KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh: Agustian Priyanata, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. ABSTRAK

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

PENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PERANAN MEDIA GAMBAR DAN KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SWASTA KARTINI UTAMA SEI RAMPAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN M.K. BAHASA INDONESIA (MKU)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang tidak dapat keluar dari sistem yang mengikatnya atau mengaturnya.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh: Laili Nurul Fathimah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek keterampilan yaitu keterampilan

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa. menulis akan memudahkan siswa untuk mengkonsumsikan menuangkan gagasan,

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO

Oleh: Herni Febri Ariastanti Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

Panggih Cahyani Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

PENINGKATAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENERAPAN LESSON STUDY MAHASISWA SEMESTER 1B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI BAGI SISWA KELAS IV B SD IT AS SALAMAH BATURETNO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BIOGRAFI MENGGUNAKAN METODE PENGAJARAN LANGSUNG PADA SISWA SMA NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan

Naskah Publikasi. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

ANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

Kemampuan Menulis Paragraf Deskriptif Siswa Kelas VII C SMP Negeri 17 Batanghari. Oleh: Erwansyah RRA1B Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MEDIA TAJUK RENCANA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURANTAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI MELALUI MEDIA BUKU HARIAN PADA SISWA KELAS VII MTsN SARADANKABUPATEN MADIUN

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs DDI BASSEANG SUHAEBAH NUR* ABSTRAK

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN

Transkripsi:

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : ARIF NUGROHO A 310030103 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ABSTRAK KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VIII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA ARIF NUGROHO, A. 310030103, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan menulis pokok-pokok pengalaman pribadi yang menyenangkan/megesankan dan mengembangkannya ke dalam beberapa paragraph karangan narasi dengan memperhatikan cara pwngungkapan dan penulisan bahasa yang baik, baku, dan benar pada siswa kelas VII SLTP Al Irsyad Surakarta. Penelian dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran kontekstual, active learning, dan unjuk kerja. Adapun desain penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Pada siklus pertama bertujuan menentukan pengalaman yang menyenangkan kemudian memaparkan pokok-pokok pengalaman yang menyenangkan kemudian karangan narasi. Selanjutnya pada siklus kedua menyusun/mengembangkannya cara pengungkapan dan penulisan bahasa yang baik, baku, dan benar. Hasil siklus pertama menunjukkan siswa memiliki nilai rata-rata kelas 62. Dari hasil ini menunjukkan bahwa hanya 40% siswa mampu menulis karangan narasi berdasarkan pengalaman yang menyenangkan dengan langkah-langkah yang ditentukan. Pada sikus kedua ini siswa telah menunjukkan peningkatan. Hal ini terbukti dari siklus pertama mendapatkan nilai rata-rata 62 naik menjadi 76 hal ini dapat dilihat dari penulisan awal paragraph yang benar, berkurangnya penggunaan kata-kata yang tidak baku, tanda baca yang tepat dan kemubaziran kata yang ada didalam karangan. Kata kunci : Menulis Narasi, pengalaman pribadi

PENDAHULUAN Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan, dengan bahasa kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dan dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Bahasa memungkinkan manusia dapat memikirkan suatu masalah secara teratur, terus-menerus dan berkelanjutan. Pengajaran bahasa indonesia pada hakekatnya merupakan salah satu sarana mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia secara terarah, maka dari itu melalui proses pengajaran bahasa indonesia diharapkan siswa mempunyai kemampuan yang memadai untuk dapat menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Mewujudkan pembangunan manusia seutuhnya seperti dalam pembukaan UUD 1945. Pembangunan pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat penting dalam menentukan pembinaan dan pembentukan sumber daya manusia. Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, tetapi melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Menulis berkaitan dengan berpikir dan oleh karena itu, menulis menuntut penguasaan materi yang memadai seperti penguasaan materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis, motivasi yang kuat. Melalui menulis juga siswa dapat mengkomunikasikan gagasan, pengkhayatan, dan pengalamannya ke dalam bentuk tulisan. Dalam kehidupan modern keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri orang atau bangsa yang terpelajar untuk mencatat/ merekam, menyakinkan, melaporkan/memberitahu, dan mempengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikiran dan mengutarakannya dengan jelas. Kejelasan ini tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat yang jelas. Kesulitan yang diutarakan siswa saat menulis sebuah cerita dapat dikelompokkan menjadi beberapa hal kesulitan yang kemudian ditindaklanjuti dalam kegiatan menulis cerita kembali yang difokuskan pada kosakata seperti pemilihan kata, penyusunan kalimat, dan membuat kalimat serta pemakaian tanda baca yang kurang sesuai. Hal ini disebabkan minimnya latihan dan kebiasaan

siswa dalam menulis tapi permasalahan tersebut dapat terselesaikan apabila guru lebih efektif, inovatif, dan variatif dalam mendesain pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk : 1) Membantu siswa untuk meningkatkan kompetensi menulis narasi; 2) Membantu siswa untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menulis kembali pengalaman yang menyenangkan dalam bentuk karangan narasi; 3) Membantu guru dalam merancang dan melaksanakan strategi pengembangan menulis yang kreatif, bervariasi, dan bermakna. LANDASAN TEORI Hakikat Menulis Tarigan (1993 : 3) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Hal yang juga dikemukakan oleh Widyamartaya (2005 : 5) bahwa mengarang / menulis adalah kegiatan yang kompleks. Akhadiah (2002 : 9) menyatakan pendapatnya bahwa menulis adalah suatu ragam komunikasi yang perlu dilengkapi alat penjelas serta aturan ejaan dan tanda baca. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, bukan secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidaklah akan datang secara otomatis, tetapi harus memulai latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Untuk memberikan gambaran pembelajaran menulis dengan baik, berikut disajikan konsep pembelajaran menulis. Secara garis bersar konsep pembelajaran menulis sebagai berikut. 1) Kemampuan menulis itu pada khakikatnya merupakan hasil dari sebuah proses. Dengan konsep dasar seperti ini maka kesempatan menulis akan diperoleh siswa dengan melalui proses, yang antara lain adalah pelatihan.

2) Kemampuan menulis itu pada hakikatnya kemampuan untuk mengorganisasikan pikiran, sehinggga kejernihan dalam penalaran hal yang esensial. 3) Kemampuan menulis secara hakiki merupakan kemampuan menggunakan diksi dan sturuktur bahasa. Narasi Parera (1993 : 5) mengungkapkan narasi adalah satu bentuk pengembangan tulisan yang bersifat menceritakan sesuatu berdasarkan perkembangannya dari waktu ke waktu. Narasi mementingkan urutan kronologis suatu peristiwa, kejadian dan masalah. Dalam memulai menulis narasi terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu menetapkan calon pembaca tulisan narasi dan menetapkan tujuan dari penulisan narasi tersebut. Penetapan calon pembaca sangat penting untuk menetapkan pola bahasa yang akan digunakan dalam menulis narasi. Menulis narasi untuk anak-anak akan sangat berbeda dengan menulis narasi untuk remaja. Demikian juga menulis narasi untuk orang dewasa umum akan berbeda dengan menulis narasi untuk kalangan ilmuwan. Penetapan tujuan juga sangat penting sebelum menulis narasi, yaitu apakah tulisan tersebut mempunyai tujuan menceritakan kehidupan sehari-hari, atau mempunyai tujuan untuk menceritakan sejarah, ataukah bertujuan untuk menghibur pembaca. Dengan adanya dua penetapan ini akan memudahkan penulis dalam menulis narasi sehingga akan menghasilkan narasi yang berkualitas. Untuk menghasilkan tulisan narasi yang berkualitas dan bermutu adalah menulis kronologi, artinya sangat memperhatikan dimana cerita itu terjadi dan kapan kejadian itu terjadi. Atar Semi (1990 : 33 34) menjelaskan ada enam ciri-ciri penanda narasi: 1) Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman manusia 2) Kejadian atau peristiwa yang disampaikan dapat berupa peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi, atau dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya. 3) Berdasarkan konflik, karena tanpa konflik biasanya narasi tidak menarik. 4) Mengalami nilai estetika, karena isi dan penyampaiannya

5) Menekankan susunan kronologis 6) Biasanya memiliki dialog METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Tempat penelitian yang digunakan untuk menyediakan data yang diperlukan peneliti adalah SMP Al Irsyad Surakarta khususnya kelas VII. Data dan cara pengambilannya menjelaskan informasi yang menyangkut indikator yang ada dalam tindakan (Arikunto, 2008: 39). Data dalam penelitian ini berupa karangan narasi dari kegiatan menulis kembali pengalaman yang dialami oleh siswa Kelas VII SMP Al Irsyad Surakarta dan di dalamnya mengandung nilai kreativitas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kritis dan analisis komparatif. Siklus 1 Tahap 1 Tahap 2 Refleksi Refleksi Siklus 2 Evaluasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Siklus pertama ini terdiri atas dua tahap pembelajaran yaitu menentukan pokok-pokok atau kerangka pengalaman menyenangkan yang sudah dalami, mengembangkan pokok-pokok atau kerangka pengalaman menyenangkan yang sudah dialami dalam beberapa paragraph karangan narasi. Seperti pada karangan-karangan sebelumnya siswa lebih banyak menggunakan kalimat dalam satu paragraph dan satu karangan. Sebagian besar siswa membuat kalimat panjang dan tidak memeprhatikan penulisan paragraf. Hal ini dikarenakan siswa kurang memperhatikan pada saat diberi penjelasan. Pengulangan kata yang membuat kemubaziran kata masih terlihat dalam hasil karangan siswa seperti: ada sebuah ruangan, ruangan itu namanya ruangan simulasi gempa. Penggunaan kata tidak baku juga masih terlihat dalam hasil karangan siswa. Seperti contohnya demikian tidak papalah, tau, masak takut, yg, stlah masih digunakan siswa dalam siklus pertama. Selanjutnya guru membimbing siswa mengarahkan pada kata yang baku seperti tidak apa-apa, setelah, yang. Penggunaan tanda titik (.) pada akhir kalimat siswa lebih sering menggunakan tanda baca koma (,) untuk melanjutkan kalimatnya, sehingga membuat kalimat menjadi lebih panjang dalam sebuah paragraf. 65 GRAFIK SIKLUS I NILAI 60 55 1 1 4 4 7 2 JUMLAH SISWA Hasil siklus pertama menunjukkan siswa memiliki nilai rata-rata kelas 62. Dari hasil ini menunjukkan bahwa hanya 40 % siswa mampu menarasikan

pengalaman pribadinya dengan langkah-langkah yang telah ditentukan. Nilai tertinggi dalam pencapaian ini adalah menentukan pokok-pokok atau kerangka pengalaman dan mengambangkan ke dalam karangan narasi. Pada siklus berikutnya tahap mengembangkan pokok-pokok atau kerangka pengalaman dalam karangan narasi dengan pengungkapan dan bahasa yang baik, baku dan benar. Siklus II Pada siklus kedua ini akan dilakukan tahap kegiatan untuk karangan atau menarasikan pengalaman pribadi yang menyenangkan dengan pengungkapan dan bahasa yang baik, baku dan benar. Sebagian besar siswa sudah menunjukkan peningkatannya dalam menulis kerangka narasi. Hal ini dapat dilihat dari : Penulisan awal paragraf yang menggunakan huruf besar atau kapital serta agar menjorok ke dalam. Penggunaan kata-kata yang tidak baku juga sudah mulai berkurang, tanda baca yang tepat dan berkurangnya kemubaziran kata yang ada di dalam karangan. Siswa telah banyak kemajuan setelah adanya penelitian ini. Kesalahan ejaan dalam sebuah kalimat masih terjadi. Ada beberapa kata yang kurang huruf misalnya, mencrtakan (kurang i dan e ) harusnya menceritakan, slalu ( e ) harusnya selalu, tdk (kurang i dan a ) seharusnya tidak. Kesalahan selanjutnya kata baku yang digunakan masih kurang memadai. Kata udah, enggak, ngapain, dan ngomong, masih banyak dijumpai. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII ini sering kali siswa menulis karangan dengan kata yang sama dan jumlah paragraph yang sama. Kata pertama yaitu pada dan disuatu.

NILAI 80 70 60 50 40 30 20 10 0 GRAFIK SIKLUS II 2 1 1 4 1 4 6 JUMLAH SISWA Pada siklus kedua ini siswa telah banyak menunjukkan peningkatan. Terbukti dari siklus pertama yang hanya mendapatkan nilai rata-rata kelas 62 naik menjadi 76. Hal ini menunjukkan siswa telah mencapai nilai minimal yang telah ditentukan. Hasil analisis dari karangan narasi siswa kelas VII B SMP Al Irsyad, Surakarta yang dilakukan dua siklus menunjukkan bahwa kesalahan penulisan masih banyak ditemukan khususnya pada pemakaian ejaan yang kurang tepat, kesalahan koherensi antarkalimat, kesalahan penggunaan tanda, kata penghubung, dan ketidaklogisan kalimat. Pada siklus kedua kesalahan penulisan lebih sedikit dibandingkan dengan siklus pertama sehingga dapat dikatakan hasil tulisan siswa mengalami peningkatan walaupun peningakatan kompetensi menulis. Adapun media sudah yang digunakan guru sudah dapat merangsang siswa dalam menemukan ide atau gagasan. Peningkatan dapat dilihat dalam mengubah bentuk karangan narasi yang semakin baik, kelogisan dalam mengutarakan isi pikiran dalam karangan, dan penyampaian tulisan yang baik serta teratur dengan mengacu pada relita yang ada. Pada pemakaian kalimat mengalami peningkatan sekitar 14 %. Hal itu dapat di lihat dari berkurangnya kesalahan penggunaan kosakata, penguasaan tata bahasa baku, dan mekanisme penulisan, seperti: ejaan, tanda baca, penulisan huruf kapital, dan pemilihan diksinya.

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Proses pembelajaran aktif dalam meningkatkan kemampuan menulis narasi pengalaman pribadi yang menyenangkan pada siswa kelas VII B SLTP Al Irsyad Surakarta telah berlangsung selama tiga bulan terhitung sejak bulan Desember 2012 sampai Februari 2013. Dalam beberapa minggu siswa menunjukkan antusias dalam pembelajaran. Kemampuan siswa mengingat pengalaman yang pernah dialami terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulisnya. 2. Hasil kemampuan menulis narasi siswa melalui kegiatan menulis kembali pengalaman pribadi yang menyenangkan pada siswa kelas VII B SLTP Al Irsyad Surakarta dari siklus pertama dan siklus kedua mengalami peningkatan. Hal itu terbukti dari rata-rata kelas yang didapat dari siklus pertama 62 naik menjadi 76 pada siklus kedua. Dari nilai ketuntasan minimal 70. Dapat disimpulakan kemampuan siswa dalam menulis narasi berdasarkan pengalaman pribadi yang menyenangkan dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar dapat meningkat dengan adanya penelitian ini. 3. Memotivasi siswa dalam menulis pengalaman yang menyenangkan pada siswa kelas VII B SLTP Al Irsyad Surakarta Pada pelaksanaan pembelajaran menulis karangan, guru senantiasa memberikan motivasi seperti pujian dalam berbagai bentuk, seperti bilang baik, diteruskan, bagus, setelah menyelesaikan karangannya. Apalagi siswa SMP yang masih peka terhadap pujian, oleh sebab itu dalam setiap keaktifan siswa, guru mengurangi mengatakan lambat sekali, apaan ini, serta kata-kata yang merendahkan siswa. Siswa lebih merasa dihargai dan akan lebih semangat manakala guru memberi pujian kepada siswa.

B. SARAN 1. Untuk guru a) Media yang digunakan harus sering bervariasi dalam setiap pembelajaran b) Kemampuan siswa dalam menentukan kata ganti dan ejaan masih sangat terbatas, untuk itu guru harus sering-sering melatih siswa dalam setiap kesempatan c) Materi yang sama dalam beberapa minggu akan membuat siswa bosan, guru harus dapat bervariasi dalam penyampaiannya. 2. Untuk sekolah a) Jika ada siswa yang keluar ruangan kelas tanpa diketahui oleh guru kelas, maka sekolah atau yang berwenang harus bersikap tegas. b) Kegaduhan kelas harus dibedakan antara keaktifan siswa dalam menyerap pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Afriani, Meliana. 2006. Pemanfaatan Media Lagu dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran Menulis Narasi (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas I SMPN 22 Bandung Tahun Ajaran 2005/2006). PTK. UPI: Bandung. Akhadiah, Subarti. 2002. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta. Arikunto, Suharsini, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005 : 93 Budiarso, teguh. 2007. Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Gala Ilmu. Kerat, Gorys. 1993. Komposisi Ende Flores : Nusa Indah Kerat, Gorys. 2001. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Kerat, Gorys. 2006. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa. Endo Flores: Nusa Indah. Kurniasih. 2006. Penerapan Model Mengajar Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (Stad) bagi Peningkatan Kemampuan Menulis

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Menulis Siswa kelas III SMPN 2 Jatinunggal Sumedang Tahun Pelajaran 2004/2005). Laporan PTK. UPI: Bandung. Mukhayati, Sri. 2002. Pengaruh Penguasaan Tata Kalimat dan Kosakata terhadap Kemampuan Menulis Wacana Narasi Siswa Kelas II SMU Muhammadiyah Purwodadi Kabupaten Grobogan. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Parera, Jos Daniel. 1993. Menulis Tertib dan Sistematik. Jakarta : Erlangga. Semi, M.Atar. 1990. Menulis Efektif. Bandung : Angkasa Raya. Tarigan, Henry Guntur. 1993. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa Widyamartaya, A. 2002. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta : Kanisius. Yunus Nur Rochman, 2011. Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi melalui Penulisan Kembali Teks Drama pada Siswa Kelas VII D SMP Amal Mulya, Tawangmangu. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.