BAB I. kehidupan manusia, tidak terkecuali sektor ekonomi. Semakin tinggi ilmu. dihadapi setiap perusahaan. Hal ini memaksa setiap perusahaan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
OLEH : ELVIN VARA AULIA NPM : PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sering disebut sebagai human resource, tenaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin tinggi membuat

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TETAP BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KOSOEMA NANDA PUTRA DI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

II. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) :

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan sistem manajamen yang dapat mendorong organisasi agar dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini banyak memunculkan masalah - masalah dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. memberikan pengaruh dan dorongan yang besar terhadap bidang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain agar mereka dapat terus eksis dalam bidang usahanya. Dalam dunia

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. lingkungan internal ataupun eksternal rumah sakit. Pertumbuhan jumlah rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tantangan bagi manajemen sumber daya manusia karena abad ke-21 ini

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA UD MENTE BALI SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan kompetitif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Gejala globalisasi mengakibatkan semakin banyaknya

Universitas Diponegoro,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang menggerakkan dinamika organisasi, semakin besar organisasi, masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHUUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pegawai. Manajemen sumber daya manusia yang baik dapat menghasilkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pertamina (Persero) merupakan suatu perusahaan tambang minyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malayu S.P. Hasibuan (2003;10)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB I PENDAHULUAN. Kompensasi merupakan bagian manajemen sumber daya manusia yang sulit

I. PENDAHULUAN. kebutuhan (Trianto, 2010). Perusahaan pada era globalisasi, saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat.

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan manusia sebagai sumber daya sangat penting dalam perusahaan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia di dalam suatu organisasi sangatlah berarti dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Jatim Cabang Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Uraian 1. Judul Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peranan sangat penting (Lukiyanto, 2013). Sumber daya manusia sebagai sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. bagian mempunyai tugas dan wewenang masing-masing. Dimana satu sama

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. tersebut kadang-kadang disebut majikan atau pemberi kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan mempunyai sumber daya yang melimpah baik bahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

B A B 1 P E N D A H U L U A N 1 BAB I PENDAHULUAN. biaya, meningkatkan produktivitas karyawan, dan melakukan hal-hal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi persaingan bisnis khususnya di perusahaan jasa berlombalomba

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya. perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor kehidupan manusia, tidak terkecuali sektor ekonomi. Semakin tinggi ilmu pengetahuan dan teknologi berimbas pada semakin keras kompetisi bisnis yang dihadapi setiap perusahaan. Hal ini memaksa setiap perusahaan untuk memberdayakan dan mengoptimalkan segenap asset perusahaan terutama sumber daya manusia yang merupakan asset strategis, agar perusahaan dapat terus bersaing. Sebesar apapun sebuah perusahaan jika tidak didukung oleh adanya sumber daya manusia yang berkinerja tinggi maka kontinyuitas usahanya tidak akan bertahan lama. Maka dari itu perusahaan harus dapat mengelola sumber daya manusianya dengan baik. Menurut Hasibuan Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat (Hasibuan, 2007:10). Hasibuan juga berpendapat bahwa pengaturan peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal meliputi masalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompenssasi, pengintregrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian 1

2 tenaga kerja untuk membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat (Hasibuan, 2007:10). Menurut Lawler dan Porter dalam Munandar mengatakankan produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja jika tenaga kerja memersepsikan bahwa ganjaran intrisik misalnya rasa telah mencapai sesuatu dan ganjaran ekstrinsik misalnya gaji yang diterima kedua-duanya adil dan wajar dan diasosiasikan dengan prestasi kerja yang unggul (Sutrisno, 2009:81). Menurut Mangkunegara, kinerja adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan (Mangkunagara, 2002:22). Menurut Mathis dan Jackson kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan, kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil, kehadiran dan kemampuan bekerjasama (Mathis & Jackson, 2013:378). Kinerja dipengaruhi oleh kompensasi, sesuai dengan teori dari Sunyoto bahwa kompensasi yang diterima karyawan sesuai atau bahkan melebihi apa yang diperspsikannya akan menimbulkan rasa puas pada diri karyawan, sehingga karyawan akan meningkatkan kinerja yang telah dicapainya saat ini (Sunyoto, 2012:155). Kajian ini telah dibuktikan dalam penelitian oleh Eko dan Sigit (2013), serta Purnami dkk (2014) menyatakan secara signifikan dan positif kinerja dipengaruhi oleh kompensasi. Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja karyawan suatu perusahaan harus memberikan balas jasa kepada para karyawannya. Program kompensasi atau balas jasa umumnya bertujuan untuk

3 kepentingan perusahaan, karyawan dan masyarakat supaya tujuan tercapai dan memberikan kepuasan bagi semua pihak, hendaknya program kompensasi ditetapkan berdasarkan prinsip adil dan wajar, undang-undang perburuhan, serta memperhatikan internal dan eksternal konsistensi (Hasibuan, 2007:120). Hasibuan menyatakan bahwa kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Hasibuan, 2007:118). Menurut Bangun Wilson kompensasi merupakan salah satu faktor penting dan menjadi perhatian pada bnyak organissasi dalam mempertahankan dan menarik sumber daya manusia yang berkualitas, disisi lain yang menjadi pertimbangan bagi setia organisasi dalam menentukan kompensasi karena gaji dan upah serta bentuk kompensasi lain merupakan komponen biaya usaha (Bangun, 2012:254). Selain kompensasi hal yang tidak kalah penting dalam meningkatkan kinerja adalah menciptakan kepuasan dalam bekerja. Robbins dan Judge menyatakan kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya (Robbins,2008:99). Frederick Herzberg membagi dua faktor yang mempengaruhi kerja seseorang dalam organisasi yaitu faktor kepuasan dan ketidakpuasan, faktor kepuasan merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan bagi pekerja antara lain prestasi, penghargaan, pekerjan itu sendiri, tanggung jawab, dan kemajuan.

4 Sedangkan faktor ketidakpuasan merupakan faktor-faktor yang bukan menimbulkan kepuasan, tetapi bila ditingkatkan dapat mengurangi ketidakpuasan, antara lain kebijakan dan administrasi perusahaan, pengawasan, penggajian, hubungan kerja, kondisi kerja, keamanan kerja, dan status pekerjaan (Bangun, 2012:318). Melayu Hasibuan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya (Hasibuan, 2007:202). Kinerja dipengaruhi oleh kepuasan kerja, hal ini sesuai dengan teori dari Handoko yang menyebutkan bahwa kepuasan kerja yang dirasakan oleh seorang karyawan akan menimbulkan adanya sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya yang ditunjukan dengan adanya semangat dan disiplin dalam bekerja, sehingga berdampak pada peningkatan kinerja individu (Handoko, 2001:195). Kajian ini telah dibuktikan dengan hasil penelitian dari Purnami dkk (2014), Risqi dkk (2015) serta Anton dan Nelliwati (2014) menyatakan bahwa secara signifikan dan positif kinerja karyawan dipengaruhi oleh kepuasan kerja. PT. Bank Perkreditan Rakyat Daya Arta merupakan salah satu bank komersial yang melayani masyarakat golongan ekonomi lemah khususnya sektor informal yang tidak memiliki akses ke sektor keuangan formal, memberikan jasa pembiayaan dengan bunga kompetitif dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan perannya sebagai bank perkreditan rakyat yang sudah berdiri sejak tahun 1969 di Jakarta. Perusahaan tersebut sudah dikenal masyarakat baik kalangan pengusaha besar maupun pengusaha kecil. Permasalahan timbul ketika PT. BPR Daya Arta

5 yang ingin terus mengembangkan usahanya, salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah mengenai kinerja karyawan yang menurun. Berdasarkan informasi langsung dari pihak HRD, backup data tahun ini mengalami keterlambatan penyelesaian laporan bulanan akibat dari pihak analisis data kreditur yang seharusnya terselesaikan dalam lima hari kerja namun terselesaikan dalam sepuluh sampai dua belas hari kerja, masalah ini terjadi karena dari pihak manajemen kurang melakukan pengawasan terhadap proses aplikasi nasabah sehingga aplikasi yang seharusnya dapat diproses sesuai waktu yang ditentukan dan terkomputerisasi namun masih saja tertunda dikarenakan pihak atasan sering tidak ada di kantor, hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 1.1 Data keterlambatan analisis aplikasi nasabah tahun 2015 No. Bulan Aplikasi Masuk Aplikasi terproses Pending 1 Januari 110 100 10 2 Februari 99 87 12 3 Maret 105 94 11 4 April 100 87 13 5 Mei 95 83 12 6 Juni 96 84 12 7 Total 605 535 70 8 Target 150/bln 150/bln - Sumber : Data Aplikasi Kredit Nasabah PT. BPR Daya Arta, 2015. Dilihat dari tabel tersebut maka dapat dikatakan bahwa dalam 6 bulan di semester pertama tahun 2015 dengan jumlah tenaga kerja 81 orang karyawan hanya mampu mencapai 605 aplikasi masuk dan hanya mampu menyelesaikan analisis 535 aplikasi yang masuk, sisanya 70 aplikasi tertunda prosesnya, jika

6 dirata-rata dalam 1 bulan hanya ada 100 aplikasi masuk dan hanya 89 aplikasi yang terproses, hal ini masih terlihat jauh dari pencapaian target karena perusahaan memberikan target dalam 1 bulan minimal 150 aplikasi masuk. Berdasarkan wawancara langsung terhadap 15 karyawan yang dianggap masuk dalam kategori responden dan mewakili seluruh karyawan yang sudah bekerja lama di perusahaan tersebut, mereka menyatakan bahwa mereka kurang mendapat perhatian dari perusahaan atas jasa yang mereka berikan selama bekerja baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga hal ini menimbulkan rasa tidak puas karyawan dalam bekerja. Perlakuan perusahaan terhadap karyawan yang sudah bekerja lama dan yang baru sama saja, sedangkan dilihat dari beban kerja sudah jelas berbeda tingkat resiko dan tanggung jawabnya, bahkan kesejahteraan karyawan tidak sepenuhnya terjamin seperti jaminan kesehatan karyawan yang mengalami kecelakaan pada jam kerja tidak ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan. Dalam praktek kerjanya, para karyawan mengeluh atas jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan jobdesk yang sudah dibuat dan tidak sesuai dengan apa yang di dapatkan dari perusahaan, bahkan hal ini tidak akan berpengaruh pada jenjang karirnya. Permasalahan tersebut diduga menjadi faktor yang menyebabkan turunnya kinerja karyawan, karena karyawan merasa tidak puas dengan imbalan yang mereka terima atas jasanya. Dari jurnal penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Purnami dkk dengan judul penelitian Pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada UD Mente Bali Sejahtera, menyatakan hasil penelitian bahwa kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan

7 terhadap kinerja karyawan pada UD Mente Bali Sejahtera. Dan penelitian dari Komara & Nelliwati dengan judul penelitian Pengaruh kompensasi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan rumah sakit umum daerah (RSUD) kota Bandung, hasil penelitian kompensasi, motivasi dan kepuasan kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai RSUD kota Bandung. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dan dari hasil jurnal penelitian terdahulu, maka saya ingin melakukan penelitian atas penurunan kinerja yang terjadi dengan dengan judul Pengaruh Kompensasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat Daya Arta Divisi Analisis Kredit. 1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah 1.2.1.1 Kurangnya pengawasan pada pemrosesan data nasabah dan kurangnya perhatian manajemen terhadap karyawan. 1.2.1.2 Jenis pekerjaan tidak sesuai dengan Job description sehingga membuat karyawan merasa terbebani oleh jenis pekerjaan yang bukan tugas dan kewajibannya. 1.2.1.3 Kompensasi dalam bentuk nonfinansial seperti bonus belum diterima sepenuhnya oleh karyawan. 1.2.1.4 Tidak ada jenjang karir yang membuat karyawan bersemangat.

8 1.2.2 Batasan Masalah Adanya banyak faktor yang menyebabkan penurunan kinerja karyawan dalam perusahaan sehingga pada penelitian ini batasan masalah hanya pada kinerja karyawan (Y) yang dipengaruhi oleh kompensasi (X 1 ) dan kepuasan kerja karyawan (X 2 ). 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian diatas, maka penelitian ini akan dirumuskan dengan bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1.3.1 Apakah terdapat pengaruh antara kompensasi (X 1 ) terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Bank Perkreditan Rakyat Daya Arta divisi analisis kredit? 1.3.2 Apakah terdapat pengaruh antara kepuasan kerja (X 2 ) terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Bank Perkreditan Rakyat Daya Arta divisi analisis kredit? 1.3.3 Apakah terdapat pengaruh antara kompensasi (X 1 ) dan kepuasan kerja (X 2 ) secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Bank Perkreditan Rakyat Daya Arta divisi analisis kredit? 1.4 Tujuan Penelitian Yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1.4.1 Untuk mengetahui pengaruh kompensasi (X 1 ) terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Bank Perkreditan Rakyat Daya Arta divisi analisis kredit. 1.4.2 Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Bank Perkreditan Rakyat Daya Arta divisi analisis kredit.

9 1.4.3 Untuk mengetahui pengaruh kompensasi (X 1 ) dan kepuasan (X 2 ) terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Bank Perkreditan Rakyat Daya Arta divisi analisis kredit. 1.4.4 Untuk mengetahui pengaruh yang paling signifikan antara kompensasi (X 1 ) dan kepuasan kerja (X 2 ) terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Bank Perkreditan Rakyat Daya Arta. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini memiliki manfaat yang diantaranya : 1.5.1 Bagi perusahaan PT. Bank Perkreditan Rakyat Daya Arta, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam rangka tercapainya tujuan perusahaan dari kinerja karyawan yang lebih baik lagi. 1.5.2 Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dalam mempelajari teori tentang pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Daya Arta. 1.5.3 Bagi pembaca, semoga penelitian ini dapat menjadi wacana yang bisa menambah pengetahuan serta informasi mengenai pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja karyawan terhadap kinerja karyawan.