BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Percakapan tersebut melibatkan setidaknya dua orang yakni seorang pembicara

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai perannya masing-masing, seorang pembicara perannya

Kata Pengantar. iii. Mohammad Nuh. Bahasa Inggris When English Rings the Bell

Contoh Pengembangan Bahan Ajar untuk Program Audio (Bahan Ajar untuk Latihan Keterampilan Mendengarkan)

BAB I PENDAHULUAN. Implikatur sudah menjadi bagian dari tuturan dalam percakapan sehari

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

2x 40 menit speaker will come to our conversation club B: Are you sure? -Pilihan A: Yes, I m sure. Ganda etc.

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa

Marilah kita lihat contoh berikut :

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks :

Lesson 20: Where, When. Pelajaran 20: Dimana, Kapan

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 4Latihan Soal 4.1. Since the first publishing 3 weeks ago, there have been over 500 copies sold.

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

- Lisan -Isian Rina: I left my pen at home. 2x 40 menit Sani: Let me lend you mine Rina: Oh, thanks. etc

- LISAN -ISIAN RINA: I LEFT MY PEN AT HOME. 2X 40 MENIT SANI: LET ME LEND YOU MINE RINA: OH, THANKS. ETC

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

Yeah, so, I continued university in (I) graduated in I graduated in Worked in NewYork until I worked in New York until 1996.

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa

E VA D A E L U M M A H K H O I R, M. A B. P E R T E M U A N 2 A N A

Acknowledgements. First of all, I would like to say Alhamdulillahhirabbil alamin. My utmost

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 11Latihan Soal 11.1

Teori tindak tutur pertama kali disampaikan oleh John L.Austin (Inggris) pada tahun 1955 di Univer.Harvad, yang kemudian diterbitkan dengan judul How

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2

MANAJEMEN RISIKO 1 (INDONESIAN EDITION) BY IKATAN BANKIR INDONESIA

KESASTRAAN MELAYU TIONGHOA DAN KEBANGSAAN INDONESIA: JILID 2 FROM KPG (KEPUSTAKAAN POPULER GRAMEDIA)

APPENDIX. Table I. Results of Data Analysis in conversation between teacher and students based theory s Grice

Suami & Istri Nikmati-lah Hubungan Anda

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung

God s PERFECT TIMING EDITORIAL

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9

UNIT 1. Tegur Sapa Greetings

Karena ungkapan sebelumnya adalah Its nice to see you, makarespon yang tepat adalah Its nice to see you too.

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 8Latihan Soal 8.1

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya.

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2011

PEMATUHAN PRINSIP KERJASAMA ANTARA PELAKU PERCAKAPAN PADA NOVEL BERJUDUL HARRY POTTER DAN BATU BERTUAH

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A)

RAHASIA CERMAT & MAHIR MENGUASAI AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH (INDONESIAN EDITION) BY HERY HERY

English for Tourism Lesson 22 Dealing with a situation (continued)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di

Nama Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Sistem Informasi. Soal Dengan 2 Bahasa: Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Teks Transaksional Meminta dan Memberi Informasi Tentang

ANALISIS CAPAIAN OPTIMASI NILAI SUKU BUNGA BANK SENTRAL INDONESIA: SUATU PENGENALAN METODE BARU DALAM MENGANALISIS 47 VARIABEL EKONOMI UNTU

SILABUS. Indikator. Teknik. Tes tertulis

L1: Halo, Saya Juni Tampi dari Radio Australia dengan Pelajaran Keempat dari Kursus Bahasa Inggris Dasar untuk Pariwisata dan Perhotelan.

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (Suatu Kasus pada Emiten Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode ) SKRIPSI

English for Tourism Lesson 16 Discussing a tour

THE PRECISENESS OF USING LOSS AND GAIN TECHNIQUE ON THE GOVERNOR SPEECH OF ASEAN WORKSHOP CULTURAL HERITAGE TOURISM BY MR.X

English for Tourism Lesson 10 Giving directions (continued)

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah

I've learned so much from you. "Number One For Me" Now I'm trying to do it too. Love my kid the way you do. I was a foolish little child

TINDAK TUTUR DAN PELANGGARAN MAKSIM PERCAKAPAN PADA NOVEL HARRY POTTER AND THE SORCERER S STONE

Conditional Sentence. Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP

Mewarnai: Edisi Islami

Apa yang harus kita kenali?

English for Tourism Lesson 9 Giving directions

English for Tourism Lesson 15 Discussing A Tour

APPENDICES. 2. If you use a city map, you your way. a. are not losing c. did not lose e. would not lose b. will not lose d.

Membangun Menara karakter (Indonesian Edition)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (kelas kontrol)

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan.

untuk aktif berbicara mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan gambar yang diamatinya. 5

English for Tourism Lesson 14 The Tour Guide (continued)

Sick at school. (Sakit di sekolah) Indonesian. List of characters. (Daftar pelaku) Girl with bike rider (Gadis dengan pengendara sepeda)

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

SMP kelas 9 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 1Latihan Soal 1.1

FLOUTED MAXIMS IN THE MAIN CHARACTERS UTTERANCES OF WRECK - IT RALPH ANIMATED MOVIE THESIS BY DENI TRI ADITYA NIM

Lesson 26: Prepositions of inter-place. (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6Latihan Soal 6.1

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 9Latihan Soal 9.1

Sukses Berbisnis Di Internet Dalam 29 Hari (Indonesian Edition)

Lesson 31: Interrogative form of Will. Pelajaran 31: Kalimat Tanya untuk Bentuk Akan

Relasi Negara & Agama: Redefinisi Diskursus Konstitusionalisme (Rangkaian Studi IMR)

Lesson 67: Tag Questions. Pelajaran 67: Kalimat Tanya Penegasan

English for Tourism Lesson 20 At the festival (continued)

Rahasia Cermat & Mahir Menguasai Akuntansi Keuangan Menengah (Indonesian Edition)

Hati yang dipenuhi cinta itu seperti samudera. Yang luas terbentang, yang tak pernah puas oleh lautan.

Practical Communication Skill: dalam Bisnis, Organisasi, dan Kehidupan (Indonesian Edition)

Lesson 4, Dialogue 2 Over the phone (continued)

giving opinion asking for help asking for an opinion E. Kunci Jawaban : D Pembahasan Teks :

English for Tourism Lesson 21 Dealing with a situation

Teknik Jitu Memilih Prosedur Analisis Skripsi (Indonesian Edition)

Callista Sulaiman

UNIT 1 ABJAD BAHASA INGGRIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Teks Interpersonal Mengucapkan Terimakasih

Panduan Excel untuk Pelamar Kerja (Indonesian Edition)

Lesson 3, Dialogue 2 Over the phone

Video A. Introduction

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 4Latihan Soal 4.1. expression her intention. stating her plan. asking Danys plan

MISTERI PEMBUNUHAN DI KAKEK BODO (INDONESIAN EDITION) BY S. MARA GD.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KOMUNIKASI CERDAS (INDONESIAN EDITION) BY DESMON GINTING DOWNLOAD EBOOK : KOMUNIKASI CERDAS (INDONESIAN EDITION) BY DESMON GINTING PDF

Disusun oleh : Nama : Sutiyono, S.Pd.SD NIP : Jabatan : Guru SD 3 KARANGMALANG

RAHASIA CERMAT & MAHIR MENGUASAI AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH (INDONESIAN EDITION) BY HERY HERY

6 KERANJANG 7 LANGKAH API (INDONESIAN EDITION) BY LIM TUNG NING

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI Di dalam bab ini dipaparkan teori-teori yang digunakan dalam menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. Teori mengenai pelanggaran maxim diambil dari pakar ilmu pragmatik yakni Grice (1975) Logic and Conversation yang mana menjadi teori utama dalam menjalankan penelitian ini. Selain teori pelanggaran maxim dari Grice, ada beberapa teori yang diambil sebagai teori pendukung seperti teori Thomas (1995) an Introduction to Pragmatics, Cutting (2002) Pragmatics and Discourse dan Leech (1983) Principles of Pragmatics. Di dalam bukunya Logic and Conversation, Grice mengungkapkan adanya beberapa jenis pelanggaran prinsip kerjasama yang dapat terjadi dalam sebuah ujaran. Pelanggaran-pelanggaran tersebut diantaranya; pelanggaran maxim of manner (cara) yaitu pembicara memberikan suatu informasi yang tidak beraturan atau tidak jelas, pelanggaran maxim of relevant (relevan) yaitu ketika seorang pembicara memberikan informasi yang tidak relevan atau tidak bertautan dengan informasi sebelumnya, pelanggaran maxim of quality (kualitas) yaitu seorang pembicara memberikan informasi yang cenderung tidak benar atau bohong dan yang terakhir pelanggaran maxim of quantity (kuantitas) yaitu seorang pembicara memberikan informasi yang kurang atau berlebihan kepada lawan bicara. 8

9 2.1 Prinsip Kerjasama Dalam ilmu pragmatik terdapat beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk menyampaikan suatu maksud dalam suatu ujaran. Salah satu prinsip tersebut adalah prinsip kerjasama yaitu sebuah asumsi mendasar dalam membangun sebuah makna atau maksud yang ingin ditunjukkan oleh pembicara dan pendengar. Menurut Grice (1975) dalam bukunya Logic and Conversation mengenai prinsip kerjasama (the cooperative principle), pelanggaran prinsip kerjasama dapat terjadi dalam sebuah percakapan ketika informasi yang ingin disampaikan oleh pembicara kepada lawan bicara tidak tersampaikan dengan baik. Pelanggaran prinsip kerjasama itu sendiri terbagi menjadi empat jenis pelanggaran yaitu pelanggaran maxim kuantitas, pelanggaran maxim cara, pelanggaran maxim relevan dan pelanggaran maxim kualitas. Penjelasan mengenai masing-masing pelanggaran maxim tersebut dipaparkan di dalam 2.1.1 mengenai jenis-jenis pelanggaran prinsip kerjasama. Selain penjelasan pelanggaran maxim, terdapat pula penjelasan mengenai konteks yang dipaparkan pada 2.1.2. 2.1.1 Jenis-jenis Pelanggaran Prinsip Kerjasama Menurut Grice, ada empat jenis pelanggaran maxim dalam prinsip kerjasama. Pelanggaran-pelanggaran tersebut adalah sebagai berikut:

10 1. Pelanggaran maxim kuantitas Pelanggaran maxim kuantitas terjadi ketika seorang pembicara memberikan informasi yang kurang jelas atau berlebihan kepada lawan bicara. Contohnya sebagai berikut: Billy: Where is Anne? Mark: The control room or the science lab. Dari contoh di atas, Mark tidak memberikan Billy informasi yang jelas. Billy mengharapkan jawaban yang sudah pasti mengenai keberadaan Anne. Akan tetapi Mark justru memberikan pernyataan yang tidak jelas kepada Billy. Dari pernyataan Mark menunjukan bahwa ia tidak mengetahui pasti keberadaan Anne. Ia berpikir Anne ada di ruang kontrol atau di ruang laboratorium. Pernyataannya tersebut juga menyiratkan adanya keraguan mengenai keberadaan Anne yang diutarakan oleh Mark. 2. Pelanggaran maxim cara Pelanggaran maxim cara dapat terjadi ketika pembicara memberikan suatu informasi yang tidak beraturan atau tidak jelas kepada lawan bicara. Contohnya sebagai berikut: Mark: When are you coming home? Anne: I will codify that question to my superiors and respond at such a time as an adequate answer is preparable. Dari contoh di atas, Anne memberikan pernyataan yang berbelit-belit dan membuat Mark harus berpikir lebih lanjut mengenai pernyataan yang diutarakan oleh Anne. Anne tidak memberikan jawaban yang jelas kepada

11 Mark. Ia tidak bisa memberikan jawaban secara pasti mengenai kepulangannya karena ia juga harus menanyakan hal tersebut kepada atasannya. 3. Pelanggaran maxim relevan Pelanggaran maxim relevan dapat terjadi ketika seorang pembicara memberikan jawaban yang tidak bertautan dengan pembicaraan sebelumnya ataupun mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan yang sedang terjadi dalam sebuah percakapan. Contohnya sebagai berikut: Anne: You really love me? Matt: I like Ferris wheels, and college football, and things that go real fast. Dari contoh kasus di atas, Matt mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan. Ia memberikan jawaban yang tidak mempunyai kaitan dengan pernyataan Anne sebelumnya. Matt mencoba mengalihkan topik pembicaraan awal yang mana mengenai Love dan menggantinya dengan topik yang baru yaitu mengenai hal-hal yang disukai oleh Matt. Pengalihan topik pembicaraan yang dilakukan oleh Matt tersebut karena ia tidak tertarik untuk memberikan informasi dan memperpanjang percakapan mengenai Love. Selain faktor tersebut, dari jawaban Matt sendiri terlihat bahwa ia lebih tertarik jika membicarakan hal-hal yang ia sukai seperti hobinya tersebut.

12 4. Pelanggaran maxim kualitas Pelanggaran maxim kualitas ini dapat terjadi ketika seorang pembicara mencoba untuk memberikan informasi yang cenderung tidak benar atau bohong mengenai suatu hal kepada lawan bicara. Contohnya seperti berikut: Anthony: A lot of people are depending on you. Mark: Thanks, that really takes the pressure off. Ketika Mark berkata Thanks, that really takes the pressure off, ia mengatakan sesuatu yang tidak benar mengenai isi hatinya. Ia merasa keberatan dan tidak senang karena ia merasa terbebani dengan banyaknya orang yang menaruh harapan kepadanya. 2.1.2 Konteks Selain teori dari Grice di atas mengenai pelanggaran prinsip kerjasama, teori mengenai konteks di ambil dari Cutting. Menurut Cutting dalam bukunya Pragmatics and Discourse 2002: 3-9, terdapat empat jenis konteks dalam ilmu pragmatik. Konteks - konteks tersebut adalah sebagai berikut:

13 1. Situational context Situational context yaitu sebuah konteks yang menggambarkan segala sesuatu yang sedang terjadi di sekitarnya pada saat percakapan itu berlangsung. Contohnya sebagai berikut: Context : The place is in the classroom of The British National Corpus. A lecturer from London is explaining a mathematical to his pupil from London, named Berkam. Lecturer: Pupil: Lecturer: Forty-nine? Why do you say forty-nine? Cos there s another one here. Right, we ve got forty-nine there, haven t we? But here there s two, okay? Now, what is it that we ve got two of? Well, let me give you a clue. Erm, this here is forty, that s four tens, four tens are forty. Percakapan di atas terjadi di dalam sebuah kegiatan belajar mengajar antara guru dan muridnya. Di dalam percakapan di atas guru dan muridnya sedang melihat kepada sebuah benda yang digunakan sebagai media untuk menulis seperti buku, lembar kerja soal atau bahkan sebuah papan tulis. 2. Background knowledge context Background knowledge yaitu sebuah konteks yang mana pembicara dan pendengar mengetahui mengenai apa yang mereka bicarakan, seperti membicarakan seseorang ataupun budaya. Ada dua jenis background context; cultural context and interpersonal context.

14 a. Cultural context Cultural context yaitu sebuah informasi atau pengetahuan yang dimiliki oleh pembicara dan pendengar mengenai sebuah ruang lingkup kehidupan. Contohnya sebagai berikut: In the hill-walking-in-arran excerpt, Allan and Dominic share cultural background knowledge about the low mountains on the island: Allan does not appear surprised that Dominic and his friends went hill walking, that they could walk for eight hours there. Dari contoh data di atas, menunjukan bahwa Allan dan Dominic sedang membicarakan sebuah gunung yang pernah Dominic kunjungi bersama teman-temannya. Dalam percakapan tersebut Allan tidak begitu terkejut ketika Dominic dan teman-temannya menempuh waktu hingga 8 jam lamanya, ini dikarenakan Allan sudah mengetahui mengenai jarak tempuh untuk mencapai gunung yang sedang dibicarakannya itu. b. Interpersonal context Interpersonal context yaitu informasi mengenai seseorang yang mencakup informasi mengenai kehidupan pribadi pembicara atau yang dibicarakannya. Berikut adalah salah satu contohnya: In the hill-walking excerpt, we can see that Allan and Dominic know who Michelle is. Dominic will have told Allan in a previous conversation that his wife s name is Michelle ; he might also have told him where home is.

15 Dari contoh data di atas, Allan dan Dominic sedang membicarakan seseorang yang bernama Michelle. Michelle adalah istri dari Dominic dan Allan juga mengetahui siapa Michelle yang sedang dibicarakan oleh mereka berdua. Pembicara dan lawan bicara mengetahui siapa orang yang sedang dibicarakan oleh keduanya. 3. Referring context Penggunaan bahasa untuk merujuk kepada sesuatu hal yang ada dalam sebuah konteks itu disebut reference: Cara pembicara menggunakan bentukan linguistik agar pendengarnya dapat mengidentifikasi sesuatu dikatakan sebagai referring expression. Ketika seorang pendengar dapat mengidentifikasi rujukan tersebut merujuk kemana, rujukan itu bisa dikatakan sebagai referent. Contohnya sebagai berikut: I went with Francesca and David Kata ganti I merupakan sebuah referring expression yang merujuk kepada pembicara itu sendiri, yang sekaligus menjadi referent. Kata ganti Francesca dan David juga merupakan sebuah referring expressions yang mana merujuk kepada dua orang yang bernama Francesca dan David. 4. Co-textual context Co-textual context yaitu ketika pembicara dan pendengar mengetahui apa atau siapa yang sebenarnya sedang mereka bicarakan. Contohnya: A: I went with Francesca and David. B: Uhuh?

16 A: Francesca s room-mate. And a friend of Alice s from London. There were six of us. Yeah we did a lot of hill walking. B: Uhm. Pada contoh kasus di atas, kata ganti us dan we merujuk kembali kepada Francesca, David, yang mana merupakan teman sekamar dan teman dari Francesca. Lawan bicara A berasumsi bahwa semua orang yang berperan dalam percakapan tersebut mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan mengenai siapa saja us itu dan siapa saja yang termasuk kepada we.