BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi Profil PT. Chevron Pacific Indonesia

BAB II OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI UMUM PROFIL PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah berdirinya Chevron Corporation berawal dari dibentuknya

APLIKASI SPK PEMILIHAN KONTRAKTOR PEMENANG TENDER DENGAN METODE AHP (Study Kasus PT. Chevron Pacific Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB I. rumah ) (Mas oed, Mohtar, 1997: 4-5). Dalam ekonomi politik internasional

BAB I PENDAHULUAN Sejarah Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didunia. Kantor Pusat Chevron berada di San Ramon, California Amerika

I. PENDAHULUAN. menghasilkan energi listrik. Beberapa pembangkit listrik bertenaga panas

Ditulis oleh David Dwiarto Senin, 05 November :53 - Terakhir Diperbaharui Senin, 05 November :13

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015

KEBIJAKAN DALAM PENGUSAHAAN PANAS BUMI PASCA UU NOMOR 27 TAHUN 2003 DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

GELIAT PANAS BUMI: TANTANGAN DALAM MENJAWAB KEMANDIRIAN ENERGI NASIONAL. Yunus Saefulhak dan Herlambang Setyawan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Neraca Listrik Domestik Indonesia [2].

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengambilalihan kepemilikan perusahaan (acquisition), penggabungan

: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

BAB VI PENUTUP. Penelitian ini menyajikan pengamatan di 1 bh lokasi PLTP yaitu PLTP

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai potensi sumber daya alam dengan jumlah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya globalisasi pasar dan kompetisi tercipta suatu perubahan yang besar

2 Mengingat Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 T

BAB I PENDAHULUAN. dihindarkan dalam dunia industri yang ditandai dengan perubahan-perubahan yang

Menghasilkan Energi untuk Indonesia. PT. Chevron Pacific Indonesia

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkand

PELAKSANAAN PROPER Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

Gambar 3.1. Struktur Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

POTENSI DAN WILAYAH KERJA PERTAMBANGAN PANAS BUMI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2015 adalah 5,6 %. Angka pertumbuhan. % pada tahun Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia

- 3 - Nomor 05 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pun kena dampaknya. Cadangan bahan tambang yang ada di Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REKOMENDASI KEBIJAKAN Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Jakarta, 13 Mei 2015

(Badan Geologi Kementrian ESDM, 2010)

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. terus dilaksanakan. Pembangungan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat

Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 11 Agustus 2015

Sinergi antar Kementerian dan instansi pemerintah sebagai terobosan dalam pengembangan panasbumi mencapai 7000 MW di tahun 2025

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Tantangan masa depan

BAB 1 PENDAHULUAN. Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3

Panas Bumi dan Kebijakan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SUMBER DAYA PANAS BUMI: ENERGI ANDALAN YANG MASIH TERTINGGALKAN

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA. Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah

Pendahuluan. Distribusi dan Potensi. Kebijakan. Penutup

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Energi merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia

LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK AGENDA KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PANAS BUMI DALAM RANGKA KETAHANAN ENERGI NASIONAL

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Berbasiskan di Bandung dan Jakarta, didirikan pada tahun 2005

BAB I PENDAHULUAN. Energi saat ini merupakan kunci semua kegiatan dalam peradaban umat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Saran dan Harapan untuk Lembaga Penelitian dan Indonesia

NEWS RELEASE DARI ADARO ENERGY

Sejak awal pengelolaan panas bumi memang diberikan kepada Chevron. Proses tender yang dilakukan hanya dagelan biar terkesan transparan.

BAB II SEJARAH PERUSAHAAN

: PT P T PL P N N (P

INOVASI PEMANFAATAN BRINE UNTUK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN. PT Pertamina Geothermal Energi Area Lahendong

PETA PERKEMBANGAN INDUSTRI PERMINYAKAN DUNIA

I. BAB I - PENDAHULUAN. Perusahaan Logistik X (PT. X ) adalah perusahaan yang bergerak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HALLIBURTON EXIT SURVEY

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PELUANG PANAS BUMI SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DALAM PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK NASIONAL

Pemanfaatan Potensi Geotermal Sebagai Bentuk Ketahanan Energi di Indonesia

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG

EVALUASI STRATEGI THORBURN UNTUK MEMASUKI PASAR EXPANSION JOINT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) telah memainkan peran utama bagi

PT AUSTINDO NUSANTARA JAYA Tbk. TANYA JAWAB PUBLIC EXPOSE Senin, 14 Mei Bagaimana target produksi dan penjualan Perseroan pada tahun 2018?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Gambar 1. 1 Pembagian Peran Asset Owner, Asset Manager dan Asset Operator (PT. PLN UPJB, 2014)

PENGARUH TEMPERATUR LINGKUNGAN TERHADAP EFISIENSI TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Menyediakan Energi untuk Mendorong Kemajuan Indonesia. Chevron IndoAsia Business Unit

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat disanggah lagi jika di era sekarang ini segala aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh

II. Kajian Teoritis 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang muncul didalam perusahaan itu sendiri seperti kegiatan operasional

Konferensi Pers Presiden RI pada Kunjungan Kerja ke DIY, Yogyakarta, 25 Mei 2012 Jumat, 25 Mei 2012

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: STUDI KEANDALAN PLTP YANG MEMASOK SUBSISTEM 150 KV JAWA BARAT PADA TAHUN 2019

BAB I PENDAHULUAN. bahkan minyak bumi merupakan komoditi ekspor terbesar bagi Indonesia. Minyak bumi

... Hubungi Kami : Studi POWER PLANT MW di Indonesia, & Pelaku Utamanya. Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

BAB I PENDAHULUAN I.1

NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PANAS BUMI

BAB I PENDAHULUAN. dunia telah menyeret negara-negara lain termasuk Indonesia jatuh ke dalam jurang

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Chevron didirikan pada tahun 1879 di Pico Canyon, California. Saat ini, Chevron Corporation yang berkantor pusat di San Ramon, California, Amerika Serikat adalah salah satu perusahaan energi dan aktif di lebih dari 180 negara. Chevron pertama kali didirikan di Indonesia pada awal tahun 1924. Standard Oil Company of California (Socal) dan Texas Oil Company (Texaco) membentuk sebuah perusahaan patungan di daerah Sumatera, bernama N.V. Nederlandsche Pacific Petroleum Maatschappij atau NPPM. Pada tahun 1944, ahli geologi NPPM, Richard H. Hopper dan Toru Oki bersama timnya menemukan sumur minyak terbesar di Asia Tenggara, Minas. Sumur ini awalnya bernama Minas No. 1. Minas terkenal dengan jenis minyak Sumatera Light Crude (SLC) yang baik dan memiliki kadar belerang rendah. Pada masa awal 1950-an, NPPM berubah nama menjadi Caltex Pacific Oil Company (CPOC), dan mulai melakukan ekspor minyak dari Minas, melalui Perawang. Sumur minyak barupun ditemukan di Duri, Bengkalis, dan Petapahan. Nama Caltex pun berubah kembali di awal 1960-an menjadi Caltex Pacific Company (CPC). Pada tahun 2005, Caltex, sebagai anak perusahaan Chevron dan Texaco Inc. diakuisisi oleh Chevron bersama dengan Texaco dan Unocal. Maka, resmi nama PT Caltex Pacific Indonesia berubah menjadi PT Chevron Pacific Indonesia. 9

10 Chevron Geothermal and Power Operations adalah bagian dari Chevron yang dulunya dikelola oleh Amoseas Indonesia dan Unocal, yang beroperasi di daerah Darajat, Kabupaten Garut, dan di Gunung Salak, Kabupaten Sukabumi di Jawa Barat, serta di Tiwi dan Makban (keduanya di negara Filipina). Di dalam struktur Chevron IndoAsia Business Unit (IBU), ada tiga bagian Chevron ini dikenal dengan inisial daerah operasinya, yaitu SMO (Sumatera Operations) untuk Chevron Pacific Indonesia, KLO (Kalimantan Operations) untuk Chevron Indonesia, dan GPO (Geothermal and Power Operations) untuk Chevron Geothermal and Power Operations. GPO mempunyai tiga Unit kerja di Indonesia: a. North Duri Cogen (NDC) berlokasi di Duri Riau b. Chevron Geothermal Indonesia (CGI) berlokasi di Garut Jawa Barat c. Chevron Geothermal Salak (CGS) berlokasi di Gn. Salak Sukabumi Jawa Barat Untuk penulisan tesis ini, perusahaan yang dipakai sebagai tempat penelitian adalah Chevron Geothermal Salak. 2.2. Lingkup dan Bidang Usaha Chevron Geothermal Salak adalah anak perusahaan Chevron Corporation yang bergerak dibidang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Terdapat enam pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan total kapasitas sebesar 377 MW.

11 Tiga dari enam pembangkit dimiliki oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dibawah koodinasi PT. Indonesia Power (PTIP). Total produksi pembangkit PTIP adalah sebesar 180 MW. Uap panas dikirim melalui pipa-pipa uap panas dari lapangan panas bumi yang dikelola oleh Chevron Geothermal Salak (CGS). Tiga pembangkit yang lainnya dikelola oleh CGS. Pembangkit yang dikelola oleh CGS mempunyai total produksi sebesar 197 MW. Energi listrik dari PTIP maupun CGS dijual ke Pemerintah Indonesia melalui P3B (Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban) dan disalurkan ke jaringan Jawa- Bali. 2.3. Sumber Daya Pada tahun 2012, sumber daya manusia di lapangan CGS mencapai 172 pegawai. Jumlah ini belum termasuk sumber daya manusia yang berkantor di Jakarta yang berjumlah 179 pegawai. Ada dua departemen besar dalam struktur organisasi CGS yaitu: a. Operasi (Operations) dan b. Pengembangan Aset (Asset Development). Chevron memakai layanan bersama (Shared Services) untuk semua kegiatan diluar kegiatan operasi seperti: a. Accounting b. HRD c. SCM d. Security

12 e. Public Relations f. Legal Senoir VP GPO VP GPO-I VP Asset Development VP GPO-P Asset Manager Chevron Geothermal Salak Asset Manager Chevron Geothermal Indonesia Asset Manager North Duri Cogen Operation Maintenance Shared Services Business Planning Maintenance Planning PGPA Maintenance Support Supply Chain Maintenance Electric Accounting Instrument and Control Information Technology Mechanical Rotating Equipment Sumber: Chevron Geothermal Salak Gambar 2.1. Struktur Organisasi CGS Pegawai Chevron mendorong kesuksesan bisnis dan menciptakan landasan untuk mencapai strategi perusahaan. Karyawan adalah bagian paling penting dari nilai proposisi Chevron. Untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, Chevron

13 harus berhasil mengembangkan kedua bakat saat ini dan masa depan - lingkungan bisnis yang kompetitif menuntut kinerja dan kompetisi terus meningkatkan fokus mereka pada menarik, mempertahankan dan mengembangkan orang. Proses pengembangan bakat membantu menciptakan pemimpin dinamis dan karyawan yang terampil yang diperlukan untuk memenuhi dan melampaui tujuan bisnis. Bila dilakukan dengan tepat, individu yang tepat ditantang untuk tumbuh, belajar dan memperluas kontribusi mereka kepada perusahaan. Akibatnya, pengembangan bakat menciptakan kapasitas yang lebih besar untuk memberikan keberhasilan perusahaan dengan mengisi peran kunci dengan karyawan yang telah jelas menunjukkan pengetahuan yang tepat, keterampilan, pengalaman dan perilaku. Efektivitas dan efisiensi dari kegiatan pembelajaran dan pengembangan dipertimbangkan secara matang untuk memastikan bahwa biaya dan waktu yang dihabiskan akan memberikan pengembalian investasi yang tinggi bagi perusahaan. On-the-job Training dan pengalaman belajar lainnya (misalnya proyek atau tugas) harus menjadi pusat bagi semua karyawan yang membutuhkan pengembangan keterampilan. Ini penting bahwa pembinaan dan mentoring di tempat dan diarahkan pada kebutuhan pengembangan keterampilan. Kelas pelatihan direncanakan dengan baik dan memiliki garis yang jelas terlihat dengan kebutuhan keterampilan yang diperlukan. Chevron mempunyai kontrak untuk eksploitasi panas bumi ini mulai tahun 1982 dan berakhir hingga tahun 2040.

14 2.4. Tantangan Bisnis Chevron Geothermal and Power mempunyai target untuk meningkatkan produksi dari total 1,273 MW (Indonesia dan Philipine) menjadi 2,020 MW pada tahun 2020. Secara aktif Chevron Geothermal and Power mengikuti tender yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Tantangan bisnis pengembangan panas bumi adalah sebagai berikut: a. Lokasi Sebagian besar bahkan hampir semua area prospek panas bumi di Indonesia berada di dalam Kawasan Hutan Konservasi dan infrastruktur yang sangat minim sehingga perlu waktu yang cukup lama untuk menyiapkan konsep dan sinkronisasi dengan Kementerian Kehutanan. b. Teknologi Teknologi pemanfaatan panas bumi di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1926. Namun untuk pemanfaatan energi panas bumi dengan siklus biner masih merupakan teknologi yang bisa dibilang teknologi baru di Indonesia. Oleh karena itu pemilihan teknologi dan kelayakan proyek dari segi keuangan sangat dibutuhkan untuk mengukur kemungkinan pemanfaatan energi panas bumi dengan siklus biner. 2.5. Proses/Kegiatan Fungsi Bisnis Terdapat enam buah pembangkit listrik tenaga panas bumi di Gunung Salak. Produk akhir bisnis ini adalah energi listrik yang disalurkan ke jaringan Jawa- Bali. Total produksi energi listrik di Gunung Salak adalah sebesar 377 MW.

15 Hasil produksi dijual ke PLN dan kemudian disalurkan ke jaringan listrik Jawa-Bali. Penghasil Energi (CGS) Pemerintah Sebagai Konsumen (PLN) Kontrak Operasi Bersama Sumber: Chevron Geothermal Salak Pemerintah Sebagai Regulator (Pertamina) Kontrak Penjualan Energi Gambar 2.2. Proses Bisnis Penjualan Listrik Didalam kontrak operasi bersama antara Pertamina dan CGS terdapat perjanjian mengenai masa kontrak, area kontrak, hak dan kewajiban. Sedangkan dalam kontrak penjualan energi antara Pertamina, PLN dan CGS terdapat perjanjian mengenai energi yang dihasilkan, harga energi dan besaran dan jadwal produksi.