BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

dokumen-dokumen yang mirip
7 cukup memberikan pengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. cenderung ditulis sebagai fenomena yang tidak penting dengan alasan

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

KONSEP MURBA DALAM PANDANGAN TAN MALAKA ( ) SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

Tiga Komponen Marhaenisme

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

BAB V KESIMPULAN. beradaptasi dengan situasi yang baru sebagai sebuah wilayah yang merdeka. Citacita

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KISI KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

Tinjauan Pustaka, Kerangka Fikir dan Paradigma

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan 1945 di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

KONSEP MURBA DALAM PANDANGAN TAN MALAKA ( ) RINGKASAN SKRIPSI. Oleh YERMIA RENDY S

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dan politik memiliki definisinya masing-masing. Secara sederhana

BAB I PENDAHULUAN. penyajian materi sejarah jika dibandingkan dengan eksistensi tokoh-tokoh lain

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

Usaha Tan Malaka dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

PEDOMAN PRAKTIKUM.

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB IV DAMPAK KONSEP MURBA DI INDONESIA. berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tan Malaka mulai

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB V. Kesimpulan. Perubahan sosial di Yogyakarta dipengaruhi oleh perubahan-perubahan pola

2. Peran Daerah dalam Kerangka NKRI saat ini

DINAS PENDIDIKAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA MUSYAWARAH KEPALA SEKOLAH (MKS) SMP DKI JAKARTA Sekretariat : SMP Negri 216 Jakarta JAKARTA

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

PEMIKIRAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP KEMERDEKAAN INDONESIA

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

Pijar-Pijar Gagasan Soekarno

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Diskusikan secara kelompok, apa akibat apabila Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah. Bagaimana sikap kalian terhadap hal ini?

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III KONSEP MURBA SEBAGAI HASIL PEMIKIRAN TAN MALAKA. A. Budaya Minangkabau dan Pengaruhnya Terhadap Pemikiran Tan Malaka

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

1.Presiden seharusnya menjadi seorang figur yang kuat dan sangat berpengaruh terhadap negaranya

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Dalam Wikipedia, K. C. Wheare menyatakan bahwa undang-undang atau

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. negara di pesisir Atlantik, yang kemudian diarahkan oleh satu Konstitusi

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TOKOH SUTAN SJAHRIR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Mengetahui fakta sejarah, kemahiran pemikiran sejarah dan unsur patriotisme.

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH SMP KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, analisa, dan interpretasi data yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. tokoh perjuangan lainnya, seperti dengan Tan Malaka, Soekarno, dan yang

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. keluarga Tokugawa. Disebut zaman Edo karena pemerintahan keshogunan

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai masa penjajahan Belanda merupakan hal yang sangat kompleks. Tan Malaka sedikit memberikan gambaran mengenai kondisi dan interaksi manusia Indonesia dengan tahapan-tahapan. Keadaan manusia pra sejarah menjadi awal dimulainya kehidupan manusia mengenal kondisi dengan lingkungannya. Pengenalan kondisi serta interaksi dengan manusia lainnya masih bersifat primitif, sehingga kelompok-kelompok yang terbentuk masih kecil. Kelompok tersebut terdiri dari beberapa manusia yang bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan mereka, dari mencari makanan, tempat tinggal sementara bahkan saling menjaga dari gangguan. Kelompok yang bersifat primitif ini belum ada pembagian kerja secara terstruktur, sehingga pekerjaan dilaksanakan bersama untuk kepentingan bersama. Tahapan berikutnya adalah masyarakat Indonesia dalam taraf sederhana, dimana Tan Malaka memasukkan orang-orang yang masih hidup dalam kehidupan suku ke dalam tahap ini. Kehidupan masyarakat suku meskipun lebih maju dari manusia pra sejarah namun masih pada tingkatan sederhana. Stratifikasi dan pembagian kerja sudah ada yang berguna untuk menunjukkan posisi pemimpin dalam struktur organisasi, meskipun begitu dalam masyarakat suku menganut sistem egaliter. Kemajuan lainnya adalah mulai dikenalnya sistem kepercayaan pada tahapan manusia sederhana. Kepercayaan yang dianut masyarakat suku ini masih sangat sederhana yang berdasarkan kekuatan di luar nalar dan pikiran mereka. 93

94 Tahapan yang ketiga adalah masyarakat Indonesia dalam pengaruh asing. Masyarakat Indonesia mengalami tiga masa perubahan sebagai akibat dari masuknya pengaruh luar ke dalam masyarakat. Perubahan yang pertama terjadi ketika pengaruh hindu yang berasal dari kawasan Asia Selatan dan sekitarnya masuk dalam masyarakat Indonesia. Pengaruh yang dibawa membawa perubahan dalam stuktur organisasi masyarakat, dan masuk ke dalam masa kerajaan. Akibat dari pengaruh hindu, stratifikasi dalam masyarakat menjadi lebih kompleks dan terjadi perubahan struktur organisasi dalam pemerintahan. Masa perubahan kedua ketika pengaruh islam masuk ke dalam masyarakat, dimana mengubah sistem masyarakat dari yang berkelas menjadi tanpa kelas. Sistem pemerintahan tidak terlalu banyak perubahan dibanding dengan sistem pemerintahan masa hindu. Masa perubahan yang ketiga terjadi ketika Belanda masuk ke Indonesia dengan membawa pengaruh dan kepentingannya. Kedatangan Belanda ke Indonesia membawa pengaruh kepada masyarakat, dari yang masih bersifat tradisional beralih ke modern. Modernitas yang berkembang dalam masyarakat Indonesia sebagai dampak dari revolusi Industri yang terjadi di Eropa. Indonesia sebagai negeri yang kaya dijadikan sebagai tempat menanamkan modal bagi para kapitalis Belanda. Akibat dari perkembangan industri yang terjadi di Indonesia membawa pengaruh bagi masyarakat, banyak masyarakat melakukan urbanisasi menuju kawasan industri. Kedua, belajar mengenai pemikiran Tan Malaka, perlu diketahui latar belakang kehidupan dan lingkungan dimana dia hidup. Kedua hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap pola pikir, sehingga pemikiran-pemikiran yang

95 timbul tidak jauh dari pengalaman-pengalaman yang diperolehnya. Tan Malaka berasal dari Padang, sebagai seorang lelaki dia harus merantau, entah untuk mencari uang, ilmu, atau pengalaman. Semasa kecil dia bersekolah di Bukittinggi kemudian pergi ke Belanda untuk melanjutkan pendidikannya. Semasa Tan Malaka sekolah di Belanda, Eropa sedang dalam masa pergolakan, pengalaman dan ilmu lebih banyak diperolehnya melalui berita-berita dan buku-buku yang dibacanya. Kembali dari Belanda, Tan Malaka memperoleh pengalaman dan fakta mengenai kehidupan bangsanya selama bekerja sebagai guru di perusahaan perkebunan Sanembah di Tanjung Morawa, Deli. Berawal dari tempat inilah pemikiran Tan Malaka mulai berkembang. Tan Malaka pergi ke Jawa untuk belajar sekaligus mengembangkan eksistensinya di dunia politik, karena pada masa itu Jawa menjadi tempat perpolitikan dan pergerakan. Tan Malaka mengawali mengaplikasikan pemikirannya dengan membuka sekolah, dia bekerja sama dengan Semaun. Menurut Tan Malaka, untuk menghasilkan manusia yang berazaskan kerakyatan maka perlu didikan kerakyatan pula. Tan Malaka mengartikan Murba sebagai rakyat jelata atau kaum proletar Indonesia. Dalam pemikiran Tan Malaka, perlunya perjuangan yang harus dilakukan oleh segenap rakyat Murba untuk memperoleh kemerdekannya. Perjuangan yang dilakukan haruslah melalui aksi massa yang teratur, dimana rakyat Murba harus senegap kekuatan maju melawan penghalang-penghalang kemerdekaan. Perlu persiapan yang cukup sebelum rakyat Murba mengadakan aksi massa. Aksi massa harus memiliki kesatuan tekad, jiwa yang revolusioner,

96 dan pemimpin yang revolusioner yang mampu membawa dan memimpin rakyat Murba menuju kemerdekaan dan kedaulatan. Revolusi menjadi cara terakhir ketika mogok dan boikot yang dilakukan rakyat Murba ditidak diperhatikan. Revolusi yang dilaksanakan bukan semata-mata ingin menggulingkan pemerintahan ataupun anarkisme, melainkan usaha yang dilakukan rakyat untuk mempertahankan kedaulatan dan melepaskan diri dari pengaruh-pengaruh yang menggerogoti kemerdekaan. Ketiga, sebagai tokoh politik, Tan Malaka memiliki rekan-rekan dan pengikut-pengikut yang setia terhadap pribadinya dan pemikirannya. Pemikirannya yang revolusioner selalu membuat rekan-rekan dan pengikutpengikutnya terpukau. Bagi Tan Malaka jalan revolusi lebih dipilihnya dari pada diplomasi, karena diplomasi akan membuat kedaulatan semakin berkurang dan kemerdekaan menjadi pudar. Pemikiran Tan Malaka memberikan pengaruh terhadap pemerintah dan rakyat Indonesia. Beberapa peristiwa terjadi sebagai dampak dari pemikiran Tan Malaka dan tindakan politik yang dilakukan. Persatuan Perjuangan merupakan suatu organisasi massa yang di dalamnya tergabung banyak partai politik, badan perjuangan, dan kelaskaran. Tan Malaka menjadi promotor berdirinya organisasi massa ini, bahkan nama organisasi diambil dari pidatonya. Persatuan Perjuangan menjadi oposisi bagi pemerintah Indonesia, karena banyak kebijakan pemerintah yang ditentang Persatuan Perjuangan karena tidak sesuai dengan dasar organisasi. Persatuan Perjuangan merupakan organisasi yang bersifat revolusioner, sehingga kebijakan-kebijakan yang dirasa akan merugikan bangsa dan negara akan ditentang. Pada dasarnya

97 tujuan Persatuan Perjuangan dan pemerintah sama, hanya jalan yang ditempuh kedua belah pihak yang berbeda. Pemikiran Tan Malaka yang menolak diplomasi dan berjuang dengan segenap tenaga untuk memperjuangkan kemerdekaan memberikan pengaruh kepada badan perjuangan, badan ketentaraan dan badan-badan lain yang bersifat militer. Dua daerah istimewa menjadi dua basis yang berbeda, Yogyakarta menjadi basis pemerintahan dan Surakarta menjadi basis oposisi. Pergolakan yang terjadi di Surakarta merupakan dampak dari pengaruh Tan Malaka terhadap badan-badan yang bersifat militer. Di Surakarta muncul gerakan anti swapraja, gerakan yang menolak keistimewaan yang dimiliki oleh Kasunanan dan Mangkunegaran dalam memerintah wilayahnya. Barisan Banteng yang merupakan anggota dari Persatuan Perjuangan menjadi kubu yang menolak secara tegas keistimewaan yang dimiliki Surakarta. Keistimewaan yang dimiliki dianggap sebagai pengkhianatan terhadap kedaulatan pemerintah RI. Berdirinya Partai Murba merupakan gagasan dari pemikiran Tan Malaka dan Sukarni. Mereka merasa perlu mendirikan partai bagi kaum proletar Indonesia yang berdasarkan demokrasi. Partai Murba akan menggabungkan tiga unsur yaitu, kebangsaan, keagamaan, dan kerakyatan, karena kekuatan Indonesia terletak pada tiga unsur tersebut. Menurut Tan Malaka sebelum Indonesia 100% tiga unsur tersebut tidak boleh terpecah, harus ada kerja sama diantara ketiganya. Bersama rekan-rekan seperjuangan dan yang sepaham, Tan Malaka mendirikan Partai Murba pada 7 November 1948. Tujuan partai Murba membawa pemikiran Tan Malaka, menjadikan Indonesia merdeka dan berdaulat ke dalam dan luar negeri.