PENGGUNAAN LEMBAR PRAKTIKUM TERBIMBING DALAM MATA KULIAH APLIKASI KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS LESSON STUDY PADA MATA KULIAH ANALISIS VEKTOR

UPAYA PENINGKATAN KREATIF-PRODUKTIF MAHASISWA BERBASIS INFORMASI WEB PADA MATA KULIAH RISET OPERASI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya. nasional. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3 Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. karakter suatu bangsa dibangun dari proses pendidikan. Dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

I. PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

IMPLEMENTASI LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI DAN KARAKTER GURU MATEMATIKA KOTA METRO

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan pendidikan yang dimaksud. dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran IPA dengan Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri di Kelas IV Sekolah Dasar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

Oleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang

Transkripsi:

Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, Vol. 1 No.1 PENGGUNAAN LEMBAR PRAKTIKUM TERBIMBING DALAM MATA KULIAH APLIKASI KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Reza Kusuma Setyansah Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Madiun Email : rezasetyansah@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilaksanakan sebagai pelaksanaan upaya pengembangan profesionalisme dosen dalam rangka proses penanaman nilai kemandirian belajar kepada mahasiswa melalui sebuah proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok dosen secara kolaboratif dan berkesinambungan dalam merencanakan, melaksanakan, mengobservasi dan melaporkan hasil pembelajaran. Pengamatan penelitian tersebut menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari empat siklus. Pada masing-masing penerapan program kajian pembelajaran terdapat 4 siklus yang memiliki empat tahap yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester genap (kelas V-H) tahun akademik 2012/2013 yang berjumlah 39 orang. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes. Analisa data yang dilakukan adalah analisis diskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian 39 orang mahasiswa pada siklus I diperoleh banyaknya mahasiswa yang tuntas adalah 33,33% dan 66,67% mahasiswa yang tidak tuntas.pada siklus II diperoleh banyaknya mahasiswa yang tuntas adalah 23,08% dan 76,92% mahasiswa yang tidak tuntas. Pada siklus III diperoleh banyaknya mahasiswa yang tuntas adalah 79,49% dan 20,51% mahasiswa yang tidak tuntas. Pada siklus IV diperoleh banyaknya mahasiswa yang tuntas adalah 82,05% dan 17,95% mahasiswa yang tidak tuntas. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti. Pada perlakuan Siklus II dan siklus III selain terdapat peningkatan prestasi, penerapan lembar praktikum terbimbing mampu meningkatkan kemandirian belajar dan prestasi belajar mahasiswa dalam perkuliahan aplikasi komputer pada materi program matlab. Kata kunci : Lembar Praktikum Terbimbing, Aplikasi Komputer, Prestasi Belajar. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dewasa ini. Perkembangan saat ini menuntut manusia untuk memiliki potensi diri yang sangat tinggi agar tercapainya mutu kehidupan seseorang. pada umumnya model pembelajaran yang diterapkan dosen cenderung berpusat pada dosen (lecture centered) sehingga mahasiswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Hal ini tentunya berdampak potensi diri mahasiswa yang berpengaruh pada prestasi belajar matematika mahasiswa. Akhir-akhir ini telah dikembangkan modelmodel pembelajaran sebagai upaya meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran matematika. Dalam model pembelajaran penggunaan lembar praktikum terbimbing memberikan pengaruh dalam proses pembelajaran, diharapkan mahasiswa membentuk kemandirian belajar dan mampu mendorong potensi diri mahasiswa dalam berpikir, kreatif dan memahami yang diajarkan oleh dosen. Berkaitan dengan masalah kemandirian belajar, pemerintah sebenarnya telah berupaya untuk melaksanakan tindakantindakan yang bersifat preventif, salah satunya yaitu melalui program pendidikan. Program tersebut memuat beberapa integritas potensi diri yang perlu dimiliki oleh mahasiswa, beberapa diantaranya adalah potensi jujur, 31

Reza Kusuma, Penggunaan Lembar Praktikum percaya diri, tanggung jawab, dan motivasi. Hal tersebut juga tercermin di dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Beberapa fakta di lapangan belum sepenuhnya terwujudnya mahasiswa memiliki kemandirian belajar sesuai dengan harapan tersebut. Salah satu contohnya di dalam Lembaga IKIP PGRI Madiun pada Program Studi Pendidikan Matematika, dimana masih banyak terdapat mahasiswa yang belum mampu melakukan diskusi belajar di luar kelas kuliah ataupun di dalam kelas kuliah. Hal ini nampak ketika dalam pembelajaran masih terdapat mahasiswa yang kurang mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik ketika mengikuti proses belajar. Di sisi lain masih nampak sistem pembelajaran yang dilakukan oleh dosen juga masih cenderung mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran, khususnya terkait dengan upayaupaya penanaman potensi diri pada mahasiswa. Terlebih lagi hal tersebut juga didukung dengan kurangnya perhatian dosen dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran yang cenderung menggunakan metode ceramah dan sistem pengadaan ujian yang relatif memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk berbuat tidak percaya diri dalam mengerjakan ujian. Senada dengan hal tersebut, Surat kabar harian Kompas (2012) mengungkapkan bahwa tidak meratanya pendidikan juga mengakibatkan kualitas masyarakat Indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Padahal pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun karakter bangsa dan faktor untuk menggerakkan perekonomian suatu bangsa. Berdasarkan data, perkembangan pendidikan Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Menurut Education For All Global Monitoring Report 2011 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahun dan berisi hasil pemantauan pendidikan dunia, dari 127 negara, Education Development Index (EDI) Indonesia berada pada posisi ke-69. Indonesia kalah dibandingkan Malaysia (65) dan Brunei (34). Begitu pula berdasarkan laporan United Nation Development Program (UNDP) tahun 2005, yang mengungkapkan bahwa kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia menempati posisi ke-109 dari 117 negara (Istamar Syamsuri, 2010). Hal itu mengindikasikan bahwa jika kualitas SDM rendah, maka kualitas pendidikan di Indonesia juga relatif masih rendah. Harapan peneliti dengan adanya strategi pembelajaran dengan penggunaan lembar praktikum terbimbing akan memberikan dampak yang positif dalam perkembangan pemahaman mahasiswa yang umumnya apabila menerima materi perkuliahan secara langsung khususnya pada mata kuliah aplikasi komputer yang terdiri dari beberapa langkah-langkah penerapan dan pola pengembangan berpikir berdasarkan kasus-kasusnya akan sulit menerima hal tersebut. Hal ini akan lebih mudah dipahami dan terima oleh mahasiswa terhadap materi-materi perkuliahan aplikasi komputer khususnya dengan strategi pembelajaran dengan penggunaan lembar praktikum terbimbing. Secara umum, manfaat penggunaan lembar praktikum terbimbing dalam proses 32

pembelajaran adalah melatih mahasiswa untuk belajar mandiri dengan beberapa mentoring dari dosen terhadap beberapa langkah-langkah penerapan dan kasus-kasus dalam materi perkuliahan aplikasi komputer, sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. METODE Tempat dan Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini di IKIP PGRI Madiun. Subjek penelitiannya adalah mahasiswa kelas V-H semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Rancangan Pelaksanaan Siklus Jumlah siklus yang dirancang pada penelitian ini menerapkan siklus pembelajaran sebanyak 4 kali. Pada masing-masing siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan (observasi) dan evaluasi refleksi. Gambar. 1 Rekapitulasi Siklus Ketuntasan Belajar Mahasiswa Keterangan : P 1 : Perencanaan ke 1 P 2 : Perencanaan ke 2 A & O : Pelaksanaan dan Observasi R : Refleksi dan evaluasi Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dirancang pada saat perencanaan. Lembar pengamatan tersebut digunakan untuk merekam aktivitas mahasiswa dan dosen dalam kegiatan pembelajaran. Prosedur Penelitian Dalam prosedur penelitian ini terdiri atas empat siklus, yang masing-masing siklus meliputi; perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi refleksi. Analisis Data Analisis data dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara mengolah data yang diperoleh serta menentukan rumus statistik yang berhubungan dengan penelitian ini. Data yang dianalisis adalah data hasil tes belajar mahasiswa pada setiap akhir siklus. Penilaian tes dilakukan untuk menilai perorangan (individu). Berdasarkan Standart Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di IKIP PGRI Madiun, mahasiswa dikatakan tuntas dalam belajar apabila siswa tersebut memperoleh nilai 65. Kualifikasi hasil ketuntasan prestasi belajar mahasiswa sesuai dengan tabel berikut: Tabel 2. Klasifikasi Ketuntasan Belajar Mahasiswa Rentang persentase No Kualifikasi skor yang diperoleh 1 85% - 100% Sangat Baik 2 65% - 85% Baik 3 45% - 65% Cukup 4 25% - 45% Kurang 5 < 25% Sangat Kurang Respons mahasiswa dikatakan tuntas jika persentase prestasi belajar mahasiswa yang diperoleh termasuk dalam kualifikasi baik/sangat baik. Apabila hasil pekerjaan mahasiswa baik/sangat baik dengan rata-rata mencapai 75% berarti penelitian berhasil. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan dari beberapa siklus yang telah dilaksanakan oleh dosen model, dapat dirangkum rekapitulasi 33

Reza Kusuma, Penggunaan Lembar Praktikum ketuntasan hasil belajar mahasiswa sebagai berikut: Tabel 3. Rekapitulasi Siklus Belajar Mahasiswa SIKLUS Siklus I Siklus II Siklus III Siklus IV 33,33% 23,08% 79,49% 82,05% Tidak 66,67% 76,92% 20,51% 17,95% Gambar. 2 Rekapitulasi Siklus Ketuntasan Belajar Mahasiswa 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Tidak Dari hasil rekapitulasi prosentase ketuntasan belajar mahasiswa pada materi program matlab pada mata kuliah aplikasi komputer di atas, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan ketuntasan mahasiswa dalam hasil evaluasi belajarnya dalam penggunaan lembar praktikum terbimbing. Hal ini mengindikasikan bahwa pada setiap siklus, mahasiswa mengalami peningkatan pemahaman terhadap materi, sehingga dalam hal ini kemandirian belajar mahasiswa terdapat peningkatan. Berdasarkan pengamatan hasil prestasi belajar mahasiswa dapat menyelesaikan soal tes yang diberikan oleh dosen dengan baik. Namun hal ini perlu menjadi penelitian lebih lanjut guna menelusuri perkembangan peningkatan aktivitas belajar mahasiswa, khususnya terhadap mata kuliah aplikasi komputer. Terlepas dari hal tersebut, tentu saja beberapa upaya yang telah dilakukan oleh dosen juga memberikan pengaruh yang baik terhadap pemahaman materi oleh mahasiswa pada setiap siklus apabila dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Upaya-upaya tersebut diantaranya: pembelajaran dengan model berkelompok, pemberian lembar praktikum terbimbing dan tugas secara individu untuk langsung mengaplikasikan hasil diskusi secara individu di depan kelas dan tidak tergantung atau terpengaruh hasil jawaban antar individu yang lain. KESIMPULAN a) Adanya peningkatan motivasi belajar semangat dan kemandirian belajar mahasiswa dalam menerapkan lembar praktikum terbimbing terhadap materi kuliah aplikasi komputer. b) Adanya peningkatan aktivitas belajar pengaruh aktivitas belajar mahasiswa dalam menerapkan lembar praktikum terbimbing terhadap materi kuliah aplikasi komputer. c) Adanya peningkatan prestasi belajar peningkatan nilai rata-rata hasil tes/kuis akhir kegiatan pembelajaran mahasiswa setelah menerapkan lembar praktikum terbimbing terhadap materi kuliah aplikasi komputer setiap siklusnya. SARAN a) Dosen hendaknya mampu melakukan inovasi-inovasi dalam kegiatan 34

pembelajarannya, misalnya dengan melakukan kolaborasi dengan dosen lain yang diharapkan akan dapat saling bertukar pikiran guna peningkatan profesionalismenya dalam statusnya sebagai seorang tenaga pendidik maupun tenaga pengajar. b) Mahasiswa hendaknya menyadari akan pentingnya mata kuliah yang menjadi prasyarat bagi mata kuliah selanjutnya, sehingga diharapkan akan lebih membantu memperlancar kegiatan belajar mengajar di kelas. c) Bagi peneliti lain hendaknya mengambil materi yang berbeda atau menerapkan pada kelas yang berbeda untuk mengetahui apakah penerapannya memberikan hasil yang lebih baik atau tidak. d) Keterbatasan penelitian, dalam penerapan pembelajaran menggunakan lembar praktikum terbimbing masih sangat jauh dari sempurna maka penerapan perlu diuji cobakan pada kelas yang lain dan membutuhkan penyesuaian ketercapaian indikator terutama masih banyak mahasiswa yang kurang teliti dalam menginput aplikasi perintah dalam praktikum maupun mengerjakan soal terutama dalam perintah ataupun pemberkasan data. DAFTAR PUSTAKA Istamar Syamsuri. 2010. Peningkatan Kompetensi Guru Untuk Meningkatkan Minat Siswa Pada Bidang Mipa. Makalah disampaikan dalam Lokakarya MIPAnet 2010, The Indonesian Network of Higher Educations of Mathematics and Nanutal Sciences, tanggal 26-27 Juli 2010, di IPB, Bogor. Kompas.com. Pendidikan Tak Merata, Kualitas Masyarakat Tertinggal. http://edukasi.kompas.com/read/2012/0 9/13/16333195/Pendidikan.Tak.Merata. Kualitas.Masyarakat.Tertinggal. diakses tgl 07 November 2012. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3. 35