ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

ABSTRACT. Keywords: Going concern, debt fault, audit quality, and prior audit opinion.

Elvi Novitasari 1,Resti Yulistia Muslim 1,Dandes Rifa 1. Abstract

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK PENERAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT

Zahratur Raisya 1, Popi Fauziati 1, Herawati 1 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Padang. Abstract

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang terjadi. Perkembangan yang terjadi membuat perusahaan satu

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB V PENUTUPAN. opini audit going concern. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDITOR GOING CONCERN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA TAHUN

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menurut PSAK no.1 revisi 2009 (IAI, 2012) adalah suatu

Dika Yolanda 1, Yunilma 2, Ethika 2. Abstract

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sebagai penyedia laporan keuangan. Ketika mengaudit data. untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan

PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA AUDITOR. Oleh

BAB V PENUTUP. penerimaan opini audit going concern pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Eva Lestari / Pembimbing Dr. Sri Supadmini SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015 telah berlangsung. AFTA merupakan kerja

By: Abstract

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK SEKTOR MANUFAKTUR KE BAPEPAM-LK OLEH

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN PADA PENAWARAN PERDANA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA. Oleh

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Masing-masing akan

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Dari waktu ke waktu perkembangan dunia usaha terus semakin meningkat yang

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi ADRIWAL

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

OLEH HENNY ANGGRAINI SIPAYUNG

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk dapat survive melainkan harus mampu memiliki keunggulan bersaing

PENGARUH GROWTH, SIZE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat diprediksi (Ariffandita dan Sudarno, 2012). auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit going concern pada tahun

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS

ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT, FINANCIAL DISTRESS DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN PADA PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN

Mutchler, J.F., W. Hopwood, dan J.C McKeown The Influence of Contrary Information and Mitigating Factors on Audit Report Decisions on Bankrupt

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas (Syahrul,2000). Asumsi going concern memiliki arti bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan teori kontijensi sebagai teori pemayung (grand

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT TERHADAP KONVERGENSI IFRS

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN EARNING PER SHARE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekitar tahun 2007, di Amerika Serikat terjadi krisis keuangan global

PENGARUH PROFITABILITAS DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

Prosiding Akuntansi ISSN:

AN ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE TIMELINESS OF FINANCIAL REPORT SUBMISSION OF MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN IDX DURING SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Suatu perusahaan menjalankan bisnisnya tidak hanya untuk

Prosiding Akuntansi ISSN:

Oleh. Universitas Bung Hatta Abstract

SKRIPSI OLEH : IAN PRATAMA LIMBONG

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi UNP Kediri

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) OLEH

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

ANALISIS PENGARUH DEBT DEFAULT

MARGARETHA MEI EVITA SARI

Helmida Ayu Angraini Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta ABSTRACT

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir pekembangan perusahaan yang terdaftar di

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidupnya melalui asumsi going concern (

SKRIPSI PENGARUH KUALITAS AUDIT, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

Pengaruh Arus Kas, Laba Akuntansi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Properti dan Real Estate

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) usahanya. Kelangsungan

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB V PENUTUP. perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern). Kelangsungan. melebihi suatu periode akuntansi.

SKRIPSI. ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERBUKA (Tbk) OLEH

Judul: Pengaruh Opinion Shopping, Disclosure dan Reputasi KAP pada Opini Audit Going Concern

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari keberadaan suatu entitas ketika didirikan adalah untuk

DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-9

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Hasil pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda untuk tujuan

LIQUIDITY EFFECT OF TRADING SHARE, SHARE PRICE LEVEL EXPENSIVENESS, FINANCIAL PERFORMANCE OF THE COMPANY STOCK SPLIT DECISION IN LISTED IN BEI

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Audit Tenure terhadap Audit Report Lag dengan Reputasi Kantor Akuntan Publik sebagai Variabel Moderasi

John Henry Wijaya. Universitas Widyatama, Bandung,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Oleh Afrina Syafitri¹ ¹Jurusan Akuntansi, Fakulitas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email : afrinasyafitri09071@yahoo.com Herawati¹, Ethika¹ ¹Jurusan Akuntansi, Fakulitas Ekonomi Universitas Bung Hatta Abstract This purpose of the research to improved empirical influence current ratio, return on assets, size, quality auditors and managerial ownership on the going- audit opinion. The research have used 41 companies listed in Indonesia Stock Exchange. The sampling process is done by using a purposive sampling method. Type of data used is secondary data obtained through published financial statements through the Indonesian Capital Market Directory and www.idx.co.id. of Data were used from the year 2008-2011 In this study, the two groups of variables. The first is the independent variable and consists of current ratio, return on assets, size, quality auditors, and managerial ownership. The second is the dependent variable is the going- audit opinion. The process of hypothesis testing is done by using the method of quantitative analysis using binary logistic regression model. Based on the results of hypothesis testing found that current ratio, return on assets, firm size, quality and managerial ownership does not significantly influence the going audit opinion on companies listed in Indonesia Stock Exchange. Keyword Current Ratio, Profitability and Going Concern Audit Opinion PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan atau lembaga tentu tidak hanya memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan, akan tetapi juga memiliki tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dalam jangka panjang. Mengingat fenomena yang terjadi saat ini menunjukkan adanya tingkat persaingan bisnis yang tinggi dengan sesama perusahaan pesaing yang menghasilkan produk sejenis atau pun perusahaan yang tidak sejenis yang menghasilkan aneka produk yang berbeda. Tingginya tingkat persaingan bisnis tentu membuat kelangsungan hidup sebuah perusahaan menjadi terancam. Ketidaksiapan perusahaan didalam menghadapi beratnya persaingan tentu akan mendorong 1

kelangsungan hidup menjadi melemah. Berkurangnya penjualan dan menurunnya kinerja keuangan adalah salah satu faktor yang mendorong melemahnya kemampuan perusahaan dalam bertahan hidup. Pada saat ini tentu setiap perusahaan menyadari bahwa opini audit sangat penting sebagai alat untuk menjadi dasar pengambilan kebijakan strategis dibidang keuangan. Ketepatan opini audit tentu berhubungan dengan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan hidup. Terbentuknya opini audit tentu dipengaruhi oleh banyak variabel baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Opini audit going yang terbentuk dalam hasil laporan audit yang dipublikasikan oleh auditor independen tentu memiliki arti penting yang dapat menarik perhatian pelaku pasar atau pun stakeholders yang lain. Selain itu opini audit yang terbentuk sebagai hasil pemeriksaan audit tentu diperoleh melalui pencarian data dan informasi yang berhubungan dengan perusahaan. Menurut Kartika (2012) terbentuknya opini audit going dapat disebabkan oleh beberapa variabel penting yang berhubungan dengan faktor perusahaan, kualitas auditor atau pun pembagian struktur kepemilikan didalam perusahaan. Faktor perusahaan adalah variabel yang berhubungan dengan kondisi keuangan sebuah perusahaan, untuk menilai faktor perusahaan maka digunakan rasio keuangan yang dianggap fundamental. 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan kepada perumusan masalah secara umum tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah membuktikan secara empiris: 1. Pengaruh positif current ratio terhadap opini audit going. 2. Pengaruh positif return on assets terhadap opini audit going. 3. Pengaruh positif size terhadap opini audit going. 4. Pengaruh positif kualitas auditor terhadap opini audit going. 5. Pengaruh positif kepemilikan managerial terhadap opini audit going. LANDASAN TEORI 2.1 Opini Audit Going Concern Auditor mempunyai tanggung jawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian terhadap kemampuan perusahaan dalam mempertahankan hidupnya. Opini audit going merupakan opini yang dikeluarkan auditor karena terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup. Menurut Arens (2010) menyatakan beberapa faktor yang 2

menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan adalah: a. Kerugian usaha yang besar secara berulang atau kekurangan biaya modal. b. Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo dalam jangka pendek. c. Kehilangan pelanggan utama, terjadinya bencana seperti gempa bumi atau banjir, masalah perburuhan yang tidak biasa atau pun masalah lainnya. d. Perkara pengadilan, gugatan hokum atau masalah serupa sudah terjadi yang dapat membayakan perusahaan untuk beroperasi. Auditor bertanggung jawab mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Auditor dapat mengidentifikasi informasi mengenai kondisi atau peristiwa tertentu yang menunjukan adanya kesangsian besar tentang kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu tertentu, yaitu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang di audit (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2008). 2.2 Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Januarty (2009) kemampuan perussahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan yang berasal dari dalam perusahaan, sedangkan faktor eksternal adalah sejumlah variabel yag mempengaruhi kemampuan hidupnya yang berasal dari luar perusahaan. 2.2.1 Faktor Internal Menurut Ross (2005) faktor perusahaan merupakan sejumlah variabel yang terdapat didalam perusahaan. Secara umum faktor perusahaan yang dimiliki perusahaan terdapat didalam laporan keuangan. Faktor perusahaan sangat menentukan keberhasilan sebuah perusahaan untuk menjaga eksistensinya. Pengelolaan yang baik terhadap faktor perusahaan tentu akan mendorong meningkatnya kemampuan peruahaan untuk bertahan hidup. Secara umum faktor perusahaan yang digunakan didalam penelitian ini adalah: A. Likuiditas Rasio Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang 3

harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibankewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran maupun aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancarnya atau hutang jangka pendek. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti perusahaan itu dalam keadaan ilikuid. Rasio likuiditas digunakan untuk menganalisa dan menginterprestasikan posisi keuangan jangka pendek, tetapi juga sangat membantu bagi manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan. B. Profitabilitas Menurut Sartono (2010) mengungkapkan salah satu kunci atau faktor yang mempengaruhi ketertarikan investor dalam berinvestasi adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, semakin konsisten dan positif nilai peningkatan laba yang dicapai sebuah perusahaan akan memberikan jaminan bagi investor bahwa dana yang mereka tanamkan di dalam perusahaan akan kembali serta akan memberikan keuntungan bagi mereka. Menurut Ross (2005) profitabilitas merupakan ukuran kinerja atau nilai yang memperlihatkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola seluruh sumber daya keuangan yang dilibatkan dalam aktifitas operasional untuk menghasilkan laba. C. Ukuran Perusahaan (Size) Menurut Ross (2005) ukuran perusahaan menunjukan ukuran besar atau kecilnya sebuah perusahaan. Untuk menentukan ukuran perusahaan dapat dilihat dari volume produksi atau skala produksi. Ukuran perusahaan juga dapat diamati dengan melihat perkembangkan penjualan, besarnya nilai total assets atau pun ukuran kapitalisasi pasar yang dapat dinilai dari skala produksi atau kapasitas produksi yang mereka miliki. 2.3 Faktor Eksternal Menurut Arens et al (2010) kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup juga dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari luar perusahaan. Pergerakan dan perubahan faktor eksternal tentu mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup. Secara umum faktor eksternal yang mempengaruhi tersebut adalah: A. Kualitas Auditor Secara umum kualitas adalah kemampuan dari sebuah jasa untuk memberikan manfaat bagi individu yang 4

membutuhkan informasi tertentu (Wardana 2011). Didalam penelitian kualitas yang dimaksudkan adalah kualitas hasil pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh seorang akuntan, atau disebut dengan auditor. Menurut Arrent (2010) kualitas auditor adalah kemampuan auditor yang diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tanggung jawab untuk memeriksa laporan keuangan, hasil dari pemeriksaan laporan keuangan harus memiliki nilai validity dan reliability. Kualitas seorang auditor tentu dapat dilihat dari opini audit yang diberikan, serta dari kesesuaian opini dengan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Menurut Baridwan (2005) kualitas auditor merupakan kemampuan dari auditor yang ditugaskan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan audit. B. Kepemilikan Manajerial Kepemilikan Manajerial menunjukkan kepemilikan manajer atas saham di dalam sebuah perusahaan.ini berarti seorang manajer akan berkedudukan ganda, tidak hanya sebagai seorang manajer saja tetapi juga merupakan pemegang saham. Diharapkan dengan posisinya ini, manajer bisa mengambil keputusan yang tepat bagi pihak manajemen dan pemegang saham karena tentu saja ia tidak menginginkan keputusan yang akan diambilnya tersebut merugikan posisinya, baik sebagai manajer maupun sebagai pemegang saham. Dengan demikian, konflik kepentingan antar pemilik dapat terjadi (Widyastuti, 2009). 2.3 Pengembangan Hipotesis 2.3.1 Pengaruh Current ratio Kristiana (2012) menemukan bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going. Kurnia (2009) mengungkapkan bahwa likuiditas perusahaan yang diukur dari current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going. Kondisi tersebut terjadi karena perusahaan yang dijadikan sampel selalu dapat menjaga posisi likuiditasnya, keadaan tersebut tentu menjamin terselenggaranya kegiatan operasional perusahaan, karna perusahaan selalu dapat menjaga likuiditasnya tentu membuat stakeholders tidak lagi menganggap likuiditas sebagai variabel yang mempengaruhi opini audit going. Kondisi tersebut terjadi karena perusahaan yang dijadikan sampel selalu dapat menjaga posisi likuiditasnya, keadaan tersebut tentu menjamin terselenggaranya kegiatan operasional perusahaan, karna 5

perusahaan selalu dapat menjaga likuiditasnya tentu membuat stakeholders tidak lagi menganggap likuiditas sebagai variabel yang mempengaruhi opini audit going. Berdasarkan uraian ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu maka dibuat sebuah hipotesis yang akan dibuktikan didalam penelitian ini yaitu: H 1 Current ratio berpengaruh positif terhadap opini audit going 2.3.2 Pengaruh Return on assets Subramayam (2008) mengungkapkan bahwa perhitungan atau pengukuran kemampuan perusahah dalam bertahan hidup dapat dilihat dari model Zmijeski (1984) mengungkapkan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup dapat diukur dengan menggunakan return on assets. Kurnia (2009) mengungkapkan bahwa return on assets berpengaruh signifikan terhadap opini audit going. Kristiana (2012) menemukan bahwa profitabilitas perusahaan yang diukur dengan return on assets tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going. Santosa dan Wedari (2007) berhasil menemukan bahwa return on assets berpengaruh signifikan terhadap opini audit going. Didalam model tersebut menunjukkan bahwa return on assets memiliki koefisien regresi bertanda positif yang menunjukan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba akan mendorong meningkatnya kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup. Berdasarkan uraian ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu yaitu sebagai berikut: H 2 Return on assets berpengaruh positif terhadap opini audit going 2.3.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Kristiana (2012) berhasil menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai total assets yang dimiliki perusahaan akan mendorong semakin meningkatnya kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup. Kurnia (2011) menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap opini audit going. Hasil yang diperoleh menunjukan semakin besar nilai total assets yang tersimpan didalam perusahaan akan semakin mengingkatkan kemampuan perusahaan dalam bertahan hidup. Januarti (2009) mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan bukanlah patokan dalam pembuatan opini audit going. Juandini (2012) berhasil 6

menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going. Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H 3 Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap opini audit going 2.3.4 Pengaruh Kualitas Auditor Kartika (2012) mengungkapkan bahwa kualitas auditor berpengaruh signifikan terhadap opini audit going. Ningtias (2011) kualitas auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going. Januarti (2009) mengungkapkan bahwa kualitas auditor berpengaruh signifikan terhadap opini audit going, hasil yang diperoleh manunjukkan bahwa semakin baik kualitas auditor akan mendorong kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup. Opini audit yang berkualitas akan memberikan acuan referensi bagi perusahaan untuk mengambil sejumlah kebijakan strategis dibidang keuangan. Ketetapan kebijakan yang dibuat mendorong meningkatnya kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup. Rahman dan Siregar (2010) berhasil menemukan bahwa kualitas auditor berpengaruh signifikan terhadap penerimaan audit going. Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan didalam penelitian ini yaitu: H 4 Kualitas auditor berpengaruh positif terhadap opini audit going 2.3.5 Pengaruh Kepemilikan Managerial Terhadap Opini Audit Going Januarti (2009) kepemilikan managerial tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going. Chandra (2013) didalam penelitiannya ditemukan bahwa struktur kepemilikan managerial tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going. Temuan tersebut menunjukkan bahwa struktur kepemilikan managerial tidak berperan penting didalam penerimaan opini audit going, karena fungsi pengawasan yang dilakukan lebih bersifat individual dan tentu tidak mempengaruhi opini audit going. Berdasarkan uraian ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H 5 Kepemilikan managerial berpengaruh positif terhadap opini audit going 2.4 Model Penelitian Berdasarkan kepada landasan teori dan beberapa hasil penelitian terdahulu, maka dapat dibuat sebuah model penelitian yang dapat dijadikan pedoman didalam 7

tahapan pengolahan data yaitu terlihat pada gambar 2.1 dibawah ini: Faktor Internal - Current ratio - Return on assets - Ukuran perusahaan Faktor Eksternal - Kualitas auditor - Kepemilikan manajerial Gambar 2.1 Model Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Opini Audit Ging Concern Sebelum dilakukan tahapan pengolahan data tentu perlu dilakukan klasifikasi populasi dan sampel yang akan digunakan didalam penelitian ini. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 2011. Untuk mempersempit ruang lingkup penelitian yang digunakan didalam penelitian ini maka dilakukan pengumpulan sampel. Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah beberapa perusahaan yang tergabung dalam kelompok perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini untuk menentukan akurasi sampel digunakan metode purposive sampling. Menurut Ghozali (2010) purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang di dasarkan pada kriteria khusus yang terdapat pada populasi. Secara umum kriteria yang digunakan meliputi: 1. Perusahaan manufaktur yang dapat mempublikasikan laporan keuangannya dengan lengkap selama tahun 2008 2011. 2. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel memiliki status kepemilikan managerial sepanjang tahun 2008 2011. 3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Pada penelitian ini variabel penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 3.3.1 Variabel Dependen Opini Audit Going Menurut Ross (2005) opini audit going merupakan sebuah opini yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup. Menurut Kristiana (2012) untuk mengukur opini audit going maka digunakan dummy dengan kriteria sebagai berikut: - Opini audit going 1 - Opini audit non going 0 3.3.2 Variabel Independen Pada penelitian ini variabel independen terdiri dari lima variabel yaitu sebagai berikut: 8

A. Current ratio (X 1 ) Menurut Sartono (2010) current ratio adalah bagian dari likuiditas yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan segera dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Secara umum untuk mengukur current ratio maka dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Current Ratio B. Return on assets (X 2 ) Aktiva Lancar Hutang Lancar Menurut Sartono (2010) return on assets adalah bagian dari profitabilitas yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan sejumlah assets yang terdapat didalam perusahaan. Untuk mengukur return on assets dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Return on Assets Laba Bersih Total Assets C. Ukuran Perusahaan (X 3 ) x 100% Menurut Ross (2005) ukuran perusahaan menunjukan besarnya kekayaan yang dimiliki perusahaan. Pada penelitian ini untuk melakukan pengukuran terhadap ukuran perusahaan digunakan total assets yang ditransformasikan, seperti yang terlihat pada rumus dibawah ini: Ukuran Perusahaan = LN Total Assets D. Kualitas Auditor (X 4 ) Menurut Soemarso (2008) kualitas auditor menunjukkan hasil yang diperoleh oleh seorang auditor didalam melaksanakan kegiatan atau prosedur audit. Pada penelitian ini untuk mengukur kualitas auditor maka dilihat dari reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP). Secara umum untuk mengukur kualitas auditor maka digunakan bantuan dumy variabel dengan kategori sebagai berikut: - KAP Big 4 1 - KAP Non Big 4 0 E. Kepemilikan Managerial (X 5 ) Menurut Ross (2005) kepemilikan managerial adalah pengelompokan kepemilikan yang dimiliki investor secara individual didalam perusahaan. Untuk mengukur kepemilikan managerial maka digunakan dari total persentase kepemilikan managerial yang dimiliki masing masing perusahaan. 3.4 Metode Analisis Untuk melakukan tahapan pengujian hipotesis maka digunakan metode analisis kuantitatif. Didalam metode tersebut tahapan pengujian data dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik. Secara umum tahapan pengujian 9

statistik yang dilakukan adalah model regresi binary logistic dan walt test. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Pengambilan Sampel Pada penelitian ini periode observasi yang digunakan adalah dari tahun 2008 2011. Sepanjang tahun tersebut jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berjumlah 148 perusahaan. Secara umum kriteria pengambilan sampel yang digunakan terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Prosedur Pengambilan Sampel Keterangan N % Jumlah perusahaan manufaktur yang listed di BEI tahun 2008 Jumlah perusahaan yang tidak mempublikasikan LK secara lengkap Perusahaan yang memenuhi prosedur awal Perusahaan yang tidak memiliki struktur kepemilikan managerial Perusahaan yang terpilih menjadi sampel 148 (11) 137 (96) 41 100 7,43 92,57 64,86 27,70 Pada tabel terlihat bahwa total perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah 148 perusahaan. Setelah dilakukan pengecekan pada masing masing laporan keuangan perusahaan, teridentifikasi 11 perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan secara konsisten sepanjang periode penelitian sehingga total perusahaan yang memenuhi prosedur awal berjumlah 137 perusahaan. Pada tahapan pemeriksaan data diperoleh fakta yang menunjukan 96 perusahaan manufaktur tidak memiliki kriteria memiliki struktur kepemilikan managerial sehingga total perusahaan yang di ikutkan dalam tahapan pengolahan data berjumlah 41 perusahaan. 4.2 Pembentukan Model Regresi Logistik Setelah seluruh pra syarat penguijan terpenuhi maka pembentukan model persamaan regresi binary logistic dapat dilakukan. Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Pengujian Wald Test Koefisien Variabel Regresi Penelitian Logistic S.E sig (Constanta) 5,370 5,330 Current ratio -0,001 0,054 0,982 Return on assets 0,001 0,008 0,936 Uk Perusahaan -0,108 0,395 0,785 Kualitas Auditor 0,095 1,503 0,950 Kepe Managerial -0,028 0,047 0,548 Neglekerke R-square 0,015 Pada hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien Negelkerke R-square yang dihasilkan adalah sebesar 0,015. Nilai tersebut menunjukan bahwa jika dilakukan pengujian secara bersama sama variabel current ratio, return on assets, ukuran perusahaan, kualitas audit dan kepemilikan managerial mampu memberikan variasi kontribusi untuk mempengaruhi terbentuknya opinni audit going 10

yaitu sebesar 1,50% sedangka sisanya sebesar 98,50% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam penelitian ini. Sesuai dengan tahapan pengujian statistik yang telah dilakukan dapat dibuat persamaan regresi logistic yang menunjukan arah masing masing pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen seperti terlihat pada persamaan dibawah ini: Y = 5,370 0,001x 1 + 0,001x 2-0,108x 3 + 0,095x 4 0,028x 5 Sesuai dengan persamaan model regresi logistic yang terbentuk dapat dibuat analisis dan pembahasan yang menjelaskan jawaban dari permasalahan yang diajukan didalam penelitian ini seperti terlihat pada sub bab dibawah ini: 4.2.1 Pengaruh Current Ratio Terhadap Opini Audit Going Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis pertama yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh current ratio terhadap kemungkinan perusahaan untuk memperoleh opini audit going. Berdasarkan tahapan pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,001 dengan nilai signifikan sebesar 0,982. Pada tahapan pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,982 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H 1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa current ratio tidak berpengaruh dalam memprediksi kemungkinan perusahaan untuk mendapatkan opini going. 4.2.2 Pengaruh Return on assets Berdasarkan hasil penguijan hipotesis kedua yang bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh return on assets terhadap opini audit going, diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,001 dengan tingkat signifikan sebesar 0,936. Pada tahapan pengujian statistik digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,936> alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H 2 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa return on assets tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 11

4.2.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga yang bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap opini audit going, dari hasil pengujian statistik diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,108 dengan nilai signifikansi mencapai 0,785. Pada tahapan pengujian t- statistik digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,785 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H 3 ditolak sehingga dapat disinpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi opini audit going yang diberikan kepada perusahaan. 4.2.4 Pengaruh Kualitas Auditor Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis keempat yang bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh kualitas auditor terhadap keputusan opini audit going. Pada tahapan pengujian statistik diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,095. Pada tahapan pengujian statistik diperoleh nilai signifikan sebesar 0,950. Pada tahapan pengujian statistik digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,950 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H 4 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4.2.5 Pengaruh Kepemilikan Managerial Berdasarkan hasil penguian hipotesis keempat yang bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kepemilikan managerial terhadap opini audit going. Hasil penguian data menunjukan bahwa variabel kepemilikan managerial memiliki koefisien regresi sebesar 0,028 dengan tingkat signifikansi hasil pengujian sebesar 0,548. Pada tahapan pengujian walt test digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,548 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H 5 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa kepemilikan managerial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan audit going pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 12

PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan kepada analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya maka dapat diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan jawaban dari sejumlah masalah yang dibahas didalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa return on assets tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa kualitas auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa kepemilikan managerial tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5.2 Saran Berdasarkan kepada kesimpulan dan keterbatasan penelitian, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat memberikan kontribudi atau manfaat bagi: 1. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk mencoba memperbanyak jumlah perusahaan sampel yang akan diteliti, langkah tersebut dapat dilakukan dengan mengganti prosedur atau metode pengambilan sampel yang akan digunakan, saran tersebut penting untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian yang diperoleh dimasa mendatang. 2. Peneliti dimasa mendatang diharapkan juga memperpanjang periode penelitian yang digunakan, saran tersebut penting dilakukan untuk memperkuat kontribusi hasil penelitian yang akan diperoleh. 13

3. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk mencoba menambahkan satu variabel baru yang juga mempengaruhi opini audit going seperti posisi hutang perusahaan, dan pergerakan risiko sistematis, saran tersebut penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi yang akan diperoleh oleh peneliti dimasa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Arens, Elder, Beasley. 2010. Auditing and Assurance Services An Integrated Approach. Prentice Hall North Carollina. Baridwan, Zaki. 2005. Analisis Laporan Keuangan Lanjutan. BPFE, Yogyakarta. Chandra Wijaya. 2013. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Pada Perusahaan yang Listed di BEI. Jurnal Akuntansi Keuangan Volume 4 Nomor 12. Universitas Brawijaya, Malang. Ghozali, Imam. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Januarti Indira. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going (Perusahaan Manufaktur yang Listed di Bursa Efek Indonesia). System Informasi Auditing Etika dan Profesi. April 2009. Juandini Wulandari. 2012. Factors That Influence the Acceptance of a Going Audit Opinion Manufacturing Companies Listed In Indonesia Stock Exchange (BEI). Artikel Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Jakarta Kristiana Julaika. 2012. Pengaruh Instrumen Akuntansi dan Non Akuntansi Concern, Jurnal Akonomi dan Bisnis Volume 4 Nomor 11 Universitas Dipenegoro, Semarang. Kartika Andi. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Going Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Dinamika Akuntansu Keuangan dan Perbankan Vol 1 No 1. Mei 2012 Hal 25 40. Ningtias, Suprobo. 2011. Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang. Phalipu. 2005. Fundamental Analysis (Theory and Aplication). Edisi Indonesia. Erlangga, Jakarta. Ross, Westerfield, Jaffe. 2005. Corporate Finance. McGraw-Hill, Irwin. Sartono Agus. 2010. Dasar Dasar Manajemen Keuangan Edisi IV. BPFE, Yogyakarta. Siregar, Utami. 2010. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Tesis Jurusan Akuntansi Keuangan Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya, Malang. Soemarso. 2008. Dasar Dasar Penganatar Akuntansi Jilid II. BPFE, Yogyarkata. Standar Profesional Akuntansi Publik. 2004. Salemba Empat, Jakarta. 14

Subramayam. 2008. Analisa Laporan Keuangan. Gramedia Pustaka, Jakarta. Sartono Agus. 2010, Dasar Dasar Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Badan penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang. Susanto Kurnia Yulius. 2009. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 11 No 3 Desember 2009 Hlm 155 173. Wardana Aries. 2011. Financial Aprroach. Gramedia Pustaka, Jakarta Widyastuti. 2009. Analisis Opini Going dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 4 Nomor 2 Universitas Sumatera Utara, Medan. 15