BAB I PENDAHULUAN. menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STRATEGI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 3 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : (1) Latar Belakang, (2) Rumusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. generasi penerus. Karakter itu penting, karena banyak masyarakat memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONSEP PENDIDIKAN. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam konteks kebangsaan, pendidikan berperan untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat menjadi beradab.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang mempengaruhi kehidupan manusia. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan anak-anak supaya memiliki visi dan masa depan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serta dalam tingkah laku tertentu dan dalam kondisi-kondisi tertentu sehingga

PEMBINAAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak adalah amanat dari Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan secara jelas pada uraian berikutnya.

2015 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMA.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya masing-masing. Pendidikan di Indonesia di mulai dari pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai problematika remaja yang terjadi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Namun, disisi lain nilai kesetiakawanan sosial semakin berkurang, sehubungan

BAB VI PENUTUP. pembelajaran PAI berbasis Kurikulum Gontor di MA Al-Mawaddah 1

BAB I PENDAHULUAN. dilandasi nilai-nilai agama, moral, dan budaya luhur bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran

Abstrak. Kata kunci : Tujuan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, serta kepercayaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama penentu kemajuan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. modern, makmur dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem dan

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. begitu, seorang guru pendidikan agama Islam harus mampu mendidik. keselamatan dunia maupun di akhirat kelak.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia memerlukan berbagai macam pengetahuan dan nilai. Terkait

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,


SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS III SDN 05 KARANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan pendidikan manusia menjadi lebih mampu beradaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja adalah masa pencarian nilai-nilai hidup. Dalam situasi demikian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada proses belajar-mengajar, guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, guru memegang tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Guru sebagai tenaga profesional tidak hanya sebagai pengantar dalam pembelajaran, tetapi juga harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan memilih bahan ajar, kemampuan menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa untuk berpartisipasi aktif, kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya pendidikan, dan kemampuan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan untuk mencetak generasi penerus bangsa yang membanggakan. Dalam pembelajaran tidak hanya terdapat unsur penting guru dan peserta didik, tetapi juga mencakup bahan ajar yang merupakan media untuk memperoleh pengetahuan. Dalam pemakaian sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya, sesuai dengan prinsip pembelajaran siswa aktif. Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sumber-sumbernya didapat dari buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit; laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para ahli; jurnal 1

2 penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah; internet yang banyak ditemui segala macam sumber bahan ajar. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai mata pelajaran dapat diperoleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi dari berbagai jenis media audiovisual yang dengan mudah dapat membantu mempelajari materi tentang gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan ; lingkungan (alam, sosial, senibudaya, teknik, industri, ekonomi). Artinya, bukan berarti jika hanya menggantungkan pada buku teks sebagai satu-satunya sumber bahan ajar peserta didik dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya di zaman digital ini. Dulu pendidikan dianggap sebagai sesuatu yang murni dan tidak tersentuh oleh kepentingan apapun. Namun dalam perkembangannya pendidikan bisa dilihat dari banyak sisi. Tilaar (2002: 435) mengatakan hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia. Selanjutnya dikatakan pula bahwa, memanusiakan manusia atau proses humanisasi melihat manusia sebagai suatu keseluruhan di dalam eksistensinya. Pendidikan juga bisa menghasilkan generasi yang sesuai dengan kepentingan pembuat kebijakan, lewat terapan kurikulum, buku teks, dan bahan ajar yang lain. Siswa SD yang rata-rata berusia 7-13 tahun, masuk dalam golongan usia pendidikan dasar. Pada fase ini anak menyerap nilai-nilai budaya, norma, dan juga ideologi di sekitarnya terutama di sekolah (Kartono, 1992: 136). Pada fase tersebut emosi anak jadi semakin berkurang, sedangkan unsur intelektual dan akal budi (rasio, fikiran) semakin menonjol. Pada fase ini sekolah secara sistematis memberikan pengaruh terhadap pembentukan akal

3 budi (Kartono, 1992:140). Informasi tentang perkembangan kondisi sosial, politik, dan budaya diolah oleh memori siswa sehingga membentuk sudut pandang tertentu berdasarkan proses tersebut. Di sinilah peran pendidikan dengan segala perangkatnya memberikan kontribusi yang besar. Di antara perangkat pengajaran yang ada buku teks merupakan salah satu perangkat pengajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Buku teks merupakan sumber informasi bagi siswa yang berbentuk tulis. Informasi tersebut meliputi informasi tentang lingkungan, kesehatan, teknologi, kondisi politik, sosial, budaya dan bidang-bidang lain. Pendidikan karakter bertopang pada karakter dasar manusia, yang bersumber dari nilai moral keseluruhan. Tanlain Wens (dalam Hadi, 2008:9) mengungkapkan bahwa manusia secara pribadi dalam kehidupannya senantiasa melaksanakan nilai-nilai kemanusiaan serta menuangkan semua pengalaman, penghayatannnya mengenai hal-hal yang berharga bagi hidupnya, hal tersebut adalah suatu pandangan hidup yang tersusun dalam suatu kesatuan yang disebut dengan nilai. Nilai-nilai tersebut harus ditanamkan sejak dini, agar calon masyarakat yang akan berbaur dengan sesamanya siap hidup dalam bermasyarakat. Berkaitan dengan itu yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari khususnya di lingkup pelajaran di sekolah, banyak dijumpai bacaan yang dapat mengajarkan penanaman nilai pendidikan karakter pada siswa. Tujuan dari memasukkan nilai pendidikan karakter dalam contoh bacaan di buku teks Bahasa Indonesia kelas IV SD adalah karena pada usia tersebut anak akan

4 meniru apa yang ada pada contoh buku teks. Sering terjadi bully-ing di sekolah juga bisa jadi akibat dari pemahaman yang salah karena bacaan yang ada dalam buku teks. Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Harjulinah (2012), tentang nilai pendidikan karakter dengan judul Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Dongeng Rakyat Bima menghasilkan kesimpulan bahwa nilai pendidikan dapat ditemukan dalam karya sastra seperti dongeng. Nilai-nilai pendidikan yang dilakukan Harjulinah bertujuan untuk menyelamatkan nilai-nilai budaya bangsa dan agar dapat digunakan untuk membina manusia Indonesia yang berkarakter. Sebagai perbedaan, penelitian ini memiliki objek kajian buku teks Bahasa Indonesia kelas IV SD, sedangkan Harjulinah (2012) menggunakan dongeng yang merupakan karya sastra sebagi objeknya. Selain itu perbedaan lainnya terletak pada manfaat penelitian, manfaat dari penelitian ini adalah sebagai acuan dan evaluasi agar penyusun buku teks lebih menekankan nilai pendidikan sebagai contoh dalam bacaan yang terdapat pada buku teks. Perlu disadari bahwa buku teks atau buku pelajaran merupakan sarana atau instrumen yang paling baik serta memberikan pengaruh besar terhadap lingkungan bahkan negara ini melalui pendirian dan pembentukan suatu kebudayaan umum. Maka, kualitas kelayakan dari buku teks harus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan zaman. Buku teks yang berbasis nilai, budaya, dan karakter pada sekolah dasar sangatlah penting karena pembentukan karakter diri pada anak semestinya dimunculkan sejak dini. Isi buku teks dapat

5 menjadi salah satu bentuk pemodelan penerapan nilai-nilai atau karakter yang terdapat pada diri sendiri, peserta didik, masyarakat, maupun negara. Buku teks biasanya lebih berkonsentrasi kepada ranah kognitif siswa sehingga yang menjadi titik beratnya hanya untuk mencukupi isi dari buku pelajaran. Paradigma ini haruslah kita ubah karena buku merupakan sumber dari ilmu pengetahuan yang dapat menghipnotis pembacanya. Oleh karena itu, kelayakan isi dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat membangun citra diri peserta didik yang baik dan unggul harus disampaikan sejak dini dan secara terus-menerus. Nilai-nilai pendidikan karakter yang termasuk di dalamnya mencerminkan budaya adalah suatu alat yang memberi arti pada kehidupan masyarakat. Buku teks berbasis nilai pendidikan karakter diharapkan dapat memberikan suatu sarana bagi pendidikan di seluruh Indonesia untuk berkarya, berbagi, dan berdialog karena buku teks ini mengenalkan keseluruhan rangkaian dari pengalaman pendidikan berbasis nilai, budaya, dan karakter. Buku teks ini memberikan suatu alternatif penting yang membuat peserta didik mampu mengeksplorasi dan memahami nilai-nilai pendidikan karakter karena terlibat dalam kegiatan sekolah sehari-hari. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, pembentukan nilai karakter ini harus merujuk pada Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila adalah dasar yang digunakan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, tingkah laku dan perbuatan dijiwai Pancasila dan tidak bertentangan dengan norma-norma agama, norma-norma kesusilaan, norma-norma sopansantun, dan norma-norma hukum.

6 Penelitian ini merupakan pembahasan tentang nilai-nilai pendidikan karakter khususnya yang terdapat pada buku teks Bahasa Indonesia kelas IV SD. Lebih khususnya, objek penelitian ini adalah buku teks yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008. Peneliti mengambil sampel buku teks Bahasa Indonesia dari penerbit tersebut karena dari beberapa sekolah dasar di Malang dan sekitarnya menggunakan buku tersebut. Selama ini, guru kurang sadar terhadap contoh bacaan sehingga kurang lebih menekankan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada buku teks. Melalui penelitian ini, peneliti mencoba menemukan contoh-contoh kalimat yang mengandung nilai pendidikan. Berdassarkan pemikiran di atas, maka penelitian berjudul Nilai Pendidikan Karakter pada Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas IV SD, perlu dilaksanakan. 1.2 Fokus Penelitian Buku teks Bahasa Indonesia bermacam-macam dengan materi sering kali dijumpai, tetapi yang dipakai di Sekolah Dasar Negeri 2 Larangan adalah buku teks Bahasa Indonesia dengan penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Materi dalam buku teks itu isinya haruslah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang berdasar pada kurikulum, lebih baik lagi jika materi tersebut terintegrasi dengan pelajaran lain namun tetap menghargai hal-hal yang tidak bertentangan seperti agama. Materi buku teks diharapkan dapat membuat siswa giat mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter. Nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada buku teks Bahasa Indonesia dengan penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

7 dapat membantu menciptakan dan mengamalkan kembali nilai-nilai pendidikan karakter agar menjadi bangsa yang kuat dengan adat istiadat yang baik. Oleh karena hal tersebut maka dalam buku teks Bahasa Indonesia dengan penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional ini perlu dikaji nilai-nilai pendidikan karakter yang ada dan diimplementasikan pada contoh kalimatnya. Penelitian ini difokuskan pada bentuk bahasa yang menyiratkan nilai pendidikaan karakter yang terdapat dalam kalimat petunjuk dan materi pada buku teks Bahasa Indonesia kelas IV SD penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional dan penerbit Erlangga. Berkaca dengan fokus penelitian tersebut, maka dengan demikian penelitian ini akan lebih terfokus dan didasarkan atas pemikiran bahwa masalah tersebut sarat dengan nilai-nilai pendidikan karakter serta menjadikan penelitian ini perlu untuk dilakukan. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana nilai pendidikaan karakter yang terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas IV SD penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional dan penerbit Erlangga? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai pendidikaan karakter yang terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas IV SD penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional dan penerbit Erlangga.

8 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu manfaat secara teoritis dan secara praktis. Secara lebih rinci, manfaat penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a. Manfaat Teoretis Manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan sebagai acuan dan evaluasi agar penyusun buku teks lebih menekankan nilai pendidikan sebagai contoh dalam bacaan yang terdapat pada buku teks. b. Manfaat Praktis 1) Bagi pengajar Pengajar dapat memberikan penekanan pada siswa ketika melakukan pembelajaran dengan buku teks Bahasa Indonesia untuk menanamkan nilai pendidikan 2) Bagi pengembangan keilmuan Memberikan masukan untuk penyusunan buku teks selanjutnya dengan memperbanyak contoh-contoh yang berkaitan dengan penanaman nilai pendidikan karakter 3) Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan sumbangan bagi kajian tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku teks. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitianpenelitian selanjutnya.

9 4) Bagi siswa Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam memahami buku teks sehingga tercipta generasi penerus bangsa yang berkarakter. 1.6 Penegasan Istilah Untuk menghindari kekaburan dalam memahami istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah. Adapun istilah-istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut: a. Nilai Drijarkara (dalam Fitri 2012: 87) mengartikan nilai sebagai hakikat sesuatu yang menyebabkan hal itu pantas dikerjakan manusia. Nilai mencangkup semua aktivitas manusia, dan pula erat kaitannya dengan kebaikan, kendati keduanya memang tidak sama. Nilai merupakan suatu ketetapan yang ada bagaimanapun keadaan di sekitarnya berlangsung. b. Karakter Karakter adalah keadaan asli yang ada dalam diri individu seseorang yang membedakan antara dirinya dengan orang lain (Gunawan 2012: 3) b. Pendidikan Karakter Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk menanamkan nilai-nilai perilaku peserta didik yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan

10 norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat (Gunawan, 2012: 28). c. Nilai Pendidikan Karakter Nilai-nilai pendidikan yang menanamkan nilai-nilai luhur untuk memperkuat karakter individu yang berimplikasi pada penguatan karakter bangsa. Hal yang menjadi dasar pijakan pada pendidikan karakter adalah budi pekerti dan kewarganegaraan. d. Buku Teks Bahasa Indonesia Buku teks merupakan buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan saranasarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran (Tarigan,1986:13). Buku teks bahasa Indonesia merupakan buku pelajaran yang disusun oleh pakar bahasa Indonesia sebagai sarana penunjang program pengajaran bahasa Indonesia.