PENDAHULUAN METODE HASIL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN. Selama periode penelitian mulai Januari 2013 sampai September 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 5 15% wanita usia reproduktif pada populasi umum. rumah sakit pemerintah adalah sebagai berikut : di RSUD dr.

BAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut

Pola Distribusi Imunoekspresi P63 pada Hiperplasia Prostat sebagai Indikator Keganasan

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit. yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah cross sectional

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

BAB III METODE PENELITIAN. sectional untuk menilai hubungan ekspresi HER-2/neu dengan ukuran tumor pada

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jalan Dr. Soetomo No.16, Semarang, Jawa Tengahmerupakan Satuan

BAB I PENDAHULUAN diantaranya meninggal akibat penyakit tersebut (Lester, 2004 ;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan

BAB I PENDAHULUAN. Tumor kolorektal merupakan neoplasma pada usus besar yang dapat

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Observasional analitik (Cross-sectional

Is progesteron receptor status really a prognostic factor for intracranial meningiomas?

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Hubungan Ekspresi Reseptor Progesteron dengan Derajat Diferensiasi Carsinoma Mammae

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit. tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.

BAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini digunakan desain cross sectional. Cross

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

ABSTRAK PREVALENSI KARSINOMA MAMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2008

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara adalah keganasan pada payudara. yang berasal dari sel epitel kelenjar payudara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA RAWAT INAP TUMOR PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan tugas sebagai seorang dokter, satu hal yang rutin dilakukan adalah menegakkan

ABSTRAK. Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dari rata-rata nasional (1,4%), yaitu pada urutan tertinggi ke-6 dari 33 provinsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia dan di Bali khususnya insiden karsinoma tiroid sangat tinggi sejalan

BAB IV METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian. Lebih dari satu juta orang per tahun di dunia meninggal

BAB I PENDAHULUAN. dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker

Karakteristik Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Gambaran Histopatologi di RSUD Al-Ihsan Bandung Periode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 3 BAHAN DAN METODE. imunohistokimia Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan Tumorinfiltrating

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

DIAGNOSIS PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES BERBASIS DESKTOP

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma payudara merupakan karsinoma terbanyak. pada wanita di dunia. Menurut World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Pada penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. klinik. Prevalensi nodul berkisar antara 5 50% bergantung pada populasi tertentu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskular dan infeksi (Hauptman, et.al., 2013). Berdasarkan Global Health

ABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan

ABSTRAK. Insidensi Fibroadenoma di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Siti Fitria Dewi, Pembimbing : Sri Nadya J. Saanin.,dr,Mkes.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif observasional. laboratoris dengan pendekatan potong lintang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi namun juga untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

I. BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Papilloma sinonasal diperkenalkan oleh Ward sejak tahun 1854, hanya mewakili

BAB I PENDAHULUAN. Keganasan ini dapat menunjukkan pola folikular yang tidak jarang dikelirukan

TAMPILAN IMUNOHISTOKIMIA CD 10 PADA KISTA ENDOMETRIOSIS OVARIUM DAN KISTA LUTEIN BERDARAH

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sampel 24 ekor mencit jantan strain Swiss, setelah

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak dari seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang

III. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional yakni meneliti kasus BPH yang. Moeloek Provinsi Lampung periode Agustus 2012 Juli 2014.

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. terutama pada daerah transformasi epitel gepeng serviks. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. keganasan yang berasal dari sel epitel yang melapisi daerah nasofaring (bagian. atas tenggorok di belakang hidung) (KPKN, 2015).

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN USIA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Karsinoma Payudara Duktal Invasif Tipe Tidak Spesifik. Karsinoma payudara adalah salah satu keganasan yang sering dijumpai

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Muhartono, Rizki Hanriko Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus menerus meskipun

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Limfoma merupakan keganasan yang berasal dari. sistem limfatik (University of Miami Miller School of

BAB 3 BAHAN DAN METODA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas

Transkripsi:

PENDAHULUAN Karsinoma payudara merupakan karsinoma yang umum terjadi pada wanita dengan jumlah kasus lebih dari satu juta setiap tahunnya di seluruh dunia. Karsinoma payudara menduduki peringkat kedua terbanyak untuk jenis karsino- ma pada wanita Indonesia. Tingkat insidensi DCIS payudara meningkat pesat dari rata-rata 3,9% per tahun pada kurun waktu 973-983 menjadi 7,5% per tahun pada kurun waktu 3 983-99. Karsinoma payudara tergolong sebagai ductal carcinoma in situ (DCIS) bila sel-sel tumor berada dalam duktus kelenjar payudara dan tidak menginfiltrasi ke stroma. DCIS payudara mempunyai beberapa varian morfologis yaitu komedocarcinoma, papillary, solid, cribriform, micropapillary, clinging, dan cystic hypersecre- 4 tory. Keberadaan lapisan sel mioepitel merupakan ciri khas pada semua lesi payudara yang normal dan jinak seperti halnya DCIS. Hilangnya lapisan mioepitel adalah ciri dari karsinoma 5 invasif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan suatu petanda mioepitel yaitu p63 untuk memprediksi potensi keganasan tumor DCIS payudara melalui penurunan imunoekspresi p63 oleh sel-sel mioepitel pada varian morfologis kribriform, solid, dan komedo. METODE Sampel penelitian berasal dari blok parafin jaringan DCIS payudara yang dikumpulkan dari arsip sediaan yang terdapat di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Umum dr. Hasan Sadikin Bandung, Rumah Sakit Immanuel Bandung, dan Laboratorium Sandia Bandung. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif terhadap sediaan DCIS payudara. Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada bulan Juli 5 September 6. Blok-blok parafin tersebut dibuat sediaan baru yang diwarnai dengan hematoxylin-eosin (HE) dan dilakukan pembacaan kembali untuk melihat kesesuaian dengan diagnosis semula. Kemudian sediaan tersebut diwarnai dengan teknik imunohistokimia dengan mouse monoclo-nal antibody p63 protein NCL-p63 System (Novocastra). Setelah seluruh tahap pewarnaan selesai, sediaan diamati di bawah mikroskop cahaya. Imunoekspresi p63 dinyatakan positif bila terlihat inti dari sel-sel mioepitel terwarna coklat. Hasil pewarnaan dengan antibodi p63 dinyatakan negatif apabila tidak terdapat warna coklat di dalam inti sel-sel mioepitel. Imunoreak-tivitas dinyatakan dalam persen dan dihitung secara semikuantitatif. Pada prinsipnya semakin ganas suatu tumor maka persentase pola imunoekspresinya semakin rendah. Penghitung-an dilakukan di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran x. Selanjutnya distribusi imunoekspresi p63 dihitung secara semikuantitatif sebagai berikut: +3 : jika 5-% sel yang positif + : jika 6-5% sel yang positif + : jika < 5% sel yang positif negatif (-) : jika tidak ada sel yang positif 6 (modifikasi dari Werling et al) Analisis data dilakukan dengan menghitung persentase imunoreaktivitas hasil tes positif berdasarkan pemeriksaan imunoekspresi protein p63 pada berbagai varian morfologis DCIS payudara. Untuk mempelajari distribusi p63 pada DCIS payudara digunakan analisis statistik dengan uji H Kruskal-Wallis dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi.. Taraf kepercayaan yang digunakan untuk uji statistik adalah 95%. HASIL Objek penelitian adalah 3 buah kasus DCIS payudara yang telah didiagnosis di bagian Patologi Anatomi FK Universitas Padjajaran/ RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dan Laboratorium Sandia Bandung. Pada penelitian ini, varian morfologis DCIS payudara yang paling banyak ditemukan adalah varian solid sebanyak sampel, juga ditemukan varian komedo sebanyak buah, sedangkan varian kribriform hanya dua sediaan. Semua sampel DCIS payudara yang dipelajari berasal dari pasien wanita. Rata-rata usia penderita DCIS payudara yang diteliti adalah 4,5 tahun dengan usia termuda 8 tahun dan tertua 55 tahun. Hasil pengamatan distribusi imunoekspresi p63 pada beberapa varian Tabel Distribusi Imunoekspresi p63 pada Beberapa Varian Morfologis DCIS Payudara Varian Distribusi imunoekspresi p63 (%) morfologis +3 (>5%) + (5-5 %) + (<5%) Kribriform Solid Kom edo 4 - Negatif 6 5 Jumlah