ini diharapkan dalam pengaturan rumah sakit, sistem ini memungkinkan untuk informasi pertukaran obat secara cepat antara dokter, farmasi, dan perawat (Mudzakkir, 2012). Sistem yang akan dibangun tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran seorang tenaga medis, namun mengabadikan pengetahuan tenaga medis sehingga dapat digunakan kembali ketika terdapat persamaan antara kasus baru dengan pengetahuan yang dimiliki sistem. Pembuatan resep elektronik seutuhnya dilakukan oleh tanaga medis, sistem hanya akan memberikan alternatif pilihan obat
2 2 berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sistem sehingga dapat memberikan akses cepat terhadap pemilihan obat dan juga membantu tenaga medis mempercepat pembuatan resep. Metode yang digunakan digunakan adalah penalaran Berbasis Kasus / Case Based Reasoning (CBR). CBR merupakan metode yang dipergunakan untuk membangun sebuah sistem berbasis pengetahuan yang pengetahuannya bersumber dari catatan kasus-kasus lampau yang dilakukan oleh seorang ahli/ pakar (Purwadi dkk., 2011). Keuntungan dengan penerapan metode ini adalah pembangun pengetahuan tidak perlu melakukan akusisi pengetahuan secara langsung dengan seorang pakar (Purwadi dkk., 2011). Maka dari itu, pada penelitian ini penulis menerapkan metode CBR dalam membangun sistem. Selain itu tujuan dari implementasi sistem ini adalah untuk membantu kinerja dokter dan tenaga medis lainnya dalam mempercepat proses pelayanan resep dengan memberikan alternatif pilihan obat berdasarkan diagnosa dokter dan informasi umum pasien. Informasi umum pasien yang dimaksud meliputi : Diagnosa, Umur, Temperatur Tubuh, Jenis Kelamin, Tinggi Badan, Berat Badan, Body Mass Index, Alergi Obat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaiamana merancang dan membangun sistem informasi alternatif pilihan obat pada resep elektronik?. 1.3 Tujuan Peneltian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk merancang dan membangun sistem alternatif pilihan obat pada resep elektronik dengan menggunakan metode Case Based Reasoning. 1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini terbatas pada kasus-kasus yang dimiliki oleh Rumah Sakit Famili Husada.
3 3 2. Sistem yang dibangun yaitu tidak membuat resep secara otomatis melainkan hanya memberikan alternatf pilihan obat sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki oleh sistem. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari Sistem Alternatif Pilihan Obat dalam Resep Elektronik pada Sistem Manajemen Rumah Sakit yaitu untuk membantu tenaga kesehatan dalam hal peresepan obat sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 1.6 Metodologi Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam Perancangan dan Implementasi Sistem Alternatif Pilihan Obat pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Desain Penelitian Pada penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus, karena pada penelitian ini difokuskan untuk menggali dan mengumpulkan data yang lebih untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi. Penelitian ini akan mengambil tempat pada Rumah Sakit Famili Husada yang terletak di kabupaten Gianyar. Permasalahan yang ingin diselesaikan yaitu meningkatkan kinerja tenaga medis dalam hal memberikan pelayanan yang tepat dan cepat dengan cara memberikan alternatf pilihan obat berdasarkan informasi dasar pasien terhadap tenaga medis pada sistem resep elektronik berdasarkan pada persamaan kasus baru dengan pengetahuan yang dimiliki sistem. Sistem yang dibangun menggunakan penalaran Berbasis Kasus / Case Based Reasoning (CBR) merupakan metode yang dipergunakan untuk membangun sebuah sistem berbasis pengetahuan Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan menghubungi Manajemen Rumah Sakit Famili Husada untuk mendapatkan data dan juga menggunakan metode
4 4 wawancara kepada tenaga medis yang akan menggunakan sistem. Wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan sistem yang akan dibuat. Kebutuhan sistem tersebut terdiri dari kebutuhan functional dan non-functional. Kebutuhan functional yang dimaksud meliputi kemampuan sistem dalam membantu tenaga medis untuk merekemendasikan obat sehingga dapat mempercepat proses pembuatan resep dengan alternatf pilihan obat berdasarkan data dasar pasien. Sedangkan kebutuhan non-functional diantaranya adalah kemudahan dalam penggunaan sistem, keamanan, serta desain sistem yang menarik Pengolahan Data Awal Dari hasil wawancara dengan tenaga medis mengenai kebutuhan functional dan non-functional selanjutnya akan dibuat sebuah dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman untuk memahami kebutuhan sistem yang diinginkan oleh user / tenaga medis. Dan datadata yang diporeleh dari pihak manajemen Rumah Sakit selanjutnya akan diolah sesuai kebutuhan sistem. Berikut kebutuhan awal yang digunakan Diagnosa Dokter Alergi Obat Umur Temperatur Tubuh Jenis Kelamin Tinggi Badan Berat Badan Body Mass Index Data-data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan diolah dan disimpan ke dalam database. Berikut merupakan gambaran kasus kasus beserta solusi.
5 5 Tabel 1. 1 Tabel Contoh Data Kasus 1 Kasus 2 Diagnosa Ispa Diagnosa Ispa Alergi Obat - Alergi Obat - Umur 7 tahun Umur 1 tahun Temperatur Temperatur Normal Pireksia Tubuh Tubuh Jenis Kelamin L Jenis Kelamin P Tinggi Badan 125 Tinggi Badan 70 Berat Badan 21 Berat Badan 12 Body Mass Body Mass Kurus Index Index Alco Plus Syrup, Solusi Cefadroxil Capsul 500 Mg, Sanmol Solusi Forte Normal Pamol Syrup, Epexol Syrup, Demacolin Syrup, Lapicef Dry Sirup 125 Mg Kasus 3 Diagnosa Ispa Alergi Obat Penicilin Umur 30 Temperatur Tubuh Normal Jenis Kelamin 20 Tinggi Badan 168 Berat Badan 80 Body Mass Index Gemuk
6 6 Solusi Dexamethason Inj,Dipenhidramin Inj, Spuit 3 CC Terumo Metode yang Digunakan Dalam perancangan dan implementasi Sistem Infromasi Alternatif Pilihan Obat dalam Resep Elektronik ini menggunakan metode penalaran Berbasis Kasus / Case Based Reasoning (CBR). CBR merupakan metode yang dipergunakan untuk membangun sebuah sistem berbasis pengetahuan yang pengetahuannya bersumber dari catatan kasus-kasus lampau yang dilakukan oleh seorang ahli/ pakar. Keuntungan dengan penerapan metode ini adalah pembangun pengetahuan tidak perlu melakukan akusisi pengetahuan secara langsung dengan seorang pakar. Sedangkan algoritma yang digunakan dalam metode CBR adalah Algoritma Nearest Neighbor Retrival (k-nearst neighbor atau k- NN). Nearest Neighbor Retrival sebuah algoritma untuk melakukan klasifikasi terhadap objek berdasarkan data pembelajaran yang jaraknya paling dekat dengan objek tersebut. Sedangkan untuk metode pengembangan perangakat lunak menggunakan pengembangan perangkat lunak sekuensial linier (waterfall). Metode waterfall merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem sampai pada analisis, desain, kode, test, dan pemeliharaan. Keunggulan dari metode pengembangan waterfall yaitu kualitas dari sistem yang dihasilkan akan optimal, ini dikarenakan didalam pelaksanaanya dilakukan secara bertahap. Sehingga tidak berfokus pada tahapan tertentu. Bobot Parameter : Parameter Penting : 5 Parameter Sedang : 3 Parameter Biasa : 1 Berikut merupakan pembobotan untuk masing-masing parameter yang telah ditentukan diatas
7 7 Diagnosa Dokter : 5 Alergi Obat : 5 Umur : 3 Temperatur Tubuh : 3 Jenis Kelamin : 1 Tinggi Badan : 1 Berat Badan : 1 Body Mass Index : 1 Berikut ini contoh analisis alternatf pilihan obat dengan proses pencarian similarity. Dari inputan diagnosa dokter akan dilakukan penelusuran ke dalam database sesuai diagnosa dari dokter. Selanjutnya akan dilakukan proses perhitungan similarity berdasarkan parameter dari infromasi umum pasien. Tabel 1. 2 Tabel Kasus Baru Kasus Baru Parameter Kasus Baru Kasus 1 Kasus 2 Kasus 3 Diagnosa Ispa Alergi Obat Umur 7 Tahun 3 Temperatur Tubuh Pireksia 3 3 Jenis Kelamin L 1 1 Tinggi Badan 120 Berat Badan 19 Body Mass Index Kurus 1 Berdasarkan tabel diatas, perlu dihitung similarity kasus lama terhadap kasus baru. Similarity (kasus baru, kasus 1) = [(1 5) + (1 5) + (1 3) + (1 3) + (1 1) + (0 1) + (0 1) + (1 1)] = 0,
8 8 Similarity (kasus baru, kasus 2) = [(1 5) + (1 5) + (0 3) + (0 3) + (0 1) + (0 1) + (0 1) + (0 1)] = 0, Similarity (kasus baru, kasus 3) = [(1 5) + (0 5) + (0 3) + (1 3) + (1 1) + (0 1) + (0 1) + (0 1)] = 0, Solusi yang diberikan adalah solusi dengan bobot kemiripan kasus lama dengan kasus baru yang paling tinggi. Berdasarkan perhitungan diatas, Kasus 1 memberikan simality paling tinggi, sehingga dapat disimpulkan kasusolusi yang Eksperimen dan Pengujian Metode Dalam penelitian ini, sistem yang dibuat menggunakan pengembangan perangkat lunak sekuensial linier (waterfall). Adapun tahapan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Definisi Kebutuhan : mengumpulkan kebutuhan sistem dengan melakukan wawancara kepada user / tenaga medis yang akan menggunakan sistem. Pada tahap ini informasi mengenai kebutuhan sistem akan digali sebanyak-banyaknya dari user sehingga tercipta sebuah sistem yang dapat membantu user / tenaga medis mempercepat pelayanan medis ketika pemberian resep terhadap pasien. 2. Desain Sistem : dari definisi kebutuhan yang telah ditentukan maka akan didapat permasalahan-permasalahan yang ada. Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem terhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pemodelan sistem seperti diagram alir data, dan diagram hubungan entitas. 3. Implementasi dan Pengujian unit : pada tahap ini desain sistem yang berupa pemodelan sistem akan diterjemahkan menggunakan bahasa yang dikenali oleh komputer. Dan masing-masing fungsi yang telah dimplementasikan pada sistem akan diuji agar sesuai dengan output yang diharapkan. Adapun komponenkomponen pendukung yang digunakan dalam tahap ini yaitu : a. Sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, HTML, CSS, JavaScript, AJAX, dan JQuery. b. Basis data server menggunakan MySQL
9 9 4. Integrasi dan Pengujian Sistem : pada tahap ini kemampuan dan keefektifan sistem akan diuji, sehingga kekurangan dan kelemahan sistem dapat ditemukan., pengujian yang dilakukan meliputi pengujian white box, dan, black box dan reliability testing.. Pemeliharaan : Tahap ini merupakan tahap akhir pada metode waterfall. Pada tahap ini sistem akan mengalami penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya Evaluasi dan Validasi Hasil Untuk memeriksa apakah suatu individual program unit memiliki perilaku yang benar maka akan dilakukan pengujian. Teknik pengujian yang dilakukan pada tahap ini bertujuan untuk menguji apakah sistem dapat memberikan alternatf pilihan obat pada peresepan secara elektronik. Tahap pengujian ini terdiri dari : 1. Pengujian Algoritma Algoritma yang akan diuji adalah algoritma nearest neighbor dengan menggunakan metode pengujian white-box. Pengujian white box dilakukan untuk menjamin seluruh jalur independen di dalam modul yang dieksekusi sekurangkurangya sekali, menguji semua keputusan logical, menguji seluruh loop yang sesuai dengan batasannya serta menguji seluruh struktur data internal yang menjamin validasi. Metode yang digunakan dalam pengujian white box testing yaitu basis path. Dengan menggunakan metode ini perancang test case mendapatkan ukuran kekompleksan logical dari perancangan procedural dan menggunakan ukuran ini sebagai petunjuk untuk mendefinisikan basis set dari jalur pengerjaan. Dalam pelaksanaan pengujian white box, berikut langkah yang dilakukan (Pressman, 2001), yaitu: a. Menggambar flowgraph yang ditransfer oleh flowchart. b. Menghitung Cylomatic Complexity V (G) untuk flowgraph yang telah dibuat. V(G) untuk flowgraph dapat dihitung dengan rumus : c. V(G) = E N + 2 Keterangan: E = Jumlah edge pada flowrgaph N = Jumlah node pada flowrgaph
10 10 d. Menentukan jalur pengujian dari flowgraph yang berjumlah sesuai dengan cyclomatic complexity yang telah ditentukan. Cyclomatic complexity yang tinggi menunjukkan prosedur kompleks yang sulit untuk dipahami, diuji dan dipelihara. Ada hubungan antara cyclomatic complexity dan resiko (Tabel 2.1) dalam suatu prosedur. Berikut hubungan antara cyclomatic complexity dan resiko dalam suatu prosedur. Tabel 1.3 Hubungan Cyclomatic Complexity dan Resiko (Bray, 1997) Cyclomatic Evaluasi Resiko Complexity 1-10 Sebuah program sederhana, tanpa banyak resiko Agak kompleks, resiko sedang Kompleks, program resiko tinggi Lebih dari 50 Program belum diuji (resiko sangat tinggi) 2. Pengujian Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional sistem alternatf pilihan obat pada resep elektronik akan diuji menggunakan pengujian black-box. Pengujian black-box borfokus pada persyaratan fungsional dari perangkat lunak. Pada pengujian ini memungkinkan analisis sistem memperoleh kumppulan kondisi input yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program. Pada pengujian ini langkah pertama yang akan dilakukan yaitu mengidentifikasi dan merencanakan pengujian. Dan selanjutnya yaitu mendeskripsikan hasil pengujian. Kelas Uji Fungsi 1 Fungsi 2 Tabel 1. 4 Rencana Pengujian Butir Uji Identifikasi Jenis Teknik Jadwal Kode Kode Pengujian Pengujian Fungsi Uji Deskripsi 1.1 F1 U 1.1 Sistem Black-box 03/03/15 Deskripsi 1.2 F1 U 1.2 Sistem Black-box 03/03/15 Deskripsi 2.1 F2 U 2.1 Sistem Black-box 03/03/15 Deskripsi 2.2 F2 U 2.2 Sistem Black-box 03/03/15
11 11 Tabel 1. 5 Deskripsi Hasil Uji Kode Uji U 1.1 Nama Pengujian Pengujian A Tujuan Memeriksa fungsi A Kondisi Awal 1. Kondisi A 2. Kondisi B Tanggal Pengujian 03/03/14 Skenario 1. Skenario A 2. Skenario B Hasil Hasil yang diharapkan Hasil yang didapatkan Kesimpulan 1. Hasil 1 1. Hasil 1 Sesuai 3. Pengujian Kebutuhan Non-Fungsional Pengujian kebutuhan non-fungsional dengan menggunakan metode pengujian reliability. Pada pengujian ini akan dilakukan pengukuran akurasi alternatf pilihan obat oleh sistem. Nilai dari akurasi dapat dihitung dengan persamaan berikut: P(R) = I s S. 100% Keterangan: P(R) IS S : Nilai akurasi : Jumlah data sampel yang benar : Total jumlah sampel
12 12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pesat dalam bidang teknologi informasi telah mempengaruhi berbagai bidang dalam kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber informasi atau referensi sudah merupakan hal yang tidak asing lagi bagi seorang peneliti, terutamanya bagi para mahasiswa yang sedang melakukan penelitian untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, sistem informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Dengan peningkatan dan perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tren dan pola gaya hidup selalu mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Perubahan pola hidup sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan peningkatan penyakit.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Otonan merupakan bagian dari manusa yadnya, dalam kepercayaan masyarakat di bali khususnya umat hindu Manusa yadnya sangat penting dilakukan selain sebagai suatu kebudayaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses belajar setiap individu memiliki cara sendiri. Kemajuan teknologi saat ini banyak mendukung berbagai aspek kebutuhan salah satunya dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era Globalisasi ini masalah kesehatan merupakan masalah kompleks. Datangnya penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang dapat dicegah atau dihindari.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Resep Elektronik Sistem resep elektronik adalah pemanfaatan sistem elektronik untuk menfasilitasi dan meningkatkan komunikasi urutan resep atau obat, membantu pilihan, administrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku merupakan media informasi yang memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, karena dengan buku kita dapat memperoleh banyak informasi, pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu hal utama untuk mendukung tubuh dalam melakukan berbagai aktifitas. Kandungan berbagai unsur penting dalam makanan seperti karbohidrat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan rumah sakit sudah berkembang semakin besar, mulai dari proses kelahiran, pengobatan untuk anak maupun dewasa, keadaan yang membutuhkan rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami
Lebih terperinciTEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 14
TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 14 TESTING Pengujian perangkat lunak adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat
Lebih terperinciTEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 14
TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 14 TESTING Pengujian perangkat lunak adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah perangkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan Teknologi dan Informasi, mendorong berbagai perusahaan dan sektor publik untuk memanfaatkan teknologi yang telah berkembang. Supaya berbagai hal
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap aplikasi clustering yang telah dibangun. Tahapan ini dilakukan setelah analisis dan perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan terus berkembangnya teknologi Sistem Informasi, maka penyajian yang cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat ditunjukkan dengan munculnya beragam perangkat teknologi yang mempermudah manusia dalam memonitor perkembangan usahanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah sistem berbasis pengetahuan memiliki dua elemen utama yaitu basis pengetahuan/knowledge based dan kemampuan penalaran/reasoning. Basis pengetahuan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dengan pengolahan data berbasis komputerisasi, pencarian informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer pada saat ini sangat berarti bagi semua kalangan dan banyak digunakan di berbagai bidang pekerjaan. Komputer memegang peranan yang sangat
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
41 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi adalah proses untuk menerapkan sistem informasi yang telah dibangun agar user yang menggunakannya menggantikan sistem informasi
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Poliklinik umum atau poli umum merupakan salah satu dari banyak poliklinik di puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang bersifat umum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Rekomendasi Sistem rekomendasi adalah sebuah sistem yang dibangun untuk mengusulkan informasi dan menyediakan fasilitas yang diinginkan pengguna dalam membuat suatu keputusan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada umumnya membuat sebuah task list masih dibuat dengan cara manual, yaitu mencatatkan daftar tugas yang akan kita lakukan pada sebuah kertas. Pengecekan waktu juga
Lebih terperinciSOFTWARE TESTING. Ratna Wardani
SOFTWARE TESTING Ratna Wardani Capaian Memahami pentingnya Software Testing Memahami teknik dalam Software Testing Dasar-dasar Software Testing Teknik-teknik dalam Software Testing Here we go... Dasar-dasar
Lebih terperinci1) BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini perkembangan teknologi semakin pesat, sama halnya dengan perkembangan sistem informasi. Sistem informasi sangat diperlukan untuk mempermudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Citra di Institut Teknologi Telkom merupakan organisasi yang unik dan berbeda dengan beberapa organisasi lain yang memiliki tujuan untuk menjadikan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer pada saat ini sangat berarti bagi semua kalangan dan banyak digunakan di berbagai bidang pekerjaan. Komputer memegang peranan yang sangat
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan modern saat ini, globalisasi dan perkembangan ilmu teknologi telah membawa perubahan hampir semua aspek kehidupan. Manusia sering kali dihadapkan
Lebih terperinciWhite Box Testing Merupakan metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk mendapatkan test case.
White Box Testing Merupakan metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk mendapatkan test case. Dengan menggunakan metode white box, analis sistem akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat tingginya permintaan kebutuhan daging ayam broiler. Permintaan pasar yang tinggi terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut kita untuk aktif dan inovatif dalam menemukan hal-hal baru dalam bidang teknologi dan informasi. Salah satu perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan suatu sarana dalam proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada lingkungan belajar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini sistem informasi memainkan peran penting dalam kegiatan bisnis dan organisasi sehari-hari, sebuah sistem informasi yang terintegrasi sangat dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin banyaknya pengunaan teknologi informasi pada pemerintahan, dapat mempermudah masyarakat dalam pelayanan masyarakat itu sendiri. Seperti misalnya ketika sesorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi yang ingin diketahui dan dipublikasikan kepada masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan internet sangat dibutuhkan untuk menunjang luasnya tingkat kebutuhan dan pengetahuan seseorang. Semakin tinggi tingkat semakin banyak informasi yang ingin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pembelian dilakukan dengan mengubah bentuk barang. 2003). Menurut Soemarso S.R (1994) kegiatan pembelian dalam perusahaan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembelian Pembelian adalah usaha pengadaan barang-barang untuk perusahaan. Dalam perusahaan dagang pembelian dilakukan dengan dijual kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk
Lebih terperinciBAB 6 METODE PENGUJIAN
BAB 6 METODE PENGUJIAN Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai
Lebih terperinciRekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan 9 Teknik Pengujian Perangkat Lunak.: Erna Sri Hartatik :. Definisi Pengujian adalah proses untuk menemukan error pada perangkat lunak sebelum di-delivery kepada pengguna.
Lebih terperinciDibuat Oleh : 1. Andrey ( )
Dibuat Oleh : 1. Andrey (41813120186) FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 Definisi Test Case Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan
Lebih terperinciTESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 4 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dasar-dasar Pengujian Perangkat Lunak Dasar-dasar Pengujian Perangkat Lunak. Pengujian White Box.
Lebih terperinciNama : Rendi Setiawan Nim :
Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Desain Test Case Definisi Test Case Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan bagian dari pengetahuan yang dapat bermanfaat pada kehidupan manusia. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh petani tentang jenis tanaman membuat
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Dasar Ar-Rafi merupakan salah satu instansi pendidikan yang berada di Bandung, Jawa Barat. Sekolah Dasar Ar-Rafi ini tidak hanya mendidik siswanya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pencarian sumber referensi untuk pembuatan dokumen karya ilmiah, laporan atau skripsi dapat dilakukan dengan mudah. Hal tersebut didukung dengan adanya jaringan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian
Lebih terperinciBAB III TUJUAN DAN MANFAAT. Informasi Apotek Farmasi Dirumah Sakit Umum Ajibarang dengan peralihan
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT A. TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun aplikasi Sistem Informasi Apotek Farmasi Dirumah Sakit Umum Ajibarang dengan peralihan dari aplikasi lama ke aplikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit gigi merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang semua orang, namun di sisi lain jumlah dokter gigi di Indonesia masih sangat sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga bagi manusia untuk dapat melakukan segala aktifitasnya dengan baik. Kesehatan kulit juga harus dijaga untuk melindungi
Lebih terperinciTEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom
TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom Latar Belakang Pengujian Perangkat Lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas P/L dan merupakan review puncak terhadap spesifikasi, desain
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Proses metodologi penelitian ini adalah merupakan langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari proses pengumpulan data hingga pembuatan dokumentasi Tugas Akhir.
Lebih terperinciDasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma
Dasar-Dasar Pengujian Perangkat Lunak Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami langkah awal untuk melakukan pengujian terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini disesuaikan dengan kebutuhan organisasi atau individu masing - masing pengguna, dimana dalam perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciDOKUMEN UJI PERANGKAT LUNAK FILM FANTASY MALANG UNTUK KOMUNITAS PECINTA FILM MALANG. Dipersiapkan Oleh: Kelompok 9
FILM FANTASY MALANG UNTUK KOMUNITAS PECINTA FILM MALANG Dipersiapkan Oleh: Kelompok 9 Sukma Wardana Hadi Putra (125150207111007) Yunika Tria Melati (125150201111085) Triando Hamonangan (115060800111061)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan setiap individu di berbagai bidang, seperti di bidang bisnis, pendidikan, psikologi, dan tentu saja
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA JENIS GANGGUAN PENCERNAAN BERBASIS MOBILE DEVICE Abstrak Yody
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi yang pesat belakangan ini telah memasuki hampir semua bidang kehidupan. Hal ini ditandai dengan banyak nya masyarakat yang menginginkan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian
Lebih terperinciJurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X
IMPLEMENTASI CASE BASED REASONING SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT ANAK BERBASIS WEB Tri Rezki Maulidia 1, Tedy Rismawan 2, Syamsul Bahri 3 1,2,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciBerikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANTRIAN BERBASIS SMS GETEWAY PADA KLINIK HERONA MEDICAL PARE PARE Wilem Musu 1, Komang Aryasa 2
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANTRIAN BERBASIS SMS GETEWAY PADA KLINIK HERONA MEDICAL PARE PARE Wilem Musu 1, Komang Aryasa 2 Teknik Informatika 1, Teknik Informatika,2 STMIK Dipanegara Makassar Jl. Perintis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Selain itu ada anggapan bahwa teknologi itu mahal dan hanya bermanfaat
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI KAYU LAPIS PADA PT. KTC
SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI KAYU LAPIS PADA PT. KTC Afifah Dosen Teknik Informatika STMIK Kharisma Makassar Email: ABSTRAK PT. KTC merupakan salah-satu perusahan yang memproduksi kayu lapis yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 3.1 Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Studi Literatur Observasi / Wawancara Input Data Penelitian Fuzzyfukasi Kriteria Alternatif Pengolahan data dengan metode Fuzzy Penalaran Penalaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala bentuk teknologi dan pengetahuan semakin menunjukan perkembangannya. Hal tersebut akan berdampak pada pembangunan, khususnya di bidang perangkat lunak, membuat
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Badan Tahsin Syamsul Ulum (BTS) IT Telkom adalah salah satu divisi dari Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Syamsul Ulum yang memfasilitasi belajar membaca Al Qur an menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, perbankan, perencanaan dan sebagainya. Dengan adanya teknologi komputer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi komputer berpengaruh besar pada tingkat kebutuhan manusia di berbagai bidang seperti bidang
Lebih terperinciTESTING PROGRAM. Pertemuan Nurul Adhayanti
TESTING PROGRAM Pertemuan - 04 Nurul Adhayanti Proses Testing 01 System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system. 02 Acceptance Testing Pengujian terakhir sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan konsumsi akan daging sapi setiap tahun selalu meningkat sementara itu pemenuhan akan kebutuhan selalu negatif. Artinya jumlah permintaan lebih tinggi daripada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Kota Bandung yang bertugas melengkapi semua kebutuhan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagian Pengadaan merupakan salah satu bagian dari Sekretariat Daerah Pemerintahan Kota Bandung yang bertugas melengkapi semua kebutuhan yang ada di seluruh bagian Pemerintahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Stok Barang dengan Menggunakan Teori Trafik dari tahap awal perancangan sampai
Lebih terperinciPengembangan Aplikasi Reservasi Ruang Kelas Perkuliahan Dengan Uji Validasi White Box
Pengembangan Aplikasi Reservasi Ruang Kelas Perkuliahan Dengan Uji Validasi White Box Arfan Haqiqi Sulasmoro 1*), Ida Afriliana 2, Imam Bukhari 3 1 Prodi DIII Teknik Komputer, Politeknik Harapan Bersama,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut tahapan penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Desain penelitian rancang bangun aplikasi
Lebih terperinciPENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (DPH2C2) PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN INFORMATIKA UNIVERSITAS TELKOM SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016-2017 PERTEMUAN 5 MATERI : WHITE BOX TESTING BAGIAN 1 Hanya digunakan di lingkungan
Lebih terperinciMateri. Definisi Test Case White Box Testing Blackbox Testing Teknik Testing yang Lain Penggunaan Metode Tes
Disain Test Case Materi Definisi Test Case White Box Testing Blackbox Testing Teknik Testing yang Lain Penggunaan Metode Tes Jenis Testing Dengan berdasarkan pada fungsi yang dispesifikasikan dari produk,
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan berperan dominan di dalam menentukan keberhasilan pelayanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Eva Kuracha merupakan salah satu perusahaan kontraktor di Jakarta yang bergerak di bidang Instalasi jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN). Dalam menjalankan
Lebih terperinciWhite Box Testing dan Black Box Testing, Perbedaannya Serta Contohnya.
White Box Testing dan Black Box Testing, Perbedaannya Serta Contohnya. I. White Box Testing Pengertian White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sigli, masih belum cukup tenaga ahli kesehatan (spesialis), padahal orang tua sangat membutuhkan
Lebih terperinciTugas Rekayasa Perangkat Lunak
Tugas Rekayasa Perangkat Lunak Disusun Oleh : M Ikhsan Ariya Girinata 41813120052 Dosen : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI Mata Kuliah : REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan menerapkan teknologi tepat guna, namun dalam mengembangkan sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu melakukan inovasi untuk bertahan. Salah satunya dengan menerapkan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar adalah suatu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda menurut pendapat beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut. 1. Menurut Jogiyanto (1999:1), sistem adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama pembuatan tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat dilihat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Mitra Rajawali Banjaran adalah salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Rajawali Nusantara Indonesia dari Divisi Farmasi dan alat kesehatan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini klinik kecantikan berlomba untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen dengan memakai jasa dokter kecantikan. Dokter kecantikan melayani konsultasi atas permasalahan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Bahan Dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan di dalam penelitian ini berupa data, meliputi data master dan data pendukung. Data master adalah data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat, khususnya teknologi informasi. Dengan pesatnya pertumbuhan teknologi informasi,
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT WARD DESIGN adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan dan bangun. Perusahaan ini didirikan pada 2007 dengan visi menjadi perusahaan jasa konsultan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama pembuatan penelitian tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan pajak penghasilan pasal 21 yang biasa dilakukan perusahaan sekarang ini adalah dengan cara menghitung rata-rata penghasilan pegawai perusahaan tersebut selama
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI Halaman Abstraksi... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran... i ii iv viii x xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciSISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN GURU BERBASIS WEB
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN GURU BERBASIS WEB Widya Wisanti Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Sawerigading Makassar Email : wwisanty@yahoo.co.id ABSTRAK Kegiatan dalam menerima calon guru
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu hampir semua bidang menggunakan informasi untuk meningkatkan kinerjanya. Cara untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman dan peningkatan sosial ekonomi masyarakat semakin besar pula tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan, tuntutan pasien
Lebih terperinci