4 Analisis Inplace BAB Kombinasi Pembebanan (Load Combination)

dokumen-dokumen yang mirip
5 Analisis Seismic BAB 5

5 Pemodelan Struktur

6 Analisa Seismik. 6.1 Definisi. Bab

BAB 5 ANALISIS HASIL

Manual SACS - Analysis Inplace

Struktur yang menjadi studi kasus pada tugas akhir ini adalah struktur lepas pantai tipe jacket 4 kaki yang memiliki kriteria sebagai berikut:

BAB 4 STUDI KASUS 4.1 UMUM

Perancangan Struktur Jacket dantopside Anjungan Lepas Pantai Ditinjau dari Analisis Inplace

4 Dasar untuk Analisis Struktur

3 Pembebanan dan Pemodelan Struktur

BAB 3 DESKRIPSI KASUS

BAB 5 ANALISIS Elemen yang Tidak Memenuhi Persyaratan Kekuatan API RP 2A WSD

1. Bagaimana cara melakukan perancangan fixed platform dengan bracing yang berbeda?

3 Kriteria Desain dan Pemodelan

6 Analisis Fatigue BAB Parameter Analisis Fatigue Kurva S-N

Analisa Kekuatan Ultimate Struktur Jacket Wellhead Tripod Platform akibat Penambahan Conductor dan Deck Extension

Bab IV Studi Kasus dan Analisis

Kajian Buoyancy Tank Untuk Stabilitas Fixed Offshore Structure Sebagai Antisipasi Penambahan Beban Akibat Deck Extension

BAB III METODE ANALISIS

Sensitivity Analysis Struktur Anjungan Lepas Pantai Terhadap Penurunan Dasar Laut BAB 4 PEMODELAN

Manual SACS - Pembebanan

Sensitivity Analysis Struktur Anjungan Lepas Pantai Terhadap Penurunan Dasar Laut BAB 1 PENDAHULUAN

PERENCANAAN FIXED TRIPOD STEEL STRUCTURE JACKET PADA LINGKUNGAN MONSOON EKSTRIM

BAB I PENDAHULUAN. Abstrak

BAB IV LANGKAH PEMODELAN DI SACS. Gambar Tampilan awal SACS dan new model options

ANALISIS STATIK PUSHOVER PADA ANJUNGAN LEPAS PANTAI

DESAIN DAN ANALISA STRUKTUR YOKE MOORING TOWER UNTUK FLOATING STORAGE OFFLOADING (FSO)

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Bab 1

Susunan Lengkap Laporan Perancangan

DESAIN ANJUNGAN LEPAS PANTAI TIPE JACKET 4 KAKI

ANALISIS PILE DRIVABILITY STRUKTUR JACKET PLATFORM 3 KAKI

IMADUDDIN ABIL FADA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 4, No. 3 Juli

TUGAS AKHIR ANALISA RESIKO OPERASIONAL STRUKTUR TERPANCANG BHAKTI SULISTIYONO

Analisis Dampak Scouring Pada Integritas Jacket Structure dengan Pendekatan Statis Berbasis Keandalan

PERANCANGAN STRUKTUR LEPAS PANTAI DINAMIS (TRB III) - MO091320

Kehandalan Kriteria Desain Anjungan Lepas Pantai Studi Kasus Jacket 4 Kaki berdasarkan Analisis In-Place Metode API RP2A WSD dan LRFD

PERHITUNGAN GAYA LATERAL DAN MOMEN YANG BEKERJA PADA JACKET PLATFORM TERHADAP GELOMBANG AIRY DAN GELOMBANG STOKES

BAB 3 METODE ANALISIS

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

Analisa Ultimate Strenght Fixed Platform Pasca Subsidence

ANALISA KEKUATAN ULTIMAT PADA KONSTRUKSI DECK JACKET PLATFORM AKIBAT SLAMMING BEBAN SLAMMING GELOMBANG

ANALISIS NON-LINIER PERKUATAN ANJUNGAN LEPAS PANTAI DENGAN METODE GROUTING PADA JOINT LEG YANG KOROSI

2 Anjungan Lepas Pantai

5 Analisa Fatigue. 5.1 Definisi. wave cinematic factor 1,0 dan conductor shielding factor 1,0 untuk gelombang fatigue. Nilai. Bab

ANALISIS PENGARUH MARINE GROWTH TERHADAP INTEGRITAS JACKET STRUCTURE Anom Wijaya Daru 1, Murdjito 2, Handayanu 3

LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS ke 05

ANALISA KEKUATAN ULTIMATE STRUKTUR JACKET WELL TRIPOD PLATFORM BERBASIS RESIKO

ANALISIS STRUKTUR ANJUNGAN LEPAS PANTAI TIPE TETAP JENIS TRIPOD DI SELAT MAKASSAR

Analisis Struktur Padeye pada Proses Lifting Jacket Empat Kaki dengan Pendekatan Dinamik

LEMBAR PENILAIAN DOKUMEN TEKNIS ke 03 TOWER THAMRIN NINE DEVELOPMENT

Analisa Kegagalan Crane Pedestal Akibat Beban Ledakan

Perancangan Dermaga Pelabuhan

PEMODELAN DERMAGA DENGAN SAP 2000

FITRIANY NIM :

Pertemuan 5 INTERPRETASI REAKSI PELETAKAN DAN GAYA DALAM

Analisis Struktur Dermaga Deck on Pile Terminal Peti Kemas Kalibaru 1A Pelabuhan Tanjung Priok

Kajian Buoyancy Tank Untuk Stabilitas Fixed Offshore Structure Tipe Tripod Platform saat Kinerja Pondasi Pile Menurun

SENSITIVITY ANALYSIS STRUKTUR ANJUNGAN LEPAS PANTAI TERHADAP PENURUNAN DASAR LAUT

Gambar 5.83 Pemodelan beban hidup pada SAP 2000

ANALISIS STRUKTUR PADEYE PADA PROSES LIFTING JACKET EMPAT KAKI DENGAN PENDEKATAN DINAMIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS STRUKTUR ANJUNGAN LEPAS PANTAI TIPE JACKET 4 KAKI MENGGUNAKAN SACS 5.1

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan.

STUCTURE STRENGTH ANALYSIS CONVENTIONAL PILE FIXED JACKET PLATFORM IN NATUNA SEA USING FINITE ELEMENT METHOD

Well Tripod Platform Berbasis Resiko "

COMB3 = 1.0DL+1.0C+1.0MCP1+1.0MCP2+1.0MCP3+1.0W COMB6 = 1.0DL+1.0C+1.0MCL1+1.0MCL2+1.0MCL3+1.0W+1.0G+1.0A+1.0M

Pertemuan 4 DEFINE, ASSIGN & ANALYZE

ANALISA STRUKTUR ULA WELL PLATFORM TAHAP LIFTING DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SACS 5.2 (STUDI KASUS PROYEK PT. BAKRIE CONSTRUCTION)

SIDANG P3 TUGAS AKHIR ALLISSA SUWONDO P

STUDI PENGARUH EKSENTRISITAS TERHADAP FAKTOR REDUKSI PADA KOLOM BETON BERTULANG BUJURSANGKAR DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC 6.

Judul : Process Risk Assessment for Transportation and Installation of Jacket Considering Correlation Penulis : Xu Bai, Hai Sun and Liping Sun

Analisis Keandalan Struktur Padeye Berdasarkan Konfigurasi Rigging pada Lifting Upper Deck Modul MODEC dengan Pendekatan Dinamik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN

BAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL

2 Pengenalan Bangunan Lepas Pantai

Menghitung Jembatan Baja dengan SAP 2000 V.14

PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK PERENCANAAN PIPA DAN EXPANSION SPOOL PADA PIPA PENYALUR SPM

DAFTAR ISTILAH. xxiii

BAB IV EVALUASI KINERJA DINDING GESER

III. METODE PERHITUNGAN. untuk meneruskan beban dari struktur bangunan ke tanah. Pondasi banyak sekali

ANALISIS STRUKTUR FRAME-SHEAR WALL

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) G-41

Bab 4 Pemodelan Sistem Perpipaan dan Analisis Tegangan

ABSTRAK. Kata Kunci : Gedung Parkir, Struktur Baja, Dek Baja Gelombang

BAB 3 DATA TANAH DAN DESAIN AWAL

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ULTIMATE STRENGTH STRUKTUR JACKET PLATFORM BERBASIS KEANDALAN DENGAN VARIASI JENIS TANAH

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam dunia konstruksi, tugas dari seorang civil structure engineer adalah

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Ketebalan pipa dapat berbeda-beda sesuai keadaan suatu sistem perpipaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

DESAIN STRUKTUR DERMAGA CURAH CAIR CPO PELINDO 1 DI PELABUHAN KUALA TANJUNG, MEDAN, SUMATERA UTARA

UCAPAN TERIMA KASIH. Jimbaran, September Penulis

Denley Martin Sudewo NRP : Pembimbing : Djoni Simanta., Ir.,MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 4 4 Analisis Inplace Analisis inplace adalah analisis yang dilakukan terhadap platform ketika platform sudah berada eksisting di lokasinya. Platform akan dianalisis sebagai sebuah struktur lengkap terhadap berbagai kondisi pembebanan yang mungkin terjadi. Analisis inplace tidak menghitung proses instalasi, lifting, transportasi, dan proses lain sebelum platform terpasang. Analisis inplace ajungan ini mempertimbangkan dua kondisi pembebanan yaitu : 1. Kondisi Operating (Periode Ulang 1 tahun) 2. Kondisi Storm (Periode Ulang 100 tahun) Untuk mendapatkan interaksi pile dan tanah yang mendekati keadaan sebenarnya, tanah dimodelkan secara non-linier pada modul PSI ( Soil Interaction) Perbedaan kondisi operating dan kondisi storm adalah sebagai berikut : 1. Input Data Lingkungan Kondisi operating menggunakan data kecepatan angin, kecepatan arus, tinggi dan perioda gelombang untuk perioda ulang 1 tahun sedangkan kondisi storm menggunakan data lingkungan tersebut untuk perioda ulang 100 tahun. 2. Batas Rasio Tegangan ( Unity Check ) Nilai maksimum unity check untuk kondisi operating dibatasi sama dengan 1.0 sedangkan unity check kondisi storm diperbesar 33.33% sehingga batasnya menjadi 1.33. 4.1 Kombinasi Pembebanan (Load Combination) Beban dasar seperti yang disebutkan pad Bab 3 dikombinasikan dan difaktorkan dengan aturan tertentu untuk mendapatkan kondisi pembebanan yang paling membahayakan bagi struktur. Kombinasi pembebanan dan faktor pembebanan untuk kondisi operating dan storm diberikan pada Tabel 4.1. 4-1

Tabel 4.1 Kombinasi Pembebanan untuk Kondisi Operating LC No. Load Cases Load Combination Operating Storm 1 Self Weight (Dead Load) X X 2 Equipment X X 3 Main Deck Live Load X X 4 Mezzannine Deck Live Load X X 5 Cellar Deck Live Load X X 6 Sub Cellar Deck Live Load X X 7 Jacket Walkway Live Load X X 8 Momen Crane Arah X X - 9 Momen Crane Arah Y X - 10 Hook (Crane Vertikal) X X 11 Wind on Deck Arah X (1 yr) X - 12 Wind on Deck Arah Y (1 yr) X - 13 Wind on Deck Arah X (100 yr) - X 14 Wind on Deck Arah Y (100 yr) - X 15-23 Work Over Rig Dead Load X X 27-35 Work Over Rig Live Load X - 39-46 1 Year Wave + Current X - 47-54 100 Year Wave + Current - X Keterangan : - untuk beban angin, momen crane, dan wave-current digunakan 8 arah pembebanan - untuk beban work over rig dead load dan live load dipakai pada satu conductor yang sedang beroperasi. - Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A 4.2 Output Analisis Inplace Beberapa ouput yang dihasilkan dari analisis inplace ini adalah sebagai berikut : 1. Unity check member untuk kondisi operating dan storm. 2. Joint puching shear check untuk kondisi operating dan storm. Sambungan yang ditinjau punching shear-nya hanya sambungan tubular saja. 3. safety factor untuk kondisi operating dan storm. 4.2.1 Unity Check Member Unity check member untuk kondisi operating disyaratkan kurang dari 1 sedangkan untuk kondisi storm batasnya dinaikkan 33.33 % menjadi 1.33. Semua member baik tubular dan non-tubular akan ditampilkan nilai unity check nya. Di dalam file model struktur, hanya opsi maksimum unity check saja yang diaktifkan, artinya dari berbagai kondisi pembebanan hanya pembebanan yang menghasilkan unity check maksimum saja yang ditampilkan dalam laporan. Rasio tegangan (unity check) merupakan perbandingan antara tegangan aktual member dengan tegangan izin. Dari hasil run yang telah dilakukan, tidak terdapat member yang memiliki UC>1 4-2

seperti yang disyaratkan API RP2A namun ada beberapa member yang memiliki nilai 0.8<UC<1.0 (Tabel 4.2). Untuk lebih lengkapnya, nilai UC maksimum dari setiap member untuk analisis Inplace Operating dapat dilihat pada Lampiran B. Tabel 4.2 Rasio Tegangan Maksimum Member Analisis Inplace-Operating (0.8<UC<1.0) Member Grup Deskripsi UC LC No. 9376-9895 MZ1 Mezzanine Deck at +43 ft 0.883 225 9379-9896 MZ1 Mezzanine Deck at +43 ft 0.949 271 9895-9378 MZ1 Mezzanine Deck at +43 ft 0.959 231 9896-9377 MZ1 Mezzanine Deck at +43 ft 0.883 245 9318-9356 SC2 Sub Cellar Deck at +28 ft 0.940 223 9360-9358 SC4 Sub Cellar Deck at +28 ft 0.852 273 Masing-masing LC (Load Combination) diatas merupakan kombinasi beban-beban sebagai berikut : - LC No.225 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+MCraneX&Y+Hook+Wind X&Y +WOR#2 DL&LL+Wave (arah 180 o ) - LC No.271 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+MCraneX&Y+Hook+Wind X&Y +WOR#7 DL&LL+Wave (arah 0 o ) - LC No.231 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+MCraneX&Y+Hook+Wind X&Y +WOR#3 DL&LL+Wave (arah 0 o ) - LC No.245 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+MCraneX&Y+Hook+Wind X&Y +WOR#4 DL&LL+Wave (arah 180 o ) - LC No.223 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+MCraneX&Y+Hook+Wind X&Y +WOR#2 DL&LL+Wave (arah 90 o ) - LC No.273= SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+MCraneX&Y+Hook+Wind X&Y +WOR#7 DL&LL+Wave (arah 90 o ) Dimana : SW : Berat Sendiri Struktur JWLL : Live Load pada Jacket Walkway Eq : Peralatan WOR : Work Over Rig MDLL : Live Load pada Main Deck Hook : Berat Crane CDLL : Live Load pada Cellar Deck SCLL : Live Load pada Sub Cellar Deck Unity check untuk pile dilakukan per kedalaman pile masuk ke tanah, dimana kedalaman pile di dalam tanah sebesar -258 ft dari mudline. Gambar 4.1 memperlihatkan hasil plot unity check pile terhadap kedalaman tanah. Hasil pile unity check untuk kondisi operating dapat dilihat pada Lampiran B. 4-3

UC PILE-OPERATING Unity Check 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 0 Kedalaman Tanah (ft) 50 100 150 200 250 Gambar 4.1 Unity check per kedalaman untuk pile-kondisi operating. Postvue tiap member hasil running SACS untuk kondisi operating dapat dilihat pada Gambar 4.2. Untuk kondisi operating ini, member masih mampu menahan beban-beban statik yang bekerja, hal ini terlihat pada unity check member tersebut yang nilainya <1. Gambar 4.2 Postvue member untuk kondisi operating. 4-4

Keterangan gambar : - member berwarna kuning merupakan member yang memiliki nilai 0.8<UC<1.0 - member berwarna biru merupakan dummy member - member berwarna hijau merupakan member yang memiliki nilai UC <0.8 Struktur juga dianalisis terhadap kondisi storm, yaitu pembebanan lingkungan dengan perioda ulang 100 tahun. Dari hasil run yang telah dilakukan, tidak terdapat member yang memiliki UC>1 seperti yang disyaratkan API RP2A namun terdapat member yang memiliki nilai 0.8<UC<1.0 (Tabel 4.3). Untuk lebih lengkapnya, nilai UC dari setiap member untuk analisis Inplace Storm dapat dilihat pada Lampiran B. Tabel 4.3 Rasio Tegangan Maksimum Member Analisis Inplace-Storm (0.8<UC<1) Member Grup Deskripsi UC LC No. 9132-8258 105 Member at -108 ft 0.815 516 9869-8920 CD6 Cellar Deck at +35 ft 0.879 511 8573-8736 MD2 Main Deck +54 ft 0.896 597 8734-8620 MD4 Main Deck +54 ft 0.901 585 Masing-masing LC (Load Combination) diatas merupakan kombinasi beban-beban sebagai berikut : - LC No.516 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+Hook+WindX&Y+WOR#1DL+Wave (arah 225 o ) - LC No.511 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+Hook+Wind X&Y+WOR#7 DL+Wave (arah 0 o ) - LC No.597 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+Hook+Wind X&Y+WOR#9 DL+Wave (arah 270 o ) - LC No.585 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+Hook+Wind X&Y+WOR#8DL+Wave (arah 180 o ) Sama dengan kondisi operating, Unity check untuk pile dilakukan per kedalaman pile masuk ke tanah, dimana kedalaman pile di dalam tanah sebesar -258 ft dari mudline. Gambar 4.2 memperlihatkan hasil plot unity check pile terhadap kedalaman tanah. Hasil pile unity check untuk kondisi storm dapat dilihat pada Lampiran B. 4-5

UC PILE-STORM Unity Check 0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 0 Kedalaman Tanah (ft) 50 100 150 200 250 Gambar 4.3 Unity check per kedalaman untuk pile -kondisi storm. Postvue tiap member hasil running SACS untuk kondisi storm dapat dilihat pada Gambar 4.4. Untuk kondisi storm ini, member masih mampu menahan beban-beban statik yang bekerja, hal ini terlihat pada unity check member tersebut yang nilainya <1. Gambar 4.4 Postvue member untuk kondisi storm. 4-6

Keterangan gambar : - member berwarna kuning merupakan member yang memiliki nilai 0.8<UC<1.0 - member berwarna biru merupakan dummy member - member berwarna hijau merupakan member yang memiliki nilai UC <0.8 4.2.2 4.2.3 Pengecekan Joint Can Sambungan yang ditinjau hanya sambungan tubular saja dan dipilih dengan input file joint can option. Besaran yang menjadi output adalah unity check joint can. Untuk kondisi operating disyaratkan kurang dari 1 sedangkan untuk kondisi storm batasnya dinaikkan 33.33 % menjadi 1.33. Hasil run program SACS berupa rasio kekuatan sambungan antar elemen tubular dengan dasar tegangan punching shear dan beban nominal menunjukkan bahwa tidak ada joint can yang memiliki nilai UC>1 seperti yang disyaratkan API RP2A. Ringkasan tegangan maksimum sambungan tubular untuk kondisi operating dan storm diberikan pada Lampiran B. Safety Factor memilki kapasitas tertentu dalam menahan beban axial yang terjadi. Rasio antara kapasitas aksial pile dengan beban maksimum yang terjadi merupakan nilai safety factor untuk pile. Safety factor untuk kondisi operating disyaratkan minimum 2.0 sedangkan untuk kondisi storm dan seismik disyaratkan minimum 1.50. Ringkasan faktor keamanan pile untuk kondisi operating diberikan pada Tabel 4.6. Tabel 4.4 Faktor Keamanan untuk Kondisi Operating Joint Group Compression LC no Safety Factor LC no Tension Safety Factor 101P PL1 285 4.62 12 18.32 102P PL1 271 4.20 12 17.35 103P PL1 225 4.08 46 21.73 104P PL1 221 3.85 44 19.61 Masing-masing LC (Load Combination) diatas merupakan kombinasi beban-beban sebagai berikut : - LC No.285 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+MCraneX&Y+Hook+Wind X&Y +WOR#8 DL&LL+Wave (arah 180 o ) - LC No.271 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+MCraneX&Y+Hook+Wind X&Y +WOR#7 DL&LL+Wave (arah 0 o ) - LC No.225 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+MCraneX&Y+Hook+Wind X&Y +WOR#2 DL&LL+Wave (arah 180 o ) - LC No.221 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+MCraneX&Y+Hook+Wind X&Y +WOR#2 DL&LL+Wave (arah 0 o ) - LC No.12 = Wind on Deck Arah Y - LC No.46 = Wave arah 315 o - LC No.44 = Wave arah 225 o 4-7

Tabel 4.6 menunjukkan faktor keamanan maksimum yang terjadi pada pile. Nilai faktor keamanan merupakan perbandingan antara kapasitas aksial pile dengan beban maksimum yang bekerja. Nilai faktor keamanan yang terjadi untuk seluruh pile besarnya diatas 2.0 seperti yang disyaratkan API RP2A untuk kondisi operating, artinya beban yang bekerja masih dibawah kapasitas pile dalam menahan beban. Safety Factor diatas didapat dari perhitungan sebagai berikut : Capacity =...(4.1) Beban Maksimum yang Terjadi Dari output SACS untuk kondisi operating, factor keamanan pile didapat (Tabel 4.7) : Tabel 4.5 Perhitungan Faktor Keamanan untuk Kondisi Operating. Joint Capacity Compression Max. Load Capacity Tension Max. Load 101P -4726,80-1022.7 4.62 4292,30 234,00 18.32 102P -4726,80-1124.1 4.20 4292,30 247,60 17.35 103P -4726,80-1157.7 4.08 4292,30 197,50 21.73 104P -4726,80-1228.7 3.85 4292,30 218,90 19.61 juga dianalisis terhadap beban lingkungan pada kondisi storm. Ringkasan faktor keamanan pile untuk kondisi storm diberikan pada Tabel 4.8. Tabel 4.6 Faktor Keamanan untuk Kondisi Storm. Joint Group Compression LC no Safety Factor LC no Tension Safety Factor 101P PL1 566 3.09 48 4.84 102P PL1 578 2.70 50 4.34 103P PL1 564 2.84 54 4.81 104P PL1 512 2.57 52 4.34 Masing-masing LC (Load Combination) diatas merupakan kombinasi beban-beban sebagai berikut : - LC No.566 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+Hook+WindX&Y+WOR#6 DL+Wave (arah 225 o ) - LC No.578 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+Hook+Wind X&Y+WOR#7 DL+Wave (arah 315 o ) - LC No.564 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+Hook+Wind X&Y+WOR#6 DL+Wave (arah 135 o ) - LC No.512 = SW+Eq+MDLL+MZLL+CDLL+SCLL+JWLL+Hook+Wind X&Y+WOR#1 DL+Wave (arah 45 o ) - LC No.48 = Wave arah 45 o - LC No.50 = Wave arah 135 o - LC No.54 = Wave arah 315 o 4-8

- LC No.52 = Wave arah 225 o Tabel 4.8 menunjukkan faktor keamanan pile pada kondisi storm. Faktor keamanan minimum untuk kondisi storm adalah 1.50. Dapat dilihat bahwa faktor keamanan pile yang terjadi untuk seluruh pile besarnya >1.5 seperti yang disyaratkan API RP2A untuk kondisi storm, artinya beban yang bekerja masih dibawah kapasitas pile dalam menahan beban. Dari output SACS untuk kondisi storm, factor keamanan pile didapat juga dari persamaan (4.1) yaitu sebagai berikut (Tabel 4.9) : Tabel 4.7 Perhitungan Faktor Keamanan untuk Kondisi Storm Joint Capacity Compression Max. Load Capacity Tension Max. Load 101P -4726,80-1531,40 3,09 4292,30 887,50 4,84 102P -4726,80-1753,60 2,70 4292,30 989,40 4,34 103P -4726,80-1666,10 2,84 4292,30 892,70 4,81 104P -4726,80-1840,80 2,57 4292,30 989,50 4,34 4-9