USU Medan ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Beby Hardianty 1 dan Rudi Iskandar 2

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN ELEMEN HINGGA

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DIAMETER 0,6 METER DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA PADA INTERCHANGE

Jl. Perpustakaan, Kampus USU Medan INDONESIA Abstrak

ABSTRACT. Uke G. Parhusip 1 dan Rudi Iskandar 2. Kata Kunci :Kapasitas Daya Dukung, SPT, Kalendering,Metode Elemen Hingga

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN SISTEM HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE TUNGGAL DIAMETER 100 cm PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL GRANDHIKA, MEDAN TUGAS AKHIR

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat penyelesaian pendidikan sarjana teknik sipil.

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG TUNGGAL BERDASARKAN DATA SONDIR DAN DATA STANDARD PENETRATION TEST

Daya dukung ijin pondasi dinyatakan dengan Persamaan : Dimana : Qult

Nurmaidah Dosen Pengajar Fakultas Teknik Universitas Medan Area

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : WILDA NASUTION

Medan 2 Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Tugas dan. Memenuhi Syarat Untuk Menempuh Ujian. Sarjana Teknik Sipil. Disusun Oleh AHMAD RIVALDI NOVRIL

ANALISIS DAYA DUKUNG SISTEM PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN HIDROLIS (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN ITC POLONIA MEDAN)

ANALISA DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDAS TIANG PANCANG PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Indra Pardamean Parinduri 1, Ir.Rudi Iskandar,MT 2

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN KONDOMINIUM NORTHCOTE GRAHA METROPOLITAN, HELVETIA, MEDAN

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG TUNGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN NUMERIK

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

ANALISIS SISTEM PONDASI PILE RAFT PADA PEMBANGUNAN PROYEK SILOAM HOSPITAL MEDAN

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN PONDASI TISSUE BLOCK 5 & 6

ANALISIS SISTEM PONDASI PILE-RAFT PADA PEMBANGUNAN PROYEK SILOAM HOSPITAL MEDAN

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR KELOMPOK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN FAK. MIPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED) TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas :

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG TUNGGAL DENGAN METODE ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA ABSTRAK

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG TUNGGAL DENGAN PANJANG TIANG 21 METER DAN DIAMETER 0,6 METER SECARA ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... BERITA ACARA TUGAS AKHIR... MOTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

LAMPIRAN 1. Langkah Program PLAXIS V.8.2

Evaluasi Data Uji Lapangan dan Laboratorium Terhadap Daya Dukung Fondasi Tiang Bor

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG SECARA ANALITIS PADA PROYEK GBI BETHEL MEDAN

ANALISA DEFORMASI PONDASI TIANG BOR DENGAN MODEL ELEMEN HINGGA PADA TANAH STIFF CLAY

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

JURNAL TEKNIK SIPIL USU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan pembangunan rumah susun

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN PENERBANGAN MEDAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI TIANG PANCANG DENGAN METODE ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA PADA BORE HOLE II

TUGAS AKHIR ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK MINI PILE PABRIK PKO PTPN III SEI MANGKEI DISUSUN OLEH DEBORA NAINGGOLAN

ANALISIS PENURUNAN BANGUNAN PONDASI TIANG PANCANG DAN RAKIT PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN SURABAYA CENTRAL BUSINESS DISTRICT

Analisis Kinerja Fondasi Kelompok Tiang Bor Gedung Museum Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

ANALISA KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIJUNJUNG

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG BOR PADA PROYEK MEDAN FOCAL POINT (STUDI KASUS)

Output Program GRL WEAP87 Untuk Lokasi BH 21

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

STUDI PENGARUH JARAK TIANG PANCANG PADA KELOMPOK TIANG TERHADAP PERUBAHAN DIMENSI PILE CAP

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG KELOMPOK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD SUMATERA UTARA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang sedang dihadapi masyarakat di Provinsi Sumatera

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

Arby Wira Karya S 1, Rudi Iskandar 2

LAMPIRAN 1 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6

ANALISIS DEFLEKSI DAN KAPASITAS LATERAL TIANG TUNGGAL FREE-END PILE PADA TANAH KOHESIF

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG SECARA ANALITIS PADA PROYEK GBI BETHEL MEDAN

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

TINJAUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH BERLAPIS BERDASARKAN HASIL UJI PENETRASI STANDAR (SPT)

Pasir (dia. 30 cm) Ujung bebas Lempung sedang. Lempung Beton (dia. 40 cm) sedang. sedang

ANALISA DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN ELASTIS TIANG PANCANG BETON DIAMETER 0,5 METER JEMBATAN SUNGAI PENARA JALAN AKSES NON TOL KUALANAMU (Studi Kasus)

BAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembangunan bangunan rumah susun sewa. Adapun data-data yang diketahui. 1. Nama Proyek : Rusunawa Jatinegara Jakarta

HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR MOTTO PERSEMBAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK MINI PILE PABRIK PKO PTPN III SEI MANGKEI

JURNAL EDUCATION BUILDING Volume 3, Nomor 1, Juni 2017: 84-92, ISSN :

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN SWITCHYARD DI KAWASAN PLTU PANGKALAN SUSU SUMATERA UTARA

EVALUASI DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE TERHADAP UJI PEMBEBANAN LANGSUNG PADA PROYEK PEMBANGUNAN AEON MALL MIXED USE SENTUL CITY BOGOR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI KAPASITAS LATERAL PONDASI TIANG UJUNG BEBAS DENGAN VARIASI DIAMETER DAN JARAK BEBAN SAMPAI MUKA TANAH PADA TANAH PASIR DI LABORATORIUM

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Berdasarkan hasil data pengujian di lapangan dan di laboratorium, maka

KAPASITAS DUKUNG TIANG

DESAIN PONDASI TIANG DENGAN NAVFAC DAN EUROCODE 7 ABSTRAK

PEMBUATAN PROGRAM APLIKASI UNTUK PERHITUNGAN DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI TIANG DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

BAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paling bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid).

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan yang

2.2 Data Tanah D. YULIANTO 1. PENDAHULUAN

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI STROUS PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MINI HOSPITAL UNIVERSITAS KADIRI

Studi Perilaku Tiang Pancang Kelompok Menggunakan Plaxis 2D Pada Tanah Lunak (Very Soft Soil Soft Soil) ABSTRAK

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH DAN PENURUNAN PONDASI PADA DAERAH PESISIR PANTAI UTARA KABUPATEN BANGKA

ANALISA KAPASITAS KELOMPOK TIANG PANCANG TERHADAP BEBAN LATERAL MENGGUNAKAN METODA FINITE DIFFERENCE

ANALISIS DEFLEKSI DAN KAPASITAS LATERAL TIANG TUNGGAL FREE-END PILE PADA TANAH KOHESIF

BAB I PENDAHULUAN. Semua bangunan yang didesain bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu

BAB III PROSEDUR ANALISIS

EVALUASI DAYA DUKUNG TIANG PANCANG ABUTMEN JEMBATAN GIRDER KELAS A PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PERNIAGAAN KOTA SAMARINDA

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG BOR (BORED PILE) PADA STRUKTUR PYLON JEMBATAN SOEKARNO DENGAN PLAXIS 3D

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

Analisa Daya Dukung dan Penurunan Elastis Pondasi Tiang. Pancang Proyek Pembangunan Gedung Pasca Sarjana. Universitas Negeri Medan

LANGKAH-LANGKAH PEMODELAN MENGGUNAKAN PLAXIS V8.2. Pada bagian ini dijelaskan tentang cara-cara yang dilakukan untuk memodelkan proyek

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG & PENURUNAN KONSOLIDASI PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN SEI DELI BELAWAN

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

DAFTAR ISI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tanah selalu mempunyai peranan yang penting pada suatu lokasi

Medan 2 Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jalan Perpustakaan No.

Analisis Daya Dukung Lateral Fondasi Tiang Tunggal Menggunakan Metode Elemen Hingga

II. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PERBANDINGAN NILAI DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI TIANG PANCANG BERDIAMETER 6 CM PADA TITIK BORE HOLE I DENGAN METODE ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA ( STUDI KASUS : PROYEK SKYVIEW APARTMENT SETIABUDI ) Titi Hayati 1 dan Rudi Iskandar 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan E-mail: rizkazuzulazuardi@gmail.com 2 Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan E-mail: sipil_s2_usu@yahoo.com ABSTRAK Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam yang dipilih sebagai pondasi yang akan dibuat pada tanah yang memiliki lapisan tanah keras yang jauh dan memikul beban struktur atas yang besar (tidak sanggup lagi di pikul oleh pondasi dangkal).tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk menghitung nilai daya dukung aksial dan daya dukung ijin tiang pancang berdasarkan data Sondir dan data SPT dengan metode Mayerhoff. Menghitung nilai daya dukung lateral tiang pancang dengan metode Broms. Menghitung efisiensi kelompok tiang pancang dengan metode Converse-Labarre, metode Los Angeles dan metode Feld. Menghitung penurunan tiang pancang tunggal dengan metode Poulus dan Davis dan metode Penurunan Elastis. Menghitung penurunan tiang pancang kelompok dengan metode Meyerhoff. Menghitung daya dukung ultimit dan penurunan tiang pancang menggunakan program Metode Elemen Hingga dengan pemodelan tanah Soft Soil dan Mohr Coulomb.Berdasarkan hasil perhitungan data Sondir, besar daya dukung aksial dan daya dukung ijin tiang pancang berturut-turut pada titik S-3 adalah 667,69 ton dan 198,3 ton dan pada S-6 adalah 689,94 ton dan 29,88 ton. Hasil daya dukung aksial dan daya dukung ijin dari data SPT pada Bore Hole I adalah 221,84 ton dan 88,74 ton. Daya dukung lateral pada Bore Hole I secara analitis 19,2 ton dan secara grafis 19,33 ton. Dengan nilai efisiensi tiang sebesar,6 maka daya dukung kelompok tiang 173,4 ton. Penurunan Poulus dan Davis yang dihasilkan 4,4 mm sedangkan dengan penurunan elastis sebesar 3,8 mm. Hasil penurunan tiang kelompok sebesar 11,2 mm. Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 238 ton dan 3,31 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis. Kata Kunci : Kapasitas Daya Dukung, Sondir, SPT, Efisiensi Tiang Pancang, Penurunan Elastis, Metode Elemen Hingga ABSTRACK Pile foundation is one type of deep foundation selected as a foundation to be created on land that has a layer of hard ground far and the burden on large structures (no longer able to bear the shallow foundation).the purpose of this final project is to calculate the value of the axial bearing capacity and allowable bearing capacity of piles based on data Sondir and SPT s data with Mayerhoff s method. Calculating the value of the lateral bearing capacity of pile with Broms method. Calculating the efficiency of group pile with Converse Labarre s methods, methods of Los Angeles and Feld s method. Calculating settlement of single pile use Poulus and Davis s method and method of Elastic settlement. Calculating the settlement of pile group with Meyerhoff s method. Calculate the ultimate bearing capacity and the settlement using the Finite Element Method program with ground modeling Soft Soil and Mohr Coulomb.Based on calculations of data Sondir, value of axial bearing capacity and allowable bearing capacity of pile at the point S-3 is 667,69 ton and 198,3 ton and the S-6 is 689,94 ton and 29,88 ton. The results of axial bearing capacity and allowable bearing capacity of data SPT on Bore Hole I is 221,84 ton and 88,74 ton. Lateral bearing capacity on Bore Hole I analytically and graphically is 19,2 ton 19,33 ton. Based value of efficiency is,6, so carrying capacity of pile group 173,4 ton. Settlement of Poulus and Davis produced is 4,4 mm while the elastic settlement is 3,8 mm. The result of settlement pile group is 11,2 mm. Bearing capacity and settlement based on the Finite Element Method program amounted to 238 ton and of 3,31 mm, the value is not much different from the analytically. Keywords: Bearing Capacity, Sondir, SPT, Piles Efficiency, Settlement Elastic, Finite Element Method

1. PENDAHULUAN Pondasi tiang pancang (pile foundation) merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam yang dipilih sebagai pondasi yang akan dibuat pada tanah yang memiliki lapisan tanah keras yang jauh dan memikul beban struktur atas yang besar (tidak sanggup lagi dipikul oleh pondasi dangkal). Karena pondasi tiang pancang harus memikul beban yang besar, maka daya dukung pondasi tiang pancang harus diperhitungkan. Daya dukung tiang pancang harus lebih besar dari beban yang harus dipikul sehingga bangunan akan tetap aman. Selain itu penurunan yang terjadi juga harus dikontrol. Penurunan yang besar dan tidak merata akan mengakibatkan kerusakan pada struktur atas bangunan. 2. TUJUAN Menghitung daya dukung ultimate (vertik al) dan daya dukung ijin, daya dukung horizontal, efisiensi tiang dan daya dukung kelompok tiang berdasarkan efisiensi, penurunan tiang tunggal, penurunan kelompok tiang secara analitis dan menghitung daya dukung dan penurunan tiang pancang dengan program Metode Elemen Hingga menggunakan pemodelan tanah Soft Soil dan Mohr Coulumb. 3. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis melakukan beberapa tahapan pelaksanaan sehingga tercapai maksud dan tujuan dari penelitian. Untuk memudahkan tercapainya tujuan tersebut, maka penulis melakukan tahapantahapan sebagai berikut : a. Tahap pertama Mengumpulkan berbagai jenis literatur dalam bentuk buku maupun tulisan ilmiah yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini. b. Tahap kedua Subjek pada penulisan Tugas Akhir ini adalah Proyek Pembangunan Skyview Apartment Setiabudi Pasar 1,Medan. Data yang diperlukan untuk penulisan Tugas Akhir ini didapatkan dari PT. Rekayasa Geoteknik Utama selaku pelaksana pemancangan pada proyek tersebut. Adapun data-data yang dibutuhkan adalah data sondir, SPT (Standard Penetration Test) dan uji laboratorium. c. Tahap ketiga Melakukan analisa antara data yang diperoleh dari lapangan dengan buku dan jenis literatur lainnya yang berhubungan dengan penulisan Tugas Akhir ini. d. Tahap keempat Pada tahap ini dilakukan kegiatan menghitung dan membandingkan daya dukung dan penurunan tiang pancang tunggal dan kelompok secara analitis pada Bore Hole I dari data hasil sondir dan SPT pada diameter 6 cm. Setelah 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Penulis akan mengaplikasikan metode perhitungan daya dukung aksial dan lateral tiang dan penurunan elastis tiang yang telah disampaikan pada Bab II. Perhitungan akan dilakukan menggunakan data Sondir, SPT dan data Laboratorium. Perhitungan yang dilakukan berdasarkan data proyek pembangunan yang ditinjau yaitu pada titik Bore Hole I dengan mengambil data sondir pada titik penyondiran S-3 dan S-6 Peritungan Daya Dukung Aksial Tiang Pancang berdasarkan Data Sondir dengan Metode Meyerhoff Q q A JHL P ult Q ijin (1) c p qc Ap JHL P (2) 3 dengan Q ult = daya dukung ultimate (kg), q c = tahanan ujung sondir (kg/cm 2 ), A p = luas tiang pancang (cm 2 ), JHL= jumlah perlawanan konus (kg/cm), P = keliling tiang pancang (cm) Tabel 1 Perhitungan Daya Dukung Ultimate dan Daya Dukung Ijin Tiang Pancang Diameter 6 cm pada Titik Sondir S-3 dengan Metode Meyerhoff Kedalaman PPK A p JHL P Q ult Q all q c (m) (kg /cm 2 ) (cm 2 ) (kg/cm) ( cm ) ( ton ) ( ton )

2826 188,4 1 1 2826 28 188,4 33,3 1,47 2 24 2826 86 188,4 84,2 2,8 3 3 2826 1 188,4 127,17 38,62 4 2 2826 228 188,4 189,91 7,7 26 2826 298 188,4 129,62 3,72 6 14 2826 344 188,4 14,37 26,1 7 2 2826 388 188,4 129,62 33,46 8 4 2826 42 188,4 198,19 4,71 9 8 2826 42 188,4 328,19 9,78 1 2 2826 624 188,4 264,1 72,49 11 28 2826 686 188,4 28,37 2,22 12 38 2826 742 188,4 247,18 63,7 13 16 2826 838 188,4 47,43 131,42 14 172 2826 964 188,4 667,69 198,34 14,2 182 2826 99 188,4 7,84 28,74 14,4 192 2826 116 188,4 734,1 219,14 14,6 26 2826 14 188,4 778,9 233,23 Tabel 2 Perhitungan Daya Dukung Ultimate dan Daya Dukung Ijin Tiang Pancang Diameter 6 cm pada Titik Sondir S-6 dengan Metode Meyerhoff Kedalaman PPK A p JHL P Q ult Q all q c (m) (kg /cm 2 ) (cm 2 ) (kg/cm) (cm) (ton) (ton) 2826 188,4 1 1 2826 28 188,4 47,67 1,18 2 22 2826 68 188,4 74,98 23,29 3 38 2826 134 188,4 132,63 4,8 4 6 2826 212 188,4 198,19 6,74 22 2826 274 188,4 113,79 31, 6 18 2826 316 188,4 11,4 28,86 7 2 2826 36 188,4 138,47 37,11 8 46 2826 428 188,4 21,63 9,46 9 8 2826 8 188,4 33,92 99,21 1 46 2826 88 188,4 24,78 6,49 11 3 2826 646 188,4 22,62 7,31 12 4 2826 78 188,4 26,6 69,6

13 12 2826 8 188,4 438,97 126,23 14 186 2826 92 188,4 698,96 29,88 14,2 194 2826 942 188,4 72,72 218,24 14,4 216 2826 966 188,4 792,41 239,87 Perhitungan Daya Dukung Aksial Tiang Pancang berdasarkan Data SPT dengan Metode Meyerhoff Tanah Non Kohesif Daya Dukung Selimut Tiang Q s = 2 x N SPT x p x L i (3) Daya Dukung Ujung Tiang Q p = 4 x N b x A p 16 x A p (4) Tanah Kohesif Daya Dukung Selimut Tiang Q s = α x c u x p x L i () Daya Dukung Ujung Tiang Q p = 9 x c u x A p (6) Dengan c u = kohesi undrained (kn/m 2 ) = N SPT x x 1, α = koefisien adhesi antara tanah dan tiang, p = keliling tiang (m), A p = luas penampang tiang (m 2 ), N b =, N 1 = nilai N rata rata dari dasar ke 1D ke atas, N 2 = nilai N rata rata dari dasar ke 4D ke bawah tiang, L i = tebal lapisan tanah (m) Keda lama n Lapi san ke Tabel 3 Perhitungan Daya Dukung Ultimate dan Daya Dukung Ijin pada Pondasi Tiang Pancang Diameter 6 cm dengan Data SPT Deskripsi Jenis tanah Kohesif/ non kohesif N- SP T N 1 N 2 N b BH I C u α Skin friction Loca Cum l m (kn) (kn) End Bearin g (kn) 1 lempung kohesif,,,,,, 2,4 berlanau 6 3 6, 4,7 4,7 113, 4 113, 4 11,74 214,7 8 21,4 8 8,9 4,4 2 pasir kasar non kohesif 2, 6, 4, 37,6 8 1,7 2,87 21, 9 2,1 6 8,6 6,4 berkerikil halus 9 7 6 128, 11 278,8 3 113,4 391,8 7 39,1 9 1,6 7 8,4 3 pasir sedang non kohesif 4 6,,7 3,1 4 38,9 8 6, 373,9 7 37,4 14,9 6 1,4 berlanau 8 6, 14 1, 2 113, 4 422, 2 1,43 77,4 7,7 4 23,1 12,4 11 1 22 16 143, 18 6,2 248,69 813,8 9 81,3 9 32, 6 14,4 4 pasir kasar non kohesif 4 22 29 2, 444, 62 19, 82 44,86 14, 68 14, 7 8, 3 16,4 berbatu apung 17 12, 19 1, 7 263, 76 1273, 8 324,99 198, 7 19, 86 63,9 4 18,4 pasir kasar non kohesif 19 1 21 18 376, 8 16, 38 68,3 2218, 41 221, 84 88,7 4 2,4 berlanau berbatu 2 32, 27, 3 391, 87 242, 26 34,11 276, 37 27, 64 13, 22,4 apung 2 18, 4 29, 2 31, 44 2343, 7 17,16 286, 8 286, 9 114, 43 24,4 6 pasir berlanau non kohesif 6 39, 6 49, 7 42, 16 279, 86 641, 3437, 36 343, 74 137, 49 26,4 berbatu apung 6 42, 6 1, 2 42, 16 3248, 2 67,9 38, 61 38, 6 14, 22 28,4 6 4 6 42, 16 37, 18 678,24 4378, 42 437, 84 17, 14 Q ult (kn) Q ult (ton) Q ijin (ton)

Perhitungan Daya Dukung Lateral Tiang Pancang dengan Metode Broms Perhitungan dilakukan dengan tahap berikut : 1. Cek perilaku tiang dan hitung faktor kekakuan tiang Tabel 4 Nilai-Nilai n h untuk Tanah Granular (c = ) Kerapatan relatif (D r ) Tidak padat Sedang Padat Interval nilai A 1 3 3 1 1 2 Nilai A dipakai 2 6 1 n h, pasir kering atau lembab (Terzaghi) (kn/m 3 ) 242 727 194 n h, pasir terendam air (kn/m 3 ) Terzaghi 1386 48 11779 Reese dkk 3 163 34 (Sumber : Tomlinson, 1977) Berdasarkan Tabel 4 diambil koefisien variasi modulus tanah ( n ) = 4.8 h 3 kn/m 36.46.43,638 T 2,17m 4.8 Dimana E = modulus elastisitas bahan tiang (kg/cm 2 ). I = inersia tiang (cm 4 ), n h = koefisien variasi modulus tanah L 4T (8) 18, m 8,67 m Jenis tiang pancang dikategorikan tiang panjang / elastic pile. Sehingga tahanan tiang terhadap gaya lateral akan ditentukan oleh momen maksimum (M y ) yang dapat ditahan tiangnya sendiri. (7) 2. Cek keruntuhan tiang akibat momen lentur maksimum tiang Jarak beban lateral dari permukaan tanah ( e ) = Koefisien tekanan tanah pasif K = 2 p tan 4 2 (9) = 2 1, 92 tan 4 2 = 1,76 Maka daya dukung lateral tiang adalah : H u = Dimana H u = daya dukung lateral tiang (kn), K p = koefisien tanah pasif, M y = momen ultimate (kn-m), D = diameter tiang (m), γ = berat isi tanah (kn/m 3 ) H u = 2 17 Hu,4 16,4,6 1,76 H u = 19,199 kn = 19,2 ton 4 3 3. Cek terhadap grafik hubungan M y / D K dan p H u / D K p

Tahanan momen ultimate = 17 4,6 16,4 1,76 = 4,44 Nilai tahanan ultimate sebesar 4,44 diplot ke grafik pada Gambar 1 berikut : Gambar 1. Grafik Kapasitas Beban Lateral pada Tanah Granular sehingga diperoleh tahanan lateral ultimate sebesar 31 31 = H u 3 16,4,6 1,76 H u = 193,31 kn =19,33 ton Hasil yang diperoleh dengan cara analitis tidak berbeda jauh dengan cara grafis. Perhitungan Efisiensi Tiang Kelompok 6 12 3 6 3 Gambar 2. Susunan Tiang Kelompok Efesiensi tiang 1. Metode Conversi Labarre = arc tg, = 26,7 (1)

Dimana E g = efisiensi tiang, θ = arc tan baris2 E g = 1-26,7 =,7 2. Metode Los Angeles Group, n = jumlah tiang dalam satu baris, m = jumlah (11) 6 3,14 12 2 =,6 E LA = 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 3. Meode Feld E ff tiang = (12) E ff tiang = 1-16 2 = 14 = 7 =,87 16 8 Maka digunakan nilai efisiensi terkecil yaitu dengan dari metode Los Angeles Group dengan E LA =,6 Peritungan Daya Dukung Kelompok Q g = n x Q a x E g (13) Dimana Q g = daya dukung kelompok (ton), n = jumlah tiang, E g = efisiensi tiang Q g = 3 x 88,74 ton x,6 = 173,4 ton Perhitungan Penrunan Tiang Pancang Tunggal Metode Poulus dan Davis Perkiraan penurunan tiang tunggal dapat dihitung berdasarkan : a. Untuk tiang apung atau friksi dimana : b. Untuk tiang dukung ujung Dimana ; (17) Dimana S = besar penurunan yang terjadi (cm), Q= besar beban yang bekerja(kg), D = diameter tiang (cm), E s = modulus elastisitas bahan tiang (kg/cm 2 ), I= faktor pengaruh penurunan tiang yang tidak mudah mampat (Incompressible) dalam massa semi tak terhingga, R k = faktor koreksi kemudahmampatan tiang untuk μ =,3, R h = faktor koreksi untuk ketebalan lapisan yang terletak pada tanah keras, R μ = faktor koreksi angka poisson, R b = faktor koreksi untuk kekakuan lapisan pendukung, H = kedalaman (cm), K = suatu ukuran kompresibilitas relatif dari tiang dan tanah yang dinyatakan oleh persamaan : (14) (1) (16) (18) Dimana : (19)

Dimana K= faktor kekakuan tiang, E p = modulus elastisitas dari bahan tiang (kg/cm 2 ), E s =modulus elastisitas tanah di sekitar tiang (kg/cm 2 ), E b = modulus elastisitas tanah di dasar tiang (kg/cm 2 ) Gambar 3 Faktor penurunan I ( Sumber :Poulus dan Davis, 198) Gambar 4 Faktor penurunan R µ (Sumber Poulus dan Davis, 198) Gambar. Faktor Penurunan R k (Sumber :Poulus dan Davis, 198) Gambar 6. Faktor Penurunan R h (Sumber :Poulus dan Davis, 198) Gambar 7. Faktor Penurunan R b (Sumber : Poulus dan Davis, 198)

Besar modulus elastisitas tanah disekitar tiang ( E ) E s = 3 x 24 kg/cm 2 = 72 kg/cm 2 = 72 MPa Menentukan modulus elastisitas tanah didasar tiang : E b = 1 x E s = 72 MPa Menghitung modulus elastisitas dari bahan tiang : E p = 47 = 3646.34 MPa s Dengan menggunakan Persamaan (19) didapat R a adalah R a = = 1 Menentukan faktor kekakuan tiang berdasarkan Persamaan (18) K =,639 Untuk Untuk Dengan menggunakan grafik pada gambar 3,4,,6,7 diperoleh : I =,, R k = 1,3, R h =,7, R µ =,93, R b =,7 a. Untuk tiang apung atau tiang friksi : Dengan Persamaan (1) didapatkan koefisien I sebesar : I =,x1,3 x,7 x,93 =,43 Sehingga dapat dihitung penurunan berdasarkan Persamaan (14) S = =,21 cm = 2,1 mm b. Untuk tiang dukung ujung : Dengan Persamaan (17) didapatkan koefisien I sebesar : I =, x 1,3 x,7 x,93 =,42 Sehingga dapat dihitung penurunan berdasarkan Persamaan (16) S = =,194 cm = 1,94 mm Metode Penurunan Elastis S = Se (1) + Se (2) + Se (3) (2) Dimana S = penurunan total (m), Se (1) = penurunan elastis dari tiang (m), Se (2) = penurunan tiang yang disebabkan oleh beban di ujung tiang (cm), Se (3) = penurunan tiang yang disebabkan oleh beban di sepanjang batang tiang (m) Dimana Q wp = daya dukung yang bekerja pada ujung tiang dikurangi daya dukung friction (kn), Q ws = daya dukung friction (kn), A p = luas penampang tiang pancang (m 2 ), L = panjang tiang pancang (m), E p = modulus elastisitas dari bahan tiang (kn/ m 2 ), = koefisien dari skin friction, ambil,67, D = (21) (22) (23)

diameter tiang (m), q p = daya dukung ultimit (kn),c p = koefisien empiris, ambil,2,cs = konstanta Empiris,Cs= (,93 +,16.Cp (24) Q wp = Daya dukung ujung daya dukung selimut = 68,3 376,8 = 191,23 kn Q = 376,8 kn ws E = 3646,43 kg/cm 2 s = 36.46.43 kn/m 2 L = 18, m =,67 D =,6 m q 191,23 68,3 p = 2, = 33,7 kn C = ambil,2 p Dengan menggunakan Persamaan (24) hitung konstanta empiris : 18, C s =,93,16,2,6 =,218 Maka penurunan elastis tiang dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan (21),(22) dan (23) Se 1 = 191,23,67 68,3 18,,2826 36.46.43 =,12 m = 1,2 mm 191,23,2 Se 2 =,6 33,7 =,126 m = 1,16mm 376,8,218 Se 3 = 18, 33,7 =,14 m = 1,4 mm Maka penurunan total dapat dihitug berdasarkan Persamaan (2) S = 3,8 mm total Perhitungan Penurunan Kelompok a. Metode Meyerhoff (1976) Berdasarkan N-SPT 2q BgI Sg N (2) Dengan (26) Dimana, q=tekanan pada dasar pondasi (kg/cm 2 ), B g =Lebar kelompok tiang (cm), N= Harga ratarata N-SPT pada kedalaman ± B g dibawah ujung pondasi tiang Q 2 2 qc 1.9 kg/cm L B 3 3 g g Berdasarkan Persamaan (26) didapatkan koefisien I

I 1- L 8B g, 3 I 1-, 8 3,893, Maka penurunan kelompok tiang dapat ditentukan dengan Persamaan (2) 2 1,9 3,893 S g 6 S g =1,12 cm = 11,2 mm Perhitungan dengan Program Metode Elemen Hingga Proses masukan data ke program Metode Elemen Hingga 1. Langkah awal dalam setiap analisis adalah mengatur parameter dasar dari model di jendela pengaturan global 2. Gambarkan pemodelan tanah menggunakan garis geometri. 3. Setelah selesai memodelkan struktur tanah, kemudian gambarkan dinding diafragma sebagai tiang dengan cara menggunakan tombol pelat. Kemudian pisahkan kekakuan tanah dan tiang pancang menggunakan tombol antar muka (interface) yang di indikasikan sebagai garis teputus-putus sepanjang garis geometri. 4. Setelah itu gambarkan beban permukaan, yaitu sistem beban A-beban terpusat dengan menggunakan, kemudian input nilai bebannya dengan mengklik ujung beban.. Untuk membentuk kondisi batas, klik tombol jepit standar (standard fixities) sd, maka akan terbentuk jepit penuh pada bagian dasar dan jepit rol pada sisi-sisi vetikal. 6. Kemudian masukkan data material dengan menggunakan tombol material set. Untuk data tanah, pilih soil & interface pada set type, sedangkan data tiang pilih plates pada set type. Setelah itu seret data-data yang telah diinput ke dalam pemodelan geometri awal. 7. Kemudian klik Generate mesh untuk membagi-bagi elemen menjadi beberapa bagian yang beraturan sehingga mempermudah dalam perhitungan, diupdate, klik initial condition, kondisi awal setelah terbentuknya jaring-jaring elemen (generated mesh) menandakan model elemen pada beberapa kondisi yaitu kondisi awal untuk tekanan air yang didapat dengan memodelkan muka air tanah, dan kondisi tegangan efektif awal. 8. Kemudian klik tombol initial conditions untuk memodelkan muka air tanah. Klik pada tombol phreatic level untuk menggambarkan kedalaman muka air tanah. 9. Kemudian klik tombol generate water pressure untuk mendefenisikan tekanan air tanah. Lalu setelah muncul diagram active pore pressures, klik update, maka akan kembali ke tampilan initial water pressure, lalu klik initial pore pressure, dan generate pore pressure maka akan muncul diagram untuk effective stresses. Gambar 8. Update Mesh Generation Sebelum Melakukan Kalkulasi Perhitungan Gambar 9. Kondisi Active Pore Pressure

1. Initial stresses dan ok kemudian diupdate, akhirnya calculate, dan akan muncul kotak dialog perhitungan. 11. Selanjutnya akan dilakukan perhitungan dengan mengklik tombol Calculate, lalu buatlah perhitungan Phase 1 sampai Phase 4 seperti Gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Tahap Kalkulasi 12. Sebelum melakukan perhitungan, terlebih dahulu lakukan pemilihan titik node sebagai titik yang ditinjau, titik node A yang terletak di ujung atas tiang dan diupdate. Kemudian pada phase 1 dilakukan pendefinisian beban. Dengan cara klik parameters, define, dan aktifkan beban dengan cara klik ujung beban dan update. Beban yang dimaksud adalah beban ijin rencana yaitu sebesar 2 ton. Gambar 11. Pemilihan titik nodal kemudian proses kalkulasi dapat dilakukan, klik calculation 13. Dalam window calculation terdapat beberapa fase yang akan dikerjakan dari awal hingga akhir pemodelan sehingga diperoleh nilai Msf Gambar 12. Hasil kalkulasi dan besar Msf pada fase 3 ( Sebelum Konsolidasi ) Gambar 13. Hasil kalkulasi dan besar Msf pada Fase 4 (Sesudah Konsolidasi )

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Program Metode Elemen Hingga didapat nilai Msf fase 3 (sebelum konsolidasi) sebesar 1,19 (Gambar 12). Maka nilai Q u adalah : Q u = Msf x 2 kn = 1,19 x 2 kn = 238 kn = 238 ton Nilai Msf setelah konsolidasi adalah 1,19 (Gambar 13) sehingga dapat dihitung nilai Q u adalah : Q u = Msf x 2 kn = 1,19 x 2 kn = 238 kn = 238 ton Gambar 14. Besar Nilai Penurunan yang Terjadi Setelah Perhitungan Dari hasil pemodelan, diperoleh besar penurunan sebesar 3,31 mm. Dari hasil tersebut dapat kita lihat bahwa penurunan yang terjadi lebih kecil dari batas penurunan maksimum yaitu 2,4 mm maka pondasi dinyatakan aman terhadap penurunan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan pada proyek Pembangunan Skyview Apartment Setiabudi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil perhitungan daya dukung ultimit dan daya dukung ijin tiang pancang diameter 6 cm berdasarkan data Sondir menggunakan metode Meyerhoff dapat dilihat pada Tabel di bawah ini : Tabel. Daya dukung ultimit menggunakan data Sondir dengan diameter 6 cm Kedalaman (m) Sondir Q ult (Ton) Q ijin (Ton) 14 S-3 667,69 198,3 14 S-6 698,94 29,88 2. Hasil perhitungan kapasitas daya dukung ultimit dan daya dukung ijin pada tiang berdiameter 6 cm berdasarkan data SPT dengan metode Meyerhoff dapat dilihat pada Tabel 6 Tabel 6 Daya Dukung Ultimit dan Daya Dukung Ijin berdasarkan Data SPT Kedalaman (m) Titik Pengeboran Diameter Tiang 6 cm Q u (ton) Q ijin (ton) 18,4 BH-I 221,84 88,74 3. Hasil perhitungan kapasitas daya dukung ultimit lateral tiang pancang dengan metode Broms pada diameter 6 cm dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7. Hasil Perhitungan Nilai Daya Dukung Ultimit Lateral Tiang Pancang Secara Analitis (ton) Secara Grafis (ton) 19,2 19,33 Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa hasil yang diberikan secara analitis dan grafis memberikan nilai yang mendekati, sehingga hasil cukup akurat. 4. Hasil perhitungan daya dukung kelompok berdasarkan efisiensi dengan metode Los Angeles adalah Q g = 173,4 ton. Hasil penurunan tiang yang diperoleh dengan beban rencana 2 ton secara dengan metode Analitis dapat dilihat pada Tabel 8 Tabel 8. Penurunan Tunggal Tiang Pancang pada Bore Hole I dengan Diameter 6 cm Penurunan (mm) Poulus dan Davis Elastis 4,4 3,8 6. Hasil penurunan tiang kelompok pada Bore Hole I dengan diameter tiang 6 cm dengan metode Meyerhoff adalah S = 11,2 mm 7. Hasil perhitungan dengan Program Metode Elemen Hingga dapat dilihat pada Tabel 9 Tabel 9 Hasil Perhitungan dengan Program Metode Elemen Hingga Kedalaman Daya dukung (ton) Penurunan (mm) 18,4 238 3,31 8. Perbandingan kapasitas daya dukung ultimit aksial dan penurunan secara Analitis dengan data SPT dan Program Metode Elemen Hingga pada BH-I dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1 Perbandingan Hasil Perhitungan Daya Dukung Ultimit Aksial dan Penurunan secara Analitis dan Program Metode Elemen Hingga Program Metode Elemen Metode Analitis Perbedaaan Persentase (%) Hingga Q u (ton) 221,84 238 16,16 6,7 Penurunan (mm) 3,8 3,31,27 8,16 6. DAFTAR PUSTAKA Bowles, J. E. 1997. Analisis dan Desain pondasi. Edisi Keempat jilid 1. Jakarta: Erlangga. Das, M. B. 199. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekaya Geoteknik). Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Das, M. B. 28. Principles of Foundation Enggineering Seventh Edition. PWS Publishing. Pasific Grove. Hardiyatmo, H. C. 211. Teknik Fondasi 1. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Hardiyatmo, H. C. 211. Teknik Fondasi 2. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Irsyam, Mansyur. Rekayasa Pondasi. Bandung: ITB. Limanto, Sentosa. 29. Analisa Produktivitas Pemancangan Tiang Pancang dengan Jack In Pile. Jurnal Teknik Sipil. Seminar Nasional. FT-UKM. Peckterzaghi, K. and Peck, Ralph B. 1987. Mekanika Tanah dan Praktik Rekayasaya. Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sembiring, Priquila. 214. Analisa Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Tekan Hidrolis dengan Menggunakan Metode Analitis dan Elemen Hingga. Jurnal Teknik Sipil. Universitas Sumatera Utara : Medan. Sinaga, Mangasitua P. 216. Perbandingan Daya Dukung Tiang Pancang Berdasarkan Perhitungan Analitis dan Metode Elemen Hingga pada Proyek Tol Medan-Kualanamu (Studi Kasus Jembatan Paluh Sebras), Jurnal Teknik Sipil. Universitas Sumatera Utara: Medan. Plaxis Version 8 Material Models Manual.

Poulus, H. S. dan Davis, E. H. 198. Pile Foundations Analysis and Design. America: John Wiley and Sons Publishers, Inc. Sosrodarsono, S., dan Nakazawa. 2. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Tindaon, Tua, 214. Analisa Daya Dukung dan Penurunan Elastis Tiang Pancang Beton jembatan asungai penara Jalan Akses Non Tol kualanamu. Jurnal Teknik Sipil. Universitas Sumatera Utara : Medan. Tomlinson, M. J. 1977. Pile Design and Construction Practice. First Edition. View Point Publishing. London. Wijaya Karya Beton. 28. Presentasi Tiang Pancang. Jakarta: Wika Learning Center.