MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 4. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D

dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan 2 ETIKA PROFESI

Pembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme. seorang Profesional

MODUL BAHAN AJAR TUGAS. 1 Modul Bahan Ajar [ETIKA PROFESI] Modul 11. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D

MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 2. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D

PROFESI. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

bagi kehidupan modern, khususnya bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dinilai tidak baik. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebuah survei pendapat dari arsitek Afrika Selatan, quantity survetor,

ETIKA PROFESI PURWATI

Seorang pelaku profesi harus mempunyai sifat : 1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya 2. Mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan 3.

Profesionalisme dan Kode Etik

MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul-1. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D

1 INTRODUCTION. AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1) Etika Profesional

PROFESIONALITAS UMUM DAN PROFESIONALITAS KERJA NAMA : HADI DENGGAN OKTO (M1A114001)

KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Kode Etik Profesi. Ade Sarah H., M.Kom

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

Komunikasi dan Etika Profesi

Etika, etika profesi Dan kode etik perekam medis

1. Jelaskan alasan perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan! Apa yang akan terjadi bilamana profesi keteknikan tanpa etika?

Tinjauan Umum Etika Profesi

MAKALAH ETIKA PROFESI DENGAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

Etika Guru Definisi Etika: 1. Ilmu tentang filsafat moral, yaitu mengenai nilai 2. Ilmu tentang tingkah laku 3. Ilmu yang menyelidiki mana yang baik

Bagian 4 Pengambilan Keputusan Berbasis Etika materi ini dapat diunduh di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN,

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

Kode Etik. Etika Profesi dan Rekayasa #3 Dian Retno Sawitri

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati

Etika yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan,etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang berarti juga adat kebiasaan atau

BE ETHICAL AT WORK. Part 9

PROFESIONALISME KERJA BIDANG UMUM DAN BIDANG ENGINEER

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PENGATAR BISNIS. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Yayan Hendayana, SE, MM. Modul ke: 03Fakultas Ekonomi & Bisnis

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

KODE ETIK PEDOMAN PERILAKU HAKIM. Oleh: Suparman Marzuki

Etik berarti sifat atau karakter atau moralitas adanya kode perilaku profesional atau etika bagi para

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LINGKUNGAN ETIKA DAN HUKUM PERTEMUAN KELIMA

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

SUBSTANSI DAN KONTEN NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE

Etika Profesi. Nama Kelompok : Fernando Yesaya T (M1A114025) Deka Maulana (M1A114027)

BAB I PENDAHULUAN. bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas

ETIKA PROFESI; Lanjutan

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung

ETIKA PROFESI DAN KODE ETIK KONSULTAN PAJAK INDONESIA. Oleh Bambang Kesit PROGRAM MAKSI-PPAK FE-UII YOGYAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Semakin berkualitas audit internal maka kualitas informasi dan kinerja

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Auditor independen ialah merupakan suatau akuntan publik yang

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

ETIKA PROFESI PUBLIC RELATIONS

Etika Profesi. disusun oleh: Matiinu Yusa Putra ( )

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan laporan keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan suatu alat. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya profesi akuntan telah banyak diakui oleh berbagai kalangan.

P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi)

Business Ethic and Good Governance

Modul ke: ETIKA PROFESI. Prinsip-Prinsip Etika Humas. 07Fakultas KOMUNIKASI. Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyarakat

Pengertian audit kinerja adalah proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif tentang asersi atas tindakan dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akuntansi dikenal sebagai bahasa bisnis. Dalam hal bisnis, terdapat

Teknik Informatika S1

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

ditetapkan, sesuai dengan rencana dan tidak melanggar hukum serta dapat memenuhi kepentingan stakeholders (pemerintah, masyarakat, dan perusahaan).

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Tanggung Jawab (Responsibility) Etika Profesi dan Rekayasa #2 Dian Retno Sawitri

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

2017, No di bidang arsitektur, dan peningkatan mutu karya arsitektur untuk menghadapi tantangan global; d. bahwa saat ini belum ada pengaturan

KOMPONEN KARAKTER (Thomas Lickona) Oleh: Kuncahyono Pasca UM

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh sekretaris Dekan tentunya mempunyai

Etika Profesional Komputer

ETIKA PROFESI FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA. Disusun Oleh : : Eko Aprianto Nugroho NPM :

Pertemuan 2. Pembahasan. 1. Pengertian Etika Profesi 2. Kode Etik Profesi 3. Peran Etika dalam Perkembangan IPTEK

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

LANDASAN YURIDIS PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA

XI. PEMBINAAN BUDAYA KERJA DAN KODE ETIK PENELITI

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:

ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI

Pertemuan ke-2. MK. Etika dan Profesi. Dr. I Wayan S. Wicaksana 02. Profesi (MK. Etika Profesi) 1

ETIKA SOSIAL.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 54

Komunikasi dan Etika Profesi

Transkripsi:

MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 4 Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 0

1 Modul Bahan Ajar MODUL-4: ASPEK TANGGUNGJAWAB DALAM ETIKA PROFESI 4.1 Latar Belakang Etika profesi merupakan cara untuk melakukan kegiatan keprofresian, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika profesi dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Etika profesi dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional. Dalam Etika Profesi dikenal Responsibility dan juga Theories about right action, dimana kita akan membahasnya dalam makalah ini. 4.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan di bahas, yaitu : Apa yang dimaksud dengan Responsibility dalam Etika Profesi? Apa yang dimaksud dengan Theories about right action? 4.3 Tujuan Pembahasan Adapun tujuan pembahasan dari makalah ini, yaitu : Kita dapat mengenal dan memahami lebih jauh mengenai Responsibility dalam Etika Profesi. Kita dapat mengenal dan memahami lebih jauh mengenai Theories about right action dalam Etika Profesi. 1

2 Modul Bahan Ajar 4.4 Responsibility Dalam Etika Profesi Tanggungjawab menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga tanggungjawab dapat dipahami sebagai kewajiban menanggung, memikul jawab, dan menanggung segala sesuatunya. Bertanggungjawab berarti dapat menjawab bila ditanya tentang perbuatan-perbuatan yang dilakukan. Orang yang bertaggung jawab dapat diminta penjelasan tentang tingkah lakunya dan bukan saja ia bisa menjawab melainkan juga harus menjawab. Tanggung jawab adalah satu prinsip pokok bagi kaum profesional. Pertama, bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaannya dan terhadap hasilnya. Maksudnya, orang yang profesional tidak hanya diharapkan melainkan juga dari dalam dirinya sendiri menuntut dirinya untuk bekerja sebaik mungkin dengan standar di atas rata-rata, dengan hasil yang maksimum dan dengan moto yang terbaik. Ia bertanggung jawab menjalankan pekerjaannya sebaik mungkin dan dengan hasil yang memuaskan dengan kata lain. Ia sendiri dapat mempertanggungjawabkan tugas pekerjaannya itu berdasarkan tuntutan profesionalitasnya baik terhadap orang lain yang terkait langsung dengan profesinya maupun yang terhadap dirinya sendiri. Kedua, ia juga bertanggung jawab atas dampak profesinya itu terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain khususnya kepentingan orang-orang yang dilayaninya. Pada tingkat dimana profesinya itu membawa kerugian tertentu secara disengaja atau tidak disengaja, ia harus bertanggung jawab atas hal tersebut, bentuknya bisa macammacam. Mengganti kerugian, pengakuan jujur dan tulus secara moral sebagai telah melakukan kesalahan: mundur dari jabatannya dan sebagainya. 4.4.1 Kewajiban dan Akuntabilitas Ini berarti bahwa bertanggung jawab (dengan pengertian hukum) untuk memenuhi kewajiban dalam cara yang lebih baik. Orang cenderung untuk menanggapi secara hukum, jika diperlukan. Akuntabel berarti bahwa seseorang bersedia untuk membenarkan atau membela keputusan yang telah dibuat/diambil, ini dapat mencakup menawarkan alasan yang masuk akal atau menerima rasa malu karena tidak memenuhi hasil akhir atau menerima rasa bersalah untuk merugikan orang lain. Begitupun untuk penilaian oleh orang lain pada tindakan (sarana) atau hasil seseorang. 4.4.2 Tipe Tanggung Jawab Dalam kehidupan manusia, ada beberapa tipe tanggung jawab : a. Tanggung jawab Moral 2

3 Modul Bahan Ajar Seorang profesional harus bertanggung jawab secara moral, dalam menciptakan hasil yang baik, dan menghilangkan/meminimalkan efek samping yang tidak diinginkan dari segi teknik dan teknologi. b. Tanggung Jawab Kausal Hal ini merupakan sebab-akibat dari suatu kejadian. Misalnya, seorang anak bermain korek api menyebabkan rumah terbakar. Anak itu kausal bertanggung jawab, tetapi orang tua yang meninggalkan anak dengan korek api, bertanggung jawab secara moral. c. Tanggung Jawab Pekerjaan Ini terdiri dari tugas yang diberikan di tempat kerja dan mencapai tujuan. d. Tanggung Jawab Hukum Tanggapan yang diperlukan oleh hukum dan termasuk kewajiban hukum dan akuntabilitas untuk mencapainya. Banyak dari tanggung jawab ini tumpang tindih dengan tanggung jawab moral. 4.4.3 Tanggung Jawab Profesionalisme Kebajikan yang paling komprehensif dari insinyur adalah profesionalisme bertanggung jawab. Hal ini juga dapat disebut Tanggung Jawab Profesional. Ini terdiri dari lima jenis kebajikan, sebagai berikut: a. Pengarahan diri sendiri (Self-governance) adalah kebajikan yang mendasar dan perlu dalam menjalankan tanggung jawab moral. Atas dasar pemahaman dan kognisi, itu termasuk pemahaman diri, kerendahan hati (penilaian yang tepat dari karakter seseorang), dan penilaian moral yang baik. b. Kebajikan publik berjiwa fokus pada kebaikan klien dan publik. Ini termasuk menghormati hak (untuk membuat keputusan dan menghadapi risiko), tidak bersifat mencelakakan (tidak menyakiti orang lain secara sengaja). kebaikan yang mencakup mencegah atau menghilangkan bahaya bagi orang lain dan juga mempromosikan keselamatan publik, kesehatan, dan kesejahteraan, kemurahan hati (membantu masyarakat dengan sukarela. c. Team-work virtues memungkinkan para profesional untuk bekerja dengan sukses dengan orang lain. Mereka termasuk kolegialitas, kegotong-royongan, kemampuan komunikatif, dan menghormati otoritas yang sah. Latihan bertanggung jawab otoritas dan kemampuan untuk memotivasi lain untuk mencapai yang juga relevan dengan kebajikan-kerja tim. d. Proficiency virtues, yang berarti penguasaan keterampilan teknis (disebut sebagai Kebajikan Intelektual oleh Aristoteles). Ini mencakup kompetensi (setelah memenuhi syarat, lisensi, dan siap untuk melaksanakan pekerjaan yang dilakukan), ketekunan (waspada terhadap bahaya, perhatian, dan menghindari kemalasan atau alam workaholic), kreativitas (belajar untuk menanggapi 3

4 Modul Bahan Ajar masyarakat), keunggulan (tampil di tingkat tertinggi), dan pembaruan diri melalui pendidikan berkelanjutan. e. Cardinal (chief) virtues adalah Kebijaksanaan (kehati-hatian), keberanian (ketabahan), kesederhanaan dan keadilan. Beberapa mungkin tumpang tindih kebajikan lainnya. Mereka disebut 'Kardinal' karena mereka adalah engsel di mana semua kebajikan bergantung padanya. 4.4.4 THEORIES ABOUT RIGHT ACTION (ETHICAL THEORIES) Teori-teori etika yang berguna dalam banyak hal. 1. Dalam memahami dilema moral. Mereka memberikan kejelasan, konsistensi, sistematis dan pemahaman yang komprehensif. 2. Menyediakan membantu panduan praktis dalam isu-isu moral terhadap solusi. 3. Membenarkan kewajiban profesional dan keputusan, dan 4. Dalam berhubungan moralitas biasa dan profesional. Kriteria yang berbeda dapat diterapkan untuk mengevaluasi berbagai teori etika dan memutus yang terbaik. 1. Teori harus jelas dan (koheren) diformulasikan dengan konsep yang terhubung secara logis. 2. Ini harus konsisten secara internal, yaitu, tidak ada prinsip-prinsip konflik dengan yang lain 3. Teori dan pertahanan harus bergantung, hanya pada fakta. 4. Ini harus mengatur nilai-nilai moral dasar dalam cara yang sistematis dan komprehensif. Hal ini untuk memperbaiki prioritas nilai-nilai dan memberikan bimbingan dalam segala situasi 5. Ini harus memberikan bimbingan kompatibel dengan keyakinan moral kita (penilaian) tentang situasi konkret. Teori dan penilaian terus disesuaikan satu sama lain sampai kita mencapai keseimbangan reflektif. Sebagian besar teori konvergen menuju kesejahteraan kemanusiaan. Etika tugas dan etika yang benar berbeda dalam sebagian besar pada penekanan mereka. Tapi mereka tetap saling melengkapi selalu. 4.4.5. Kesimpulan Profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi dan bertanggung jawab pada saat merek ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa tanggung jawab etika profesi, apa yang semula 4

5 Modul Bahan Ajar dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respek maupun kepercayaan yag pantas diberikan kepada para elite profesional ini. Daftar Pustaka Naagarazan, R.S. 2006 A Textbook on Professional Ethic, New Delhi: NEW AGE INTERNATIONAL. 5