BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara. diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komite Terminologi AICPA (The Committee on Terminology of the

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dengan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan menyajikan informasi untuk pasar modal. Teori sinyal

BAB II TINJAUAN TEORITIS. untuk menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan sehingga kas

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

melakukan penelitian yang sejenis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per September 2007 (PSAK, Kerangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dedi Aji Hermawan (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. ukuran perusahaan, dan Return On Asset (ROA) terhadap return saham (studi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB II LANDASAN PUSTAKA. antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sekarang. Penelitian terdahulu meliputi : Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Widya Trisnawati adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja manajemen, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. PLN (PERSERO) AREA MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF POLITEKNIK NEGERI AMBON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. jumlah modal kerja bersih yang layak diterima, serta menjamin tingkat likuiditas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat seiring dengan majunya tekhnologi

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. akhir dari proses akuntansi, yang disajikan sebagai bahan informasi bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Laba sebagai Indikator Kinerja Perusahaan

PENGARUH CURRENT RATIO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Laporan Keuangan

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB II LANDASAN TEORI. diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II LANDASAN TEORI

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan jangka waktu yang relatif panjang yang diinvestasikan pada barang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hal ini dikarenakan dalam pasar modal, perusahaan emiten dapat memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. penulisan untuk mengadakan suatu penelitian dengan mengumpulkan data yang

BAB II LANDASAN TEORI, STUDI LITERATUR TERDAHULU DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Husnan (1994 : 3) menyatakan bahwa pasar modal adalah pasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Indonesia 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal yang dalam istilah asingnya disebut capital market pada hakikatnya adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas, dengan demikian pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi, sedangkan tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek, oleh karena itu bursa efek merupakan arti dari pasar modal secara fisik. Untuk kasus di Indonesia bursa efek ini dinamakan Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995 dikutip dari (www.bapepam.go.id) : Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek tersebut. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang. 7

2.1.1.2 Peran dan Manfaat Pasar Modal Pasar modal merupakan wahana pengakolasian dana secara efisien, investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui pembelian efek-efek yang baru ditawarkan ataupun yang diperdagangkan di pasar modal. Pasar modal memudahkan alternatif berinvestasi dengan memberikan sejumlah keuntungan dan sejumlah risiko tertentu, memudahkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik, membantu pelaksanaan manajemen perusahaan secara profesional dan transparan dan meningkatkan aktivitas ekonomi nasional (Darmadji,2001:3). Dengan keberadaan pasar modal, perusahaan-perusahaan akan lebih mudah memperoleh dana sehingga akan mendorong perekonomian nasional menjadi lebih maju, yang akan menciptakan kesempatan kerja yang luas, serta meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah. Pasar modal juga menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal, memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi, menyediakan leading indicator bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi.

2.1.1.3 Instrumen Pasar Modal 1) Saham yaitu sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Saham terdiri dari 2 jenis yaitu saham biasa dan saham preferen. 2) Obligasi yaitu sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan perusahaan yang menyatakan bahwa investor tersebut telah meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan. 3) Right issue adalah hak memesan efek terlebih dahulu pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Right issue dapat juga diperdagangkan di pasar sekunder selama periode tertentu. 4) Waran adalah hak untuk membeli saham atau obligasi dari satu perusahaan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya oleh penerbit waran/perusahaan emiten. 5) Reksa Dana merupakan sekumpulan saham, obligasi, serta efek lain yang dibeli oleh sekelompok investor dan dikelola oleh sebuah perusahaan investasi yang profesional. 9

2.1.2 Saham 2.1.2.1 Pengertian Saham Saham adalah tanda penyertaan modal atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Tujuan pemodal membeli saham adalah untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut, masyarakat pemodal itu dikategorikan sebagai investor dan spekulator. Investor disini adalah masyarakat yang membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan deviden dan capital gain dalam jangka panjang, sedangkan spekulator adalah masyarakat yang membeli saham untuk segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling menguntungkan seperti yang telah diketahui bahwa saham memberikan dua macam penghasilan yaitu deviden dan capital gain (Darmadji, 2001:5). 2.1.2.2 Jenis-jenis Saham Dalam transaksi jual-beli di Bursa Efek, saham atau sering pula disebut shares merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Saham tersebut dapat diterbitkan dengan cara atas nama. Menurut Darmadji (2001:6) saham dapat dibedakan antara saham biasa (common stocks) dan saham preferen (preffered stocks.

Ditinjau dari segi kemampuan dalam Hak Tagih atau Klaim, maka saham terbagi atas: 1) Saham Biasa (Common Stock), yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Adapun karakteristik saham biasa adalah: 1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba. 2. Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). 3. Memiliki hak terakhir dalam hal pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. 4. Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya. 5. Hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya. 2) Saham Preferen (Preferred Stock), yaitu merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Adapun karakteristik saham preferen adalah: 1. Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden. 2. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus. 11

3. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan dilikuidasi. 4. Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaan di samping penghasilan yang diterima secara tetap. 5. Dalam hal perusahaan dilikuidasi, memiliki hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan di atas pemegang saham biasa setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. Dilihat dari cara peralihannya saham dapat dibedakan atas: 1. Saham Atas Unjuk (bearer stock), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS. 2. Saham Atas Nama (registered stock), merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

2.1.2.3 Harga Saham 2.1.2.3.1 Pengertian Harga Saham Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemiliknya (berapapun porsinya/jumlahnya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut. Selembar saham mempunyai nilai atau harga. Menurut Widoatmojo (1996;45) harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga): 1) Harga Nominal Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal. 2) Harga Perdana Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana. 3) Harga pasar Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor 13

yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar. 2.1.2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham Faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham menurut Weston dan Brigham (1993:26) adalah proyeksi laba perlembar saham, saat diperoleh laba, tingkat resiko dari proyeksi laba, proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian deviden. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham adalah kendala eksternal seperti kegiatan perekonomian pada umumnya, pajak dan keadaan bursa saham. Investor harus benar-benar menyadari bahwa di samping akan memperoleh keuntungan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor menganalisis keadaan harga saham merupakan penilaian sesaat yang dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk diantaranya kondisi (performance) dari perusahaan, kendala-kendala

eksternal, kekuatan penawaran dan permintaan saham di pasar, serta kemampuan investor dalam menganalisis investasi saham. Menurut Widoatmojo (1996:81): "Faktor utama yang menyebabkan harga saham adalah persepsi yang berbeda dari masing-masing investor sesuai dengan informasi yang didapat". 2.1.3 Laporan Arus Kas 2.1.3.1 Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan. Kieso (2002:716) memberikan definisi laporan arus kas sebagai berikut: The Statements of Cash Flows is a primary statements that reports the cash receipt, cash payment and net change resulting form the operating, investing and financial activities of and enterprise during a period in a format that reconciles the beginning and ending cash balance. 15

Dari definisi yang dinyatakan oleh Kieso dapat diperoleh pemahaman bahwa laporan arus kas merupakan laporan utama yang melaporkan mengenai penerimaan kas, pembayaran kas dan hasil perubahan dalam nilai bersih dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan pada suatu periode tertentu. 2.1.3.2 Klasifikasi Laporan Arus Kas Menurut IAI (2007, PSAK No.2) : Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue activities). Oleh karena itu, arus kas tersebut umumnya berasal dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu metode, yaitu: 1) Metode Langsung Dalam metode ini, pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap (gross), tanpa melihat laporan laba/rugi dan dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. 2) Metode Tidak langsung Dalam metode tidak langsung penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi kegiatan operasional

seperti penyusutan, naik turun pos aktiva lancar dan utang lancar. Dalam metode ini net income disesuaikan dengan menghilangkan non cash transaction: a. Pengaruh transaksi yang masih belum direalisasikan dari arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan deferral income, arus kas masuk dan keluar yang accrued seperti Piutang dan Utang. b. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi seperti: Penyusutan, amortisasi, Laba/Rugi dari penjualan Aktiva Tetap dan dari Operasi yang dihentikan (yang berkaitan dengan kegiatan investasi), Laba/Rugi pembatalan utang atau transaksi pembiayaan. Contoh arus kas dari aktivitas operasi Menurut IAI (2007, PSAK No.2) antara lain: 1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, 2. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain-lain, 3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa, 4. Pembayaran kas kepada karyawan, 5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, 6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali bila dapat diidentifikasi secara khusus, 7. Penerima dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas. Beberapa contoh 17

arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut IAI (2007, PSAK No.2) adalah: 1. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri, 2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, 3. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain, 4. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali dilakukan oleh lembaga keuangan), 5. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forwad contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali jika kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan atau diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Arus kas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan menurut IAI (2007, PSAK No.2) adalah: 1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen pasar modal lainnya, 2. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik saham perusahaan, 3. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya, 4. Pelunasan pinjaman, 5. Pembayaran kas sewa guna usaha untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan.

Pengungkapan item tambahan berikut ini tidak diharuskan, tetapi dianjurkan untuk dimasukkan dalam laporan arus kas atau dalam catatan yang terkait dengan itu: 1) Fasilitas pinjaman Jumlah dari fasilitas pinjaman yang mungkin tersedia untuk penggunaan masa depan, atau pembatasan dari penggunaannya. 2) Kapasitas terkait Arus kas agregat yang dikaitkan dengan peningkatan kapasitas operasi, yang dilaporkan secara terpisah dari arus kas yang berkaitan dengan pemeliharaan kapasitas operasi yang ada. 3) Arus kas usaha patungan Arus kas agregat dari kepentingan dalam usaha patungan yang mana entitas menggunakan konsolidasi proporsional. 2.1.3.3 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas 2.1.3.3.1 Tujuan Laporan Arus Kas Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. 19

Menurut Kieso (2007:150) tujuan pembuatan laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode. Laporan arus kas harus menyajikan arus kas perusahaan selama periode tertentu yang dibagi dalam tiga klasifikasi kegiatan atau aktivitas, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Penyajian sesuai dengan klasifikasi ini dilakukan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi arus kas menurut aktivitas tersebut memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan dan terhadap jumlah arus kas dan setara kas. Selain itu, informasi tersebut juga dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara ketiga aktivitas tersebut. Menurut IAI (2007, PSAK No.2) Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Tujuan Pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.

2.1.3.3.2 Kegunaan Informasi Arus Kas Menurut IAI (2007, PSAK No.2) 03 Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberkan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setarakas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas mass depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. 04 Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, informasi arus kas jugs berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga. 2.1.3.3.3 Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham Banyak faktor yang mempengaruhi harga saham seperti faktorfaktor secara mikro atau pengaruh internal perusahaan. Misalnya, pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan, pengumuman pendanaan, pengumuman badan direksi, pengumuman pengambil alihan diversifikasi, pengumuman investasi, pengumuman ketenagakerjaan dan pengumuman laporan keuangan perusahaan. 21

Faktor lainnya yaitu faktor-faktor secara makro atau pengaruh eksternal seperti pengumuman dari pemerintah, pengumuman hukum, pengumuman industri sekuritas, gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar, serta berbagai isu baik dari dalam negeri. Tetapi pada penelitian ini harga saham dilihat secara mikro yaitu kinerja/prestasi perusahaan, yang dalam penelitian adalah informasi laporan arus kas. 2.1.4 Teori Sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik ataupun pihak yang berkepentingan lainnya (contoh: investor). Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan, laporan apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk menarik calon investor, sehingga tidak mengherankan jika laporan keuangan seringkali dibuat sedemikian rupa untuk menampilkan angka yang diinginkan oleh manajemen melalui berbagai tindakan manipulasi. Manipulasi sering dilakukan pada laporan laba

perusahaan, karena laba sangat rentan terhadap perubahan metoda akuntansi, hal ini sesuai dengan signalling theory yang menunjukkan kecenderungan adanya asimetri informasi antara pemilik perusahaan dan investor. Pihak internal perusahaan secara umum mempunyai lebih banyak informasi mengenai kondisi nyata perusahaan saat ini dan prospeknya di masa yang akan datang, dibandingkan dengan pihak eksternal. Dalam penelitian sebelumnya Miller dan Rock (1985) dalam penelitian Daniati (2006) dengan teori sinyal (signaling theory) menjelaskan bahwa pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari kas karena akan berpengaruh terhadap arus kas dari operasi yang lebih rendah untuk masa yang akan datang, dengan demikian arus kas dari aktivitas pendanaan mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham. Semakin baru, wajar dan baik informasi laporan arus kas yang diterima para investor, diharapkan akan membawa pengaruh terhadap harga saham, karena informasi yang baru dapat membentuk suatu kepercayaan baru dikalangan para investor. Selanjutnya kepercayaan baru itu dapat mengubah demand dan supply surat-surat berharga seperti saham dan obligasi yaitu dengan cara investor bertransaksi di Bursa Efek Indonesia (Fitra, 2007). 23

2.1.5 Teori Informasi Asimetri (Assymetric Information Theory) Assymetric Information atau ketidaksamaan informasi adalah situasi di mana manajer memiliki informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai kondisi atau prospek perusahaan dari pada yang dimiliki investor (Husnan, 1996:325), hal ini dapat diminimalkan dengan mengungkapkan informasi sebanyak-banyaknya. Informasi yang diungkap diharapkan adalah informasi yang menunjukkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Pelaporan arus kas selain laporan lainnya merupakan salah satu usaha untuk meminimalkan asimetri informasi (Brigham, 1999:35 dalam Susetyo, 2006). Laporan arus kas dapat dijadikan informasi alternatif dalam menilai kinerja dan prospek perusahaan, pada saat laba mempunyai peluang besar untuk tersentuh praktek manipulasi. Jika melihat pentingnya informasi arus kas bagi pengguna laporan keuangan, maka pelaporan arus kas diharapkan akan direaksi oleh pasar. 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh informasi laporan arus kas terhadap harga saham antara lain:

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tahun Penelitian Peneliti Judul Hasil Penelitian 2006 Daniati Pengaruh Kandungan Informasi Komponen Laporan Arus Kas, Laba Kotor Dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel arus kas dari aktivitas investasi, laba kotor dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap expected return saham. 2007 Fitra Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta 2009 Lenny Pengaruh informasi laporan arus kas terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volume perdagangan saham. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan arus kas dari aktivitas operasi terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam menggambil keputusan yang berkaitan dengan investasi yang dimiliki, arus kas operasi dapat dijadikan salah satu tolak ukur bagi investor 25

2010 Lilis Pengaruh informasi laba akuntansi dan komponen arus kas terhadap harga saham pada perusahaan industry barang konsumsi yang terdaftar di BEI 2010 Kurnia Faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan industri barang konsumsi di bursa efek indonesia (BEI) Hasil penelitian ini adalah keempat variabel independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara bersama-sama, tetapi secara parsial laba akuntansi dan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan arus kas dari aktivitas operasi dan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel saldo laba memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dan penjualan / aktiva lancar tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan secara simultan seluruh faktor fundamental perusahaan: pertumbuhan penjualan, penjualan / aktiva lancar dan saldo laba / total aktiva berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis 2.3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Laporan arus kas diterbitkan oleh suatu perusahaan dan setiap perusahaan memiliki laporan arus kas yang berbeda-beda, sesuai dengan bisnis perusahaan masing-masing. Semakin baru, wajar dan baik informasi arus kas yang diterima para investor, diharapkan akan membawa pengaruh terhadap harga saham. Karena informasi yang baru dapat membentuk suatu kepercayaan baru dikalangan para investor. Selanjutnya kepercayaan baru itu dapat mengubah demand dan supply surat-surat berharga seperti saham, obligasi yaitu melalui transaksi saham yang dilakukan investor di BEI. Atas dasar pemahaman tersebut, maka dibuatlah kerangka konseptual penelitian ini, yaitu: Arus Kas dari Aktivitas Operasi (X 1 ) H 1 Harga Saham (Y) Arus Kas dari Aktivitas Investasi (X 2 ) H 2 Arus Kas dari Pendanaan (X 3 ) H 3 H4 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 27

2.3.2 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisisnya. Dari kerangka teoritis yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap harga saham H2 : Arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh terhadap harga saham H3 : Arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh terhadap harga saham H4 : Arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh terhadap harga saham