ANALYSIS OF STUDENTS READINESS IN FACING NATIONAL EXAMINATION 2014 AFTER ADDITIONAL LEARNING GIVEN AT SMAN DARUSSHOLAH SINGOJURUH BANYUWANGI

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

SOSIALISASI UJIAN SEKOLAH DAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2016/2017 SMA NEGERI 78 JAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

KATA PENGANTAR. Tim Peneliti. iii

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL (UN) DAN UJIAN SEKOLAH (US) TAHUN 2015 SUKSES US, UN DAN SNMPTN 2015

BAB I PENDAHULUAN. rendah pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau

siswa yang terdiri: Peserta UAMBN MI : siswa Peserta UN MTs : siswa Peserta UN MA : siswa

Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMA KTSP

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2008

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

BAB V PENUTUP 5.1 Pendahuluan 5.2 Kesimpulan Peta Kompetensi Siswa 1) Kelompok IPA

Tanya Jawab Pelaksanaan Ujian Nasional Wednesday, 28 December :24. Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sehingga terus berusaha untuk memajukan kualitas pendidikan yang ada.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

KELULUSAN. Selasa, 4 Februari 2014

Kata Pengantar. Jakarta, Desember Tim Penyusun

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di 3 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

INFO, SHARING & STRATEGI MENUJU PTN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

ANALISIS HASIL UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PANDUAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Persiapan dan Kesiapan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

SELAMAT DATANG PADA ACARA SOSIALISASI UN DAN SNMPTN TAHUN 2015

UJIAN NASIONAL bagi SD/MI/SDLB dan SMA/MA-SMP/MTs/SMPLB-SMALB-SMK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

INFORMASI UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMA TAHUN 2016 SMA NEGERI 23 PROVINSI DKI JAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

OUTLINES

Sosialisasi Penyelenggaraan UJIAN NASIONAL. dipersiapkan oleh. Badan Standar Nasional Pendidikan Kementrian Pendidikan Nasional, Republik Indonesia

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas merupakan pendidikan yang dapat menghasilkan

DATA PEMINATAN PESERTA DIDIK KELAS X

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

C UN MURNI Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, instrumentasi

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008

PEMBUKAAN PENGANTAR KEPALA SEKOLAH AGENDA MENJELANG UNBK UJIAN PRAKTEK, USBN, UNBK DAN SNMPTN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 35 B. TUJUAN 35 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 36 D. UNSUR YANG TERLIBAT 36 E. REFERENSI 36 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 37

UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN

Introduction. Nursyamsuddin

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Tahun Pelajaran 2012/2013 OLEH : KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

Rapat Koordinasi Persiapan UN dan USBN

K E P U T U S A N KEPALA SMA NEGERI 8 KEDIRI TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) OFFLINE DAN ONLINE

PEMBAHASAN KEBIJAKAN USBN

Kepada Yth. Kepala SMP/MTs, SMA/MA/SMK Negeri / Swasta Di S$umatera Selatan dan Babel

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

SMA/SMK/MA atau sederajat (termasuk SRI di luar negeri) yang mempunyai NPSN dan telah mengisi PDSS dengan lengkap dan benar.

DAMPAK UJIAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Adanya nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran. merupakan salah satu muatan penting Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

Hasil Ujian Nasional 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang kehidupan, yaitu politik, ekonomi, sosial dan budaya. Perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244), sebagaimana telah diubah dua kali terakhir

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 BATAM TAHUN PELAJARAN 2018/2019

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

a. Memberi kesempatan seluas-luasnya bagi penduduk usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik-baiknya;

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN SKS MODEL KONTINYU PADA PROGRAM PERCEPATAN DAN PENGAYAAN SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS). UN diwajibkan bagi peserta didik

PENERIMAAN PESERTA DIDIK ( P P D B ) BARU TAHUN LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

PENGISIAN PDSS DAN PENDAFTARAN SNMPTN 2017

KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2012

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 PALEMBANG

PERUBAHAN SISTEM PENILAIAN MURID UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN: TEMUAN AWAL STUDI SABER-LIKE. Forum Kajian Pembangunan Kamis, 19 Oktober 2017

Amanda Luthfi Arumsari Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

INFORMASI SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI (SNMPTN) 2018

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2013), 10.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 74 TAHUN 2009 TENTANG

Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur an surah Al-Mujadalah

TANYA JAWAB PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN HASIL UJIAN NASIONAL UTAMA DAN SUSULAN SMA/MA DAN SMK PROVINSI BALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (Studi Situs Di SD Negeri Batursari 6 Mranggen Demak) TESIS

UJIAN NASIONAL (UN) UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) DAN UJIAN SEKOLAH (US)

Transkripsi:

ANALYSIS OF STUDENTS READINESS IN FACING NATIONAL EXAMINATION 2014 AFTER ADDITIONAL LEARNING GIVEN AT SMAN DARUSSHOLAH SINGOJURUH BANYUWANGI Sunyoto Edy Santoso 1* SMAN Darussholah Singojuruh, Banyuwangi, Indonesia Abstrak: Ujian Nasional adalah sistem penilaian umumnya dianggap sebagai beban bagi siswa, dan begitu juga orang tua dan guru karena mereka merasa begitu khawatir jika mereka tidak bisa lulus ujian atau mendapatkan nilai buruk dalam beberapa kasus. Hasil Ujian Nasional 2013 di SMAN Darussholah Singojuruh menegaskan bahwa sekitar 40% dari siswa yang mendapat skor 5,5-6,0. Dengan demikian, komite SMAN Darussholah Singojuruh, sebagai wakil orang tua mereka diminta untuk memiliki belajar tambahan di sekolah dalam bentuk bimbingan belajar yang didukung oleh salah satu Pusat Kursus untuk meningkatkan kualitas kelulusan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional 2014. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk semua siswa kelas 3 SMAN Darussholah Singojuruh di tahun akademik 2013/2014 dari. Ada 194 siswa yang terdiri dari 3 kelas sains (93 siswa) dan 3 kelas sosial. Belajar atau kursus tambahan pusat telah diberikan setelah sekolah selama sekitar 90 menit dengan menargetkan semacam pelajaran Ujian Nasional. Data dari simulasi ujian nasional digunakan sebagai indikator 'kelulusan mencerminkan siswa siswa kesiapan akademis dalam menghadapi ujian. Hasil pengamatan selama menjalankan simulasi didukung oleh kuesioner untuk menunjukkan kesiapan siswa dalam menghadapi itu secara psikologis. Berdasarkan hasil analisis, data dari skor simulasi menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai lebih dari 6,0 dari kedua kelas ilmu pengetahuan dan kelas sosial lebih dari 90%. Selain itu, hasil pengamatan selama simulasi dikonfirmasi tingkat independen sekitar 95%. Hasil analisis kuesioner menunjukkan bahwa siswa SMAN Darussholah Singojuruh secara psikologis siap dalam menghadapi Ujian Nasional 2014. Ini menegaskan bahwa siswa yang secara akademis dan psikologis siap, bahkan lebih, mereka dianggap sangat siap untuk menghadapi ujian. Kata Kunci: Ujian Nasional, Tambahan Pelajaran, Kesiapan siswa dalam menghadapi Ujian Nasional PENDAHULUAN Ujian Nasional (UN) saat ini bukan lagi untuk menentukan kelulusan siswa, namun masih menjadi hal yang mengkhawatirkan bagi siswa, orang tua dan guru. Khawatir jika nilai siswa rendah atau tidak lulus, hal tersebut terkait dengan fungsi nilai UN walau tidak lagi menjadi penentu kelulusan namun masih menjadi pertimbangan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru baik di Perguruan Tinggi Negeri atau di Kedinasan. Sebagai suatu instrumen evaluasi, UN diharapkan mampu mengukur seberapa jauh keberhasilan proses pembelajaran yang telah diikuti oleh peserta didik. Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), M. Aman Wirakartakusumah, (Maret 2013) menyatakan bahwa melalui instrumen ini, diharapkan hasil UN dapat digunakan untuk pemetaan kemampuan peserta didik/satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran dan kurikulum. e-mail : sunyotoedysantoso@gmail.com P-ISSN: 1411-5433 E-ISSN: 2502-2768 2014 Saintifika; Jurusan PMIPA, FKIP, Universitas Jember http://jurnal.unej.ac.id/index.php/stf

2 Saintifika, Volume16, Nomor 1, Desember 2014, hlm. 1 9 Sehingga, dari UN kita bisa mendapati apakah pembelajaran telah berjalan dengan baik, dan apakah materi yang sudah ditetapkan dalam standar kompetensi dasar sudah tercapai atau belum. Standar kompetensi Lulusan (SKL) untuk UN adalah nilai rata-rata yang ditetapkan minimal 5,5, namun tingkat kesilitas soal-soal UN semakin berat dirasakan oleh para siswa. Sistem pelaksanaan UN semakin baik, dengan penyediaan 20 variasi soal UN dan lembar jawaban komputer (LJK) menggunakan sistem barcode, diharapkan dalam pelaksanaan UN setiap mata pelajaran selama waktu 2 jam tidak cukup waktu untuk mecari celah kecurangan ataupun tidak lagi siswa dapat menggunakan lembar jawaban temannya (Ketua BSNP, 2013). Sementara sistem pengawasan UN 2013 juga lebih rapi, selain terdapat pengawas ruang juga ada pengawas dari perguruan tinggi yang diperkenankan untuk melakukan pengawasan baik diluar ruangan maupun di dalam ruangan jika ditemui adanya pelanggaran dan melaporkan. Hal ini ditegaskan oleh Aman (2013), bahwa tidak hanya peserta UN saja yang mendapat sanksi, pengawasnya pun akan mendapatkan sanksi, mulai dari sanksi ringan, sedang, hingga berat. Oleh karena itu banyak pihak yang merasa khawatir terhadap capaian nilai UN rendah atau tidak mencapai SKL yaitu 5,5. Walaupun penentuan kelulusan siswa tidak hanya ditentukan dari nilai UN, namun kekhawatiran para siswa, para guru, dan para orang tua tetap tinggi. Berbagai upaya untuk meningkatkan kesiapan siswa dalam menghadapi UN telah diupayakan oleh Sekolah, salah satunya adalah mengadakan tambahan jam belajar dalam bentuk bimbingan belajar di Sekolah. Melalui bimbingan belajar yang dilaksanakan di Sekolah diharapkan mampu meningkatkan kesiapan siswa dalam menghadapi UN. Hasil penelitian Mardapi, dkk, 2009, membuktikan bahwa tambahan proses pembelajaran di Sekolah merupakan cerminan kepedulian para Guru dalam upaya mempersiapkan siswanya dalam menghadapi UN. Hal ini juga terjadi di SMAN Darussholah Singojuruh, atas permintaan para orang tua siswa dan atas kepedulian para Guru mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional, maka diakadan tambahan jam belajar di Sekolah selama 7 bulan (September 2013 sampai Maret 2014). Berdasarkan hasil penelitian Mariani Vivi, dkk, 2012, membuktikan bahwa bimbingan belajar dapat meningkatkan efektivitas hasil Ujian Nasional (UN) di SMA Muhamaditah 2 Pontianak dengan nilai rata-rata 80,3. Simulasi UN yang dilakukan setelah bimbingan belajar akan dapat memberikan pengalaman berharga para siswa agar tidak canggung atau stres saat melaksanakan Ujian Nasional yang sesungguhnya.

Santoso, Analysis of Students Readiness... 3 Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kesiapan siswa dalam menghadapi UN tahun pembelajaran 2013/2014 setelah pemberian tambahan jam belajar di Sekolah. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah (PTS), melalui tindakan manajemen kurikulum sekolah dalam bentuk bimbingan belajar di Sekolah dalam upaya meningkatkan kesiapan siswa SMAN Darussholah Singojuruh dalam menghadapi UN 2013/2014. Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh siswa Kelas 12 SMAN Darussholah Singojuruh Tahun Ajaran 2013/2014, yang akan menjalani Ujian Nasional April 2014. Oleh karena responden dalam penelitian adalah sejumlah 194 siswa Kelas 12 SMAN Darussholah Singojuruh, yang terdiri dari 3 Kelas IPA (93 Siswa) dan 3 Kelas IPS (101 siswa). Bentuk tindakan yang diberikan dalam penelitian ini adalah tambahan jam belajar atau bimbingan belajar yang dilaksanakan di Sekolah selama 7 bulan (September 2013 sampai Maret 2014).Variabel penelitian yang akan dikaji adalah kesiapan siswa dalam menghadapi UN 2014, dengan indikator nilai simulasi UN dan skor hasil angket sikap terhadap seluruh siswa tentang kesiapannya dalam menghadapi UN 2014. Metode pengumpulan data dilakukan melalui Simulasi UN 2014 dengan menggunakan 20 tipe soal yang disusun berdasarkan kisi-kisi UN 2014, dan dilaksanakan dengan kondisi tempat duduk seperti UN yang sebenarnya. Soal Simulasi UN disusun selanjutnya dilakukan validasi logis dengan cara penilaian terhadap paket tersebut oleh 3 orang Guru profesional sesuai bidang keilmuannya. Simulasi UN di SMAN Darussholah Singojuruh dilaksanakan pada Tanggal 25 28 Maret 2014, dengan kondisi dan kualitas soal seperti ujian Nasional yang sebenarnya dan koreksi menggunakan Scanner LJK. Selama simulasi UN dilakukan observasi untuk melihat tingkat kemandirian siswa dalam mengerjakan soal. Selanjutnya juga dilakukan angket sikap siswa, untuk mengukur tingkat kesiapan siswa secara psikologis dalam menghadapi UN 2014. Angket disusun sesuai skala Likert, dengan 10 pertanyaan dengan 4 pilihan yang terdiri dari sangat siap (skor 7), siap (skor 5), kurang siap (skor 3), dan tidak siap (skor 1), sehingga skor maksimum setiap individu adalah 70 dan skor minimum 10. Analisis data hasil penelitian ini didasarkan pada data hasil Simulasi UN dengan menggunakan kriteria yang diberlakukan oleh BSNP,(2013), yang menyatakan, bahwa peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata mencapai paling rendah 5,5 (lima koma

4 Saintifika, Volume16, Nomor 1, Desember 2014, hlm. 1 9 lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol), serta berdasarkan hasil angket terhadap seluruh siswa kelas 12 SMA jurusan IPA dan IPS. Sebagai dasar untuk menentukan kesiapan siswa SMAN Darussholah Singojuruh dalam menghadapi UN 2014, dilakukan berdasarkan pada kriteria jumlah siswa yang lulus dalam Simulasi UN dan hasil angket dengan kriteria seperti pada Tabel sebagai berikut. Tabel.1 Kategori Kesiapan Siswa Menghadapi UN Berdasarkan Hasil Simulasi UN 2014 Jumlah Siswa Lulus (%) Kategori Kesiapan Menghadapi UN 2014 76 100 Sangat Siap 51 75 Siap 26 50 Kurang Siap 0 25 Tidak Siap Berdasarkan nilai simulasi UN, selanjutnya dikategorikan dalam kriteria sangat siap, siap, kurang siap, dan tidak siap. Selanjutnya Tabel ini akan digunakan sebagai acuan dalam analisis deskriptif terhadap data hasil penelitian ini. Tabel.2 Kategori Kesiapan Siswa Menghadapi UN Berdasarkan Hasil Angket Skor Angket Kategori Kesiapan Menghadapi UN 2014 56 70 Sangat Siap 41 55 Siap 26 40 Kurang Siap 10 25 Tidak Siap Berdasarkan skor angket kesiapan siswa dalam menghadapi UN 2014, selanjutnya dikategorikan dalam kriteria sangat siap, siap, kurang siap, dan tidak siap. Selanjutnya Tabel ini akan digunakan sebagai acuan dalam analisis deskriptif terhadap data hasil penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berupa data hasil Simulasi UN 2014 dengan 20 tipe terhadap siswa Kelas 12 SMAN Darussholah Singojuruh sebanyak 194 siswa, yang terdiri dari 93 siswa jurusan IPA dan 101 siswa jurusan IPS. Selanjutnya data hasil Simulasi UN 2014 dilakukan analisis deskriptif yang mengacu pada standard BSNP terhadap kriteria kelulusan serta didukung analisis terhadap hasil angket tentang kesiapan siswa dalam menghadapi UN 2014.

Santoso, Analysis of Students Readiness... 5 a) Hasil Simulasi UN Siswa Jurusan IPA Hasil Simulasi UN pada siswa Jurusan IPA, yang meliputi mata pelajaran Biologi, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia, dan Matematika dapat disajikan dalam Tabel. 3 sebagai berikut. Tabel.3 Hasil Simulasi UN Siswa Jurusan IPA Mapel BIO FIS IND ING KIM MAT Rerata 7.22 6.23 7.37 7.01 6.98 7.53 T Lulus 6 (6%) 2 (2%) 0 (0%) 0 (0%) 5 (5%) 5 (5%) Lulus 87 (94%) 91 (98%) 93 (100%) 93 (100%) 88 (95%) 88 (95%) Berdasarkan hasil simulasi UN 2014 tersebut, serta mengacu Standat BSNP, (2013), tampak bahwa dari 93 siswa jurusan IPA, capaian kelulusan pada masing-masing mata pelajaran adalah Biologi (94%), Fisika (98%), Bahasa Indonesia (100%), Bahasa Inggris (100%), Kimia (95%), dan Matematika (95%). Hasil analisis terhadap setiap mata pelajaran dengan mengacu pada standard BSNP serta mengacu kriteria pada Tabel. 1, manunjukkan bahwa kelulusan siswa SMAN Darussholah Singojuruh jurusan IPA pada semua mata pelajaran mencapai lebih dari 90%. Hal ini membuktikan bahwa kesiapan siswa SMAN Darussholah Singojuruh jurusan IPA termasuk pada kategori sangat siap. b) Hasil Simulasi UN Siswa Jurusan IPS Hasil Simulasi UN pada siswa Jurusan IPS, yang meliputi mata pelajaran Ekonomi, Geografi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, dan Matematika dapat disajikan dalam Tabel.4 sebagai berikut. Tabel.4 Hasil Simulasi UN Siswa Jurusan IPS Mapel EKO GEO IND ING SOS MAT Rerata 6.00 6.37 6.15 6.67 6.15 7.23 T Lulus 4 (4%) 0 (0%) 2 (2%) 0 (0%) 0 (0%) 2 (2%) Lulus 97 (96%) 101(100%) 99 (98%) 101(100%) 101 (100%) 99 (98%) Berdasarkan hasil simulasi UN 2014 tersebut, serta mengacu Standat BSNP, (2013), tampak bahwa dari 101 siswa jurusan IPS, capaian kelulusan pada masing-masing mata pelajaran adalah Ekonomi (96%), Geografi (100%), Bahasa Indonesia (98%), Bahasa Inggris (100%), Sosiologi (100%), dan Matematika (98%). Hasil analisis terhadap setiap mata pelajaran dengan mengacu pada standard BSNP serta mengacu kriteria pada Tabel. 1, manunjukkan bahwa kelulusan siswa SMAN Darussholah Singojuruh jurusan IPS pada semua mata pelajaran mencapai lebih dari 90%. Hal ini membuktikan bahwa

6 Saintifika, Volume16, Nomor 1, Desember 2014, hlm. 1 9 kesiapan siswa SMAN Darussholah Singojuruh jurusan IPS termasuk pada kategori sangat siap. c) Hasil Observasi Kemandirian Siswa dalam Mengerjakan Soal Berdasarkan hasil observasi saat Simulasi UN berlangsung, menunjukkan bahwa hanya 5% (10 siswa) yang melakukan tindakan kurang mandiri, yaitu bertanya atas jawaban soal pada teman sebelah atau berusaha mencuri pandang terhadap jawaban soal pada teman sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian siswa SMA Darussholah Singojuruh memiliki tingkat kemandirian yang tinggi. d) Hasil Angket Kesiapan Siswa dalam Menghadap UN 2014 Berdasarkan hasil angket siswa terhadap kesiapannya dalam menghadapi UN 2014 dapat disajikan dalam Tabel 5 sebagai berikut. Tabel.5 Hasil Simulasi UN Secara Keselurhan Jurusan Jumlah Siswa Rerata Skor Kriteria IPA 93 64,2 Sangat Siap IPS 101 62,4 Sangat Siap Total 194 63,3 Sangat Siap Berdasarkan analisis secara deskriptif terhadap data hasil angket terhadap siswa kelas 12 IPA dan kelas 12 IPS masing-masing memiliki skor kesiapan dalam menghadapi UN 2014 rata-rata 64,2 untuk siswa IPA dan 62,4 untuk siswa IPS. Hal ini menunjukkan bahawa, seluruh siswa kelas 12 SMAN Darussholah Singojuruh sangat siap menghadapi UN 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas 12 SMAN Darussholah Singojuruh sangat siap menghadapi UN 2014, baik dikaji berdasarkan hasil simulasi UN maupun berdasarkan angket kesiapan siswa dalam menghadapi UN 2014. Pembahasan Ujian Nasional (UN) merupakan sistem evaluasi hasil belajar siswa yang sampai saat ini masih menjadi suatu hal yang dirasakan beban bagi siswa. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa nilai UN bukan satu-satunya untuk menentukan kelulusan siswa. Namun kenyataannya nilai UN masih digunakan sebagai pertimbangan untuk

Santoso, Analysis of Students Readiness... 7 penerimaan mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SNMPTN maupun beberapa jalur Kedinasan. Berdasarkan hasil analisis penelitian dan mengacu Standat BSNP, (2013), tampak bahwa capaian kelulusan pada masing-masing mata pelajaran baik pada siswa jurusan IPA maupun IPS siswa Kelas 12 SMA Darussholah Singojuruh mencapai lebih dari 90%. Serta berdasarkan hasil analisis kuesioner kepada seluruh siswa menunjukkan bahwa secara psikologi siswa merasa siap menghadapi UN 2014, dengan skor rata-rata 63,3 termasuk kriteria saangat siap. Hal ini membuktikan bahwa siswa kelas 12 SMAN Darussholah Singojuruh sangat siap menhadapi UN 2014, baik secara akademik maupun secara psikologi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Mariani Vivi, dkk, 2012, membuktikan bahwa bimbingan belajar dapat meningkatkan efektivitas hasil Ujian Nasional (UN) di SMA Muhamaditah 2 Pontianak dengan nilai rata-rata 80,3. Tambahan jam belajar atau bimbingan belajar yang dilaksanakan oleh para Guru bidang studi yang di ujikan dalam Ujian Nasional meruapakan bentuk kepedulian para Guru untuk mempersiapkan siswa-siswanya dalam menghadapi UN. Tambahan jam belajar yang dilaksanakan di SMAN Darussholah Singojuruh Banyuwangi dilaksanakan atas permintaan para orang tua siswa yang didukung oleh para Guru, sehingga berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini sesuai hasil penelitian Mardapi, dkk, 2009, membuktikan bahwa tambahan proses pembelajaran di Sekolah merupakan cerminan kepedulian para Guru dalam upaya mempersiapkan siswanya dalam menghadapi UN. Hal penting yang harus di ingat dalam hal ini adalah bahwa UN 2014 dengan model 20 tipe soal merupakan suatu strategi untuk mengembangkan karakter jujur, bertanggungjawab, dan kemandirian. Variasi soal ujian dengan 20 tipe untuk 20 peserta didik dalam setiap ruangan, dan dengan sistem barcode pada lembar soal dan lembar jawaban UN, serta LJK menyatu dengan soal dan didukung dengan system pengawasan yang rapi merupakan strategi yang efektif dalam upaya membentuk karakter jujur, bertangungjawab, dan kemandirian baik bagi siswa maupun bagi para Gurunya. Oleh karena itu dampak positif baik oleh siswa maupun oleh Guru akan tumbuh dengan sistem UN model 20 tipe soal. Perilaku positif yang secara otomatis akan tumbuh dengan penuh kesadaran tentu mengacu pada sikap jujur, tanggungjawab, dan mandiri baik oleh para siswa maupun oleh para Guru. Melalui Simulasi UN, diharapkan dapat melatih siswa mengalami Ujian Nasional seperti yang sesungguhnya dan melatih siswa untuk jujur dalam mengerjakan soal UN. Oleh

8 Saintifika, Volume16, Nomor 1, Desember 2014, hlm. 1 9 karena itu nilai hasil Simulasi UN dapat mencerminkan kesiapan siswa dalam menghadapi UN, baik secara akademis maupun tingkat kemandiriannya. Hasil observasi selama siswa menjalani Siimulasi UN hanya 5% siswa yang masih bertanya pada teman sebelah dan mencuri pandang jawaban siswa sebelahnya. Hal ini membuktikan bahwa siswa SMAN Darussholah Singojuruh Banyuwangi memiliki kemandirian yang tinggi dalam menghadapi UN 2014. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data simulasi UN 2014 di SMAN Darussholah Singojuruh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Secara Siswa SMAN Darussholah Singojuruh secara akademis baik Jurusan IPA maupun jurusan IPS terbukti sangat siap menghadapi UN 2014, dengan kelulusan lebih dari 90%. 2) Kesiapan siswa SMAN Darussholah Singojuruh secara psikologis sangat siap menghadapi UN 2014, dengan skor angket 63,3 3) Tingkat kemandirian siswa dalam mengerjakan soal simulasi UN terbukti tinggi, hanya sekitar 5% yang kadang-kadang bertanya pada teman sebelah dan mencuri pandang jawaban teman sebelahnya. Saran Bedasarkan hasil penelitian ini, maka beberapa hal yang dapat disarankan adalah sebagai berikut. 1) Ujian Nasional dengan model 20 tipe soal disertai sistem operasionalnya perlu dukungan semua pihak, khususnya para Guru dan masyarakat, hal ini dengan harapan dapat meningkatkan karakter jujur, tanggungjawab, dan mandiri. 2) Perlu dilakukan pengamanan soal lebih ketat di tingkat pusat, agar tidak ada selebaran kunci jawaban 3) Perlu dilakukan pembinaan dan pendampingan bagi Sekolah yang masih belum siap menghadapi UN moel 20 tipe soal.

Santoso, Analysis of Students Readiness... 9 DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud, (2013), Aplikasi Pendataan Ujian Nasional Offline SD/MI, SMP/MTs/SMPT, SMA/MA dan SMK. Jakarta BSNP, (2013). Prosesur Operasi Standar: Penyelenggaraan ujian Nasional SMAP/MTs/ SMPLB/SMA/MA/SMALB/SMK, serta Pendidikan Kesetaraan Program Paket A/ULA, Program Paket B/Wustha, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan. Jakarta Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 SMP Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Sains. Jakarta: Depdiknas. Mardapi Djemari & Badrun Kartowagiran, 2009, Dampak Ujian Nasional, (Prodi PEP)m, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta,2009. Mariani Vivi, dkk, 2012, Efektivitas Bimbingan Belajar Menghadapi Ujian Nasional Pelajaran Sosiologi SMA Muhammadiyah 2 Pontianak, Universitas Tanjungpura, Pontianak.