SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS LOKASI PEMBUATAN JALAN DI KABUPATEN BIREUEN (Studi Kasus Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PEMBANGUNAN POLINDES DI KABUPATEN BIREUEN (Studi Kasus Dinas Kesehatan)

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA DOSEN DI UNIVERSITAS ALMUSLIM

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perencanaan karir pegawai dan juga untuk meremajakan suatu posisi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI DENGAN METODE PROFILE MATCHING PADA SMA PGRI PURWODADI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I-1

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DI BIDANG KEARSIPAN KABUPATEN BANDUNG

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA PENGEMBANGAN LOKASI OBYEK WISATA DI KABUPATEN BIREUEN

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 2, Oktober 2013

ABSTRAK. Kata kunci : SPK, metode AHP, penentuan lokasi.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROGRAM STUDI S1 DI LPKIA MENGGUNAKAN METODE AHP

ANALISA METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS YAYASAN PERGURUAN AL-AZHAR MEDAN)

Abstract. Keywords: Decision Support System, Profile Matching

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Afrina, Rusdianto Roestam STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

BAB I PENDAHULUAN. dalam perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), maka

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. SYSMEX MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Afrina Program Magister Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TOPIK TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA STIE BANK BPD JATENG. Puspita Retno Purwasih

DESAIN DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA PADA STIE BANK BPD JATENG MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBAGIAN KELAS UNGGULAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE PROMETHEE PADA STM RAKSANA MEDAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI KKM PADA UNIVERSITAS DI UNIVERSITAS ALMUSLIM (STUDI KASUS BAPEL KKM)

BAB II LANDASAN TEORI Sejarah dan Perkembangan Sistem Pendukung Keputusan

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, yaitu pada bagian sales product. Sebagai tenaga sales product, saat ini

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM PENENTUAN LOKASI PENANAMAN CABAI MERAH Afijal 1, Riyadhul Fajri 2, Sriwinar 3, Dasril Azmi 4 ABSTRAK

ANALISIS DAN PERANCANGAN SELEKSI PEMILIHAN PEGAWAI UNTUK SUATU JABATAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING. Manfaat

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN...

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Kepala Sekolah Dasar. Menggunakan Metode Profile Matching. Tugas Akhir

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TELADAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI SMK NEGERI 1 KEDIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan komputer sebagai alat bantu, karena memiliki kelebihan yaitu segi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT MENGGUNAKAN METODE SIMLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI KANTOR PAJAK PRATAMA BIREUEN

Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching

Titis Handayani Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Abstract

PERBANDINGAN METODE PROFILE MATCHING DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PENENTUAN JURUSAN SISWA KELAS X SMA N 2 NGAGLIK

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching di Politeknik Negeri Malang.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SISWA PADA SMAN 5 KEDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFIL MATCHING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN KKM PADA UNIVERSITAS ALMUSLIM (STUDI KASUS BAPEL KKM)

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat merupakan pendorong utama

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN (STUDI KASUS: PT. SANGHYANG SERI PERSERO)

Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Struktural Dengan Metode Profile Matching Pada Karyawan Universitas Negeri Semarang

BAB 2 LANDASAN TEORI

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Pengantar. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROMOSI KARYAWAN DENGAN METODE "MATCHING PROFILE"

Bab 1 Pendahuluan Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dewasa ini, menggugah para pelaku dunia pendidikan

Sistem Pendukung Keputusan Kelangsungan Outlet Buku Di Pt. Mizan Media Utama

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah sedemikian pesat.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA SAM BENGKEL SABLON

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENDETEKSIAN GIZI BURUK PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GADGET SMARTPHONE MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PADA BANK BRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan akan rumah ikut meningkat. Ini

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kebutuhan tempat tinggal, semakin tinggi jumlah penduduk, maka

KAJIAN PEMILIHAN SOFTWARE DESAIN GRAFIS UNTUK PEMBELAJARAN DENGAN METODE AHP STUDI KASUS SMK MUHAMMADIYAH 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENGAN METODE TOPSIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Gus melia Testiana. IAIN Raden Fatah, Palembang, Indonesia

PENERAPAN PROFILE MATCHING UNTUK PENCARIAN SISWA SMP PENERIMA BEASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI SMK KRISTEN TOMOHON MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN DESA SIAGA DI PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Proyek Pada PT Icon Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bersifat manual ke sistem yang baru. Mengingat banyaknya nasabah yang akan diberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DENGAN METODE FUZZY SUGENO- PROFILE MATCHING (Studi Kasus SMA Laboratorium UM)

Technologia Vol 8, No.1, Januari Maret

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Kompetensi Dasar. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar sistem pendukung keputusan. Dr. Sri Kusumadewi 05/11/2016

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENGAJAR LES PRIVAT UNTUK SISWA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DENGAN METODE AHP (STUDI KASUS LBB SYSTEM CERDAS)

IMPLEMENTASI METODE GAP ANALISIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENILAIAN KINERJA STAFF BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK STMIK PALCOMTECH PALEMBANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

Ahmad Fathoni 1, Tursina 2, Hengky Anra 3 1, 2, 3

SISTEM REKOMENDASI PEMBERHENTIAN HUBUNGAN KERJA MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT

Muhammad Yudin Ritonga ( )

PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA CV. SANGGAR PUNOKAWAN BERBASIS DESKTOP

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS LOKASI PEMBUATAN JALAN DI KABUPATEN BIREUEN (Studi Kasus Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) HERIZAL a,iqbal a a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Jln. Almuslim Tlp. (0644) 41384, Fax. 442166 Matangglumpangdua Bireuen ABSTRACK Sistem pendukung keputusan penentuan lokasi pembangunan jalan merupakan program aplikasi yang digunakan oleh pihak BAPPEDA dalam menentukan lahan untuk pembangunan jalan pada masing-masing lokasi yang di ajukan secara obyektif. Penilaian terhadap lahan ini dimodelkan berdasarkan pada data dan kriteria. Data dan kriteria diolah dengan menggunakan metode Profile Matching. Dalam pengggunaan metode tersebut aplikasi sistem yang digunakan dapat membantu proses penyeleksian lahan yang di ajukan sehingga lokasi pembangunan mendapatkan kriteria terbaik dari tiap lahan. Hasil penelitian ini adalah menghasilkan urutan ranking dari lahan yang telah diseleksi, dan output dari aplikasi tersebut dapat membantu pengambil keputusan dalam memilih alternatif lahan untuk dijadikan lokasi pembangunan jalan. Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Profile Matching, Jalan I. PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, kemampuan akan teknologi komputer semakin berkembang dari sekedar pengolahan data atau penyajian informasi dapat menjadi penyedia pilihan pilihan sebagai pendukung pengambilan keputusan, hal tersebut dapat terjadi karena adanya perkembangan teknologi baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak. Masalah masalah yang ada dalam kehidupan selalu diupayakan dapat diselesaikan dengan menggunakan teknologi, sehingga teknik teknik dalam mencapai penyelesaian itu semakin beragam, dalam membantu pengambilan keputusan, terdapat pula beberapa macam teknik yang dapat digunakan, contohnya sistem pendukung keputusan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bireuen adalah salah satu badan yang bertugas mengawasi, menyelenggarakan dan merawat jalan dibawah pemerintah kabupaten Bireuen, dan setiap bulannya beberapa karyawan dari kantor BAPPEDA menyelenggarakan pengawasan setiap jalan yang ada di Kabupaten Bireuen, yang fungsinya untuk memantau keadaan dan kelayakan jalan. 83

Dalam pengawasan dan penyelenggaraan jalan, karyawan/tim dari BAPPEDA tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh sebab itu peran masyarakat juga ikut dipertimbangkan oleh BAPPEDA. Permasalah yang muncul adalah apabila semakin banyaknya pengajuan yang diusulkan oleh masyarakat dan tiap pengajuan tersebut harus dipertimbangkan oleh pihak BAPPEDA, maka akan membutuhkan waktu yang lama dalam hal penganalisaan data dan informasi yang diberikan. Untuk mengatasi hal yang demikian dan demi terwujudnya pemerintahan yang bersih dalam pemerintahan Kabupaten Bireuen, maka dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan alternatif dalam penganalisaan data dan informasi menyangkut pengelolaan jalan sehingga mampu mempermudah tim BAPPEDA terutama bidang sarana dan prasarana dan tata ruang dalam pemeliharaan jalan. II. LANDASAN TEORITIS Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur (Scott Morton, 1971 dalam Turban et al, 2005). Menurut (Keen et al, 1978 dalam Turban et al, 2005) sistem pendukung keputusan memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. SPK adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalahmasalah tidak terstruktur. Tujuan dari SPK: 1. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur 2. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan 3. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan Manfaat dari Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan memiliki manfaat, yaitu : 1. Pengambilan keputusan yang rasional, sesuai dengan jenis keputusan yang diperlukan 2. Membuat peramalan (forecasting) 3. Membandingkan alternatif tindakan 4. Membuat analisis dampak 5. Membuat model. 84

Metode Profil Matching Menurut Handayani (2005) Metode Profile Matching merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu dengan kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk menentukan lokasi yang tepat. Tahapan Penyelesaian Masalah Menggunakan Metode Profile Matching Dalam menyelesaikan masalah menggunakan metode profile matching ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Penetuan kriteria dan bobot kriteria 2. Penetuan bobot nilai gap 3. Penentuan sub kriteria dan nilai 4. Penentuan core faktor dan secondary faktor 5. Perhitungan bobot nilai gap 6. Perhitungan core faktor dan secondary faktor 7. Perhitungan nilai total kriteria 8. Perhitungan penentuan hasil akhir/rangking III. METODE PENELITIAN Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Metode Pengumpulan Data 1. Observasi Metode ini dilakukan dengan cara mengamati langsung lokasi lokasi di Kecamatan Jeumpa yang yang sudah di bangun Polindes. 2. Wawancara Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak Dinas Kesehatan tentang hal hal yang menyangkut dengan penentuan keputusan pembangunan Polindes di Kabupaten Bireuen. 3. Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mencari referensi dari buku buku atau internet yang berhubungan dengan undang undang ataupun peraturan tentang pembangunan polindes. Metode Pengembangan Perangkat Lunak Dalam proses perancangan program dalam penulisan skripsi ini, penulis akan menggunakan metode waterfall. Metode 85

waterfall adalah suatu metode proses untuk memodelkan suatu sistem perangkat lunak yang dibuat secara terstruktur dan berurutan dimulai dari penentuan masalah, Requirements Definition, System and software Design, implementation and Unit Testing, Integration and Sistem Testing, serta Operation and Maintenance. IV. HASIL PENELITIAN Pengujian Model Sistem Pendukung Keputusan Tahap pengujian dimaksud untuk membandingkan hasil dari implementasi modul sistem pendukung keputusan dengan perhitungan manual, adapun kriteria yang digunakan pada pengujian model sistem pendukung keputusan yaitu: 1. Kriteria kondisi jalan dengan bobot nilai 50%, nilai core faktor 70 % dan nilai secondary faktor 30%. 2. Kriteria keadaan lalu lintas bobot nilai 25%, nilai core faktor 70 % dan nilai secondary faktor 30%. 3. Kriteria jenis pengajuan bobot nilai 25%, nilai core faktor 70 % dan nilai secondary faktor 30%. dan jenis pengajuan, lihat pada Tabel 5.1 kriteria kondisi jalan, Tabel 5.2 kriteria keadaan lalu lintas, Tabel 5.3 kriteria jenis pengajuan. Tabel 5.1 Uji Kriteria Kondisi Jalan No Lahan JJ TKR Factor subkriteria CF SF 1 Peusangan 4 4 2 Jeumpa 3 3 3 Kutablang 3 4 Profil Lokasi 3 4 HASIL NILAI GAP 1 Peusangan 1 0 2 Jeumpa 0-1 3 Kutablang 0 0 Tabel 5.2 Uji Keadaan Lalu Lintas No Lahan HLL JPK Factor subkriteria CF SF 1 Peusangan 4 4 2 Jeumpa 2 5 3 Kutablang 3 1 Profil Lokasi 4 5 HASIL NILAI GAP 1 Peusangan 0 2 2 Jeumpa -2 0 3 Kutablang -1 1 Pengujian nilai gap Data kriteria nilai lahan yang digunakan pada pengujian nilai gap yaitu kriteria kondisi jalan, keadaan lalu lintas, 86

Tabel 5.3 Uji Kriteria Jenis Pengajuan No Lahan MSY PMR Factor subkriteria CF SF 1 Peusangan 4 3 2 Jeumpa 4 2 3 Kutablang 4 3 Profil Lokasi 4 3 HASIL NILAI GAP 1 Peusangan 0 0 2 Jeumpa 0-1 3 Kutablang 0 0 Hasil yang didapatkan dari pengujian ini memiliki nilai yang sama dengan perhitungan manual, karena proses dilakukan secara otomatis, maka untuk pembuktian sistem yang di uji dapat dilihat pada modul pengujian pengelompokkan nilai core dan secondary faktor. Pengujianpengelompokkan nilai core dan secondary faktor Pada pengujian pengelompokkan nilai core dan secondary faktor, maka dibutuhkan nilai yang diambil dari pengujian gap, sehingga nantinya hasil pengujian data kriteria nilai lahan yang digunakan dapat dibuktikan, lihat pada Tabel 5.4, Tabel 5.5, Tabel 5.6. Tabel 5.4 Hasil Pengelompokkan Nilai Core Dan Secondary Faktor Kriteria Lokasi No Lahan CF SF NL 1 Peusangan 5.5 6 6.93 2 Jeumpa 6 5 6.3 3 Kutablang 6 6 7.56 Tabel 5.5 Hasil Pengelompokkan Nilai Core Dan Secondary Faktor Kriteria Keadaan Lalu Lintas No Lahan CF SF NKL 1 Peusangan 6 6 7.56 2 Jeumpa 4 6 5.04 3 Kutablang 5 5 5.25 Tabel 5.6 Hasil Pengelompokkan Nilai Core Dan Secondary Faktor Kriteria Jenis Pengajuan No Lahan CF SF NJP 1 Peusangan 6 6 7.56 2 Jeumpa 6 5 6.3 3 Kutablang 6 6 7.56 Pada pengujian ini, hasil perhitungan manual dapat dibandingkan dengan hasil yang diberikan pada implementasi modul pengelompokkan nilai core dan secondary faktor, sebagai bukti pembanding lihat Gambar 5.1 hasil 87

pengujian pengelompokan nilai core dan secondary faktor. Tabel 5.7 Hasil Pengujian Perangkingan No Lahan NL NKA NJ HA 1 Peusangan 6.93 7.56 7.56 7.245 2 Jeumpa 6.3 5,04 6.3 5.985 3 Kutablang 7,56 5.25 7.56 6.9825 Gambar 5.1 Hasil pengujian pengelompokkan nilai core dan secondary faktor Pengujian Perangkingan Nilai Pada Tiap Alternatif Hasil akhir dari pengujian perangkingan nilai pada tiap alternatif adalah menghitung pengelompokkan nilai core dan secondary faktor berdasarkan bobot nilai dari tiap kriteria, hasil perhitungan manual untuk nilai pada alternatif lihat pada Tabel 5.7, bandingkan dengan hasil yang diberikan pada implementasi modul perangkingan nilai pada tiap alternatif, sebagai bukti pembanding lihat Gambar 5.2 hasil pengujian perangkingan nilai pada tiap alternatif. Gambar 5.2 Hasil implementasi pengujian perangkingan nilai pada tiap alternatif Hasil yang didapatkan dari pengujian ini memiliki nilai yang sama dengan perhitungan manual, sehingga pengujian dari implementasi modul sistem pendukung keputusan pada sistem dapat dibuktikan. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Pembangunan Jalan Menggunakan Metode Profile Matching, bisa digunakan untuk 88

menentukan lahan yang terbaik untuk pembangunan jalan berdasarkan perhitungan evaluasi lahan yang telah dilakukan. 2. Perhitungan evaluasi lahan yang ada terdiri dari lokasi, keadaan lalu lintas, dan jenis pengajuan. 3. User cuma mempunyai hak untuk melakukan pengimputan data parameter, karena bersifat dinamis. 4. Sistem yang ada hanya memberikan prosedur dalam pengambilan keputusan, karena dalam hal ini kepala BAPPEDA adalah pengambil keputusan. Saran Pengembangan sistem pada penelitian ini, dari sistem manual berdasarkan ilmu pengetahuan ke sistem komputerisasi yang dibangun atas dasar pertimbangan permasalahan yang ditimbulkan dari sistem yang lama dan penelitian yang dilakukan masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki, oleh karena itu masih perlu dilakukan penelitian-penelitian yang lebih lanjut, maka penulis memberikan saran agar pembuatan program yang selanjutnya dapat dicoba menggunakan metode lain sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelebihan dari masingmasing metode. VI. DAFTAR PUSTAKA Dwijaya (2009) Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Pada PT. Sysmex Menggunakan Metode Profile Matching. Fitzgerald, Jerry. FitzGerald, Ardra F. and Stalling Jr, Warren D. (1981) Fundamentals Of System Analysis, Edisi kedua, John Willey & Sons, New York. Handojo. (2003). Autisma. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. Handjojo (2009) Pembuatan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Kenaikan Jabatan Dan Perencanaan Karir Pada PT. X. Iqbal Dan Hartati (2011). Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penempatan Bidan PTT (Pegawai Tidak Tetap) Pada Kabupaten Bireuen Jogiayanto. 2005 Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis : Edisi 3. Yogyakarta : Penerbit Andi Kroenke, D.M., 1992. Management Information System. Watsonville: Mitchell McGraw-Hill. Michael S, 1970, A Problem-based Selection of Multi-Attribute Decision Making Methods, Blackwell Publisihing, New Jersey Mika (2012). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi 89

Pembangunan Tower Base Transceiver Station (BTS) Pada PT. Xl Axiata Tbk-Medan Dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Murdick, G. Robert, E, Joel Ross dan R. James Clagget. Information System for Modern Management. (Terjemahan). Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 1991. Winiarti dan Yuraida (2009). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penentuan Lokasi Pendirian Warnet Dengan Metode Analytical Hierarchy Proses (AHP) (studi kasus PT. Pika Media Komunika). Yourdon, Modern Structure Analysis. Prentice-Hall Noorafni (2012). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah. Nyoman (2009). Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Tenaga Kerja Dengan Metode Profile Matching (Studi Kasus PT. Adhi Karya (Persero), tbk Divisi Konstruksi VII). Pressman, R.S. (2010), Software Engineering: a practitioner s approach, McGraw-Hill, New York, Pramana (2013). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Promosi Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Prosess (AHP). Rolissalim (2010). Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Prioritas Penempatan Pegawai Di Dinas Kesehatan Kota Bandung. Saputra (2010). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pemilihan Lokasi Rumah Tinggal Dengan Metode Cumulative Voting Dan Fuzzy AHP. 90