KEGIATAN LAYANAN RUANG BACA ANAK DI UPT PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
LAYANAN PUSTAKAWAN ANAK TERHADAP ANAK DI PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK

EVALUASI LAYANAN REFERENSI DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

KEBERADAAN LAYANAN REMAJA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA REMAJA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

EFEKTIVITAS KEGIATAN STORYTELLING BAHAN PUSTAKA UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG ANAK USIA DINI DI PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

PERAN PUSTAKAWAN DALAM MEMOTIVASI SISWA MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SMK TAMANSISWA PADANG

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR BAGI MASYARAKAT DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROBLEMATIKA TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP N 3 PADANG PANJANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KELILING DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SUMATERA BARAT

EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KOTA PAYAKUMBUH

TINJAUAN TERHADAP SARANA DAN PRASARANA SERTA TATA RUANG DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN SISWA SMP N 1 BATANG ANAI

FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT GURU MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SDN 09 AIR TAWAR BARAT

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

STRATEGI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN NAGARI DI PERPUSTAKAAN NAGARI KELURAHAN KAMPUNG JAWA KOTA SOLOK

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMAN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMANFAATAN LITERATUR DALAM MENUNJANG PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 6 PADANG

TINJAUAN LAYANAN ANAK DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

SISTEM TEMU KEMBALI KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT

SISTEM LAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN SMK TAMANSISWA PADANG

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MAHASISWA KURANG MEMANFAATKAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA

PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA TINGKAT KUNJUNGAN DI PERPUSTAKAAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PADANG

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KELILING DI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP, DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PESISIR SELATAN

UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PEMBUATAN BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMA N 1 PAINAN

EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SLB WACANA ASIH PADANG

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 14 LABAN KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

STRATEGI PELAYANAN PRIMA DI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP, DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PESISIR SELATAN

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PEMANFAATAN KOLEKSI UMUM OLEH PEMUSTAKA DI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP, DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENYIMPANAN ARSIP DINAMIS AKTIF DI BAGIAN TATA USAHA SMA PERTIWI 1 KOTA PADANG

PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMAKAI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

STRATEGI PROMOSI DI PERPUSTAKAAN BALAI BAHASA PROVINSI SUMATERA BARAT

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

Indri Viollita 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

PENGEMBANGAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi peranan. guru dan sarana pembelajaran sangatlah menentukan.

PERANAN PROMOSI PERPUSTAKAAN TERHADAP KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA SOLOK

STRATEGI PENINGKATAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN KHUSUS SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA BARAT

SISTEM PENGELOLAAN TERBITAN BERSERI DI UPT PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

MAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN KOLEKSI DI UPT PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

STRATEGI PROMOSI PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN BALAI BAHASA PADANG

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa

MANAJEMEN PROMOSI PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

TEMU KEMBALI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STKIP PGRI SUMBAR

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KOLEKSI BUKU DENGAN SUBJEK MINANGKABAU DI PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI KEBUDAYAAN MINANGKABAU (PDIKM) PADANG PANJANG

KURANGNYA MINAT BERKUNJUNG PESERTA DIDIK SMK NEGERI 9 PADANG KE PERPUSTAKAAN

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII

LAYANAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN DALAM MELAYANI PEMUSTAKA DISABILITAS DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) KOTA BATUSANGKAR

OPTIMALISASI FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

SARANA PENELUSURAN INFORMASI DI UPT PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

PERILAKU PENCARIAN INFORMASI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR NEGERI 48 GANTING KOTO TANGAH PADANG

Feni Surgana 1, Malta Nelisa 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

PENYUSUTAN ARSIP DINAMIS INAKTIF DI KANTOR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI SUMATERA BARAT

PENATAAN RUANGAN DI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk pembelajar yang dinamis, karena pada hakekatnya belajar

MAKALAH MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN STMIK INDONESIA PADANG

PENGELOLAAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ANDALAS (UNAND)

PENERAPAN SISTEM CLOSE ACCES PADA LAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK PERTANIAN UNAND PAYAKUMBUH

TATA RUANG ARSIP DI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG PANJANG

TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN SISTEM AUTOMASI DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PAYAKUMBUH

PERAN PUSTAKAWAN DALAM MEMOTIVASI ANAK USIA DINI MEMANFAATKAN LAYANAN ANAK DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI SMA NEGERI 6 PADANG

EVALUASI KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PELAYANAN DI PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH TABANAN

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

2015 KONTRIBUSI KEBIJAKAN PENGADAAN KOLEKSI SIRKULASI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI PEMINJAMAN BAHAN PUSTAKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KELILING DI RUMAH ZAKAT KOTA PADANG

EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

Peranan User Education Dalam Memahami. Karakteristik dan Kebutuhan Pemustaka

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan pada umumnya sering kita jumpai di sekolah-sekolah maupun di

MOTIVASI KERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PAYAKUMBUH

TINJAUAN PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROMOSI PERPUSTAKAAN UMUM KOTA PADANG DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kegiatan manusia untuk memperoleh hiburan setelah lelah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah digunakan sebagai alat bantu didalam proses belajar mengajar, dengan

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

OPTIMALISASI PENERAPAN LITERASI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 PADANG

Pentingnya Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat Sumber Belajar

LAYANAN CORNER DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ANDALAS

PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

Transkripsi:

KEGIATAN LAYANAN RUANG BACA ANAK DI UPT PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI Elsha Yuan Septasia 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang email: elsha.yuan@yahoo.com Abstract The purpose of this paper is to describe (1) a service activity exists in the library of Bung Hatta Bukittinggi, especially in reading room; (2) the constraints of service in the children's reading room in UPT Perpusatkaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi. The Data collected through observations, interviews and literature study. The findings of this research is based on analysing school financing data can be concluded as follows: (1) children's services has not been in accordance with the existing services namely tutoring services in reading, reading, children's referral service, storytelling, film and performances; (2) the complete lack of infrastructure; (3) the less human resources. Keywords: reading room; child care A. Pendahuluan Sejalan dengan perkembangannya saat ini, perpustakaan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian budaya serta berbagai layanan jasa lain, telah ada sejak jaman dahulu kala. Perpustakaan merupakan tempat bahan pustaka yang disimpan dan disusun secara sistematis dan dapat digunakan untuk mencari informasi mengenai ilmu pengetahuan ataupun hal-hal yang dibutuhkan oleh pengguna. Seperti layanan untuk anak-anak sehingga anak-anak bisa membaca.. Kemampuan membaca merupakan sesuatu yang penting bagi anak-anak, karena dengan membaca anak-anak akan banyak mendapatkan informasi. Kebiasaan membaca harus dilatih semenjak usia dini, yaitu dengan memberikan bahan bacaan kepada anak-anak semenjak kecil, menyediakan ruangan membaca khusus untuk anak-anak. Perpustakaan sebaiknya menjadi tempat yang terbuka, mengundang dan tidak menakutkan untuk semua anak. Pelayanan anak sebaiknya dilihat sama pentingnya dengan pelayanan untuk orang dewasa. Namun idealnya, pelayanan anak membutuhkan dekorasi dan peralatan tersendiri yang khusus untuk anak. 1 Mahasiswa penulis makalah Prodi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, wisuda periode September 2013 2 Pembimbing, Dosen FBS Universitas Negeri Padang 122

Kegiatan Layanan Ruang Baca Anak di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittingi Elsha Yuan Septasia, Elva Rahmah Menurut Sutarno (2005: 1) perpustakaan dalam arti luas merupakan salah satu lembaga ilmiah yakni lembaga yang bidang dan tugas pokoknya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan, dengan ruang lingkupnya mengelola informasi yang mencakup berbagai ilmu pengetahuan. Pengertian perpustakaan akan mengalami perubahan seiring terwujudnya perpustakaan ideal yang mengikuti perkembangan zaman. Saat sekarang ini perubahan yang sangat pesat juga berpengaruh bagi anakanak yang baru mulai beranjak ke jenjang pendidikan. Anak merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Keberadaannya merupakan anugrah yang harus dijaga, dirawat dan dilindungi. Setiap anak secara kodrati memiliki harkat, martabat, dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi oleh siapapun. Begitu juga dengan hak-hak anak untuk mendapatkan ilmu yang meraka inginkan. Mereka bisa mendapatkan ilmu dengan kegiatan belajar membaca dongeng, bermain, membacakan cerpen, pemutaran audio visual dan lain-lain. Kemampuan membaca merupakan sesuatu yang penting bagi anak-anak, karena dengan membaca anak-anak akan banyak mendapatkan informasi. Kebiasaan membaca harus dilatih semenjak usia dini, yaitu dengan memberikan bahan bacaan kepada anak-anak semenjak kecil, menyediakan ruangan membaca khusus untuk anak-anak. Seperti sebuah ruang bacaan yang terdapat pada Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi, disana disediakan suatu ruangan khusus untuk tempat membaca anak-anak dan juga memiliki koleksi khusus untuk anak-anak. Kunjungan yang rutin dilakukan anak-anak pada ruang baca anak tersebut pada hari jumat. Kunjungan tetap tersebut dilakukan oleh anak Sekolah Dasar (SD) setempat. Pada hari biasa hanya beberapa yang datang ke ruang baca anak, mereka datang bersama orang tua hanya untuk sekedar meminjam atau melihat-lihat saja. Koleksi yang ada pada Perpustakaan Proklamator Bung Hatta sudah lengkap, seperti buku-buku dongeng, buku ilmiah, buku belajar Al-Qur an, majalah anak-anak, atlas, buku doa-doa, buku cerita rakyat, dan buku bergambar, tetapi koleksi tersebut tidak tersusun secara rapi. Pendidikan pada anak dilaksanakan dengan prinsip bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain sesuai dengan perkembangan anak didik. Pelaksanaa pendidikan tersebut harus terencana, terprogram, dan tetap memperhatikan tingkat perkembangan anak. Anak-anak saat sekarang kurang berminat untuk pergi ke perpustakan karena meraka lebih memilih di rumah masing-masing atau bermain dengan teman sebaya untuk melakukan kegiatan yang mereka inginkan. Pada saat ini, teknologi yang semakin canggih yang bisa membuat mereka betah di rumah. Dengan teknologi yang mereka gunakan, akan lebih mudahkan mengakses apa yang mereka butuhkan. Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menyediakan ruang baca untuk anak yang digunakan oleh anak-anak, remaja dan orang dewasa. Ruang baca tersebut dikunjungi lebih kurang setiap hari oleh anak-anak sekitar 37 orang. Pustakawan yang berada pada ruang baca anak tersebut menyediakan layanan membaca untuk anak yang berkunjung ke perpustakaan. Pustakawan hanya memberikan arahan untuk anak-anak yang berkunjung ke ruang baca, serta memberikan arahan yang kepada anak-anak untuk mematuhi peraturan dan mengisi buku tamu yang disediakan. Anak-anak bebas dalam memilih buku yang mereka yang diinginkan untuk dibaca. 123

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 2, No. 1, September 2013, Seri B Berdasarkan latar belakang yang diuraikan terdahulu dalam masalah ini dibahas tentang kegiatan layanan ruang baca anak di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kegiatan layanan ruang baca anak di perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi. Subjek penelitian pada populasi yang akan dijadikan sumber dalam penelitian ini adalah tenaga operasional perpustakaan anak pada ruang baca anak di perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi. Hal ini di dasarkan karena kajian utama penelitian ini adalah kegiatan layanan ruang baca anak di perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi. Sampel penelitian ini dilakukan kepada tiga orang tenaga operasional bagian ruang baca anak. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan wawancara. Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan layanan ruang baca anak di perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi. Wawancara yang penulis gunakan adalah dialog yang dilakukan untuk pengumpulan data dari infoman dilokasi penelitian. C. Pembahasan 1. Kegiatan Layanan pada Ruang Baca Anak di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi Perpustakaan Proklamator Bung Hatta adalah perpustakaan umum yang memberikan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi, sebagai pusat penelitian bagi masyarakat yang memerlukannya. Perpustakaan Proklamator Bung Hatta tersebut digunakan oleh orang tua, anak muda atau remaja, dan anak-anak yang membutuhkan informasi dan semua itu dapat memakai melalui fasilitas yang telah disediakan oleh perpustakaan. Penyelenggaraan perpustakaan umum bukan hanya untuk memberikan layanan pustaka saja, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan umum diharapkan dapat membantu masyarakat terutama anak-anak dalam mencari informasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan harus dapat menunjang proses pembelajaran. Agar dapat dimanfaatkan sebagai pusat sumber belajar maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan perkembangan kurikulum, serta selera para pembaca yang dalam hal ini adalah masyarakat yang terutama anak-anak dalam mengembangkan kreatifitasnya. Layanan anak yang berada di Perpustakaan Umum Proklamator Bung Hatta sudah berdiri kurang labih semenjak tahun 2006. Layanan anak yang tersedia di Perpustakaan Umum Proklamator Bung Hatta adalah layana membaca. Perpustakaan tersebut menyediakan bahan bacaan bagi anak-anak yang membutuhkan. Anak-anak yang ingin membaca buku di rumah bisa langsung mendatar menjadi anggota perpustakaan, dan apabila ingin membaca di tempat anak-anak hanya mengisi buku tamu yang disediakan. Selain membaca anak-anak juga bisa bermain dan bersantai di ruang baca anak tersebut. 124

Kegiatan Layanan Ruang Baca Anak di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittingi Elsha Yuan Septasia, Elva Rahmah Menurut Yusuf, (2003: 176-179), seharusnya pada ruangan baca atau layanan anak seharusnya memiliki layanan membaca, bimbingan membaca, layanan rujukan anak, acara mendongeng, dan pertunjukan film. Untuk memaksimalkan kegiatan layanan ruang baca anak, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi harus menerapkan jenis-jenis layanan yang sesuai dengan standar ruangan baca anak. Sehingga memicu anak-anak untuk datang ke perpustakaan. Dengan terpenuhinya kegiatan layanan anak maka anak-anak akan lebih senang berkunjung ke ruangan baca anak Perpustakaan Proklmator Bung Hatta. Dengan demikian tercapailah tujuan kegiatan layanan ruang baca anak untuk menumbuhkan kreatifitas pada diri anak-anak. Perpustakaan Umum Proklamator Bung Hatta belum memberikan layanan anak untuk memaksimalkan fungsi layanan anak seperti kegiatan mendongeng, pengembangan kreatifitas anak dan layanan untuk penderita cacat, walaupun ada kegiatan tersebut dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, tetapi tidak untuk layanan anak penderita cacat. Perpustakaan Proklamator Bung Hatta belum berjalan secara menyeluruh karena perpindahahn dari pemda ke pusat, maka semua kegiatan yang ada masih banyak yang belum terlaksana. Kegiatan akan berjalan dengan sempurana pada tahun 2014 mendatang. Ditahun yang sama, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta juga akan mendirikan layanan untuk anak-anak yang penderita cacat. Pada awal berdirinya Perpustakaan Prolamator Bung Hatta layanan untuk anak penderita cacat tidak disediakan. Yang disediakan Cuma layanan umum saja seperti layanan wc umum. Karena perpustakaan tidak hanya untuk orang yang normal saja, tetapi untuk orang yang pederita cacat juga berhak mendapatkan layanan, apalagi layanan untuk anak-anak cacat. Sebuah perpustaaan seharusnya menyediakan kegiatan layanan anak dengan prima, sehingga menimbulkan minat baca terhadap anak. Minat baca terhadap anak harus dilatih semenjak dini. Disinilah perpustakaan bertugas untuk merangsang minat baca untuk anak, dengan mengadakan kegiatan mendongeng. Oleh karena itu perpustakaan umum Proklamator Bung Hatta harus menyediakan layanan untuk anak semaksimal mungkin. Sehingga anak-anak bisa menimbulkan minat bacanya sejak ia masih kecil. Penyediaan bacaan yang tepat adalah menjadi tanggung jawab pustakawan agar anak tertarik dan gemar membaca. Anak-anak harus menemukan kepuasan dalam membacanya, karena itu pustakawan tidak boleh mengabaikan selera anakanak. Anak-anak membutuhkan bacaan-bacaan hiburan, informasi dan hal-hal yang menarik dari lingkungannya. Televisi dan teknologi lainnya telah banyak mengubah kehidupan anak-anak kita termasuk bahan bacaannya. Oleh karena itu bacaan anak-anak atau koleksi buku anak-anak perlu disesuaikan dengan dunia anak-anak. Koleksi yang berada pada ruang baca anak di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta sudah lengkap. Karena buku koleksi yang buku anak-anak yang dimiliki perpustakaan seperti buku mendongeng, panduan doa, majalah anakanak, cerpen, buku permainan dan atlas. Namun pembinaan koleksi yang ada belum dimanfaatkan seutuhnya dalam memaksimalkan layanan anak pada Perpustakaan Umum Proklamator Bung Hatta. Oleh karena itu Perpustakaan Umum Proklamator Bung Hatta harus memanfaatkan koleksi yang ada untuk 125

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 2, No. 1, September 2013, Seri B memaksimalkan layanan anak. Sehingga layanan anak bisa semaksimal mungkin dijalankan untuk menumbuhkan kreatifitas dan minat baca anak. Usaha yang dilakakukan untuk memaksimalkan layanan tersebut bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan buku dongeng untuk melakukan kegiatan layanan mendongeng. Untuk melakukan kegiatan mendongeng ini, pustakawan anak perlu menyusun program mendongeng dengan menetapkan jadwal pelakasanaan dan menentukan petugas yang akan membawakan acara layanan mendongeng. Layanan mendongeng sebaiknya dilakukan saat pengunjung anakanak labih banyak dari hari biasanya. Misalnya, hari libur sekolah, anak-anak senang berkunjung ke perpustakaan, dan sebaiknya jadwal kegiatan mendongeng dicantumkan pada jadwal pelayanan anak. Sehingga anak-anak bisa datang ke perpustakaan untuk mendengarkan dongeng. Menurut Yusuf (2003: 177), jumlah peserta mendongeng untuk anak-anak sebaiknya dibatasi antara 10 20 orang. Hal ini dilakukan supaya pustakawan anak tidak kesulitan untuk mengatur anak-anak, dan akan lebih baik jika pustakawan dapat bekerja sama dengan orang tua anak-anak yang datang untuk menertibkan kegiatan mendongeng. Selain melakukan kegiatan mendongeng pada anak, pustakawan hendaknya menggunakan koleksi yang berada di dalam ruangan anak tersebut. Sehingga koleksi yang ada tersebut dapat digunakan dan tidak hanya sebagai pajangan yang di pajang dirak. Karena sebagian anak-anak sudah melihat atau membaca buku yang berada di ruangan itu. Sehingga anak-anak lebih mudah memahami isi dari buku yang diceritakan oleh petugas perpustakaan. Oleh karena itu Perpustakaan Umum Proklamator Bung Hatta harus memanfaatkan koleksi yang ada untuk memaksimalkan layanan anak, sehingga tujuan layanan anak untuk menumbuhkan minat baca terhadapa anak dapat terwujud dengan semaksimal dan sebagus mungkin. 2. Kendala-Kendala Layanan Pada Ruangan Baca Anak di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi a. Kurangnya Prasarana yang Memadai Prasarana yang dimiliki oleh Perpustakaan Proklamator Bung Hatta belum lengkap, seperti permainan bongkar pasang dan puzzle belum tersedia. Permainan yang berada di ruang baca anak juga bisa memicu adrenalin anak dalam berfikir yang lebih kreatif. Permainan bongkar pasang sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kreatifitas pada anak. Karena dengan permainan tersebut anakanak bisa membuat kreasi dengan kreatifitas yang dimiliki. Begitujuga terhadap permainan puzzle untuk anak-ank. Anak-anak bisa berfikir untuk bisa menyelesikan puzzle yang dimiliki dan akan melihat hasil dari susunan puzzle mereka. Anak-anak akan lebih cepat mengembangkan kreatifitasnya dengan bermain. Dengan bermain anak-anak akan mendapatkan pengetahuan secara langsung. Karena anak-anak bisa secara leluasa melihat apa yang ia baru dapatkan. Prasarana yang memadai juga akan menunjang anak-anak dalam menumbuhkan kreativitas yang melekat pada diri anak. Seperti kegiatan bermain yang diadakan oleh perpustakaan. Kegiatan bermain pada perpustakaan Proklamator Bung Hatta pada anak belum terlaksana. Dikarenakan Prasarana yang 126

Kegiatan Layanan Ruang Baca Anak di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittingi Elsha Yuan Septasia, Elva Rahmah ada masih belum laengkap. Prasarana yang belum lengkap seperti puzzle belum ada disediakan. Kegiatan bermain akan lebih mengembangkn kreatifitas anak karena dengan bermain anak-anak akan berfikir bagaiman ia akan menyelesaikan kegiatan tersebut dengan baik. Menurut Bafadal (2009:154) peralatan perpustakaan ada yang bersifat habis pakai dan ada pula yang bersifat tahan lama. Peralatan habis pakai adalah peralatan yang relative cepat habis. Sedangkan peralatan yang tahan lama adalah peralatan yang dapat digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang relative lama. Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap pada ruangan baca anak akan menunjang anak-anak untuk datang ke perpustakaan. Dengan prasarana yang lengkap anak-anak bisa berfikir yang lebih kreatif sehingga bisa membantu dalam kegiatan belajar. Ruangan anak sebaiknya di desain sedemikian rupa sehingga anak-anak tertarik untuk datang. Dengan desain yang apik dan kelengkapan prasarana anak-anak akan lebih mudah berkreasi dengan hasil kreatifitasnya. b. Kurangnya Sumber Daya Manusia Ruang baca anak di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta tidak berjalan dengan lancar dikarenakan salah satu faktor yaitu kurangnya sumber daya manusia. Dikarenakan perpustakaan tersebut masih dalam tahap perpindahan dari pemda ke pusat. Kegiatan ruang baca anak juga tidak terlaksana dengan maksimal. Para pegawai yang ada mereka sibuk dengan kegiatan yang telah diberikan kepadanya. Karena masih dalam perpindahan dari pemda ke pusat tersebut tidak semua kegiatan berjalan dengan lancar, termasuk kegiatan layanan yang ada di ruang baca anak. Menurut Bryson dalam analisis SWOT (1998:95-103) untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal dapat dikelompokkan menjadi (1) sumber daya yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya fisik, sumber daya dana, dan sumber daya teknologi; (2) proses; (3) output. Sedangkan lingkungan eksternal adalah perubahan lingkungan dari sisi social, ekonomi, politik, maupun teknologi dan lingkungan pelanggan, pesaing, dan kerjasama. Analisis SWOT merupakan instrumen perencanaan strategi yang biasa dipergunakan pada dunia pendidikan, termasuk juga perpustakaan didalamnya. SDM sangat dibutuhkan dalam melakukan kegiatan layanan perpustakaan. Karena banyaknya layanan yang ada di perpustakaan akan membutuhkan SDM yang banyak. Agar kegiatan layanan perpustakaan berjalan dengan lancar maka Sumber Daya Manusia harus ditambah. Sehingga kegiatan yang ada di perpustakaan tersebut termasuk layanan yang ada di ruang baca anak bisa berjalan semestinya. D. Simpulan dan Saran Perpustakaan Umum Proklamator Bung Hatta menambah jenis-jenis layanan lainnya, seperti layanan membaca, bimbingan membaca, layanan rujukan anak, acara mendongeng, dan pertunjukan film. Sehingga layanan yang ada di ruang baca anak berjalan dengan semestinya. Kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yaitu (1) kurangnya prasarana yang ada di 127

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 2, No. 1, September 2013, Seri B ruang baca anak. sehingga untuk menunjang kegiatan anak belum berjalan dengan sempurna dan; (2) sumber daya manusia yang kurang sehingga dan diberikan pelatihan usaha loyalitas untuk anak, arahan, motivasi dalam melaksanakan kegiatan layanan anak sehingga layanan anak berjalan dengan semestinya. Saran bagi pustakawan dan pimpinan UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi dalam memanfaatkan layanan ruang baca anak sebagai sumber belajar untuk anak sebagai berikut; Pertama, perlunya dekorasi yang bisa menarik anak-anak untuk datang ke perpustakaan. Kedua, mengajukan usulan penambahan pegawai perpustakaan yang berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan kepusat untuk menjalankan kegiatan khusunya layanan anak. Ketiga, Pustakawan harus berperan aktif dalam melakukan kegiatan layanan terhadap anak yang membutuhkan dalam mencari informasi yang diinginkan. Catatan: artikel ini disusun berdasarkan mekalah penulis dengan pembimbing Elva Rahmah, S.Sos., M.I.Kom. Daftar Rujukan Bafadal, Ibrahim. 2009. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Safirudin, Aziz. 2010. Strategi Peningkatan Mutu Pada Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan Dan Informasi, http://digilib.undip.ac.id/index.php/component/content/article/38- artikel/51-strategi-peningkatan-mutu-pada-perpustakaan-perguruantinggi. Diunduh 8 juli 2013. Sulistiyo-Basuki. 1993. Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka. Sutarno NS. 2005. Tanggung Jawab Perpustakaan dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi. Jakarta: Pantai Rei, http://www.pemustaka.com/membentuk-keharmonisan-antarapustakawan dengan-pemakai-perpustakaan.html. Diunduh 12 juni 2013. Sutarno Ns. 2006. Manajemen Pustaka: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Sagung Seto. Yusuf, Taslimah. 2003. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka. 128